Anda di halaman 1dari 2

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kantor Bahasa Kepulauan Bangka Belitung

telah menyelenggarakan Lomba Debat Bahasa Indonesia bagi Mahasiswa Se-Provinsi


Kepulauan Bangka Belitung pada tanggal 21-22 Maret 2016 yang bertempat di Hotel Puncak
Pangkalpinang di lantai 7.

Lomba debat Bahasa Indonesia bagi Mahasiswa Se-Provinsi Kepulauan Bangka


Belitung tahun 2016 melibatkan :
Panitia
Penanggung Jawab : Drs. Hidayatul Astar, M.Hum.
Ketua Panitia : Feri Pristiawan, S.S.
Anggota : Khaliffitriansyah, S.Pd.
Juliati, S.E.
Decky Arisandi
Eka
Dewan Juri
1. Drs. Hidayatul Astar, M.Hum. (Kantor Bahasa)
2. Sarman, S.Pd. (Kantor Bahasa)
3. Dodi Hendriyanto (Bangka Pos)
4. Mutaqin, S.Pd. (Guru SMAN 4 Pangkalpinang)
5. Alex Arpandi, S.Pd (Guru SMAN 3 Pangkalpinang)
6. Agus Hendriyandi (Rakyat Pos)
Nama-nama Perguruan Tinggi yang mengikuti lomba debat bahasa indonesia :
1. Universitas Bangka Belitung
2. STAIN SAS Bangka Belitung
3. STIE Pertiba
4. Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
5. STKIP Muhammadiyah
6. STIE IBEK
7. Polman Negeri Bangka Belitung

Rangkaian perlombaan diawali dengan sambutan dari Ketua Panitia Bapak Feri
Pristiawan, S.S. Dimana disampaikan bahwa lomba debat bahasa indonesia tidak hanya
menguji penggunaan bahasa indonesia melainkan juga menguji kemampuan berfikir para
mahasiswa tentang kasus-kasus kebahasaan yang terjadi. Mosi-mosi dalam lomba ini
mengangkat 17 mosi yang tidak berkaitan dengan dunia politik, sosial, budaya, ekonomi dan
pendidikan.

Setelah lomba di buka, panitia melakukan sesi cabut lot untuk 17 tim yang mengikuti
lomba tersebut, lalu menentukan peserta pertama yang akan bertanding. Kemudian, para juri
menentukan mosi serta pihak pro dan kontra. Akhirnya, acara berlangsung sesuai prosedur
yang telah ditetapkan.

Kendala yang kami hadapi adalah kurang menguasai mosi disebabkan karena terlalu
banyak mosi yang harus dikuasai oleh para peserta. Selain itu mengalami demam panggung
sehingga materi yang kami kuasai menjadi lupa dan kurang memahami tata cara perlombaan
yang telah ditetapkan.

Kekurangan dari perlombaan ini, tidak semua perguruan tinggi ikut berpartisipasi dalam
acara ini. Seharusnya pihak perguruan tinggi wajib mengirimkan mahasiswa untuk mengikuti
lomba tersebut agar menjadi semenarik dan sebaik mungkin. Setiap perguruan tinggi
seharusnya membatasi jumlah tim yang dikirim dalam mengikuti lomba tersebut.

Kelebihan dari lomba ini adalah dapat mengembangkan kemampuan komunikasi


mahasiswa dalam mengumpulkna dan menyusun pedapat-pendapat yang efektif, membujuk,
dan menghibur para penonton serta menggunakan bahasa tubuh dan suara untuk meyakinkan
para juri bahwa pendapat-pendapat mahasiswa lebih penting dari lawannya.

Dari lomba ini, dapat disimpulkan bahwa debat merupakan sebuah media menyampaikan
pendapat perihal baik atau buruk sebuah keadaan. Dalam sebuah debat akan ada pihak yang
mendukung suatu keadaan dan ada pula yang akan menolak keadaan tersebut. Lomba debat
menjadi alat yang ampuh untuk melatih pola kreatif mahasiswa dan menyampaikan gagasan
secara lugas dan meyakinkan.

Anda mungkin juga menyukai