TINJAUAN PUSTAKA
hal tersebut bisa terjadi karena perusahaan mengabaikan atau tidak menjalankan
sistem yang ada dengan baik, seperti hilang atau rusaknya aset milik perusahaan
dan penyelewengan yang dilakukan oleh pihak karyawan, maka dari itu penerapan
pengendalian intern yang baik mutlak dilakukan oleh perusahaan. Sebagai salah
secara efektif dalam suatu perusahaan dapat membantu pihak manajemen dalam
control) adalah, rencana organisasi dan metoda yang digunakan untuk menjaga
atau melindungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya,
7
8
rencana organisasi serta beberapa metode dan prosedur yang diadopsi perusahaan
pencatatan akuntansi.
aset telah dilindungi dan digunakan untuk keperluan bisnis, (2) informasi bisnis
akurat, dan (3) karyawan mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.
adalah: (1) menjaga kekayaan organisasi, (2) mengecek ketelitian dan keandalan
kebijakan manajemen.
pengendalian intern adalah untuk menjaga aset yang dimiliki oleh perusahaan dari
keuangan yang akurat dan dapat dipercaya dan tercapainya kepatuhan karyawan
(COSO) yaitu:
11
a. Lingkungan Pengendalian
individu, seperti integritas, nilai etika, dan kompetensi dan lingkungan tempat
b. Aktivitas Pengendalian
c. Pengukuran Risiko
e. Pemantauan
Dengan cara ini, sistem akan bereaksi secara dinamis, yaitu berubah jika
dikemukakan oleh Sukrisno Agoes (2012: 100) dan Mulyadi (2002: 183) sebagai
berikut:
1. Lingkungan Pengendalian
b. Personel baru.
d. Teknologi baru.
f. Restrukturisasi korporasi.
3. Aktivitas Pengendalian
pekerjaan orang lain, baik yang berada di dalam maupun di luar organisasi.
akun, dan memo juga merupakan bagian dari komponen informasi dan
5. Pemantauan
a. Kesalahan (error)
b. Kolusi
Kolusi terjadi ketika dua atau lebih karyawan berkonspirasi untuk melakukan
karyawan yang baik dan membuatnya puas terhadap pekerjaannya. Hal ini
akuntan dan para manajer mengakui bahwa bila kolusi terjadi maka
c. Penyimpangan manajemen
tingkat manajemen bawah dan tidak efektif pada tingkat atas. Penyimpangan
yang dilakukan oleh manajer seperti kolusi sulit untuk dicegah dengan
manajer yang baik dan memberikan kompensasi yang layak agar memberikan
Konsep jaminan yang meyakinkan atau masuk akal mengandung arti bahwa
pengendalian tersebut.
perusahaan. Suatu sistem yang baik dapat menjadi tidak efektif jika karyawan
18
tidak melakukan tugasnya dengan baik, untuk itu pengendalian harus lebih
2.2 Piutang
memiliki tujuan yang sama yaitu mendapatkan laba yang maksimal dalam rangka
akan ditagih sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh perusahaan,
Dalam buku Prinsip Akuntansi Adaptasi Indonesia, Ersa Tri Wahyuni dkk
organisasi lain.
19
didefinisikan sebagai jumlah yang dapat ditagih dalam bentuk tunai dari seseorang
tagihan berupa uang, barang atau jasa kepada perusahaan atau individu sebagai
bentuk pelunasan atas semua transaksi penjualan barang atau jasa secara kredit
dengan waktu penagihan yang sudah di sepakati pada saat transaksi sebelumnya.
a. Piutang usaha
atau jasa secara kredit. Piutang dicatat sebagai debit pada akun Piutang
ditagih dalam waktu dekat, misalnya 30 atau 60 hari. Piutang ini digolongkan
b. Wesel tagih
dalam bentuk tertulis yang formal. Selama diharapkan dapat ditagih dalam
neraca.
c. Piutang lainnya
piutang tersebut diharapkan akan ditagih dalam waktu satu tahun, maka
digolongkan sebagai aset lancar. Jika diperkiran tertagih lebih dari setahun,
maka digolongkan sebagai aset tidak lancar dan dilaporkan di bawah pos
piutang karyawan.
dua kategori yaitu: piutang usaha dan piutang lain-lain. Piutang usaha timbul
karena penjualan produk atau jasa dalam rangka kegiatan normal usaha, sementara
piutang yang timbul di luar kegiatan normal usaha digolongkan sebagai piutang
lain-lain.
21
penjualan barang atau jasa hasil usaha perusahaan dan piutang lain-lain adalah
piutang yang tidak berasal dari hasil bidang usaha utama perusahaan.
