Anda di halaman 1dari 2

Cara Menggunakan Mikroskop

tak bisa lepas dari keseharian seorang yang berkutat dalam bidang ilmu pengetahuan
utamanya bidang biologi. Bukan hanya para peneliti professional, siswa juga sebaiknya
mengenal mikroskop dengan baik. Di dalam kurikulum pendidikan, pengenalan terhadap
mikroskop telah tercantum. Siswa dituntut untuk lebih mengenal fungsi serta bagian-bagian
mikroskop. Setelah itu, mereka biasanya diajarkan cara menggunakan mikroskop yang baik.
Meski terlihat sebagai sebuah alat yang sederhana, namun tidak semua orang mengetahui
cara menggunakan mikroskop yang baik dan benar. Padahal, kemampuan ini merupakan hal
mendasar yang wajib dikuasai seseorang yang hendak meneliti (termasuk siswa ilmu
pengetahuan alam di dalamnya).
Pada dasarnya, cara menggunakan mikroskop sangat mudah bagi mereka yang telah
mengentahui bagin-bagian dari alat itu sendiri. Dengan mengetahui bagian rinci dari
mikroskop dan memahami fungsi masing-masing bagian, maka seseorang secara tidak
langsung telah belajar seperdua bagian dari cara menggunakan mikroskop. Jika Anda telah
memahami bagian-bagian yang dimaksud, saatnya Anda memulai penggunaan mikroskop.

1.Mulailah dengan meletakkan mikroskop pada sebuah meja. Pastikan medium tersebut
kokok dan kuat sehingga mikroskop aman. Selanjutnya, aturlah pencahayaan mikroskop.
Apabila mikroskop telah dilengkapi dengan lampu, maka Anda tentu tinggal menyalakan
lampu dan mengarahkannya pada mikroskop dengan jarak sekitar 20 cm. Akan tetapi jika
mikroskop yang Anda gunakan masih sederhana dan bertumpu pada cahaya matahari, maka
Anda sebaiknya mengarahkan mikroskop pada sumber cahaya yang ada misalnya di wilayah
yang dekat dengan pintu ataupun jendela ruangan.

2.Selanjutnya, mulailah mengatur bagian diafragma dan juga kedudukan cermin. Dengan
demikian, cahaya akan dipantulkan dari lubang meja objek yang hendak diamati (preparat).
Sebaiknya, tidak mengarahkan cermin ke sumber cahaya secara langsung sebab pantulan
cahayanya akan membuat pandangan peneliti terganggu. Apabila pencahayaan telah diatur
dengan benar, pada saat Anda mendekatkan mata pada lensa okuler maka akan terlihat
lingkaran cahaya yang memiliki intensitas terang yang seimbang atau merata. Hal inilah yang
kemudian dikenal dengan istilah lapangan pandang.

3.Setelah mendapatkan pengaturan cahaya yang tepat dan benar, peneliti bisa memulai
kegiatan pengamatan terhadap objek atau preparat dengan menggunakan lensa objektif yang
sebaiknya dimulai dari perbesaran yang paling bawah terlebih dahulu. Adapun langkah-
langkah yang bisa diikuti adalah sebagai berikut:

a.Tempatkan kaca benda atau yang dikenal juga dengan istilah object glass dengan preparat
yang hendak diamati pada meja objek. Atur sedemikian rupa agar objek tersebut tepat berada
pada lapangan pandang.
Selanjutnya, jepit kaca benda dengan menggunakan penjepit khusus yang ada pada bagian
atas meja objek.

b.Selanjutnya, sembari mengamati dari arah samping, peneliti bisa menurunkan lensa objektif
sedikit demi sedikit. Gunakan pemutar kasar sampai jarak lensa objektif dengan objek
penelitian hanya tersisa 5 milimeter. Pada sebagian jenis mikroskop, jarak diatur tidak dengan
pemutar kasar melainkan dengan menaikturunkan meja objeknya. Mikroskop yang seperti ini
menuntut kehati-hatian sebab jika salah perhitungan, lensa objektif bisa saja menyentuh meja
objek dan tergores.

c..Cermatilah bayangan yang terlihat dari lensa okuler. Jika dibutuhkan, gunakanlah pemutar
kasar untuk menaikkan juga menurunkan lensa objektif hingga didapatkan bayangan atau
tampilan objek yang diamati dengan jelas. Apabila hal ini tidak berhasil membuat Anda
melihat objek dengan jelas, maka mungkin Anda harus mengulangi langkah pada poin ketiga.
Setelah objek yang diteliti terlihat jelas, Anda bisa menggunakan pemutar halus untuk
menurnkan lensa objektif agar ojek tersebut bisa terlihat lebih jelas lagi.Jika dikehendaki,
Anda bisa mendapatkan pembesaran yang kuat dengan cara mengganti atau merubah lensa
objektif. Untuk hal ini Anda bisa menggunakan bagian yang bernama revolver. Pastikan
posisi objek tidak bergeser sedikitpun. Sebab jika iya, maka terpaksa Anda harus mengulangi
langkah dari poin yang pertama.

d. Untuk mencari fokus, lakukanlah dengan dua cara berikut ini.

-Perbesaran lemah. Lensa okuler dengan perbesaran 5 kali dan lensa objektif dengan
perbesaran 10 kali dapat diartikan bahwa preparat diamati dengan perbesaran 50 kali. Dengan
cara menurunkan lensa okuler serendah mungkin, lensa objektif juga diturunkan sampai
berjarak kira-kira 8 mm dari kaca preparat. Setelah itu, arahkan salah satu mata kalian ke
lubang lensa okuler sambil memutar-mutar makrometer sampai diperoleh gambaran preparat
yang jelas.

-Perbesaran kuat. Lensa okuler dengan perbesaran 12,5 dan lensa objektif dengan perbesaran
60 kali sehingga preparat dapat diamati dengan perbesaran 750 kali. Mulailah dengan
menutup preparat dengan kaca penutup, lalu naikkan kondensor sampai mau menyentuh kaca
preparat (objek), kemudian bukalah diafragma selebar-lebarnya dan turunkan lensa objektif
sampai hampir menyentuh kaca penutup preparat. Setelah itu, dengan makrometer, naikkan
lensa objektif sampai diperoleh gambaran preparat yang jelas.

Anda mungkin juga menyukai