Anda di halaman 1dari 9

PERANCANGAN ALAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA

MESIN OVEN PENGERING ROTI

Mochamad Ivan Fadli, Hamasda Miftachul Alfa’izin, Siswadi

Program Studi Teknik Mesin


Fakultas Teknik - Universitas Wijaya Putra Surabaya
Kampus I Jl. Benowo 1-3 Surabaya
Ivan.adli@gmail.com

Abstrak

Didalam proses pengovenan, bahan yang sudah di Rajang dan ditata merata pada rak
yang ada, supaya panas dari kompor merata dan menjadi matang seluruhnya. Peningkatan
produksi yang terbuat dari buah-buahan atau makanan dapat dilakukan dengan cara mengubah
proses yang dilakukan secara manual menjadi dilakukan secara mekanik. Untuk mengatasi ini
tidak harus menggunakan oven yang besar. Sehingga biaya yang di butuhkan oleh home
industry pun tidak terlalu tinggi. Mesin oven juga harus baik dalam pengapiannya
(pembakarannya). Kegiatan ini bertujuan membuat mesin oven pengering yang akan produksi
dengan kualitas yang lebih baik, terutama dalam hal kematangan, kebersihan dan penampilan
membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi dari industry kecil dan memperkuat
sektor-sektor yang menjadi andalan daerah dalam rangka memperkuat ekonomi daerah.
Pengujian menunjukkan bahwa mesin oven pengering berfungsi dengan baik dan berkapasitas
maksimum 5 kg sekali pengovenan, waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk mengoven 2,5 kg
roti adalah 25 menit.

Kata kunci : Perancangan, Mesin Oven Pengering Roti

I PENDAHULUAN Salah satu penyebab kerusakan bahan


Kendala dalam hal peningkatan dan produk agroindustri adalah kerusakan
produksi salah satunya disebabkan oleh proses mikrobiologis. Kerusakan ini disebabkan karena
pengeringan, karena masih mengandalkan sinar banyaknya sumber energi yang terkandung
matahari. Sehingga ketergantungan pada kondisi dalam bahan pertanian, seperti protein dan
iklim saat pengeringan, menjadikan persoalan karbohidrat. Kedua sumber energi ini yang
tersendiri. Ini mengakibatkan tidak bisa memicu tumbuhnya mikroba. Selain itu faktor
mengoptimalkan kapasitas produksi, karena kandungan air yang terkandung dalam bahan
proses pengeringan tergantung pada intensitas juga salah satu keadaan yang disukai oleh
cahaya matahari, yang memerlukan tempat yang mikroorganisme.
sangat luas. Alat pengering dapat dikelompokkan
Selain itu, higenis produk juga menjadi faktor yang menjadi 2, berdasarkan jenis bahan yang
tidak diperhatikan oleh mitra. Selama ini mitra dikeringkan, yaitu pengering bahan padat dan
melakukan proses penurunan kadar air pakan pasta, seperti pengering rak, pengering
dengan menjemur di bawah sinar matahari selama konveyor, pengering rotary, pengering flash,
lebih kurang 3-4 hari. Proses pengeringan secara pengering beku, dan pengering fluidized bed;
konvensional yang dilakukan memiliki beberapa pengering bahan cair, seperti spray dryer dan
kelemahan yaitu rendahnya higienitas produk, drum dryer.
konsumsi waktu pengeringan dan intensitas Banyaknya jenis alat pengeringan
matahari yang tidak merata sepanjang hari. Hal ini memerlukan pengetahuan yang cukup untuk
mempengaruhi proses produksi yang menurunkan menentukan penggunaan alat pengeringan dan
kualitas produk. prosedurnya sesuai jenis bahan/produk yang

[1]
akan dikeringkan (Mardliyan dan hardiyan, 2.2.2 Pengertian Daya
2012). Daya adalah laju energy yang
Oleh karena hal tersebut maka dibuat dihantarkan selama melakukan usaha dalam
alat-alat pengering yang digunakan untuk periode waktu tertentu. Satuan SI (Satuan
mengeringkan bahan yang tidak tergantung pada Internasional) untuk Daya adalah Joule / Sekon
matahari, sebagai seorang sarjana teknik kimia (j/s) = Watt (W). Satuan Watt digunakan untuk
kita perlu mengetahui proses, cara kerja, penghormatan kepada seorang ilmuan penemu
kelebihan dan kekurangan alat-alat pengering mesin uap yang bernama James Watt. Satuan
tersebut. daya lainnya yang sering digunakan adalah Daya
Kuda atau Horse Power (hp), 1 hp = 746 Watt.
II TINJAUAN PUSTAKA Daya merupakan besaran saklar, karena daya
2.1 Kajian Pustaka hanya memiliki nilai, tidak memiliki arah.
Pengeringanmerupakanproses Rumus dan satuan daya dalam fisika, daya
pengurangan kadar air bahan hingga mencapai disimbolkan dengan persamaan berikut:
kadar air tertentu sehingga menghambat laju P = W/t
kerusakan bahan akibat aktifitas biologis dan kimia Dari persamaan diatas maka kita juga dapat
(Syafriyudin, 2009). Dasar proses pengeringan mengubah rumus daya menjadi:
adalah terjadinya penguapan air bahan ke udara P = (F.s)/t
karena perbedaan kandungan uap air antara udara P = F.v
dengan bahan yang dikeringkan. Agar suatu bahan Hasil tersebut didapatkan karena Rumus Usaha
dapat menjadi kering, maka udara harus memiliki (W) = Gaya (F) dikali jarak (s) dibagi waktu (t).
kandungan uap air atau kelembaban yang relatif
rendah dari bahan yang dikeringkan. Pada saat Keterangan:
suatu bahan dikeringkan terjadi dua proses secara P= Daya ( satuannya J/s atau Watt)
bersamaan, yaitu: W = Usaha ( Satuannya Joule [J] )
1. Perpindahan panas dari lingkungan untuk t = Waktu ( Satuannya sekon [s] )
menguapkan air pada permukaan bahan. F = Gaya ( Satuannya Newton [N] ) s
Perpindahan massa (air) di dalam bahan akibat = Jarak ( Satuannya Meter [m] )
penguapan pada proses pertama. Mekanisme v = Kecepatan ( Satuannya Meter/Sekon [m/s] )
pengeringan diterangkan melalui teori tekanan Berdasarkan persamaan fisika diatas, maka dapat
uap. Air yang diuapkan terdiri dari air bebas dan disimpulkan bahwa semakin lama waktunya
air terikat. Air bebas berada di permukaan dan maka laju daya akan semakin kecil.
yang pertama kali mengalami penguapan
(Syafriyudin dan Dwi Prasetyo Purwanto, 2009). 2.2.3 Blower
Bila air permukaan telah habis, maka terjadi Blower adalah mesin atau alat yang
migrasi air dan uap air dari bagian dalam bahan digunakan untuk menaikkan atau memperbesar
secara difusi. Migrasi air dan uap terjadi karena tekanan udara atau gas yang akan dialirkan
perbedaan konsentrasi atau tekanan uap pada dalam suatu ruangan tertentu juga sebagai
bagian dalam dan bagian luar bahan. pengisapan atau pemvakuman udara atau gas
tertentu. Bila untuk keperluan khusus , blower
2.2 LANDASAN TEORI kadang - kadang diberi nama lain misalnya
2.2.1 Perhitungan Mekanika Teknik untuk keperluan gas dari dalam oven kokas
Mekanika (Bahasa Latin mechanicus, disebut dengan nama exhouter. Di industry –
dari Bahasa yunani mechanikos, “seseorang industry kimia alat ini biasanya digunakan untuk
yang ahli di bidang mesin”) adalah jenis ilmu mensirkulasikan gas – gas tertentu didalam tahap
khusus yang mempelajari fungsi dan cara kerja – tahap proses secara kimiawi dikenal dengan
mesin, alat atau benda yang seperti mesin. nama booster atau circulator. Kompresor juga
Mekanika merupakan bagian yang sangat sebagai alat mekanik yang berfungsi untuk
penting dalam ilmu fisika terutama untuk ahli meningkatkan tekanan fluida mampu mampat,
sains dan ahli teknik. Mekanika (Mechanics) yaitu gas atau udara. Adapun pengertian
juga berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari kompresor adalah mesin untuk memampatkan
gerakan suatu benda serta daya dalam gerakan udara atau gas, secara umum biasanya
itu. menghisap udara dari atmosfer, yang secara

[2]
fisika merupakan campuran beberapa gas yang akan mengoperasikan mesin-mesin
dengan susunan Nitrogen, Oksigen, dan perkakas tersebut.
campuran argon, Karbondioksida, Uap air, Untuk meningkatkan produktivitas hasil
minyak dan lainnya. Adapun suatu perbandingan industri, operator tidak hanya cukup mampu
antara kecepatan angin dan kecepatan benda mengendalikan mesin-mesin perkakas tersebut,
yang tertiup angin ditulis dengan persamaan tetapi juga dituntut untuk memahami beberapa
sebagai berikut. alat ukur/metrologi serta mengetahui sifat-sifat
Perhitungan Blower kali ini adalah untuk dari bahan baku/material. Biasanya di dalam
menghitung kecepatan angin yang dihasilkan setiap suatu industri selalu terdapat bermacam-
oleh blower adalah: macam mesin perkakas, yaitu yang bisa
dibedakan dengan jenis kelompok mesin
produksi dan kelompok mesin perkakas.
Perbedaan kelompok mesin produksi dan
mesin perkakas, definisi dari masing-masing
= pi = 3,14
kelompok mesin ini, adalah:
Dimana: a. Kelompok mesin produksi, adalah kumpulan
daripada mesin-mesin yang akan berfungsi
D = Diameter blower untuk menghasilkan barang-barang jadi atau
bahan baku menjadi bahan yang diolah atau
n = Kecepatan poros blower dibentuk lebih lanjut. Contoh: mesin-mesin
untuk pembuat ban mesin tekstil, mesin
Sedangkan untuk menghitung kecepatan benda cetak, mesin industry baja atau pembuat
yang tertiup angin: mobil dan sebagainya.
b. Kelompok mesin perkakas, atau mesin
penunjang bisa juga disebut mesin
pemelihara. Mesin ini mempunyai fungsi
untuk menghasilkan barang-barang atau
Dimana:
komponen mesin yang merupakan bagian
dari pada satu unit mesin lainnya. Tetapi
V₁ = kecepatan angin bisa juga menghasilkan komponen mesin
yang dirakit menjadi satu unit barang jadi.
V₂ = kecepatan awal benda
2.4 Analisa Struktur
m₁ = massa udara Analisis struktur merupakan ilmu untuk
menentukan efek dari beban pada struktur fisik
dan komponennya. Adapun cabang
m₂ = massa benda
pemakaiannya meliputi analisis bangunan,
jembatan, perkakas, mesin, tanah, dll. Analisis
Massa udara = 0,15x10³ kg
struktur menggabungkan bidang mekanika
Massa 1 biji padi = = 0,5x10³ kg teknik, teknik material dan matematika teknik
untuk menghitung deformasi struktur, kekuatan
Massa padi yang tidak berisi = 0,1x10³ kg internal, tekanan, reaksi tumpuan, percepatan,
dan stabilitas. Hasil analisis tersebut digunakan
Massa 1 biji kacang tanah = 0,8x10³ kg untuk memverifikasi kekuatan struktur yang
akan maupun telah dibangun. Dengan demikian
2.3 Pengertian konstruksi analisis struktur merupakan bagian penting dari
Untuk menunjang berbagai macam hasil desain rekayasa struktur.
produksi faktor utamanya adalah mesin-mesin Sejarah analisis struktur lahir dari ilmu
sebagai pengolah bahan baku menjadi bahan jadi mekanika yang merupakan cabang dari fisika.
atau bahan baku menjadi bahan setengah jadi. Tulisan tertua yang berisi ilmu ini dibuat oleh
Proses produksi akan berhasil bila ditunjang Archimedes (287-212 SM) yang membahas
dengan pemesinan yang memadai, sebagai prinsip pengungkit dan prinsip kemampuan
faktor penentunya. Sedangkan faktor peralatan mengapung. Kemajuan yang besar diawali oleh
bantu dan bagaimana tingkat keterampilan dan
keahlian dari operator mesin sebagai pengendali
[3]
hukum kombinasi vektor gaya oleh Stevinus Blower adalah mesin atau alat yang
(1548-1620), yang juga merumuskan sebagian digunakan untuk menaikkan atau memperbesar
besar dari prinsip-prinsip statika. tekanan udara atau gas yang akan dialirkan
dalam suatu ruangan tertentu juga sebagai
2.5 Komponen – Komponen Mesin Ovenpengisapan atau pemvakuman udara atau gas
Pengering tertentu. Bila untuk keperluan khusus , blower
Adapun komponen – komponen pada kadang - kadang diberi nama lain misalnya
mesin oven pengering yang diketahui , sebagai untuk keperluan gas dari dalam oven kokas
berikut: disebut dengan nama exhouter. Di industry –
industry kimia alat ini biasanya digunakan untuk
1. Thermocontrol Digital mensirkulasikan gas – gas tertentu didalam tahap
– tahap proses secara kimiawi dikenal dengan
Thermocontrol Digital berfungsi untuk nama booster atau circulator. Kompresor juga
mengendalikan panas pada ruang bakar yang sebagai alat mekanik yang berfungsi untuk
dapat kita stel/atur sesuai keinginan kita. jadi meningkatkan tekanan fluida mampu mampat,
alat ini adalah perintah pengendalian otak pada yaitu gas atau udara.
oven gas otomatis.

