Anda di halaman 1dari 18

ALAT-ALAT INSTRUMENTASI LABORATORIUM

1. Inkubator

Gambar 1. Inkubator
Dalam biologi, inkubator adalah alat yang digunakan untuk tumbuh dan memelihara
budaya mikrobiologi atau kultur sel. Inkubator mempertahankan suhu optimal, kelembaban
dan kondisi lain seperti karbon dioksida (CO2) dan kandungan oksigen dari atmosfer di dalam.
Inkubator sangat penting untuk banyak pekerjaan eksperimental dalam biologi sel,
mikrobiologi dan biologi molekuler dan digunakan untuk kultur bakteri baik serta sel
eukariotik (Alat2, 2013).
Inkubator sederhana berbentuk kotak dengan pemanas disesuaikan, biasanya naik ke 60
sampai 65 ° C (140-150 ° F), meskipun beberapa incubator bisa memiliki suhu yang sedikit
lebih tinggi (umumnya tidak lebih dari 100 ° C). Inkubator yang lebih rumit juga dapat
mencakup kemampuan untuk menurunkan suhu (melalui pendinginan), atau kemampuan untuk
mengendalikan kelembaban atau tingkat CO2. Hal ini penting dalam budidaya sel mamalia,
dimana kelembaban relatif biasanya> 95% dan pH yang agak asam dicapai dengan
mempertahankan tingkat CO2 dari 5% (Alat2, 2013).
Berikut langkah - langkah yang harus diperhatikan dalam penggunaan Inkubator Lab :
Cara Menghidupkan
- Untuk mengoperasikan incubator, colokkan kabel inkubator pada sumber daya listrik
- Siapkan sampel yang akan diinkubasi kemudian letakkan pada rak dalam ruang
inkubator kemudian tutup pintu incubator
- Jika persiapan sampel telah selesai, tekan tombol POWER pada posisi ON, maka alat akan
langsung menyala ditandai dengan display menyala
Cara Penggunaan
- Siapkan sampel yang akan diinkubasi kemudian letakkan pada rak dalam ruang incubator
kemudian tutup pintu inkubator
- Set TIMER dengan memutar tombol TIMER sesuai waktu yang diinginkan, di set awal per
10 jam , jadi jika ingin menginkubasi selama 24 jam putar tombol pada posisi 2 lebih 4
strip

1
- Untuk set suhu, tekan tanda < kemudian digit hijau akan berkedip. Naikkan atau turunkan
dengan menekan ^/v kemudian tekan MD (enter). Catatan: SV : digit hijau suhu yang
diinginkan PV: digit merah, suhu yang ada sekarang
Cara Mematikan
- Bila inkubasi telah selesai, matikan alat dengan menekan kembali tombol POWER pada
posisi OFF
- Lepaskan colokan pada sumber daya listrik
Cara Perawatan
- Untuk perawatan bersihkan alat hanya dengan lap bersih atau lap yang dibasahi air
kemudian lap dengan kain kering setiap selesai digunakan
- Rak dapat dilepas untuk memudahkan membersihkan dengan cara ditarik

2. Drying Oven

Gambar 2. Oven Laboratorium


Oven laboratorium atau drying oven merupakan alat yang digunakan untuk sterilisasi atau
pembersihan dengan menggunakan udara kering. Alat sterilisasi ini dipakai untuk mensterilkan
alat-alat gelas seperti Erlenmeyer, Petridish (cawan petri), tabung reaksi dan gelas lainnya.
Bahan-bahan seperti kapas, kain dan kertas juga dapat disterilkan dalam oven tetapi dalam
temperatur tertentu, pada umumnya temperatur yang digunakan pada sterilisasi cara kering
adalah sekitar 140-1700C selama paling sedikit 2 jam. Perlu diperhatikan bahwa lamanya
sterilisasi tergantung pada jumlah alat disterilkan dan ketahanan alat terhadap panas (Alat4,
2013).
Suhu oven lebih rendah dibandingkan dengan suhu tanur yaitu berkisar antara 105ºC.
Tidak semua alat gelas dapat dikeringkan didalam oven, hanya alat gelas dengan spesifikasi
tertentu saja yang dapat dikeringkan, yaitu alat gelas dengan ketelitian rendah. Sedangkan
untuk alat gelas dengan ketelitian tinggi tidak dapat dikeringkan dengan oven. Apabila alat
gelas dengan ketelitian tinggi tersebut dimasukkan ke dalam oven, maka alat gelas tersebut
akan memuai dan berakibat ketelitiannya tidak lagi teliti. Biasanya digunakan desikator untuk
mengeringkannya (Alat2, 2013).
Cara penggunaan
- Hubungkan drying oven dengan sumber listrik
- Masukkan peralatan laboratorium yang ingin disterilisasi kemudian atur dengan rapi dan
tutup pintu oven dengan rapat.

