Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PAPER

SATUAN OPERASI

PENGERINGAN PADA ROTARY DRYER

Oleh:
Tri Umiati
NIM A1C015035

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2017
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengeringan menjadi salah satu cara yang menjadi andalan jika ingin
mengawetkan berbagai macam bahan makanan. Pengawetan makanan dengan
pengeringan ini juga menjdai salah satu metode pengawetan yang paling mudah
untuk di lakukan. Dimana bisa di lakukan hanya dengan menjemurnya di bawah
sinar matahari saja. Akan tetapi untuk daerah daerah terentu misalnya daerah tropis
yang sering di guyur hujan, tentunya pengeringan dengan sinar matahari saja tidak
cukup, sehingga di perlukan alat pengering yang bisa di gunakan walaupun tanpa
sinar matahari. Rotary Dryer merupakan salah satu alat yang bisa di gunakan
sebagai pengering. Bagaimana alat ini bisa bekerja dan bagaimana seluk beluknya
inilah yang akan dijelaskan dengan lebih lanjut di bagian pembahasan di paper ini.

B. Tujuan

1. Mengetahui lebih detil mengenai alat pengering rotary dryer

C. Rumusan Masalah

1. Apa itu pengeringan?


2. Apa saja klasifikasi pengering?
3. Bagaimana konsep dasar sistem pengeringan, ?
4. Apa saja prinsip-prinsip pengeringan, ?
5. Bagaimana mekanisme pengeringan ?
6. Apa itu alat pengering Rotary Dryer ?
II. PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pengeringan


Pengeringan merupakan proses pengurangan kadar air suatu bahan hingga
mencapai kadar air tertentu. Dasar proses pengeringan adalah terjadinya
penguapan air bahan ke udara karena perbedaan kandungan uap air antara udara
dengan bahan yang dikeringkan. Agar suatu bahan dapat menjadi kering, maka
udara harus memiliki kandungan uap air atau kelembaban yang lebih rendah dari
bahan yang akan dikeringkan (Trayball E.Robert, 1981).
Pengeringan (drying) zat padat berarti pemisahan sejumlah kecil air atau zat
cair lain dari bahan padat, sehingga mengurangi kandungan sisa zat cair di dalam
zat padat itu sampai suatu nilai terendah yang dapat diterima. Pengeringan biasanya
merupakan alat terakhir dari sederetan operasi, dan hasil pengeringan biasanya siap
untuk dikemas.(McCabe, 2002).
Buckle, et al., (1987). Menyatakan bahwa kecepatan pengeringan suatu
bahan dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain : (1) sifat fisik bahan, (2)
pengaturan geometris produk sehubungan dengan permukaan alat atau media
perantara pemindahan panas, (3) sifat-sifat dari lingkungan alat pengering (suhu,
kelembaban dan kecepatan udara, serta (4) karakteristik alat pengering (efisiensi
perpindahan panas).

2.2. Klasifikasi Pengering


Ada pengering yang beroperasi secara kontinyu (sinambung) dan
batch.Untuk mengurangi suhu pengeringan, beberapa pengering beroperasi dalam
vakum.Beberapa pengering dapat menangani segala jenis bahan, tetapi ada pula
yang sangat terbatas dalam hal umpan yang ditanganinya.
Pembagian pokok pengering (dryer) :
1) Pengering (dryer) dimana zat yang dikeringkan bersentuhan langsung
dengan gas panas (biasanya udara) disebut pengering adiabatik (adiabatic
dryer) atau pengering langsung (direct dryer).
2) Pengering (dryer) dimana kalor berpindah dari zat ke medium luar, misalnya
uap yang terkondensasi, biasanya melalui permukaan logam yang
bersentuhan disebut pengering non adiabatik (non adiabatic dryer) atau
pengering tak langsung (indirect dryer).

2.3. Konsep Dasar Sistem Pengeringan


Proses pengeringan merupakan proses perpindahan panas dari sebuah
permukaan benda sehingga kandungan air pada permukaan benda berkurang.
Perpindahan panas dapat terjadi karena adanya perbedaan temperatur yang
signifikan antara dua permukaan. Perbedaan temperatur ini ditimbulkan oleh
adanya aliran udara panas diatas permukaan benda yang akan dikeringkan yang
mempunyai temperatur lebih dingin.

2.4. Prinsip-prinsip Pengeringan


Banyaknya ragam bahan yang dikeringkan di dalam peralatan komersial dan
banyaknya macam peralatan yang digunakan orang, maka tidak ada satu teori pun
mengenai pengeringan yang dapat meliputi semua jenis bahan dan peralatan yang
ada.Variasi bentuk dan ukuran bahan, keseimbangan kebasahannya (moisture)
mekanisme aliran bahan pembasah itu, serta metode pemberian kalor yang
diperlukan untuk penguapan.
Prinsip prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembuatan alat pengering
antara lain :
1) Pola suhu di dalam pengering
2) Perpindahan kalor di dalam pengering
3) Perhitungan beban kalor
4) Satuan perpindahan kalor
5) Perpindahan massa di dalam pengering

