Anda di halaman 1dari 25

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

1. Identitas klien

Nama klien Tn. A, umur 42 tahun, jenis kelamin laki - laki, status

belum kawin, agama Kristen, tidak bekerja, pendidikan SMEP ( SMP ),

alamat Jl. Tiga Rt 32 Balikpapan Utara, biaya rumah sakit ditanggung oleh

adik kandung klien, ruangan Tiung, tanggal masuk .

2. Alasan masuk

Klien sering bicara ngelantur, bingung, curiga, suka jalan,

menghambur/melempar barang, sering menyendiri, bicara kacau.

3. Faktor predisposisi

Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu,masuk ke rumah

sakit jiwa untuk yang ke lima kalinya, pengobatan sebelumnya kurang

berhasil, anggota keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa,

pengalaman yang tidak menyenangkan : berhenti bekerja karena tempat

dimana klien bekerja mengalami kebangkrutan, perasaan klien putus asa

dan sedih.

4. Pemeriksaan fisik

Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 84 kali/menit, suhu 36,4 C,

pernapasan 20 kali/menit, tinggi badan 162 cm, berat badan 59 kg, keluhan

fisik tidak ada.


5. Psikososial

Genogram :

Ket :

Perempuan

Laki-laki

Tinggal satu rumah

Meninggal

Klien

Klien anak kelima dari sembilan bersaudara, klien tinggal serumah

dengan ibu dan adik terakhir klien, klien jarang diajak bicara.

Konsep diri : klien menyukai seluruh tubuhnya kecuali gigi

karena ompong pada gigi seri atas, klien menyadari dirinya sakit jiwa dan

sekarang sudah membaik, membantu ibu di rumah, ingin pulang dan

berkumpul dengan ibunya di rumah, hubungan klien dengan klien lain

baik, klien sering diminta tolong oleh perawat untuk membantu klien lain,

kadang-kadang klien suka sendiri dikamar.

Hubungan sosial : orang yang berarti bagi klien adalah ibu, hubungan

dengan orang lain kurang baik, klien senang di kamar sesekali klien

menyendiri.
Spiritual : Klien beragama islam dan meyakini bahwa sakitnya saat ini sudah

menjadi takdir dari Allah SWT, selama sakit tidak sholat.

6. Status mental

Penampilan : penggunaan pakaian sesuai, penampilan rapi,

pembicaraan sering berpindah-pindah,

Alam perasaan : ketakutan ketika klien mendengar suara yang

akan menebas lehernya dan meyuruh melempar barang, interaksi selama

wawancara kooperatif.

Persepsi : mendengar suara yang ingin menebas leher klien jika

sedang sendiri di kamar tidur atau menjelang tidur malam, lamanya

bisikan sekitar lima menit, klien merasa takut dan menutup kepala dengan

bantal.

Proses pikir : klien jika diajak bicara menjawab sesuai dengan

yang dibicarakan lalu tiba-tiba klien ingin dipanggilkan kakak kandungnya

untuk menjemputnya pulang dan ini sering diulang oleh klien.

Tingkat kesadaran : orientasi klien terhadap waktu, tempat dan

orang baik, daya ingat jangka pendek dan jangka panjang baik, tingkat

konsentrasi dan berhitung baik, tidak ada gangguan penilaian ringan

maupun bermakna, klien menyadari dirinya perlu pertolongan.

7. Kebutuhan persiapan pulang

Kegiatan hidup sehari-hari : makan/kebersihan/bak/bab dan ganti

pakaian dilakukan secara mandiri, klien puas dengan pola makannya,

makan 3 tiga kali sehari, napsu makan menurun, diet khusus tidak ada.
Tidur tidak ada masalah dan segar pada waktu bangun tidur, tidur

malam jam 21.00 bangun jam 05.30 wita, klien mengatakan kadang-

kadang terbangun malam jika ada klien lain yang ribut, klien sering di

suruh oleh perawat ruangan mengambil makan, snack, cucian dan klien

menjalankannya dengan senang.

