A. PENGERTIAN
1. Gastroenteritis adalah
Peradangan pada usus besar, usus halus yang disertai diare yang banyak
disebabkan oleh infeksi makanan yang mengandung bakteri atau virus
kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal (lebih dari 3 kali/hari)
dan konsistensi feses cair
Dapat bersifat akut dan kronis
2. Menurut WHO (1980) gastroenteritis adalah buang air besar encer atau cair lebih dari
tiga kali sehari.
B. ETIOLOGI
1. Faktor infeksi
2. Faktor Malabsorbsi
3. Faktor Makanan:
Gastroenteritis dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi
terhadap jenis makanan tertentu.
4. Faktor Psikologis
Gastroenteritis dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas).
1. Diare.
2. Muntah.
3. Demam.
4. Nyeri abdomen
6. Fontanel cekung
D. Jenis diare
1. Diare cair akut
Keluar tinja yang encer dan sering ada terlihat darah, yang berakhir kurang dari 14
hari.
2. Disentri
Diare dengan adanya darah dalam feces, frekuensi sering, dan feces sedikit-sedikit.
3. Diare persisten
Diare yang berakhir dlm 14 hari atau lebih, dimulai dari diare akut atau disentri.
E. Dehidrasi
Diare menyebabkan dehidrasi, dibagi menjadi
1. Dehidrasi ringan
2. Dehidrasi sedang
Tanda-tanda: gelisah, sangat haus, nadi dan pernafasan agak cepat, ubun-ubun dan
mata cekung, kencing sedikit dan minum normal.
3. Dehidrasi berat
Tanda-tanda: apatis, denyut jantung cepat, nadi lemah, tekana darah turun, warna
urine pucat, pernafasan cepat dan dalam, turgor sangat jelek, ubun-ubun dan mata
cekung sekali, dan tidak mau minum.
F. PATOFISIOLOGI
G. Komplikasi
1. Kehilangan elektrolit (kalium)
2. Keluaran urin menurun (30 ml/jam selama 2 – 3 jam berturut-turut)
3. Hipotensi
4. Kelemahan otot
H. Penatalaksanaan Medis
1. Beri cairan untuk mengganti cairan yang hilang. Þ rehidrasi oral (mengandung
elektrolit dan glukosa)
2. Monitor dan koreksi input dan output
3. Elektrolit.
4. Obat – obatan : berikan antibiotik dan obat untuk menurunkan motilitas
I. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan feses secara mikroskopis dan makroskopis.
2. Pemeriksaan kimia darah
3. Pemeriksaan urinalisis
4. Pemeriksaan hematologi darah lengkap
5. Pemeriksaan Feces rutin ( organisme infeksius atau farasit )
J. Pengkajian
1. Pola diare dan pola eliminasi sebelumnya
2. Asupan nutrisi sehari-hari
3. Kram abdomen dan nyeri
4. Frekuensi dan dorongan mengeluarkan feses
5. Penimbangan BB, hipotensi,takikardi
6. Konsistensi, warna dan bau feses
Intervensi:
Intervensi: