Anda di halaman 1dari 7

38

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Berdasarkan dari jenisnya penelitian ini merupakan penelitian Observasional

dengan desain penelitian adalah Analitik. Menurut cara mencari kausalitasnya

adalah penelitian case control study. (Materi pokok Kepaniteraan klinik IKM,

2016)

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Medaeng

Sidoarjo pada bulan Maret-April 2016.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi target adalah penderita TB paru di Wilayah Kerja Puskesmas

Medaeng Sidoarjo. Populasi terjangkau adalah penderita TB yang berobat di

Wilayah Kerja Puskesmas Medaeng Sidoarjo dengan kriteria inklusi telah

berumur 16-65 tahun,bersedia berpartisipasi dalam penelitian,bertempat tinggal di

kecamatan Medaeng minimal 6 bulan, telah ditegakkan diagnosa TB paru

berdasarkan pemeriksaan sputum BTA (+) atau foto rontgen (+) dengan gejala

klinis TB dan kondisi rumah tidak mengalami perubahan satu tahun terakhir.

4.3.1 Sampel

4.3.1.1. Kasus

yang menjadi sampel atau subjek penelitian pada kelompok kasus adalah

penderita dengan hasil pemeriksaan sputum dinyatakan BTA positif


39

(menderita TB Paru) atau foto rontgen (+) mulai bulan Maret 2015 sampai

Maret 2015.

4.3.1.2. Kontrol

Adalah sebagian tetangga kelompok kasus yang tidak mempunyai riwayat

menderita TB Paru yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian.

Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling

4.3.1.3. Besar Sampel

Jumlah kasus TB Paru yang berobat berdasarkan data Puskemas Medaeng

sebanyak 73 kasus selama periode Maret 2015 sampai Maret 2016, untuk

menentukan jumlah sampel dapat dihitung dengan menggunakan rumus besar

sampel penelitian case control : (Materi pokok Kepaniteraan klinik IKM,

2016)

Keterangan :
n = sampel
zα = tingkat kemaknaan ( ditetapkan peneliti= 90% = 1,64)
zβ = power ( ditetapkan peneliti = 80%= 0,842 )
P = perkiraan proporsi
R = Odds Ratio (OR= 3 dari penelitian Fatimah, 2008)
Q = 1-P
40

n1 = n2 = 22.47

n1 = n2 = 23

Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 25 orang pada

kelompok kasus dan 25 orang pada kelompok kontrol.

Sampel dipilih dengan menggunakan systematic random sampling. Sampel

kasus dipilih 25 orang dari 73 orang penderita TB yang terdaftar di data

Puskesmas Medaeng. Peneliti mengacak nomor 1 hingga 10 dan menetapkan

pasien nomor 5 pada daftar penderita TB sebagai sampel nomor 1 pada

penelitian. Sampel selanjutnya kemudian dipilih dengan interval 3 pasien pada

daftar pasien penderita TB. Setelah mencapai akhir daftar pasien dan jumlah

sampel belum mencapai 25 orang maka cara tersebut diulang dari awal daftar

pasien penderita Tb hingga tercapai jumlah sampel 25. Sampel kontrol dipilih

secara acak dari tetangga pasien penderita TB dengan cara simple random

sampling. Besar sampel pada penelitian ini dibedakan menjadi sampel kasus

dan sampel kontrol dengan perbandingan antara sampel kasus dan kontrol 1:1

4.4 Variabel Penelitian

4.4.1 Variabel Independen (bebas)

Variabel independen pada penelitian ini adalah kondisi rumah penderita

yang meliputi kepadatan hunian, ventilasi, dan jenis lantai.

4.4.2 Variabel Dependen (terikat)

Variabel dependen pada penelitian ini adalah penderita Tuberkulosis Paru

di Wilayah Kerja Puskesmas Medaeng Sidoarjo.

4.5 Definisi Operasional


1. Penderita TB Paru
41

Penderita TB Paru adalah seseorang yang menderita TB Paru dengan

penegakan diagnosis berdasarkan hasil sputum BTA + atau foto rontgen +.