8. Pengobatan

Haloperidol 3 x 1, Trihexyphendiyl 3 x 1, Chlorpromazine 1 x 1

9. Analisa data

Pengelompokan Data Masalah Keperawatan

Data Subyektif : - Perubahan persepsi sensori ;


Saya mendengar suara yang halusinasi pendengaran
menyuruh saya melempar barang
dan ingin menebas leher saya, - Risiko mencederai diri, orang lain
lamanya sekitar lima menit, saya dan lingkungan
sangat takut dan menutup kepala
saya dengan bantal
Data Obyektif :
Klien tegang dan bingung

Data Subyektif : - Isolasi sosial ; menarik diri


Saya senang di kamar ini saja,
tidak terlalu suka ngobrol dengan
pasien lain,
Data Obyektif :
Klien tidur-tiduran di kamar,
keluar jika diajak atau dipanggil
perawat.
Data Subyektif : - Regiment therapi inefektif
Saya tidak dibebaskan dirumah,
sering dikurung dikamar, tidak - Ketidakmampuan keluarga
diajak ngobrol. merawat klien di rumah
Data Obyektif :
Klien masuk ke Rumah Sakit Jiwa
untuk yamg kelima kalinya.

10. Daftar Masalah Keperawatan

Dari analisa data diatas dapat disimpulkan daftar masalah keperawatan

sebagai berikut :

a. Risiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

b. Perubahan sensori persepsi ; halusinasi pendengaran

c. Isolasi social ; menarik diri

d. Penatalaksanaan regiment therapy inefektif

11. Pohon Masalah

Risiko mencederai diri sendiri,


Penatalaksanaan regiment orang lain dan lingkungan
therapi inefektif
Perubahan sensori perseptual ;
halusinasi pendengaran

Isolasi sosial ; menarik diri

Koping keluarga inefektif

B. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan analisa data dan pohon masalah diatas maka diagnosa

yang ditemukan pada Nn. N adalah sebagai berikut :


a. Risiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan

dengan halusinasi pendengaran

b. Perubahan sensori persepsi ; halusinasi pendengaran berhubungan dengan

menarik diri

c. Penatalaksanaan regiment therapy inefektif berhubungan dengan koping

keluarga inefektif

C. Perencanaan

Adapun rencana keperawatan berdasarkan diagnosa keperawatan

pada Nn. N akan dibahas berikut ini :

Diagnosa Keperawatan I :

Risiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan

dengan halusinasi pendengaran.

Data Subyektif : Saya mendengar suara yang menyuruh saya melempar

barang dan ingin menebas leher saya, lamanya sekitar lima menit, saya sangat

takut dan menutup kepala saya dengan bantal

Data Obyektif : klien tegang dan bingung

Tujuan umum : klien tidak melakukan kekerasan

Tujuan khusus :

1. Klien dapat membina hubungan saling perecaya

1.1 Bina hubungan saling percaya

- ucapkan salam teraupetik

- perkenalkan diri dengan sopan


- jelaskan tujuan interaksi

- ciptakan lingkungan yang tenang

- buat kontrak yang jelas tiap pertemuan

1.2 Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan

perasaannya.

1.3 Dengarkan ungkapan klien dengan empati

Kriteria evaluasi :

Klien mau menjawab salam, klien mau tersenyum, klien mau menjabat

tangan perawat, klien mau menyebutkan namanya, kontak mata dapat

dipertahankan, klien berdampingan dengan perawat, klien dapat

menyepakati interaksi.

2. Klien dapat mengenal halusinasinya

2.1 Lakukan kontak yang sering dan singkat

2.2 Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasi ( bicara

sendiri, tertawa sendiri tanpa stimulus, memandang kiri/kanan seolah

ada teman bicara )

2.3 Identifikasi bersama klien tentang halusinasinya

- jika menemukan klien sedang halusinasi, tanyakan : Apakah

ada suara yang didengar ?

- jika klien menjawab: ada, lanjutkan : Apa yang dikatakan ?

