Hydrotreating
Katalis yang dikembangkan untuk hydrotreating meliputi kobal dan molibdenum oksida pada
alumina, nikel oksida, nikel thiomolibdat, tungsten dan nikel sulfida, dam vanadium oksida [2].
Katalis kobal dan molybdenum oksida pada alumina merupakan yang paling sering digunakan
saat ini karena katalis tersebut terbukti sangat selektif, mudah untuk regenerasi, dan tahan
terhadap racun. Katalis tersebut harus diaktifkan dengan merubah logam hidrogenasi dari
bentuk oksida menjadi bentuk sulfida.
Jika, bagaimanapun, penghilangan nitrogen merupakan pertimbangan penting, katalis
yang tersusun dari senyawa nikel-kobal-molibdenum atau senyawa nikel-molibdenum yang
mendukung pada alumina ialah yang lebih efisien. Nitrogen biasanya lebih sulit untuk
dihilangkan dibandingkan dengan sulfur dari aliran hidrokarbon, dan pengolahan lain yang
mengurangi konsentrasi nitrogen berlebih ke tingkat yang memuaskan biasanya akan
menghilangkan sulfur berlebih secara efektif. Katalis yang mengandung nikel secara umum
membutuhkan aktivasi melalui prasulfida menggunakan karbon disulfida, merkaptan, atau
dimetil sulfida sebelum menaikkan suhu reaksi; namun, beberapa kilang mengaktifkan katalis
kobal-molibdenum ini dengan menginjeksi zat kimia sulifda ke dalam umpan minyak pada
waktu start-up [3]. Reaksi sulfida sangat eksotermik dan harus diperhatikan cara untuk
mencegah suhu yang berlebihan selama aktivasi/start-up.
Katalis kobal-molibdenum selektif untuk penghilangan sulfur dan katalis nikel-
molibdenum selektif untuk penghilangan nitrogen, walaupun kedua katalis dapat
menghilangkan baik sulfur maupun nitrogen [4]. Katalis nikel-molibdenum memiliki aktivitas
hidrogenasi yang lebih tinggi dibandingkan kobal-molibdenum yang menghasilkan, di kondisi
operasi yang sama, dalam kejenuhan cincin aromatik yang lebih besar. Secara sederhana
dinyatakan, jika pengurangan sulfur adalah tujuan utama, maka katalis kobal-molibdenum akan
mengurangi belerang sejumlah tertentu pada kondisi operasi yang sedikit berat dengan
konsumsi hidrogen lebih rendah dibandingkan katalis nikel-molibdenum. Jika pengurangan
nitrogen ataupun penjenuhan cincin aromatik yang diinginkan, katalis nikel-molibdenum
adalah katalis yang cocok digunakan.
Kemampuan untuk menyesuaikan ukuran pori-pori untuk memusatkan pori-pori
disekitar diameter artkular memiliki dampak yang besar pada aktivitas hydrotreating baik pada
saat start-of-run (SOR) maupun pada umur katalis. Reaksi terjadi dalam hydrotreating minyak
dan gas [400-1050 OF(200-566 OC)] umumnya memerlukan ukuran pori minimum untuk
mengatasi batasan paling diffusional. Pori-pori yang lebih besar dari yang diperlukan hanya
memberi sedikit dorongan untuk memperbaiki karakteristik diffusional dan karena diameter
pori katalis meningkatkan penurunan luas permukaan (pada volume pori konstan). Aktivitas
umumnya menurun bersamaan dengan luas permukaan dan kehilangan volume pori-pori
terjadi pada pori-pori berdiameter terkecil terlebih dahulu. Retensi aktivitas tertinggi adalah
jika volume pori terkonsentrasi/terpusat pada rentang diameter pori yang sangat sempit.
Pada hydrotreating yang berat, untuk mengurangi sulfur dalam LCO menjadi 0,05%
berat, kinerja dari katalis NiMo dan CoMo beraktifitas tinggi nampak setara.
Konsumsi katalis bervariasi mulai dari 0,001 sampai 0,007 lb/bbl (0,003 sampai 0,02
kg/m ) umpan tergantung pada beratnya operasi dan gaya gravitasi dan kandungan logam dari
3
umpan.
Hydrotreating satu tahap bertekanan tinggi hanya bagian paling depan [400-550 OF
(205-288 OC)] LCO yang mengurangi konsumsi hidrogen dan memperpanjang umur katalis.
Biasanya fraksi ini awalnya mengandung sekitar 11,1% berat mono-aromatik dan 17,5% berat
di-aromatik. Hidrogenasi pada 1200 psig (8,2 MPa) mengurangi kandungan di-aromatik
menjadi 0,4% berat dan menaikkan kandungan mono-aromatik menjadi 18,3% berat.
Penjenuhan cincin aromatik akhir sulit dilakukan karena stabilisasi resonansi cincin mono-
aromatik. Hidrogenasi pada 1500 psig (10,3 MPa) diperlukan untuk mengurangi kandungan
aromatik sampai 10% berat, namun hanya 1/3 dari sejumlah hidrogen yang diperlukan
dibandingkan mengurangi kandungan aromatik dari kisaran penuh [400-650 OF (205-345 OF)]
LCO. Ini karena bagian paling belakang LCO hanya berisi di- dan tri-aromatik dan bagian paling
depan berisi hampir semua mono-aromatik, sekitar 1/3 dari di-aromatik, dan tidak ada tri-
aromatik di LCO.
Hydrotreating umpan ke unit FCC mengurangi kandungan sulfur dari produk FCC dan
juga meningkatkan kandungan aromatik dari LCO (mungkin karena persentase senyawa mono-
aromatik di dalam umpan meningkat). Hydrotreating umpan FCC juga membuat lebih sulit
untuk mengurangi kandungan aromatik menjadi < 20% volume.
9.3 REAKSI-REAKSI
Reaksi utama hydrotreating adalah desulfurisasi tapi banyak lainnya terjadi pada tingat yang
sebanding dengan tingkat kesulitan operasi. Jenis-jenis reaksinya sebagai berikut:
1. Desulfurisasi
a. Merkaptan: RSH + H2 RH + H2S
b. Sulfida: R2S + 2H2 2RH + H2S
c. Disulfida: (RS)2 + 3H2 2RH + 2H2S
d. Thiophene: HC CH
HC CH + 4H2 C4H10
S
2. Denitrogenasi
a. Pyrrole: C4H4NH + 4H2 C4H10 + NH3
b. Pyridine: C5H5N + 5H2 C5H12 + NH3
3. Deoksidasi
a. Fenol: C6H5OH + H2 C 6 H 6 + H 2O
b. Peroksida: C7H13OOH + 3H2 C7H16 + 2H2O
4. Dehalogenasi
Klorida: RCl + H2 RH + HCl.
5. Hidrogenasi
Pentena: C5H10 + H2 C5H12
6. Hydrocracking: C10H22 + H2 C4H10 + C6H14
Kemudahan desulfurisasi bergantung pada jenis senyawa. Senyawa yang titik didih lebih rendah
didesulfurisasi lebih mudah dibandingkan titik didih lebih tinggi. Kesulitan dari penghilangan
sulfur meningkat sesuai urutan parafi, nafta, dan aromatik [5].
Penghilangan nitrogen membutuhkan kondisi operasi yang berat daripada desulfurisasi.
Untuk fraksi distilat menengah dari minyak mentah yang mengandung senyawa nitrogen
dengan konsentrasi tinggi, pengurang nitrogen yang efisien dicapai dengan menggunakan suatu
katalis yang memuat 90% nikel-molibdenum dan 10% nikel-tungsten [10].
Konsumsi hidrogen sekitar 70 scf/bbl dari umpan per persen sulfur, sekitar 320 scf/bbl
minyak umpan per persen nitrogen, dan 180 scf/bbl per persen oksigen yang dihilangkan.
Konsumsi hidrogen untuk olefin dan pengurangan aromatik dapat diestimasikan dari jumlah
stoikiometri yang dibutuhkan. Jika kondisi operasi cukup berat sehingga sejumlah besar
pecahan/cracking terjadi, konsumsi hidrogen meningkat dengan cepat. Penting untuk dicatat
bahwa persyaratan susunan hidrogen sebenarnya adalah dua sampai sepuluh kali jumlah
hidrogen stoikiometri yang dibutuhkan. Hal ini disebabkan hilangnya kelarutan minyak yang
meninggalkan reaktor menembus separator dan penjenuhan olefin-olefin yang dihasilkan oleh
reaksi pemecahan/cracking.
Semua reaksi bersifat eksotermik dan, tergantung pada kondisi khusus, kenaikan suhu
melalui reaktor 5 sampai 20 OF (3 sampai 11 OC) biasanya diamati.
9.4 VARIABEL PROSES
Variabel-variabel operasi yang utama adalah suhu, tekanan parsial hidrogen, dan kecepatan
ruang.
Peningkatan suhu dan tekanan parsial hidrogen meningkatkan pelepasan sulfur dan
nitrogen dan konsumsi hidrogen. Peningkatan tekanan juga meningkatkan kejenuhan hidrogen
dan mengurangi pembentukan batu/coke. Meningkatkan kecepatan ruang mengurangi
konversi, konsumsi hidrogen, dan pembentukan coke. Walaupun meningkatkan suhu dapat
meningkatkan pelepasan sulfur dan nitrogen, suhu yang berlebih harus dihindari karena
pembentukan coke yang meningkat. Rentang khusus variabel proses dalam operasi
hydrotreating adalah:
Konsumsi hidrogen untuk penghilangan sulfur, nitrogen, dan oksigen dapat diestimasikan dari
monografi yang disiapkan oleh Nelson [6] atau dari Bagian 9.2. Asumsikan hidrogen hilang oleh
larutan dalam produk yang diperkirakan satu pon per barel dari umpan [190 scf/bbl (34 m 3/
m3)].
Biaya konstruksi dan operasi dapat diestimasikan dari Gambar 9.3 dan Tabel 9.1.
Gambar 9.3 Biaya Investasi Alat Desulfurisasi Katalitis dan Hidrogenasi: 1999 U.S. Gulf Coast. (Lihat
Tabel 9.1.)
Tabel 9.1 Data Biaya Alat Desulfurisasi Katalitis dan Hidrogenasi
Hanya ada sedikit literatur tentang hasil dari hydrotreating tapi operasi ini relatif ringan
dan hasil produk dari 95-98% volume pada umpan (rentang titik didih sama dengan umpan)
dapat diharapkan dengan peningkatan 1O API dalam beratnya produk yang lebih berat.
Distribusi hasil produk ringan (C4-) diasumsikan sama dengan yang terdapat pada
hydrocracking. R. E. Maples telah mempublikasikan suatu kumpulan data literatur [11] yang
mengindikasikan kesulitan hydrotreating dari 400 scf hidrogen per barel umpan cukup untuk
masing-masing hydrotreaters ini dan diasumsikan kehilangan larutan 100 scf per barel umpan.
PERMASALAHAN
OAPI 55,0
S, sebagai merkaptan (RSH), wt% 0,5
S, sebagai sulfida (R2S), wt% 0,5
S, total, wt% 1,0