2
- Hidupkan Drying Oven dengan menekan tombol ON, kemudian lampu di drying oven
akan berkedip.
- Atur suhu dan waktu yang diinginkan pada drying oven. Jika peralatan terbuat dari plastic,
dan bahan yang mudah berubah volume seperti pipet ukur dan labu ukur sebaiknya suhu
tidak melebihi 100°C.
• Bila suhu 1700C, atur waktu 1 jam • Bila suhu 1600C, atur waktu 2 jam
• Bila suhu 1500C, atur waktu 2,5 jam • Bila suhu 1400C, atur waktu 3 jam
- Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur waktu secara otomatis kembali ke nol
- Setelah selesai biarkan terlebih dahulu peralatan laboratorium mendingin didalam oven,
setelah mendingin keluarkan peralatan laboratorium dan tata kembali peralatan
laboratorium dengan rapi.
- Jangan lupa mencabut kabel oven dari sumber listrik agar tidak terjadi hal yang tidak
diinginkan.
Cara Perawatan
Oven Laboratorium yang baik adalah oven yang selalu dirawat. Sebelum oven digunakan
bersihkan semua aksesori dan rak tatakan. Selalu pastikan steker oven sudah dicabut dan oven
sudah dingin sebelum dibersihkan. Buka pintu oven dan bagian dalam dibersihkan dengan lap
lembut dalam air panas atau detergen. Zat abarsif jangan digunakan untuk membersihkan oven.
Jangan mengelap elemen pemanas. Bagian luar dapat dibersihkan dengan lap basah.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tidak diperbolehkan menggunakan alat
gelas untuk dimasukkan kedalam oven. Jagalah agar selalu ada jarak minimal 1” antara bagian
atas dan bagian elemen pemanas. Jangan sekali-sekali menggunakan oven dalam keadaan pintu
terbuka. Hindari seringnya membuka pintu oven saat sedang digunakan, hal ini menimbulkan
panas dalam oven berkurang. Selalu gunakan gegep untuk mengambil peralatan dari dalam
oven. Hentikan pemakaian oven bila terlihat asap pada kabel listrik. Segera cabut steker dari
stopkontak.

3. Waterbath

Gambar 3. Waterbath
Water Bath merupakan peralatan yang berisi air yang bisa mempertahankan suhu air pada
kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan.
Fungsi

3
Water Bath merupakan peralatan yang berisi air/cairan khusus yang bisa mempertahankan
suhu pada kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan. Fungsi utama dari water bath
adalah untuk menciptakan suhu yang konstan dan digunakan untuk inkubasi pada analisis
mikrobiologi. Serta, digunakan untuk melebur basis, menguapkan ekstrak. Pemanasan untuk
mempercepat kelarutan. Water bath juga termasuk ke dalam kategori alat laboratorium. Fungsi
lainnya dari water bath adalah untuk mereaksikan zat diatas suhu ruangan dan aktifitas enzim.
Pemanasan pada suhu rendah 30°-100°c.
Prinsip kerja
Pada saat dingin mensterilisasi steker dihidupkan, dipilih suhu (temperatur) yang
diinginkan (jika memungkinkan) dan atur. Pengaturan harus dilakukan sesuia dengan
pembacaan thermostat (bila tersedia), atau sesuai dengan suatu sistem pengawasan suhu.
Cara kerja
Pada saat saklar diposisi “on” maka arus listrik dari sumber akan member ikan suplay
listrik ke heater. Heater yang diberi arus listrik memberikan panas pada alat, suhu semain
tinggi , dan berhenti naik sampai suhu yang diinginkan.
Cara Penyimpanan Waterbath
- Sebagai media pemanas digunakan air suling ( jangan menggunakan air sumur, karena
menyebabkan korosi )
- Selesai digunakan ( jika menggunakan listrik ) matikan arus listrik dan dicabut dari arus
listrik
- Jika hendak disimpan air ( media pemanas ) dikosongkan.
Cara Perawatan Waterbath
- Untuk perawatan, bersihkan alat hanya dengan lap bersih yang dibasahi air kemudian lap
dengan kain kering setiap selesai menggunakan alat
- Box kontrol jangan sampai tersiram atau kemasukkan air karena dapat berakibat tersengat
tegangan listrik ( berbahaya ) atau alat akan menjadi rusak
- cara rutin air dapat diganti atau ditambahi +/-2 bulan sekali
Kalibrasi
Paling tidak dilakukan dua kali per tahun (2x/tahun), termometer waterbath harus dicek
oleh petugas yang bertanggung jawab untuk hal ini atau seseorang yang diberi tugas oleh
Kepala laboratorium, dengan menggunakan termometer terkalibrasi. Interval uji penyimpanan
(deviasi) harus didokumentasikan/ dicatat pada buku peralatan. Bila alat teroperasi tanpa
mengindahkan suhu yang diinginkan, prosedur ini tidak perlu dilakukan, alat harus diberi
label yang sesuai untuk ini.

4. Autoclave

4
Gambar 4. Autoclave
Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda
menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang lebih 15
menit. Alat-alat yang berupa glass ware maupun dissecding kit sebelum digunakan harus
disterilkan dulu. Demikian juga medium yang sudah dimasukan dalam botol medium harus
disterilkan juga. Dengan pemanasan di dalam autoklaf maka bakteri dan mikrobia dapat mati
akibat suhu yang tinggi (120C) dan tekanan uap air yang besar (1,5 kg/cm2) selama 15 menit
(Hendaryono, 2008).
Fungsi
Autoklaf berfungsi mensterilisasikan alat-alat bersekala menggunakan uap air panas.
Dimana uap air panas akan merusak protein mikroba hingga mengalami koogulasi, pada saat
itu protein akan mengendap (denaturasi) dan menyebabkan kematian pada mikroba. Saat
penggunaan autoklaf penutupan harus benar- benar rapat agar uap air yang bertekanan tinggi
masuk kedalam atau beruduksi ke alat. Autoklaf mempunyai cara kerja yang hampir sama
dengan alat masak, pressure cooier, sebab alat ini merupakan suah bejana yang diisi air dan
ditutup rapat-rapat. (Hendaryono, 2008).
Cara Kerja
- Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoclave. Jika air kurang
dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air
hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
- Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir, maka tutup harus
dikendorkan.
- Tutup autoclave dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang
keluar dari bibir autoclave. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
- Nyalakan autoclave, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.
- Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoclave dan
terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan)
dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2
atm.
- Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga
sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka
nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoclave dengan hati-hati.

