Bpk H Kalsum Abadi SKM selaku Kasi alkes dinkes Kab OKU yang saya hormati
Ibu Dian Indah Sari SKM selaku Kepala UPTD PKM Pengandonan Kab OKU yang saya hormati
Bpk M.Akhram SKM selaku Kepala TU UPTD PKM Pengandonan Kab OKU yang saya hormati
Serta seluruh warga Desa Pengandonan yang saya dan kami juga sayangi
Baiklah sebelum kita mulai ada baiknya kita semua mengucapkan lafaz Basmallah
Dewasa ini telah kita ketahui bahwa penyebaran penyakit tidak hanya melalui udara tetapi bisa
juga disebabkan oleh air.tentunya air yang terkontaminasi oleh bakteri,parasit dan juga virus.
di negara berkembang. WHO dan UNICEF memperkirakan 80% penyakit dan kematian
disebabkan oleh Penyakit yang menular melalui air. WHO melaporkan 88% Penyakit
yang menular melalui air terjadi karena buruknya kebersihan, sanitasi, dan sumber air
yang tidak aman dikonsumsi.
Air adalah kebutuhan utama kehidupan manusia. 70% tubuh kita adalah air. Setiap
orang perlu minum air 6-8 gelas setiap harinya.
Pastikan air terlihat jernih, tidak berbau, tidak keruh/butek, tidak berasa.
Minumlah air bersih dan jernih. Gunakan air dalam kemasan atau air bersih yang
sudah disterilkan. Jangan minum air mentah.
Pastikan air yang disimpan masih beradai dalam batas mikroba yang aman.
Bila hendak digunakan untuk mandi / berendam, larutkan Dettol Antiseptic Cair
untuk membunuh kuman
Pastikan tangan bersih. Cucilah tangan dengan sabun setiap kali habis dari
toilet, sebelum menyiapkan makanan dan memegang makanan.
Pastikan makanan sudah dicuci, dadibersihkan dari kuman berbahaya
PENCEMARAN AIR OLEH MIKROBA PATOGEN
Air dapat merupakan medium pembawa mikroorganisme patogenik yang berbahaya
bagi kesehatan. Bahaya atau resiko kesehatan uang berhubungan dengan pencemaran
air secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua yakni bahaya langsung dan bahaya
tidak langsung. Bahaya langsung terhadap kesehatan manusia dapat terjadi akibat
mengonsumsi air yang tercemar atau air yang berkualitas buruk, baik langsung
diminum, melalui makanan dan dapat juga akibat dari pemakaian air yang tercemar
untuk keperluan sehari-hari seperti mencuci peralatan makan dan lain sebagainya.
Bahaya bagi kesehatan masyarakat dapat pula diakibakan oleh berbagai dampak
kegiatan industri dan pertanian. Sedangkan bahaya tak langsung dapat terjadi misalnya
akibat dari mengonsumsi ikan, yang dimana ikan tersebut sudah tercemar atau
mengandung zat-zat polutan berbahaya.
Pencemaran air oleh virus, bakteri patogen, dan parasit lainnya atau oleh zat kimia
dapat terjadi pada sumber air bakunya, ataupun terjadi pada saat pengairan olahan dari
pabrik ke konsumen. Di beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia, sungai,
danau, kolam, laut sering digunakan untuk beberapa keperluan sehari-hari, misalnya
mandi, mencuci pakaian, mencuci alat makan dan makanan, bahkan untuk tempat
pembuangan tinja, sehingga air tersebut menjadi tercemar berat oleh virus, bakteri
patogen dan mikroorganisme parasit lainnya.
Patogen yang sering ditemukan di dalam air terutama adalah bakteri-bakteri penyebab
infeksi saluran pencernaan seperti Vibrio cholerae penyebab penyakit kolera,Shigella
dysenteriae penyebab disenteri basiler, Salmonella typosa penyebab tifus dan S.
paratyphi penyebab paratifus, virus polio dan hepatitis, dan Entamoeba
histolyticapenyebab disentri amuba. Untuk mencegah penyebaran penyakit melalui air
perlu dilakukan control terhadap polusi air.
MIKROBA PATOGEN PENYEBAB PENCEMARAN AIR
Beberapa mikroba patogen biasanya ditemukan di dalam air limbah domestik
dan juga di dalam efluen dari unit pengolahan limbah. Mikroba yang menjadi agen
penyebab pencemaran air adalah bakteri, virus.
