Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

FORM PENGKAJIAN

A. Data Keluarga
1. Nama KK : Bapak. P Usia : 50 tahun, Pendidikan: SMA
2. Alamat : RT.002, RW 006, Kel. Curug, Kec. Cimanggis, Depok
3. Komposisi Keluarga

Hubungan Riwayat
No Nama Usia L/P Pendidikan Pekerjaan Agama
dengan KK Kesehatan
Asam urat,
Ibu. M 42 P Istri SMP Hipertensi IRT Islam
An. Fi 19 L Anak SMA - Pelajar Islam
An. Fa 9 L Anak SD - Pelajar Islam
Ibu. E 62 P Mertua SD Gastro Entritis - Islam
Nn. N 24 P Adik Ipar SMK - Tidak Kerja Islam
4. Genogram

Bapak Ibu E
Bapak Ibu
B 62 thn
B Mi
65 thn 63 64 thn
IRT
thn
Gastro Entritis

Nn. N
Ibu M 24 thn
42
Pegawai
BapakSwasta
P IRT
thn Tidak Bekerja
50
Sehat
thn Hipertansi, Asam Urat Sehat

An. Fa An. Fi
19 thn 9 thn
Pelajar Pelajar
Sehat Sehat

5. Tipe dan Bentuk Keluarga


Tipe keluarga Ekstended Family, Keluarga Bapak P (50 tahun) tinggal bersama
anggota keluarga diluar keluarga inti yaitu Ibu E (62 tahun) sebagai mertua dan Nn. N
(24 tahun) sebagai adik ipar.

6. Latar belakang Budaya (etnik)


Menurut Ibu M (42 tahun) seluruh anggota keluarga merupakan keturunan suku asli
kota Depok yaitu campuran antara Suku Betawi dan dalam kegiatan sehari-hari
keluarga terbiasa menggunakan Bahasa Indonesia seperti pada umumnya. Terkait
kebiasaan makanan beradarkan budaya yang diatnut, Menurut Ibu E (62 tahun) dan
Ibu M (42 tahun) seperti pada umumnya “orang Betawi” memiliki kesukaan terhadap
makanan yang pedas, asin, dan gurih.
7. Agama

Universitas Indonesia | 1
Seluruh anggota keluarga Bapak P (50 tahun) menganut agama Islam, Ibu M (42
tahun) dan Ibu E (62 tahun) rutin mengikuti kegiatan pengajian yang diselenggarakan
secara rutin 1 kali dalam 2 minggu bagi kelompok ibu di lingkungan tempat tinggal.
Ibu M (42 tahun) memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu seperti kesehatan
merupakan hal yang sudah ditetapkan oleh Tuhan.
8. Status Kelas Sosial (Ekonomi)
Bapak. P bekerja sebagai wiraswasta serta sebagai tulang punggung perekonomian
keluarga dengan penghasilan rata-rata perbulan > UMR Kota Depok dan Ibu M (42
tahun) terkadang bekerja sebagai “tukang masak panggilan” untuk membantu
perekonomian keluarga dengan penghasilan yang tidak menentu. Menurut Ibu M (42
tahun) penghasilan keluarga saat ini dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan makan
dan biaya sekolah anak
9. Mobilitas Kelas Sosial
Keluarga Bapak P (50 tahun) menggunakan kendaraan bermotor untuk mobilitas jarak
jauh, sementara Ibu M (42 tahun) lebih sering berjalan kaki untuk mobilitas di sekitar
lingkungan rumah dan jika pergi ke pasar dengan jarak kurang lebih 1,5-2 Kilometer.

