LATAR BELAKANG
Kebutuhan manusia akan pangan terus meningkat. Kebutuhan ini tidak akan
mikrobiologis merupakan salah satu penyebab mutu pangan berkurang dan menjadi
tidak aman untuk dikonsumsi. Mutu pangan dapat dinilai dari tingkat kontaminan
mikroba patogen.
Theodor Escherich dalam studinya mengenai sistem pencernaan pada bayi hewan.
Pada tahun 1885, beliau menggambarkan organisme ini sebagai komunitas bakteri
dijumpai pada pangan terutama pada pangan yang memiliki kandungan protein
tinggi seperti daging segar. Strain pathogen Escherichia coli dapat menimbulkan
saraf, bahkan kematian (Velcerc et al., 2002 dalam Usmiati dan Marwati, 2007).
Escherichia coli ATCC 25922 merupakan strain Escherichia coli yang sering
digunakan utnuk tes kerentanan antibiotik. Strain Escherichia coli ATCC 25922
tidak menghasilkan racun Shiga like toxin yang dapat menyebabkan diare akut pada
manusia.
tidak berbentuk spora, dan dapat membentuk kokus maupun batang, yang
memproduksi asam laktat sebagai produk akhir dalam fermentasi karbohidrat. BAL
dapat bersumber dari makanan, feses, maupun air susu ibu (ASI). Berdasarkan
-2-
penelitian yang dilakukan Puspawati & Nocianitri, 2012, diperoleh 28 isolat bakteri
asam laktat dari ASI. Dari 28 isolat BAL tersebut, terdapat 9 isolat BAL yang
adalah memiliki karakteristik gram positif, katalase negatif, bentuk koloni bulat,
batang pendek dan seperti huruf Y, mampu tumbuh pada suhu 10oC sampai suhu
45oC, tahan dan mampu tumbuh pada media yang mengandung garam NaCl,
membentuk dekstran dari sukrosa, tahan dan mampu tumbuh pada pH 2 sampai pH
6, mampu tumbuh pada kondisi lingkungan yang mengandung garam empedu dari
BAL dapat digunakan sebagai probiotik. Salah satu sifat bakteri probiotik
dihasilkan seperti asam organik, CO2, H2O2, diasetil, dan bakteriosin. Beberapa
strain bakteri asam laktat dapat memproduksi protein bakteriosin yang dapat
mencegah mikroba pembusuk dan patogen (Anon, 2009 dalam Ruzanna, 2011).
oleh bakteri yang bersifat menghambat pertumbuhan bakteri lain. Beberapa galur
BAL dapat menghasilkan senyawa protein yang disebut bakteriosin, dan bersifat
bakterisidal terhadap bakteri gram positif dan gram negatif (Tahara et al., 1996
-3-
menghambat pertumbuhan bakteri lain. Bakteriosin banyak diteliti karena
farmasi.
Dari penelitian yang dilakukan Sundari (2014), diketahui bahwa BAL yang
diisolasi dari ASI memiliki aktivitas antimikroba yang berasal dari bakteriosin.
hal tersebut, maka perlu dilakukan peneelitian untuk mengetahui waktu produksi
bakteriosin yang optimum yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat dan daya
B. RUMUSAN MASALAH
dari ASI?
yang disolasi dari ASI terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 25922?
C. HIPOTESIS
1. BAL yang diisolasi dari ASI akan memproduksi bakteriosin pada waktu
tertentu.
2. Bakteriosin yang dihasilkan BAL yang diisolasi dari ASI memiliki daya
D. TUJUAN PENELITIAN
-4-
2. Mengetahui daya penghambatan bakteriosin dari BAL yang diisolasi
E. MANFAAT PENELITIAN
2. Bakteriosin dari BAL yang diisolasi dari ASI dapat diaplikasikan pada
F. TINJAUAN PUSTAKA
G.1. Bakteriosin
yang bersifat menghambat pertumbuhan bakteri lain. Beberapa galur BAL dapat
terhadap bakteri gram positif dan gram negatif (Tahara et al., 1996 dalam Usmiati
dan Marwati, 2007). Umumnya ukuran peptida bakteriosin berkisar antara 3 hingga
6 kDa.
