Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

"Kitab Abdus Samad al-Palimbani"

Kelompok III:

1. Adelia Febrianti
2. Ario Pandu Adil Atallah
3. Nadia Finanta Sari
4. Nova Fadillah Putri

SMK NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TEKNIK


GEOMATIKA TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami dapat menyelesaikan makalah ini guna


memenuhi tugas kelompok untuk mata pelajaran pendidikan agama islam dengan
judul "Hidayatus salikin".

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan keritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Bandar Lampung, … November 2022

ii
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................i

KATA PENGANTAR ...........................................................................................ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1

A. Latar Belakang .............................................................................................1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................2

C. Tujuan ...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................3

A. Kajian Kitab Hidayatus Salikin Dan Siarussalikin Karya Syaikh Abdus


Samad Al-Palimbani ...................................................................................3

B. Riwayat Hidup Abdus Samad Al-Palimbani ................................................3

C. Pendidikan Abdus somad al-Palimbani .....................................................3

D. Karya-Karya Dari Abdus Somad al-palimbani ............................................4

BAB III PENUTUP ...............................................................................................7

A. Kesimpulan....................................................................................................7

B. Saran .............................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup


bersama. Ada aksi dan ada reaksi.Pelakunya lebih dari satu. Antara individu
dengan individu,individu dengan kelompok dan antara kelompok dengan
kelompok. Contoh guru mengajar merupakan contoh kelompok sosial antara
individu dengan kelompok.

Kelompok sosial dapat berupa kelompok sosial primer dan kelompok sosial
sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak
langsung. Kelompok social primer dengan hubungan langsung apabila tanpa
melalui perantara. Misalkan untuk mengenal lebih jauh dari kelompok primer
dapat kita lihat yaitu pada keluarga.

Sedangkan kelompok sosial primer adalah kelompok besar didasarkan pada


kepentingan yang berbeda. Proses yang membentuk terjadinya kelompok
sosial meliputi faktor pendorong timbulnya kelompok sosial dan dasar
pembentukan kelompok sosial. Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti
mengalami perubahan-perubahan. Perubahan dapat berupa perubahan yang
tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan
yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan-
perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga berjalan dengan cepat.

Perubahan-perubahan hanya dapat ditemukan oleh seseorang yang sempat


meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan
membandingkannya dengan susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada
waktu yang lampau. Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-
nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan
kelembagaan masyarakat, kekuasaan dan wewenang, kelompok sosial dan
sebagainya.

iv
B. Rumusan Masalah

1. Apa Defenisi Manusia sebagai Makhluk Hidup?

2. Aapa Defensi Kelompok sosial?

3. Apa saja Perbedaan Masyarakat Desa dengan Masyarakat kota

C. Tujuan

Makalah ini dibuat dengan maksud untuk membahas tentang mata pelajaran
pendidikan agama islam dengan judul hidayatus salihin yang dikemukakan
oleh abdus samad secara berkelompok dan dibentuk suatu makalah.
Berkelompok, dan arti penting hidup berkelompok dalam kelompok sosial.
Sehingga dengan pembahasan ini diharapkan siswa/i dapat semakin luas
wawasan dan pengetahuannya, yang akan sangat berguna ketika terjun di
dalam masyarakat.

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kajian Kitab Hidayatus Salikin Dan Siarussalikin Karya Syaikh Abdus


Samad Al-Palimbani

Dengan Sairus Salikin dan Hidayatus Salikin telah secara sangat cerdas
mengupas Lubab Ihya' Ulumuddin dan Bidayatul Hidayat karya Al-Ghazali.
Al-Palimbani tidak menempuh jalur kritik kepada kelemahan-kelemahan
karya Al-Ghazali, melainkan dia menyatakan kekaguman kepada sang ulama
ahli tasawuf akhlaqi yang masyhur itu. Untuk kekaguman itulah Al-Palimbani
menyempurnakan beberapa kelemahan itu, misalnya menjelaskan status
Alhadits yang dipakai Al-Ghazali sebagai dalil naqli di dalam dua kitab
tersebut.

B. Riwayat Hidup Abdus Samad Al-Palimbani

Syaikh Abdus Samad Al-Palimbani dilahirkan pada 1116 Hijriyah


(1704Masehi) di Palembang. Di dalam buku Ensiklopedi Islam nama lengkap
beliau ditulis Abdus Samad Al-Jawi Al-Palimbani. Di dalam sumber-
sumber berbahasa Melayu, sebagaimana dikutip oleh Prof. Dr. Azyumardi
Azra, M.A dalam buku Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan
Nusantara Abad XVII dan XVIII, nama lengkap beliau dituliskan Abdul
Samad bin Abdullah Al-Jawi Al-Palimbani.