B. Tahap dan Riawayat Keluarga


1. Tahap Perkembangan Saat Ini
Keluarga Bapak P (50 tahun) pada saat ini memiliki tahap perkembangan keluarga
dengan anak usia remaja dimana tugas perkembangan yang telah dilakukan yaitu
mempertahankan hubungan suami istri dan keluarga sedang berusaha mengajarkan
rasa tanggung jawab bagi anak Fi.
2. Sejauh Mana Keluarga Memenuhi Tugas Perkembangan Keluarga
Keluarga Bapak P (50 tahun) sedang mencoba memberikan kebebasan dan tanggung
jawab kepada Anak Fi (19 tahun) khususnya dalam hal sekolah dan pergaulan dengan
berusaha membangun komunikasi secara terbuka seperti menanyakan dan berdiskusi
terhadap masalah-masalah yang dirasakan dan dialami keluarga dan Anak Fi (19
tahun).
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu M (42 tahun) mengeluhkan sering merasa pegal pada wilayah jari-jari dan
persendian lutut kaki dan terkadang pegal di tengkuk leher dan sakit kepala, biasanya
keluhan dirasakan setelah bekerja mencuci pakaian atau setelah melakukan pekerjaan
yang berat. Keluhan pegal dan nyeri bagian lutut biasanya dirasakan pada malam hari
dan setelah bangun tidur, dirasakan hampir setiap hari dengan rasa nyeri yang pernah
dirasakan pada persendian sekitar 7 (0-10). Hasil pemeriksaan diagnostik oleh
perawat komunitas didapatkan hasil berupa tekanan darah Tekanan Darah 160/90
mmHg, Kadar Asam Urat 6,5 mg/dl, dan Kolesterol 320 mg/dl. Ibu M (42 tahun)
Universitas Indonesia | 2
memiliki riwayat penyakit asam urat dan hipertensi dengan aktif mengkonsumsi obat
amlodipine 5mg dan simfastatin. Sementara itu, Ibu E (62 tahun) sekitar dua minggu
yang lalu baru selesai menjalani perawatan di Rumah Sakit X selama 4 hari
dikarenakan tukak lambung dan sering mengalami sesak dimalam hari.
Ibu M (42 tahun) sudah mengetahui bahwa dirinya menderita penyakit darah tinggi
(hipertensi), namun belum mengetahui tentang penyakit asam urat dan bagaimana
cara menangani rasa kaku dan nyeri persendian yang sering kali dirasakan
dikarenakan menurut Ibu M (42 tahun) nyeri persendian yang dirasakan karena faktor
usia yang semakin tua.

C. Data Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah keluarga Bapak P (50 tahun) merupakan rumah pribadi turun menuru, rumah
berukuran kurang lebih 100 meter persegi dengan bangunan permanen, kondisi rumah
minim pencahayaan pada bagian tengah dan kamar. Terdapat beberapa “undakan”
antara ruang teras ke ruang tengah rumah dan ruang tengah rumah ke bagian ruang
dapur dengan posisi ruang tengah lebih rendah dibanding ruang teras dan dapur.
2. Karakteristik Lingkungan sekitar dan Komunitas
Rumah keluarga Bapak P (50 tahun) teletak di sudut lingkungan Rt 02 Rw 06 dengan
kondisi jalanan di sekitar rumah berupa jalan setapak yang hanya bias dilalui kendaran
roda dua. Sebagian besar tetangga merupakan masih sanak saudara. Sekitar 150 – 100
meter dari rumah terdapat sekolah swasta yang memiliki lapangan olah raga dan biasa
digunakan untuk kegiatan senam yang baisa diadakan sekitar satu minggu sekali oleh
masyarakat sekitar namun, Ibu M (42 tahun) tidak pernah mengikuti kegiatan olah
raga yang diselenggarakan dikarenakan sibuk dengna kegiatan mengurus rumah
tangga seperti memasak, cuci baju, dan beres-beres rumah.
3. Mobilitas Georgafi Keluarga
Keluarga Bapak P (50 tahun) yaitu Ibu M (42 tahun) merupakan asli keturunan Betawi
Depok dan sudah turun menurun tinggal di lingkungan tempat tinggal saat ini begitu
juga dengan Bapak P (50 tahun) merupakan warga asli keturunan betawi dimana
keluarga asalnya masi bertempat tinggal di wilayah depok.
4. Fasilitas Layanan Kesehatan yang digunakan keluarga
Keluarga Bapak P (50 tahun) yaitu Ibu M (42 tahun) biasa pergi ke klinik di dekat
rumah untuk mendapatkan layanan kesehatan. Keluarga Bapak P (50 tahun) memiliki
jaminan kesehatan berupa Jaminan Kesehatan Naional (BPJS/ASKES) dan jarang
digunakan untuk memeriksakan kondisi kesehatan keluarga.
5. Persepsi keluarga terhadap lingkungan

Universitas Indonesia | 3
Ibu M (42 tahun) berpendapat bahwa di lingkungan Rt 02 Rw 06 banyak kegiatan
yang dilakukan untuk kesehatan warga sehingga memudahkan warga dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan contohnya sudah seringkali terlihat aktifitas
mahasiswa dari dari berbagai instansi pendidikan melakukan kegiatan praktik di
wilayah Rt 02 Rw 06 dan seringkali adanya penyuluhan kesehatan terkait penyakit
demam berdarah, hipertensi, dan penyakit stroke. Menurut Ibu M (42 tahun) di
wilayah Rt 02 juga sering diadakan kegiatan senam namun pesertanya tidak telalu
banyak dan jarang sekali diadakan kegiatan pemeriksaan masal bagi warga oleh
petugas kesehatan dari puskesmas, lebih banyak dari mahasiswa.

D. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi
Menurut ibu M (42 tahun), di keluarga biasa diterapkan komunikasi yang saling
terbuka, jika ada hal-hal terkait pemasalahan keluarga maka Ibu M (42 tahun) dan
Bapak P (50 tahun) melakukan diskusi untuk bersama-sama mencari jalan keluar.
Begitu pula dengan anak-anak mereka yaitu Anak Fi (19 tahun) dan anak Fa (9 tahun)
sering kali suka bercerita tentang hal-hal disekolah baik yang menyenangkan maupun
tidak menyenangkan. Ibu E (62 tahun) dan Ny. N (23 tahun) juga demikian, apabila
ada hal-hal yang menjadi kendala seperti tentang kesehatan atau saat sakit maka akan
melapok ke Ibu M (42 tahun) atau Bapak P (50 tahun) dikarenakan dianggap sebagai
kepala keluarga. Menurut Ibu M (42 tahun) segala keputusan tergantung Bapak P (50
tahun), contohnya saat ini ibu M (42 tahun) sedang mengalami nyeri persendian
namun menurut Bapak P (50 tahun) belum perlu periksa ke dokter sehingga Ibu M (42
tahun) belum memeriksaakan kondisinya ke pelayanan kesehatan.
2. Struktur Peran
Bapak P (50 tahun) sebagai kepala keluarga berperan sebagai pengambil keputusan
dalam keluarga serta bertugas sebagai pencari nafkah utama bagi keluarga dengan
bekerja sebagai pegawai swasta disalah satu instansi. Ibu M (42 tahun) sebagai Istri
memiliki tugas mengurus rumah dan anak-anak serta berperan membantu Bapak P (50
tahun) dalam mencari nafkah ekonomi dengan menjadi “tukan masak paggilan” bagi
masyarakat di sekitar lingkungan. Anak Fi (19 tahun) dan Anak Fa (9 tahun) saat ini
bertugas sebagai pelajar dan terkadang membantu Ibu M (42 tahun) apabila ada
pekerjaan di rumah. Nn. N (24 tahun) juga berperan dalam membantu Ibu M (42
tahun) sebagai “tukang masak panggilan” dan merawat Ibu E (62 tahun) dirumah.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Universitas Indonesia | 4
Pada keluarga, Ibu M (42 tahun) terlihat sangat menyayangi antara anggota keluarga
yang satu dengan yang lainnya dibuktikan dengan anak Fa (9 tahun) dan Ibu M (42
tahun) terlihat suka bencanda dan tertawa dalam berkomunikasi serta menggunakan
tutur kata yang baik. Begitu juga antara Ibu M (42 tahun) dengan Ibu E (62 tahun),
ketika Ibu E (62 tahun) memiliki keluhan kesehatan maka Ibu M (42 tahun) dan
Bapak P (50 tahun) berupaya membawa ke klinik yang biasa dikunjungi keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi
Keluara Bapak P (50 tahun) sering bersosialisasi dengan tetangga disekitar rumah.
Saat disore hari, Ibu M (42 tahun) sering kali berkumpul di dekat rumahnya bersama
tetangga yang lain untuk sekedar berbincang-bincang. Begitu juga denga Bapak P (50
tahun) saat malam hari seusai pulang kerja sering bersantai bersama kelompok bapak-
bapak lainnya disekitar rumah dan An.Fa selepas sekolah sering bermain dengan
anak-anak lain seusianya yang bertempat tinggal disekitar rumah.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Ibu M (42 tahun) sangat suka makan makanan yang terasa asin, gurih, dan pedas
namun sudah beberapa bulan ini Ibu M (42 tahun) memantang dikarenakna sakit
darah tinggi dan suka sakit di persendian. Kegiatan sehari-hari yang dilakukan Ibu M
(41 tahun) yaitu sebagai tukang masak dan selebihnya aktifitas di dalam rumah
sebagai ibu rumah tangga Ibu M (42 tahun) jarang sekali mengikuti kegiatan olah raga
seperti senam yang biasa diadakan dekat rumah dikarenakan Ibu M (42 tahun) lebih
senang bersantai di rumah. Aktifitas Ibu M (42 tahun) di siang hari lebih banyak
dihabiskan untuk pergi ke pasar dan beraktifitas di dapur dikarenakan terkadangan Ibu
M (42 tahun) juga memiliki pekerjaan sampingan sebagai tukang masak. Saat malam
hari Ibu M (42 tahun) biasa tidur pukul 21 dan biasa terbangun pukul 3 atau pukul 4
dan saat malam hari seringkali jari-jari kaki terasa kaku dan kepala terkadang terasa
sakit sehingga sulit tidur.
Bapak P (50 tahun) memiliki kebiasaan makan yang sama dengan Ibu M (42 tahun)
yaitu suka makan makanan yang terasa asin, gurih, dan pedas serta asam. Saat
ditanyakan oleh perawata mengenai makanan kesukaan, Ibu M (42 tahun)
menunjukkan ekspresi sangat menyukai makanan yang terasa gurih, asin, dan pedas
serta makanan seperti jeroan, sayur asem, emping, dan lalap-lalapan. Aktifitas Bapak
P (50 tahun) di siang hari lebih banyak dihabiskan untuk bekerja dengan jam pulang
sampai dirumah skitar pukul 19, kebiasaan istirahat Bapak P (50 tahun) biasa tidur
sekitar pukul 22 dan bangun pukul 5
Anak Fi (19 tahun) memiliki kebiasaan makan yang sama dengan Bapak P (50 tahun)
sementara anak Fa (9 tahun) memiliki kebiasaan makan yang sama dengan Ibu M (42
Universitas Indonesia | 5
tahun) dan tidak suka pedas. Akfitifat anak Fi (19 tahun) dan Anak Fa (9 tahun) jika di
siang hari lebih banyak beraktifitas di sekolah dan waktu sore hari biasa berkumpul
dengan anak-anak seusianya yang berada di sekitar rumah. Apabila malam hari pukul
20 semua anak-anak sudah berada dirumah berkumpul bersama untuk nonton tv dan
sekitar pukul 21-22 sudah tertidur.
Keluarga Bapak P (50 tahun) khususnya Ibu M (42 tahun) mengatakan belum
mengetahui makanan yang dapat memicu penyakit asam urat sehingga tidak mengatur
pola makanan yang dikonsumsi untuk setiap harinya bagi anggota keluarga yang
lainnya dan selama ini Ibu M (42 tahun) hanya berupaya istirahat jika nyeri dan kaku
persendian mulai terasa kembali. Pola aktifitas yang dilakukan Ibu M (42 tahun) juga
masih tergolong aktifitas sedang namun relatif berisiko seperti senang berjalan kaki
jarak jauh contohnya saat berbelanja ke pasar yang jaraknya sekitar 1-2 KM, Ibu M
(42 tahun) lebih senang berjalan kaki walaupun membawa barang belanjaan yang
cukup berat meskipun di rumah ada kendaraan bermotor dan terdapat sarana
transportasi umum. Ibu M (42 tahun) merasa bingung untuk pergi ke pelayanan
kesehatan dikarenakan nyeri persendian yang dirasakan hilang timbul sehingga
menurut keluarga belum perlu melakukan pemeriksaan lanjut.

