Nomor : 13/mgmp.bindo.sma.cjr/XI/2017
Lampiran : 1 berkas
Perihal : Permohonan Rekomendasi
Dengan hormat,
Sehubungan MGMP Bahasa Indonesia SMA Kab. Cianjur bermaksud
menyelenggarakan kegiatan Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) Tingkat SMA
se- Kabupaten Cianjur yang insya Allah akan diselenggarakan pada :
Mengingat keterbatasan dana yang ada pada kami, maka setiap sekolah
dikenakan biaya partisipasi kegiatan sebesar Rp. 350.000,- (Tiga ratus lima puluh ribu
rupiah).
Demikian Surat Permohonan Rekomendasi ini kami buat. Atas perhatian dan
partisipasi Bapak, kami ucapkan terima kasih.
1
PROGRAM KEGIATAN
LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA
(LDBI)
TINGKAT SMA SE-KABUPATEN CIANJUR
TAHUN 2017
2
LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA (LDBI)
TINGKAT SMA SE-KABUPATEN CIANJUR
TAHUN 2017
A. PENDAHULUAN
3
provinsi. Peserta yang menjuarai tingkat provinsi akan menjadi wakil untuk melaju ke tingkat
nasional.
Berdasarkan uraian di atas, kegiatan debat ternyata besar sekali peranannya dalam
kehidupan sehari-hari. Pada masyarakat demokratis, debat memegang perananan penting
dalam perundang-undangan, politik, perusahaan (bisnis ), hukum, dan dalam dunia pendidikan.
Memperhatikan hal tersebut di atas, maka Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
Bahasa Indonesia SMA Kabupaten Cianjur bermaksud menyelenggarakan Lomba Debat
Bahasa Indonesia (LDBI).
B. DASAR
1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Permendiknas Nomor 34 tahun 2006 tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik yang
memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa.
3. Permendiknas Republik Indonesia Nomor 39 tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan.
D. TUJUAN
Mempersiapkan calon-calon peserta debat (pedebat) bahasa Indonesia tingkat SMA Kabupaten
Cianjur tahun 2017, yang akan melaju/mengikuti lomba debat tingkat provinsi Jawa Barat.
E. SASARAN/PESERTA DEBAT
1. Peserta adalah siswa SMA baik negeri maupun swasta se-Kabupaten Cianjur;
2. Pada saat pertandingan peserta duduk di kelas X atau XI yang merupakan utusan sekolah;
dan
3. Setiap sekolah hanya mengirimkan 1 tim yang terdiri atas tiga orang.
F. PENGUNDIAN
1. Pengundian lawan bertanding akan ditentukan pada saat sebelum bertanding.
2. Pengundian posisi tim (Pemerintah atau Oposisi) akan ditentukan sebelum kedua tim
bertanding.
3. Pengundian Mosi / Topik Debat akan ditentukan sebelum kedua tim bertanding.
G. KEPANITIAAN
H. SISTEMATIKA LOMBA
1. Babak Penyisihan
a. Jika tim yang mengikuti perlombaan berjumlah ganjil, maka panitia akan menggunakan
swing team sebagai penggenap.
b. Panitia akan melakukan pengundian terhadap tim untuk menentukan lawan dari masing-
masing tim pada babak penyisihan pertama.
c. Pengundian sebagaimana dimaksud pada butir 2 dilakukan pada saat Technical Meeting.
d. Penentuan peserta yang masuk Babak Delapan Besar ditentukan berdasarkan urutan nilai
terbesar hasil pertandingan babak penyisihan pertama.
e. Penentuan lawan serta kedudukan tim terhadap mosi pada Babak Delapan Besar
ditentukan sebelum Babak Delapan Besar dimulai.
f. Empat tim dengan urutan nilai tertinggi dalam babak ini dapat melanjutkan ke Babak Semi
Final.
g. Jika terdapat kesamaan nilai maka urutan nilai ditentukan berdasarkan pendapat juri.
2. Babak Semifinal
a. Empat tim yang lolos dari babak penyisihan akan kembali bertanding di babak semifinal.
b. Babak semifinal menggunakan sistem gugur
c. Tiap tim pemenang pertandingan pada babak ini dapat melanjutkan lomba ke babak final.
d. Juara ke III akan ditentukan dari tim yang kalah dengan pemerolehan nilai tertinggi.
3. Final
a. Dua tim yang lolos dari babak semifinal akan kembali bertanding di babak final.
b. Pemenang pertandingan pada babak final menjadi Juara I dan pihak yang kalah menjadi
juara II.
I. FORMAT DEBAT
Lomba debat bahasa Indonesia mengadopsi format debat dengan Sistem Parlementer.
