Anda di halaman 1dari 31

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

TENTANG KELUARGA BERENCANA ( KB )

DISUSUN :

DESY LIDYA
HARDYANI
PILIEN LESTARI
NIA NOVIKA PAHDITA
RABIA WAHDAH
WINDARTI SARI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2017/2018
LEMBAR PERSETUJUAN

Satuan Acara Penyuluhan Keluarga Berencana ini telah dikonsulkan dan disetujui oleh
clinical Teacher dan Clinical Intrukture progran studi DII Kebidanan Universitas
Muhammadiyah Banjarmasin Tahun akademik 2017/2018

Kelompok :8

Judul : Keluarga Berencana

Lahan praktek : RSUD ULIN Banjarmasin Ruang Tulip II ( Nifas )

Banjarmasin November 2017

Mengetahui :

Clinical Teacher Clinical Intrukture

Siti Fatimah , SST Misnisanci, SST


02.01.12.1989.123.011.014 196803021992032008
LEMBAR KONSULTASI

NAMA KELOMPOK :8
SEMESTER :V
JUDUL : KELUARGA BERENCANA
LAHAN PRAKTEK : RSUD ULIN BANJARAMASIN ( RUANG NIFAS )

NO HARI/TANGGAL MATERI SARAN PARAF


KONSUL PERBAIKAN
CI CT
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Keluarga berencana


Sasaran : Pasangan suami istri usia produktif
Waktu : 09.00 WITA - selesai
Hari/tanggal :
Tempat : Ruang Nifas RSUD Ulin Banjarmasin
Periode : II
Kelompok :8

1. Identifikasi Masalah
Keluarga berencana adalah merupakan program pemerintah dengan penganturan jumlah
dan jarak anak untuk menuju keluarga berkualitas. Masyarakat diharapkan mengerti
tentang bermacam macam alat kc agar termotivasi untuk menggunakan kb. Karena Kb
metupakan salah satu cara untuk menekan angka kelahiran , sehingga dapat manurukan
AKI dan AKB.
Pengunaan alat kontrasepsi sangat berperan penting untuk mengontrol angka
kelahiran,selain itu , masyarakat harus mengetahui tantang macam-macam alat kontrasepsi
yang dapat digunakan agar memberikan efek yang sesuai dengan yang diingikan.

2. Tujuan Instruksional Umun ( TIU )


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penggunaan alat kontrasepsi ini,
keluarga diharapkan memahami tentang cara pakai dan berbagai macam-macam alat
kontrasepsi dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Tujuan Instruksional khusus ( TIK )


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan di harapkan persesrta dapat menjelaskan kembali:
a. Dapat menjelaskan tentang pengertian KB
b. Dapat menjelaskan tentang manfaat KB

1
c. Dapat menjelaskan tentang jenis-jenis, cara kerja, efektivitas, keuntungan, indikasi,
kontraindikasi, efek samping, cara dan waktu pemberian/pemasangan dari masing-
masing alat kontrasepsi.
d. Dapat menjelaskan tentang masalah yang mungkin terjadi jika WUS tidak menjadi
akseptor KB

4. Materi
a. Pengertian KB
b. Manfaat KB
c. Jenis-jenis, cara kerja, efektivitas, keuntungan, indikasi, kontraindikasi, efek samping,
cara dan waktu pemberian/pemasangan dari masing-masing alat kontrasepsi.
d. Masalah yang mungkin terjadi jika WUS tidak menjadi akseptor KB

5. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab

6. Media
a. Leaflet
b. Materi
c. Leptop
d. LCD

2
7. Kegiatan

No Tahapan Waktu Kegiatan Ket


1 Pembukaan 5 menit a. Memperkenalkan diri Curah
b. Menjelaskan tujuan KB pendapat
c. Menyepakati waktu untuk KB
d. Menggali pengetahuan tentang KB
2 Inti 20menita. Menjelaskan tentang pengertian KB Ceramah
b. Menjelaskan tentang manfaat KB
c. Menjelaskan tentang jenis-jenis, cara kerja,
efektivitas, keuntungan, indikasi,
kontraindikasi, efek samping, cara dan
waktu pemberian/pemasangan dari masing-
masing alat kontrasepsi.
d. Menjelaskan tentang masalah yang
mungkin terjadi jika WUS tidak menjadi
akseptor KB
3 Penutup 5 menit a. Memberikan kesempatan sasaran untuk Tanya
bertanya tentang hal yang belum jawab
dimengerti
b. Melakukan evaluasi secara lisan tentang
KB
c. Memberikan salam penutup

3
8. LANDASAN MATERI
a. Pengertian Keluarga Berencana (KB)
1) Menurut Entjang (Ritonga, 2003 : 87) Keluarga Berencana (KB) adalah suatu
upaya manusia untuk mengatur secara sengaja kehamilan dalam keluarga secara
tidak melawan hukum dan moral Pancasila untuk kesejahteraan keluarga.
2) Keluarga Berencana adalah metode medis yang dicanangkan oleh pemerintah
untuk menurunkan angka kelahiran. (Manuaba,1998)
3) KB merupakan bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk pengaturan
kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai makhluk seksual (Panduan
Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2003).

b. Tujuan KB
1) Tujuan umum
a) Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu
keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu
keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
b) Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadu dasar bagi
terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan
pertumbuhan penduduk Indonesia.