F. Stressor, Koping, dan Adaptasi Keluarga


1. Stressor
Stressor yang menjadi kekhawatiran keluarga saat ini yaitu kondisi kesehatan Ibu M
(42 tahun) dan Kondisi Ibu E (62 tahun). Ibu M (42 tahun) menderita hipertensi dan
terkadang mengalami kekakuan pada wilayah persendian tangan dan wilayah leher
bagian belakang yang sering dirasakan saat malam hari. Menurut ibu M (42 tahun) hal
tersebut cukup mengganggu aktifitasnya sebagai tukang masak. Selain itu, keluarga
menghawatikan kondisi kesehatan Ibu E (62 tahun) yang terkadang saat malam hari
dan siang hari mengalami sesak napas dan nyeri pada bagian ulu hati dan
membuatnya tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasanya salah satunya mengikuti
pengajian secara rutin.
2. Strategi Koping Keluarga
Ibu M (42 tahun) berupaya menjaga istirahat secara teratur agar hipertensi yang
dialaminya tidak kambuh serta meminum obat yang pernah di resepkan dari
puskesmas yaitu amlodipine 5mg dan simfastatin dan dibeli sendiri saat obatnya
habis, namun Ibu M (42 tahun) belum tau kenapa ia sering merasakan kaku di wilayah
persendian dan bagaimana cara mengatasinya. Ibu E (62 tahun) berupaya melakukan
napas panjang saat mengalami sesak dan berencana melakukan pemeriksaan