- katakan bahwa perawat percaya klien mendengar suara itu,

namun perawat tidak mendengar suara itu

- katakan bahwa klien juga ada seperti itu


- katakan bahwa perawat akan membantu klien

2.4 Diskusikan dengan klien tentang situasi, waktu, frekuensi terjadinya

halusinasi

2.5 Diskusikan dengan klien mengenai perasaan saat timbulnya

halusinasi

2.6 Memotivasi klien untuk mengungkapkan/melaporkan kepada

perawat ketika halusinasi timbul

Kriteria evaluasi :

Klien dapat menyebutken : situasi, waktu, frekwensi dan isi

halusinasinya, klien dpat mengungkapkan perasaannya terhadap halusinasi

( senang, sedih, takut ),

3. Klien dapat mengendalikan halusinasinya

3.1 Identifikasi bersama klien tindakan yang biasa dilakukan bila

halusinasi muncul

3.2 Beri penguatan dan pujian terhadap tindakan klen yang positip

3.3 Bersama klien merencanakan kegiatan untuk mencegah terjadinya

halusinasi

- Katakan : Saya tidak mau dengar kamu

- Menemui orang lain ( perawat, teman, keluarga ) untuk bercakap-

cakap tentang halusinasi

- Membuat jadual kegiatan sehari-hari

- Meminta keluarga, teman, perawat menyapa jika tampak bicara

sendiri
3.4 Diskusikan cara mencegah timbulnya halusinasi dan mengendalikan

halusinasi.

3.5 Dorong klen untuk memilih cara yang akan digunakannya dalam

menghadapi halusinasi.

3.6 Beri penguatan dan pujian terhadap pilihan klien yang benar.

3.7 Dorong klien untuk melakukan tindakan sesuai dengan cara yang

telah dipih dalam menghadapi halusinasinya.

3.8 Beri penguatan atau upaya yang berhasil dan beri jalan keluar atas

upaya yang belum berhasil.

Kriteria evaluasi :

Klien dapat menyebutkan tindakan yang biasa dilakukan untuk mengontrol

halusinasinya, klien dapat menyebutkan cara baru mengatasi/mengontrol

halisinasinya, klien dapat memilih cara untuk mengontrol halusinasi

seperti yang sudah dijelaskan, klien dapat melaksanakan cara yang telah

dipilih untuk mengontrol halusinasi.

4. Klien mendapat dukungan keluarga untuk mengendalikan halusinasinya

4.1 Anjurkan klien memberitahu keluarga jika mengalami halusinasi

4.2 Diskusikan dengan keluarga tentang :

- gejala halusinasi

- cara yang dilakukan keluarga untuk membantu klien

mengendalikan halusinasi

- cara merawat klien di rumah

- berikan informasi tentang pentingnya follow up


Kriteria evaluasi :

Keluarga dapat menyebutkan gejala-gejala, cara yang dilakukan untuk

membantu klien mengendalikan halusinasi ( cara merawat klien ).

5. Klien dapat menggunakan obat untuk mengendalikan halusinasinya.

5.1 Diskusikan dengan klien dan kleuarga tentang obat untuk

mengendalikan halusiansinya.

5.2 Bantu klien untuk memastikan bahwa klien minum obat sesuai

dengan program dokter.

5.3 Observasi tanda dan gejala terkait efek samping obat.

5.4 Diskusikan dengan dokter tentang efek dan efek samping obat.

Kriteria Evaluasi :

Klien dapat menyebutkan manfaat dan efek samping obat yang diminum,

klien dapat mendemonstrasikan penggunaan obat dengan prinsip lima

benar ( nama, obat, dosis, cara, waktu ), klien dapat mengungkapkan

perasaannya setelah minum obat, klien dapat mengungkapkan akibat bila

minum obat dihentikan tanpa konsultasi.

Diagnosa keperawatan II :

Perubahan sensori perseptual ; halusinasi dengar berhubungan dengan

menarik diri.