2. Termokopel (sensor panas) Adapun pengertian kompresor adalah


mesin untuk memampatkan udara atau gas,
Termokopel (sensor panas) adalah jenis sensor
secara umum biasanya menghisap udara dari
atmosfer, yang secara fisika merupakan
suhu yang digunakan untuk mendeteksi atau
campuran beberapa gas dengan susunan
mengukur suhu melalui dua jenis logam konduktor
Nitrogen, Oksigen, dan campuran argon,
berbeda yang digabung pada ujungnya sehingga
Karbondioksida, Uap air, minyak dan lainnya.
menimbulkan efek “Thermo-electric”. Efek
Thermo-electric pada termokopel ini ditemukan 2.6 Perhitungan Kerangka
oleh seorang fisikawan Estonia bernama Thomas Rangka merupakan bagian yang penting
johann seeback pada tahun 1821, diman sebuah
logam konduktor yang diberi perbedaan panas
sebagai penopang mesin agar dapat kokoh
secara gradient akan menghasilkan tegangan
berdiri saat dioperasikan. Pemilihan bahan serta
listrik. Perbedaan Tegangan listrik diantara dua proses penyambungan yang tepat akan
persimpangan ( junction ) ini dinamakan dengan
mempengaruhi kekuatan rangka sebagai
efek “Seeback”. penopang mesin sehingga rangka dapat menahan
beban maksimal dari yang diharapkan.
Spesifikasi rangka ini mempunyai dimensi 520 x
Termokopel merupakan salah satu jenis
650 x 500 mm dan menggunakan bahan profil
sensor suhu yang paling popular dan sering
besi. Profil besi yang digunakan dalam
digunakan dalam berbagai rangkaian ataupun
pembuatan rangka mesin ini adalah profil siku
peralatan listrik dan elektronika yang berkaitan
ukuran 40 x 40 x 2 mm yang diketahui
dengan suhu (Temperature). Bebrapa kelebihan spesifikasi diperlukan sebagai data input untuk
termokopel yang membuatnya menjadi populer melakukan kalkulasi.
adalah responnya yang cepat terhadap perubahan
suhu dan juga rentang suhu operasionalnya yang III METODOLOGI PENELITIAN
luas yaitu berkisar diantaranya -200 C hingga 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan
2000 C. Selain respon yang cepat dan rentang
sesuai dengan diagram alir pada Gambar
suhu yang luas, Termokopel juga tahan terhadap dibawah ini:
goncangan/getaran dan mudah digunakan.

