Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ROMI SUSELA

NIM : 1710104245
KELAS :D

HIV PADA KEHAMILAN


Jakarta, CNN Indonesia -- Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Situbondo,
Jawa Timur, mencatat pada 2017 ada 200 orang terjangkit atau menderita Human
Immunudeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiensy Syndrome (AIDS).
Bahkan, 32 di antaranya merupakan ibu hamil.

1. Faktor penyebab
Di Asia Tenggara pada tahun 2002 diperkirakan terdapat 6,1 juta
ODHA, sedangkan di Indonesia sendiri terdapat 90.000 130.000 ODHA.
Bila angka kelahiran di Indonesia 2,5% maka setiap tahun akan ada 2.250-
3.250 bayi yang lahir dari ibu yang HIV positif. Lebih dari 90% penularan
HIV dari ibu ke anak terjadi selama dalam kandungan, persalinan, dan
menyusui, sedangkan hanya 10% ditularkan melalui transfusi darah
tercemar HIV maupun cara lainnya. Ada tiga faktor utama untuk
menjelaskan faktor risiko penularan HIV dari ibu ke bayi yaitu Faktor Ibu,
Faktor Bayi, Faktor Tindakan Obstetrik. Ibu baru terinfeksi HIV, Ibu
memiliki infeksi virus, bakteri, parasit (seperti malaria). Ibu memiliki
infeksi menular seksual (IMS). Ibu menderita kekurangan gizi (akibat tak
langsung). Penularan HIV dari ibu ke bayi selama masa kehamilan dapat
terjadi melalui hubungan transplasenta dengan risiko 5 sampai 10%.
Plasenta merupakan sumber bagi bayi untuk mendapatkan nutrisi selama
berada di dalam kandungan. Jika plasenta telah terinfeksi virus HIV, darah
ibu yang sudah terinfeksi tersebut akan bercampur dengan darah bayi
sehingga resiko tertular HIV pada bayi sangat besar.
2. Dampak
Efek infeksi HIV pada kehamilan berkaitan dengan abortus,
prematuritas, IUGR (Intra Uterin Growth Restriction), IUFD (Intra Uterin
Fetal Death), penularan pada janin, dan meningkatnya angka kematian
ibu.
3. Upaya pemerintah
Kebijakan umum Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi
sejalan dengan kebijakan umum kesehatan ibu dan anak serta kebijakan
pengendalian HIV/AIDS di Indonesia dengan program PMTCT. World
Health Organization menyebutkan bahwa PMTCT (programmes of the
Prevention of Mother to Child Transmission), dapat menurunkan
penularan vertikal HIV, juga menghubungkan wanita dengan infeksi HIV,
anak, serta keluarganya, untuk memperoleh pengobatan, perawatan, serta
dukungan. PMTCT merupakan program yang komperhensif dan mengikuti
protokol serta kebijakan nasional. Intervensi PMTCT adalah Pemeriksaan
dan konseling HIV, antiretroviral, persalinan yang lebih aman, menyusui
yang lebih aman. Pada kebijakan PMTCT 2011, ARV diberikan kepada
semua perempuan hamil HIV positif tanpa harus memeriksakan kondisi
CD4-nya lebih dahulu. Penentuan stadium HIV/AIDS pada ibu hamil
dapat dilakukan berdasarkan kondisi klinis pasien dan dengan atau tanpa
pemeriksaan CD4. CD4 untuk ibu hamil positif HIV digunakan untuk
memantau pengobatan.
Asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil trimester I, II dan
III dengan status HIV + sangat diperlukan diantaranya adalah Kepatuhan
terhadap obat ARV, Pendidikan kesehatan mengenai nutrisi, Pendidikan
kesehatan mengenai tanda dan gejala penyakit oportunistik HIV/AIDS dan
IMS, Persiapan persalinan dan laktasi, Dukungan psikologis ibu,
Perujukan apabila ada tindakan di luar kewenangan bidan, Informasi
kelompok. (Ratimah dan Sinar 2011)
4. Pencegahan
Untuk mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu ke bayi, dilaksanakan
secara komprehensif dengan menggunakan empat prong yaitu:
a. Prong 1: Pencegahan penularan HIV pada perempuan usia reproduksi;
b. Prong 2: Pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan pada
perempuan HIV positif;
c. Prong 3: Pencegahan penularan HIV dari ibu hamil HIV positif ke
bayi yang dikandungnya;
d. Prong 4: Pemberian dukungan psikologis, sosial dan perawatan
kepada ibu HIV positif beserta bayi dan keluarganya.
Keempat Prong secara nasional dikoordinir dan dijalankan oleh
pemerintah, serta dapat dilaksanakan oleh institusi kesehatan swasta dan Lembaga
Swadaya Masyarakat. Terkait dengan upaya pencapaian MDG 4, 5 dan 6 dalam
pencegahan infeksi HIV pada bayi, disebutkan bahwa dengan akses layanan ARV
yang mudah, persediaan ARV yang lebih baik, pemberian ARV lebih dini dan
waktu pemberian ARV yang lebih lama, maka upaya untuk mengeliminasi
penularan HIV dari ibu ke bayi dapat dicapai pada tahun 2015.

Daftar pustaka

Kemenkes, RI. 2011. Pedoman Nasional Tatalaksana Terapi Antiretroviral.


Jakarta

PB Ikatan Dokter Indonesia. 2009. Pencegahan Penularan HIV/AIDS dari Ibu


Ke Bayi. Panduan Bagi Petugas Kesehatan.

Ratminah, M, Sinar P., 2011, Asuhan Antenatal Pada Perempuan dengan


HIV/AIDS, Bandung: Compac Female

Khan, A. W., Bull, L., Barton, S. 2010. Management of HIV infection in


pregnancy. Jurnal Obstetrics, Gynaecology And Reproductive Medicine,
23:1. 29 Okt 2017.

Kemenkes RI, 2011. Pedoman Nasional pencegahan Penularan HIV Dari Ibu ke
Bayi. Jakarta.
KESEHATAN REPRODUKSI

Tugas II
HIV/AIDS PADA KEHAMILAN

Disusun Oleh

ROMI SUSELA
1710104245

PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA
2017-2018

Anda mungkin juga menyukai