2) Tujuan khusus
a) Pengaturan kelahiran
b) Pendewasaan usia perkawinan.
c) Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
d) Mencegah kehamilan karena alasan pribadi
e) Memberi jarak kehamilan
f) Membatasai jumlah anak

4
c. Manfaat KB
Dengan mengikuti program KB sesuai anjuran pemerintah, para akseptor akan
mendapatkan tiga manfaat utama optimal, baik untuk ibu, anak dan keluarga, antara
lain:
1) Manfaat Untuk Ibu:
a) Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
b) Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu
c) Menjaga kesehatan ibu
d) Merencanakan kehamilan lebih terprogram

2) Manfaat Untuk Anak:


a) Mengurangi risiko kematian bayi
b) Meningkatkan kesehatan bayi
c) Mencegah bayi kekurangan gizi
d) Tumbuh kembang bayi lebih terjamin
e) Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi
f) Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal

d. Jenis jenis KB
1. Pil KB
1) Pengeritan Kb pil

Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum.Pil telah diperkenalkan


sejak 1960. Pil diperuntukkan bagi wanita yang tidak hamil dan menginginkan cara
pencegah kehamilan sementara yang paling efektif bila diminum secara teratur.
Minum pil dapat dimulai segera sesudah terjadinya keguguran, setelah menstruasi,
atau pada masa post-partum bagi para ibu yang tidak menyusui bayinya. Jika
seorang ibu ingin menyusui, maka hendaknya penggunaan pil ditunda sampai 6
bulan sesudah kelahiran anak (atau selama masih menyusui) dan disarankan
menggunakan cara pencegah kehamilan yang lain.

5
2) Jenis- jenis kb pil
a) Pil gabungan atau kombinasi
Tiap pil mengandung dua hormon sintetis, yaitu hormon estrogen dan progestin.
Pil gabungan mengambil manfaat dari cara kerja kedua hormon yang mencegah
kehamilan, dan hampir 100% efektif bila diminum secara teratur.
b) Pil khusus Progestin (pil mini)
Pil ini mengandung dosis kecil bahan progestin sintetis dan memiliki sifat
pencegah kehamilan, terutama dengan mengubah mukosa dari leher rahim
(merubah sekresi pada leher rahim) sehingga mempersulit pengangkutan
sperma.Selain itu, juga mengubah lingkungan.

3) Kelebihan
Beberapa Pil KB memiliki kandungan progesteron sehingga memiliki anti-androgen
(cyproterone acetate, drospirenone). Kedua zat tidak hanya mencegah kehamilan,
namun juga dapat mengurangi jerawat dan rambut halus di wajah cantik wanita.
Adapun kelebihan PIL KB yang lain adalah:
a) Penggunaan Pil KB mudah, karena hanya dibutuhkan kepatuhan wanita untuk
meminumnya.
b) Kehamilan bisa segera terjagi setelah anda berhenti minum Pil KB tersebut.
c) Kandungan hormonal Pil KB membuat lapisan endometrium mengalami penebalan
dan peluruhan sesuai dengan siklus 28 hari sehingga dapat mengurangi beberapa
keluhan haid.
d) Menurunkan risiko kanker endometrium dan tumor ovarium. Sehingga
menghindarkan dari resiko kanker serviks.
e) Bisa digunakan sebagai kontrasepsi emergensi setelah hubungan suami istri yang
tidak terlindung oleh alat kontrasepsi.
f) Mencegah anemia akibat kekurangan zat besi pada darah.

6
4) Kekurangan
Namun memang tidak semua Ibu dengan program KB cocok dengan penggunaan
pil KB. Bahkan pada beberapa kasus sangat tidak disarankan penggunaan PIL KB.
Kondisi tersebut adalah bagi Ibu yang menderita penyumbatan pembuluh darah
(trombosis), gangguan fungsi hati, migrain, penyakit darah tinggi, diabetes mellitus,
perokok dan wanita dengan usia di atas 35 tahun. Adapun Kekurangan penggunaan
Pil KB yang lain adalah:
a) Terasa mual, biasanya dirasakan selama 3 bulan pertama,
b) Terjadi pendarahan di antara masa haid terutama bila lupa atau terlambat
minum Pil KB tersebut,
c) Mengalami sakit kepala ringan,
d) Terjadi nyeri payudara,
e) Beberapa wanita yang mengkonsumsi Pil KB dosis rendah, mengeluh nyeri
saat berhubungan badan,
f) Anda harus mempunyai stok lebih sebagai persediaan.

3) Kontra indikasi Pemakaian Pil


Kontrasepsi pil tidak boleh diberikan pada wanita yang menderita hepatitis,
radang pembuluh darah, kanker payudara atau kanker kandungan, hipertensi,
gangguan jantung, varises, perdarahan abnormal melalui vagina, kencing manis,
pembesaran kelenjar gondok (struma), penderita sesak napas, eksim, dan
migraine (sakit kepala yang berat pada sebelah kepala).