Data Subyektif : Saya senang di kamar ini saja, tidak terlalu suka ngobrol

dengan pasien lain,

Data Obyektif : klien tidur-tiduran di kamar, keluar jika diajak atau dipanggil

perawat.
Tujuan umum : Klien tidak mengalami perubahan persepsi sensori ;

halusinasi dengar

Tujuan khusus :

1. Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri

1.1 Diskusikan bersama klien penyebab tidak ingin bergaul dengan

orang lain

1.2 Diskusikan dengan klien akibat yang dirasakan akibat menarik diri

Kriteria evaluasi :

Klien mengatakan penyebab menarik diri ( merasa lebih rendah dari orang

lain, merasa tidak mampu ), klien mengatakan perasaannya akibat menarik

diri ( merasa kesepian, bosan, merasa ditinggal teman ).

2. Klien dapat berhubungan sosial dengan orang lain melalui secara bertahap.

2.1 Diskusikan tentang keuntungan dari berhubungan dan kerugian dari

menarik diri

2.2 Dorong dan bantu klien untuk berhubungan dengan orang lain

melalui tahap sebagai berikut :

Klien-perawat

Klien-perawat-perawat lain

Klien-perawat-perawat lain-klien lain

Klien-kelompok kecil

Klien-keluarga/kelompok/masyarakat

2.3 Beri pujian atas keberhasilan yang telah dicapai

2.4 Bantu klien mengevaluasi keuntungan dari berhubungan.


2.5 Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan klien dalam mengisi

waktunya.

2.6 Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan di ruangan.

2.7 Beri pujian atas keikut sertaan klien dalam kegiatan diruangan

Kriteria evaluasi :

Setelah satu kali pertemuan klien dapat mengatakan keuntungan

berhubungan dengan orang lain, setelah enam kali pertemuan klien dapat

berhubungan sosial secara bertahap ( klien-perawat, klien-perawat-perawat

lain, klien-perawat lain-kelompok, klien-kelompok kecil, klien-keluarga ),

klien dapat mengungkapkan perasaan setelah berhubungan dengan orang

lain.

3. Klien mendapat dukungan keluarga mengembangkan kemampuan klien

untuk berhubungan dengan orang lain

3.1 Bina hubungan saling percaya dengan keluarga :

- perkenalkan diri

- sampaikan tujuan membuat kontrak

3.2 Diskusikan dengan anggota keluarga tentang :

- perilaku menarik diri

- penyebab perilaku menarik diri

- akibat yang akan terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditangani

- cara keluargamenghadapi klien yang sedang menarik diri

3.3 Dorong anggota keluarga untuk memberikan dukungan kapada klien

untuk berkomunikasi dengan orang lain.


3.4 Anjurkan anggota keluarga untuk secara rutin dan bergantian

mengunjungi klien minimal satu kali seminggu.

3.5 Beri reinforcement positip atas hal-hal yang telah dicapai oleh

keluarga.

Kriteria evaluasi :

Setelah satu kali pertemuan : keluarga dapat menjalin hubungan saling

percaya dengan perawat,keluarga dapat menyebutkan tanda perilaku

menarik diri, penyebab, akibat dan cara menghadapinya, keluarga

mengatakan dukungannya terhadap klien.

Diagnosa keperawatan III :

Penatalaksanaan Regiment therapi inefektif berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat klien di rumah.

Data subyektif : Saya tidak diajak ngobrol di rumah, sering dikurung dan

tidak dibebaskan untuk jalan-jalan,.

Data obyektif : Klien masuk ke Rumah Sakit Jiwa untuk yang kelima kalinya

Tujuan umum : penatalaksanaan regiment therapi terhadap klien menjadi

efektiff

Tujuan khusus :

1. Keluarga dapat mengenal masalah-masalah yang ada dalam merawat

klien

1.1 Motivasi keluarga dalam menyampaikan masalah-masalah yang

dialami saat merawat klien dengan cara :

- menggunakan tehnik komunikasi terbuka dan klarifikasi


- gunakan bahasa singkat dan jelas

1.2 Berikan reinforcement yang positip atas keterbukaan dan kejujuran

keluarga dalam mengungkapkan keadaan yang sesungguhnya

Kriteria evaluasi :

Keluarga dapat menjelaskan masalah-masalah yang ada dalam merawat

klien ( kekurangan waktu, kurang biaya, jarak yang jauh )

