Anda di halaman 1dari 53

PENJADWALAN PROYEK

CPM & PERT


PENJADWALAN PROYEK
PENJADWALAN PERTAMA KALI SERING KITA
PAKAI SAMPAI SEKARANG: DIAGRAM GANTT
DIAGRAM GANTT MUDAH DIPAHAMI YANG
BERUPA BALOK-BALOK HORIZONTAL.
KEKURANGAN DIAGRAM GANTT:
1. PERKIRAAN WAKTU PROYEK
2. KEGIATAN KRITIS
3. PENGARUH KELAMBATAN KEGIATAN
TERHADAP JADWAL PROYEK YANG LAIN
METODE JARINGAN KERJA
DIPERKENALKAN MENJELANG AKHIR DEKADE 1950
OLEH TIM ENGINEERS DARI PERUSAHAAN DU-PONT
DAN RAND CORPORATION, METODE TERSEBUT :
CRITICAL PATH NUMBER (CPM)
PERT (PROJECT EVALUATION AND REVIEW
TECHNIQUE): DIIMPLEMENTASIKAN DAN
DIKEMBANGKAN AL AMERIKA UNTUK MENGELOLA
PEMBUATAN PELURU KENDALI POLARIS
METODE DIAGRAM PRESEDEN (PDM)
DIKEMBANGKAN OLEH J. W. FONDAHL ( STANFORD
UNIVERSITY)
DEFINISI PERT & CPM
PERT dan CPM adalah suatu alat manajemen
proyek yang digunakan untuk melakukan
penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi
bagian-bagian pekerjaan yang ada didalam
suatu proyek. PERT yang memiliki
kepanjangan Program Evalution Review
Technique sedangkan CPM merupakan
kepanjangan dari Critical Path Method
SIISITEMATIKA JARINGAN KERJA
IDENTIFIKASI LINGKUNNGAN PROYEK, MENGURAIKAN
1 MENJADI KOMPONEN KEGIATAN

MENYUSUN KOMPONEN KEGIATAN SESUAI URUTAN


2 LOGIKA KETERGANTUNGAN MENJADI JARINGAN KERJA

MEMBERIKAN PERKIRAAN KURUN WAKTU MASING


3 MASING KEGIATAN

IDENTIFIKASI JALUR KRITIS, FLOAT, DAN WAKTU


PENYELESAIAN PROYEK
4

MENINGKATKAN DAYA GUNA DAN HASIL GUNA


5 PEMAKAIAN SUMBER DAYA.
PROSES DALAM CPM/PERT
1. Komponen jaringan (network component)
Jaringan CPM/PERT menunjukkan saling
berhubungnya antara satu kegiatan dengan
kegiatan lainnya dalam suatu proyek
Ada dua pendekatan untuk menggambarkan
jaringan proyek yakni kegiatan pada titik
(Activity On Node AON) dan kegiatan pada
panah (Activity On Arrow AOA). Pada konvensi
AON, titik menunjukan kegiatan, sedangkan
pada AOA panah menunjukan kegiatan.
PERBANDINGAN KONVERSI AON DAN AOA
Activity on Arti dari Activity on
Node (AON) Aktivitas Arrow (AOA)

A datang sebelum B,
(a) A B C yang datang
sebelum C A B C
A A dan B keduanya harus
A
(b) C diselesaikan sebelum C
dapat dimulai
C
B B

B
B dan C tidak dapat di
(c) A mulai sebelum A B
selesai A
C C
PERBANDINGAN KONVERSI AON DAN AOA
Activity on Arti dari Activity on
Node (AON) Aktivitas Arrow (AOA)

C dan D tidak dapat


A C dimulai hingga A A C
dan B keduanya
(d) selesai
B D B D

C tidak dapat dimulai


setelah A dan B selesai,
A C D tidak dapat dimulai A C
sebelum B selesai.
(e) Kegiatan Dummy Dummy activity
ditunjukan pada AOA
B D
B D
PERBANDINGAN KONVERSI AON DAN AOA
Activity on Arti dari Activity on
Node (AON) Aktivitas Arrow (AOA)