5
5. Mikroskop

Gambar 5. Mikroskop
Mikroskop atau dapat pula disebut mikroskop adalah sebuah alat yang berfungsi untuk
melihat objek yang sangat kecil untuk dilihat dengan mata kasar, banyak sekali jenis-jenis
mikroskop diantaranya mikroskop optis,mikroskop cahaya,mikroskop electron dan masih
banyak lagi (Alat3, 2013)
Selain jenis-jenis diatas ada pula mikroskop binocular, adalah salah satu mikroskop yang
memiliki dua eyepieces (teropong) , alat ini dapat pula menjadi sebuah alat penelitian selain itu
alat ini dapat menimbang sekitar 130 pon (60 kg) dengan menggunakan serangkaian lensa
ocular dan perangkat lainya(Alat3, 2013)
Fungsi
Mikroskop memiliki fungsi sebagai berikut :
- Fungsi utamanya adalah untuk melihat dan mengamati objek dengan ukuran sangat kecil
yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang
- Fungsi lainnya dari mikroskop tetap akan berakar pada fugsi utamanya, bedanya beberapa
jenis mikroskop dibuat untuk fungsi yang lebih detail, contohnya ada jenis mikroskop
yang dibuat hanya untuk mengamati satu jenis objek mikroskopis saja.
Cara Menggunakan Mikroskop
Untuk dapat melihat objek (preparat/ sediaan) melalui mikroskop gunakan lensa objektif
yang memiliki perbesaran lemah dulu, kemudian lakukan langkah langkah berikut:
- Letakkan kaca benda (object glass) beserta objek yang akan diamati (preparat/sediaan)
pada meja objek. Aturlah posisi kaca benda sehingga objek yang akan diamati berada
pada lapangan pandang.
- Jepitlah kaca benda dengan penjepit yang terletak di atas meja objek.
- Sambil melihat dari samping, turunkan lensa objektif secara perlahan dengan
menggunakan pemutar kasar hingga jarak lensa objektif dan preparat yang diamati kira-
kira 5 mm. Pada beberapa mikroskop, yang naik turun bukan lensa objektifnya tetapi meja
objek (Hati-hati! Jangan sampai lensa objektif menyentuh/membentur gelas benda. Hal ini
dapat menyebabkan lensa objektif tergores).
- Perhatikan bayangan melalui lensa okuler. Gunakan pemutar kasar untuk menaikkan atau
menurunkan lensa objektif sampai preparat terlihat jelas. Apabila bayangan belum terlihat,
ulangi langkah (3).

6
- Setelah preparat terlihat, dengan menggunakan pemutar halus, naik turunkan lensa
objektif agar tepat pada fokus lensa (preparat tampak lebih jelas).
- Untuk memperoleh perbesaran kuat, kita dapat mengganti/mengubah lensa objektif
dengan cara memutar revolver. Usahakan agar posisi preparat tidak bergeser. Bila hal ini
terjadi maka kamu harus mengulangi dari awal.
Cara Mengukur melalui Mikroskop
Mikroskop digunakan untuk mengamati dan mempelajari objek (preparat/spesimen) yang
ukurannya sangat kecil. Ukuran preparat yang kita amati dapat diperkirakan dengan cara
membandingkannya dengan ukuran lapangan pandang yang berbentuk lingkaran. Mari kita
mengukur menggunakan mikroskop.
- Gunakan lensa objektif dengan perbesaran lemah, misalnya 10x. Letakkan
penggaris/mistar plastik transparan (tembus pandang) dengan skala milimeter di atas meja
objek. Unit pengukuran panjang yang digunakan adalah milimeter atau micron. 1
milimeter setara dengan 1000 mikron.
- Aturlah pemutar kasar sehingga mistar terletak pada fokus yang tepat.
- Perlahan-lahan geserlah mistar sehingga diperoleh bayangan
- Jika ukuran lapangan pandang pada mikroskop seperti pada Gambar, berarti ukuran
lapangan pandang pada mikroskop tersebut adalah 12 mm.
- Gantilah mistar dengan preparat/sediaan yang diamati. Misalkan preparat/sediaan yang
diamati setengah ukuran bidang lapangan pandang, maka ukuran preparatnya adalah ½
x12 mm = 6 mm.
- Bagaimana mengetahui ukuran preparat yang diamati? Penggunaan lensa objektif dengan
perbesaran lemah, akan sulit untuk memperkirakan ukuran bagian yang lebih kecil. Untuk
itu, perlu menggunakan lensa objektif dengan perbesaran kuat, misalnya 40x. Jika ukuran
bayangan preparat yang diamati misalkan ¼ ukuran lapangan pandang mikroskop, maka
perkiraan ukuran sebenarnya dari benda yang diamati adalah ¼ x10/40 x 6 mm = 0,375
mm (perkiraan).
Perawatan Mikroskop
Mikroskop merupakan peralatan biologi yang perlu dirawat dengan baik. Cara membawa
mikroskop dengan baik adalah pegang tangkainya dengan tangan kanan dan letakkan tangan
kiri untuk menopangnya. Jangan mengayun, melambungkan, atau menggetarkannya sewaktu
meletakkan mikroskop dan jangan mengangkat mikroskop pada tubuh tabungnya, karena akan
ada bagian yang lepas atau jatuh apabila hal ini kamu lakukan. Mikroskop yang telah selesai
dipakai harus dibersihkan, pakailah penutup plastik atau masukkan pada kotaknya agar
terhindar dari debu. Simpan pada tempat yang kering dan usahakan dalam lemari yang
dilengkapi dengan lampu untuk mengurangi kelembaban. Lensa yang kotor harus dibersihkan
dengan kain lembut, kapas pengisap atau kertas lensa yang telah dibasahi dengan air bersabun,
alkohol, atau xilol. Lakukan dengan hati-hati karena lensa mudah tergores, yang dapat
mengakibatkan pengamatan menjadi kurang jelas.

7
6. Container Nitrogen (N2) Cair

Gambar 6. Container N2 Cair


Container nitrogen cair memiliki ukuran yang berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan
yang diperlukan.
Tabel 1 Spesifikasi Container Nitrogen Cair Untuk Semen Beku
Model TW MVE TW XTL MVE TW XT MVE TW XT MVE TW XT MVE
XTL Spectrum 8 Spectrum 10 Spectrum 21 Spectrum 34 Spectrum
3 3 8 12 20 35
Kapasitas
jumlah straw 1.200 1.200 1.200 1.200 2.400 2.400 3.600 3.600 2.400 3.600
0.22 cc
Kapasitas
3 3.6 8 8.4 10 11 21 20.5 34 36.5
LN2 (l)
Berat kosong
3.3 3.6 8,9 5 7.5 8 11.8 11 15.8 16
(kg)
Diameter
51 51.2 51 55.4 51 55.4 55.4 55.4 51 55.4
leher (mm)
Jumlah
canister 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
(buah)
Container nitrogen cair telah didesign khusus untuk menyimpan straw semen beku pada
suhu ± -196°C dalam larutan nitrogen.
Pemeliharaan atau Perawatan Tabung Container
Tabung container dipastikan agar selalu dalam posisi tegak lurus, ditempat yang kering,
serta diberikan selimut penutup agar mengindari terjadinya benturan dan kerusakan pada
container. Apabila nitrogen cair tertumpah/terjatuh maka segera di kembalikan dalam posisi
tegak lurus. Bagi yang bekerja dengan nitrogen cair maka selalu menggunakan sarung tangan
dan kaca pelindung mata agar tidak terjadi kecelakaan/kerusakan pada tubuh yang disebabkan
oleh nitrogen cair tersebut.
Bahaya dan Prosedur Keselamatan
Kulit dan Mata : hindari terjadinya kontak langsung pada kulit dan mata terhadap nitrogen
cair, nitrogen cair yang menempel pada mata dan kulit dapat menyebabkan terjadinya luka
bakar dan kerusanakan sel kulit akibat dingin yang ekstrim, kerusakan sel dapat terjadi bila
kontak dengan nitrogen cair dalam waktu yang lama. Kulit dan mata yang mengalami kontak
dengan nitrogen cair maka segera dibilas dengan air bersih selama 15 menit untuk
menghilangkan sisa-sisa nitrogen cair yang menempel pada kulit dan mata, setelah itu berobat
ke dokter jika masih mengalami rasa sakit.

8
7. Container CO2

Gambar 7. Container CO2


Container CO2 pada prinsipnya memiliki kesamaan dalam perawatan dan keamanan
dengan container nitrogen cair, yang berbeda hanyalah bentuk tabung container. Pada container
CO2 tabung benbentuk silinder (Gambar 7). Pada bagian atas tabung terdapat katup yang bisa
dibuka dan ditutup dengan menggunakan kunci cabang atau bulat ukuran 24 inchi. Apabila
tabung telah mengalami jumlah CO2 yang sedikit, maka tekanannya akan berkurang dan lemah
sehingga harus diganti atau diisi ulang kembali.

Tabel 2 Spesifikasi tabung container CO2


Model 180-HP 200-HP 240-HP 265-HP
Kapasitas (ft3) 3898 4143 4529 5394
Performa; gas flow 120 130 130 130
(ft/jam)
Berat (pounds) 320 330 415 425

8. Timbangan Analitik

Gambar 8. Analytical Balance


Analytical Balance atau timbangan analitik adalah sebuah instrument yang berfungsi untuk
mengukur massa suatu benda dengan akurasi sampai ±0,0001 gram, alat ini merupakan salah
satu alat laboratorim yang sangat dibutuhkan sebagai dibutuhkan di laboratorium. Analytical
Balance disebut juga Timbangan Analitik. Dalam Pengukuran dengan analytical balance
banyak factor yang dapat menyebapkan ketidaktepatan hasil data yang dihasilkan atau diukur,
factor-faktor tersebut diantaranya, kelembapan suhu, getaran di sekitar tempat mengukur
keseimbangan, sidik jari saat mengangkat wadah dan masih banyak lagi (Alat1, 2013).