Sistem piutang terdiri dari sistem penjualan kredit dan penerimaan kas dari
piutang, berikut adalah fungsi yang terkait dalam sistem penjualan kredit menurut
Mulyadi (2008:211-213) :
a. Fungsi Penjualan. Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima surat order
yang ada pada surat order tersebut (seperti spesifikasi barang dan rute
dari gudang mana barang akan dikirim, dan mengisi surat order pengiriman.
Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk membuat back order pada saat
b. Fungsi Kredit. Fungsi ini berada dibawah fungsi keuangan yang dalam
c. Fungsi Gudang. Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan
ke fungsi pengiriman.
barang atas dasar surat order pengiriman yang diterimanya dari fungsi
penjualan. Fungsi ini bertanggung jawab untuk menjamin bahwa tidak ada
barang yang keluar dari perusahaan tanpa ada otorisasi dari yang berwenang.
yang timbul dari transaksi penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan
samping itu, fungsi ini juga bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok
berdasarkan daftar piutang yang ditagih yang dibuat oleh fungsi akuntansi.
c. Fungsi Kas. Fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan cek dari fungsi
sekretariat (jika penerimaan kas dari piutang dilaksanakan melalui pos) atau
yang diterima dari berbagai fungsi tersebut segera ke bank dalam jumlah
penuh.
kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodik. Di samping itu, fungsi
akuntansi.
24
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui jika fungsi yang terkait dalam
sistem piutang adalah fungsi penjualan, fungsi kredit, fungsi gudang, fungsi
sebagai dasar timbulnya piutang dari transaksi penjualan kredit. Dokumen ini
dilampiri dengan surat muat (bill of leading) dan surat pesanan pengiriman
piutang oleh debitur. Jika cancelled check dikembalikan kepada check issuer
melalui sistem perbankan, bukti kas masuk tidak perlu dibuat oleh perusahaan
tanda terima uang bagi pembayar. Sebagai dasar pencatatan ke dalam kartu
sumber.
25
dasar pencatatan retur penjualan. Dokumen ini dikeluarkan oleh bagian order
penjualan dan jika dilampiri dengan laporan penerimaan barang yang dibuat
lagi.
dalam sistem piutang adalah faktur penjualan, bukti kas masuk, memo kredit, dan
bukti memorial.
dapat ditagih.
5. Kartu Piutang. Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat mutasi dan
dalam sistem piutang adalah jurnal penjualan, jurnal retur penjualan, jurnal
pencatatan piutang, untuk itu pernyataan piutang harus dikirimkan secara periodik
27
kepada debitur agar dapat diuji ketelitiannya dan dapat menimbulkan citra yang
perusahaaan.
piutang adalah:
1. Prosedur Penjualan kredit. Prosedur ini dicatat dalam jurnal penjualan atas
dasar faktur penjualan yang dilampiri dengan surat order pengiriman dan
surat muat yang diterima oleh Bagian Piutang dari Bagian Penagihan.
Transaksi timbulnya piutang ini di-posting ke dalam kartu piutang atas dasar
2. Prosedur Retur Penjualan. Prosedur ini dicatat dalam jurnal retur penjualan
atas dasar memo kredit yang dilampiri dengan laporan penerimaan barang.
posting ke dalam kartu piutang atas dasar data yang telah dicatat dalam jurnal
retur penjualan.
3. Prosedur Penerimaan Kas dari Piutang. Prosedur ini dicatat dalam jurnal
penerimaan kas atas dasar bukti kas masuk yang dilampiri dengan surat
dalam kartu piutang atas dasar data yang telah dicatat dalam jurnal
penerimaan kas.
atas dasar bukti memorial yang dibuat oleh fungsi kredit. Transaksi
penghapusan piutang di posting ke dalam kartu piutang atas dasar data yang
prosedur penjualan kredit, prosedur retur penjualan, prosedur penerimaan kas dari
perlu diterapkan agar aktivitas piutang yang ada dapat berjalan secara efektif dan
merugikan perusahaan.
karyawan. Dalam hal ini, Indriyo dan Basri dalam buku Manajemen Keuangan
a. Penyaringan Pelanggan
c. Penentuan Potongan-Potongan
milik perusahaan.
diterapkan, untuk melindungi aktiva yang mungkin hilang atau dicuri, sehingga
penjualan kredit.
a. Organisasi
2. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan dan fungsi kredit.
penerimaan kas, dan jurnal umum diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan
a. Organisasi
penerimaan kas.
debitur.