B dan C tidak dapat


A B D dimulai hingga A A B D
selesai. D tidak
dapat dimulai
sebelum B dan C
(f) selesai. Kegiatan
dummy ditunjukan Dummy
pada AOA. activity
C
C
Terminologi
EARLIEST TIME OF OCCURANCE:
TE=E awal peristiwa

LATEST ALLOWED EVENT: WAKTU


TL=L PALING LAMBAT YANG DITOLERIR

EARLIEST START TIME:WAKTU


ES PALING AWAL KEGIATAN DIMULAI
Terminologi
EARLIEST FINISH TIME: WAKTU SELESAI
EF PALING AWAL SUATU KEGIATAN

LATEST ALLOWED START TIME: WAKTU


LS PALING AKHIR KEGIATAN BOLEH MULAI

LATEST ALLOWABLE START TIME: WAKTU


LF PALING AKHIR KEGIATAN BOLEH SELESAI

WAKTU DARI SUATU KEGIATAN


D
TERMINOLOGI

Nama kegiatan
atau simbol
A Earliest
Earliest Finish
ES EF
Start

Latest LS LF Latest
Start 2 Finish

Lamanya kegiatan
Terminologi

A B
ES EF ES EF
LS LF LS LF
2 3

EF.A = ES. A + DA
LS.A = LF.A DA
ES.B= EFA
LF.A= LSB
CONTOH
KEGIATAN kode Proyek pembangunan D ( time)
gudang kerangka besi.
i j keterangan minggu
1 2 A Membuat gambar design 2

2 3 B Membeli material 3

2 4 C Menyiapkan lahan 5

3 5 D Pabrikasi ( tiang&atap) 4

4 5 E pondasi 6

5 6 F Mendirikan bangunan 3
Gambar proyek

GAMBAR DESIGN
MENDIRIKAN BANGUNAN
1 5
2 6

3
PENENTUAN ES DAN EF
E

C 7 E 13
2 7

LS LF LS LF
5 6

S
T A 13 F 16
0 A 0 0 2
R LS
0 T 0 LS LF LF
0 2 3

2 B 5 5 D 9

LS LF LS LF
3 4
PENENTUAN LS DAN LF
E

C 7 E 13
2 7

2 7 7 13
5 6

S
T A 13 F 16
0 A 0 0 2
R 13
0 T 0 0 2 16
0 2 3

2 B 5 5 D 9

6 9 9 13
3 4
TABEL
KEGIATAN WAKTU PALING PALING TOTAL
AWAL AKHIR FLOAT
NAMA KRITIS
i j D ES EF LS LF LF - EF

1 2 A 2 0 2 0 2 0 KRITIS

2 3 B 3 2 5 6 9 4 TIDAK

2 4 C 5 2 7 2 7 0 KRITIS

3 5 D 4 5 9 9 13 4 TIDAK

4 5 E 6 7 13 7 13 0 KRITIS

5 6 F 3 13 16 13 16 0 KRITIS
DEFINISI FLOAT
LS.A kegiatan A LF.A

KEGIATAN A

ES.A D.A EF.A Float Total ( FT )

Float bebas (FF) independen Float

kegiatan B
ES.B EF.B

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
DEFINISI FLOAT
ADALAH WAKTU YANG DIPERKENANKAN SUATU
KEGIATAN YANG DAPAT DITUNDA, TANPA
MEMPENGARUHI JADWAL PENYELESAIAN PROYEK
SECARA KESELURUHAN.
FLOAT TOTAL = LF EF
= LS ES
FLAOT BEBAS = ESB - EFA
FLOAT INTERFEN = TF - FF
soal CPM
Hitunglah waktu mulai dan selesai terdahulu, untuk
proyek rumah sakit berstandar internasional yang
di bangun pemerintah. Dan berikut menunjukan
jaringan proyek lengkap untuk proyek rumah sakit
tersebut, bersama dengan nilai ES dan EF untuk
semua kegiatan. Dan tentukan jalur kritis, total
float, free float, dan interfen float
Soal CPM
Soal CPM gambar
A C F
0 4 7

