Anda di halaman 1dari 9

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP)


BAHASA INDONESIA SMA KABUPATEN CIANJUR
Sekretariat : Jalan Pangeran Hidayatullah No.62 - (SMAN 1 Cianjur) Cianjur
Telp. (0263) 261295 Email : mgmpbindosma.cianjur@yahoo.com

Nomor : 13/mgmp.bindo.sma.cjr/XI/2017
Lampiran : 1 berkas
Perihal : Permohonan Rekomendasi

KEPADA : Yth. Kepala BALAI III


DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
di
Tempat

Dengan hormat,
Sehubungan MGMP Bahasa Indonesia SMA Kab. Cianjur bermaksud
menyelenggarakan kegiatan Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) Tingkat SMA
se- Kabupaten Cianjur yang insya Allah akan diselenggarakan pada :

Hari : Senin s.d. Selasa


Tanggal : 30 s.d. 31 Oktober 2017
Waktu : Pukul 08.00 s.d. Selesai
Tempat : SMA Negeri 1 Cianjur

Mengingat keterbatasan dana yang ada pada kami, maka setiap sekolah
dikenakan biaya partisipasi kegiatan sebesar Rp. 350.000,- (Tiga ratus lima puluh ribu
rupiah).

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kami mohon Bapak berkenan


memberikan Surat Rekomendasi pada kegiatan Lomba Debat Bahasa Indonesia
(LDBI) Tingkat SMA se- Kabupaten Cianjur yang akan kami selenggarakan.

Demikian Surat Permohonan Rekomendasi ini kami buat. Atas perhatian dan
partisipasi Bapak, kami ucapkan terima kasih.

MENGETAHUI : Cianjur, 21 September 2017


Ketua MGMP Bahasa Indonesia SMA Ketua Panitia
Kabupaten Cianjur, Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI)
Tingkat SMA se- Kabupaten Cianjur ,

JAJANG SETIAWAN, S.Pd, MM.Pd YANI SULFI MUTIANI, S.Pd


NIP. 19680305 199601 1 001 NIP. 19701002 199412 2 002
1 001
Tembusan :
Yth. Ketua MKKS SMA Kabupaten Cianjur.

1
PROGRAM KEGIATAN
LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA
(LDBI)
TINGKAT SMA SE-KABUPATEN CIANJUR
TAHUN 2017

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT


MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP)
BAHASA INDONESIA SMA KABUPATEN CIANJUR
Sekretariat : Jalan Pangeran Hiayatullah No.62 - (SMAN 1 Cianjur) Cianjur
Telp. (0263) 261295 Email : mgmpbindosma.cianjur@yahoo.com

2
LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA (LDBI)
TINGKAT SMA SE-KABUPATEN CIANJUR
TAHUN 2017

A. PENDAHULUAN

Permendiknas nomor 39 tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan menyatakan


