Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan membawa suatu negara
pada kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyatnya. Namun apabila
pengetahuan tidak diimbangi dengan rasa kemanusiaan, maka berpengaruh
pada prilaku yang negatif. Munculnya tindak pidana baru pada bidang ilmu
pengetahuan yang berkembang tersebut menimbulkan gangguan ketentraman,
ketenangan bahkan kerugian materil maupun immateril bagi masyarakat.
Salah satu kejahatan yang sering terjadi pada saat ini adalah kejahatan
dibidang farmasi, yaitu obat-obatan.
Obat merupakan salah satu unsur penting dalam pelayanan kesehatan.
Diawali dari pencegahan, diagnosa, pengobatan dan pemulihan, obat menjadi
salah satu komponen pokok yang harus selalu tersedia dan tidak tergantikan
pada pelayanan kesehatan. Namun di sisi lain, obat dapat merugikan kesehatan
bila tidak memenuhi persyaratan, bila digunakan secara tidak tepat atau bila
disalahgunakan. Oleh karena itu berbeda dengan komoditas perdagangan
lainnya, peredaran obat diatur sedemikian rupa agar terjamin keamanan, mutu
dan ketepatan penggunaannya.
Namun, pada kenyataannya banyak sekali kasus-kasus mengenai
penyalahgunaan obat maupun perdagangan obat secara bebas. Salah satunya
adalah Penyalahgunaan narkotika dan obat-obat berbahaya (narkoba) di
Indonesia beberapa tahun terakhir ini menjadi masalah serius dan telah
mencapai masalah keadaan yang memperihatinkan sehingga menjadi masalah
nasional. Korban penyalahgunaan narkoba telah meluas sedemikian rupa
sehingga melampaui batas-batas strata sosial, umur, jenis kelamin. Merambah
tidak hanya perkotaan tetapi merambah sampai pedesaan dan melampaui batas
negara yang akibatnya sangat merugikan perorangan, masyarakat, negara,
khususnya generasi muda. Bahkan dapat menimbulkan bahaya lebih besar lagi
bagi kehidupan dan nilai-nilai budaya bangsa yang pada akhirnya dapat
melemahkan ketahanan nasional.
Maraknya peredaran narkotika di masyarakat dan besarnya dampak buruk
serta kerugian baik kerugian ekonomi maupun kerugian sosial yang
ditimbulkannya membuka kesadaran berbagai kalangan untuk menggerakkan
perang terhadap narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya (narkoba). Di
bidang hukum, tahun 1997 pemerintah mengeluarkan 2 (dua) Undang
Undang yang mengatur tentang narkoba, yaitu Undangundang Nomor 5
Tahun 1997 tentang Psikotropika dan Undangundang Nomor 22 Tahun 1997
tentang Narkotika. Kedua undang-undang tersebut memberikan ancaman
hukuman yang cukup berat baik bagi produsen, pengedar, maupun
pemakainya.
Maka dari itu dalam makalah ini akan membahas bagaimana peranan
mahasiswa dalam menanggulangi penjualan obat terlarang secara bebas,
mengingat bahwa ruang lingkup penjualan obat terlarang tersebut lebih
banyak mentargetkan dikalangan remaja dan generasi muda bangsa Indonesia,
sebab penyalahgunaan narkoba ini telah merebak ke semua lingkungan, bukan
hanya di kalangan anak-anak nakal dan preman tetapi telah memasuki
lingkungan kampus dan lingkungan terhormat lainnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Obat
Pengertian obat secara umum adalah Suatu zat yang digunakan untuk
diagnose, pengobatan, melunakkan, penyembuhan atau pencegahan penyakit
pada manusia atau pada hewan. Pengertian zat yang dimaksudkan adalah
meliputi semua bahan, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, binatang
maupun bahan-bahan yang dibuat secara sintesis, yang mempunyai jumlah
tunggal atau campuran, bisa digunakan untuk bagian luar dan untuk bagian
dalam tubuh manusia atau hewan.
B. Penggolongan Obat
Penggolongan Obat Obat pada umumnya digolongkan menjadi empat
golongan (Depkes RI, 2006):
1. Obat Bebas
Merupakan obat yang ditandai dengan lingkaran berwarna hijau
dengan tepi lingkaran berwarna hitam. Obat bebas umumnya berupa
suplemen vitamin dan mineral, obat gosok, beberapa analgetikantipyretik,
dan beberapa antasida. Obat golongan ini dapat dibeli bebas di Apotek,
toko obat, toko kelontong, warung.
3. Obat Keras
Merupakan obat yang pada kemasannya ditandai dengan lingkaran
yang didalamnya terdapat huruf K berwarna merah yang menyentuh tepi
lingkaran yang berwarna hitam. Obat keras merupakan obat yang hanya
bisa didapatkan dengan resep dokter. Obat-obat yang umumnya masuk ke
dalam golongan ini antara lain obat jantung, obat darah tinggi/hipertensi,
obat darah rendah/antihipotensi, obat diabetes, hormon, antibiotik, dan
beberapa obat lambung. Obat golongan ini hanya dapat di Apotek dengan
resep dokter.
4. Obat Narkotika
Merupakan zat atau obatyang berasal dari tanaman ataubukan
tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan 8 ketergantungan.
Obat ini padakemasannya ditandai dengan lingkaran yang didalamnya
terdapat palang (+) berwarna merah. Obat Narkotika bersifat adiksi dan
penggunaannya diawasi dengan ketat, sehingga obat golongan narkotika
hanya diperoleh di Apotek dengan resep dokter asli (tidak dapat
menggunakan kopi resep). Contoh obat narkotika antara lain : opium,
coca, ganja, morfin, heroin, dan lain sebagainya. Dalam bidang kesehatan,
obat-obat narkotika biasa digunakan sebagai anestesi/obat bius, dan
analgetik/obat penghilang rasa sakit.
2. Penelitian
Sebagai agen intelektual muda, mahasiswa dapat melakukan
penelitian mengenai narkoba sesuai keilmuan yang dipelajarinya. Contoh,
mahasiswa ilmu eksak seperti biologi, kimia, biokimia dapat meneliti
pemanfaatan tumbuhan untuk mengobati orang yang kecanduan narkoba.
Mahasiswa yang mendalami ilmu sosial seperti ilmu keluarga dan
konsumen (IKK) dapat melakukan kajian karakteristik konsumen narkoba
di universitas dan keluarga. Contoh lain mahasiswa ekonomi dapat
melakukan kajian nilai kerugian ekonomi bila seseorang menggunakan
narkoba.
Salah satu wadah yang tepat bagi mahasiswa dalam melakukan
penelitian sesuai keilmuannya adalah dengan mengikuti Program
Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Dikti setiap
tahun. Dengan mengikuti PKM bertema narkoba, berarti mahasiswa dapat
berkontribusi sesuai ranah keilmuannya. Selain itu mahasiswa dapat
melakukan penelitian atau tugas akhir untuk skripsi yang mengambil
objek penelitian berhubungan dengan narkoba sesuai dengan
keilmuannya.
3. Pengabdian Masyarakat
Mahasiswa setelah lulus dari kuliah akan terjun langsung ke
masyarakat. Hal-hal yang dapat dilakukan mahasiswa dalam upaya
kampus bebas narkoba seperti membantu pemerintah melakukan
penyuluhan kepada suatu desa atau masyarakat tentang narkoba,
membantu dalam mengkampanyekan bebas narkoba di sekolah-sekolah
dasar, menengah dan menengah atas. Mahasiswa juga dapat melakukan
magang di tempat-tempat rehabilitasi korban pengguna narkoba.
Bentuk pengabdian masyarakat lainnya yaitu hasil penelitian atau
kajian yang telah dilakukan mahasiswa dituliskan dalam bentuk penulisan
populer agar mudah dimengerti oleh masyarakat luas. Penulisan populer
yang dimaksud yaitu bentuk penulisan seperti di surat kabar atau majalah
dengan disertakan gambar agar menarik orang lain untuk membaca.
Penulisan popular juga dapat disampaikan dengan media sosial yang kini
sudah berkembang seperti di facebook, twitter, blog atau khusus membuat
website mengenai narkoba. Dengan menyebarluaskan informasi melalui
tulisan artinya mahasiswa melakukan pencerdasan kepada masyarakat.
Selain itu mahasiswa dapat mengkampanyekan gerakan hidup sehat
dengan mengajak civitas akademika kampus untuk tidak sekali-kali
mencoba menggunakan narkoba. Caranya dengan memasang pamflet,
poster dan hasil-hasil kajian atau penelitian mahasiswa di lokasi papan
mading yang strategis di kampus.