4) Efek samping
Pemakaian pil dapat menimbulkan efek samping berupa perdarahan di luar haid,
rasa mual, bercak hitam di pipi (hiperpigmentasi), jerawat, penyakit jamur pada
liang vagina (candidiasis), nyeri kepala, dan penambahan berat badan.

7
5) Cara Pemakaian Pil KB :
a) Untuk mereka yang baru pertama kali menggunakan pil KB, mulai minum pil
saat haid yaitu mulai di hari ke lima haid atau paling baik di hari pertama haid.
Bila dimulai pada saat haid sudah berhenti, jika hendak melakukan hubungan
intim, gunakan kondom selama 7 hari pertama menelan pil untuk mencegah
terjadinya kehamilan.
b) Untuk mencegah lupa minum pil, minumlah pil KB secara teratur setiap
harinya pada jam yang sama, disarankan untuk menelan pil pada malam hari
(sebelum tidur atau setelah makan malam).
c) Jikalupa minum satu pil KB( aktif bukan placebonya ) minum segera saat
teringat dan minum pil dosis hari itu di saat waktu rutin biasanya. Jika lupa 1
hari (24 jam) maka masih dapat diminum 2 tablet langsung pada saatnya
minum pil. Namun jika lupa lebih dari 1 hari, buang pil yang terlupa dan
lanjutkan minum pil sesuai harinya, namun karena efektifitas berkurang, perlu
dikombinasikan dengan kontrasepsi kondom saat berhubungan intim. (Hanafi
Hartanto,2002)
d) Contoh : Biasa minum pil KBsetiap jam 9 malamTanggal 1 lupa minum pil
KB, baru teringat jam 10 pagi di tanggal 2, maka segera minum pil KB yang
terlupa. Jam 9 malam tanggal 2, minum pil KB seperti biasa.
e) Tanggal 1 lupa minum pil KB, baru teringat jam 9 malam tanggal 2, maka
minum ke dua pil sekaligus.
f) Tanggal 1 dan tanggal 2 lupa minum pil KB, baru teringat di tanggal 3 maka
buang ke dua pil, dan jam 9 malam tanggal 3 tetap minum pil KB sesuai
harinya, dan bila hendak melakukan hubungan intim 7 hari ke depan gunakan
kondom agar tidak terjadi kehamilan.
g) Untuk pil KB dengan isi 21 pil, setelah pil terakhir dimakan, maka 7 hari
kedepan libur/ tidak makan pil. Saat libur inilah diperkirakan akan terjadi haid,
yang biasanya timbul 2-3 hari setelah pil habis.

8
h) Setelah libur 7 hari, baik haid sudah selesai ataupun belum, minum kembali pil
KB dari blister yang baru. Jika lupa tidak berhenti minum pil dan langsung
melanjutkan blister yang baru maka haid tidak akan terjadi. Hal ini karena efek
lanjutan hormon estrogen dan progesteron pada pil KB. Hentikan pil KB maka
dalam beberapa hari akan terjadi haid.
i) Untuk pil KBdengan isi 28 pil, 7 buah pil yang beda ukuran dan warnanya dari
21 pil lainnya, sebenarnya tidak mengandung hormon melainkan hanya tepung
saja ( plasebo ) sehingga tidak memiliki efek pengobatan. Saat minum pil
plasebo inilah haid diperkirakan akan terjadi. Tujuan disediakan pil plasebo
hanyalah sebagai pengingat saja supaya tidak lupa, tinggal menyambung
dengan pil berikutnya.
j) Untuk ibu menyusui tersedia minipil ( hanya mengandung progesteron, tidak
mengandung estrogen). Pil ini mempunyai efek seperti suntikan KB karena
tidak mengendung estrogen, sehingga tidak mengganggu kualitas maupun
kuantitas ASI, contohnya : Excluton.
k) Untuk ibu pasca melahirkan, maka pemakaian pil KB dimulai saat :
Ibu telah berhenti menyusui atau 6 bulan setelah melahirkan (mana yang
lebih dulu)
3 - 6 minggu pasca salin untuk ibu yang tidak menyusui
Bila telah lebih dari 42 hari (6 minggu) pasca salin dan tidak
menyusui,yakinkan dulu bahwa tidak hamil, baru mulai minum pil KB
l) Untuk pemakaian pil KB setelah keguguran :
Mulai pada 7 hari pertama keguguran
Setiap saat asal yakin tidak hamil dan berKB ganda (kondom atau
spermisida) selama 7 hari pertama.

