Ada dua jenis kegagalan penyatuan lamina vertebrata dan kolumna spinalisyaitu spina bifida
okulta dan spina bifida sistika.Spina bifida okulta adalah defek penutupan dengan meningen
tidak terpajan di permukaan kulit. Defek vertebralnya kecil, umumnya pada daerah lumbosakral.
Spina bifida sistika adalah defek penutupan yang menyebabkan penonjolanmedula spinalis
dan pembungkusnya. Meningokel adalah penonjolan yang terdiridari meninges dan sebuah
kantong berisi cairan serebrospinal (CSS): penonjolanini tertutup kulit biasa. Tidak ada kelainan
neurologi, dan medulla spinalis tidak terkena. Hidrosefalus terdapat pada 20% kasus spina bifida
padahampir semua anak yang menderita spina bifida (85% sampai 90%), kira-kira60% sampai
70% tersebut memiliki IQ normal.Banyak ahli percaya bahwa defek primer pada NTD (neural
embrio.Akan tetapi, ada bukti bahwa defek ini merupakan akibat dari pemisahan tubaneural yang
pertama.
DAFTAR PUSTAKA
Muslihatun, Wafi Nur. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta: Fitramaya.
Behrman, dkk. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Volume 3. Jakarta: EGC.
Staf pengajar FKUI, 2005, Ilmu Kesehatan Anak Edisi ketiga. Jakarta : FKUI.
Betz, Cecily. L dan Linda A. Sowder. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatri Edisi 3. EGC:
Jakarta
Underwood, JCE. 1999. Patologi umum dan sistemik vol 2. 2nd ed. Jakarta: EGC.
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Neonatus bayi dan Anak Balita. Jakarta:
Salemba Medika
Adele, P. (2002). Buku Saku Perawatan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : EGC
Markum. 1996. Ilmu Kesehatan Anak, jilid I. Jakarta Balai Penerbit FKUI