2. Keluarga dapat mendemonstrasikan atau mempraktekkan cara adaptif

dalam merawat anggota keluarga dengan gangguan jiwa

2.1 Diskusikan bersama keluarga tentang tindakan keluarga atau koping

keluarga yang selama ini digunakan

2.2 Diskusikan bersama keluarga tentang alternatif sumber pendukung

tau koping adaptif dalam menangani masalah klien

2.3 Berikan reinforcement positip setiap kali keluarga menentukan

tindakan positip yang berhasil

Kriteria evaluasi :

Keluarga dapat menyebutkan sumber-sumber pendukung dan koping

keluarga yang bisa digunakan

3. Keluarga dapat mendemonstrasikan atau mempraktekkan cara adaptif

dalam merawat klien yang mengalami gangguan jiwa

3.1 Diskusikan dengan keluarga cara merawat klien selama ini

3.2 Jelaskan cara adaptif dalam merawat klien

- bersikap asertif dan menggunakan komunikasi terbuka

- bersikap sabar, hangat dan tidak bermusuhan


- motivasi klien untuk mau mengungkapkan perasaannya

- libatkan klien dalam kegiatan rumah tangga

- berikan pujian atas keberhasilan klien

- motivasi klien untuk beribadah

Kriteria evaluasi :

Keluarga dapat mengidentifikasi cara merawat klien, menyebutkan cara

yang adaptif dalam merawat klien ( bersikap empati, asertif, tidak

bermusuhan, memberikan pujian atas tindakan klien ), membuat jadual

secara bergantian.

4. Keluarga dapat menyediakan lingkungan yang kondusif untuk klien

4.1 Kaji pengetahuan keluarga tentang lingkungan yang sesuai dalam

merawat klien

4.2 Diskusikan dengan keluarga tentang hal-hal yang berkaitan dengan

adaptasi klien terhadap lingkungan seperti :

- sosialisasi dengan anggota keluarga dan orang lain

- perawatan mandiri ( personal higine )

- hindarkan klien dari benda-benda tajam

- ciptakan lingkungan yang tenang

Kriteria evaluasi :

Keluarga dapat membantu klien beradaptasi dengan lingkungan keluarga

melalui : sosialisasi, perawatan, melatih kemandirian


5. Keluarga dapat menjelaskan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada

dimasyarakat

5.1 Kaji pengetahuan keluarga tentang keberadaan fasilitas pelayanan

kesehatan dilingkungannya

5.2 Dorong keluarga untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada

didalam dilingkungannya

- bila menemui kesulitan dalam merawat klien, keluarga segera

menghubungi puskesmas setempat atau RSJ terdekat

- bila menginginkan informasi tambahan tentang perawatan klien

dan obat-obatan yang digunakan, keluarga akan menghuibungi

pelayanan kesehatan terdekat

Kriteria evaluasi :

Keluarga dapat menyebutkan tempat pelayanan kesehatan yang ada

dilingkungannya ( puskesmas, RSJ terdekat, praktek dokter jiwa ),

keluarga dapat memutuskan untuk menggunakan fasilitas pelayanan

kesehatan yang ada dilingkungannya, keluarga menggunakan fasilitas

kesehatan yang ada dilingkungannya.