2 2 3

Start E H
0 0

0 4 2

B D G

3 4 5
Soal CPM gambar
A C F
0 2 2 4 4 7

2 2 3

Start E H
0 0 4 8 13 16

0 4 13 2

B D G 13
0 3 3 7 8

3 4 5
13
Contoh soal
Tentukan jalur kritis, Total float, Free float, Independen
float.
NO kegiatan kegiatan sebelumnya waktu (hari)
1 A 0
2 B A 20
3 C B 30
4 D B 60
5 E C 40
6 F C 40
7 G D 20
8 H E, F 50
9 I F, G 60
10 J H, I 20
11 K J 0
PROSES DALAM PERT
Kemungkinan waktu penyelesaian aktivitas (probabilistic
activity times)
Waktu optimis (optimistic time) [a]
Waktu yang dibutuhkan jika semua hal berjalan sesuai rencana,
segala sesuatu berjalan dengan baik / waktu minimum, sangat kecil
kemungkinan selesai sebelum waktu itu
Waktu pesimis (pessimistic time) [b]
Waktu dengan asumsi kondisi yang ada sangat tidak diharapkan/
waktu maksimal yang diperlukan jika situasi buruk sekali.
Waktu realistis (most likely time) [m]
Waktu yang dibutuhkan menyelesaikan kegiatan yang paling
realistis/ waktu normal
PROBABILITAS
AKTIFITAS Curve
Peluang 1
di antara
100 terjadi Peluang 1
<a di antara
100 terjadi
Peluang

Activity
Time

Optimistic Most Likely Pessimistic


Time (a) Time (m) Time (b)
PROSES DALAM PERT
Expected time (waktu yang
diharapkan):
te = (a + 4m + b)/6

Variance of times:
v(te) = [(b a)/6]2
PROBABILITAS AKTIFITAS formula
Probabilitas aktivitas Contoh Soal

Contoh:
Waktu yang diharapkan pada contoh ini
merupakan waktu normal yang
dibutuhkan untuk mengerjakan proyek
rumah sakit tersebut diatas. Kontraktor
membuat perkiraan waktu dan hasilnya
sebagai berikut:
Probabilitas aktivitas Contoh Soal
Waktu Waktu Waktu
Jalur
Kegiatan optimis pesimis realistis(
kritis
(a) (b) m)
A 1 3 2 Ya
B 2 4 3 -
C 1 3 2 Ya
D 2 6 4 -
E 1 7 4 Ya
F 1 9 2 -
G 3 11 4 Ya
H 1 3 2 Ya
Probabilitas aktivitas Solusi
Waktu yang
Varians
Jalur diharapkan
Kegiatan (a) (b) (m) [(b-a)/6]2
kritis t = (a + 4m + b )/6

A 1 3 2 Ya 2 0.11

B 2 4 3 - 3 0.11

C 1 3 2 Ya 2 0.11

D 2 6 4 - 4 0.44

E 1 7 4 Ya 4 1.00

F 1 9 2 - 3 1.78

G 3 11 4 Ya 5 1.78

H 1 3 2 Ya 2 0.11

Total waktu yang diharapkan ( jalur kritis) 15


Probabilitas aktivitas Solusi

Varians proyek =
(varians kegiatan pada jalur kritis)

= varians A + varians C + varians E +


varians G + varians H
= 0,11 + 0,11 + 1,00 + 1,78 + 0,11
= 3,11
Probabilitas aktivitas Solusi

