NIM : 1508505059
d. Kekentalan (viscositas)
Kekentalan suatu cairan mempengaruhi pula kecepatan aliran dari cairan tersebut,
makin kental suatu cairan kecepatan alirannya makin turun (kecil). Kecepatan
aliran dari cairan tersebut akan mempengaruhi pula gerakan turunnya partikel
yang terdapat didalamnya. Dengan demikian dengan menambah viskositas cairan,
gerakan turun dari partikel yang dikandungnya akan diperlambat. Tetapi perlu
diingat bahwa kekentalan suspensi tidak boleh terlalu tinggi agar sediaan mudah
dikocok dan dituang sehingga viskositas dalam suspense pada proses pembuatan
harus diatur sedemikian rupa.
e. Jumlah partikel (konsentrasi)
Apabila didalam suatu ruangan berisi partikel dalam jumlah besar , maka
partikel tersebut akan susah melakukan gerakan yang bebas karena sering terjadi
benturan antara partikel tersebut. Benturan itu akan menyebabkan terbentuknya
endapan dari zat tersebut, oleh karena itu makin besar konsentrasi partikel, makin
besar kemungkinan terjadinya endapan partikel dalam waktu yang singkat
sehingga jumlah/ konsentrasi partikel harus diatur sedemikian rupa pada proses
pembuatan suspensi.
f. Sifat/muatan partikel
Dalam suatu suspensi kemungkinan besar terdiri dari beberapa macam
campuran bahan yang sifatnya tidak selalu sama. Dengan demikian ada
kemungkinan terjadi interaksi antar bahan tersebut yang menghasilkan bahan yang
sukar larut/ terdispersi dalam cairan tersebut. Stabilitas fisik suspensi
farmasi didefinisikan sebagai kondisi suspensi dimana partikel tidak mengalami
agregasi dan tetap terdistribusi merata. Bila partikel mengendap partikel tersebut
akan mudah tersuspensi kembali dengan pengocokan yang ringan. Partikel yang
mengendap kemungkinan dapat saling melekat oleh suatu kekuatan untuk
membentuk agregat dan selanjutnya membentuk compacted cake dan peristiwa ini
disebut caking.Sehingga perlu dianalisa terlebih dahulu apakah antara bahan yang
digunakan terjadi reaksi yang menyebabkan bahan menjadi sukar
larut/terdistribusi dalam cairan tersebut sehingga menyebabkan caking.
3. Jelaskan fenomena disolusi yang terjadi bila sediaan diberikan secara oral !
Bila suatu tablet atau sediaan obat lainnya dimasukkan dalam saluran cerna,
obat tersebut mulai masuk ke dalam larutan dari awalnya berasal dari bentuk
padatnya. Kalau tablet tersebut tidak dilapisi polimer, matriks padat juga
mengalami disintegrasi menjadi granul-granul, dan granul-granul ini mengalami
pemecahan menjadi partikel-partikel halus. Disintegrasi, deagregasi dan disolusi
bisa berlangsung secara serentak dengan melepasnya suatu obat dari bentuk
dimana obat tersebut diberikan. Mekanisme disolusi, tidak dipengaruhi oleh
kekuatan kimia atau reaktivitas partikel-partikel padat terlarut ke dalam zat cair,
dengan mengalami dua langkah berturut-turut:
a. Larutan dari zat padat pada permukaan membentuk lapisan tebal yang tetap
atau film disekitar partikel
b. Difusi dari lapisan tersebut pada massa dari zat cair
Pada waktu suatu partikel obat mengalami disolusi, molekul-molekul obat pada
permukaan mula-mula masuk ke dalam larutan menciptakan suatu lapisan jenuh
obat-larutan yang membungkus permukaan partikel obat padat. Lapisan larutan ini
dikenal sebagai lapisan difusi. Dari lapisan difusi ini, molekul-molekul obat
keluar melewati cairan yang melarut dan berhubungan dengan membrane biologis
serta absorbsi terjadi. Jika molekul-molekul obat terus meninggalkan larutan
difusi, molekul-molekul tersebut diganti dengan obat yang dilarutkan dari
permukaan partikel obat dan proses absorbsi tersebut berlanjut.
Disintegrasi
Obat di dalam darah
Obat dalam larutan
Granul/ agregat
BDisolusi Absorpsi cairan tubuh/ jaringan
Deagregasi
Partikel-partikel halus
Jawab:
2,303 Co
k= x log
t C
2,303 500
k= x log
40 400
2,303
k= x 0,0969
t
k = 5,58x10-3
0,693 0,105
t= t90 =
k k
0,693 0,105
t = 5,58x10 - 3 t90 = 5,58x10 - 3
t = 124,2 hari t90 = 18,103 hari
Batas waktu simpan adalah keadaan dimana zat aktif obat
mencapai 90% dari kadar awalnya (t90). Jadi batas waktu simpan
obat tersebut adalah 18,103 hari
6. Tentukan orde reaksi dan konstanta laju reaksi dari pengukuran dekomposisi
senyawa aktif berikut.
t(menit) konsentrasi
0
57.9
5 50.4
10 43.9
25 29.1
45 6.7
65 9.6
Jawab: