Anda di halaman 1dari 5

FLUIDA

1. Pengertian Fluida
Fluida adalah suatu zat yang bisa mengalami perubahan-perubahan bentuknya secara
continue atau terus-menerus bila terkena tekanan/ gaya geser walaupun relatif kecil; atau bisa
juga dikatakan suatu zat yang mengalir. Kata fluida mencakup zat cair, gas, air, dan udara karena
zat-zat ini dapat mengalir. Sebaliknya batu dan benda-benda keras lainnya (seluruh zat-zat yang
berwujud padat dengan sifat permanen atau tidak dapat diubah ke wujud lain, tidak dapat
dikategorikan sebagai fluida karena zat-zat tersebut tidak bisa mengalir secara continue).

2. Klasifikasi Fluida
Fluida terbagi menjadi beberapa jenis tergantung dari kemampuan fluida, struktur fluida,
dan sifat-sifat lainya dalam fluida itu sendiri.

2.1. Klasifikasi Umum


1. Fluida Newton adalah suatu jenis fluida yang memiliki kurva tegangan geser (shear stress)
dan gradient kecepatan yang linear. Fluida ini akan terus menerus mengalir sekalipun
terdapat gaya yang bekerja pada fluida tersebut karena viskositasnya tidak berubah kecuali
adanya perubahan temperatur (mengikuti hukum Newton tentang aliran).
Contoh: air, udara, etanol, benzena.

2.

Fluida non Newton adalah jenis fluida yang tidak tahan terhadap tegangan geser (shear
stress), gradient kecepatan (shear rate) dan temperatur. Dengan kata lain, kekentalan

(viscosity) merupakan fungsi dari waktu (tidak mengikuti hukum Newton tentang aliran
sehingga disebut juga fluida non-newtonian)
Contoh: cat, minyak pelumas, lumpur, bubur kertas, darah, obat-obatan cair.

2.2. Klasifikasi berdasarkan Kemampuan Menahan Tekanan :


1. Fluida incompressible (tidak termampatkan), yaitu fluida yang tidak dapat dikompressi atau
volumenya tidak dapat ditekan menjadi lebih kecil sehingga massa jenisnya konstan.
Contoh: Air.

2. Fluida compressible (termampatkan), yaitu fluida yang dapat dikompressi atau volumenya
dapat ditekan menjadi lebih kecil sehingga massa jenisnya tidak konstan.
Contoh: Gas nitrogen dan gas oksigen.

2.3. Klasifikasi berdasarkan Struktur Molekulnya :


1. Cairan : Fluida yang cenderung mempertahankan volumenya karena terdiri atas molekulmolekul tetap rapat dengan gaya kohesif yang relatif kuat dan fluida cairan praktis tak
compressible.
Contoh: air

2. Gas : Fluida yang volumenya tidak tertentu karena jarak antar molekul-molekul besar dan
gaya kohesifnya kecil sehingga gas akan memuai bebas sampai tertahan oleh dinding yang

mengukungnya. Pada fluida gas, gerakan momentum antara molekulnya sangat tinggi, sehingga
sering terjadi tumbukan antar molekul.
Contoh: Gas nitrogen dan gas oksigen.

2.4. Klasifikasi berdasarkan Tegangan Geser yang Dikenakan :


1. Fluida Newton adalah fluida yang memiliki hubungan linear antara besarnya tegangan geser
yang diberikan dengan laju perubahan bentuk yang diakibatkan.
Contoh: Air

2. Fluida non Newton adalah fluida yang memiliki hubungan tidak linear antara besarnya
tegangan geser dengan laju perubahan bentuk sudut.
Contoh: Minyak Pelumas

2.5. Klasifikasi berdasarkan sifat alirannya


1. Fluida bersifat Turbulen, dimana alirannya mengalami pergolakan (berputar-putar). Aliran
turbulen terjadi apabila partikel-partikel fluida bergerak tidak teratur dan garis lintasannya saling
berpotongan. Aliran turbulen mempunyai kecepatan alir yang besar dengan kekentalan yang
rendah. Aliran turbulen mempunyai bilangan Reynolds > 4000.
Contoh: Pusaran air.

2. Fluida bersifat Laminar (stream line), dimana alirannya memiliki lintasan lapisan batas yang
panjang, sehingga dikatakan juga aliran berlapis-lapis. Aliran laminar terjadi apabila partikelpartikel fluida bergerak teratur dengan membentuk garis lintasan kontinyu dan tidak saling
berpotongan. Aliran laminar mempunyai kecepatan alir yang rendah dengan kekentalan yang
besar. Aliran laminar mempunyai bilangan Reynolds < 2100.
Contoh: aliran dalam pembuluh darah

3. Fluida bersifat transisi


Fluida ini bersifat transisi diakibatkan berubahnya sifat turbulensi menjadi laminar ataupun
sebaliknya. Hal ini dapat diketahui bila bilangan Reynolds number didapatkan hasil 2000-x-4000
maka aliran tersebut dinyatakan sebagai aliran transisi

Tambahan :
Fluida non newtonian memiliki beberapa model pendekatan yang akan mengklasifikasikan fluida
itu sendiri yaitu bingham plastic, pseudoplastis dan dilatant
1. Bingham plastic
Bingham plastic adalah suatu model pendekatan fluida Non-Newtonian
dimana viscositasnya akan sangat tergantung pada shear stress dari
fluida tersebut, dimana semakin lama viscositasnya akan menjadi
konstan.

2. Pseudoplastis
Pseudoplastis adalah suatu model pendekatan fluida Non-Newtonian
dimana viscositasnya cendrung menurun tetapi shear stress dari fluida
ini

akan

semakin

meningkat.

Contoh

fluida

ini

adalah

vinil

acetate/vinylpyrrolidone copolymer ( PVP/PA).


3. Dilatant
Dilatant adalah suatu model pendekatan fluida Non-Newtonian dimana
viscositas dan shear stress dari fluida ini akan cendrung mengalami
peningkatan.contoh dari fluida jenis ini adalah pasta.
4. Thixotropic (Shear thining), fluida dimana viscositasnya seolah-olah semakin lama
semakin berkurang meskipun laju gesernya tetap. Apabila terdapat gaya yang bekerja
pada fluida ini maka viscositasnya akan menurun contoh fluida ini adalah cat,campuran
tanah liat (clay) dan berbagai jenis jel.
5. Rheopectic (shear thickening), adalah fluida yang viscositasnya seolaholah makin lama
makin besar. Sebagai contoh adalah minyak pelumas dimana viscositasnya akan
bertambah besar saat minyak pelumas tersebut mengalami guncangan. Dalam hal ini
fluida rheopectic jika ada suatu gaya yang bekerja padanya maka viscositas fluida ini
akan bertambah.

Anda mungkin juga menyukai