Anda di halaman 1dari 8

PERCOBAAN III

I. Judul : Bleeding Time (waku perdarahan)


II. Hari/tanggal : Senin, 8 Mei 2017
III Tujuan : Untuk mengetahui waktu yang diperlukan pada perdarahan buatan
sampai tidak terjadi lagi perdarahan.
IV. Landasan Teori

Bleeding time (waktu perdarahan) adalah uji laboratorium untuk


menetukan kemampuan tubuh menghentikan perdarahan akibat trauma yang
dibuat secara laboratoris. Pemeriksaan ini mengukur hemostasis dan koagulasi .
masa pedarahan tergantung dari ketepatgunaan cairan jaringan dalam memacu
koagulasi, fungsi fungsi pembuluh darah kapiler dan trombosit, yaitu jumlah dan
kemampuan untuk adhei pada jaringan subendotel dan membentuk agregasi
(Juliantisilaen, 2011)

Bleeding time (waktu perdarahan) merupakan pemeriksaan rutin yang


dilakukan untuk mengetahui jalur koagulasi intrinsik dan ekstrinsik. Pemeriksaan
ini telah dilakukan beberapa dekade dengan menggunakan metode Duke. Ivy et
al dan Mielke et al melakukan modifikasi metode pemeriksaan waktu perdarahan
dan banyak digunakan pertengahan tahun 1980-an. Sehingga muncul pertanyaan
mengenai validitas pemeriksaan (Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
dan PERDATIN, 2011)

Decterina melakukan analisis regresi linier untuk mengetahui sensitifitas,


spesifitas, nilai prediktif positif dan negatif dari Bleeding Time (waktu
perdarahan). Nilai dan hasil pemeriksaan Bleeding Time (waktu perdarahan)
dipengaruhi oleh jumlah trombosit, dinding pembuluh darah, hematokrit, kualitas
kulit dan juga teknik yang digunakan. (Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro Dan PERDATIN, 2011)
Pemeriksaan Bleeding Time (waktu perdarahan) merupakan pemeriksaan
skrining (penyaring) untuk menilai ganguan fungsi trombosit dan mendeteksi
adanya kelainan Von Willebrand. Pemeriksaan ini secara langsung dipengaruhi
oleh jumlah trombosit, terutama dibawah 50.000 /mm3, kemampuan trombosit
membentuk plug, vaskulariasi dan kemampuan konstriksi pembuluh darah.
Mekanisme koagulasi tidak mempengaruhi waktu perdarahan secara signifikan
kecuali terjadi penurunan yang cukup parah. (Nugraha, Gilang 2015).

Pemeriksaan Bleeding Time (waktu perdarahan) terdapat dua metode


yaitu Ivy dan Duke. Metode Duke dinilai kurang teliti dan kurang akurat,
sehingga dilakukan perbaikan berdasarkan metode Ivy. Agar pemeriksaan
terstandarisasi maka dilakukan penyamaan tekanan pembuluh darah dengan
menggunakan spigmomanometer pada tekanan 40 mmhg. Tusukan dilakukan
pada lengan bagian bawah menggunakan lancet. (Nugraha, Gilang, 2015)

Metode duka kurang memberatkan pada mekanisme hemostasis karena


tidak didakan pembendungan. Mengunakan sfigmomanometer. Namun metode
Duke sebaiknya hanya dipakai pada bayi dan anak kecil saja, karena
pembendungan menggunakan figmomanometer pada lengan atas, tidak mungkin
atau susah dilakukan. (R.Gandasoebrata, 2010)

Pemeriksaan Bleeding Time (waktu perdarahan) lebih baik dengan


menggunakan metode Ivy karena karena dilakukan pada permukaan volar bagian
lengan bawah yang mudah diakses, memiliki pasokan darah superfisial yang
relatif seragam, kurang peka terhadap nyeri, dan mudah terpengaruh oleh
peningkatan ringan tekanan hidrostatik. (Riswanto, 2013)
V. Metode Kerja

A. Pra Analitik

1. Persiapan pasien : Tidak dilakukan persiapan khusus

2. Persiapan Sampel : Darah kapiler

3. Prinsip

Dibuat permukaan standar pada daun telinga, lamanya perdarahan sampai


berhenti dicatat sebagai waktu perdarahan.

