Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KASUS

G3P1A1, GRAVID 38 MINGGU, INPARTU KALA I


FASE LATEN DENGAN PEB

Pembimbing:
dr. Gioseffi, Sp.OG

Oleh:
Cecillia Cynthia
406162095

KEPANITERAAN OBGYN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAWI
PERIODE 21 AGUSTUS– 28 OKTOBER 2017
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
Identitas pasien
Nama : Ny. S
Usia : 29 tahun
Suku Bangsa : Sunda
Alamat : Kp. Citeko
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Mengurus rumah tangga

Identitas suami pasien


Nama : Tn. R
Usia : 30 tahun
Suku Bangsa : Sunda
Alamat : Kp. Citeko
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta

Anamnesis
Diambil dari autoanamnesis, 11 Oktober 2017, pukul 09.20 WIB
Keluhan utama : Mules sejak 9 jam SMRS.
Riwayat penyakit sekarang: Pasien datang dengan keluhan mules sejak pk 00.00 (9 jam
SMRS), mules semakin kuat dan sering. Keluar air dan darah
minimal. Keluar lendir sedikit. Pasien juga mengeluh sakit
kepala. Pandangan kabur disangkal, mual muntah disangkal,
nyeri ulu hati disangkal. Gerakan janin aktif. Kehamilan ketiga,
riwayat keguguran 1x pada kehamilan pertama. Menstruasi
teratur, HPHT 25 Januari 2017, tidak pernah menggunakan KB,
ANC ke bidan sudah 8x kunjungan
Riwayat penyakit dahulu: Hipertensi (-), DM( -), asma (-), alergi obat (-), alergi makanan (-)
Riwayat penyakit keluarga: Hipertensi (-), DM (-), asma (-), alergi obat (-), alergi makanan
(-)
Riwayat haid : Menarche pada usia 13 tahun, siklus 21 hari, lamanya 7 hari, HPHT
25 Januari 2017, usia kehamilan 37 minggu
Riwayat pernikahan : Pernikahan pertama
Riwayat kehamilan : Kehamilan ketiga dan riwayat keguguran 1x pada kehamilan
pertama
Riwayat KB : Tidak pernah menggunakan KB
Riwayat ANC : Ke bidan sudah 8x kunjungan

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital
Tekanan darah : 190/100 mmHg
Nadi : 90 x/mnt
RR : 20 x/mnt
Suhu : 36,60C
Pemeriksaan sistematis
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Hidung : Deviasi septum -, sekret -/-
Telinga : Liang telinga lapang, serumen -/-, membran timpani utuh +/+
Mulut : Oral hygiene baik, karies dentis –
Tenggorokan : Tonsil T1/T1, hiperemis -/-
Leher : KGB dan kelenjar tiroid tidak membesar
Payudara : Simetris, inverted nipple –
Paru : Inspeksi: pergerakan dada simetris dalam diam dan bergerak
Palpasi: Tidak teraba massa, stem fremitus kanan dan kiri sama kuat
Perkusi: Sonor di seluruh lapang paru

Auskultasi: BJ I dan II reguler, murmur -, gallop –


Abdomen : Inspeksi: Buncit, striae gravidarum +
Palpasi: Supel, nyeri tekan –
Perkusi: Timpani
Auskultasi: Bising usus + normal
Genitalia : Vulva dan vagina tak ada kelainan, edema -, darah -, lendir –
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik, refleks patella +/+, edema +/+ pada
ekstremitas bawah

Pemeriksaan obstetrik
Leopold I : Bokong, TFU 33 cm, teraba bagian kurang bulat, lunak, tidak
melenting
Leopold II : Tahanan abdomen terbesar di punggung kanan (Puka). DJJ
149x/menit, his 2-3x/10 menit, lamanya kurang lebih 20-30 detik
Leopold III : Kepala, teraba bagian bulat, keras, melenting
Leopold IV : Belum masuk PAP
Pemeriksaan luar : Vulva dan vagina tak ada kelainan, edema -, lendir -, darah –
Pemeriksaan dalam : pembukaan 2cm, ketuban +, portio lunak tipis, Presentasi kepala
Hodge 1

Pemeriksaan laboratorium
Hematologi
Hb : 11,2 g/dL
Hematokrit : 31%
Leukosit : 10.300/ul
Trombosit : 278.000/ul
Cloting Time : 10’00”
Bleeding Time : 3’00”
Golongan darah :O
Rhesus : Positif
GDS : 84 mg/dL
Ureum : 12,9 mg/dL
Kreatinin : 0,55 mg/dL
SGOT : 17 U/L
SGPT : 12 U/L
Protein urin : 2+

