Proksimat-Ultimat
Mineral matter (bahan mineral) fraksi anorganik yang terdiri atas mineral primer dan
sekunder.
Komposisi dan rasio dari kedua kedua jenis fraksi tersebut menunjukkan kandungan bahan
asli (original) batubara, dan menyatakan jenis/tipe batubara (coal type).
Peringkat/Rank:
2. Istilah:
brown coal digunakan untuk batubara peringkat rendah, seperti lignit dan batubara sub-
bituminus.
black atau hard coal digunakan untuk batubara peringkat lebih tinggi, yakni batubara
bituminus, semi-antrasit, dan antrasit.
3. Secara megaskopik (visual), sebagian besar batubara tersusun oleh lapisan-lapisan bahan
organik yang berbeda-beda. Setiap lapisan tersebut mempunyai ciri-ciri sifat fisik dan
kimiawi yang berbeda.
Selama proses penimbunan dan kenaikkan temperatur yang menerus terjadi perubahan
kimiawi dan fisika bituminus.
Tingkatan alterasi (metamorfosa) dari gambut sampai antrasit disebut sebagai peringkat
(rank) batubara. Batubara peringkat rendah meliputi lignit dan sub-bituminus; kandungan
energi rendah, karena kandungan karbon rendah; warna lebih terang; kelembaban tinggi.
Berdasarkan perubahan secara fisika dan kimiawi yang dialami oleh bahan tumbuhan menjadi
batubara, terbentuklah variasi:
gambut,
lignit,
sub-bituminus,
bituminus,
semi-antrasit, dan
antrasit;
zat terbang,
kelembaban.
Gambut:
Kimiawi --- sangat mirip bog, hanya kandungan karbon 30 35%, hidrogen 5-7%, serta jejak
N, S, dan P.
Masih murni sedimen; ringan, porus, fibrous, coklat muda keabuan coklat gelap.
Lignit:
Karena sangat dekat dengan batubara peringkat rendah, nilai kalorinya cukup
tinggi/signifikan --- 3300-3900 kcal/kg.
Sub-bituminus - Bituminus:
Lebih matang daripada lignit dan telah terpengaruh oleh panas dan tekanan pada periode
pendek.
Karbon: 65-80%.
Kelembaban 8-25%.
Semi-bituminus
Terbentuk akibat proses geologi yang kuat di dalam dan sekitar batubara.
Karbon 90-98%.
Merupakan hard coal dengan warna hitam (iron black) dan sub-metallic to brilliant luster.
Coalification:
Selama proses pembatubaraan tersebut akan terjadi perubahan secara kimiawi, fisika, dan
petrografis.
Proses ini bergantung pada temperatur maksimum yang terjadi terhadap batubara, dan juga
merefleksikan kedalaman penimbunan serta gradien geotermal pada saat proses
pembatubaraan.
Aliran panas dari intrusi batuan beku yang dekat juga memainkan peran penting.
2. Type (tipe/jenis)
Juga komponen tetumbuhan khusus yakni maseral yang merupakan titik awal mendasar
untuk kajian petrologi batubara.
Maseral/Bahan Organik:
Maceral (macerare = to soften, Latin) --- (Stopes, 1935 firstly used the term) :
Bahan hasil evolusi berbagai organ atau jaringan tetumbuhan-asal yang berbeda selama
proses akumulasi pertama dan tingkat awal degradasi biokimia dan koalifiksi
(pembatubaraan) awal (pematangan).
Berdasarkan sifat fisika dan kimia (terutama sifat optis)ada tiga kelompok maseral (Stopes,
1935; ICCP, 1963 and 1973):
adventitious semua mineral matter yang tercuci ke dalam rawa batubara sebagai fragmen
rombakan atau hasil presipitasi larutan dalam rawa.
Extraneous berasal dari lapisan non-batubara (intra-seam sediments) atau roof dan floor
strata.
Inherent - berasosiasi dengan maseral; mineral yang tercampur secara intim/ketat dan
anorganik non-mineral di dalam komponen maseral.
Geokimia/Proksimat:
Commonly, moisture values are residual moisture, and is named as determined basis (adb)
moisture, because these are determined on air-dried coal samples.
a good indicator of rank of brown- and sub-bituminous coal stages; increases with increasing
depth.
In tropical and warm temperate climates, difficulties in sample preparation of coal for
moisture analysis occur, because the moisture can be rapidly released from the coal.
Released from the organic compounds during heating or combustion of coal comprises HC
and N gases, and vapour.
Yield from a whole coal sample is very useful information, particularly on coal type
analysis.
Type of coal rich in exinite produces more VM than the exinite-poor one.
Fixed carbon (FC):
Stable solid carbon compound or char other than ash obtained upon combustion of
coal in absence of oxygen after the removal of moisture and VM. VM = 100 (%)
(M+VM+Ash).
Used as an index of the yield of coke expected from a coal on carbonization. It may
be an index of coal rank and a parameter in coal classification.
Quantity of the heat unit released when 1 kg-weight of coal is completely burned in
oxygen under standard pressure or volume.
Heating value of coal can be used as a measure of the rank of coal, and it is related
to coal type (Cook and Kantsler, 1982).
Ash:
Geokimia Ultimat:
Sulphur:
Inorganic sulphur occurs as various types of iron sulphides, mainly pyrite present as the most
common iron-bearing mineral in coal.
Sulphur is the most harmful impurity of coal in industrial use and in it environmental
implications.
Occurs as possible sources of pollution during the combustion of coal (Swaine, 1982).
High sulphur coal is a major source of anthropogenic sulphur oxide emissions, leading to
the contribution of acid rain.