bahwa pembinaan kesiswaan bertujuan mengembangkan potensi siswa sesuai dengan fungsi
dan tujuan Pendidikan Nasional yaitu, Siswa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandidi, menjadi warga negara
yang demokratis dan bertanggung jawan. Tujuan ini diantaranya diupayakan melalui salah satu
bidang pembinaan kesiswaan yakni bidang pembinaan komunikasi dalam bahasa Indonesia.
Wujud kegiatan pada bidang tersebut salah satunya yaitu melaksanakan lomba debat dan
pidato.
Debat merupakan kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara
perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan
perbedaan.
Debat kompetitif adalah debat dalam bentuk permainan yang biasa dilakukan di
tingkat sekolah dan universitas. Dalam hal ini, debat dilakukan sebagai pertandingan dengan
aturan ("format") yang jelas dan ketat antara dua pihak yang masing-masing mendukung dan
menentang sebuah pernyataan. Debat disaksikan oleh satu atau beberapa orang juri yang
ditunjuk untuk menentukan pemenang dari sebuah debat. Pemenang dari debat kompetitif
adalah tim yang berhasil menunjukkan pengetahuan dan kemampuan debat yang lebih baik.
Debat kompetitif tidak ada pemecahan masalah bersama. Informasi serta sanggahan
yang saling diungkapkan, tidak dimaksudkan untuk mencapai kesepakatan. Informasi dan
argumentasi yang diungkapkan tersebut bertujuan memperoleh kemenangan. Kemenangan
dicapai melalui adu pendapat (argumentasi). Pelaku debat dapat diperankan oleh pribadi
ataupun oleh kelompok.
Manfaat kegiatan berdebat bagi para pelajar yaitu berikut ini.
1. Debat dapat menjadi sebuah kegiatan olah pikir.
2. Debat akan membuat kita lebih memahami masalah lingkungan, keluarga, masyarakat,
organisasi, dan masalah lainnya.
3. Debat dapat menumbuhkan bakat, sifat, dan sikap kepemimpinan.
4. Debat dapat melatih merumuskan buah pikiran yang jelas dan singkat.
5. Debat dapat saling mendengarkan, akan membuat kita terlatih bersabar, bertoleransi, dan
bersikap menerima pendapat orang lain.
6. Debat dapat melatih berkomunikasi secara akurat pada saat yang tepat. Orang yang pandai
berdebat bukannya yang banyak bersilat lidah, melainkan yang pandai menata pikiran
dengan benar.
7. Debat akan melatih kemampuan menyimak dan berbicara.
Pada dasarnya debat merupakan suatu latihan menyelesaikan permasalahan
berdasarkan sudut pandang masing-masing tim. Sudut pandang itu sendiri diciptakan harus
berbeda sehingga akan berwujud sebagai sebuah persengketaan atau kontroversial. Berdebat
harus memperhatikan sikap dan teknik yang baik dan tepat supaya tidak menimbulkan suatu
kebencian diantara para peserta debat.
Dalam kegiatan debat kompetitif harus memperhatikan norma-norma dalam berdebat
agar berdebat berjalan dengan lancar.
Secara umum debat dilakukan dengan cara berkelompok, yaitu ada dua pihak yang
masing–masing memegang peranan sebagai pihak positif dan negatif. Masing-masing pihak
atau tim harus mempertahankan argumen mereka dengan didukung oleh bukti–bukti serta
fakta–fakta yang mendukung kasus mereka. Sebelum mereka melakukan debat, kedua belah
pihak harus memberikan suatu parameter yang jelas mengenai kasus (motion) atau
memberikan suatu definisi yang menjelaskan kemana arah dari kasus mereka.
Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) tentunya tidak berhenti pada tataran kabupaten
saja. Hasil kejuaraan lomba debat di kabupaten akan diteruskan atau berlanjut ke tingkat

3
provinsi. Peserta yang menjuarai tingkat provinsi akan menjadi wakil untuk melaju ke tingkat
nasional.
Berdasarkan uraian di atas, kegiatan debat ternyata besar sekali peranannya dalam
kehidupan sehari-hari. Pada masyarakat demokratis, debat memegang perananan penting
dalam perundang-undangan, politik, perusahaan (bisnis ), hukum, dan dalam dunia pendidikan.
Memperhatikan hal tersebut di atas, maka Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
Bahasa Indonesia SMA Kabupaten Cianjur bermaksud menyelenggarakan Lomba Debat
Bahasa Indonesia (LDBI).

B. DASAR
1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Permendiknas Nomor 34 tahun 2006 tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik yang
memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa.
3. Permendiknas Republik Indonesia Nomor 39 tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan.

C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Hari : Senin s.d. Selasa
Tanggal : 30 s.d. 31 Oktober 2017
Waktu : Pukul 08.00 s.d. selesai
Tempat : SMA Negeri 1 Cianjur

D. TUJUAN
Mempersiapkan calon-calon peserta debat (pedebat) bahasa Indonesia tingkat SMA Kabupaten
Cianjur tahun 2017, yang akan melaju/mengikuti lomba debat tingkat provinsi Jawa Barat.

E. SASARAN/PESERTA DEBAT
1. Peserta adalah siswa SMA baik negeri maupun swasta se-Kabupaten Cianjur;
2. Pada saat pertandingan peserta duduk di kelas X atau XI yang merupakan utusan sekolah;
dan
3. Setiap sekolah hanya mengirimkan 1 tim yang terdiri atas tiga orang.

F. PENGUNDIAN
1. Pengundian lawan bertanding akan ditentukan pada saat sebelum bertanding.
2. Pengundian posisi tim (Pemerintah atau Oposisi) akan ditentukan sebelum kedua tim
bertanding.
3. Pengundian Mosi / Topik Debat akan ditentukan sebelum kedua tim bertanding.