4. Metode : Duke

5. Alat dan Bahan

a. Alat yang digunakan

1. Stopwatch

b. Bahan yang digunakan

1. kapas alkohol 70%


2. spoit 3 cc
3. tissue

B. Analitik

1. Dibersihkan daun telinga dengan kapas alkohol, biarkan mongering


2. Dibuat luka dengan disposable lanset steril panjang 2 mm dan 3 mm.
Sebagai pegangan pakailah kaca objek dibalik daun telinga dan tepat pada
saat darah keluar jalankan stopwatch
3. Setiap 30 detik darah yang keluar dihisap dengan kertas saring bulat tetapi
jangan sampai menyentuh luka
4. Bila perdarahan berhenti, hentikan stopwatch dan catatlah waktu perdarahan.

Catatan :

1. Bila perdarahan 10 menit, hentikan perdarahan dengan menekan luka dengan


kapas alkohol. Dianjurkan untuk diulang dengan cara yang sama atau dengan
metode IVY
2. Digunakan untuk bayi dan anak-anak
3. Kepekaannya kurang

C. Pasca Analitik

1. Data Pasien

Nama : Nn. Niar Juniarti Saadi

Umur : 20 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Hasil : 30 detik

2. Nilai Rujukan

1-3 menit
VI. Pembahasan

Pada pemeriksaan kali ini, dilakukan pemeriksaan Bleeding Time.


Tujuannya yaitu untuk mengetahui lamanya tubuh menghentikan perdarahan
akibat trauma yang dibuat secara laboratories. Pemeriksaan Bleeding Time ini
dilakukan dengan membuat perlukaan standar pada daun telinga.

Bleeding Time (waktu perdarahan) adalah uji laboratorium untuk


menentukan lamanya tubuh menghentikan perdarahan akibat trauma yang dibuat
secara laboratories. Pemeriksaan ini mengukur hemostasis dan koagulasi.
Bleeding Time (waktu perdarahan) merupakan pemeriksaan rutin yang dilakukan
untuk mengetahui jalur koagulasi intrinsic dan ekstrinsik. Pemeriksaan ini
menggunakan metode Duke.

Prinsip metode Duke yaitu dibuat perlukaan standar pada daun telinga.
Lamanya perdarahan sampai berhenti dicatat sebagai waktu perdarahan.
Pemeriksaan dilakukan dengan melakukan penusukan pada bagian cuping telinga
dengan kedalaman 2 mm.

Pemeriksaan Bleeding Time (waktu perdarahan) merupakan pemeriksaan


skrining (penyaring) untuk menilai gangguan fungsi trombosit dan mendeteksi
adanya kelainan Von willebrand. Pemeriksaan ini secara langsung dipengaruhi
oleh jumlah trombosit terutama di bawah 50.000/mm3, kemempuan trombosit
membentuk plug, vaskularisasi, dan kemempuan kontriksi pembuluh darah.

Pemeriksaan Bleeding Time tidak boleh dilakukan apabila penderita


mengkonsumsi anti koagulan atai anti nyeri aspirin, karena dapat menyebabkan
waktu perdarahan memanjang.

Metode Duke memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode


Duke yaitu bekas luka tidak tetap atau dapat hilang. Sedangkan kekurangannya
yaitu bahwa tekanan pada vena darah di daerah menusuk tidak konstan dan hasil
yang dicapai kurang dapat diandalkan. Nilai normal dalam Bleeding Time untuk
metode Duke yaitu 1-3 menit.

Dari pemeriksaan yang telah dilakukan diperileh masa perdarahan


(Bleeding Time) pada pasien atas nama Nn. Niar Juniarti Saadi yaitu 30 detik.
Hal ini menunjukkan masa perdarahan pada pasien tersebut tidak normal,
dikarenakan beberapa faktor yaitu pemijatan yang kurang baik dan penusukan
yang kurang dalam.
VII. Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan diperoleh masa perdarahan


(Bleeding Time) pada pasien atas nama Nn. Niar Juniarti Saadi yaitu selama 30
detik. Halbini menunjukkan masa perdarahan pada pasien tersebut tidak normal,
dikarenakan beberapa faktor yaitu pemijatan yang kurang baik dan penusukan
yang kurang dalam.
DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, Gilang. 2015. Panduan Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Dasar.


Jakarta Timur : CV. Trans Info Media

Price, S. A dan Wilson. 2013. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.


Jakarta : EGC

R. Gandasoebrata. 2010. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta : Dian Rakyat

Riswanto. 2013. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Yogyakarta : Alfamedia &


Kanal Medika

Anda mungkin juga menyukai