Universitas Indonesia | 6
kesehatan lanjut di rumah sakit namun menunggu rujukan dari klinik yang biasa ia
kunjungi. Pola makan yang ada pada keluaga masih sama sesuai selera yaitu suka
makan makanan yang gurih, asin, dan pedas dikarenakan apabila Ibu M (42 tahun)
tidak masak sesuai selera maka ia tidak napsu makan didukung oleh ekspresi dan
pernyataan Ibu E (62 tahun) dan Nn. E (24 tahun) bahwa mereka suka makanan gurih,
asin, dan pedas.
3. Adaptasi Keluarga
Keluarga khususnya Ibu M (42 tahun) mencoba melakukan istirahat teratur saja untuk
mengurangi rasa nyeri kepala dan nyeri persendian yang dirasakan dan tidak ada
upaya khusus agar kondisi sakit yang dirasakan tidak terulang. Ibu M (42 tahun)
sudah mengetahui bahwa apabila terdapat nyeri persendian maka harus membatasi
gerak aktifitas namun belum tau mengenai latihan/olah raga untuk kesehatan
persendian dan di lingkunan RW 06 biasanya ada senam yang diadakan setiap hari
minggu seperti senam tera dan aerobic namun ibu M (42 tahun) tidak pernah ikut
senam.

Universitas Indonesia | 7
LEMBAR PEMERIKSAAN FISIK
KELUARGA BAPAK P (50 TAHUN)
No Nama Pemeriksaan Kulit dan Kuku Kepala Kardiovaskuler Ekstremitas Atas Ekstremitas Bawah
Diagnosic
TD: 160/90 mmHg Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi:
1 Ibu M (42 Sebaran warna kulit Sebaran rambut merata - Rentan gerak terbatas Terdapat ruam merah
N: 78
tahun) S: 36.5 merata pada ekstremitas dekstra pada bagian jari kaki
Palpasi:
RR: 18 Kuku panjang pada - Palpasi:
Palpasi:
kanan
Nyeri: Sedang (4-6) bagian kaki Denyut nadi kuat Tonus otot normal
Perkusi: Palpasi:
bagian persendian
Palpasi: - Perkusi: Tidak ada nyeri tekan Tonus otot normal
tangan kanan -
Kadar Asam Urat
Turgor kulit elastis Perkusi:
Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi:
6,5 mg/dl CR<2dt - Auskultasi: - Perkusi:
Perkusi:
Tidak ada suara jantung -
Auskultasi:
- tambahan -
Auskultasi:
Auskultasi:
- -
TD: 110/70 mmHg Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi:
2 Ibu E (62 Sebaran warna kulit Sebaran rambut merata - Rentan gerak normal Terdapat tofi pada
N: 78
tahun) S: 36.5 merata bagian ibu jari kaki
Palpasi: Palpasi:
RR: 17 Palpasi:
Palpasi:
Denyut nadi lemah Tonus otot normal kanan
Nyeri: Sedang (4-6) Turgor kulit elastis - Tidak ada nyeri tekan Palpasi:
pada bagian ulu hati CR<2dt Perkusi: Perkusi: Tonus otot normal
Kadar Asam Urat - -
Perkusi:

4,5 mg/dl Perkusi: - Tidak ada nyeri tekan


- Auskultasi: Auskultasi:
Auskultasi: Perkusi:
- - - -
Auskultasi:
-
Auskultasi:

-
TD: 110/70 mmHg Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi:
Ny. E (24 Sebaran warna kulit Sebaran rambut merata - Rentan gerak normal Bentuk persendian jari
N: 78
tahun) S: 36.5 merata normal
Palpasi: Palpasi:
RR: 17 Palpasi:
Palpasi:
Denyut nadi lemah Tonus otot normal Palpasi:
Nyeri: Sedang (4-6) Turgor kulit elastis - Tidak ada nyeri tekan Tonus otot normal
pada bagian ulu hati CR<2dt Perkusi: Perkusi: Tidak ada nyeri tekan
Kadar Asam Urat - -
Perkusi:

6,7 mg/dl Perkusi: - Perkusi:


- Auskultasi: Auskultasi:
Auskultasi:
-
- - -
Auskultasi:
Auskultasi:
-
-

Universitas Indonesia | 8
ANALISA DATA
Data (S,O) Masalah Keperawatan
S: Ketidakefektifan manajemen
- Ibu M (42 tahun) mengeluhkan sering merasa pegal pada wilayah jari-jari dan persendian lutut kaki dan terkadang kesehatan keluarga
pegal di tengkuk leher dan sakit kepala, biasanya k eluhan dirasakan setelah bekerja mencuci pakaian atau setelah
melakukan pekerjaan yang berat.
- Ibu M (42 tahun) mengatakan pola makan yang ada pada keluaga yaitu suka makan makanan yang gurih, asin, dan
pedas dikarenakan apabila Ibu M (42 tahun) tidak masak sesuai selera maka ia tidak napsu makan.
- Ibu M (42 tahun) mengatakan sudah mengetahui tentang penyakit asam urat yaitu penyakit persendian yang biasa
mengneai orang yang sudah tua, namun Ibu M (42 tahun) belum mengetahui makanan yang dapat memicu
penyakit asam urat sehingga tidak mengatur pola makanan yang dikonsumsi untuk setiap harinya bagi anggota
keluarga yang lainnya dan selama ini Ibu M (42 tahun) hanya berupaya istirahat jika nyeri dan kaku persendian
mulai terasa kembali
- Ibu M (42 tahun) mengatakan aktifitas sehari-hari senang berjalan kaki jarak jauh contohnya saat berbelanja ke
pasar yang jaraknya sekitar 1-2 KM lebih senang berjalan kaki walaupun membawa barang belanjaan yang cukup
berat
- Ibu M (42 tahun) mengatakan merasa bingung untuk pergi ke pelayanan kesehatan dikarenakan nyeri persendian
yang dirasakan hilang timbul sehingga menurut keluarga yaitu Bapak P (50 tahun) belum perlu melakukan
pemeriksaan lanjut
- Ibu M (42 tahun) mengatakan , apabila keluarga memiliki hal-hal yang menjadi kendala seperti tentang kesehatan
atau saat sakit maka akan melapok ke Ibu M (42 tahun) atau Bapak P (50 tahun) dikarenakan dianggap sebagai
kepala keluarga. Menurut Ibu M (42 tahun) segala keputusan tergantung Bapak P (50 tahun), contohnya saat ini ibu
M (42 tahun) sedang mengalami nyeri persendian namun menurut Bapak P (50 tahun) belum perlu periksa ke
dokter sehingga Ibu M (42 tahun) belum memeriksaakan kondisinya ke pelayanan kesehatan.
O:
- Hasil pemeriksaan diagnostik pada Ibu M (42 tahun) yaitu TD= 160/90 mmHg, Kadar Asam Urat 6,5 mg/dl, Nadi
78 x/menit, Suhu 36.5, Respirasi Rate 18 x per menit, nyeri sedang (4-6) bagian persendian tangan kanan, rentang
gerak terbatas pada bagian kanan, terdapat kemerahan pada kulit bagian siku kanan dan jari kaki.
- Hasil pemeriksaan diagnostik pada Bapak P (50 tahun) yaitu TD= 130/90 mmHg, Kadar Asam Urat 8,3 mg/dl,
Nadi 82 x/menit, Suhu 36.5, Respirasi Rate 18 x per menit, tidak ada nyeri, rentang gerak normal, tidak terdapat
kemerahan pada wilayah persendian.
- Hasil pemeriksaan diagnostik pada Ny. E (24 tahun) yaitu TD= 120/80 mmHg, Kadar Asam Urat 6,7 mg/dl, Nadi

Universitas Indonesia | 9
80 x/menit, Suhu 36.4, Respirasi Rate 19 x per menit, nyeri sedang (4-6) bagian persendian tangan kanan, rentang
gerak terbatas pada bagian kanan, terdapat kemerahan pada kulit bagian siku kanan.
S: Perilaku kesehatan cenderung
- Ibu M (42 tahun) mengatakan belum tau mengenai latihan/olah raga untuk menjaga kesehatan persendian beresiko
- Ibu M (42 tahun) sudah mengetahui bahwa apabila terdapat nyeri persendian maka harus membatasi aktifitas
namun sejauh ini aktifitas yang dilakukan tetap berintensitas tinggi seperti berjalan kaki dengan beban.
- Ibu M (42 tahun) mengatakan belum mengetahui makanan yang dapat memicu penyakit asam urat sehingga tidak
mengatur pola makanan yang dikonsumsi untuk setiap harinya bagi anggota keluarga yang lainnya
- Ibu M (42 tahun) lebih senang melakukan aktifitas seperti berjalan kaki walaupun membawa barang belanjaan
yang cukup berat meskipun di rumah ada kendaraan bermotor dan terdapat sarana transportasi umum
- Ibu M (42 tahun) mengatakan sangat suka makan makanan yang terasa asin, gurih, dan pedas karena makan
makanan tersebut yang biasa dimasak untuk keluarga.
- Menurut Ibu E (62 tahun) dan Ibu M (42 tahun) seperti pada umumnya “orang Betawi” memiliki kesukaan
terhadap makanan yang pedas, asin, dan gurih.
- Menurut Ibu M (42 tahun) segala keputusan tergantung Bapak P (50 tahun), seperti saat ibu M (42 tahun) sedang
mengalami nyeri persendian namun menurut Bapak P (50 tahun) belum perlu periksa ke dokter sehingga Ibu M (42
tahun) belum memeriksaakan kondisinya ke pelayanan kesehatan.