G. KEPANITIAAN

1. Pelindung : Kepala Balai Pelayanan dan Pengawasan Pendidikan


2. Pembina : Ketua MKKS SMA Kabupaten Cianjur
3. Penanggung Jawab : Jakaria, S.Pd, M.Pd
(Penanggung Jawab MGMP Bahasa Indonesia SMA)
4. Pengarah : Jajang Setiawan, S.Pd, MM.Pd
(Ketua MGMP Bhs. Indonesia SMA Kab. Cianjur)
5. Ketua Panitia : Yani Sulfimuftiani, S.Pd (SMAN 1 Cilaku)
6. Wakil Ketua Panitia : Nining Ratnaningsih, S.Pd, M.Pd (SMAN 2 Cianjur)
7. Sekretaris : Purba Abimanyu, S.Pd (SMA Pasundan 1)
8. Wakil Sekretaris : Ayu Martiani, S.Pd (SMAN 1 Cianjur)
9. Bendahara : Siti Rohilah, S.Pd (SMAN 1 Mande)
10. Tim Juri :
a. Ketua Tim : Casminih, S.Pd, M.Pd (SMAN 1 Sukaresmi)
b. Wakil Ketua : Rustini Aryati Djumena, S.Pd, M.Pd (SMAN 1 Cianjur)
4
c. Anggota : Jajat Sudrajat, S.Pd (SMAN 1 Sindangbarang)

11. Acara : Hasli Purnama, S.Pd (SMAN 1 Sukaresmi)


Siti Halimah Kurniawati, S.Pd (SMAN 1 Ciranjang)
12. Humas & Publikasi : Hehet Sumarhaeti, S.Pd, MM.Pd (SMAN 1 Cibinong)
Firman Nugraha, S.Pd ((SMAN 1
Warungkondang)
13. Akomodasi & Peralatan : Dra. Siti Rukoyah, S.Pd (SMAN 1 Cianjur)
Ajud Junaedi, S.Pd (SMA Al Barkah
Cikalongkulon)
14. Konsumsi : Dra. Eti Sukaeti, MM (SMAN 1 Cianjur)
Erie Syarif, M.Pd (SMAN 2 Cianjur)

H. SISTEMATIKA LOMBA

1. Babak Penyisihan
a. Jika tim yang mengikuti perlombaan berjumlah ganjil, maka panitia akan menggunakan
swing team sebagai penggenap.
b. Panitia akan melakukan pengundian terhadap tim untuk menentukan lawan dari masing-
masing tim pada babak penyisihan pertama.
c. Pengundian sebagaimana dimaksud pada butir 2 dilakukan pada saat Technical Meeting.
d. Penentuan peserta yang masuk Babak Delapan Besar ditentukan berdasarkan urutan nilai
terbesar hasil pertandingan babak penyisihan pertama.
e. Penentuan lawan serta kedudukan tim terhadap mosi pada Babak Delapan Besar
ditentukan sebelum Babak Delapan Besar dimulai.
f. Empat tim dengan urutan nilai tertinggi dalam babak ini dapat melanjutkan ke Babak Semi
Final.
g. Jika terdapat kesamaan nilai maka urutan nilai ditentukan berdasarkan pendapat juri.

2. Babak Semifinal
a. Empat tim yang lolos dari babak penyisihan akan kembali bertanding di babak semifinal.
b. Babak semifinal menggunakan sistem gugur
c. Tiap tim pemenang pertandingan pada babak ini dapat melanjutkan lomba ke babak final.
d. Juara ke III akan ditentukan dari tim yang kalah dengan pemerolehan nilai tertinggi.

3. Final
a. Dua tim yang lolos dari babak semifinal akan kembali bertanding di babak final.
b. Pemenang pertandingan pada babak final menjadi Juara I dan pihak yang kalah menjadi
juara II.

