Anda di halaman 1dari 1

1000 Dentuman Karbit Pontianak

Meriam karbit adalah bentuk permainan rakyat di Kalimantan barat. Menurut sejarah
yang diperoleh dari sesepuh, berdirinya kota Pontianak bermula dari dentum meriam
yang di tembakkan oleh Sultan Sy. Abdurrahman Alqadrie pada saat menginjakkan kaki
di muara antara sungai kapus dan landak. Ada dua versi cerita mengenai meriam karbit
pada saat itu, pertama karena ingin menakuti Kuntilanak yang selalu menggangu.
Kedua Karena ingin menembak jatuh perompak yang ingin masuk ke Istana Kadriah

Meriam karbit di buat dari kayu gelondongan. Biasanya sebatang pohon dengan
diameter 1 m dan panjang 7 m. Sebelum dilubangi. Batang pohon di rendam 2 sampai
3 minggu di sungai yang penuh lumpur. Gunanya untuk membuat serat kayu rapat dan
membunuh hama pemakanan serat kayu

Kemudian pohon dinaikkan ke atas panggung dengan memerlukan banyak tenaga.


Setelah itu batang pohon di belah menjadi dua, bagiannya tengahnya dilubangi 70 cm
dan kemudian di ikan denga rotan. Terakhir bagian atas dilubangi untuk hulu ledak

Bagaimana bisa bunyi membahana ? Meriam diisi air kemudian di masukkan karbit
melalui lubang kecil di bagian atas dan berfungsi ganda sebagai hulu ledak. Karbit yang
bereaksi dengan air menghasilkan gas. Dan di sulut dengan api hasilnya jegerrrrrrr.
Kalau anda berani menyukai tantangan silahkan merasakan sensai luar biasa saat
menyulut meriam karbit. Kalau mempunyai riwayat penyakit jantung anda harus berhati-
hati agar penyakit anda tidak kumat

Anda mungkin juga menyukai