Kalimantan Selatan menunjukkan bahwa reklamasi di Indonesia masih belum efektif. Masih
banyak reklamasi lahan bekas tambang yang dinilai tidak berhasil dikarenakan beberapa faktor.
Provinsi Jambi
kriteria kesuburan tanah pada lahan reklamasi tambang batubara muda di Kabupaten Muaro
Jambi dan Batanghari tergolong rendah hingga sangat rendah
Kalimantan Selatan
Pelaksanaan reklamasi lahan bekas tambang di Kalimantan Selatan juga belum sepenuhnya
berhasil. PT Arutmin Indonesia salah satunya. Perusahaan batu bara tersebut telah berusaha
melaksanakan kaidah pertambangan yang berwawasan lingkungan, yakni dengan melaksanakan
kegiatan reklamasi pasca penambangan. Namun, erosi yang terjadi pada lahan yang sudah
direklamasi masih menjadi masalah utama yang dihadapi, khususnya dalam upaya konservasi
dan rehabilitasi lahan. Berdasarkan penelitian (Yamani, 2012), ditemukan tingkat erosi pada
lahan yang telah direklamasi tersebut. Erosi tertinggi terjadi pada Unit Lahan I sebesar 39,11
ton/ha/tahun. Selain itu, ada juga PT Madhani Talatah Nusantara di Kabupaten Banjar, Provinsi
Kalimantan Selatan belum sepenuhnya berhasil dalam melakukan reklamasi. Penelitian (Putri
dkk, 2017) menunjukkan bahwa reklamasi yang dilakukan oleh PT Madhani Talatah Nusantara
tidak berhasil dalam bidang penutupan tajuk (penutupan tajuk di PT Madhani Talatah Nusantara
tidak direncanakan, tajuk dibiarkan sendiri tumbuh berupa tumbuhan semak belukar) serta erosi
dan sedimentasi.
STUDI BESARNYA EROSI PADA AREAL REKLAMASI
TAMBANG BATUBARA DI PT ARUTMIN INDONESIA
KABUPATEN KOTABARU
The magnitude of erosion in the area of Coal Mine Reclamation PT
Arutmin Indonesia Kotabaru District
Ahmad Yamani
1. Lahan bekas tambang di PT Madhani Talatah Nusantara dijadikan sebagai kawasan hutan
kembali sebagai kawasan hutan produksi. Hal tersebut didasari oleh Peraturan Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan No. 9 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2015 – 2035.
2. Pengendalian erosi dan sedimentasi pada lahan reklamasi dengan menggunakan sistem paritan
dan penataan lahan menggunakan sistem pembuatan lereng. Namun pada lahan reklamasi terjadi
erosi dan sedimentasi sedang yang diakibatkan tingginya curah hujan pada daerah penelitian.
3. Penanaman tanaman penutup (cover crop) menggunakan Centrosema Pubescens (CP).
Rencana pohon yang dibutuhkan sebanyak 32.442 Pohon, sedangkan realisasinya sebanyak
29.525 Pohon. Penanaman pohon sesuai dengan luas areal yaitu berjarak 4 x 4 atau 625 pohon
per hektar.
4. Hasil perhitungan berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No. 07 Tahun 2014 tentang
Reklamasi dan Penutupan Tambang tingkat keberhasilan reklamasi menghasilkan total nilai
adalah 76,07 %
5. Kajian penilaian keberhasilan reklamasi pada lahan bekas penambangan batubara di PT
Madhani Talatah Nusantara dengan total nilai 76,07 % adalah baik (hasil pelaksanaan reklamasi
dapat diterima).
6. Kriteria ketidak berhasilan reklamasi di PT Madhani Talatah Nusantara yaitu:
a. Penutupan tajuk (Untuk penutupan tajuk di PT Madhani Talatah Nusantara tidak
direncanakan, tajuk dibiarkan sendiri tumbuh berupa tumbuhan semak belukar.)
b. Erosi dan Sedimentasi
7. Kegiatan peningkatan keberhasilan reklamasi dengan revegetasi adalah dengan melakukan
evaluasi tentang penutupan tajuk. Karena penutupan tajuk berhubungan dengan mengatasi erosi
dan sedimentasi. Penutupan tajuk berguna untuk mencegah erosi dan sedimentasi lebih besar
dibandingkan hanya menggunakan cover crops.
603
Pelaksanaan reklamasi lahan bekas tambang di Kalimantan Selatan juga belum sepenuhnya
berhasil. PT Arutmin Indonesia salah satunya. Perusahaan batu bara tersebut telah berusaha
melaksanakan kaidah pertambangan yang berwawasan lingkungan, yakni dengan melaksanakan
kegiatan reklamasi pasca penambangan. Namun, erosi yang terjadi pada lahan yang sudah
direklamasi masih menjadi masalah utama yang dihadapi, khususnya dalam upaya konservasi
dan rehabilitasi lahan. Berdasarkan penelitian (Yamani, 2012), ditemukan tingkat erosi pada
lahan yang telah direklamasi tersebut. Erosi tertinggi terjadi pada Unit Lahan I sebesar 39,11
ton/ha/tahun. Selain itu, ada juga PT Madhani Talatah Nusantara di Kabupaten Banjar, Provinsi
Kalimantan Selatan belum sepenuhnya berhasil dalam melakukan reklamasi. Penelitian (Putri
dkk, 2017) menunjukkan bahwa reklamasi yang dilakukan oleh PT Madhani Talatah Nusantara
tidak berhasil dalam bidang penutupan tajuk (penutupan tajuk di PT Madhani Talatah Nusantara
tidak direncanakan, tajuk dibiarkan sendiri tumbuh berupa tumbuhan semak belukar) serta erosi
dan sedimentasi.
Yamani, Ahmad. 2012. Studi Besarnya Erosi Pada Areal Reklamasi Tambang Batubara di PT.
Arutmin Indonesia Kabupaten Kotabaru. Jurnal Hutan Tropis. Vol. 13. No. 1. ISSN 1412-4645.
Putri, Amalia ; Sri Widayati ; Dudi Nasrudin Usman. 2017. Kajian Penilaian Kebehasilan
Reklamasi Lahan Bekas Penambangan Batubara di PT Madhani Talatan Nusantar Desa Rantau
Nangka, Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Prosiding
Teknik Pertambangan. Vol.3. No.2. ISSN: 2460-6499.