Anda di halaman 1dari 3

.

Putri Junjung Buih  – Cerita Rakyat Kalimantan


Selatan

Putri Junjung Buih – foto ig @kesultananbanjar_official


Cerita Rakyat Kalimantan Selatan yang paling terkenal kedua adalah cerita
tentang kisah Putri Junjung Buih.
Ada sebuah kerajaan bernama Amuntai di Pulau Kalimantan, yang rajanya
adalah dua bersaudara.

Kedua bersaudara itu  bernama Patmaraga atau Raja Tua, dan adiknya
Sukmaraga atau Raja Muda. 

Kedua raja yang rukun tersebut, sayangnya belum memiliki keturunan. Namun
hasrat Sukmaraga untuk memperoleh anak, ternyata lebih besar daripada sang
kakak.

Dia terus berdoa kepada para dewa, agar mendapatkan putra kembar.

Akhirnya para dewa mengabulkan permohonan itu, dengan syarat harus bertapa
dahulu di suatu pulau.

Setelah bertapa sekian lama, datanglah sebuah wangsit, yang meminta istrinya
untuk memakan Burung Katsuba. 

Singkat cerita, sang permaisuri mengandung dan lahirlah sepasang bayi kembar
yang sehat dan rupawan. Kabar tersebut memacu semangat Patmaraga untuk
juga segera memiliki anak. 

Rupanya para dewa mengabulkan permintaan Raja Tua, namun dengan cara
berbeda.

Ketika sedang melewati sungai, dia melihat seorang bayi perempuan yang
terapung di sungai, dan berada di atas gumpalan buih. Bayi tersebut kemudian
mendapat julukan Putri Junjung Buih.

Yang sungguh mengejutkan, ternyata bayi tersebut mampu berbicara. Bayi


tersebut  meminta selembar kain dan sehelai selimut yang harus ditenun, dalam
waktu setengah hari. 

Raja Tua menyayembarakan permintaan tersebut. Siapapun yang


memenangkannya, akan menjadi pengasuh sang bayi.

Seorang perempuan bernama Ratu Kuripan memenangkan sayembara itu.


Rupanya  tidak hanya cakap dalam menenun, dia juga memiliki kekuatan gaib,
sehingga mampu memenuhi permintaan sang bayi. 
Raja Tua memenuhi janjinya, dan mengangkat Ratu Kuripan menjadi pengasuh
Putri Junjung Buih, hingga dewasa.

Anda mungkin juga menyukai