Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA

PADA Ny. J UMUR 31 TAHUN P4 Ao ASEPTOR


KB IUD TCU 380 A
DI BPM. SETIA

Disusun oleh

ROMI SUSELLA
Po7124113 043

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


PRODI D III KEBIDANAN
T. A. 2015 – 2016
TINJAUN TEORI

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, upaya ini


dapat bersifat sementara dan dapat pula bersifat permanen. (Ilmu kebidanan 2003)
Metode IUD telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana nasional serta
peminatnya makan bertambah, KB IUD ini aman, efektif, dan digunakan dalam
jangka waktu panjang
A. Pengertian.
AKDR adalah memasukan benda atau alat kedalam uterus untuk mencegah
terjadinya kehamilan (Ilmu Kebidanan 1999).
B. Jenis
IUD telah dikembangkan dari generasi pertama yang terbuat dan benang sutera
dan logam (besi, baja, stainlesstel - perak dan tembaga) sampai pada generasi
plastik baik yang ditambah obat (Medicated) maupun yang tidak ditambah obat
(Unmedicated)
1. Menurut berikutnya IUD dibagi menjadi
a. Bentuk terbuka (Open Device) misalnuya, Lipper loop, CU - T, Cu - 7
spiring coil multiload, nova - T dan lainya
b. Bentuk tertutup (closed Devise) misalnya, otaring, antigon,
gravenberging, hall - stonering, dll.
2. Menurut tambahan obat
a. Medicated IUD, misalnya : Cu - T 220, 300, 380 - A, Cu - T, Nova -T ,
Ml - Cu 250, 375
b. Un medical IUD, misalnya : Lippes Loop, Marquiles, Saf - T coil,
Antgon, dll.
C. Cara Kerja
1. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ketuba falopi
2. Mempengaruhi fasilitas sebelum ovum mencapai cavum uteri
3. AKDR bekerja terutama mencega sperma dan ovum bertemu, walaupun
AKDR membuat sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR sperma sulit
untuk masuk kedalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampuan sperma untuk fertilitas.
4. Kemungkinan untuk mencegah implantasi telur dan uterus.
D. Keuntungan IUD
1. Sebagai kontrasepsi evektifitas tinggi
2. AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan
3. Metode jangka panjang (10 tahun prediksi dari CUT- 308 A dan tidak perlu
diganti)
4. Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat - ingat
5. Tidak mempengaruhui hubungan seksual
6. Meningkatkan kenyamanan seksual karna tidak perlu takut untuk hamil
7. Tidak ada efek samping hormonal dengan CU AKDR (CUT - 380 A)
8. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume Asi
9. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah aborta.
10. Dapat digunakan sampai emnopause (1 tahun / lebih setelah haid terakhir)
11. Tidak ada interaksi dengan obat - obat
12. Membantu mencegah KET.
E. Kerugian
1. Efek samping yang mungkin terjadi
a. Perubahan siklus haid (Umumnya 3 bulan pertama dan berkurang setelah
3 bulan)
b. Haid lama dan banyak
c. Perdarahan (spoting)
d. Saat haid sedikit
2. Komplikasi lain
a. Merasakan sakit dan kejang selama 3 - 5 hari setelah pemasangan.
b. Perdarahan hebat pada saat haid diantaranya yang memungkinkan
penyebab anemia
c. Perforasi dinding uterus
3. Tidak mencegah IMS termasuk HIV / AIDS
4. Tidak baik digunakan pada wanita dengan IMS atau perempuan yang sering
berganti pasangan.
5. Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS, memakai
AKDR PRP dapat memicu fertilasi.
6. Prosedur medis termasuk permeriksaan pelvik dengandiperlukan dalam
pasangan AKDR seringkali perempuan takut selama pemasangannya.
7. Sedikit nyeri dan perdarahan terjadi segera setelah pemasangan AKDR
biasanya menghilang dalam 1 - 2 hari.
F. Persyaratan pemakaian
1. Yang dapat menggunakan AKDR adalah :
a. Usia produktif
b. Keadaan nulipara
c. Memungkinkan penggunaan kontraksi jangka panjang
d. Wanita menyusui yang ingin menggunakan kontrasepsi
e. Setelah melahirkan dan sedang menyusui
f. Pasca abortus dan tiddak ditemukan tanda - tanda PRP
g. Resiko rendah IMS
h. Tidak menghendaki metode hormonal
i. Tidak suka mengingat minum pil setiap hari
j. Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 - 5 hari senggama.
2. Yang tidak diperkenangkan menggunakan AKDR
a. Sedang hamil
b. Pendarahan pervaginam
c. Sedang mengalami infeksi vagina ( Vaginalis, Servicities )
d. 3 bulan kemarin sedang mengalami atau sedang menderita PRP atau
abortus septik
e. Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak yang dapat
mempengaruhi kavum uteri
f. Penyakit trofoblas yang ganas
g. Dikethui menderita TBC pelvic
h. Kanker alat genital
i. Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
G. Efektivitas
Efektivitas IUD sangat tinggi untuk mencegah kehamilan dengan jangka waktu
yang lama angka kehamilan IUD betrkisar 1, 5 - 3/100 wanita pada tahun
pertama dan jangka akan menjadi rendah untuk tahuntahun berikutnya.
H. Efek samping pemakaian Iud
1. Amenore
2. Kejang
3. Pendarahan vagina yang hebat dan tidak teratur
4. Benang yang hilang
5. Adanya pengeluaran cairan vagina / dicurigai adany PRP
I. Waktu penggunaan
1. Setiap waktu dalam siklus yang dipastikan klien tidak hamil
2. Hari ke -1 sampai ke - 7 siklus haid
3. Segera setelah melahirkan selama 48 jam pertama atau setelah 4 minggu
pasca persalinan, setelah 6 bulan apabila menggunakan metode amenore
laktasi (MAL) perlu diingat angka ekspulsi tinggi pada pemasangan segera
atau selama 48 jam pasca persalian.
4. Setelah abortus ( segera atau dalam waktu 7 hari apabila tidak ada infeksi
5. Selama 1 - 5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi
J. Cara pemakaian
Mengeluarkan AKDR biasanya dikeluarkan dengan jalan menarik AKDR yang
keluar dari OUE dengan 2 jamdengan penset atau dengan cunzim kadang-
kadang benang AKDR tidak di OUE, tidak terlihatnya benang AKDR dapat
disebabkan oleh :
1. Akseptormenjadi hamil
2. Perforasi uterus
3. Ekspulsi yang tidak disadari oelh aseptor
4. Perubahn letak AKDR tertarik kedalam rongga uterus seperti ada mioma
uteri (Ilmu Kandungan 1999)
ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA
PADA Ny. J UMUR 31 TAHUN P4 Ao ASEPTOR
KB UD TCU 380 A
DI BPM. SETIA