9
2. Suntik Kb
1) Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:
a) Suntik 1 bulan adalah suntikan kombinasi yang dilakukan setiap 1 bulan
sekali dengan dosis 25 mg depomedroxy progesterone aserat dan 5 mg
estradiol cyplonate. Komposisi : tiap ml suspensi dalam air mengandung
:Medroxy progesterone acetate 50 mg, Estradiol cypionate 10 mg.
b) Waktu pemberian dan dosis
c) Disuntikkan dalam dosis 50 mg norithidrone anantat dan 5 mg estradiol
varelat yang diberikan melalui I.M sebulan sekali
d) Sangat efektifitas (0,1 0,4 kehamilan / 100 perempuan) selama tahun
pertama penggunaan
e) Keuntungan : Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak berpengaruh
padahubungan sex, tidak diperlukan pemeriksaan dalam, jangka panjang,
efek samping sangat kecil, klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
f) Efek samping : Perubahan pada kulit gatal-gatal penggelapan warna kulit,
sakit kepala, sakit pada dada, peningkatan berat badan, perdarahan
berkepanjangan, anoreksia, rasa lalah, depresi, payudara lembek dan
galaktorea, penyakit troboembolik, tromboflebitis, perdarahan tidak teratur
g) Waktu mulai menggunakan suntikan kombinasi : Suntikan pertama dapat
diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid, bila disuntikan pertama diberikan
setelah hari ke 7 siklus haid, klien tidak boleh berhubungan sex selama 7
hari / menggunakan, kontrasepsi lain untuk 7 hari, bila klien pasca
persalinan 6 bulan, menyusui serta belum haid suntikan pertama dapat
diberikan sutnikan kombinasi, pasca keguguran ; suntikan kombinasi dapat
segera diberikan / dalam waktu 7 hari, bila sebelumnya juga kontrasepsi
hormonal dan ingin ganti suntikan pertama dapat segera diberikan asal ibu
tidak hamil dan pemberiannya tanpa perlu menunggu datangnya haid. Bila
diberikan pada hari 1-7 siklus haid, metode kontrsepsi lain tidak diperlukan,
ibu sebelumnya menggunakan AKDR, suntikan pertama diberikan hari 1-7
siklus haid cabut segera AKDR (Harnawati, 2008).

10
a) Suntik 3 bulan (Depo Provera) Adalah medroxy progesterone yang di
gunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesterone
yang kuat dan sangat efektif.
Komposisi : Suspensi steril depo medroxy progesterone acetat (DPPA)
dalm air, tiap vial berisi 3 ml suspensi (150 mg medroxy progesterone
acetate), tiap vial berisi 1 ml suspensi (150 ml medroxy progesterone
acetate)

b) Waktu pemberian dan dosis


Di suntikan dalam dosis 150 mg/cc sekali 3 bulan.Suntikan harus lama
pada otot bokong musculus gluteus agak dalam.

c) Efektifitas tinggi dengan 0,3 kehamilan paer 100 perempuan tidap tahan
asal penyuntikannya dilakukan secara teratur.

d) Keuntungan
lebih mudah digunakan, tidak perlu setiap hari seperti menelan pil, tidak
mengandung esterogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung dan gangguan pembekuan darah, sangat efektif, tidak memiliki
pengaruh terhadap ASI, dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35
tahun sampai pre menopause, membantu mencegah kanker endometrium
dan kehamilan ektopik, tidak menggangu hubungan seksual, mengurangi
rasa nyeri dan haid, tidak di dapat pengaruh sampingan dari pemakaian
esterogen.

e) Efek samping
reaksi anafilaktis dan anafiliatik, penyakit tromboem balik
tromboplebitis, system syaraf pusat gelisah, depresi, pusing, sakit, tidak
bisa tidur, selaput kulit dan lendir bercak merah / jerawat, gastro intestinal
mual, payudara lembek dan galaktorea, perubahan warna kulit di tempat
suntikan

11
f) Cara pemberian
waktu pasca persalinan (pp) berikan pada hari 3-5 pp / sesudah asi
berproduksi ibu sebelum pulang dari rs / 6-8 minggu pasca beraslin asal ibu
tidak hamil / belum melakukan koifus, pasca keguguran ; segera setelah
kurefage / sewaktu ibu hendak pulang dari rs hari pasca abortus, asal ibu
belum hamil lagi. dalam masa interval diberikan pada hari 1-5 haid.

g) Mekanisme Kerja :
prime :masalah ovulasi (kadar fsh dan lh menurun dan
tidak terjadi setakan lh (lh surge) respon kelenjar hipofise terhadap
gonadotropin releasing hormone eksogenneus tidak berubah,
sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada
kelenjar hipofise, (menghalangi pengeluaran fsh dan lh sehingga
tidak terjadi ovulasi),
sekunder ; mengentalkan lendir dan menjadi sedikit sehingga
menurunkan kemampuan penetrasi sperma, menjadikan selaput
lendir rahim tipis dan atropi, menghambat trasportasi gamet dan
tuba, mengubah endrometrium menjadi tidak sempurna untuk
implantasi hasil konsepsi.
3. Implant
1) Pengertian Implant
Alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit lengan atas sebelah dalam
berbentuk kapsul silastik (lentur) panjangnya sedikit lebih pendek dan pada
batang korek api dan dalam setiap batang mengandung hormon levonorgestrel
yang dapat mencegah terjadinya kehamilan (BKKBN, 2006).
2) Jenis Implant
Jenis-jenis implant menurut Saifuddin (2006) adalah sebagai berikut :
a) Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4
cm dengan diameter 2,4 mm, yang berisi dengan 36 mg levonorgestrel dan
lama kerjanya 5 tahun.

12
b) Implanon terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm,
dan diameter 2 mm, yang berisi dengan 68 mg 3 ketodesogestrel dan lama
kerjanya 3 tahun.
c) Jadena dan Indoplant terdiri dari 2 batang yang berisi dengan 75 mg
levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.