C. Pendidikan Abdus somad al-Palimbani

Ulama Nusantara yang kiprahnya dalam dunia intelektual tidak bisa


diragukan lagi, dia menimba ilmu dari berbagai guru ternama, bukan saja
dari kedua tanah suci Makkah dan Madinah tetapi juga hampir keberbagai
negara Timur Tengah. Menjadi guru atau pengajar di Haramain serta aktif
menulis dengan berbagai karya tulisannya yang sampai saat ini tetap dikaji
untuk menimba mutiara-mutiara ilmu yang terkandung di dalamnya. Dari
banyak karya yang telah diwariskannya Azyumardi Azra, Jaringan Ulama
vi
Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara abad XVII dan XVIII: Melacak
akar-akar Pembaruan Pemikiran Islam di Indonesia (Bandung: Mizan, 1994).

tersebut terlihat berbagai disiplin keilmuan yang dikuasainya. Sairus Salikin,


Hidayatus Salikin dan sebagainya. Al Falembani, merupakan seorang ulama
yang namanya lebih dikenal diluar dibanding di tanah kelahiranya sendiri.
Bahkan jika diperhatikan namanya lebih “harum” di luar. Begitu banyak
“sepak terjangnya” yang tidak dapat dilacak, melainkan pada saat kita
menemukan hasil pikirannya tersebut dalam beberapa karyanya. Studi
sejarah Islam kawasan Asia Tenggara diyakini bahwa Islam pertama yang
dikenal di Nusantara adalah Islam yang disebarkan dengan pendekat
sufistik. Hal ini sangat wajar, karena melalui pendekatan sufistik tersebut
lebih mudah diterima oleh masyarakat saat itu. Pendapat di atas didukung
juga oleh H.A.R Gibb yang menyatakan bahwa penyebaran Islam yang
spektakuler di Asia Tenggara adalah berkat usaha keras kaum suffi, yang
dalam banyak hal cenderung kompromistis terhadap adat istiadat dan tradisi
setempat.

Syech Abd al Shamad al Falembani adalah salah satu ulama sufi yang juga
mempunyai peran dalam penyebaran islam di Nusantara. Untuk
menanggulangi penyimpangan dan pengamalan ajaran keagamaan di
Nusantara, beliau menterjemahkan dua buah karya Al Ghazaliy, Lubab Ihya
Ulum al Din dan Bidayat al Hidayat.Dua karya tersebut menyajikan sebuah
sistem ajaran tasawuf, yang dikemudian hari al Falembani banyak juga
mengarang kitab-kitab tasawuf beberapa kitab terkenal diantaranya adalah
Kitab Hidayat al Salikin dan Siarus Salikin yang masih digunakan sampai
saat ini.

D. Karya-Karya Dari Abdus Somad al-palimbani

Dalam artikel ini akan membahas tentang isi dari dua kitab terkenal
karangan Syech Abd al Shamad al Falembani yakni Hidayat al Salikin dan

vii
Siarus Salikin. Choiriyah Choiriyah, “Pemikiran Syekh Abdussomad Al-
Palimbani Dalam Kitab Faidhal Ihsani (Tinjauan Terhadap Tujuan
Dakwah),”Ghaidan 1, no. 1 (2017): 41–49. hal. 413 Sulaiman Mohammad
Nur, “Hidayat Al Salikin (Analisa Hadis Dalam Mempengaruhi Budaya
Melayu Palembang),”Jurnal Ilmu Agama 17, no. 1 (2016): 79–95. hal. 14
Mohammad Nur.ibid. Biografi Syaikh Abdus Samad Al-Palimbani Beberapa
referensi menyatakan bahwa sejarah hidup Syekh Abdus Shomad al-
Palimbani masih belum banyak diketahui,karena di dalam tulisan-tulisannya
ia tidak memberikan keterangan tentang dirinya.

Namun kehidupan beliau tidak seluruhnya tidak diketahui, karena di dalam


tulisan-tulisannya ia selalu mencantumkan tempat dan tanggal. Nama
lengkapnya sebenarnya adalah syekh Abdus Somad bin Abdurrahman al-
Jawi al-Palembani. Lahir di Palembang pada tahun 1150 Hatau bertepatan
dengan tanggal 1737 M dalam lingkungan “Keraton Kuto Cerancangan”
(antara 17 dan 20 ilir sekarang).

Beliau tidak hanya dikenal di Palembang saja, di Mekkah pun namanya


cukup kesohor. Ayahnya menjabat sebagai seorang kepala penjaga Istana
Kuto Cerancangan Kesultanan Palembang Darussalam pada masa Sultan
Agung dan Sultan Mahmud Badaruddin ibunya telah meninggal ketika beliau
berusia satu tahun. Sebagai putra Palembang dan telah bertahun-tahun di
Mekkah mempelajari Islam, kemudian pada abad ke-18 M kembali ke
Palembang dengan membawa metode baru dalam mendekatkan diri kepada
Allah SWT.