3. Blower

[4]
3.2.2 Perancangan Konsep Produk
Spesifikasi teknis produk hasil fase
pertama proses perancangan menjadi dasar fase
berikutnya, yaitu fase perancangan konsep
produk. Tujuan fase ini adalah menghasilkan
alternative konsep produk sebanyak
mungkin.Konsep produk yang dihasilkan fase
ini masih berupa skema atau dalam bentuk
skets.

Pada prinsipnya, semua alternatife


semua konsep produk tersebut memenuhi
spesifikasi teknik produk.Pada akhirnya fase
perancanaan konsep produk, dilakukan evaluasi
pada hasil rancangan konsep produk untuk
memilih satu atau beberapa konsep produk
terbaik untuk dikembangkan pada fase ketiga
fase perancangaan produk.

3.2.3 Perancangan Produk


Fase perancangan produk merupakan
pengembangan alternatif dalam bentuk skema
atau skets menjadi produk atau benda teknik
yang bentuk, material dan dimensi elemen-
Gambar 1 Diagram Alur Perancangan Mesin elemenya ditentukan. Fase perancangan produk
Oven Pengering Roti diakhiri dengan perancangan detail elemen-
elemen produk, yang kemudian dituangkan
dalam gambar-gambar detail untuk proses
3.2 Definisi kerangka pembuatan.
Diagram alir diatas digunakan untuk
3.2.4 Dokumen Untuk Pembuatan Produk
dasar dalam bertindak Perancangan mesin yang Dokumen atau gambar hasil rancangan
membutuhkan suatu diagram alir bertujuan
untuk mempermudah dalam pelaksanaan proses produk tersebut dapat dituangkan dalam bentuk
gambar tradisional diatas kertas (2dimensi )atau
perancangan.
gambar dalam bentuk modern yaitu informasi.
3.2.1 Definisi Proyek
Perencangan Proyek ini dan Penyusunan Informasi idigital yang disimpan dalam
memori Komputer. Informasi dalam bentuk
Spesifikasi Teknis, Proyek Definisi proyek dan digital tersebut dapat berupa print-out untuk
kegiatan-kegiatan lain dalam fase ini
menghasilkan gambar tradisional atau dapat
menghasilkan antara lain:
dibaca oleh sebuah software komputer. Gambar
a. Pernyataan tentang masalah/produk yang hasil rancangan produk terdiri dari:
akan dirancang
a. Gambar semua elemen produk lengkap
b. Beberapa kendala yang membatasi solusi dengan geometrinya, dimensinya,
masalah tersebut kekasaran/kehalusan permukaan dan
material.
c. Spesifikasi teknis b. Gambar susunan komponen (assembly).
produk c. Gambar susunan produk.
d. Spesifikasi yang membuat keterangan-
d. Kriteria keterimaan dan kriteria lain yang keterangan yang tidak dapat dimuat dalam
harus dipenuhi oleh produk gambar.
e. Recana proyek
3.2.5 Proses produksi