9
Analytical Balance adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur berat suatu benda
dengan akurasi tertentu, dipasaran banyak sekali berbagai macam type balance diantaranya,
analytical balance, electronic balance, laboratory balance, precision balance dan masih banyak
lagi (Alat1, 2013).
Petunjuk Dasar Penggunaan
- Timbangan analitik ini digunakan untuk menentukan berat bahan yang akan ditimbang.
Timbangan ini non-otomatis, bahan secara manual ditempatkan pada pelat timbangan dan
berat bahan dibaca setelah nilainya stabil.
- Letakkan timbangan pada permukaan yang stabil dan rata
- Hindari panas yang ekstrim atau perubahan temperature ruangan karena pemanasan atau
sinar matahari langsung.
- Hindari aliran udara secara langsung yang dapat disebabkan oleh pintu atau jendela.
- Hindari goncangan saat proses penimbangan
- Timbangan harus terlindung dari kelembaban tinggi, uap bahan kimia dan debu.
- Kesalahan pembacaan hasil dapat terjadi karena gangguan elektromagnetis atau karena
suplay listrik yang tidak stabil
Prosedur Kerja
- Hubungkan timbangan dengan suplay listrik
- Tunggu beberapa menit, timbangan akan melakukan check posedur dan test kalibrasi.
Setelah kalibrasi selesai, pada display akan menunjukkan off
- Tekan tombol ON/OFF untuk menghidupkan timbangan
- Display akan menunjukkan angka 0,0000 timbangan siap digunakan
- Letakkan bahan yang akan ditimbang pada pelat timbangan. Setelah stabil, display akan
menunjukkan berat bahan.
- Ambil bahan dari timbangan
- Tekan tombol On/Off untuk mematikan timbangan
- Timbangan dalam keadaan stand by, layar display menunjukkan waktu
- Cabut aliran listrik apabila proses penimbangan sudah selesai.

9. Centifuge

Gambar 9. Centrifuge
Centifuge merupakan alat laboratorium yang memanfaatkan gaya sentrifugal, yaitu gaya
yang timbul akibat benda yang diputar dari satu titik sebagai porosnya. Centrifuge memiliki
fungsi yaitu:
- Untuk memisahkan partikel dari satu benda cair atau dengan kata lain memisahkan benda
cair dari kepadatan yang berbeda.

10
- Untuk memisahkan organel berdasarkan massa jenisnya melalui proses pengendapan.
Cara Penggunaan Alat Centrifuge
Sebelum menggunakan centrifuge berikut beberapa prinsip kerja
- Mempersiapkan larutan yang akan dimurnikan atau dipisahkan
- Menyambungkan centrifuge pada aliran arus listrik
- Menyalakan centrifuge
- Membuka penutup centrifuge dengan tekan tombol open.
- Memasukkan larutan ke dalam gelas tabung centrifuge, larutan yang dimasukkan kedalam
tabung memiliki ukuran yang sama.
- Memasukkan tiap tabung ke dalam lubang centrifuge. Untuk meletakkan gelas tabung
berisi larutan yang akan dimurnikan, tabung harus diletakkan secara bersilang
berlawanan. Namun hal ini tidak perlu dilakukan jika semua lubang pada centrifuge terisi
penuh oleh tabung larutan yang akan dimurnikan.
- Menutup kembali penutup centrifuge.
- Mengatur waktu yang diperlukan dan tentukan pula kecepatan rotasi putaran (Rpm) yang
diinginkan.
- Menekan tombol on untuk memulai memurnikan larutan
- Setelah pemurnian selesai, menekan tombol open dan ambil semua larutan dalam tabung
yang telah dimurnikan dengan cara mengambilnya secara berseling berlawanan pula.
Cara Perawatan
Beberapa langkah untuk melakukan perawatan centrifuge yaitu:
- Membersihkan wadah centrifuge setiap hari atau setiap ada: tumpahan cairan, dengan
menggunakan etanol 70% untuk wadah logam, larutan pemutih 1% untuk wadah plastik.
- Menghindari pengggunaan pemutih untuk wadah logam karena dapat menyebabkan
korosi.
- Membilas wadah setelah dipakai dan membersihkan setiap sisa darah.
- Melakukan periksaan terhadap kawat kabel secara berkala untuk memeriksa apakah
bagian terminalnya rusak dan sambungan terputus. Bila keluar percikan api dari
centrifuge atau putaran mesin ireguler melakukan penyikatan karbon atau mengganti yang
baru.
- Pelumasan centrifuge harus dipraktikkan oleh ahlinya, sesuai dengan petunjuk pemakaian.
- Jika menggunakan bahan hazar (beracun) penutup centrifuge tidak sembarangan dibuka,
harus diarahkan oleh operator ahlinya.
- Meletakkan centrifuge pada ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang baik.