Standard deviasi proyek (s) =

varians proyek

3.11

=1.76 minggu
Probabilitas aktivitas Solusi
Kemudian perusahaan menetapkan batas waktu
penyelesaian proyek yakni selama 16 minggu, maka:

Nilai deviasi normal (Z)


= [batas waktu (n) waktu penyelesaian yang
diharapkan]/S
= (16 minggu 15 minggu)/1.76
= 1/1.76
= 0.57
Probabilitas aktivitas Solusi

Kemudian merujuk pada Tabel Normal, kita dapat mendapat


peluang 0.7157, artinya ada peluang sebesar 71.57% untuk
perusahaan menyelesaikan proyek tersebut dalam kurun
waktu 16 minggu atau kurang dari itu
Probabilitas aktivitas Solusi
0.57 Standard deviations
Peluang (T16
minggu)
adalah
71,57%

15 16 Waktu
minggu
Tentukan % penyelesaian proyek, jika pemilik
memasang target selesai dalam 17 minggu
kegiatan waktu a b m jalur kritis
A 2 1 3 2 YA
B 3 2 4 3 TIDAK
C 5 3 11 4 YA
D 4 1 7 4 TIDAK
E 6 5 7 6 YA
F 3 1 9 2 YA
Percepatan pada jalur kritis
Perlu diadakan analisis hubungan antara waktu
dan biaya Time Cost trade off timbul karena
pemilik ingin penyelesaian proyek lebih cepat dari
waktu yang dianggap normal.
ingin menjual produk mendahului saingan
Perbaikan instalasi agar dapat berproduksi
kembali
Kegiatan yang paling pendek (crash) : kegiatan
dilakukan dalam waktu sependek mungkin dengan
usaha usaha secara teknis masih memungkinkan.
contoh
KEGIATAN WAKTU Crash Biaya Biaya TOTAL
operasi percepatan FLOAT
NAMA kondisi per minggu KRITIS
i j D LF - EF
normal dalam juta
dalam juta
1 2 A 2 2 100 20 0 KRITIS

2 3 B 3 3 500 0 4 TIDAK

2 4 C 5 4 730 50 0 KRITIS

3 5 D 4 4 400 100 4 TIDAK

4 5 E 6 4 210 40 0 KRITIS

5 6 F 3 2 600 20 0 KRITIS

2540
penyelesaian
Jalur kritis ada di titik : A,C,E,F
Terjadi percepatan waktu di titik
C = 1 minggu ( 1 x 50 jt) = 50 Jt
E = 2 minggu ( 2 x 40 Jt) = 80 Jt
F = 1 minggu ( 1 x 20 Jt) = 20 Jt
Total = 150 Jt ( jika dipercepat 4 minggu)
Total biaya operational jika dipercepat 4 minggu
= 2540 + 150 = 2690 ( dalam juta)
= 2,69 M
Kelebihan
PERT & CPM
Sangat bermanfaat untuk menjadwalkan dan mengendalikan
proyek besar.
Konsep yang lugas (secara langsung) dan tidak memerlukan
perhitungan matematis yang rumit.
Network dapat untuk melihat hubungan antar kegiatan proyek
secara cepat.
Analisa jalur kritis dan slack membantu menunjukkan kegiatan
yang perlu diperhatikan lebh dekat.
Dokumentasi proyek dan gambar menunjukkan siapa yang
bertanggung jawab untuk berbagai kegiatan.
Dapat diterapkan untuk proyek yang bervariasi
Berguna dalam pengawasan biaya dan jadwal.
KETERBATASAN PERT & CPM
Kegiatan harus jelas dan hubungan harus bebas
dan stabil.
Hubungan pendahulu harus dijelaskan dan
dijaringkan bersama-sama.
Perkiraan waktu cenderung subyektif dan
tergantung manajer.
Ada bahaya terselubung dengan terlalu
banyaknya penekanan pada jalur kritis, maka
yang nyaris kritis perlu diawasi.
Perbandinngan PERT vs CPM
No Fenomena CPM PERT

