"Kalau begitu, aku harus pergi ke sana untuk mencari orang tua
kandungku, Ayah."
"Itu benar, tetapi kamu harus pergi dengan seorang teman. Di keranjang
itu ada telur. Ambillah, pergilah ke hutan dan carilah unggas untuk menetaskan
telur itu."
Saat tiba, anak ayam Ciung Wanara sudah tumbuh menjadi ayam
petarung yang kuat. Sementara Ciung Wanara sedang mencari pemilik keranjang,
ia ikut ambil bagian dalam turnamen adu ayam kerajaan. Ayamnya tidak pernah
kalah. Kabar tentang anak muda yang ayam jantannya selalu menang di sabung
ayam akhirnya mencapai telinga Prabu Barma Wijaya yang kemudian
memerintahkan Uwa Batara lengser untuk menemukan pemuda itu. Orang tua itu
segera menyadari bahwa pemuda pemilik ayam itu adalah putra Dewi
Naganingrum yang telah lama hilang, terutama ketika Ciung Wanara menunjukkan
padanya keranjang di mana ia telah dihanyutkan ke sungai. Uwa Batara Lengser
mengatakan pada Ciung Wanara bahwa raja telah memerintahkan hal tersebut
selain menuduh ibunya telah melahirkan seekor anjing.
"Jika ayam kamu menang melawan ayam raja, mintalah saja kepadanya
setengah dari kerajaan sebagai hadiah kemenangan kamu."
Hariang Banga pindah ke timur dan dikenal sebagai Jaka Susuruh. Dia
mendirikan kerajaan Jawa dan menjadi raja Jawa, dan pengikutnya yang setia
menjadi nenek moyang orang Jawa. Ciung Wanara memerintah kerajaan Galuh
dengan adil, rakyatnya adalah orang Sunda, sejak itu Galuh dan Jawa makmur lagi
seperti pada zaman Prabu Permana Di Kusumah. Saat kembali menuju ke barat,
Ciung Wanara menyanyikan legenda ini dalam bentuk Pantun Sunda, sementara
kakaknya menuju ke timur dengan melakukan hal yang sama, menyanyikan cerita
bersejarah ini dalam bentuk tembang.
Cerita Cindelaras
Kisah ini menceritakan tentang Cindelaras, seorang anak laki-laki
keturunan seorang raja yang terlahir di hutan dan mempunyai seekor ayam jantan
yang tidak terkalahkan.Dahulu kala hiduplah seorang raja bernama Raden Putra
yang memiliki dua orang istri.Raden Putri memimpin Kerajaan Jenggala.Istri muda
Raden Putra merasa iri kepada istri tua (sang permaisuri) karena menurutnya dialah
yang lebih layak menjadi permaisuri.
Istri muda mendapat ide untuk mengambil posisi permaisuri dari istri tua
Raden Putra.Ia bekerja sama dengan dukun untuk menjatuhkan istri tua dari posisi
permaisuri.Istri muda berpura-pura jatuh sakit. Mengetahui hal ini, Raden Putra
mencari dukun yang dapat menyembuhkan penyakit istri mudanya.Dukun yang
dicari pun tiba di istana. t Jawa Timur Dukun mengatakan bahwa istri muda sakit
karena tidak disukai oleh seseorang dan orang itu telah meracuni makanannya.
Orang yang dituduh itu adalah sang permaisuri.Mendengar itu Raden
Putra marah lalu menyuruh patih untuk membawa permaisuri ke hutan dan
membunuhnya di sana.Namun, patih percaya bahwa permaisuri tidak melakukan
tindakan yang dituduhkan itu dan ia juga tahu kelicikan dari istri muda.Patih tidak
membunuh permaisuri melainkan melepaskannya di hutan.
Patih mengatakan kepada permaisuri agar bertahan hidup di
hutanPermaisuri yang sedang mengandung itu pun berterima kasih atas kebaikan
hati sang patih dan mengikuti sarannya untuk bertahan hidup di hutan.Beberapa
waktu kemudian permaisuri pun melahirkan seorang putra yang diberinya nama
Cindelaras.
Ia adalah anak laki-laki yang cerdas dan pandai bergaul.Cindelaras
bahkan berteman dengan para penghuni hutan. Namun, ibunya mengatakan bahwa
Cindelaras adalah orang biasa dan bukan keturunan raja.Permaisuri berusaha agar
Cindelaras tidak mengetahui hal sebenarnya.Namun, pada akhirnya permaisuri pun
memberitahukan kebenaran tersebut kepada Cindelaras. Setelah mengetahui
kebenaran itu, Cinderalas berangkat menuju Kerajaan Jenggala.
Di tengah perjalanan, Cindelaras bertemu dengan orang-orang yang
sedang menyaksikan sabung ayam.
Cindelaras menantang para pemilik ayam yang sedang bertaruh di sana
dan mereka menerima tantangan Cindelaras.Rupanya tidak satu pun ayam yang
bisa mengalahkan ayam Cindelaras.Ayam Cindelaras pun terkenal sebagai ayam
yang tidak terkalahkan. Berita ini terdengar sampai ke istana Raden Putra.
Raden Putra mengundang Cinderlaras untuk datang ke istana serta
menantang ayam Cindelara.Raden Putra bertaruh bahwa jika ayamnya kalah maka
ia akan menyerahkan seluruh kekayaannya.Akan tetapi, jika ayam Cindelaras yang
kalah maka Cindelaras harus rela kepalanya dipenggal.
Cindelaras pun menyetujui hal itu.Pertarungan antara ayam Cindelaras
dan ayam Raden Putra pun berlangsung.Ayam Cindelaras memenangkan
pertandingan tersebut.Ayam itu kemudian mengeluarkan suara aneh yang
mengatakan bahwa Cindelaras adalah anak Raden Putra."Kukuruyuk... Jagone
Cindelaras... Omahe tengah alas... Payone godong klaras... Putrane Raden Putra".
Raden Putra pun kaget mendengar hal itu.Ketika Raden Putra bertanya,
Cindelaras membenarkan hal itu. Tidak lama kemudian, istri tua Raden Putra
datang dan menjelaskan bahwa Cindelaras adalah anak Raden Putra.Raden Putra
pun menyesal atas keputusan yang pernah dibuatnya.Akhirnya, Raden Putra pun
menghukum istri muda serta dukun yang telah memfitnah permaisuri.