Oleh :
Jovi Irwanto Pasaribu
Kelas A
270110150033
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Penentuan umur berdasarkan data kelimpahan plangtonik yang diolah berdasarkan 13 sampel core (inti) menggunakan aplikasi
Microsoft excel untuk penentuan umur tua-muda dari hasil analisis yang dilakukan pada 13 sampel core. Penentuan umur
dilakukan dengan mencari biomarker dari setiap sampel kemudian dilakukan analisis biostratigrafi dilakukan dengan cara
menentukan kemunculan awal atau akhir dari suatu fosil foraminifera planktonik, yang dapat dipakai untuk biomarker penentuan
umur sampel. Didapatkan hasil bahwa urutan sampel dari tua ke muda yaitu sebagai berikut :
CLX-15 Tua
CLX-13
CLX 12-5
FORAM
CLX 6 FOSIL
CLI 12
CLX 4-3 FOSIL
CLX 4-2 FOSIL
CLI 11
CLX 1 FORAM
2
CLX 1 FORAM
Muda
1
CLI-10
CLI -1
CLI 2-1
Globorotalia Globorotalia Globorotalia
Sampel Globigerina Catapsydax Procorbulina fohsipherip- Globorotalia Globigerinoides Globorotalia globorotalia acostaensis humerosa Kemunculan
opima (BOLLI) stainforthi glomerosa heroronda fohsi lobata ruber mayeri menardii acostaensis humerosa
CLX-15 0 0 0 0 0 12 0 4 4 0 N13, N15
CLX-13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 N13, N16
CLX 12-5 FORAM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 N13
CLX 6 FOSIL 30 0 12 0 0 0 0 0 0 0 N2, N6, N8, N13
CLI 12 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 N13, N14
CLX 4-3 FOSIL 0 0 0 0 0 0 4 0 0 24 N13, N14, N17 17
CLX 4-2 FOSIL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 N13, N14
CLI 11 0 3 0 0 0 0 15 0 0 0 N6, N13, N14
CLX 1 FORAM 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 N13, N14
CLX 1 FORAM 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 N13, N14
CLI-10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 N13, N14
CLI -1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 N13, N14
CLI 2-1 0 0 0 4 4 8 4 0 0 0 N9, N11, N13, N14 14
N2 N6 N8 N9 N11 N13 N14 N15 N16 N17
Gambar 1. Tabel Hasil Pengolahan Data Planktonik
Dengan biomarker pada kemunculan awal N-14 pada sampel CLI 2-1, dan kemunculan akhir dengan biomarker N-17 pada
sampel CLX 4-3 fosil dapat diinterpretasi bahwa urutan sampel dari bawah sampai atas yaitu tua-muda. Dengan fossil marker dari
kemunculan awal Globorotalia mayeri, dan kemunculan akhir dari fosil Globorotalia humerosa. (Boli & Saunders. 1985. Oligocene To
Holocene low attitude planktonic Foraminifera) bahwa umur dengan fossil marker Globorotalia mayeri, dan Globorotalia humerosa
yaitu middle Miocene – Late Miocene.
2. Lingkungan Pengendapan Berdasarkan Biofasies
Penentuan lingkungan pengendapan dilakukan berdasarkan kelimpahan fosil Bentonik yang pada pengolahan data kali ini terdiri
dari 13 sampel core yang didalamnya pada setiap sampel terdapat total 134 spesies. Penentuan lingkungan pengendapan didasarkan
atas pembagian zona biofasies dengan menggunakan dendogram dengan bantuan software IBM SPSS Statistic 2.0, didapatkan
bahwa biofasies terbagi menjadi 4 biofasies.
Biofasies 4
Biofasies 3
Biofasies 2
Biofasies 1
No. Biofacies Sampel Jumlah Individu Jumlah Species Species dominan Persentase Lingkungan
Dari biofasies 3
yang menjadi
indicator
lingkungan adalah
3 31.8%
Lenticulina suborbicularis
SPESIES Presentase Indikator
NO Foto
BIOFASIES 4 Kehadiran lingkungan
Dari biofasies 4
yang menjadi
indicator
lingkungan adalah
Amphistegina
1 Amphistegina lesonii 18.3%
lesonii dengan
penunjuk
lingkungan water
carbonate, 10-40
m
2 Heterolepa praecincta 14.5%
SPESIES
NO Foto
PLANKTONIK
3 Procorbulina glomerosa
Globorotalia paripheroronda
4
7 Globorotalia mayeri
8 Globorotalia menardii
Globorotalia acostaensis
9
10 Globorotalia humerosa
4. Kesimpulan
Dapat disimpulkan untuk penentuan umur berdasarkan kelimpahan umur foraminifera planktonic didapatkan bahwa :
2. Zona 2 ( )
Pada zona ini terdapat sampel CLI, CLI-10 CLX1 FORAM 1, CLX 1 FORAM2 dan pada zona ini tidak memperlihatkan
kemunculan awal atau akhir dari suatu fossil atau biasa disebut dengan zona barren.
3. Zona 3 ( )
Pada zona ini terdapat sampel CLI 11 dan pada zona ini memperlihatkan kemunculan awal dan kemunculan akhir dari fosil
Catapsydax stainforthi, dengan umur N-14.
4. Zona 4 ( )
Pada zona ini terdapat sampel CLX 4-2 Fossil dan pada zona ini tidak memperlihatkan kemunculan awal dan kemunculan
akhir dari suatu fosil.
5. Zona 5 ( )
Pada zona ini terdapat sampel CLX 4-3 Fossil dan pada zona ini memperlihatkan kemunculan awal dan kemunculan akhir
dari suatu fosil Globorotalia humerosa. Dan umurnya adalah N-17.
6. Zona 6 ( )
Pada zona ini terdapat sampel CLI 12 dan pada zona ini memperlihatkan kemunculan akhir dari suatu fosil Globorotalia
mayeri. Dan umurnya adalah N-17.
7. Zona 7 ( )
Pada zona ini terdapat sampel CLX 6 Fossil dan pada zona ini memperlihatkan kemunculan awal dan akhir dari fosil,
Globigerina opima (BOLLI),Procorbulina glomerosa. Umurnya adalah N-17.
8. Zona 8 ( )
Pada zona ini terdapat sampel CLX 12-5 Foram, dan sampel CLX 13 dan pada zona ini tidak memperlihatkan kemunculan
awal dan akhir dari fosil (zona barren). Umurnya adalah N-17.
9. Zona 9 ( )
Pada zona ini terdapat sampel CLX 15 dan pada zona ini merupakan zona akhir kemunculan fosil Globigerinoides ruber,
dan merupakan kemunculan awal dan akhir fosil Globorotalia menardii , Globorotalia acostaensis acostaensis. Umurnya
adalah N-17.
Dari data tersebut urutan 13 sampel dari tua ke muda yaitu sebagai berikut, CLI 2-1, CLI, CLI-10 CLX1 FORAM 1, CLX 1
FORAM2, CLI 11, CLX 4-2, CLX 4-3, CLI 12, CLX 6, CLX 12-5, CLX 15.
Dari indicator lingkungan yang terbagi menjadi 4 biofasies bahwa pada biofasies 1 lingkungan pengendapannya adalah
marginal marine, marsh to subtidal, biofasies 2 adalah marine, coastal, dan deep water biofasies 3 adalah marine, shelf-
bathyal dan biofasies 4 adalah warm water carbonate. Dan, secara dominan diendapkan pada zona neritic – bathyal.