1 Estimasi kurun waktu kegiatan Deterministik, satu Probabilistik, tiga


angka angka

2 Arah orientasi Ke kegiatan Ke peristiwa/kejadian

3 Identifikasi jalur kritis/float Hitungan maju dan Sama CPM


mundur

4 Waktu penyelesaian / milestone Ditandai angka Angka + varian


tertentu

5 Kemungkinan mencapai target jadwal Tidak ada ada

6 Menganalisis jadwal ekonomis Prosedurnya jelas Perlu dikonversi ke


CPM
Metode diagram preseden
Jaringan kerja dalam bentuk AON ( Activity Of Node )
Cocok untuk pekerjaan yang tumpah tindih
Denah yang lazim pada noode PDM
Nomor urut

ES Nama kegiatan waktu EF

LS tanggal tanggal LF
Istilah dalam PDM

lead Waktu yang mendahului

lag Waktu yang tertunda

Hubungan antara mulainya kegiatan


Konstrains SF dengan akhir kegiatan

Konstrain SS Hubungan antara awal kegiatan dengan awal


kegiatan pendahulu

Konstrain FF Hubungan antara selesai kegiatan dengan selesai


kegiatan terdahulu

Hubungan antara selesainya kegiatan dengan


Konstrain FS mulainya kegiatan berikutnya
METODE DIAGRAM PRESEDEN
SS (1-2)

1 2
FS (1-2)
ES A D EF ES B D EF
LS LF LS LF
FF (1-2)
SF (1-2)

FORMULA
ES2 = ES1 + SS(1-2) LF1 = LS2 - SS(1-2) + D1
= EF1 + FS (1-2) = LS2 - FS (1-2)
= EF1 + FF (1-2) D2 = LF2 - FF (1-2)
= ES1 + SF(1-2) D2 = LF2 - SF(1-2) + D1
EF2 = ES2 + D2 LS1 = LF1 D1
CONTOH SOAL
NO NAMA KEGIATAN WAKTU (D) KONSTRAIN

1 A 5 -

2 B 6 SS (1-2)= 3

3 C 6 FS (1-3) = 2
FF (2-3) = 2

4 D 7 SF (2-4) = 11

5 E 6 FS (2-5) = 1
SF (3-5) = 9
SS (4-5) = 4

6 F 8 SS (5-6) = 5
DENAH NODE PROYEK
4
7 D 7 14
SS=4
7 14
SS =3 SF=11
SS=5
1 2
FS=1 5 6
0 A 5 5 3 B 6 9 11 17 16 24
FF=2 E 6 F 8
0 5 3 9 11 17
16 24

3
7 C 6 13
FS=2 14
8

SF=9
CONTOH SOAL
NO NAMA KEGIATAN WAKTU (D) KONSTRAIN

1 A 5 -

2 B 6 SS (1-2)= 4

3 C 6 FS (1-3) = 3
FF (2-3) = 3

4 D 7 SF (2-4) = 10

5 E 6 FS (2-5) = 2
SF (3-5) = 12
SS (4-5) = 5

6 F 8 SS (5-6) = 6
DENAH NODE PROYEK
4
7 D 7 14
SS=5
9 16
SS =4 SF=10
SS=6
1 2
FS=2 5 6
10
0 A 5 5 4 B 6 14 20 20 28
FF=3 E 6 F 8
0 5 5 11 20 28
14 20
3
8 C 6 14
FS=3 14
8

SF=12
Contoh soal
4
D 5 fS=4

SS =3 SF=11 fS=5

1 2
FS=1 5 6
0 A 4 B 8
FF=2 E 5 F 2
0
3
C 4
FS=2

FF=9
4
D 5 FS=4

SS =4 SF=10 FS=6

1 2
FS=6 5 6
0 A 4 B 9
FF=4 E 5 F 2
0
3
C 4
FS=4

FF=7

Anda mungkin juga menyukai