3) Mekanisme Kerja
Cara kerja implant yang setiap kapsul susuk KB mengandung 36 mg
levonorgestrel yang dikeluarkan setiap harinya sebanyak 80 mg. Konsep
mekanisme kerjanya menurut Manuaba (1998) adalah :
a) Dapat menghalangi pengeluaran LH sehingga tidak terjadi ovulasi.
b) Mengentalkan lendir serviks dan menghalangi migrasi spermatozoa.
c) Menipiskan endometrium sehingga tidak siap menjadi tempat nidasi.

4) Pemasangan implant menurut Saifuddin (2006) dapat dilakukan pada :


a) Perempuan yang telah memilih anak ataupun yang belum.
b) Perempuan pada usia reproduksi (2030 tahun).
c) Perempuan yang menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi
dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang.
d) Perempuan menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.
e) Perempuan pasca persalinan.
f) Perempuan pasca keguguran.
g) Perempuan yang tidak menginginkan anak lagi, menolak sterilisasi.
h) Perempuan yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang
mengandung estrogen.
i) Perempuan yang sering lupa menggunakan pil.

12
5) Kontraindikasi
Menurut Saifuddin (2006) menjelaskan bahwa kontra indikasi implant adalah
sebagai berikut :
a) Perempuan hamil atau diduga hamil.
b) Perempuan dengan perdarahan pervaginaan yang belum jelas penyababnya.
c) Perempuan yang tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi.
d) Perempuan dengan mioma uterus dan kanker payudara.
e) Perempuan dengan benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker
payudara.

6) Keuntungan
Keuntungan dari implant menurut Saifuddin (2006) adalah :Keuntungan
kontrasepsi yaitu :
a) Daya guna tinggi
b) Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).
c) Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.
d) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
e) Bebas dari pengaruh estrogen.
f) Tidak mengganggu kegiatan senggama.
g) Tidak mengganggu ASI.
h) Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.
i) Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.

7) Keuntungan non kontrasepsi yaitu :


a) Mengurangi nyeri haid.
b) Mengurangi jumlah darah haid
c) Mengurangi/memperbaiki anemia.
d) Melindungi terjadinya kanker endometrium.
e) Menurunkan angka kejadian kelainan anak payudara.
f) Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang pangul.
g) Menurunkan angka kejadian endometriosis.

13
8) Kerugian
Hartanto, (2002) mengemukakan bahwa kerugian implant adalah:
a) Insersi dan pengeluaran harus dilakukan oleh tenaga terlatih.
b) Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan
pengangkatan implant.
c) Lebih mahal.
d) Sering timbul perubahan pola haid.
e) Akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya sendiri.
f) Beberapa wanita mungkin segan untuk menggunakannya karena kurang
mengenalnya.
g) Implant kadang-kadang dapat terlihat orang lain.

4. IUD
1) Pengertian
IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan
ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan selama
periode tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi jangka panjang. Nama
populernya adalah spiral.

2) Jenis-jenis IUD di Indonesia


a) Copper-T
IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada bagian
vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus.Lilitan kawat tembaga halus
ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik.IUD
bentuk T yang baru. IUD ini melepaskan lenovorgegestrel dengan
konsentrasi yang rendah selama minimal lima tahun. Dari hasil penelitian
menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan yang
tidak direncanakan maupun perdarahan menstruasi.Kerugian metode ini
adalah tambahan terjadinya efek samping hormonal dan amenorhea.

14
b) Copper-7
IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan
pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm
dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas
permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus
pada jenis Copper-T.

3) Cara Kerja
a) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii
b) Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
c) IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun IUD
membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan
mengurangi sperma untuk fertilisasi.

4) Efektifitas
IUD sangat efektif, (efektivitasnya 92-94%) dan tidak perlu diingat setiap
hari seperti halnya pil. Tipe Multiload dapat dipakai sampai 4 tahun; Nova T
dan Copper T 200 (CuT-200) dapat dipakai 3-5 tahun; Cu T 380A dapat untuk
8 tahun . Kegagalan rata-rata 0.8 kehamilan per 100 pemakai wanita pada
tahun pertama pemakaian.

5) Indikasi
Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin dalam
rongga rahim (cavum uteri).Saat pemasangan yang paling baik ialah pada
waktu mulut peranakan masih terbuka dan rahim dalam keadaan
lunak.Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan pada akhir haid. Yang boleh
menggunakan IUD adalah:
a) Usia reproduktif
b) Keadaan nulipara
c) Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
d) Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi

15
e) Setelah melahirkan dan tidak menyusui
f) Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
g) Risiko rendah dari IMS
h) Tidak menghendaki metoda hormonal
i) Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari
j) Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 5 hari senggama
k) Perokok
l) Gemuk ataupun kurus

6) Kontraindikasi
Yang tidak diperkenankan menggunakan IUD adalah
a) Belum pernah melahirkan
b) Adanya perkiraan hamil
c) Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak
normal dari alat kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan kanker rahim.
d) Perdarahan vagina yang tidak diketahui
e) Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
f) Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau
abortus septic
g) Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yangdapat
mempengaruhi kavum uteri
h) Penyakit trofoblas yang ganas
i) Diketahui menderita TBC pelvic
j) Kanker alat genital
k) Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm

7) Keuntungan
a) Sangat efektif. 0,6 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama
(1 kegagalan dalam 125 170 kehamilan). Pencegah kehamilan jangka
panjang yang AMPUH, paling tidak 10 tahun.