[5]
Adapun proses produksi yang harus 2. Cara Kerja Mesin
diketahui dalam tahapan saat melakukan Mesin oven pengering ini bekerja dengan
pembuatan mesin oven pengering sebagai cara mengeringkan produk pada suhu yang
berikut: dikehendaki ( suhu bisa diatur secara constant ).
1. Bahan Baku 3. Langkah Pengoperasian Mesin
2. Proses Pemotongan Proses pemotongan
Langkah-langkah pengoperasian Mesin
dengan menggergaji (saw) baik dengan Oven Pengering ini adalah sebagai berikut :
gergaji tangan, gergaji mesin maupun proses a) Siapkan bahan atau roti terlebih dahulu.
pemotongan dengan menggerinda.
b) Pasangkan selang dan regulator pada LPG.
3. Proses Pemesinan Tabel 2 Klasifikasi proses
c) Sambungkan kabel listrik yang ada pada
pemesinan menurut jenis mesin perkakas
mesin oven pengering pastikan saklar pada
yang digunakan Jenis proses Mesin perkakas
keadaan Off.
yang digunakan.
d) Buka pintu oven lalu tata dan masukkan
semua bahan atau roti kedalam nampan dan
3.3 Desain Produk
tutup pintu oven.
e) Posisikan saklar pada keadaan ON.
f) Buka sedikit saluran gas, dan nyalakan
oven dengan pematik api.
g) Atur suhu sesuai kapasitas pada mesin
oven.
h) Setiap 10 - 15 menit sekali bergantian
memposisikan nampan.
i) Setelah suhu sudah mencapai yang
diinginkan maka nyala api itu sendiri
akan mengecil dan bisa dilihat
hasilnya.

3.5 Identifikasi Gambar Kerja


Gambar kerja berfungsi sebagai
Gambar 2 Desain Produk
media komunikasi antara perancang (pembuat
gambar kerja) dan mekanik (yang membuat
3.4 Cara Kerja Mesin Oven Pengering
komponen berdasarkan informasi yang tertera
3.4.1 Uji Kinerja Mesin
pada gambar kerja).
Uji kinerja mesin oven pengering
merupakan upaya untuk mengetahui cara kerja Didalam gambar kerja, terdapat
dan efisiensi mesin yang telah dibuat. Pengujian informasi-informasi penting yang mana
ini juga bertujuan sebagai langkah untuk informasi tersebut dapat mendukung proses
memonitoring kekurangan - kekurangan pada pembuatan komponennya seperti bentuk benda,
mesin yang belum dapat diatasi. Pengujian juga jenis bahan, ukuran, toleransi, dan simbol-simbol
dilakukan pada setiap komponen yang ada pada pengerjaan. Hal ini harus bisa dipahami sehingga
mesin tersebut yang bertujuan untuk mengetahui dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan
apakah semua komponen dapat berfungsi baik sebuah rancangan.
sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga dapat
dilakukan perbaikan serta inovasi pada mesin 3.6 Tuntutan Perancangan
untuk pembuatan berikutnya. Berdasarkanuraianpertimbangan
1. Persiapan Uji Kinerja perencangan, dapat diuraikan menjadi tuntutan
Persiapan awal yang dilakukan adalah perencanaan.
mempersiapkan bahan adonan pembuat roti,
seperti telur, tepung, air, dan bahan-bahan lain 3.7 Analisis Kebutuhan
untuk membuat roti, dan apabila kita ingin roti Berdasarkan pernyataan kebutuhan
terlihat berwarna kita juga bisa memberikan diatas maka perlu dilakukan beberapa langkah
pewarna, agar roti terlihat berbeda dari yang analisis kebutuhan sebagai acuan untuk
lain. memperjelas tugas perancangan mesin oven

[6]
pengering. Langkah-langkah kebutuhan analisis Dimana:
tersebut antara lain adalah :
D = Diameter blower

n = Kecepatan poros blower

IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sedangkan untuk menghitung kecepatan benda