I. FORMAT DEBAT

Lomba debat bahasa Indonesia mengadopsi format debat dengan Sistem Parlementer.
Unsur-unsur format tersebut adalah sebagai berikut :
1. Terdapat dua tim yang berdebat, masing-masing tim terdiri dari tiga pembicara yang secara
bergilir akan menjadi pembicara pertama, kedua, dan ketiga.
2. Panitia mengundi mosi yang akan diperdebatkan.
3. Panitia terlebih dahulu mengundi posisi tim, menjadi :
a. Tim Pemerintah/Positif, yaitu sisi yang mendukung mosi/topik,
b. Tim Oposisi/Negatif, yaitu sisi yang tidak setuju atau tidak mendukung mosi/topik.
4. Dalam parlemen ini, setiap pembicara harus mengambil bagian dalam debat dari awal
hingga akhir, tidak hanya saat sedang berpidato.

5
5. Setiap tim diberikan waktu 4 menit untuk melakukan persiapan setelah mosi/topik
diumumkan. Dalam persiapan ini, tim tidak diperbolehkan menerima bantuan dari
siapapun (baik pelatih, guru, teman, maupun orang tua), dan tidak diperbolehkan
menggunakan laptop, smartphone, atau alat komunikasi lainnya, kecuali bahan dasar cetak (
buku referensi, kamus, surat kabar/majalah)
6. Pembicara Pertama, Kedua, dan Ketiga, masing-masing menyampaikan pidato substantif
yang berlangsung selama 5 menit dengan toleransi 20 detik, dengan Tim Pemerintah yang
maju terlebih dahulu.
7. Pidato pembalas/simpulan sekaligus penutup kasus berlangsung selama 3 menit dengan
toleransi 20 detik, Tim Oposisi yang maju terlebih dahulu.
8. Urutan pembicara dalam debat adalah sebagai berikut :
a. Pembicara ke-1 Tim Pemerintah 
b. Pembicara ke-1 Tim Oposisi 
c. Pembicara ke-2 Tim Pemerintah 
d. Pembicara ke-2 Tim Oposisi 
e. Pembicara ke-3 Tim Pemerintah 
f. Pembicara ke-3 Tim Oposisi 
g. Pembicara ke-1 atau ke-2 Tim Oposisi (Pidato pembalas/penutup/kesimpulan)
h. Pembicara ke-1 atau ke-2 Tim Pemerintah (Pidato
pembalas/penutup/kesimpulan)
9. Ketika pembicara menyampaikan pidato substantifnya, anggota dari tim lawan dapat
mengajukan interupsi :
a. Interupsi dapat disampaikan setelah menit pertama sampai menit keempat selesai.
b. Interupsi tidak boleh disampaikan dalam pidato pembalas/penutup.
c. Pembicara yang sedang menyampaikan pidatonya memiliki hak penuh untuk
menerima atau menolak interupsi.
Etika interupsi :
a. Interupsi disampaikan saat pembicara sedang membawakan pidato oleh anggota tim
lawan.
b. Pembicara bisa menerima atau menolak interupsi tersebut. Apabila diterima, lawan bisa
membuat pernyataan atau pertanyaan singkat mengenai suatu isu dalam debat.
c. Masing-masing peserta diberi kesempatan mengajukan beberapa kali interupsi. Dalam
pidato 4 menit, pembicara diharapkan menerima setidaknya satu interupsi . Tim
yang tidak mengajukan interupsi sama sekali mendapat pengurangan nilai di
kategori strategi.
d. Pembicara yang tidak menerima interupsi sama sekali mendapat pengurangan
nilai di kategori strategi.
e. Interupsi disampaikan dengan berdiri dan mengatakan "interupsi".
f. Poin interupsi boleh disampaikan oleh lebih dari satu pembicara dari pihak lawan.
Pembicara di podium bisa menolak semuanya ataupun beberapa, dan bisa memilih
penyela mana yang dia izinkan.
g. Pembicara di podium tidak diwajibkan menerima semua poin interupsi. Jika tidak akan
menerima interupsi dapat mengucapkan “maaf/tidak, terimakasih”.
h. Meskipun parlemen ini menuntut keaktifan pembicara, namun interupsi tidak boleh
mengganggu pidato pembicara.
i. Interupsi harus disampaikan dengan sopan dan harus ada jarak setidaknya dua puluh
detik setelah satu poin interupsi ditolak.
j. Interupsi juga tidak boleh disampaikan saat lawan sedang menjawab interupsi yang baru
saja diterima.
k. Interupsi dapat berupa pertanyaan atau pernyataan, ditujukan kepada pembicara yang
sedang berpidato.
l. Interupsi harus disampaikan secara singkat, sepuluh sampai lima belas detik adalah
waktu yang wajar. Apabila interupsi sudah melebihi waktu wajar tersebut, pemimpin
pertandingan atau penjaga waktu akan menghentikan interupsi tersebut. Selain itu,
apabila pembicara yang sedang berpidato sudah mengerti arti dari interupsi, pembicara
tersebut boleh meminta lawan yang sedang menginterupsi untuk duduk. Pembicara
tidak harus selalu mengizinkan interupsi sampai selesai.
m. Perlu diingat bahwa pembicara yang sedang berpidato punya kendali penuh atas
interupsi, kapan interupsi diterima dan kapan interupsi ditolak.