No Reg :-
Tanggal Masuk : Selasa, 01/ 09/ 2015
Pukul : 19. 30
Tempat : BPM. SETIA

A. Pengkajian
I. Identitas / Biodata
Nama Ibu : Ny. J Nama Suami : Tn. A

Umur : 31 Tahun Umur : 34 Tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku / Bangsa : Bugis / Indonesia Suku / Bangsa : Bugis / Indonesia

PendidikN : SMA PendidikN : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Alamat : Jln. Jamur Alamat : Jln. Jamur

II. Anamese
Pada Tanggal : 10 September 2015 Pukul : 19. 30
1. Keluhan Utama : ibu mengatakan ingin menggunakan KB IUD
2. Riwayat kehamilan
Perkawinan ke :1
Lamanya : 11 Tahun
3. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun sifat darah : encer
Siklus : 28 hari dismenohoe : tidak ada
Lamanya : 7 hari flour albus : tidak ada
Banyak : 2 kali bau / warna : khas
4. Riwayat Obsteri
a. Jumlah anak lahir : 4
b. Jumblah anak meninggal : -
c. Jenis kelamin anak yang dilahirkan : laki – laki, Perempuan
d. Jenis persalinan terakhir : spt – btk
e. Komplikasi : tidak ada
f. Keadaan nifas terakhir : baik
5. Riawayat kelauaga berencana : Pernah ber – KB, Suntik 3 bulan
lama 1 tahun
6. Keluhan selama pemakaian alat kontraksepsi : haid tidak teratur
7. Riwayat penyakit yang lalu dan sekarang : tidak ada
8. Pola pemenuhan kebutahan sehari – hari
a. Pola Nutrisi Makan Minum
Frekuensi : 3 x Sehari Sesuai Kebutuhan
Jenis : Nasi, Sayur, ikan Air Putih
Jumlah : 1 Piring Sesuai Kebutuhan ±
1000 cc
Keluhan : Tidak Ada Tidak Ada
b. Pola Eliminasi BAB BAK
Frekuensi : 1 x Dalam Sehari 4 – 5 Kali / Hari
Warna : Coklat Kekuninan Kuning Jernih
Bau : Khas Amoniak
Konsistensi : Lunak Cair
c. Pola Aktifitas Sehari – Hari
Kegiatan sehari – hari : Menggurus rumah tangga
Istirahat / Tidur : ( cukup ) siang 1 – 2 jam, waktu
Malam 7 – 8 jam.
Seksualitas : Sesuai Kebutuhan
d. Personal Hygiene
Kebiasaan mandi : 2 – 3 x / hari
Kebiasaan membersihkan alat kelamin : Ya
Kebiasaan mengganti pakain dalam : Ya
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umu : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Keadan emosional : Stabil
d. Tanda – tanda vital
TD: 110/ 80 mmHg S : 36, 5oC
N : 74 x/m R : 24 x/m
TB : 160 cm
BB: 64 Kg
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala Dan Rambut : Bulat, tidak ada benjolan, tidak nyeri tekan

b. Muka : Bersih tidakpucat, tidak cedem, tidak ada


cloasma gravidarum.
c. Mata : Simetris kaki, kunjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterus
d. Hidung : Bersih tidak ada sekret
e. Mulut dan Gigi : Bersih, tidak ada sariawan, tidak ada
cahes, gigi palsu
f. Telinga : simetris kaki , tidak ada serumen

g. Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid,


limfe, vena jugularis
h. Payudara : Simetris kai, tidak ada benjolan, tidak
nyeri tekan, puting susu menonjol anola
melebar
i. Abdomen : Datar, tidak ada benjolan dan nyeri
tekan,m tidak ada bekas operasi, tidak ada
striae gravidarum
j. Ekstremitas atas / bawah : Kuku bersih tidak puacat, tidak oedem,

tidak ada varises Reflek patela +/+


k. Genetalia : Tidak ada flour albus, pendarahan tidak
ada varises, tidak ada luka, porsio lunak,
posis retro.

