I. PENDAHULUAN
2
IV. PATOFISIOLOGI
Gangguan
Bicara
Resiko
Ketergantungan
3
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN WICARA
I. PENGKAJIAN
4
B. Data Obyektif :
1. Kemampuan menggunakan kata-kata.
2. Masalah khusus dalam berbahasa seperti (menirukan, gagap, hambatan
bahasa, malas bicara).
3. Kemampuan dalam mengaplikasikan bahasa.
4. Umur anak.
5. Kemampuan membuat kalimat.
6. Kemampuan mempertahankan kontak mata.
7. Kehilangan pendengaran (Kerusakan indra pendengaran).
8. Gangguan bentuk dan fungsi artikulasi.
9. Gangguan fungsi neurologis.
5
III. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Intervensi Rasional
Gangguan komunikasi verbal - Lakukan latihan komunikasi dengan memperhatikan - Latihan bicara yang sesuai dengan perkembangan anak
berhubungan dengan kurangnya perkembangan mental anak akan menghindari ekploatasi yang berakibat penekanan
stimulasi bahasa fungsi mental anak.
- Lakukan komunikasi secara komprehensif baik verbal - Komunikasi yang komprehensif akan memperbanyak
maupun non verbal. jumlah stimulasi yang diterima anak sehingga akan
memperkuat memori anak terhadap suatu kata.
- Berbicara sambil bermain dengan alat untuk - Bermain akan menigkatkan daya tarik anak sehingga
mempercepat persepsi anak tentang suatu hal. frekwensi dan durasi latihan bisa lebih lama.
- Berikan lebih banyak kata meskipun anak belum mampu - Anak lebih suka mendengarkan kata-akat dari pada
mengucapkan dengan benar. mengucapkan karena biasanya kesulitan dalam
mengucapkan.
- Lakukan sekrening lanjutan dengan mengggunakan - Untuk mengetahui jenis dan beratnya gangguan serta
Denver Speech Test. keterlambatan dalam berbicara pada anak.
Gangguan komunikasi berhubungan - Stimulasi bahasa dan latihn bicara tetap dilakukan sesuai - Untuk mengindari keter-lambatan perkembangan
dengan kerusakan fungsi alat-alat dengan perkembangan mentak anak. mental, bahasa maupun bicara ketika alat artikulasi
artikulasi sudah bisa diperbaiki.
- Kolaborasi: dengan ahli bedah untuk perbaikan alat-alat - Perbaikan alat-alat artikulasi hanya bisa dilakukan
artikulasi. secara optimal dengan pembedahan.
Gangguan komunikasi verbal - Lakukan latihan komunikasi dan stimulasi dini dengan - Agar stimulasi tetap diterima anak sesuai dengan
berhubungan dengan gangguan benda-benda atau dengan menggunakan bahasa isyarat perkembangan mental anak yang didasarkan atas
pendengaran serta biasakan anak melihat artikulasi orang tua dalam kemampuan penerimaan anak terhadap informasi yang
berbicara. diberikan
- Perhatikan kebersihan telinga anak - Hambatan pendengaran sering terjadi akibat adanya
kotoran di telinga.
- Kolaborasi dengan rehabilitasi untuk penggunaan alat - Alat bantu dengar diharapkan mampu mengatasi
bantu dengar. hambatan pendengaran pada telinga anak.
6
Gangguan komunikasi berhubungan - Gunakan bahasa yang sederhana dan umum digunakan - Memudahkan pemahaman dan menghindari
dengan hambatan bahasa dalam komunikasi sehar-hari. kebingungan akibat bahasa yang berubah-ubah.
- Gunakan diverifikasi bahasa sesuai dengan tingkat - Diversifikasi bahasa dapat diberikan jika kemampuan
kematangan dan pengetahuan anak. mental anak sudah matang seperti setelah umur 9 tahun,
karena perkembangan sel-sel otak anak sudah mulai
maksimal.
Kecemasan orang tua berhubungan - Gali kebiasaan komunikasi dan stimulasi orang tua - Untuk dapat menggali efektivitas dan kemampuan serta
dengan ketidakmampuan anak berbicara terhadap anak. usaha yang telah dilakukan oleh orang tua, untuk
mengindari overlaping tindakan yang berakibat orang
tua menjadi bosan.
- Berikan penjelasan tentang kondisi anaknya secara jelas, - Pengikutsertaan keluarga terhadap perawatan anak
serta kemungkinan penanganan lanjutan, prognose serta secara langsung akan mampu mengurangi tingat
lamanya tindakan atau pengobatan. kecemasan orang tua terhadap keadaan anaknya.
Gangguan komunikasi berhubungan - Hindari bicara pada saat kondisi bising. - Komunikasi tidak efektif sehingga anak menjadi
dengan kecemasan irritabel.
- Lakukan komunikasi dengan posisi lawan bicara setinggi - Untuk meningkatkan pandangan mata dan efektivitas
badan anak. komunikasi sehingga anak merasa lebih nyaman.
- Lakukan latihan bicara sambil bermain dengan mainan - Agar anak lebih tertarik dan tidak lekas bosan.
kesukaan anak.
Gangguan komunikasi berhubungan - Lakukan observasi dan pemeriksaan fisik neurologi - Untuk mengetahui kemungkinan posisi kelainan dalam
dengan kurangnya kemampuan memori secara mendetail. otak.
dan kerusakan sistem saraf pusat. - Kolaborasi pemeriksaan EEG - Untuk mengetahui kemungkinan kelainan pada SSP
anak.