Bakteri Patogen
Bakteri penyebab pencemaran air dan bersifat patogen antara lain sebagai berikut :
1. Salmonella
Kingdom : Bacteria
Philum : Proteobacteria
Kelas : Gammaproteobacteria
Ordo : Enterobacteria
Famili : Enterobactericeae
Genus : Salmonella
Spesies : Salmonella typhi
Salmonella adalah enterobactericeae yang terdistribusi secara luas di dalam lingkungan
dan meliputi lebih dari 2000 stereotipe. Salmonella merupakan bakteri patogen paling
utama yang terdapat di air limbah yang dapat menyebabkan demam typus dan
paratypus dan gastroenteristis (radang lambung / perut). Konsentrasi Salmonella di
dalam air limbah berkisar dari beberapa sel samapi mencapai 8000 organisme per 100
ml air limbah. Diperkirakan bahwa hampir 0.1% penduduk mengeluarkan Salmonella di
dalam tinja. Di Amerika Serikat Salmonellosis terutama disebabkan oleh kontaminasi
pada makanan, tetapi pada kontaminasi air minum juga masih menjadi perhatian yang
utama.
2. Shigella
Kerajaan: Bakteria
Filum: Proteobakteria
Kelas: Gamma Proteobakteria
Ordo: Enterobakteriales
Famili: Enterobakteriaceae
Genus: Shigella dysenteriae
Shigella secara sepintas adalah agen disentri bacillus, yaitu suatu penyakit diare
yang menyebabkan berak darah sebagai akibat dari peradangan dan pendarahan selaput
dinding usus. Ada empat spesies shigella yang bersifat patogen, yaitu Shigella flexneri,
Shigella dysentriae, Shigella boydii, dan Shigella sonnei. Keempat Shigella patogen
tersebut dapat berpindah secara kontak langsung dengan penderita yang telah
terinfeksi, dimana orang yang terinfeksi mengeluarkan Shigella didalam tinjanya.
Meskipun perpindahan atau penularan Shigella melalui kontak antar orang
adalah cara penularan yang utama, tetapi melalui air juga perlu diperhatikan.
Contohnya, seperti yang terjadi di Florida, penggunaan air tanah mempunyai andil
terhadap Shigellosis yang telah menginfeksi sekitar 1200 orang.
3. Vibrio Cholerae
Kerajaan: Bacteria
Filum: Proteobacteria
Kelas: Gamma Proteobacteria
Ordo: Vibrionales
Famili: Vibrionaceae
Genus: Vibrio
Spesies: V. cholerae
Penyebab Penyakit
a. Cholera Asiatica disebabkan oelh baksil Vibrio comma
b. Cholera Eltor disebabkan oleh baksil Vibrio eltor
Penyebabnya adalah bakteri patogen jenis Vibrio cholerae, dan waktu inkubasinya antar
beberapa jam sampai dengan 5 hari. Bakteri ini masuk melalui mulut dan akan
berkembang di dalam usus halus (small intestine), dan akan menghasilkan eksotoksin
yang menyebabkan rasa mual.
Gejala yang ditimbulkan
Pada penderita penyakit kolera gejala umum yang ditampakkan, antara lain ialah :
1. Diare yang encer dan berlipah tnpa didahului rasa mulas atau tenesmus.
2. Feses atau kotoran (tinja) yang semula berwarna dan berbau berubah menjadi cairan
putih keruh (seperti air cucian beras) tanpa bau busuk ataupun amis, tetapi seperti
manis yang menusuk
3. Feses yang menyerupai air cucian beras tersebut bila diendapkan akan mengeluarkan
gumpalan putih.
4. Diare terjadi berkali-kali dan dalam jumlah yang cukup banyak.
5. Terjadinya muntah setelah didahului dengan diare yang terjadi, penderita tidaklah
merasakan mual sebelumnya.
6. Kejang otot perut bisa juga dirasakan dengan disertai nyeri yang hebat.
7. Banyaknya cairn yang keluar akan menyebabkan terjadinya dehidrasi dengan tanda-
tanda seperti : detak jantung cepat, mulut kering, lemah fisik, mata cekung, hipotensi,
dan lain-lain dan apabila tidak segera menadapatkan penanganan pengganti cairan
tubuh yang hilang maka dapat menyebabkan kematian.
Pengobatan
Penderita yang mengalami penyakit kolera harus segera mandapatkan penaganan
segera, yaitu dengan memberikan pengganti cairan tubuh yang hilang sebagai langkah
awal. Pemberian cairan dengan cara Infus/Drip adalah yang paling tepat bagi penderita
yang banyak kehilangan cairan baik melalui diare atau muntah. Selanjutnya adalah
pengobatan terhadap infeksi yang terjadi, yaitu dengan pemberian
antibiotik/antimikrobial seperti Tetrasiklin, Doxycycline atau golongan Vibramicyn.