10. Laminar Air Flow

11
Gambar 10. Lamina Air Flow
Laminar Air Flow adalah meja kerja steril untuk melakukan kegiatan inokulasi/
penanaman. Laminar Air Flow merupakan suatu alat yang digunakan dalam pekerjaan
persiapan bahan tanaman, penanaman, dan pemindahan tanaman dari sutu botol ke botol yang
lain dalam kultur in vitro. Alat ini diberi nama Laminar Air Flow Cabinet, karena meniupkan
udara steril secara kontinue melewati tempat kerja sehingga tempat kerja bebas dari, debu dan
spora-spora yang mungkin jatuh kedalam media, waktu pelaksanaan penanaman. Aliran udara
berasal dari udara ruangan yang ditarik ke dalam alat melalui filter pertama (pre-filter), yang
kemudian ditiupkan keluar melalui filter yang sangat halus yang disebut HEPA (High
efficiency Particulate Air FilterI), dengan menggunakan blower.
Laminar Air Flow (LAF) digunakan sebagai ruangan untuk pengerjaan secara eseptis.
Prinsip penaseptisan suatu ruangan berdasarkan aliran udara keluar dengan kontaminasi udara
dapat diminimalkan.
Pada Laminar Air Flow, terdapat 2 macam filter:
- Pre-filter, yang menggunakan saringan pertama terhadap debu-debu dan benda-benda yang
kasar. Pori-porinya kira-kira 5 mm sehingga efisiensinya dapat mencapai 95 mm untuk
objek-objek yang ≥ 5 mm.
- HEPA filter dengan pori-pori 0.3 (m dan terdapat pada bidang keluar udara kearah
permukaan tempat kerja.
Laminar Air Flow sering disebut juga sebagai Biological Safety Cabinet (BSC) yaitu alat
yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC/LAF mempunyai pola pengaturan dan
penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar UV beberapa jam sebelum
digunakan.
Prosedur penggunaan BSC/FAL
- Hidupkan lampu UV selama 2 jam, selanjutnya matikan segera sebelum mulai bekerja.
- Pastikan kaca penutup terkunci dan pada posisi terendah.
- Nyalakan lampu neon dan blower.
- Biarkan selama 5 menit.
- Cuci tangan dan lengan dengan sabun gemisidal / alkohol 70 %.
- Usap permukaan interior LAF/BSC dengan alkohol 70 % atau desinfektan yang cocok dan
biarkan menguap.
- masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh (overload) karena
memperbesar resiko kontaminan.

12
- Atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke LAF/BSC sedemikian rupa sehingga efektif
dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril.
- Jangan menggunakan pembakar Bunsen dengan bahan bakar alkohol tapi gunakan yang
berbahan bakar gas.
- Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh aktivitas kerja.
- setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluar dari BSC
- Usap permukaan interior LAF/BSC dengan alkohol 70 % dan biarkan menguap lalu tangan
dibasuh dengan desinfektan.
- Matikan lampu neon dan blower.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Laminar Air Flow (LAF)
- Jangan meletakkan lampu bunsen terlalu dekat dengan filter dan alkohol untuk merendam
peralatan kultur.
- Jangan menumpuk alat-alat, botol-botol media, dan lain-lain benda di depan tempat
bekerja sehingga menghalangi aliran udara.
- Jangan mencelupkan alat tanam dengan nyala api ke dalam alkohol (nyala api alkohol
yang terdapat pada alat tanam, tidak terlihat dengan jelas di tempat yang terang HATI-
HATI !!!).
- Jangan mendekati lampu bunsen, dengan tangan yang baru disemprot alkohol atau spiritus.
- Bersihkan Laminar Air Flow Cabinet, setelah selesai bekerja. Jangan meninggalkan botol
bekas, kapas bekas, dan sebagainya di dalam LAF.
Prinsip Kerja
- Laminar Air Flow digunakan sebagai meja kerja steril untuk kegiatan inokulasi/
penanaman.
- Laminar Air Flow mengutamakan adanya hembusan udara steril yang digerakkan oleh
blower yang disaring oleh HEPA Filter.
- Sebelum dioperasikan Laminar Air Flow harus dinyalakan minimal 30 menit dan harus
dilakukan penyemprotan dengan alcohol agar alat dan ruang kerja tersebut terjamin
kesterilannya.
- Pada saat melaksanakan pekerjaan, harus dinyalakan blowernya yang berfungsi sebagai
penghembus udara steril dan lampu TL sebagai penerang.
- Agar Laminar Air Flow dapat difungsikan setiap saat, pemeliharaan dan perawatan alat
harus selalu dilakukan.
Cara Perawatan Laminar Air Flow (LAF)
- Membersihkan semua sisa potongan eksplan dengan tissue.
- Bakarlah (pisau scalpel, pinset) dengan menyemprotkan terlebih dahulu dengan alkohol
95% dan tempatkan kembali dalam keadaan siap pakai.
- Matikan blower dengan memijit tombol “off”.
- Semprotkan ruang kerja dengan alkohol.
- Tutup kembali pintu Laminar Air Flow Cabinet.
- Matikan lampu TL.
- Nyalakan kembali lampu UV.