Bakteriosin pertama kali ditemukan oleh A. Gratia pada tahun 1925, dengan
senyawa yang dikenal sebagai colicin yang berasal dari Eschericia coli V dan dapat
dengan cara menghambat sintesis dinding sel bakteri (Jack, et al, 1995; Fimland, et
beberapa negara dan diaplikasikan pada beberapa jenis makanan. Bakteriosin dapat
-5-
diproduksi oleh Lactococcus, Lactobacillus, dan Pediococcus yang diisolasi dari
4. Stabil terhadap pH dan suhu yang cukup luas sehingga tahan terhadap
proses pengolahan yang melibatkan asam dan basa, serta kondisi panas
dan dingin (Cleveland, et al., 2001 dalam Usmiati dan Marwati, 2007).
empat kelompok. Bakteriosin kelas I memiliki ciri ciri yaitu mempunyai berat
molekul lebih kecil dari 5 kDa, mengandung lanthionine dan methyl lanthionine.
Kelompok ini dibagi lagi menjadi dua tipe, yaitu tipe A dan tipe B berdasarkan
positif dan aktivitasnya berhubungan dengan pembentukan pori pada membran sel.
Contoh dari tipe ini adalah, nisin dan lacticin (Lactococcus lactis), lactoccin
-6-
(Actinoplasnes sp.), dan cinnamycin (Strepomyces cinnamones) (Nes et al., 1996;
Bakteriosin kelas II, mempunyai berat molekul lebih kecil dari 10 kDa, heat
stable, dan tidak mengandung asam amino lantionin. Kelas ini dibagi menjadi tiga
sakacin A dari bakteri Lactobacillus sake LB706, bakteriosin dengan dua peptida
(IIb) contohnya lactococcin M dari bakteri Lactococcus lactis, dan bakteriosin yang
Bakteriosin kelas III ciri cirinya mempunyai berat molekul lebih dari 30
kDa dan heat labile. Sedangkan bakteriosin Kelompok IV, terdiri dari satu atau
yang diperlukan untuk aktivitas (Oscarriz dan Pisabarro, 2001; dalam Suparjo,
2008).
merupakan senyawa aktif membran yang bekerja melalui pembentukan pori pada
septum (Jack et al., 1995; dalam Evelina, 2012). Secara umum, bakteriosin juga
(Suparjo, 2008).
-7-
Beberapa bakteriosin menjadi sangat sensitif dan menjadi inaktif dengan
perubahan pH. Bakteriosin sangat lebih toleran pada asam dibanding dengan pH
alkalis yang ekstrim. Kriteria kestabilan panas pada bakteriosin sangat sulit
ditetapkan, hal ini tergantung keadaan pemurnian (Suarsana, 2000; dalam Suparjo,
2008).
Bakteri asam laktat (BAL) secara luas digunakan sebagai starter untuk
gram positif, tidak membentuk spora, dan dapat membentuk kokus maupun batang,
serta memproduksi asam laktat sebagai produk akhir dalam fermentasi karbohidrat.
BAL berhubungan dengan fermentasi makanan dan pakan ternak, dan juga
mukosa manusia dan hewan (Salminen, et al., 2004; Nair and Surendran, 2005
lebih mencegah mikroba pembusuk dan patogen (Anon, 2009 dalam Ruzanna,
2011). Strain BAL yang dapat digunakan sebagai probiotik antara lain berasal dari
(Hutkins, 2006).
Genus Lactobacillus berbentuk batang yang bervariasi dari batang yang sangat
pendek sampai batang yang panjang. Genus bakteri ini juga bersifat mikroaerofilik,
katalase negatif, dan gram positif. Salah satu spesies dari Lactobacillus adalah
bakteri gram positif berbentuk kokus atau batang, bersifat non motil dan non spora
-8-
yang memproduksi asam laktat sebagai produk utama dari metabolisme fermentasi
oksigen ataupun tanpa oksigen, dan bakteri ini dapat hidup pada lingkungan yang
sangat asam sekalipun, seperti pada pH 4-5 atau dibawahnya (Sandine, 1979).