10. Dalam lomba debat, terdapat seseorang yang berperan sebagai “penjaga waktu/time
keeper” yang berfungsi sebagai pemberi sinyal waktu.

6
a. Penjaga waktu akan mengetuk satu kali pada akhir menit pertama dan mengetuk
dua kali pada akhir menit keempat, untuk menandakan awal dan akhir waktu
diperbolehkannya poin interupsi.
b. Penjaga waktu akan mengetuk tiga kali pada akhir waktu pidato (5 menit).
c. Penjaga waktu akan memberikan ketukan berkali-kali pada akhir menit kelima
toleransi 20 detik.
d. Pembicara yang berbicara kurang dari 5 menit dianggap tidak memenuhi waktu
berbicara dan dapat dikurangi poinnya, sebagai bagian dari penilaian terhadap unsur
strategi.
11. Argumentasi atau penjelasan apapun setelah 5 menit 20 detik tidak akan diperhitungkan
oleh juri.
12. Bahasa pengantar dalam kompetisi debat adalah Bahasa Indonesia.
13. Bahasa yang dipergunakan adalah bahasa Indonesia ragam formal/baku yang dikemukakan
dengan sopan dan santun . Kesantunan sikap dan kesantunan berbahasa adalah keharusan.
Jika tidak diindahkan, akan berpengaruh pada penilaian.
14. Setiap debat dinilai oleh juri dengan jumlah ganjil.
15. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.

A. PENILAIAN
Aspek penilaian dalam debat ini mencakup :
1. Isi
Isi meliputi kekuatan argumen-argumen yang digunakan.
2. Gaya
a. Kategori penilaian gaya mempertimbangkan cara bicara peserta.
b. Aspek Kebahasaan
3. Strategi
Strategi membutuhkan perhatian khusus.
Pada dasarnya, strategi meliputi 2 konsep:
a. Struktur dan penggunaan/manajemen waktu
b. Pemahaman isu

H. MOSI / TOPIK

NO MOSI
1 Untuk mengatasi kelangkaan garam, penerintah harus menerapkan kebijakan impor

2 Gawai sangat baik dalam meningkatkan hasil belajar siswa


3 Pengembangan potensi wisata daerah merupakan tanggung jawab pemerintah
pusat
4 Nilai UNBK harus digunakan sebagai acuan masuk perguruan tinggi
5 Pemindahan ibukota negara ke Kalimantan, akan melancarkan roda pemerintahan
6 Syarat pendidikan minimal presiden RI adalah sarjana
7 Fullday schooll lebih efektif dalam mencapai hasil belajar
8 Pembuat berita hoax harus dikenakan hukuman penjara
9 Pidato pejabat RI di luar negeri harus menggunakan bahasa Indonesia
10 Pemutusan hubungan bilateral dengan negara pelanggar HAM merupakan
keputusan tepat
11 Penerimaan siswa sekolah menengah mendahulukan siswa dengan tempat tinggal
terdekat
12 Besaran uang kuliah mahasiswa didasarkan pada penghasilan orang tua
13 Study banding pejabat RI ke luar negeri, berdampak positif terhadap kemajuan
bangsa
14 Penggunaan seragam sekolah merupakan bentuk kesatuan dan persatuan

15 Pajak kendaraan dan biaya parkir tinggi adalah solusi mengatasi kemacetan
16 Salah satu syarat penerimaan PNS harus lulus UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa
Indonesia)
17 Sistem penggajian pegawai WNA di Indonesia harus berstandar sama dengan
pegawai WNI
18 Pembebasan pajak impor dapat mengatasi kelangkaan sembako
19 Wanita karier akan melahirkan generasi berkualitas
20 Karakter yg melekat pada siswa diperoleh dari pendidikan yang dilaluinya

7
I. PENILAIAN

Aspek yang Dinilai Bobot


A. Isi 40%
1. Argumen yang digunakan
2. Bobot sanggahan atau perseteruan
3. Elaborasi dalam memberikan pembuktian
argumen
4. Penggunaan sumber rujukan
B. Gaya 40%
1. Cara penyampaian pembicara
2. Kejelasan dan kelancaran berbicara
3. Intonasi, kecepatan, volume, aksen
4. Penggunaan bahasa yang baik
C. Strategi 20%
1. Manajemen waktu
2. Pemahaman terhadap isu (bukan menilai
argumennya)
3. Menerima dan memberi interupsi
4. Kesantunan berbicara

J. PEMENANG
1. Juara I, II, dan III akan mendapat penghargaan dari Panitia.
2. Tim yang akan mewakili Lomba Debat Bahasa Indonesia ke Tingkat Provinsi Jawa Barat
diambil dari 3 (tiga) pembicara terbaik dari tim yang masuk ke semifinal.
3. Selanjutnya, perwakilan peserta Lomba Debat Bahasa Indonesia yang terpilih, menjadi
tanggung jawab MGMP Bahasa Indonesia SMA untuk mempersiapkan mereka mengikuti
lomba ke tingkat provinsi.

K. PEMBIAYAAN
1. Sumber
a. MKKS SMA Kabupaten Cianjur
b. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur Subag Kesiswaan
c. SMA negeri dan swasta Kabupaten Cianjur (sebagai peserta lomba debat)
Sebesar Rp. 350.000,- (Tiga ratus lima puluh ribu rupiah).

2. Kebutuhan

Kelompok A: Konsumsi dan Transpor Juri

Pelaksanan Konsumsi Konsumsi Ringan Transpor Juri Jumlah


Lomba Berat

Hari ke-1 Panitia, juri Panitia, juri, 15XRp150.000 1.025.000 +


2 X 25 X pembimbing, = Rp 2.250.000 1.850.000 +
Rp25.000 = peserta 2.250.000 =
Rp 1.025.000 25+40+120=185 Rp 5.125.000
185 X Rp 10.000
= Rp 1.850.000
Hari ke-2 Panitia, juri Panitia, juri tamu 6XRp 700.000 1.550.000 +
tamu pembimbing, = Rp 2.100.000 630.000 +
2 X 31 X peserta 2.100.000 =
Rp25.000 = 31+8+24=63 Rp 4.280.000
Rp 1.550.000 63 X Rp10.000
= Rp 630.000
Kelompok B: Peralatan, Surat-menyurat, Sertifikat, Pembinaan, dan Transportasi

Alat tulis dan Karton, spidol, kertas HVS dll. Rp 150.000


alat lomba

8
Pencetakan Empat puluh lima proposal, 40 eks.untuk seluruh Rp 400.000
proposal sekolah peserta, dan lima untuk lainnya. @ Rp 10.000
Transportasi dan Pengiriman proposal dan publikasi kegiatan Rp 500.000
publikasi
Piala/tropi Juara 1, juara 2, dan juara 3. @ Rp 250.000 Rp 750.000

Sertifikat Panitia, pembimbing, dan peserta, 150 eks. @ Rp Rp 750.000


5.000
Spanduk 2 buah X Rp 150.000 Rp 300.000
Pembinaan Pembinaan perwakilan ke provinsi Rp 1.200.000
4 X Rp 300.000
Kebersihan Kebersihan tempat penyelenggaraan lomba Rp. 200.000
Tak Rp 945.000
terduga/Cadang
an
Biaya total yang diperlukan Rp 14.000.000

L. PENUTUP

Demikian Proposal atau Program Keja ini kami buat sebagai bahan pertimbanangan bagi
pihak-pihak yang berkepentingan serta mudah-mudahan kegiatan Lomba Debat Bahasa Indonesia
(LDBI) Tingkat SMA se- Kabupaten Cianjur dapat tersenggara sesuai dengan tujuan yang
dihapkan.

Ketua Panitia
Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI)
Tingkat SMA se- Kabupaten Cianjur

YANI SULFI MUTIANI, S.Pd


NIP. 19701002 199412 2 002

Anda mungkin juga menyukai