11. Water Purifier (Alat Pemurni Air)

13
Fungsi
Alat ini berfungsi untuk memurnikan air sehingga dihasilkan air yang memenuhi syarat
untuk kebutuhan laboratorium seperti untuk kultur jaringan, pembuatan media, elektroforesis
bahkan untuk pencucian alat lab
Komponen Alat
Secara umum alat ini terdiri dari 3 komponen utama yaitu :
- Sistim Pemurni Air menggunakan Riverse Osmosis system (RiOs)
- Tangki penampung air (Reservoirs)
- Sistim Pemurni Air Milli-Q Academic
Fungsi Komponen
a. Riverse Osmosis System (RiOs TM 16)

Gambar 11. RiOs


Alat ini berfungsi untuk memurnikan air pada tahap awal dari sumber air. System yang
berperan pada tahap ini menggunakan sistim reverse osmosis (kebalikan dari sistim
osmosis). Sistim ini difungsikan dengan menggunakan filter dengan ketebalan sekitar
0,00001 mikron, memiliki pori-pori yang sangat halus dan berfungsi untuk menyaring
mikroorganisme, virus, logam berat , bahan-bahan inorganic, serta polutan radioaktif.
Namun demikian sumber air yang dipergunakan harus memenuhi standar yang diharapkan
Tabel 3 Beberapa persyaratan sumber air untuk RiOs
Komponen Nilai
Tekanan Air 2.0 bar
Jumlah partikel terlarut < 2000 μS/cm
Temperatur 2 – 35°C
Kadar besi < 0.1 ppm
Alumunium < 0.05 ppm
Manganese < 0.05 ppm
pH 4 – 10
CO2 < 30 ppm
Karena begitu ketatnya persyaratan sumber air (feed water) yang diperlukan,
sementara kualitas air kita umumnya belum memenuhi syarat tersebut diatas. Oleh karena
itu sumber air yang tersedia perlu dilakukan pengolahan (pretreatment) terlebih dahulu
supaya mendekati persyaratan yang diperlukan dan supaya alat tidak cepat mengalami

14
kerusakan. Sistim pengolahan sumber air (Water Pre Treatment) yang umum digunakan
mengikuti prosedur sebagai berikut
1. Filter Sedimen : Filter ini berfungsi menyaring semua kotoran yang dihasilkan dari
endapan / polutan pada kran air.
2. Filter Pre-Carbon : Filter ini menyerap sekaligus menghilangkan sisa klorin dan
bahan kimia organic lainnya yang terdapat di dalam air
3. Iron Removal Filter : Filter ini berfungsi untuk mengurangi kadar besi dan logam
b. Tangki Penampung (Reservoirs)

Gambar 12. Resevoirs


Bagian ini berfungsi menampung air yang sudah diproses pada tahap pertama dari
RiOs system. Kapasitas penampungan dari alat sekitar 60 liter. Pada proses pengisian,
signal akan dikirim pada layer RiOs apabila tangki penampung sudah penuh dengan tanda
Tank full 99%. Pada saat tangki penuh, maka supply air dari feed water ke RiOs akan
ditolak atau dibuang secara otomatis.
c. Milli-Q Academic A10

Gambar 13. Milli-Q Water


Bagian ini merupakan bagian yang sangat vital, karena air yang memenuhi standar
laboratorium diperoleh dari alat ini. Air sumber yang masuk ke alat ini berasal dari tangki
penampung yang tekanannya diatur sedemikian rupa. Apabila tekanan lebih dari 0.75 bar
maka air secara otomatis mengalir dari tangki ke milli-Q dan aliran akan berhenti apabila
tekanan kurang dari 0.75 bar. Alat ini mempunyai beberapa komponen penting untuk
memurnikan air seperti berikut :

15
1. Q-Gard; Q-Gard berguna untuk menghilangkan ion dan molekul organic dari sumber
air dalam hal ini dari tangki penampung. Alat ini bersifat consumable artinya
sewaktu-waktu mesti diganti. Milli Q academic 10 akan memperlihatkan tanda
“EXCH. CATRIDGES” yang artinya Q grad nya harus diganti. Tanda ini akan muncul
apabila produk air yang dihasilkan mempunyai resistiviti yang rendah dari tingkat
resistiviti yang di set atau setelah 180 hari pemakaian.
2. Quantum; Quantum ultrapure Cartridge digunakan untuk menghilangkan kadar ion
dan molekul organic yang sangat kecil. Catridge ini sebaiknya diganti pada saat
Qgard diganti.
3. Resistiviti sensor dan sensor panas; Alat ini berguna untuk mengukur resitiviti produk
air dari Milli-Q. Biasanya alat ini sekaligus diperlengkapi dengan termistor sebagai
alat pengukur temperatur.
4. MilliPak; MilliPak end filter adalah suatu membran berdasarkan filter yang akan
menghilangkan semua partikel dan bakteri yang mempunyai ukuran lebih besar dari
0.22 μm dengan cara menyaringnya. Semua kontaminan yang lebih besar dari ukuran
lubang filter akan tertahan di permukaan. Pergantian MilliPak sebaiknya dilakukan
pada saat Q-Gard dan Quantum diganti. Meskipun demikian akan lebih baik Filter
MilliPak segera diganti apabila terjadi penyumbatan oleh partikel atau bakteri dan
terjadi penurunan aliran produk air dari Milli-Q.
Prinsip Kerja Alat
Secara umum alat ini berkerja dengan cara penyaringan air secara bertingkat
menggunakan filter yang berbeda-beda. Pada tahap awal, sumber air yang perlu diolah
terlebih dahulu, sehingga memenuhi standar minimum supaya alat tidak cepat rusak (tabel 1).
Sumber air yang sudah mengalami pre-treatment diolah oleh RiOs menggunakan hukum
reverse osmosis. Produk dari RiOs akan ditampung oleh Tangki Penampung, dialirkan ke
Milli-Q yang akan diolah dengan filtrasi secara bertahap, sehingga air yang dihasilkan
memenuhi standar laboratorium dengan resistiviti maksimum 18.2 MΩ.cm.
Cara Kerja
Cara kerja alat ini dibagi menjadi dua tahapan sebagai berikut:
- Pengisian Tangki Penampung
Pengisian tangki penampung dilakukan dengan cara pengoperasian RiOs sistim. Pertama
nyalakan air dari sumbernya, semua kran yang terhubung dengan RiOs dibuka. Kemudian
setelah beberapa saat nyalakan RiOs pada posisi STANBY. Setelah beberapa saat tekan
tombol OPERATE/STANDBY beberapa detik sampai tanda OPERATE tampak di layar.
Layar akan secara otomatis memperlihatkan tekanan air yang masuk (misalnya PRES: 3.2
bar), jumlah air yang ada di tangki (■ 55%) dan nilai conductiviti air yang masuk (RO
FEED 120 μS). Sistim akan berjalan secara otomatis untuk mengisi tangki, kecuali
tekanan air yang harus diatur minimum 2.0 bar (Tabel 1). Pengisian tangki air harus

