PRE EKLAMPSIA
Hipertensi yang muncul pada usia kehamilan di atas 20 minggu dan
disertai minimal salah satu dari kriteria proteinuria, disfungsi organ
maternal, atau disfungsi uteroplasenta
DEFINISI
PREEKLAMSIA
Primipara
Usia maternal ekstrem (<20 atau >35 tahun)
Kehamilan multifetal, mola hidatidosa, polihidramnion
Riwayat PE sebelumnya
FAKTOR RISIKO
Riwayat PE keluarga
Kondisi medis yang ada sebelumnya Obes, Ht kronis, DM, APS
Ras Afrika-Amerika
Pare et al., 2014
Abnormalitas Maladaptasi Aktivasi sel Faktor
invasi trofoblas toleransi imun endotel genetik
Hipoksia plasenta
ETIOPATOGENESIS
Hipertensi
1 TD sistolik 140 mmHg dan/atau TD diastolik 90 mmHg
Early onset
Late onset
FGR
HELLP syndrome
Oligohidramnion
Eklamsia
BBLR
DIC, hemolisis
Stillbirth atau late
AKI
intrauterine fetal
Edema pulmoner
death
KOMPLIKASI Cardiopulmonary
Lahir prematur
PREEKLAMSIA arrest
risiko infant RDS,
Risiko penyakit
perdarahan
kardiovaskular di
intraventrikel,
kemudian hari
sepsis, displasia
IHD,
bronko-pulmoner,
tromboemoboli, Ht
gangguan
neurodevelopment
Harmon et al, 2015; Davies et al., 2016 ; Tranquilli et al., 2014; Chaiworapongsa et al., 2014
Prediksi memperhitungkan parameter klinis,
ultrasonografis, dan laboratoris untuk memprediksi kemungkingan
PREDIKSI DAN PENCEGAHAN
terjadinya preeklamsia sejak awal kehamilan.
Marka janin/plasenta
dan marka maternal
Didasarkan pada
Kombinasi >1 marka = nilai
teori
prediktif dan prognostik lebih baik
etiopatogenesis
Pencegahan dengan kombinasi
L-arginine dengan vitamin C dan
E. Aspirin dapat diberikan sejak
<16 minggu
Tranquilli et al., 2014 ; Valenzuela et al., 2013 ; Rana et al., 2012 ; Forest et al., 2012 ; Chaiworapongsa et al., 2014
2. PARTUS NORMAL
Leopold 1
Maneuver pertama untuk mengidentifikasi presentasi janin yang menempati
funsuf uterus.
Leopold 2
Manuever kedua untuk mengidentifikasi posisi punggung dari bayi.
DIAGNOSIS Leopold 3
Maneuver yang dilakukan untuk mengetahui apakah bagian terendah janin
PRESENTASI sudah memasuki jalan lahir dari ibu atau belum.
DAN POSISI Leopold 4
JANIN Maneuver yang dilakukan untuk mengetahui rincian dari maneuver
sebelumnya
Tidak ada
penurunan pada
fase deselerasiCunningham et al., 2014
4. ANEMIA
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah
11gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5 gr% pada trimester 2, nilai batas
tersebut dan perbedaannya dengan kondisi wanita tidak hamil, terjadi karena
hemodilusi, terutama pada trimester 2
Anemia yang sering dijumpai pada kehamilan adalah anemia akibat kekurangan zat
besi yang diakibatkan kurangnya asupan unsur besi dalam makanan. Wanita hamil
butuh zat besi sekitar 40 mg/hari atau 2 kali lipat kebutuhan kondisi tidak hamil.
Jarak kehamilan sangat berpengaruh terhadap kejadian anemia saat kehamilan.
