Anda di halaman 1dari 3

PEDOMAN PELAYANAN HIV -AIDS

A. DEFINISI
Pelayanan HIV dan IMS merupakan suatu pelayanan terpadu, komprehensif dan
berkesinambungan yang diberikan oleh puskesmas kepada individu atau komunitas.
Yang dimaksud dengan layanan komprehensif adalah upaya yang meliputi upaya promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang mencakup semua bentuk layanan HIV dan IMS,
seperti kegiatan KIE pengetahuan komprehensif, promosi penggunaan kondom,
pengendalian faktor risiko, layanan Konseling dan Tes HIV (KTS dan KTIP), Perawatan,
Dukungan, dan Pengobatan (PDP), Pencegahan Penularandari Ibu ke Anak (PPIA),
Pengurangan Dampak Buruk NAPZA (LASS, PTRM, PTRB), layanan IMS, Pencegahan
penularan melalui darah donor dan produk darah lainnya, serta kegiatan monitoring dan
evaluasi serta surveilan epidemiologi di Puskesmas Rujukan dan NonRujukan termasuk
fasilitas kesehatan lainnya dan Rumah Sakit RujukanKabupaten/Kota.
Yang dimaksud dengan layanan yang berkesinambungan adalah pemberian layanan HIV &
IMS secara paripurna, yaitu sejak dari rumah atau komunitas, ke fasilitas layanan kesehatan
seperti puskesmas, klinik dan rumah sakit dan kembali ke rumah atau komunitas; juga selama
perjalanan infeksi HIV (semenjak belum terinfeksi sampai stadium terminal). Kegiatan ini harus
melibatkan seluruh pihak terkait, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat (kader, LSM,
kelompok dampingan sebaya, ODHA, keluarga, PKK, tokoh adat, tokoh agama dan tokoh
masyarakat serta organisasi/kelompok yang ada di masyarakat).
Layanan komprehensif dan berkesinambungan juga memberikan dukungan baik aspek
manajerial, medis, psikologis maupun sosial ODHA selama perawatan dan pengobatan untuk
mengurangi atau menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya.
Komponen LKB terdiri dari 5 komponen utama dalam pengendalian HIV di Indonesia yaitu:
1. Pencegahan
2. Perawatan
3. Pengobatan
4. Dukungan
5. Konseling

B. RUANG LINGKUP
Pelayanan HIV dan IMS terbagi dalam dua macam kegiatan yaitu
1. Pelayanan di dalam gedung
Meliputi : Screening, pengobatan, konseling dan dukungan terhadap klien.
2. Pelayanan di luar gedung (komunitas)
Meliputi : Screening dalam komunitas, pencegahan, dan dukungan terhadap
komunitas.
C. TATA LAKSANA
1. Pelayanan di dalam gedung
a. Persiapan Ruangan
Persiapan alat-alat pemeriksaan
b. Penatalaksanaan Pasien
Memanggil pasien berdasarkan nomor urut
Menuliskan nomor jaminan pada klaim jaminan, untuk pasien peserta jaminan
kesehatan
Melakukan Kajian awal klinis , bagi pasien baru dan pasien yang belum
pernah dilakukan kajian awal
Memberikan konseling pra test HIV
Memberikan inform consent pemeriksaan HIV dan IMS
Memberikan rujukan ke laboratorium untuk pemeriksaan sampel.
Memberikan konseling pasca test HIV
Menyampaikan hasil pemeriksaan laboratorium
Pemberian pengobatan HIV dan IMS
Memberikan edukasi tentang pentingnya perawatan dan pengobatan
Memberikan dukungan psikologis
Menghubungkan klien dengan jejaring
Memberikan rujukan ke rumah sakit jejaring
Menerima rujukan dari poli lain
c. Selesai Pelayanan
Melakukan pencatatan rekam medik pasien
2. Pelayanan di luar gedung
a. Penyuluhan tentang HIV dan IMS
b. Mobile VCT

D. DOKUMENTASI
1. Pelayanan di dalam gedung
Setelah selesai pelayanan, data data pasien :
a. ditulis dalam buku register
b. di-input dalam aplikasi SIHA melalui computer
2. Pelayanan di luar gedung
Data pasien di catat dalam buku register

Anda mungkin juga menyukai