16
dihentikan pada saat dinyatakan pada layar TANK FULL ▐ 99% dan operasikan RiOs
pada posisi STANDBY dengan menekan tombol OPERATE/STANDBY beberapa saat.
- Mendapatkan air bersih dari Milli-Q
Pertama nyalakan millli-Q pada posisi STANDBY. Setelah beberapa saat, tekan tombol
OPERATE/STANDBY beberapa detik sampai layar menunjukkan posisi PRE OPERATE.
Gerakan gerigi pada dispenser ke arah depan, maka air akan keluar. Biarkan air keluar
beberapa ml sampai layar menunjukkan angka 18.2 MΩ.cm dengan gerigi dispenser tetap
pada posisi ke depan. Air inilah yang dipakai untuk tujuan lab. Disamping itu pada layar
di barisan bawah akan menunjukkan nilai TOC yang akan tergantung dari kualitas air
sumber. Kemampuan Milli-Q Academic A-10 mengukur TOC maksimum sampai angka
10. Milli-Q Academic A-10 hanya mampu dioperasikan selama 30 menit secara kontinyu.
Apabila pengambilan air selesai, maka gerigi dispenser dikembalikan kepada posisi
semula dan layar dikembalikan pada posisi STANDBY dengan cara menekan tombol
OPERATE/STANDBY beberapa detik. Standar air yang dihasilkan Milli-Q umumnya
seperti terlihat pada tabel 4
Tabel 4 Kualitas air produk Milli-Q
Kriteria Nilai kisaran kualitas air
1. Tingkat Aliran Air (Flowrate) Milli Pak 1.3 – 1.7 LPM
2. Resistiviti Minimum 18.0 MΩ.cm @ 25oC, Umumnya 18.2 MΩ.cm @ 25oC

3. Partikel ≤ 1/ml (ukuran > 0.22 μm)


4. Pyrogen < 0.001 Eu/ml jika dipasang
5. TOC maks. 10 ppb (tgt sumber air)
6. Mikroorganisme < 1 CFU/ml
Perawatan Alat
Perawatan alat ini perlu diperhatian secara khusus, karena mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap hasil air yang diperoleh. Perawatan yang diperlukan tergantung komponen
dari alat yang diperlukan. Indikasi yang penting adalah apabila air sumber yang dipakai tidak
sesuai seperti pada tabel 1. Kadang-kadang indikator ini akan terlihat pada layar monitor,
tentang komponen apa yang perlu diganti atau alarm akan menyala.

17
DAFTAR PUSTAKA

[SBS] Select Breeders Services. 2010. Liquid nitrogen/frozen semen safety handling instructions.
Colora MD.
Alat, Labor1. 2013. Apa Analytical Balance?. http://www.alatlabor.com/article/detail/80/analytical-
balance (Diakses pada 22 Desember 2016)
Alat, Labor2. 2013. CO2 Incubator. http://www.alatlabor.com/article/detail/65/co2-inkubator-
inkubator (Diakses pada 22 Desember 2016)
Alat, Labor3. 2013. Mikroskop. http://www.alatlabor.com/kategori/188/mikroskop (Diakses pada 22
Desember 2016)
Alat, Labor4. 2013. Oven Laboratorium. http://www.alatlabor.com/article/detail/127/oven-
laboratorium (Diakses pada 22 Desember 2016)
Cylotec Cryogenics. 2010. Cryogenic Liquid Cylinder Operating Manual 180 HP-200 HP-240HP-
265HP
EH&S. 2015. Standard Operating Procedures: Safe Autoclave Operations. Department of
Environmental Health & Safety Biosafety & Biosecurity. Arizona State University.
Graham-Field. 2007. Health Products 2935 Northeast Parkway Atlanta, Georgia 30360. GF Health
Products, Inc.
Hendaryono, Daisy P. Sriyanti dan Wijayani, Ari. 2008. Teknik Kultur Jaringan. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta
Setiadi, Agus M. Materi Pelatihan Pengelolaan Air dengan Water Purifier. Departemen
Reproduksi dan Kebidanan. IPB: Bogor.
WHO. Pedoman Teknik Dasar untuk Laboratorium Kesehatan. alih bahasa, Chairlan, Estu Lesfari;
editor edisi bahasa Indonesia, Albertus Agung Mahode. - Ed. 2. - Jakarta: EOC, 2011.

18

Anda mungkin juga menyukai