Beliau adalah anak didik dari ulama terkenal di kota Madinah yaitu Syekh
Muhammad Ibn Abdulkarim as-Sammani al-Madani. Ketika Abdus Shomad
berada di Mekkah, beliau pernah mengadakan komunikasi dengan Pangeran
Mangkubumi di Yogyakarta, Mangkunegaraan di Susuhunan Prabu Djaka di
Surakarta. Melaui surat-surat, beliau tidak hanya menyampaikan hal yang
berkaitan dengan ilmu agama saja, tetapi juga berhubungan dengan politik
dalam kaitannya dengan penjajahan Belanda.

viii
Kitab Hidayatus Salikin fi Suluki Maslakil Muttaqin Hidayatus Salikin yang
ditulisnya dalam bahasa Melayu pada 1192H/1778 M, sering disebut sebagai
terjemahan dari Bidayah al-Hidayah karya Al-Ghazali. Tetapi di samping
menerjemahkannya, Al-Palimbani juga Solihin, Melacak Pemikiran Tasawuf
di Nusantara (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005). hal. 926 Abdullah
Syukri bin Idrus Shahab, Ziarah Kubra & Sekilas Mengenai Ulama dan
Auliya Palembang Darussalam (Palembang: Panitia Pelaksana Ziarah Kubra
Ulama dan Auliya Palembang Darussalam, 2005). hal. 697 Syekh Abdus
Shomad al-Palimbani, Hidayatus Shalikin, terj. oleh Kemas Andi Syarifudin,
Cetakan Ke3. (Surabaya: Pustaka Hikmah Perdana, 2013). hal. Ix membahas
berbagai masalah yang dianggapnya penting di dalam buku itu dengan
mengutip pendapat Al-Ghazali dari kitab-kitab lain dan para sufi yang
lainnya. Di sini ia menyajikan suatu sistem ajaran tasawuf yang memusatkan
perhatian pada cara pencapaian ma’rifah kesufian melalui pembersihan
batindan penghayatan ibadah menurut syariat Islam.Kitab Hidayatus Salikin
merupakan uraian dari kitab Bidayatul Hidayah, yaitu ringkasan kitab
Ihya Ulumuddin karangan Hujjatul IslamImam al-Ghazali. Berisikan
berbagai-bagai amalan berdasarkan al-Quran,Hadist dan pendapat para ulama.
Dalam penyusuan kitab ini, pengarang membagi kepada Muqaddimah dan 7
Bab serta diakhir dengan penutup. Isi kitab ini berjumlah 190 halaman.

ix
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Islam merupakan agama yang benar. Karena ajaran agama islam bersifat
komprehensif membahas masalah-masalah manusia baik dunia ataupun
akhirat. Dan agama islam merupakan agama yang sesuai dengan fitrah
manusia. Oleh

karena itu agama islam harus disebarluaskan kepada ummat manusia agar
dapat memeluk agama islam (bagi non muslim) serta memperdalam ajaran
islam (bagi kaum muslim). Dan salah satu jalan untuk menyebarluaaskan
agama islam adalah dengan berdakwah. Seperti diungkapkan sebelumnya,
bahwa islam adalah agama yang komprehensif dan tidak terkecuali dakwah.

Islam telah memberikan gambaran bagaimana cara atau metode dalam


berdakwah. Dalam al-Qur’an surat An-Nahl 125-126, yang telah dibahas ini
telah memberikan pengertian kepada para Da’i bagaimana metode dalam
berdakwa sehingga tujuan dakwah-menuju kepada jalan kebenaran bisa dapat
dicapai oleh ummat manusia.

Ungkapan al-hikmah ini berlaku bagi seluruh manusia sesuai dengan


perkembangan akal, pikiran dan budayanya, yang dapat diterima oleh orang
yang berpikir sederhana serta dapat menjangkau orang yang lebih tinggi
pengetahuannya. Sebab, yang dipanggil adalah pikiran, perasaan dan
kemauan. Dengan begitu, dipahami bahwa al-hikmah berarti meletakkan
sesuatu pada tempatnya dan pada tujuan yang dikehendaki dengan cara yang
mudah dan bijaksana.

B. Saran

Penelitian ini adalah bagian dari upaya penulis dalam memahami makna kata
Dakwah dalam al-Qur’an dengan berbagai macam maknanya. Kata Dakwah
x
bukanlah satu-satunya karya yang memiliki banyak makna, akan tetapi masih
banyak kosakata di dalam al-Qur’an yang perlu dikaji dan difahami lebih
mendalam dan terperinci sehingga tidak sebatas makna terjemahan.Dengan
adanya kajian ini, semoga bisa memperjelas makna Dakwah dalam al-Qur’an.

Penelitian ini tentunya bukanlah penelitian yang sempurna dan tanpa


kekurangan. Namun, penulis telah berupaya untuk mencapai gambaran yang
layak. Jika penulis benar, itu semata-mata karena Allah serta itulah yang
penulis kehendak. Tetapi jika ternyata tidak demikian, maka penulis mohon
ampun dan petunjuk kepada Allah atas kesalahan dan dosa penulis. Cukup
kiranya penulis ucapkan terima kasih.

xi

Anda mungkin juga menyukai