Pengobatan antibiotik ini dalam waktu 48 jam dapat menghentikan diare yang terjadi.
Preventif (Pencegahan)
Cara pencegahan dan memutuskan tali penularan penyakit kolera adalah dengan
prinsip sanitasi lingkungan, terutama kebersihan air dan pembuangan kotoran (feaces)
pada tempatnya yang memenuhi standar lingkungan. Lainnya ialah meminum air yang
sudah dimasak terlebih dahulu, cuci tangan dengan bersih sebelum makan memakai
sabun/antiseptik, cuci sayuran dangan air bersih terutama sayuran yang dimakan
mentah (lalapan), hindari memakan ikan dan kerang yang dimasak setengah matang.
Bila dalam anggota keluarga ada yang terkena kolera, sebaiknya diisolasi dan
secepatnya mendapatkan pengobatan. Benda yang tercemar muntahan atau tinja
penderita harus di sterilisasi, searangga lalat (vektor) penular lainnya segera diberantas.
Pemberian vaksinasi kolera dapat melindungi orang yang kontak langsung dengan
penderita
4. Poliomyelitis Anterior Akut
Poliomyelitis atau polio, adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan oleh
virus. Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV),
masuk ke tubuh melalui mulut, mengifeksi saluran usus. Virus ini dapat memasuki
aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan
kadang kelumpuhan (paralisis). Polio adalah penyakit menular yang dikategorikan
sebagai penyakit peradaban. Polio menular melalui kontak antarmanusia. Virus masuk
ke dalam tubuh melalui mulut ketika seseorang memakan makanan atau minuman yang
terkontaminasi feses. Poliovirus adalah virus RNA kecil yang terdiri atas
tigastrain berbeda dan amat menular. Virus akan menyerang sistem saraf dan
kelumpuhan dapat terjadi dalam hitungan jam. Polio menyerang tanpa mengenal usia,
lima puluh persen kasus terjadi pada anak berusia antara 3 hingga 5 tahun. Masa
inkubasi polio dari gejala pertama berkisar dari 3 hingga 35 hari. Polio dapat menyebar
luas diam-diam karena sebagian besar penderita yang terinfeksi poliovirus tidak
memiliki gejala sehingga tidak tahu kalau mereka sendiri sedang terjangkit. Setelah
seseorang terkena infeksi, virus akan keluar melalui feses selama beberapa minggu dan
saat itulah dapat terjadi penularan virus. Sumber infeksi yaitu virus polio yang terdapat
pada tinja dan dahak penderita, ataupun virus yang terbawa oleh inangnya.
Penularannya melalui air minum yang tercemar virus tersebut dan juga melalui
makanan yang terkontaminasi.
Penyebab Penyakit
Penyebabnya adalah virus polio yang bernamapoliovirus (PV), waktu inkubasinya
antara 3 sampai 21 hari, biasanya antara 7 sampa 12 hari. Virus polio masuk melalui
mulut dan menginfeksi seluruh tubuh, kemudian menjalar melalui simpul saraf lokal,
dan selanjutnya menyerang sistem saraf pusat, yang dapat menyebabkan kelumpuhan.
Gejala yang Ditimbulkan
Gambaran klinis penyakit polio pada manusia sangat bervariasi, dari gejala yang sangat
ringan sampai terjadi paralisis (kelumpuhan). Gejala klinis mulai dengan demam,
merasa lemah, nyeri kepala dan muntah. Dalam 24 jam terlihat kekakuan pada leher
dan punggung serta terjadi kejang mulut (bibir atas dan bawah tidak dapat digerakkan).
Penderita terlihat mengantuk, iritabel, dan cemas. Adakalanya disertai kekakuan otot
dan nyeri otot ringan. Bila terjadi paralisis (lumpuh) biasanya dimulai dalam beberapa
detik sampai lima hari sesudah nyeri kepala. Kelumpuhan anggota gerak yang layuh dan
biasanya pada salah satu tungkai.
Pengobatan
Pengobatan terhadap penyakit poliomielitis sangat sukar dan tidak ada spesifik, tetapi
tergantung penyulit yang terjadi. Selain fisioterapi dan ortopedi perlu diperhatikan
fungsi organ lain.