4.1 Pemilihan Bahan yang tertiup angin:
Dalam langkah perancangan Mesin oven
pengering ini mempunyai proses perencanaan.
Proses perencanaan tersebut direkomendasikan
agar dilakukan secara berurutan sesuai dengan
diagram, Sehingga dapat meningkatkan efisiensi Perhitungan Blower
produksi.
Berdasarkan perhitungan blower
4.2 Analisis Teknik Mesin Oven dengan cara menghitung Kecepatan
Pengering
angin dan Kecepatan benda yang
Perancangan merupakan langkah awal
tertiup angin perlu dilakukan
yang penting dalam proses pembuatan maupun perhitungan jarak antar blower dengan
modifikasi mesin. Langkah ini dilakukan sebagai tungku adalah sebagai berikut :
upaya untuk memperoleh data-data yang akurat
sebagai landasan untuk membuat suatu
konstruksi mesin yang baik.Begitu juga dalam Ditanya : V=
proses pembuatan mesin oven pengering
ini.Analisis teknik dan perancangan yang di
lakukan dalam pembuatan mesin tersebut antara Diketahui :
lain adalah :
Jarak antara blower dan tengku
4.2.1 Perancangan yang direncanakan
Adapun perencanaan yang direncanakan V=
dalam mengetahui target dan pengujian
kecepatan angin pada mesin oven pengering
adalah sebagai berikut:
V = 14,7
1. Berat beban
Target yang di harapkan untuk kapasitas
mesin oven pengering ini adalah dapat Berdasarkan perhitungan jarak (s) yang
memuat 5 kg adonan dalam setiap produksi. sudah dilakukan , maka untuk
menghitung kecepatan angina akan
2. Pengujian kecepatan angin dan kecepatan lebih mudah sebagai berikut :
benda yang tertiup angin
Kecepatan Angin
Untuk mengetahui besaran daya yang
terjadi pada saat terjadi pengujian kecepatan Rumus :
angin, maka perlu di lakukan pengujian
terhadap blower tersebut. Pengujian daya
kecepatan angin dan kecepatan benda yang = pi = 3,14
tertiup angin di lakukan secara sederhana.
Dimana:

D = Diameter blower

n = Kecepatan poros blower

= pi = 3,14

[7]
V = = 16,769

4.2 Desain dan Gambar Teknologi Mesin


Gambar 3 Mesin Oven Pengering Roti
=
4.4 Konstruksi Rangka
Rangka mesin oven pengering ini
= 5,5 terdiri dari profil siku dengan ukuran 40 mm x 2
mm. Dimensi rangka ini, yaitu panjang 520
mm, lebar 650 mm, tinggi 500 mm. Rangka
Kecepatan benda yang tertiup angin. mesin oven pengering. Peralatan yang
digunakan dalam proses pembuatan rangka,
Rumus : yaitu penggaris siku, mistar baja, gergaji
tangan, gerinda tangan, mesin bor, mesin las.

4.5 Uji Kinerja Mesin

Uji kinerja mesin oven pengering


Dimana: merupakan upaya untuk mengetahui cara kerja
dan efisiensi mesin yang telah dibuat. Pengujian
V₁ = kecepatan angin ini juga bertujuan sebagai langkah untuk
memonitoring kekurangan-kekurangan pada
mesin yang belum dapat diatasi.
V₂ = kecepatan awal
Pengujian juga dilakukan pada setiap
benda m₁ = massa udara komponen yang ada pada mesin tersebut yang
bertujuan untuk mengetahui apakah semua
komponen dapat berfungsi baik sesuai dengan
m₂ = massa benda yang diharapkan. Sehingga dapat dilakukan
perbaikan serta inovasi pada mesin untuk
Massa udara = 0,15x10³ kg pembuatan berikutnya.
Diketahui
V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
=
a. Kontruksi mesin oven pengering memiliki
spesifikasi rangka: pipa besi kotak 2x4 cm,
nampan : kapasitas 5 kg, dimensi (pxlxt) cm
: 52x65x50 cm, daya listrik maksimal : 120
=
w, proses bahan bakar panas: LPG, thermo
control digital : 170°c
b. Teknik pengoperasian mesin oven pengering
= dengan kapasitas produksi 5 kg
membutuhknan 25 menit. Ccukup mudah
yaitu dengan cara menekan tombol on untuk
menghidupkan mesin, menempatkan bahan
adonan yang akan di oven pada nampan,
kemudian mengatur besar nyala kompor gas
dan mengatur temperature sesuai
standartnya.
c. Untuk mendukung produktivitas industri kecil
rumah tangga, untuk kerja mesin oven
pengering tersebut dapat