4.1 Implementasi dan Evaluasi

Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi


Senin, Diagnosa I TUK 1
2 - 9 - 2002, Membina hubungan saling S : Klien mengatakan,
jam 10.00 percaya Saya N
pertemuan I a. mengucapkan salam Saya baik-baik saja
terapeutik dan Disini aja ngobrolnya
memperkenalkan diri Jangan lama ya,
Selamat pagi, bu saya
Jumain, nama ibu siapa ? O : Kontak mata
Lebih suka dipanggil dipertahankan, kadang
siapa? Bagaimana kelihatan bingung,
perasaan ibu hari ini ? membalas jabat tangan
b. menjelaskan tujuan perawat, duduk
interaksi berhadapan dengan
Saya mahasiswa dari perawat.
Akper Pemprop. Kaltim,
sedang praktek selama tiga A : Hubungn saling
hari dan akan merawat percaya telah tercapai
ibu.
c. membuat kontrak waktu P : Memotivasi klien
yang jelas untuk mengingat topik
Ibu N ngobrolnya mau percakapan hari ini,
berapa lama ? lanjutkan ke TUK 2 :
Dimana ngobrolnya ? klien mengenal
halusinasinya, jam
15.30 pertemuan ke 2,
tempat ruang tamu
Senin, Diagnosa I TUK 2 : S : Klien mengatakan :
2-9-2002, Klien dapat mengenal Suara apa ya ?
jam 15.30 halusinasinya. Saya sering
pertemuan 2 a. Mengobservasi tingkah mendengar suara-suara
laku klien yang terkait jika malam tapi Cuma
dengan halusinasinya, suara tv yang keras.
seperti : bicara sendiri, Saya mau pulang tapi
tertawa sendiri tanpa adik saya belum
stimulus menjemput saya.
b. Mengidentifikasi bersama
klien tentang halusinasinya O : Kontak mata dapat
Apakah Ibu N masih dipertahankan, klien
mendengar adanya suara- bingung.
suara ghaib ?
A : Klien belum dapat
mengenal
halusinasinya.

P : Menganjurkan klien
untuk mengingat
kembali topik
pembicaraan hari ini,
buat kontrak pertemuan
ke 3, tanggal 3-9-2002
jam 09.00, topik klien
dapat mengenal
halusinasinya, tempat
di teras depan Ruang
Enggang.
Selasa, Diagnosa I TUK 2 : S : Klien mengatakan :
3-9-2002, Klien dapat mengenal Kadang saya masih
jam 09.00 halusinasinya. mendengar suara-suara
pertemuan 3 a. Mengobservasi tingkah yang menyuruh saya
laku klien yang terkait jalan dan ingin menebas
dengan halusinasinya, leher saya, saya jengkel
seperti : bicara sendiri, dan marah.
tertawa sendiri tanpa Suara itu datang jika
stimulus saya sendirian di kamar
b. Mengidentifikasi bersama dan melamun.
klien tentang halusinasinya Saya agak terganggu.
Apakah Ibu N masih Kadang suara itu
mendengar adanya suara- datang malam hari
suara ghaib ? sebelum saya tidur.
Apa yang dikatakannya ?
Saya percaya Ibu N O : Kontak mata dapat
mendengar suara itu tapi dipertahankan,
saya tidak mendengarnya. tersenyum klien tidak
Bukan Ibu N saja yang tertawa sendiri.
mengalami hal seperti ini.
c. Mendiskusikan tentang A : Klien telah dapat
situasi, waktu, frekwensi mengenal
terjadinya halusinasi. halusinasinya
Suara itu ada pada saat Ibu
N melakukan apa ? P : Menganjurkan klien
d. Mendiskusikan perasaan untuk mengingat
klien terhadap halusinasi. kembali topik
Bagaimana perasaan Ibu pembicaraan hari ini,
N saat suara itu datang ? lanjutkan ke TUK 3 :
klien dapat mengontrol
halusinasinya,
jam 10.30, pertemuan
ke 4, di kamar klien.
Selasa, Diagnosa I TUK 3 S : Klien mengatakan :
3-9-2002 Klien dapat mengontrol Saya tutupin kepala
jam 10.30 halusinasinya. saya dengan bantal,
pertemuan 4 a. Mengidentifikasi bersama tapi kadang saya
klien tindakan yang nurutin, kadang jengkel
dilakukan bila halusinasi dan ngamuk.
muncul. Saya mau buat jadual
Lalu, apa yang Ibu N saja, bisa nggak ya ?
lakukan jika suara itu ada ?
b. Mendiskusikan cara baru O : Klien memperhatikan,
untuk mengendalikan kontak mata sebentar,
halusinasi. tersenyum,
Ibu N, ada beberapa cara mengangguk saat diberi
untuk mengendalikan agar penjelasan.
suara itu tidak datang lagi,
yaitu : A : Klien dapat mengontrol
- Bila suara itu ada, maka halusinasinya
bilang Saya tidak mau
dengar kamu. P : Menganjurkan klien
- Terus ngomong ke untuk mengingat hal
perawat kalau ada suara yang sudah dipelajari
yang muncul. hari ini dan
- Terus kita membuat menerapkannya,
jadual kegiatan supaya lanjutkan untuk TUK 3,
Ibu N rajin, tidak sering pertemuan ke 5
tidur-tiduran di kamar pembuatan jadual
- Katakan pada perawat, kegiatan harian,
teman atau keluarga jam 15.30 di Ruang
untuk menegur Ibu N saat Enggang
halusinasi muncul.
c. Memotivasi klien untuk
memilih cara mengatasi
halusinasinya.
Nah, Ibu N saat ini mau
coba cara yang mana ya ?
d. Memberi reinforcement
positip.
Bagus Ibu N sudah dapat
memilih cara
mengendalikan
halusinasinya.

