Anda di halaman 1dari 7

RELAY DIFFERENSIAL

Disusun Oleh :

Fadjar Maulana (H1C009008)

Ades Wahyu D S (H1C009038)

Wahyu Andika ()

S. Hendrat (2011 20 201 013)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN

FAKULTAS SAINS & TEKNIK

Program Studi Teknik Elektro

PURBALINGGA

2012
RELAY DIFFERENSIAL

Rele diferensial merupakan suatu rele yang prinsip kerjanya berdasarkan keseimbangan

(balance), yang membandingkan arus-arus sekunder transformator arus (CT) terpasang pada

terminal-terminal peralatan atau instalasi listrik yang diamankan. RELE ini berfungsi untuk

mengamankan transformator terhadap gangguan hubung singkat yang terjadi didalam daerah

pengaman transformator. Rele ini merupakan pengaman utama (main protection) yang sangat

selektif dan cepat, sehingga tidak perlu dikoordinir dengan rele lain dan tidak memerlukan time

delay. (Sumanto, 1996)

Prinsip Kerja Dari Rele Diferensial

Dalam kondisi normal, arus mengalir melalui peralatan listrik yang diamankan (generator,

transformator dan lain-lainnya). Arus-arus sekunder transformator arus, yaitu I1 dan I2

bersirkulasi melalui jalur IA. Jika rele pengaman dipasang antara terminal 1 dan 2, maka dalam

kondisi normal tidak akan ada arus yang mengalir melaluinya. Dapat dilihat pada gambar

dibawah ini :
Jika terjadi gangguan di luar peralatan listrik peralatan listrik yang diamankan (external

fault), maka arus yang mengalir akan bertambah besar, akan tetapi sirkulasinya akan tetap sama

dengan pada kondisi normal, sehingga rele pengaman tidak akan bekerja untuk gangguan luar

tersebut. Jika gangguan terjadi didalam (internal fault), maka arah sirkulasi arus disalah satu sisi

akan terbalik, menyebabkan keseimbangan pada kondisi normal terganggu, akibatnya arus ID

akan mengalir melalui rele pengaman dari terminal 1 menuju ke terminal 2. Selama arus-arus

sekunder transformator arus sama besar, maka tidak akan ada arus yang mengalir melalui

kumparan kerja (operating coil) rele pengaman, tetapi setiap gangguan (antar fasa atau ke tanah)

yang mengakibatkan sistem keseimbangan terganggu, akan menyebabkan arus mengalir melalui

Operating Coil rele pengaman, maka relai pengaman akan bekerja dan memberikan perintah

putus (tripping) kepada circuit breaker (CB). Seperti gambar dibawah ini :

Jenis Relay Differensial

1. Differensial Arus

Tipe relay differensial ini mungkin bekerja kurang akurat dengan gangguan (misal eksternal)

seperti CT yang sama tidak memiliki arus sekunder yang sama terhadap kesalahan

konstruksional atau di bawah kondisi gangguan dapat menyebabkan terjadinya saturasi pada CT,

adanya arus sekunder yang tidak sama dan perbedaan arus sekunder dapat menyebabkan

pendekatan nilai pickup relay


2. Relay Differensial tipe persentase

Untuk memperoleh sensitivitas yang tinggi terhadap adanya gangguan internal ringan dengan

sekuritas yang tinggi terhadap gangguan-gangguan eksternal, makakebanyakan digunakan rele

diferensial tipe persentase. Gambar berikut akan memperlihatkan skema sederhana dari rele jenis

ini. Rangkaian sekunder dari CT dihubungkan dengan belitan penahan dari rele. Arus-arus

yang merintangi operasi rele tersebut. Selain itu, yang berhubungan dengan kumparan penahan

adalah kumparan kerja. Arus pada kumparan ini yang akan mengoperasikan rele diferensial.Rele

diferensial dapat berupa rele diferensial tetap atau variable presentase. Tipikal karakteristik

beberapa tipe rele jenis ini diperlihatkan pada Gambar. Absis dari kurva karakteristik tersebut

adalah arus penahan, yang dapat berupa arus smaller " IR atau arus larger ' IR tergantung desain.