16
b) IUD dapat efektif segera setelah pemasangan
c) Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu
diganti)
d) Tidak mempengaruhi hubungan seksual.Hubungan intim jadi lebih nyaman
karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
e) Tidak ada efek samping hormonal dengan CuT-380A
f) Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.Aman untuk ibu menyusui
tidak mengganggu kualitas dan kuantitas ASI
g) Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi
infeksi)
h) Dapat digunakan sampai menopause
i) Tidak ada interaksi dengan obat-obat
j) Membantu mencegah kehamilan ektopik
k) Setelah IUD dikeluarkan, bisa langsung subur

8) Kerugian
Setelah pemasangan, beberapa ibu mungkin mengeluh merasa nyeri
dibagian perut dan pendarahan sedikit-sedikit (spoting).Ini bisa berjalan selama
3 bulan setelah pemasangan. Tapi tidak perlu dirisaukan benar, karena biasanya
setelah itu keluhan akan hilang dengan sendrinya. Tetapi apabila setelah 3
bulan keluhan masih berlanjut, dianjurkan untuk memeriksanya ke dokter.Pada
saat pemasangan, sebaiknya ibu tidak terlalu tegang, karena ini juga bisa
menimbulkan rasa nyeri dibagian perut. Dan harus segera ke klinik jika:
a) Mengalami keterlambatan haid yang disertai tanda-tanda kehamilan: mual,
pusing, muntah-muntah.
b) Terjadi pendarahan yang lebih banyak (lebih hebat) dari haid biasa.
c) Terdapat tanda-tanda infeksi, semisal keputihan, suhu badan meningkat,
mengigil, dan lain sebagainya. Pendeknya jika ibu merasa tidak sehat.
d) Sakit, misalnya diperut, pada saat melakukan senggama. Segeralah pergi
kedokter jika anda menemukan gejala-gejala diatas.

17
9) Efek Samping dan Komplikasi
a) Efek samping umum terjadi:
Perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak, perdarahan antar
mensturasi, saat haid lebih sakit.
b) Komplikasi lain: merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah
pemasangan, perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang
memungkinkan penyebab anemia, perforasi dinding uterus (sangat jarang
apabila pemasangan benar).
c) Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
d) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau yang sering
berganti pasangan
e) Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai
IUD, PRP dapat memicu infertilitas
f) Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam
pemasangan IUD
g) Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan
IUD.Biasanya menghilang dalam 1 2 hari
h) Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya sendiri.Petugas terlatih yang
dapat melepas
i) Mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila IUD
dipasang segera setelah melahirkan)
j) Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD
mencegah kehamilan normal
k) Perempuan harus memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu.

10) Waktu Pemasangan


Pemasangan IUD sebaiknya dilakukan pada saat :
a) 2 sampai 4 hari setelah melahirkan
b) 40 hari setelah melahirkan
c) Setelah terjadinya keguguran
d) Hari ke 3 haid sampai hari ke 10 dihitung dari hari pertama haid
e) Menggantikan metode KB lainnya.

18
11) Waktu pemeriksaan Diri
a) 1 bulan pasca pemasangan
b) 3 bulan kemudian
c) Setiap 6 bulan berikutnya
d) Bila terlambat haid 1 minggu
e) Perdarahan banyak atau keluhan istimewa lainnya.

12) Keluhan-keluhan pemakai IUD


Keluhan yang dijumpai pada penggunaan IUD adalah terjadinya sedikit
perdarahan, bisa juga disertai dengan mules yang biasanya hanya berlangsung
tiga hari. Tetapi, jika perdarahan berlangsung terus-menerus dalam jumlah
banyak, pemakaian IUD harus dihentikan.Pengaruh lainnya terjadi pada
perangai haid.Misalnya, pada permulaan haid darah yang keluar jumlahnya
lebih sedikit daripada biasa, kemudian secara mendadak jumlahnya menjadi
banyak selama 1-2 hari.Selanjutnya kembali sedikit selama beberapa hari.
Kemungkinan lain yang terjadi adalah kejang rahim (uterine cramp), serta rasa
tidak enak pada perut bagian bawah. Hal ini karena terjadi kontraksi rahim
sebagai reaksi terhadap IUD yang merupakan benda asing dalam rahim.
Dengan pemberian obat analgetik keluhan ini akan segera teratasi. Selain hal di
atas, keputihan dan infeksi juga dapat timbul selama pemakaian IUD.
5. Norplant
1) pengertian
Norplant merupakan alat kontrasepsi jangka panjang yang bisa digunakan untuk
jangka waktu 5 tahun. Norplant dipasang di bawah kulit, di atas daging pada
lengan atas wanita. Alat tersebut terdiri dari enam kapsul lentur seukuran korek api
yang terbuat dari bahan karet silastik. Masing-masing kapsul mengandung
progestin levonogestrel sintetis yang juga terkandung dalam beberapa jenis pil KB.
Hormon ini lepas secara perlahan-lahan melalui dinding kapsul sampai kapsul
diambil dari lengan pemakai. Kapsul-kapsul ini bisa terasa dan kadangkala terlihat
seperti benjolan atau garis-garis. ( The Bostons Book Collective, The Our Bodies,
Ourselves, 1992).