DEFINISI DAN Kehamilan yang berulang dalam waktu singkat akan menguras cadangan zat besi
ETIOLOGI ibu. Pengaturan jarak kehamilan yang baik minimal 2 tahun menjadi penting untuk
diperhatikan
Anemia Megaloblastik
JENIS ANEMIA
Defisiensi asam folat sangat umum terjadi pada kehamilan dan merupakan
KEHAMILAN penyebab utama anemia megaloblastik pada kehamilan. Anemia megaloblastik
terjadi karena gangguan sintesis DNA dan ditandai dengan adanya sel-sel
megaloblastik yang khas. Defisiensi asam folat ringan dikaitkan dengan anomali
kongenital janin, terutama defek pada neural tube, kelainan pada jantung,
saluran urine, ekstremitas, dan organ lainnya.
Anemia Hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah
merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik
akan susah hamil. Apabila ia hamil, maka anemianya biasanya menjadi lebih
JENIS ANEMIA berat.
KEHAMILAN
Anemia-anemia lain
Penyebab-penyebab lain dari anemia antara lain karena malaria, cacing
tambang, penyakit ginjal kronik, penyakit liver, TB, tumor ganas dan sebagainya.
Pada kondisi anemia seperti itu akan menjadi lebih berat pada kehamilan. Hal
ini akan mempengaruhi ibu dan janin.
b. Anemia defisiensi besi terjadi apabila jumlah zat besi yang diabsorbsi tidak
PATOFISIOLOGI mencukupi kebutuhan tubuh. Pada tahap awal, tubuh akan mengatasi
ANEMIA ketidakseimbangan ini dengan menggunakan cadangan besi. Pada saat
cadangan ini habis maka akan muncul tanda dan gejala anemia defisiensi besi.
KEHAMILAN
Riswan, 2003
c. Berkembangnya anemia dapat melalui 4 tahap:
Tahap pertama disebut dengan kurang besi laten yaitu suatu keadaan
dimana kadar cadangan besi yang berkurang di bawah normal namun besi
di dalam sel darah merah dari jaringan kadarnya masih normal.
Tahap kedua disebut anemia kurang besi dini yaitu penurunan besi
cadangan terus berlangsung hingga hampir habis tetapi zat besi di dalam sel
darah merah dan jaringan belumm berkurang.
Tahap ketiga disebut anemia kurang besi lanjut yaitu besi di dalam sel darah
PATOFISIOLOGI merah sudah mengalami penurunan namun besi di dala jaringan belum.
ANEMIA Tahap keempat disebut dengan kurang besi dalam jaringan yaitu cadangan
besi dalam jaringan sudah banyak berkurang.
KEHAMILAN
Lubis, 2003
a. Pemeriksaan fisik
Gejala yang khas pada anemia kehamilan adalah cepat lelah, sering pusing,
mata berkunang-kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan turun, konsentrasi
hilang dan nafas pendek jika sudah parah.
b. Pemeriksaan Laboratorium
Bila kadar Hb <7gr% maka gejala dan tanda anemia akan semakin jelas. Nilai
PENEGAKAN ambang yang digunakan untuk menentukan status anemia ibu hamil
DIAGNOSIS berdasarkan kriteria WHO 2001 ditetapkan 3 kategori yaitu:
a) Normal : 11gr/dl
ANEMIA
b) Anemia ringan : 9-10 gr/dl
KEHAMILAN c) Anemia sedang : 7-8 gr/dl
d) Anemia berat : <7 gr/dl
WHO, 2001
a. Diet tinggi zat besi dan nutrisi yang adekuat
Pada dasarnya zat besi pada makanan terbagi menjadi 2 bentuk. Yang
pertama ada bentuk zat besi heme (didapat dari sumber hewani), kedua
adalah zat besi no heme (didapat dari sumber nabati).
WHO, 2001
a. Komplikasi pada wanita hamil: c. Komplikasi anemia pada saat
berat badan kurang persalianan
plasenta previa inersia uteri primer dan
Eklampsia sekunder
ketuban pecah dini janin lahir dengan anemia
tenaga ibu untuk mengejan
menjadi lemah karena ibu cepat
b. Komplikasi pada neonates lelah
KOMPLIKASI Premature
ANEMIA apgar scor rendah
gawat janin
KEHAMILAN
partu premature
perdarahan antepartum
IUGR
asfiksia intrapartum sampai
kematian
PROGNOSIS
ANEMIA
KEHAMILAN
Wiknjosasro, 2002