Ordinat dari kurva karakteristik adalah arus operasi OP I yang dibutuhkan untuk

menggoperasikan /menggerakkan rele. Rele diferensial persentase tipe tetap yang ada, yaitu

antara 10 dan 50% dan memiliki Tap untuk merubah persentase

Untuk rele diferensial persentase 50%, arus gangguan ekesternal 10 A membutuhkan selisih

atau arus operasi sebesar 5A atau lebih agar rele dapat beroperasi. Untuk tipe 10%, diperlukan

selisih atau arus operasi sebesar 1A. Rele tipe persentase variabel tidak memiliki Tap persentase.

Pada arus yang rendah, persentase rendah pada tingkatan ini unjuk kerja CT berada pada tingkat

terbaik. Pada arus-arus gangguan yang besar, dimana unjuk kerja rele tidak sebaik pada saat arus
rendah, dibutuhkan persentase yang tinggi. Hal ini dapat meningkatkan sensitivitas dan skuritas

rele.

Tinjauan Beberapa Masalah Terhadap Relay Differensial

1. Karakteristik CT

Relay differensial dalam operasinya bahwa dalam keadaan normal atau terjadi gangguan

diluar daerah pengamanannya arus pada relay sama dengan nol. Karena itu kemungkinan salah

kerja dari relay differnsial dapat terjadi, arus yang dapat menyebabkan relay salah kerja tersebut

dinamakan arus ketidakseimbangan. Bila suatu arus yang besar mengalir melalui suatu trafo arus

maka arus pada terminal sekunder tidak lagi linear terhadap arus primer. Hal ini disebabkan

kejenuhan pada intinya. Pada relay differensial trafo arusnya harus identik, namun kejenuhan

intinya tidak dapat sama betul. Hal ini disebabkan perbedaan beban dari masing masing trafo

arus tersebut.
2. Perubahan Sadapan Berbeban

Pada saat ini umumnya transformator sudah dilengkapi dengan pengubah sadapan

berbeban dimana tap input dapat dirubah untuk mendapatkan output yang dikehendaki.

Penyetelan dari trafo-trafo arus pada transformator daya telah diset pada tegangan nominal dari

transformator daya tersebut. Dengan demikian bila terjadi gangguan pada waktu operasi

transformator tersebut, maka tegangan pada sisi primernya harus dirubah agar tegangan pada sisi

sekundernya tetap. Oleh karena itu harga-harga tap trafo yang telah diset pada tegangan

nominalnya tadi tidak akan tepat lagi. Hal tersebutlah yang menyebabkan terjadinya arus ketidak

seimbangan yang dapat membuat relay salah kerja

3. Adanya Arus Serbu Magnetisasi (Magnetising Inrush Current) Pada Trafo

Jika trafo daya dihubungkan kesuatu sumber tenaga (jaringan) maka pada sisi primernya

akan terjadi proses transient yaitu menaiknya arus yang dinamakan arus serbu magnetisasi

(Magnetising Inrush Current) yang besarnya dapat mencapai 8 sampai 30 kali dari arus beban

penuh yang terjadi dalam waktu relative cepat. Peristiwa ini dapat membawa pengaruh terhadap

kerja suatu relay kendatipun pada daerah pengamanan tidak terjadi kesalahan
Contoh Penggunaan Relay Differensial

1. Penggunaan relay differensial dapat kita jumpai pada perlindungan pandu (pilot).

Perlindungan pandu (pilot) menggunakan prinsip dari rele differensial, haya saja disini

tidak menggunakan kabel kendali antar terminal- terminalnya. Istilah pandu (pilot) disini

adalah berupa kanal komunikasi antara dua atau lebih ujung dari saluran transmisi, yang

berguna untuk membuka PMT-PMT secara serentak bila saluran tersebut mengalami

gangguan. Bentuk perlindungan seperti ini dikenal sebagai perlindungan jarak jauh

(teleprotection). Kanal komunikasi yang umum dipakai adalah :

Saluran pembawa tenaga (power line carier)

Gelombang pendek (microwave)

Fiber optics

Kabel komunikasi

2. Generator

3. Transformator Daya

4. Busbar

5. Motor Listrik Kapasitas besar

Anda mungkin juga menyukai