Selasa Diagnosa I TUK 3 S : Klien mengatakan :


3-9-2002 Klien dapat mengontrol Ya, pak
jam 15.30 halusinasinya dengan satu cara Setelah bangun tidur
pertemuan 5 baru yaitu jadual kegiatan jam 05.30 saya mandi
sehari-hari terus saya rapikan
a. Menayakan kesiapan klien tempat tidur di rumah.
untuk membuat jadual Terus saya sarapan
kegiatan harian pagi jam 07.00.
Bagaimana Ibu N kalau Jalan-jalan rata-rata
kita membuat jadual jam 08.00.
kegiatan harian ? Terus saya ngobrol
b. Memberikan kertas dan dengan teman-teman.
pena. Kalau di Rumah Sakit
Ini kertas dan pulpennya. saya jam 06.30 mandi
c. zmendiskusikan dengan terus saya rapikan
klien tentang kegiatan di tempat tidur jam
rumah dan rumah sakit 07.00.
kemudianmenuliskannya. Jam 07.30 mengambil
Coba Ibu N tuliskan sarapan pagi, jam 11.30
kegietan yang biasa Ibu N makan siang, jam 17.00
lakukan dirumah. makan malam, nonton
Waktu kegiatan bias tv sore jam 16.00 dan
disesuaikan dengan kapan malam jam 19.00
waktu suara-suara itu sampai jam 21.00.
dating ?
d. Memberi reinforcement O : Tersusun jadual
positip kegaiatan harian di
Bagus Ibu N terus apa lagi rumah dan rumah sakit
kegiatannya ?
e. Mendiskusikan msnfaat A : Klien dapat mengontrol
jadual kegiatan harian. halusinasinya dengan
Nah, ibu N jadual ini cara menyusun jadual
berguna sekali untuk kegiatan harian
membantu untuk agar
suara-suara yang P : Motivasi klren untuk
mengganggu itu tidak menerapkan jadual
dating lagi jika Ibu N yang sudah dibuat,
sibuk. mengobservasi tingkah
Selain itu mengingatkan laku klien dalam
kembali kegiatan yang akan menerapkan jadual
Ibu N lakukan setiap hari. harian, dilanjutkan ke
pertemuan 6 tanggal
4-9-2002 jam 10.00
untuk TUK 3 : klien
dapat melaksanakan
cara yang telah dipilih
untuk mengontrol
halusinasinya. Tempat
didepan kamar Nn. N

Rabu, Diagnosa I TUK 3 S : Klien mengatakan :


4-9-2002 Klien dapat melaksanakan cara Ya enak aja dan saya
jam 10.00 yang telah dipilih untuk senang bisa bekerja,
pertemuan 6 mengontrol halusinasinya nanti kalau sembuh
a. Memberi kesempatan saya mau bekerja biar
kepada klien untuk tidak diam di rumah .
melaksanakan cara yang
telah dipilih dan dilatih O : Klien aktif dalam
b. Mendiskusikan enganklien melakukan kegiatan
manfaat dari cara yang yang sesuai dengan
telah dilakukan jadual yang sudah
Nah, kira-kira Ibu N sudah tersusun.
merasakan guna dari jadual
yang sudah disusus dan Ibu A : Klien telah dapat
N sudah mencoba melaksanakan cara
melakukan kegiatan sesuai baru yang dipilih untuk
jadual mengontrol
c. Mengkaji perasaan klien halusinasinya
setelah melakukan cara
mengontrol halusinasi P : Memotivasi klien untuk
Bagaimana perasaan Ibu menerapkan kegiatan
N setelah melakukan sampai selama 3 hari
kegiatan sesuai jadual penyusunan jadual
d. Memberi reinforcement kegiatannya, lanjutkan
positip pada klien ke rencana TUK 1
Bagus Ibu N Dx.II, pertemuan 7
jam 11.00, di ruang
tamu
Rabu, Diagnosa II TUK 1 S : Klien mengatakan :
4-9-2002 Klien dapat menyebutkan Saya malas bergaul
jam 11.00 penyebab menarik diri dengan pasien lain,
pertemuan 7 a. Mendiskusikan dengan saya tidak punya
klien penyebab tidak mau teman, sepi, bosan.
bergaul dengan orang lain Terus nanti suara
Coba cerita bu ke saya apa ghaib itu akan datang
yang membuat ibu lebih terus ya pak..?
suka menyendiri ?
b. Mendiskusikan kerugian O : Memperhatikan,
dari tidak bergaul dengan mengangguk,
orang lain mempertahankan
Menurut Ibu N dengan kontak mata,kadang
menyendiri itu bagaimana tertawa, tersenyum
rasanya ? dengan stimulus
c. Memberi penjelasan
tentang akibat dari tidak A : Klien telah dapat
bergaul dengan orang lain menyebutkan penyebab
Tadi Ibu N sudah cerita menarik diri
kalau menyendiri itu tidak
enak, selain itu kalau ibu P : Motivasi klien untuk
menyendiri terus maka mengingat topik
suara-suara itu akan dating pembicaraan hari ini,
terus. lanjutkan pertemuan 8
TUK 2 Dx.II jam
14.00, tempat di ruang
tamu
Rabu, Diagnosa II TUK 2 S : Klien mengatakan :
4-9-2002 Klien dapat melakukan Banyak teman untuk
jam 14.00 hubungan dengan orang lain ngobrol, tidak sepi,
pertemuan 8 secara bertahap senang bisa tertawa.
a. Mendiskusikan dengan Baik pak
klien tentang keuntungan Ya senang .
bergaul dengan orang lain
Coba Ibu N sebutkan apa O : Klien mau bekenalan
keuntungan kalau kita dengan satu perawat
banyak teman ?
b. Mendemonstrasikan cara A : TUK tercapai
berkenalan dengan orang
lain P : Motivasi klien untuk
c. Memotivasi klien untuk melakukan perkenalan
melakukan interaksi dengan orang lain ( K-
dengan orang lain K-P-P P-K lain ), tingkatkan
lain kemampuan klien
Coba sekarang Ibu N untuk berhubungan
berkenalan dengan perawat dengan orang lain,
lain, ayo saya temani ? lanjutkan untuk
d. Memberi reinforcement terminasi jam 16.00.
positip
Bagus.
e. Menanyakan perasaan
setelah berkenalan
Bagaimana perasaan ibu
setelah berkenalan dengan
orang lain ?
Rabu, Terminasi Bagaimana perasaan ibu S : Klien mengatakan :
Tgl.4-9-2002 setelah kita ngobrol atau Saya sangat senang,
jam 16.00 merawat Ibu N selama tiga pak
pertemuan 9 hari ini ? Terima kasih, pak....
Nah, Ibu N harus Sore, pak
mempertahankan apa yang
telah Ibu N capai selama tiga O : Klien menjabat tangan
hari ini. perawat dan tersenyum
Nanti kalau ada masalah, Ibu
N bisa minta tolong dengan A : Klien menerima
perawat ruangan atau kepada perpisahan dengan
teman saya akan menggantikan perawat
saya.
Saya permisi dulu, bu P : Menjelaskan kepada
Selamat sore perawat ruangan
diagnosa yang belum
tercapai agar dapat
ditindak lanjuti dan
diagnosa yang telah
dicapai agar
dipertahankan.

Anda mungkin juga menyukai