positif, katalase negatif, dan bersifat mikroaerofilik (Hutkins, 2006). Salah satu
berpasangan atau berbentuk rantai, tidak bergerak, tidak berspora, katalase negatif,
anaerob fakultatif, bersifat non motil dan mesofil (Hutkins, 2006). Salah satu spesies
memiliki sifat khusus yaitu mampu hidup pada kadar gula, garam dan alkohol yang
ukuran 0,7 0,9 m, bersifat gram positif, tidak membentuk spora, non motil, bersifat
aerobik maupun anaerobic fakultatif (Hutkins, 2006). Salah satu spesies dari genus ini
Bakteri satu ini juga digunakan sebagai starter kultur bagi makanan olahan susu
-9-
Genus Lactococcus bersifat anaerob fakultatif, non-mortil, dan suhu optimal
berpasangan atau rantai pendek. Salah satu spesies Lactococcus adalah Lactococcus
lactis. Lactococcus lactis adalah salah satu bakteri yang terlibat dalam pembuatan
yoghurt. Bakteri ini bahkan membedakan yoghurt dengan produk olahan susu jenis
lain. Bakteri ini akan bekerja sama dengan bakteri Lactobacillus bulgaricus dalam
BAL termasuk mikroba yang aman jika ditambahkan dalam pangan karena
sifatnya tidak toksik dan tidak menghasilkan toksin. BAL sering juga disebut food
Safe (GRAS) yaitu mikroba yang tidak berisiko terhadap kesehatan, bahkan
beberapa jenis bakteri tersebut berguna bagi kesehatan. BAL bermanfaat untuk
- 10 -
Escherichia coli ditemukan sebagai flora normal di saluran usus manusia maupun
hewan. Selain itu Escherichia coli dapat mudah tumbuh pada berbagai media kultur
sederhana maupun sintetik sederhana dengan suhu optimum 370C dalam kondisi
Theodor Escherich dalam studinya mengenai sistem pencernaan pada bayi hewan.
Pada tahun 1885, beliau menggambarkan organisme ini sebagai komunitas bakteri
infeksi saluran pencernaan. Nama Bacterium coli sering digunakan sampai pada
tahun 1991 ketika Castellani dan Chalames menemukan genus Escherichia dan
Escherichia coli ATCC 25922 merupakan strain Escherichia coli yang tidak
menghasilkan racun Shiga like toxin. Keracunan Shiga like toxin pada manusia dapat
menyebabkan diare akut berdarah (Marlina dkk., 2009 dalam Juniathati, 2011). Strain ini
sering digunakan untuk tes kerentanan antibiotik dan relatif aman digunakan di
laboratorium.
patogen jika jumlah bakteri ini dalam saluran pencernaan meningkat atau berada di
kasus diare. Penyakit yang disebabkan oleh Escherichia coli yaitu infeksi saluran
- 11 -
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan alamiah yang ideal untuk bayi,
terutama pada bulan-bulan pertama, ASI mengandung semua gizi yang dibutuhkan
bayi secara optimal. Disamping itu, ASI mengandung beberapa zat anti terhadap
dan mengandung zat-zat kekebalan yang sangat penting untuk mencegah timbulnya
penyakit, serta mudah dicerna oleh pencernaan bayi. Dengan demikian ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi, oleh karena itu setiap bayi setidaknya memperoleh ASI.
ASI yang keluar dari kelenjar susu ibu pada dasarnya dapat dibagi menjadi
tiga macam ASI berdasarkan waktu keluarnya serta kandungan zat gizinya. ASI
yang keluar pertama kali setelah ibu melahirkan disebut kolostrum. Setelah
kolustrum tidak keluar lagi, ASI disebut sebagai ASI masa transisi dan setelah masa
itu tepatnya 10 hari kelahiran ASI disebut ASI matang ASI dewasa.
pertumbuhan bayi. Secara garis besar ASI dibedakan dalam 3 stadium yaitu
kolostrum, air susu transisi/peralihan dan air susu matur, dimana komposisi nutrisi
Kolostrum adalah ASI yang pertama kali keluar pada akhir kelahiran. Zat
darah putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI matur. Namun sedikit
- 12 -
mengandung lemak dan sedikit hidrat arang. Kolustrum dihasilkan oleh payudara
dari lima bulan pertama kehamilan pertama sampai tujuh hari setelah melahirkan.
(yang matang) membutuhkan waktu dua minggu. Komposisi ASI dapat dilihat pada
Tabel 1.
mineral, imunnoglobulin, dan enzim. Selain zat gizi, pada ASI yang selama ini
dianggap steril terdapat berbagai jenis bakteri yang dapat menstimulasi sistem
kekebalan tubuh bayi. Sejak tahun 1975, sebagian peneliti sudah menguji
terdapat bakteri baik (prebiotik), bakteri oportunis (bakteri yang dalam jumlah
penyakit), dan bakteri patogen di dalam ASI. Contoh bakteri baik yang ditemukan
pada ASI adalah Lactobacilli dan beberapa tipe Bifidobacterium. Bakteri berperan
- 13 -
serta melindungi tubuh dari infeksi. Selain peran dalam sistem daya tahan tubuh,
G. KERANGKA KONSEP
Bahan :
Isolat BAL dari ASI
- 14 -