19
Norplant sama artinya dengan implant. Norplant adalah satu-satunya merek
implant yang saat ini beredar di Indonesia. Oleh karena itu, sering juga digunakan
untuk menyebut implant. Di beberapa daerah, implant biasa disebut dengan susuk.
Indonesia merupakan negara pemula dalam penerimaan norplant yang dimulai
pada 1987. Sebagai negara pelopor, Indonesia belum mempunyai referensi
mengenai efek samping dan permasalahan yang muncul sebagai akibat pemakaian
norplant. Pada 1993, pemakai norplant di Indonesia tercatat sejumlah 800.000
orang.
2) Efektivitas norplant
Efektivitas norplant cukup tinggi. Tingkat kehamilan yang ditimbulkan
pada tahun pertama adalah 0,2%, pada tahun kedua 0,5%, pada tahun ketiga
1,2%, dan 1,6% pada tahun keempat. Secara keseluruhan, tingkat kehamilan
yang mungkin ditimbulkan dalam jangka waktu lima tahun pemakaian adalah
3,9 persen. Wanita dengan berat badan lebih dari 75 kilogram mempunyai
risiko kegagalan yang lebih tinggi sejak tahun ketiga pemakaian (5,1 persen).
3) Kontraindikasi norplant
Wanita yang tidak diperbolehkan menggunakan norplant adalah mereka
yang menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi,
migrain, epilepsi, benjolan pada payudara, depresi mental, kencing batu,
penyakit jantung, atau ginjal. (The Boston Womens Book Collective, 1992)
4) Pemasangan norplant
Pemasangan norplant biasanya dilakukan di bagian atas (bawah kulit) pada
lengan kiri wanita (lengan kanan bagi yang kidal), agar tidak mengganggu
kegiatan. Norplant dapat dipasang pada waktu menstruasi atau setelah
melahirkan oleh dokter atau bidan yang terlatih. Sebelum pemasangan
dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu dan juga disuntik untuk
mencegah rasa sakit. Luka bekas pemasangan harus dijaga agar tetap bersih,
kering, dan tidak boleh kena air selama 5 hari. Pemeriksaan ulang dilakukan
oleh dokter seminggu setelah pemasangan.

20
5) Kelebihan
Kelebihan norplant adalah masa pakainya cukup lama, tidak terpengaruh
faktor lupa sebagaimana kontrasepsi pil/suntik, dan tidak mengganggu
kelancaran air susu ibu.

6) Kekurangan
kekurangannya adalah bahwa pemasangan hanya bisa dilakukan oleh dokter
atau bidan yang terlatih dan kadang-kadang menimbulkan efek samping,
misalnya spotting atau menstruasi yang tidak teratur. Selain itu, kadang-kadang
juga menimbulkan berat badan bertambah.

6. Kontrasepsi Mantap
Tubektomi adalah tindakan pada kedua saluran telur wanita yang
mengakibatkan wanita tersebut tidak akan mendapatkan keturunan lagi. Sterilisasi
bisa dilakukan juga pada pria, yaitu vasektomi. Dengan demikian, jika salah satu
pasangan telah mengalami sterilisasi, maka tidak diperlukan lagi alat-alat
kontrasepsi yang konvensional. Cara kontrasepsi ini baik sekali, karena
kemungkinan untuk menjadi hamil kecil sekali. Faktor yang paling penting dalam
pelaksanaan sterilisasi adalah kesukarelaan dari akseptor. Dengan demikian,
sterilisasi tidak boleh dilakukan kepada wanita yang belum/tidak menikah,
pasangan yang tidak harmonis atau hubungan perkawinan yang sewaktu-waktu
terancam perceraian, dan pasangan yang masih ragu menerima sterilisasi. Yang
harus dijadikan patokan untuk mengambil keputusan untuk sterilisasi adalah
jumlah anak dan usia istri. Misalnya, untuk usia istri 2530 tahun, jumlah anak
yang hidup harus 3 atau lebih.
7. Metode Amenoera Laktasi (MAL)
1) Pengertian Mal
Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang mengandalkan
pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI
tanpa tambahan makanan atau minuman apapun lainnya.

22
MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila:
a) Menyusui secara penuh (full breast feeding); lebih efektif pemberian 8 x
sehari;
b) Belum haid;
c) Umur bayi kurang dari 6 bulan
d) Efektif sampai 6 bulan
e) Harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya.