O:
- Saat ditanyakan oleh perawatan mengenai makanan kesukaan, Ibu M (42 tahun) menunjukkan ekspresi sangat
menyukai makanan yang terasa gurih, asin, dan pedas serta makanan seperti jeroan, sayur asem, emping, dan
lalap-lalapan
- Ibu M (42 tahun) bekerja sebagai “tukang masak panggilan” yang memiliki kecenderungan memasak berbagai
jenis makanan tanpa mempertimbangkan status manfaat dan kerugian bagi kesehatan.
- Ibu E (62 tahun) dan Nn. E (24 tahun) menunjukkan ekspresi bahwa mereka suka makanan yang biasa dimasak
oleh Ibu M (42 tahun) dengan rasa yang identik gurih, asin, dan pedas..
- Berdasarkan hasi pemeriksaan diagnostik sederhanan, 3 dari 5 anggota keluarga memiliki kecenderungan zat asam
urat yang berada di atas nilai normal

Universitas Indonesia | 10
SKORING PRIORITAS MASALAH
Masalah Pembenaran Kriteria Skor Bobot Nilai
Ketidakefektifan Keluarga Bapak P (50 tahun) khususnya Ibu M (42 tahun) tidak Sifat masalah: 3/3 1
manajemen sepenuhnya menyadari hal-hal yang berpotensi memicu masalah
kesehatan kesehatan khusunya tentang Artritis Gout (Asam Urat) Aktual (3)
1
keluarga Risiko (2)
Potensial (1)

Pengetahuan keluarga Bapak P (50 tahun)n khususnya Ibu M (42 Kemungkinan ½ 1


tahun) cukup untuk menerima penjelasan perawat mengenai masalah dicegah:
pengaturan kesehatan keluarga tentang Artritis Gout (Asam Urat).
Mudah (2) 2
Sebagian (1)
Tidak dapat (0)

Masalah kesehatan nyeri persendian pada keluarga Bapak P (50 Prioritas masalah: 3/3 1
tahun) khusunya Ibu M (42 tahun) sudah lama dirasakan namun
sejauh ini tidak ada upaya khusus yang dilakukan keluarga Tinggi (3)
khusunya dalam mengatur upaya kesehatan dalam keseharian Cukup (2) 1
seperti mengatur makanan dan aktifitas fisik. Rendah (1)

Menonjolnya 1/2 ½
Ibu M (42 tahun) mengatakan nyeri persendian yang dirasakang masalah:
terkadang mengganggu aktivitas namun tidak ada pengaturan
kesehatan dalam keluarga serta upaya memeriksakan kondisinya Segera (2) 1
tersebut dikarenakan menurut keluarga belum perlu karena hal Tidak Segera (1)
tersebut dianggap penyakit yang biasa terjadi saat usia menua. Tidak dirasakan (0)

3 1/2
Total

Universitas Indonesia | 11
SKORING PRIORITAS MASALAH
Masalah Pembenaran Kriteria Skor Bobot Nilai
Perilaku Keluarag Bapak P (50 tahun) khususnya Ibu M (42 tahun tidak Sifat masalah: 2/3 2/3
kesehatan sepenuhnya menyadari kebiasaan yang dapat berpotensi memicu
cenderung masalah kesehatan terutama tentang nyeri persendian. Aktual (3)
1
beresiko Risiko (2)
Potensial (1)

Pengetahuan keluarga Bapak P (50 tahun) khususnya Ibu M (42 Kemungkinan ½ 1


tahun) cukup untuk menerima penjelasan perawatan kesehatan masalah dicegah:
tentan perilaku kesehatan terkait penyakit Artritis Gout (Asam
Urat) Mudah (2) 2
Sebagian (1)
Tidak dapat (0)

Masalah kesehatan nyeri persendian pada keluarga Bapak P (50 Prioritas masalah: 2/3 2/3
tahun khususnya Ibu M (42 tahun) sudah lama dirasakan namun
tidak ada upaya perubahan perilaku khusunya dalam hal mengatur Tinggi (3)
1
kebiasaan makan terkait penyakit Artritis Gout (Asam Urat). Cukup (2)
Rendah (1)

Ibu M (42 tahun) mengatakan nyeri persendian yang dirasakan Menonjolnya 1/2 ½
mengganggu aktivitas namun kegiatan dalam sehari-hari yang masalah:
dilakukan seperti beraktifitas terlalu tinggi cenderung memicu
terjadinya masalah pada persendian. Segera (2) 1
Tidak Segera (1)
Tidak dirasakan (0)

Total 2 5/6

NURSING CLASIFICATION INTERVENTION (NCP)