Penderita TB Paru merupakan kelompok kasus.

Skala : Nominal

2. Kondisi Rumah
Adalah keadaan lingkungan rumah yang di dasarkan atas 3 variabel, yaitu
kepadatan hunian, ventilasi atau penghawaan dan jenis lantai.

Kondisi rumah dinilai dalam sistem skoring dengan skala nilai terdiri dari

nilai kepadatan hunian, ventilasi dan jenis lantai.

Skala : Nominal

Cara pengukuran: Observasi, Pengukuran

Alat ukur: Kuesioner, Meteran

Hasil pengukuran:

Nilai maksimum skor kondisi rumah = 4, minimum 0.

Skor kondisi rumah kemudian diklasifikasikan:

Baik = skor 3-4

Buruk = skor 0-2


42

Tabel IV.1 Skor kondisi rumah


NO Variabel Definisi Cara ukur & instrumen Skala data
Operasional
1 Kepadatan Perbandingan Cara : Observasi & Nominal
Hunian jumlah wawancara
penghuni Instrumen: kuesioner
dengan luas
ruangan Hasil ukur :
1. baik bila seluruh
ruangan minimal ±
10 m2 (skor = 1)
2. Kurang baik bila
luas seluruh ruangan
± 10 m2 (skor = 0)
2 Ventilasi Persentase Cara : Pengukuran & Nominal
Luas bidang observasi (Diukur luas
ventilasi tetap lubang ventilasi tetap dan
dan lubang tidak tetap kemudian
ventilasi dibandingkan dengan luas
tidak tetap ruangan)
dari luas
lantai yaitu Instrumen: kuesioner ,
10 % dari meteran
luas ruangan.
Hasil ukur :
1. ≥ 10 % luas rumah
(skor =1)
2. <10% luas rumah
(skor= 0)
3. ventilasi Dibuka
(skor = 1)
4. Ventilasi ditutup
( skor =0)

Total skor = 0-2


3. Jenis Lantai Jenis lantai Cara: Observasi Nominal
yang baik Instrumen: Kuesioner
adalah lantai
yang kedap Hasil Ukur:
air dan 1. Baik bila terbuat dari
mudah semen dan ubin
dibersihkan. (skor =1)
2. Kurang baik bila
terbuat dari papan
atau bambu atau
tanah (skor =0)
43

4.6 Jenis, Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Pertama akan diadakan pengumpulan data sekunder yang akan digunakan

sebagai bahan penelitian. Kemudian setelah data terkumpul akan diadakan

penelitian lebih dalam. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini berupa data

primer dan sekunder.

1) Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan instrumen kuisioner ,

observasi langsung dalam table scoring meliputi kondisi rumah berupa

kepadatan hunian, ventilasi, dan jenis lantai.


2) Data sekunder yang dikumpulkan meliputi data jumlah penderita

Tuberculosis Paru, catatan medis pasien, profil Puskesmas Medaeng

Sidoarjo, serta data penunjang lainnya yang berkaitan dengan penelitian.

4.7 Teknik Analisis Data


a. Analisis Univariat

Analisis univariat dimaksudkan untuk melihat gambaran distribusi

frekuensi dari tiap variabel. Data yang diperoleh disajikan secara tabel dan

dianalisis secara deskriptif sesuai dengan persentase yang didapat.

b. Analisis Bivariat
Variabel independen dan variabel dependen menggunakan uji statistik Chi

Square (x ) dengan derajat kepercayaan 95% (α=0,05). Hubungan


2

dikatakan bermakna apabila P<0,05 dan melihat nilai Odds Ratio (OR)

untuk memperkirakan resiko masing-masing variabel yang diselidiki.

Interpretasi nilai Odds Ratio (OR) adalah :

OR >1 : Merupakan faktor risiko

OR =1 : Bukan merupakan faktor risiko.


44

OR <1 : Merupakan faktor risiko protektif

Data diolah dengan program statistik SPSS 16.

Anda mungkin juga menyukai