Anda di halaman 1dari 4

Polyethylene (High Density) HDPE

Polyethylene (High Density) HDPE adalah senyawa termoplastik dari atom


karbon dan systemnya yang bergabung menghasilkan berat molekul yang tinggi.
Gasmetana yang diubah menjadi gas etilen, kemudian dengan aplikasi panas
dan tekanan, diubah lagi menjadi polietilen. Rantai polimer yang terbentuk
memiliki unit karbon berkisar antara 500.000 sampai 1.000.000. rantai cabang
yang panjang atau pendek muncul disepenjang rantai utama.HDPE merupakan
polimer semikristalin. Resin HDPE meiliki daerah kristalin yang lebih luas dari
LDPE. Ukuran dan distribusi luas daerah kristalin menentukan kekuatan tarik
dan ketahan ratak dari produk akhir. HDPE dengan rantai yang lebih sedikit dari
MDPE atau LDPE, memiliki bagian kristal yang lebih besar, sehingga
densitasnya lebih besar dan lebih kuat. HDPE merupakan material viskoelastis
linear.Material yang paling sering dipakai untuk membuat produk pipa drainase
adalah logam, plastik, beton, dan tanah liat. Pipa dari bahan termoplastik dan
tanah liat bersifat isolator tidak seperti logam atau beton. Hal ini meneybabkan
pipa ini tidak memerlukan perlindungan katodik untuk mencegah degradasi
karena listrik(korosi

A. Sifat Sifat Polyethylene (High Density) HDPE

Secara kimia polietilen merupakan parafin yang mempunyai berat


molekul tinggi. Karena itu sifat sifatnya serupa dengan sifat parafin. Terbakar
kalau dinyalakan dan menjadi cair, menjadi rata kalau dijatuhkan di atas
air.Sifat HDPE yang inert dan rantai molekul yang fleksibel menghasilkan
ketahanan korosi yang tinggi.HDPE mempunyai sedikit cabang,yang membuat
HDPE memiliki ikatan intermolekuler dan kekuatan tarik yang lebih besar dari
LDPE. HDPE juga lebih keras, dan tahan temperatur tinggi. Sedikitnya cabang
dipengaruhi oleh pemakaian katalis yang tepat (contoh katalis Ziegler-
Natta) dan kondisi reaksi Katalis-Zieger Natta mampu memproduksi rantai
polimer pendek, sedang, atau panjang.LDPE memiliki cabang panjang dan
pendek. Karena daerah kristral lebihsedikit dari HDPE maka lebih fleksibel tapi
kurang kuat.HDPE memiliki struktur yang berbeda dengan LDPE
Struktunya memiliki cabang yang pendek, yang membuat rantai menjadi
sangat dekat.HDPE merupakan material viskoelastis linear yang sifat-sifatnya
bergantung pada waktu.

1
(1) Hubungan dengan massa jenis/mekanis.

Dengan cara polimerisasi etilen yang berbeda didapat struktur molekul


yang berbeda pula. Pada polietilen massa jenis rendah, molekul molekulnya
tidak mengkristal secara baik tetapi mempunyai banyak cabang. Di pihak lain,
polyetilen tekanan rendah kurang bercabang dan merupakan rantai lurus, karena
itu massa jenisnya lebih besar sebab mengkristal secara baik sehingga
mempunyai kristalinitas tinggi. Karena kristal yang terbentuk baik itu
mempunyai gaya antar molekul kuat, maka bahan ini memiliki kekuatan
mekanik yang tinggi dan titik lunak yang tinggi pula.

(2) Hubungan dengan berat molekul

Sifatnya cukup berubah oleh perubahan massa jenis. Kalau massa jenis
(kristalinitas) sama, sifat sifat mekanik dan mampu olahnya berbeda menurut
ukuran molekul. Karena berat molekul kecil, kecairannya pada waktu cair lebih
baik, sedangkan ketahanan akan zat pelarut dan kekuatannya menurun.
Polietilen pada suhu tetap 190C diekstruksi melalui lubang dengan diameter
2,1 mm dan panjang 8 mm, memberikan 2161 g selama 10 menit. Jumlah yang
terekstruksikan dalam gram adalah indeks cair.

(3) Sifat sifat listrik/elektrik

Polietilen merupakan polimer non polar yang khas memiliki sifat sifat
listrik yang baik. Terutama sangat baik dalam sifat khas frekuensi tinggi,
banyak dipakai sebagai bahan isolasi untuk radar, TV dan berbagai alat
komunikasi. Akan mempunyai sifat lebih baik lagi jika massa jenisnya lebih
tinggi.

(4) Sifat sifat kimia terhadap suhu/panas

Polietilen adalah bahan polimer yang sifat sifat kimianya cukup stabil
tahan berbagai bahan kimia kecuali halida dan oksida kuat. Polietilen larut
dalam hidrokarbon aromatik dan larutan hidrokarbon yang terklorinasi di atas
suhu 70C, tetapi tidak ada pelarut yang dapat melarutkan polietilen secara
sempurna pada suhu biasa. Karena bersifat non polar, polietilen tidak mudah
diolah dengan merekat dan mencap. Perlu perlakuan tambahan tertentu seperti
oksidasi pada permukaan atau pengubahan struktur permukaannya oleh sinar
elektron yang kuat. Kalau dipanaskan tanpa berhubungan dengan oksigen,
hanya mencair sampai 300C, kemudian terurai karena termal jika melampaui
suhu tersebut. Tetapi jika dipanaskan dengan disertai adanya oksigen akan
2
teroksidasi walaupun baru 50C. Karena polyetilen lemah terhadap sinar UV,
bahan anti oksida seperti turunan naftilamin atau bahan pengabsorb UV seperti
serbuk karbon, bensofenon, ester asam salisil, dicampurkan untuk memperbaiki
ketahanan UV, perlu menjadi perhatian karena polietilen akan retak di bawah
pengaruh tegangan apabila berhubungan dengan berbagai surfaktan, minyak
mineral, alkali, alcohol, dsb.

(5) Permeabilitas gas

Film polietilen sangat sukar ditembus air, tetapi mempunyai


permeabilitas cukup tinggi terhadap CO2, pelarut organic, parfum, dsb.
Polietilen massa jenis tinggi kurang permeabel daripada polietilen dengan
massa jenis rendah.

B. Aplikasi Polyetilen Keperluan Khusus

(1) Polyetilen berat molekul rendah (1.000 12.000)

Dapat diperoleh berbagai mutu mulai dari pelumas pada suhu sampai
bahan dengan titik cair 100C tergantung pada massa jenis dan berat
molekulnya. Dipergunakan untuk memperbaiki mampu cetak dengan
mencampur atau dipakai untuk membuat kertas tahan air, kain tanpa tenunan,
pelapis, dan seterusnya dengan jalan pelapisan. Dipakai juga untuk
membebaskan cetakan, permolisan, dsb.

(2) Polyetilen berat molekul sangat tinggi (1 4 juta)

Bahan ini sukar untuk diolah karena kecairannya yang buruk, walaupun
agak lunak dengan meningkatnya suhu. Tetapi bahan ini mempunyai ketahanan
impak yang baik, ketahanan abrasi sangat baik, mempunyai sifat mekanik yang
baik dan pemelaran yang kecil pada suhu sekitar 100C.

(3) Polyetilen berikatan silang

Jika secara antar molekul diikat silangkan oleh penyinaran sinar


radioaktif, energy tinggi seperti dengan sinar elektron, sinar beta, sinar gama,

3
dan seterusnya, kekuatan tarik, ketahanan retak tegangan menjadi lebih baik
dan titik lunaknya meningkat (250C).

(4) Polietilen busa

Jika polietilen diikat silangkan dan dibusakan, massa jenisnya bervariasi


dari daerah yang cukup lebar. Maka bahan ini dapat dipergunakan untuk isolasi
dan bahan akustik. Bahan busa rendah dipakai sebagai pengganti bahan kayu.

C. Pengolahan Polyetilen

Polietilen mudah diolah, maka dari itu sering dicetak dengan penekanan,
injeksi, ekstruksi peniupan dan dengan hampa udara. Perlu diperhatikan bahwa
penyusutannya tinggi.

D. Masalah lingkungan

Penggunaan polietilena yang sangat luas menjadi masalah lingkungan


yang amat serius. Polietilena dikategorikan sebagai sampah yang sulit
didegradasi oleh alam, membutuhkan waktu ratusan tahun bagi alam untuk
mendegradasinya secara efisien.

Pada bulan Mei tahun 2008, Daniel Burd, remaja Kanada berusia
16 tahun, memenangkan Canada-Wide Science Fair di Ottawa setelah
menemukan Sphingomonas, tipe bakteri yang mampu mendegradasi
polietilena. Bersama bakteri Pseudomonas, bakteri itu mampu
mendegradasi lebih cepat.Polyethylene memiliki titik lebur yang lebih
rendah banyak.Pada tahun 1946, Earl Silas Tupper Wadah makanan dan
minuman dikembangkan dalam upaya untuk mengawetkan makanan
dalam wadah plastik kedap udara. Dia menggunakan terak polyetilen
diperoleh dari perusahaan DuPont, ia memurnikannya dan meleburnya
untuk menjadi suatu wadah penyimpanan yang ringan, tidak mudah pecah
untuk barang-barang seperti mangkuk, gelas, piring dan bahkan topeng
gas pada Perang Dunia II. Dimana kemudian ia merancang wadah yang
anti udara dan air.

Anda mungkin juga menyukai