l. Anus : Tidak ada hematoroid

3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
PENDOKUMENTASIAN SOAP

Tanggal : 04 / 09 / 2015 Pukul : 07. 20 Wita


S : a. Ibu mengatakan pernah melahorkan 4 bkali dan petrnah abortus
b. Ibu mengatakan ingin menggunaka IUD
O : Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
keadaan Emosional : Stabil
Tanda – Tanda Vital
TD : 110 / 80 mmHg S : 36, 5oC
N : 74 x/m R : 24 x/m
TB : 160 cm BB : 64 Kg

Genretalia : Inspeksi :Tidak ada flour albus, tidak ada varises,


 tidak ada luka, portio lunak tebal, posisi
portio retro.

A : Ny. J Umur 31 Tahun P4 Ao Aseptor KB IUD CTU 380 A.

P : Tanggal : 04 / 09 / 2015 Pukul : 07. 25 WITA


P / Memberitahu hasil pemeriksaan
Keadaan Umum
Kesadaran
TTV : TD : 110 / 80 mmHg S : 36, 5oC
N : 84 x/m R : 24 x/m
TB : 160 cm
BB : 64 kg
E / Ibu Mengerti keadaannya saat ini.

P / Memeberi KIE pada ibu tentang KB IUD


1. Personal efektif
2. Haid menjadi lama dan banyak
3. Dapat dipakai semua pasangan reproduksi
4. Cara kerja IUD
5. Keuntungan penggunaan
E / Ibu mengerti tentang apa yang di jelaskan

P / Memberi dunkungan mental dan fisik pada ibu


E / Ibu yakin ingin menggunakan KB IUD

P / Menyiapkan Alat dan Ruangan


1. Spekulum cocor bebek 1. Hanskun
2. Tenakusum 2. Kasa Steril
3. Sonde Uterus 3. Coper TCU 380 A
4. Gunting Benang 4. Lampu Sorot
5. Tampong Tan 5. Perlak
6. Kom Kecil Berisi Larutan Antiseptik 6. Tempat sampah
7. Bengkok 7. Larutan Klorin
E / Alat ruangan telahdisiapkan.

P / Memeberi KIE pada ibu tentang KB IUD


1. Menjelaskan kepada klien apa yang akan dilakukan
2. Mempersilakan pasien untuk mengajukan pertanyaan
3. Memastikan klien untuk mengosongkan kantung kemih
4. Mempersilakan pasien untuk naik ketempat tidur
5. Memakai Handskun untuk melakuakan pemriksaan genetalia
6. Memasukan spekulum dan mengusap porlio dan vagina
menggunakan larutan antiseptik
7. Memasang tenakulum untuk menjepit porlio di jam 11/1
8. Memasang sonde uterus mengukur panjangnya uterus
9. Mengukur sonde uterus dengan coper T 380 A
10. Memasang coper T CU 380 A kedalam uterus. Memasukan
pendorong, dorong pendorong tarik tabung inserter hingga IUD
terlepas dari tabung dan masuk kedalam uterus
11. Memotong benang 3 – 4 cm dan portio
12. Melepaskan tenakulum
13. Mengeluarkan spekulum
14. Bereskan dan bershkan pasien serta rendam alat dalam larutan
klorin 0,5 % dalam 10 menit.
15. Melepaskan handskun secara terbalik
16. Mencuci tangan, keringkan dengan telah selesai
E / KB IUD CTU 380 A telah terpasang didalam uterus

P / Memberi terapi obat amoxilin 500 mg 3 x 1 Ranitidin 3 x 1


E / Obat telah diberikan

P / Memberi Konseling pasca pemasangan


1. Sangat efektif untuk mencegah kehamilan hingga 10 tahun
dengan cara mencegah bertemunya sperma dan sel telur.
2. Efek samping, nyeri perut, spotting, haid, menjadi banyak.
3. Mengajarkan ibu cara mengontrol benang, masukan jari tengah /
telunjuk kedalam vagina dan mencari benang apakah, masih ada
atau tidak.
4. Menganjurkan ibu untuk datang lagi 3 hari setelah pemasangan
E / Ibu mengerti tentang apa yang disampaikan.

P / Dokumentsi hasil pemeriksaan pada buku kunjungan dan registrasi


bidan.
E / Hasil pemeriksaan telah dicatat dalam buku kunjungan dan registrasi
bidan.

Anda mungkin juga menyukai