[8]
digunakan untuk pengeringan awal roti yang Syafriyudin dan Dwi Prasetyo Purwanto, 2009.
ditaruh pada nampan dengan bahan tambah Mikroprosesor. Pemrograman
khususnya di olesi dengan kuning telur Mikrokontroler AT89S51 dengan C/C++
setelah 10 menit pengovenan secara merata. dan Assembler, Yogyakarta.
d. Mesin ini cukup steril dan aman karena semua http://jurtek.akprind.ac.id/sites/default/fi
dinding terlindungi dengan plat stainless dan les/70_79syafriyudin.pdf
galvalum dengan nyala api bisa disetel Suryadiwansa, Gusri, Arinal, Yanuar. 2012,
sesuai dengan keperluan. Pada nampan Sistem produksi bersih dan terintegrasi
mengunakan bahan yang higenis dan tidak untuk pengolahan kopi lampung dalam
membahayakan kesehatan. rangka meningkatkan daya saing dan
mutu produk, Hiba Laporan Program Hi-
5.2 Saran Link tahun 2012, Universitas Lampung.
a. Perlu dilakukan pengujian efektifitas (http://iccri.net/pengolahan-kopi/)
kinerja alat lebih lanjut, terutama untuk
meningkatkan kapasitas pengovenan. Tjatoer Welasih, 2006. Penentuan Koefisien
b. Agar hasil pengovenan secara Perpindahan Massa Liquid Solid dalam
mekanis yang diperoleh lebih baik, maka Kolom Packed Bed dengan Metode
harus dicari solusi/cara untuk perataan udara Adsorpsi.
pada ruang oven yang lebih maksimal. http://anktetan.blogspot.co.id/2009/07/p
c. Beberapa cara yang dapat dicoba erhitungan-blower.html?m=1
adalah dengan mengatur perpindahan Wijoyo, Nurhidayat, A., Sugiyanto, 2010,
nampan dan mengatur suhu temperatur Rekayasa Alat Pengering Untuk
dengan sumber panas agar kinerja alat dapat Meningkatkan Produktivitas UKM
menjadi lebih baik. Emping Mlinjo, Prosiding Seminar
Nasional Sains dan Teknologi 2010,
DAFTAR PUSTAKA Fakultas Teknik Universitas Wahid
Hasyim, Semarang.
Anwar, H.C., Lanya, B., Haryanto, A., Tamrin, Yeffrichan. 2010. Cara Menghitung Daya dan
2012, Rancang Bangun Alat Pengering Blower Fan. Surabaya: Universitas
Energi Surya Dengan Kolektor Keping Petra.
Datar, Jurnal Teknik Pertanian Lampung
Vol. 1, No. 1, Oktober 2012 : 29- 36
Astuti, 2012.kadar abu.
https://astutipage.wordpress.com/tag/kad
ar-abu/. Diakses pada hari minggu, 22
November 2015. Surabaya.
Arinal, Suryadiwansa, Gusri, 2013, IbPE Kopi
Lampung siap ekspor, Program Iptek
bagi Produk Ekspor, Fakultas Teknik
Universitas Lampung.
Hasyim , B. A., 2011. Rancang Bangun Alat
Pengering Yang Memanfaatkan Gas
Buang Berdasarkan Kajian Perpindahan
Panas Dan Karakteristik Koefisien
Difusivitas Kerupuk.Jurnal Teknika,
Universitas Negeri Surabaya, Vol. 12
No. 1
Gusri, Suryadiwansa, Arinal, 2013, Teknologi
pengering kopi atap ganda rmaha
lingkungan, Laporan Program Iptekda
LIPI tahun 2012, Universitas Lampung.
(https://www.google.com/#q=Introducti
on+to+Coffee+Drying).

[9]

Anda mungkin juga menyukai