Unsur-unsur format tersebut adalah sebagai berikut :
1. Terdapat dua tim yang berdebat, masing-masing tim terdiri dari tiga pembicara yang secara
bergilir akan menjadi pembicara pertama, kedua, dan ketiga.
2. Panitia mengundi mosi yang akan diperdebatkan.
3. Panitia terlebih dahulu mengundi posisi tim, menjadi :
a. Tim Pemerintah/Positif, yaitu sisi yang mendukung mosi/topik,
b. Tim Oposisi/Negatif, yaitu sisi yang tidak setuju atau tidak mendukung mosi/topik.
4. Dalam parlemen ini, setiap pembicara harus mengambil bagian dalam debat dari awal
hingga akhir, tidak hanya saat sedang berpidato.
5
5. Setiap tim diberikan waktu 4 menit untuk melakukan persiapan setelah mosi/topik
diumumkan. Dalam persiapan ini, tim tidak diperbolehkan menerima bantuan dari
siapapun (baik pelatih, guru, teman, maupun orang tua), dan tidak diperbolehkan
menggunakan laptop, smartphone, atau alat komunikasi lainnya, kecuali bahan dasar cetak (
buku referensi, kamus, surat kabar/majalah)
6. Pembicara Pertama, Kedua, dan Ketiga, masing-masing menyampaikan pidato substantif
yang berlangsung selama 5 menit dengan toleransi 20 detik, dengan Tim Pemerintah yang
maju terlebih dahulu.
7. Pidato pembalas/simpulan sekaligus penutup kasus berlangsung selama 3 menit dengan
toleransi 20 detik, Tim Oposisi yang maju terlebih dahulu.
8. Urutan pembicara dalam debat adalah sebagai berikut :
a. Pembicara ke-1 Tim Pemerintah
b. Pembicara ke-1 Tim Oposisi
c. Pembicara ke-2 Tim Pemerintah
d. Pembicara ke-2 Tim Oposisi
e. Pembicara ke-3 Tim Pemerintah
f. Pembicara ke-3 Tim Oposisi
g. Pembicara ke-1 atau ke-2 Tim Oposisi (Pidato pembalas/penutup/kesimpulan)
h. Pembicara ke-1 atau ke-2 Tim Pemerintah (Pidato
pembalas/penutup/kesimpulan)
9. Ketika pembicara menyampaikan pidato substantifnya, anggota dari tim lawan dapat
mengajukan interupsi :
a. Interupsi dapat disampaikan setelah menit pertama sampai menit keempat selesai.
b. Interupsi tidak boleh disampaikan dalam pidato pembalas/penutup.
c. Pembicara yang sedang menyampaikan pidatonya memiliki hak penuh untuk
menerima atau menolak interupsi.
Etika interupsi :
a. Interupsi disampaikan saat pembicara sedang membawakan pidato oleh anggota tim
lawan.
b. Pembicara bisa menerima atau menolak interupsi tersebut. Apabila diterima, lawan bisa
membuat pernyataan atau pertanyaan singkat mengenai suatu isu dalam debat.
c. Masing-masing peserta diberi kesempatan mengajukan beberapa kali interupsi. Dalam
pidato 4 menit, pembicara diharapkan menerima setidaknya satu interupsi . Tim
yang tidak mengajukan interupsi sama sekali mendapat pengurangan nilai di
kategori strategi.
d. Pembicara yang tidak menerima interupsi sama sekali mendapat pengurangan
nilai di kategori strategi.
e. Interupsi disampaikan dengan berdiri dan mengatakan "interupsi".
f. Poin interupsi boleh disampaikan oleh lebih dari satu pembicara dari pihak lawan.
Pembicara di podium bisa menolak semuanya ataupun beberapa, dan bisa memilih
penyela mana yang dia izinkan.
g. Pembicara di podium tidak diwajibkan menerima semua poin interupsi. Jika tidak akan
menerima interupsi dapat mengucapkan “maaf/tidak, terimakasih”.
h. Meskipun parlemen ini menuntut keaktifan pembicara, namun interupsi tidak boleh
mengganggu pidato pembicara.
i. Interupsi harus disampaikan dengan sopan dan harus ada jarak setidaknya dua puluh
detik setelah satu poin interupsi ditolak.
j. Interupsi juga tidak boleh disampaikan saat lawan sedang menjawab interupsi yang baru
saja diterima.
k. Interupsi dapat berupa pertanyaan atau pernyataan, ditujukan kepada pembicara yang
sedang berpidato.
l. Interupsi harus disampaikan secara singkat, sepuluh sampai lima belas detik adalah
waktu yang wajar. Apabila interupsi sudah melebihi waktu wajar tersebut, pemimpin
pertandingan atau penjaga waktu akan menghentikan interupsi tersebut. Selain itu,
apabila pembicara yang sedang berpidato sudah mengerti arti dari interupsi, pembicara
tersebut boleh meminta lawan yang sedang menginterupsi untuk duduk. Pembicara
tidak harus selalu mengizinkan interupsi sampai selesai.
m. Perlu diingat bahwa pembicara yang sedang berpidato punya kendali penuh atas
interupsi, kapan interupsi diterima dan kapan interupsi ditolak.
