Anda di halaman 1dari 1

INTERAKSI OBAT

Interaksi obat didefinisikan sebagai modifikasi efek suatu obat akibat obat lain yang
diberikan pada awalnya atau diberikan bersamaan sehingga keefektifan atau toksisitas satu obat
akan berubah (Fradgley, 2003).Obat dapat berinteraksi dengan obat lain maupun dengan
makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh pasien. Hal ini dapat terjadi karena dalam
kehidupan sehari-hari, tidak ,jarang seorang penderita mendapat obat lebih dari satu macam obat
dengan menggunakan obat bebas tertentu selain yang diresepkan oleh dokter atau mengkonsumsi
makanan dan minuman tertentu seperti alkohol, kafein. Perubahan efek obat akibat interaksi obat
dapat bersifat membahayakan dengan meningkatnya toksisitas obat atau berkurangnya khasiat
obat. Namun interaksi dari beberapa obat juga dapat bersifat menguntungkan seperti efek
hipotensif diuretik bila dikombinasikan dengan beta-bloker dalam pengobatan hipertensi
(Fradgley, 2003).
Teofilin adalah bronkodilator yang digunakan untuk asma dan untuk mengatasi penyakit
paru obstruksi kronik yang stabil.Teofilin dapat menimbulkan efek aditif bila digunakan
bersamaan dengan obat agonis beta-2 dan dan Kontrasepsi oral. Kombinasi obat tersebut dapat
meningkatkan risiko terjadinya efek toksisitas teofilin dan efek sampingnya. Kadar teofilin
dalam plasma menurun oleh obat yang menginduksi metabolismenya seperti fenitoin,
karbamazepin, rifampisin, dan barbiturate (Fradgley, 2003)
Teofilin dimetabolisme di hati, kadar teofilin dalam plasma bervariasi terutama pada
perokok.Kadar teofilin dalam plasma meningkat pada pasien gagal jantung, sirosis, gangguan
hati , dan pada pasien lanjut usia. Kadar teofilin dalam plasma menurun pada perokok, dan
alkoholisme kronik dan juga disebabkan oleh makana yang tinggi karbohidrat (Fradgley, 2003)

Dapus :
Fradgley, S., 2003, Interaksi Obat dalam Aslam, M., Tan., C., K., dan Prayitno, A.,
Farmasi Klinis, 119-130, Penerbit PT. Elex Media Komputindo kelompok
Gramedia, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai