Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebagaimana diketahui tujuan Pembangunan Nasional dibidang kesehatan

terutama ditujukan untuk, penurunan angka kematian bayi dan prinatal, penurunan

angka kematian anak balita, penurunan angka kesakitan anak usia sekolah dan

remaja, peningkatan derajat kesehatan anak secara keseluruhan yang akan

menjamin proses tumbuh kembang anak secara optimal menuju generasi muda

yang sehat sebagai sumber daya pembangunan (Departemen Kesehatan R.I.

Asuhan Kesehatan Anak Dalam Kontak Keluarga, (Jakarta 1992) hal 1).

Dalam sejarahnya telah terjadi perubahan orientasi nilai dan pemikiran

mengenai upaya pemecahan masalah kesehatan. Pada hakekatnya proses

perubahan orientasi nilai dan pemikiran sejalan dengan perkembangan teknologi

dan sosial budaya. Adapun perubahan orientasi tersebut yaitu, upaya kesehatan

yang semula dititik beratkan pada upaya penyembuhan penderita secara

berangsur-angsur berkembang kearah keterpaduan upaya kesehatan yang

menyeluruh. (Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1992

Tentang Kesehatan (Surabaya, 1992), hal 36).

Dalam upaya pembinaan kesehatan anak mencakup pemenuhan kebutuhan

primer anak sejak dalam kandungan sampai remaja dengan mengkaji

pertumbuhan dan perkembangan anak, pemberian makanan bergizi pada anak,


penyuluhan kesehatan keluarga asuhan keperawatan mulai dari bayi sampai

remaja.

Penyakit Kejang Demam (Febrille Convulsion) merupakan salah satu

penyakit yang paling sering dijumpai pada anak Menurut Dr. Rusepno Hasan

bahwa Golongan Umur Yang Sering Terserang Kejang Demam adalah umur 6

bulan sampai 4 tahun (Dr. Ruspno Hasan Ed. Kumpulan Kuliah Ilmu Kesehatan

Anak (Jakarta 1985), II. hal 847).

Masalah utama penyakit ini adalah adanya kejang yang disebabkan oleh

peningkatan suhu tubuh melebihi besar normal yang tidak jarang diabaikan oleh

orang tua.

Penyakit kejang demam ini cukup sering dan berbahaya jika tidak diatasi,

terutama saat terjadi kejang. Bila kejang ini dibiarkan berlangsung lama, maka

akan mengakibatkan kerusakan pada susunan syaraf otak atau bahkan dapat

berakhir dengan kematian.

Berdasarkankan data yang didapatkan dari catatan medis rumah Sakit

Umum A. Wahab Sjahranie Samarinda yang tercatat dari awal bulan Juli 2001

sampai dengan awal bulan Agustus 2001, terdapat anak yang menderita kejang

demam berjumlah 16 anak dari 134 anak yang dirawat diruang Melati atau sekitar

21,44 %.

Pada klien kejang demam terdapat beberapa masalah yang mungkin timbul

yaitu : Ketidak Efektifan Pada Nafas, Peningkatan Suhu Tubuh, Resiko Terjadi

Kejang Terulang, Gangguan Volume Cairan, Gangguan Persepsi Sensori dengan

Potensial Injury sera Kurangnya Pengetahuan Orang Tua.


Melihat permasalahan tersebut diatas maka penulis mengambil judul

karya tulis yaitu Asuhan Keperawatan Pada An. S dengan Kejang Demam (Febrie

Convulsion) di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie

(RSUD AWS) Samarinda.

1.2. Ruang Lingkup Bahasan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukan pada latar belakang

permasalahan, maka ruang lingkup bahasannya mencakup pelaksanaan Asuhan

Keperawatan yang dilakukan pada anak S dengan kejang demam yang dilakukan

selama 3 hari dari tanggal 09-11 Agustus 2001 di ruang melati RSUD A. Wahab

Sjahranie Samarinda. Pada tanggal 09 Agustus 2001 mulai dilakukan pengkajian

di hari perawatan ke III.

1.3. Tujuan Penulisan

1.3.1.Tujuan Umum

Untuk memperoleh pengalaman secara langsung dalam memberikan

Asuhan Keperawatan Pada Klien anak dengan Kejang Demam.

1.3.2.Tujuan Khusus

a) Memperoleh gambaran nyata dalam pengkajian, analisa dan diagnosa

keperawatan yang terjadi pada anak S.

b) Memperoleh gambaran nyata dalam menetapkan perencanaan

Asuhan Keperawatan yang terjadi pada anak S dengan Kejang

Demam.
c) Memperoleh gambaran nyata dalam pelaksanaan Asuhan

Keperawatan pada anak S dengan kejang demam sesuai dengan

standard praktek Asuhan Keperawatan.

d) Memperoleh gambaran nyata dalam melakukan evaluasi tindakan

keperawatan yang talah dilakukan pada anak S dengan kejang

demam.

e) Memperoleh pengalaman nyata dalam mendokumentasikan setiap

tindakan asuhan keperawatan pada anak S dengan kejang demam.

1.4. Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah metode

deskriptif tife Study Kasus, penulis menggunakan metode ini karena semua

kegiatan memusatkan perhatian pada satu kasus secara intensif dan berlangsung

hingga saat ini.

1. Tekhnik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Percakapan dengan klien dan orang tua serta keluarga klien dengan

maksud untuk mengumpulkan data yang diperlukan.

b. Observasi dan Pemerikasaan Fisik

Dilakukan dengan pengamatan secara visual dan pemeriksaan fisik

untuk memperoleh beberapa data penunjang.

c. Studi Kepustakaan

Penulis memberikan Asuhan Keperawatan langsung pada klien dan

mengadakan wawancara dengan perawat dan dokter yang merawat


diruangan tempat penulis mengambil kasus, untuk melengkapi data

penulis menelaah catatan perawat dan catatan medis.

1.5. Sistematika Penulisan

Karya Tulis Ilmiah ini disusun secara sistematika dalam empet bab,

dengan urutan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN, yang meliputi Latar Belakang, Ruang Lingkup

Bahasan, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan, Sistematika

Penulisan.

BAB II: RESUME KASUS, yang meliputi Pengkajian, Diagnosa

Keperawatan, Tindakan Keperawatan, Evaluasi.

BAB III: PEMBAHASAN

BAB IV: PENUTUP, yang berisi tentang Kesimpulan dan Saran

Anda mungkin juga menyukai