10. Dalam lomba debat, terdapat seseorang yang berperan sebagai “penjaga waktu/time
keeper” yang berfungsi sebagai pemberi sinyal waktu.
6
a. Penjaga waktu akan mengetuk satu kali pada akhir menit pertama dan mengetuk
dua kali pada akhir menit keempat, untuk menandakan awal dan akhir waktu
diperbolehkannya poin interupsi.
b. Penjaga waktu akan mengetuk tiga kali pada akhir waktu pidato (5 menit).
c. Penjaga waktu akan memberikan ketukan berkali-kali pada akhir menit kelima
toleransi 20 detik.
d. Pembicara yang berbicara kurang dari 5 menit dianggap tidak memenuhi waktu
berbicara dan dapat dikurangi poinnya, sebagai bagian dari penilaian terhadap unsur
strategi.
11. Argumentasi atau penjelasan apapun setelah 5 menit 20 detik tidak akan diperhitungkan
oleh juri.
12. Bahasa pengantar dalam kompetisi debat adalah Bahasa Indonesia.
13. Bahasa yang dipergunakan adalah bahasa Indonesia ragam formal/baku yang dikemukakan
dengan sopan dan santun . Kesantunan sikap dan kesantunan berbahasa adalah keharusan.
Jika tidak diindahkan, akan berpengaruh pada penilaian.
14. Setiap debat dinilai oleh juri dengan jumlah ganjil.
15. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.
A. PENILAIAN
Aspek penilaian dalam debat ini mencakup :
1. Isi
Isi meliputi kekuatan argumen-argumen yang digunakan.
2. Gaya
a. Kategori penilaian gaya mempertimbangkan cara bicara peserta.
b. Aspek Kebahasaan
3. Strategi
Strategi membutuhkan perhatian khusus.
Pada dasarnya, strategi meliputi 2 konsep:
a. Struktur dan penggunaan/manajemen waktu
b. Pemahaman isu
H. MOSI / TOPIK
NO MOSI
1 Untuk mengatasi kelangkaan garam, penerintah harus menerapkan kebijakan impor
15 Pajak kendaraan dan biaya parkir tinggi adalah solusi mengatasi kemacetan
16 Salah satu syarat penerimaan PNS harus lulus UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa
Indonesia)
17 Sistem penggajian pegawai WNA di Indonesia harus berstandar sama dengan
pegawai WNI
18 Pembebasan pajak impor dapat mengatasi kelangkaan sembako
19 Wanita karier akan melahirkan generasi berkualitas
20 Karakter yg melekat pada siswa diperoleh dari pendidikan yang dilaluinya
7
I. PENILAIAN
J. PEMENANG
1. Juara I, II, dan III akan mendapat penghargaan dari Panitia.
2. Tim yang akan mewakili Lomba Debat Bahasa Indonesia ke Tingkat Provinsi Jawa Barat
diambil dari 3 (tiga) pembicara terbaik dari tim yang masuk ke semifinal.
3. Selanjutnya, perwakilan peserta Lomba Debat Bahasa Indonesia yang terpilih, menjadi
tanggung jawab MGMP Bahasa Indonesia SMA untuk mempersiapkan mereka mengikuti
lomba ke tingkat provinsi.
K. PEMBIAYAAN
1. Sumber
a. MKKS SMA Kabupaten Cianjur
b. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur Subag Kesiswaan
c. SMA negeri dan swasta Kabupaten Cianjur (sebagai peserta lomba debat)
Sebesar Rp. 350.000,- (Tiga ratus lima puluh ribu rupiah).
2. Kebutuhan
8
Pencetakan Empat puluh lima proposal, 40 eks.untuk seluruh Rp 400.000
proposal sekolah peserta, dan lima untuk lainnya. @ Rp 10.000
Transportasi dan Pengiriman proposal dan publikasi kegiatan Rp 500.000
publikasi
Piala/tropi Juara 1, juara 2, dan juara 3. @ Rp 250.000 Rp 750.000
L. PENUTUP
Demikian Proposal atau Program Keja ini kami buat sebagai bahan pertimbanangan bagi
pihak-pihak yang berkepentingan serta mudah-mudahan kegiatan Lomba Debat Bahasa Indonesia
(LDBI) Tingkat SMA se- Kabupaten Cianjur dapat tersenggara sesuai dengan tujuan yang
dihapkan.
Ketua Panitia
Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI)
Tingkat SMA se- Kabupaten Cianjur