34
1. Hasil perhitungan kas harus direkam dalam berita acara perhitungan kas
3. Kas dalam perjalanan (baik yang ada ditangan Bagian Kasa maupun di
transit insurance)
memperoleh pembayaran yang sesuai dengan syarat penjualan dalam waktu yang
Proses penagihan piutang menurut Indriyo dan Basri (2002: 83) adalah
sebagai berikut:
1. Bagian piutang menyusun daftar tagihan piutang yang jatuh tempo. Daftar
3. Uang hasil penagihan yang diperoleh akan diserahkan kepada kasir serta
daftar tagihannya.
4. Kasir menghitung uang tagihan dan apabila sudah cocok denga daftar
tagihan maka daftar tagihan tersebut akan diberikan cap dimana tagihan
tersebut telah diterima oleh kasir. Setelah dicap daftar tagihan tersebut
tambahan dan bagian akuntansi mencatat ke buku kasir dan buku besar.
a Melalui surat
hutangnya yang jatuh tempo. Apabila hutang tersebut belum juga dibayar
setelah beberapa hari surat dikirimkan maka dapat dikirimkan lagi surat
b Melalui telepon
juga dibayar maka tagihan bagian kredit dapat menelepon pelanggan dan
c Kunjungan personal
pengumpulan piutang.
d Tindakan yuridis
2.5 Efektivitas
sebagai berikut:
Dengan demikian efektif atau tidak suatu aktivitas terlihat dari apakah
yang efektif ) harus pula diukur oleh efisiensinya, karena pada kenyataannya suatu
Jadi Manajemen yang efektif dan efisien berarti bahwa upaya-upaya yang
dilakukan oleh manajemen untuk mencapai suatu tujuan tertentu lebih kecil
daripada hasil yang diperoleh, atau hasil akhir yang diperoleh ternyata lebih besar
ditetapkan.
38
ditimbulkan karena penjualan barang dan jasa menjadi uang tunai. Realisasi
yang ada dalam perusahaan. Menurut Firdaus A. Dunia (2008: 147) Efektivitas
membayar kredit, dan untuk mengantisipasi adanya kredit yang tidak terbayarkan
(2005 , 50) tingkat perputaran piutang (receivable turn over) dan budget
Piutang sebagai elemen dari modal kerja selalu dalam keadaaan berputar.
Periode perputaran atau periode terikatnya modal dalam piutang adalah
tergantung kepada syarat pembayarannya. Makin lunak atau makin lama
syarat pembayaran, berarti makin lama modal terikat pada piutang, yang
berarti bahwa tingkat perputaran selama periode tertentu adalah semakin
rendah. Tingkat perputaran piutang (receivable turn over) dapat diketahui
dengan membagi jumlah credit sales selama periode tertentu dengan
jumlah rata-rata piutang (average receivable).
39
sebagai berikut:
piutang dapat dihitung dengan membagi tahun dalam hari dengan turn overnya.
Atau
Tingkat ini dihitung dengan cara membagi penjualan kredit bersih denagn
Jangka waktu ini dihitung dengan cara membagi jumlah hari dalam
penagihan.
Dari daftar piutang dapat diperkirakan berapa jumlah piutang yang tidak
tidak tertagihnya. Dengan analisa umur piutang ini, perusahaan juga dapat
naik
c Tagihan lama baru terbayar sebagian sedangkan tagihan baru telah dibayar
penuh
41
dilakukan lagi
menggunakan promes
Piutang
perusahaan manufaktur, penjualan merupakan suatu aktivitas yang utama. Hal ini
perusahaan diperoleh.
Secara garis besar, penjualan dapat dibagi dua yaitu penjualan tunai dan
masalah yang cukup berarti karena begitu barang jasa dijual maka kas akan
suatu masalah yang cukup berarti. Karena kas tidak langsung dapat diperoleh
begitu barang dijual. Namun perlu menunggu beberapa waktu untuk memperoleh
kas tersebut. Bahkan perusahaan dapat mengalami kehilangan uang kas tersebut
piutang dapat cair sesuai tanggal jatuh temponya. Hal ini dilakukan untuk
piutangnya. Sehingga dapat mengurangi jumlah piutang tak tertagih dan dapat
penjualan, maka perlu adanya suatu kontrol dari pihak manajemen perusahaan
meminimalisir kerugian yang timbul akibat adanya kerigian piutang tak tertagih
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1
Permasalahan penelitian :
Variabel X Variabel Y
2.8 Hipotesis Penelitian
Pengendalian intern piutang Efektivitas penagihan piutang
46
teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh
melalui pengumpulan data. Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu yang ada,
maka penulis menarik hipotesis atau dugaan sementara bahwa terdapat pengaruh
tersebut.
yang diajukan adalah Hipotesis alternatif (Ha) sedangkan untuk keperluan analisis
statistik Hipotesis nol (Ho). Perumusan Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis alternatif