Jutaan orang di seluruh dunia merayakan malam pergantian tahun dari 2020 ke 2021,
meskipun pandemi virus corona telah memaksa perayaan di berbagai tempat dilakukan secara
tertutup. Pemberlakuan aturan karantina wilayah dan pembatasan sosial lainnya di banyak
negara memaksa orang-orang yang berencana merayakan pergantian tahun secara meriah
untuk menikmatinya dengan hening. Beberapa lainnya, diminta untuk menggunakan masker
selama mengikuti acara atau festival di malam tahun baru.
Di Wuhan, China. Orang-orang berkerumun di pusat kota dengan balon dan pakaian
pesta untuk menghitung mundur pergantian tahun 2021. Adapun di Tokyo, sejumlah orang
mengunjungi Kuil Kanda Myojin untuk berdoa. Pihak pengelola Kuil Shinto tersebut harus
membatasi jumlah pengunjung, karena Jepang kembali menghadapi gelombang penularan
Covid-19.
Kembang api juga mewarnai langit malam di Taiwan untuk menandai awal tahun
2021, di saat sejumlah kota membatalkan perayaan malam tahun baru dan mengalihkannya
ke online. Seperti perayaan malam tahun baru di Seoul. Banyak juga orang yang merayakan
pergantian tahun di rumah bersama keluarga.
Uni Emirat Arab mempertontonkan salah satu pertunjukan kembang api Tahun Baru
terbesar dengan warna spektakuler menerangi langit emirat Ras al-Khaimah. Kembang api
menerangi langit di seputaran gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa, saat jam berdentang
menandakan pergantian hari di Dubai.
Di Indonesia, tak ada perayaan tahun baru 2021 yang meriah. Kawasan Bundaran HI
di Jakarta yang biasa ramai dikunjungi penduduk setiap pergantian tahun, kali ini
berlangsung sepi. Orang-orang lebih banyak merayakan tahun baru dalam jumlah kecil atau
bersama keluarga. Tugu Pal Putih di Yogyakarta juga dijaga polisi, untuk mengawasi
pergantian malam tahun baru yang diharapkan lebih tenang dari tahun sebelumnya.