Preventif (Pencegahan)
Penyakit polio dapat dicegah dengan imunisasi. Vaksin virus mati diberikan secara
suntikan. Sedangkan yang hidup melalui mulut dengan tetesan. Virus hidup yang
dilemahkan lebih efektif dibandingkan dengan virus yang mati. Selain pemberian
imunisasi maka peningkatan sanitasi lingkungan dan higienis perorangan sangat
diperlukan.
5. Diare
Diare (atau dalam bahasa kasar disebut menceret) (BM = diarea; Inggris = diarrhea)
adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsanganbuang air besar yang
terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan.
Di Dunia ke-3, diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, dan juga
membunuh lebih dari 1,5 juta orang per tahun. Diare merupakan salah satu penyakit
yang paling banyak terjadi di negara berkembang termasuk di Indonesia. Yang paling
banyak terserang penyakit ini umumnya adalah anak-anak dan balita, dan bila
keadaannya parah seringkali mengakibatkan dehidrasi, yang apabila tidak segera
ditangani dapat berujung pada kematian. Bakteri patogen yang menyebabkan penyakit
ini berasal dari tinja dan masuk ke tubuh manusia melalui mulut, makanan, minuman
atau melalui kontak perorangan. Seringkali organisme penyebab infeksi entrik tersebut
diakibatkan oleh kondisi lingkungan rumah yang kotor dan tidak sehat. Hal terebut juga
dikarenakan oleh pencucian tangan yang kurang bersih pada waktu buang kotoran,
ataupun melalui lalat. Banyak juga kasus yang terjadi akibat mengonsumsi air yang
telah tercemar oleh bakteri patogen penyebab diare tersebut.
Penyebab Penyakit
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat
dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi
dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam
beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau
kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam jiwa
bila tanpa perawatan. Virus penyebab diare adalah Viral gastroenteritis atau yang
dikenal sebagai stomatch virus (virus perut). Selain oleh virus, diare juga disebabkan
oleh bakteri. Bakteri-bakteri tersebut antara lain adalah E.coli, Salmonella enteritidis,
Compylobacter bacteria, Shigella, Giardo, Cryptosporidium.
Gejala yang ditimbulkan
Gejala umum diare antara lain :
a. Buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam
b. Feses berbentuk encer atau cair
c. Badan lemah dan lesu dan terkadang disertai muntah-muntah
d. Rasa haus dan nafsu makan menurun
Pengobatan
Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang diberikan peroral berupa cairan yang
bersifat NaCl dan NaHCO3 dan glukosa. Formula lengkap disebut oralit, sedangkan
larutan gula garam dan tajin disebut formula yang tidak lengkap karena banyak
mengandung NaCl dan sukrosa.
Cara membuat larutan gula garam
Gula satu sendok teh penuh
Garam sendok teh
Air masak satu gelas
Campur diaduk sampai larut
Cara membuat oralit
Sediakan satu gelas (200 ml) air yang telah dimasak
Masukkan satu bungkus oralit kedalam gelas
Aduk sampai larut
Takaran pemberian oralit untuk penderita Diare
Di bawah 1 tahun : 3 jam pertama 1.5 gelas selanjutnya 0.5 gelas setiap kali mencret
Di bawah 5 tahun : 3 jam pertama 3 gelas, selanjutnya 1 gelas setiap kali mencret
Anak di atas 5 tahun : 3 jam pertama 6 gelas, selanjutnya 1,5 gelas setiap kali
mencret
Anak diatas 12 tahun dan dewasa : 3 jam pertama 12 gelas, selanjutnya 2 gelas
setiap kali mencret
Preventif (Pencegahan)
Pencegahan diare merupakan salah satu upaya yang baik dilakukan untuk menghindari
gejala diare secara efektif. Cuci tangan terutama saat ingin makan atau aktivitas lain
merupakan upaya pencegahan diare agar virus tidak menyebar. Untuk pencegahan
diare yang disebabkan oleh makanan yang tercemar dapat dilakukan beberapa cara,
antara lain :
Sajikan makanan dimasak atau dipanaskan. Jika belum diolah dinginkan makanan
dalam kulkas. Membiarkan makanan pada suhu kamar dapat mendorong
pertumbuhan bakteri sehingga dapat dilakukan pencegahan diare.
Cuci permukaan alat atau perkakas untuk menghindari penyebaran kuman dari
satu tempat ke tempat yang lain.
Selalu memberikan ASI eksklusif kepada bayi yang berusia di bawah enam bulan.
Buang air besar pada tempatnya (WC, toilet) dan menyediakan tempat sampah
yang memadai.
Memberantas lalat agar tidak menghinggapi makanan yang ada di rumah.
Mengupayakan lingkungan rumah selalu menjadi lingkungan hidup yang sehat