2.5. Mekanisme Pengeringan


Mekanisme pengeringan diterangkan melalui teori tekanan uap. Air yang
diuapkan terdiri dari air bebas dan air terikat. Air bebas berada di permukaan dan
yang pertama kali mengalami penguapan. Bila air permukaan telah habi, maka
terjadi migrasi air dan uap air dari bagian dalam bahan secara difusi. Migrasi air
dan uap terjadi karena perbedaan tekanan uap pada bagian dalam dan bagian luar
bahan (Handerson dan Perry, 1976).
Sebelum proses pengeringan berlangsung, tekanan uap air di dalam bahan
berada dalam keseimbangan dengan tekanan uap air di udara sekitarnya. Pada saat
pengeringan dimulai, uap panas yang dialirkan meliputi permukaan bahan akan
menaikkan tekanan uap air, teruatama pada daerah permukaan, sejalan dengan
kenaikan suhunya.
Pada saat proses ini terjadi, perpindahan massa dari bahan ke udara dalam
bentuk uap air berlangsung atau terjadi pengeringan pada permukaan bahan.
Setelah itu tekanan uap air pada permukaan bahan akan menurun. Setelah
kenaikan suhu terjadi pada seluruh bagian bahan, maka terjadi pergerakan air
secara difusi dari bahan ke permukaannya dan seterusnya proses penguapan pada
permukaan bahan diulang lagi. Akhirnya setelah air bahan berkurang, tekanan uap
air bahan akan menurun sampai terjadi keseimbangan dengan udara sekitarnya.
Selama proses pengeringan terjadi penurunan suhu bola kering udara,
disertai dengan kenaikan kelembaban mutlak, kelembaban nisbi, tekanan uap dan
suhu pengembunan udara pengering. Entalpi dan suhu bola basah udara pengering
tidak menunjukkan perubahan sebagaimana yang ditunjukkan Gambar 1.

Gambar 1. Kurva Psikometrik Proses Pengeringan


2.6. Rotary Dryer

Rotary Dryer merupakan suatu alat pengering yang berbentuk silinder dan
bergerak secara berputar yang berfungsi untuk mengurangi kadar air dari bahan
solid dengan cara mengontakkannya dengan udara kering. Bahan yang akan
dikeringkan masuk ada ujung pengering yang tinggi, dengan adanya putaran dari
pengering maka produk akan keluar secara perlahan lahan pada ujung yang lebih
rendah.
Sumber panas untuk pengering berupa udara panas yang mengalir di dalam
pengering disebut direct-heated dryer, panas tersebut dapat disuplai dari luar shell
dryer disebut indirect heated dryer.

Gambar 1. Rotary Dryer


Pada alat Rotary Dryer panas diperoleh dari pembakaran bahan bakar atau
memanaskan udara dengan steam. Pemanasan dilakukan dengan kontak langsung
dengan udara panas yang mengalir secara berlawanan arah dengan aliran zat
padat. Rotary Dryer tepat digunakan untuk proses pengeringan zat padat. Material
yang ditangani harus berupa granular atau kristal, dalam keadaan awal sudah cukup
kering, tidak bersifat lengket agar tidak menempel pada dinding serta
pemindahannya secara biasa.
Umpan secara kontinyu dimasukkan pada salah satu ujung sedangkan udara
pemanas dari ujung yang lain. Silinder ditempatkan memanjang dengan kemiringan
tertentu sehingga umpan dapat bergerak melewati peralatan. Dalam silinder
terdapat lufting flights yang menempel pada dinding yang berfungsi untuk
mengangkat umpan dan menebarkannya melewati udara panas. Pada dryer, gejala
perubahan suhu didalamnya tergantung pada sifat bahan umpandan kandungan zat
cairnya, suhu medium pemanas, waktu pengeringan, serta suhu akhir yang
diperbolehkan dalam pengeringan zat padat itu.
Kelebihan Rotary Dryer :
1) Dapat mengeringkan baik lapisan luar ataupun dalam dari suatu padatan
2) Proses pencampuran yang baik, memastikan bahwa terjadinya proses
pengeringan bahan yang seragam atau merata
3) Operasi sinambung
4) Instalasi yang mudah
5) Menggunakan daya listrik yang sedikit

Kekurangan Rotary Dryer:


1) Dapat menyebabkan reduksi ukuran karena erosi atau pemecahan
2) Karakteristik produk kering yang inkonsisten
3) Efisiensi energi yang rendah
4) Perawatan alat yang susah
5) Tidak ada pemisahan debu yang jelas

Rotary Dryer banyak digunakan untuk mengeringkan garam, gula, dan


segala macam biji bijian dan bahan kristal yang harus selalu bersih dan tidak boleh
terkena langsung pada gas pembakaran yang sangat panas. (Brooker, et al. 1992)
DAFTAR PUSTAKA

Brooker, D.B., et al. 1992. Drying and Storage of Grains and Oilseeds. The AVI
Publishing Company Inc, USA. New York

Buckle, K. A., Edwards, R. A., Fleet, G. H., and Wotton, M. 1987. Ilmu Pangan.
Penerjemah Hari Purnomo dan Adiono. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Henderson, S.M. and Perry R.L, 1982. Agricultural Process Engineering. John
Wiley. New York.

Mc.Cabe, Warren L. 2002.Unit Operation of Chemical Engineering.Edition


4th.Mc.
Grow Hill International Book Co : Singapore

Robert E.Treybal (1981),Mass-Transfer Operasions,3th Edition, Mc Graw Hill,


Inc. New York, p.194-215.

Anda mungkin juga menyukai