Resume
Telah diperiksa seorang perempuan 29 tahun datang dengan keluhan mules sejak 9 jam
SMRS, mules semakin kuat dan sering. Keluar air-air dan darah minimal, hanya keluar
sedikit lendir. Sakit kepala +, pandangan kabur -, mual muntah -, nyeri ulu hati -. Gerakan
janin aktif, riwayat keguguran 1x pada kehamilan pertama, menstruasi teratur, 25 Januari
2017, ANC di bidan sudah 8x. Riwayat hipertensi -, DM -, asma -, alergi obat dan makanan -.
Pemeriksaan fisik keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, TD
190/100 mmHg, nadi 90x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,60C, edema ekstremitas bawah +/+
Pemeriksaan obstetrik leopold I bokong, leopold II Puka, leopold III kepala, leopold IV
belum masuk PAP.
Pemeriksaan luar vulva dan vagina tak ada kelainan, edema -, darah -, lendir –
Pemeriksaan dalam vulva dan vagina tak ada kelainan, ostium terbuka 2cm, ketuban +, portio
lunak tipis
Pemeriksaan laboratorium Hb 11,2 g/dL, Ht 31%, leukosit 10.300/ul, trombosit 278.000/ul,
protein urin 2+

Diagnosis kerja
Ibu : G3P1A1, gravid 37 minggu, inpartu kala I fase laten + PEB
Anak : Janin tunggal hidup, intrauterin, presentasi kepala

Penatalaksanaan
Non medikamentosa : Rawat inap di VK RSUD ciawi, observasi TTV, his dan kemajuan
persalinan, observasi DJJ, rencana partus pervaginam, pasang kateter
urin
Medikamentosa : IVFD RL 500cc 20tpm.
- MgSO4 sesuai protap
- Nifedipin 4 x 10 mg bila TD >140/90 mmHg
Pembahasan
Dari anamnesis, pasien mengeluh sakit kepala, disebabkan karena hiperperfusi otak,
sehingga menimbulkan edema vasogenik. Selain nyeri kepala, gejala yang dapat timbul
adalah pandangan kabur/ gangguan visus yang disebabkan karena adanya spasme arteri retina
dan edema pada retina. Pada pasien tidak ditemukan nyeri pada ulu hati. Nyeri pada ulu hati
pada kasus preeklampsia merupakan tanda gangguan pada hepar. Adanya vasospasme,
iskemia dan perdarahan, menyebabkan nekrosis hepatosit sehingga enzim hepar meningkat.
Pada pemeriksaan fisik, tekanan darah pasien 190/100 mmHg, dikatakan preeklampsia
bila tekanan darah lebih dari sama dengan 140/90 mmHg disertai adanya protein dalam urin.
Edema dapat terjadi pada kehamilan normal. Edema terjadi karena hipoalbuminemia atau
kerusakan sel endotel kapiler, sehingga meningkatkan permeabilitas vaskular.
Pada pemeriksaan penunjang tidak didapatkan kelainan kecuali nilai protein pada urin
2+. Kerusakan pada vaskular menyebabkan permeabilitas vaskular meningkat, sehingga
protein keluar pada urin. Pada pasien, nilai hematokrit tidak meningkat sehingga dapat
dikatakan belum terjadi hipovolemia yang berat.
Pemasangan kateter pada pasien digunakan untuk memantau produksi urin, sehingga
bisa menentukan apakah pasien dapat ditatalaksana menggunakan MgSO4 atau tidak. Selain
itu untuk menentukan pasien dalam kondisi hipovolemia atau tidak. Diberikan MgSO4
loading dose 4 gram dalam 100cc NaCl 0,9% diberikan dalam 15 menit, selanjutnya
diberikan MgSO4 maintenance dose 6 gram dalam 500 cc RL/6 jam. Syarat pemberian
MgSO4 adalah harus tersedianya antidotum MgSO4 yaitu kalsium glukonas 10%, refleks
patella (+) kuat, frekuensi pernapasan >16x/menit dan tidak ada tanda-tanda distress napas.
Pemberian nifedipin sebagai antihipertensi lini pertama dengan dosis 10-20 mg per oral,
dapat diulang setelah 30 menit, maksimum 120mg dalam 24 jam. Dosis yang diberikan telah
sesuai protap.

Anda mungkin juga menyukai