2) Cara kerja penundan dan menekan ovulasi

3) Kelebihan Mal
Kelebihan MAL Kelebihan Kontrasepsi
a) Efektifitas tinggi (keberhasilan 98 % pada 6 bulan paska persalinan)
b) Segera efektif
c) Tidak mengganggu sanggama
d) Tidak ada efek samping secara sistemik
e) Tidak perlu pengawasan medis
f) Tidak perlu obat atau alat
g) Tanpa biaya

Kelebihan Mal Nonkontrasepsi


a) Untuk ibu
Mengurangi perdarahan paska persalinan
Mengurangi risiko anemia
Meningkatkan hubungan psikologik ibu dan bayi
b) Untuk bayi
Mendapatkan kekebalan pasif (mendapatkan antibodi perlindungan
lewat ASI)
Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk tumbuh
kembang bayi yang optimal
Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi dari air, susu lain
atau formula, atau alat minum yang dipakai

23
4) Kelemahan MAL
a) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30
menit paska persalinan
b) Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi social
c) Efektivitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6
bulan
d) Tidak melindungi terhadap IMS termasuk virus hepatitis B/HBV dan
HIV/AIDS

5) Indikasi MAL
Ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya berumur kurang dari 6 bulan
dan belum mendapat haid setelah melahirkan.

6) Kontraindikasi
a) Sudah mendapat haid setelah persalinan
b) Tidak menyusui secara eksklusif
c) Bayinya sudah berumur lebih dari 6 bulan
d) Bekerja dan terpisah dari bayi lebih lama dari 6 jam
8. KONDOM
1) Cara Kerja
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan
cara mengemas sperma diujung selubung karet yang dipasang pada penis
sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi
perempuan.Mencegah penulran mikroorganisme (IMS termasuk HBV dan
HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada pasangan yang lain (khusus kondom
yang terbuat dari lateks dan vinil.

2) Efektivitas
Kondom cukup efektif bila dipakai secara benar pada setiap kali
berhubungan seksual. Pada beberapa pasangan, pemakaian kondom tidak
efektif karena tidak dipakai secara konsisten. Secara ilmiah didapatkan hanya
sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per
tahun.
23
3) Manfaat kontrasepsi
a) Efektif bila digunakan dengan benar.
b) Tidak mengganggu produksi ASI.
c) Tidak mengganggu kesehatan klien.
d) Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
e) Murah dan dapat dibeli secara umum.
f) Tidak perlu resp dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus.
g) Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus
ditunda.

4) Manfaat Nonkontrasepsi
a) Memberi dorongan kepada suami untuk ikut ber-KB.
b) Dapat mencegah penularan IMS.
c) Mencegah ejakulasi dini.
d) Membantu mencegah terjadinya kanker serviks
e) Saling berinteraksi sesama pasangan
f) Mencegah imuno fertilitas

5) Keterbatasaan
a) Efektivitas tidak terlalu tinggi.
b) Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi
c) Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung)
d) Pada beberapa klien bisa menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan
ereksi.
e) Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual.
f) Beberapa klien malu untuk membeli kondom dimpat umum
g) Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam hal
limbah.

24
7) Cara penggunaan
a) Gunakan kondom setiap akan melakukan hubungan seksual
b) Agar efek kontrasepsinya lebih baik, tambahkan spermisida ke dalam
kondom
c) Jangan menggunakan gigi, benda tajam seperti pisau, silet, gunting, atau
benda tajam lainnya pada saat membuka kemasan
d) Pasangkan kondom saat penis sedang ereksi, tempelkan ujungnya pada
glans penis dan tempatkan bagian penampung sperma pada ujung uretra.
Lepaskan gulungan karetnya dengan jalan menggeser gulungan tersebut
kea rah pangkal penis. Pemasangan ini harus dilakukan sebelum penetrasi
penis ke vagina.
e) Bila kondom tidak mempunyai tempat penampungan sperma pada bagian
ujungnya, maka saat memakai, longgarkan sedikit bagian ujungnya agar
tidak terjadi robekan pada saat ejakulasi.
f) Kondom dilepas sebelum penis melembek.
g) Pegang bagian pangkal kondom sebelum mencabut penis sehingga kondom
tidak terlepas pada saat penis dicabut dan lepaskan kondom di luar
vaginaagar tidak terjadi tumpahan cairan sperma di sekitar vagina.
h) Gunakan kondom hanya untuk satru kali pakai.
i) Buang kondom bekas pakaiu pada tempat yang aman.
j) Sediakan kondom dalam jumlah cukup di rumah dan jangan disimpan di
tempat yang
k) panas karena hal ini dapat menyebabkan kondom menjadi rusak atu robek
saat digunakan.
l) Jangan gunakan kondom apabila kemasannya robek atau kondom tampak
rapuh/kusut
m) Jangan gunakan minyak goring, minyak mineral atau pelumas dari bahan
petrolatum
n) karena akan segera merusak kondom.

25
8) Kunjungan ulang
Saat klien datang pada kunjungan ulang harus ditanyakan kalau ada masalah
dalam penggunaan kondom dam kepuasan klien dalam menggunakannya.
Kalau masalah timbul karena kekurang tahuan dalam cara penggunaan,
sebaiknya informasi diulangi lagi kembali kepada klien dan pasangan. Kalau
masalah menyangkut ketidaknyamanan dan kejemuan dalam menggunakan
kondom sebaiknya dianjurkan untuk memilih metode kontrasepsi lainnya.
DAFTR PUSTAKA

Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Salemba Medika:
Jakarta.
Arum, DNS dan sujiyatini. 2009. Panduan Lengakap Pelayanan KB Terkini. Mitra Cendikia
Press: Yogyakarta.
Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Info Media: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai