LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
ISI
Analisis termodinamika
Analisis termodinamika dilakukan untuk menentukan parameter-
parameter dalam perancangan HRSG melalui beberapa perhitungan sebagai
berikut :
1. Perhitungan Uap
Temperatur uap yang dihasilkan harus disesuaikan dengan
temperatur gas buang. Perbedaan temperatur terkecil antara dua aliran
yaitu aliran gas dengan aliran uap disebut dengan titik penyempitan (pinch
point) x a dan y b minimum 20 C. Pada perancangan ini diambil titik
penyempitan (pinch point) sebesar 20 C.
turbin HP = 508,3 C
kondensor = 0,075 bar X (Kualitas uap) = 83 %
= 85 %
HP Superheater = 100 / 9566,24 barb = 69,726 bar
LP Superheater = 100 / 956,0 bar = 6,316 bar
Sehingga pada perancangan ini direncanakan :
a. Tekanan uap masuk tubin HP = 66,24 bar
b. Tekanan uap masukturbin LP = 6,0 bar
c. Temperatur uap hasil ekspansi
turbin dan keluar kondensor = 40,29 C
P1 = 0,075 bar
h1 = 168,75 kj/kg
V1 = 0,001008 m3/kg
T1 = 40,29oC
Keadaan titik 2:
T2= 45,6590 C
Keadaan titik 3:
T3= 159,9890 C
Keadaan Titik 4 :
Keadaan Titik 5 :
P5 = 6,316 bar
h5 = 2924,094 kj/kg
T5 = 234,6940 C
T5 = 2300 C
Keadaan titik 6 :
T6= 159,2140 C
Keadaan Titik 7 :
P7 = 69,726 bar
h7 = 1215,271 kj/kg
T7 = 285,190 C
Keadaan Titik 8 :
P8 = 69,726 bar
Keadaan Titik 9 :
P9 = 69,726 bar
h9 = 3456,69 kj/kg
T9 = 561,730 C
Keadaan Titik 9 :
P9 = 66,24 bar
h9 = 3435,627 kj/kg
T9 = 508,30 C
hf = 168,75 Kj/Kg
= 2165,149 Kj/Kg
Kesetimbangan Energi
Tc = T8 + 200 C
hc = 313,666 Kj/Kg
Nilai h (entalpi) gas buang diperoleh dari table udara atau dapat juga
diperoleh dari kalkulator gas buang di www.hrsgdesign.com dengan menginput
nilai temperatur yang diperoleh dari hasil perencanaan dan massa kandungan gas
buang (dalam %) menurut data survei yaitu :
N2 = 73,095 % O2 = 13,534 %
Ta = 561,730C
ha = 579,589 kJ/Kg
Maka laju aliran uap tekanan tinggi (HP) dapat diperoleh sebesar :
1. HP Superheater
Uap panas lanjut yang dihasilkan HP Superheater, yaitu pada tekanan 69,72
bar dan temperatur 561,73 oC. Maka kalor yang diserap pada HP Superheater
adalah:
= 62,69 kg/s (3456,69 2772,93) kJ/kg = 42864,914 kW
Jumlah kalor yang harus disediakan gas buang (Qgas) sebesar 42864,914 Kw
Qgas = mg (hin-hout)
Tout = 468,75 oC
Maka temperatur gas buang HP Superheater adalah 468,75 oC dan gas buang
akan masuk ke HP Evaporator.
2. HP Evaporator
Pada tekanan 69,726 bar, dari tabel sifat uap jenuh diperoleh temperatur air
mendidih pada 285,566 oC. Air akan mengalami penguapan pada HP
Evaporator. Besarnya kalor akan dibutuhkan untuk menguapkan air adalah :
Quap = mu (h8-h7)
3. HP Economizer
Quap = mu (h7-h6)
Jumlah kalor yang harus disediakan gas buang (Qgas) sebesar 33405,056 kW
Qgas = mg (hin-hout)
Keterangan gambar :
Kondisi titik f (gas buang melewati LP Evaporator) dengan pinch point 15 0C:
hf = 170,226 Kj/Kg
Td = 248,443 0C
hd = 250,446 Kj/Kg
Maka laju aliran uap tekanan rendah (LP) dapat diperoleh sebesar :
LP Superheater
Uap panas lanjut yang dihasilkan oleh LP Superheater pada tekanan 6,316
bar dan temperatur 234,694 oC. Maka kalor yang diserap pada LP
Superheater adalah:
Quap = mu (h5-h4)
LP Evaporator
Pada tekanan 6,316 bar, dari tabel sifat uap jenuh diperoleh temperatur air
mendidih pada 160,85 oC . Air akan mengalami penguapan pada LP
Evaporator. Besarnya kalor akan dibutuhkan untuk menguapkan air adalah
:
Quap = mu (h4-h3)
Tout= 174,989 oC
Maka temperatur gas buang LP Evaporator adalah 174,989 oC dan gas
buang akan masuk ke LP Economizer.
LP Economizer
Air yang masuk ke LP Economizer adalah uap air buangan turbin uap yang
telah dikondensor kemudian air tersebut dipompakan hingga tekanan
6,316 bar dipanaskan di LP Economizer hingga suhu 159,989 oC. Jumlah
kalor yang dibutuhkan sebesar :
Quap = 9.538,91 kW
Jumlah kalor yang harus dihasilkan gas buang (Qgas) adalah sebesar
9.538,91 kW
Qgas = mg (hin-hout)
1. Sumber Panas cerobong adalah gas buang dari 1 (satu) unit turbin gas,
yaitu :
o HP Superheater : 561,730 C
o HP Evaporator : 468,750 C
o HP Economizer : 305,5630C
o LP Superheater : 248,4430 C
o LP Evaporator : 243,0350 C
o LP Economizer : 174,9890C
Efisiensi cerobong
= 313052,165 kW
Komponen utama HRSG terdiri dari beberapa rangkaian pipa pemanas yang
berfungsi untuk memanaskan air hingga menjadi uap dengan menyerap panas
dari gas buang turbin gas.
Setelah melakukan perhitungan, maka diperoleh harga LMTD pada tiap - tiap
komponen utama cerobong berikut :
HP Superheater 0,00192
HP Evaporator 0,00109
HP Economizer 0,000933
LP Superheater 0,000708
LP Evaporator 0,00088
LP Economizer 0,00083
HP Superheater 56,18
HP Evaporator 78,37
HP Economizer 80
LP Superheater 37,037
LP Evaporator 57,47
LP Economizer 53,08
Dari persamaan :
Q = Vg A
A = Q/Vg
dimana : Vg = kecepatan gas buang sebelum masuk HP Superheater = 8,67
m/s
1314,455 m3/s
Maka, A = = 151,61 m2
8.67 m/s
Cerobong (Stack)
mg
Kapasitas aliran gas masuk cerobong asap : Q = g
645,923 kg/s
Maka, Q = 0,6213 kg/m3 = 1039,66 m3/s
2 (6)2
A= = 3,14 = 28,26 m2
4 4
Dari persamaan :
= 2gH
Cd = discharge coefficient
850.47
Cd A 0,1801(28,26 )
H= = 481,3303,15
= 66,5 m
2g 2(9,8)
481
Perhitungan Beban Angin
P = Ce Cq qs Iw
Dimana :
P = tekanan angin desain
Ce = koefisien faktor hembusan angin dalam
tabel 16G UBC 1997 (uniform building code
volume 2, 1997)
Cq = koefisien tekanan untuk struktur atau bagian
struktur Dalam tabel 16H UBC 1997
qs = stagnasi tekanan angin pada ketinggian
standar 33 feet(10000mm) Seperti dalam
tabel 16F UBC 1997
Iw = Faktor keutamaan seperti dalam tabel 16K UBC 1997