Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KIMIA FARMASI I
GOLONGAN ANALGETIK NARKOTIK
OPIUM

Dosen Pengampu :
Siska Rusmalina,M.Sc.,Apt.

Disusun Oleh :
Moch. Haidar Prayoga
1116004191
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
granulasi kering.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkonribusi
dalampembuatan
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca Agar kami dapat memperbaiki makalah
ini

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang granul kering dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

Pekalongan 30 September 2017

Penyusun
1
Daftar Isi
Kata Pengantar........... 1
Daftar Isi............ 2

BAB I PENDAHULUAN..... 3
1.1 Latar Belakang......... 3
1.2 Tujuan Penulisan..... 4
1.3 Rumusan masalah................ 4

BAB II ISI...................... 5
2.1 Definisi Narkotika........................... 5

2.2 Golongan Narkotika I, II, dan III.................


2.3 Definisi Opium.................................................
2.4 Indikasi Opium.........................................................................................
2.5 Mekanisme Kerja Opium.........................................................................
2.6 Cara Identifikasi Opium...........................................................................

BAB III PENUTUP...........................


3.1 kesimpulan...........

Daftar Pustaka................
2
Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainya (NAPZA) atau
istilah yang populer dikenal masyarakat sebagai NARKOBA (Narkotika dan Bahan/ Obat
berbahanya) merupakan masalah yang sangat kompleks, yang memerlukan upaya
penanggulangan secara komprehensif dengan melibatkan kerja sama multidispliner,
multisektor, dan peran serta masyarakat secara aktif yang dilaksanakan secara
berkesinambungan, konsekuen dan konsisten. Menurut laporan United Nations Office Drugs
and Crime pada tahun 2009 menyatakan 149 sampai 272 juta penduduk dunia usia 15-64
tahun yang menyalahgunakan obat setidaknya satu kali dalam 12 bulan terakhir. Dari semua
jenis obat terlarang ganja merupakan zat yang paling banyak digunakan di seluruh dunia yaitu
125 juta sampai dengan 203 juta penduduk dunia dengan prevalensi 2,8%-4,5% Analgetik
narkotik merupakan turunan opium yang berasal dari tumbuhan papafer somiferum atau dari
senyawa sintetik.

Analgetik ini digunakan untuk meredakan nyeri sedang sampai hebat dan nyeri yang
bersumber dari organ visera. Penggunaan berulang dan tidak sesuai aturan dapat
menimbulkan toleransi dan ketergantungan.
Toleransi ialah adanya penurunan efek, sehingga untuk mendapatkan efek seperti semula
perlu peningkatan dosis.
Karna dapat menimbulkan ketergantungan, obat golongan ini di awasi secara ketat dan hanya
untuk nyeri yang tidak dapat diredakan oleh AINS.
Nyeri minimal disebabkan oleh 2 hal, yaitu iritasi lokal (menstimuli saraf perifer) dan adanya
persepsi nyeri oleh SSP.
Analgetik narkotik bekerja di SSP, memiliki daya penghalang nyeri yang hebat sekali. Dalam
dosis besar dapat bersifat depresan umum (mengurangi kesadaran) mempunyai efek samping
menimbulkan rasa nyaman (euforia).
Hampir semua perasaan tidak nyaman dapat di hilangkan oleh analgetik narkotik kecuali
sensasi kulit.
Harus hati-hati menggunakan analgesik ini karena mempunyai resiko besar terhadap
ketergantungan obat (adiksi) dan kecenderungan penyalahgunaan obat.
Obat ini hanya dibenarkan untuk penggunaan insidentil pada nyeri hebat (trauma hebat, patah
tulang, nyeri infark jantung, kolik batuk empedu atau batu ginjal). Tanpa indikasi kuat tidak
dibenarkan penggunaannya secara kronik, disamping untuk mengatasi nyeri hebat,
penggunaan narkotik di indikasikan pada kanker stadium lanjut karena dapat meringankan
penderitaan.
Fentanil dan alfentanil umumnya digunakan sebagai fremedikasi dalam pembedahan karena
dapat memperkuat anastesi umum sehingga mengurangi timbulnya kesadaran selama
anastesi.

3
1.2 Tujuan Penulisan
Untuk memberikan informasi tentang golongan obat analgetik narkotika

1.3. Rumusan Masalah


1. Pengertian Narkotika
2. Jenis-jenis narkotik I, II, III
a. Pengertian Golongan Narkotik I
b. Pengertian Golongan Narkotik II
c. Pengertian Golongan Narkotik III
3. Opium
a. Pengertian Opium
b. Rumus Struktur Kimia Opium
c. Gambar Opium
e. Nama Generik Opium
f. Nama Dagang Opium
g. Organoleptis Opium
h. Indikasi Opium
i. Mekanisme Kerja Opium
j. Cara Identifikasi Opium

4
Bab II ISI
2.1 Definisi Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis. Zat tersebut menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, menghilangkan rasa, mengurangi hingga menghilangkan rasa nyeri, dan
dapat menimbulkan ketergantungan (adiktif). (UU No. 22 Tahun 1997)

2.2 Golongan Narkotika


Berkaitan dengan penggolongan Narkotika, diatur dalam Pasal 6 Ayat 1 Undang-
Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yaitu :
a. Narkotika Golongan I adalah Narkotika yang hanya digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi yang sangat
tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contohnya : Heroin,Cocain,Ganja , Shabu ,
Extacy , LSD , Opium.
b. Narkotika Golongan II adalah Narkotika berkhasiat pengobatan digunakan sebagai
pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi yang tinggi mengakibatkan ketergantugan.
Contohnya : Morfin , Petidin
c. Narkotika Golongan III adalah Narkotika berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengembangan pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contohnya : Codein ,
Bufrenofin.

2.3 Definisi Opium


Opium, apiun, atau candu (slang Bahasa Inggris: poppy) adalah getah bahan
baku narkotika yang diperoleh dari buah candu (Papaver somniferum L. atau P.
paeoniflorum) yang belum matang.
Opium merupakan tanaman semusim yang hanya bisa dibudidayakan di pegunungan kawasan
subtropis. Tinggi tanaman hanya sekitar satu meter. Daunnya jorong dengan tepi bergerigi.
Bunga opium bertangkai panjang dan keluar dari ujung ranting. Satu tangkai hanya terdiri
dari satu bunga dengan kuntum bermahkota putih, ungu, dengan pangkal putih serta merah
cerah. Bunga opium sangat indah hingga beberapa spesies Papaver lazim dijadikan tanaman
hias. Buah opium berupa bulatan sebesar bola pingpong bewarna hijau.

Rumus Struktur Kimia (zat yang terkandung dalam opium)


Morfin: C17H19NO3
Heroin: C21H23NO5
Organoleptis Opium
Masa padat, coklat, bau khas kuat rasa khas sangat pahit.

Indikasi opium
- Meredakan atau menghilangkan nyeri hebat yang tidak dapat diobati dengan analgesic
non-opioid
- Mengurangi atau menghilangkan sesak nafas akibat edema pulmonal yang menyertai
gagal jantung kiri
- Menghentikan diare

6
2.3 Definisi Heroin

Nama Dagang:

Putauw, Baby Dust, Brown Sugar, Smack, Junk, Black Tar, Dope, Nod, Stuff

Nama Paten:

Diasetilmorfin

Nama Kimia:

(5a,6a)-7,8-didehydro-4,5-epoxy-17-methylmorphinan-3,6 dioldiacetate
Struktur Heroin:

Rumus Heroin:

C21H23NO5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Heroin adalah obat adiktif dengan sifat penghilang rasa sakit yang diproses dari
morfen, sebuah zat yang terjadi secara alami dari opium poppy. Heroin murni adalah
serbuk berwarna putih. Heroin -heroin yang ada di jalan biasanya berwarna putih
kecoklatan karena sudah dicairkan atau dikurangi dengan kotoran kotoran yang
berarti tiap -tiap dosisnya berbeda.

Daftar Pustaka :

Anonim,1979,Farmakope Indonesia Edisi III,Departement Kesehatan


repoblik Indonesia:Jakarta
Anonim,1995,Farmakope Indonesia Edisi IV,Departement Kesehatan repoblik
Indonesia:Jakarta
Tjay Tan Hoan&Rohardja kirana,2015.Obat obat penting edisi
VII,Gramedia:jakarta

Sumber Website
https://id.wikipedia.org/wiki/Opium
http://rahmanamin1984.blogspot.co.id/2016/08/penggolongan-dan-jenis-
jenis-narkotika.html
http://obat-drug.blogspot.co.id/2014/12/struktur-dan-gambar-morfin.html

15

Anda mungkin juga menyukai