Universitas Indonesia | 12
DATA Diagnosa Keperawatan NOC NIC
Kode Diagnosis Kode Hasil kode Intervensi
Batasan Karakteristik 00080 Ketidakefektifan TUK 1
- Kurangnya kesadaran manajemen Setelah dilakukan tindakan Keluarga mampu mengenal
keluara terhadap pentingnya kesehatan keperawatan, Keluarga mampu masalah kesehatan
aktifitas fisik keluarga mengenal masalah kesehatan dengan Domain 3 : Behavioral
- Kurang kesadaran keluarga kriteria hasil : Classes S : Patient eduation
tentang faktor penyebab Domain IV : Pengetahuan tentang 5602 Intervention : Teaching disease
penyakit tidak menular kesehatan dan perilaku process
- Tidak ada dukungan Kelas S : Pengetahuan tentang 1. Identifikasi tingkat
keluarga terhadap upaya kesehatan pengetahuan keluarga
aktifitas fisik bagi anggota 1803 Outcome : Pengetahuan : proses tentang proses penyakit
keluarga berisiko penyakit yaitu pemahaman tentang 2. Jelaskan patofisiologi,
proses penyakit tertentu dan anatomi, dan fisiologi jika
Faktor yang berhubungan komplikasinya meningkat dari 2 diperlukan
- Status ekonomi rendah (pengetahuan terbatas) menjadi 4 3. Review pengetahuan
- Adanya konflik internal (pengetahuan baik) dengan indikator : keluarga tentang keadaan
keluarga 180303 1. Faktor predisposisi dan presipitasi penyakit
- Konflik pengambilan 180304 2. Faktor resiko 4. Jelaskan tanda dan gejala
keputusan dalam 180306 3. Tanda dan gejala penyakit umum tentang penyakit
menyikapi kesehatan 180307 4. Proses perjalanan penyakit 5. Gali kesiapan keluarga untuk
180308 5. Strategi meminimalkan manajemen tanda dan gejala
perkembangan penyakit penyakit
180309 6. Potensial komplikasi penyakit 6. Identifikasi faktor penyebab
180315 7. Manfaat manajemen penyakit penyakit
7. Berikan informasi tentang
keadaan penyakit
8. Identifikasi perubahan fisik
akibat penyakit
9. Diskusikan perubahan gaya
hidup lebih sehat untuk
mencegah komplikasi

Universitas Indonesia | 13
10. Diskusikan program
pengobatan
11. Instruksikan keluarga untuk
mengontrol tanda dan gejala
penyakit
12. Anjurkan keluarga untuk
melaporkan tanda dan gejala
kepada tenaga kesehatan

TUK 2 Keluarga mampu mengambil


Setelah dilakukan tindakan keputusan terhadap masalah
keperawatan, Keluarga mampu kesehatan yang dialami
mengambil keputusan yang tepat Domain 5 : Family
terhadap masalah kesehatan dengan Classes X : Lifespan care
kriteria hasil : 7140 Intervention : Family support
Domain IV : Pengetahuan tentang 1. Puji reaksi emosional
kesehatan dan perilaku terhadap kondisi anggota
Kelas R : Kepercayaan tentang keluarga yang sakit
kesehatan 2. Ajarkan perencanaan
1704 Outcome : Kepercayaan mengenai perawatan pada keluarga
kesehatan : ancaman yang dirasakan terhadap anggota keluarga
yaitu keyakinan pribadi bahwa masalah yang sakit
kesehatan yang mengancam merupakan 3. Berikan pilihan keluarga
hal yang serius dan memiliki potensi yang akan membantu
konsekuensi negatif terhadap gaya hidup keluarga membuat keputusan
meningkat dari skala 2 (lemah) menjadi terkait perawatan anggota
4 (kuat) dengan indikator : keluarga yang sakit
170401 1. Merasakan ancaman kesehatan 4. Anjurkan kepada seluruh
170404 2. Kekhawatiran mengenai penyakit anggota keluarga untuk
170405 3. Kekhawatiran mengenai potensi membuat keputusan tentang
komplikasi perawatan

Universitas Indonesia | 14
170406 4. Merasakan keparahan penyakit 5. Anjurkan kepada keluarga
170407 5. Merasakan keparahan komplikasi untuk membuat keputusan
170409 6. Persepsi bahwa kondisi mungkin yang mempunyai efek
membutuhkan durasi lama jangka panjang sesuai
dengan stuktur dan keuangan
Domain IV : Pengetahuan tentang keluarga
kesehatan dan perilaku
Kelas R : Kepercayaan tentang
kesehatan
1701 Outcome : Kepercayaan mengenai
kesehatan : merasakan kemampuan
melakukan yaitu keyakinan pribadi
bahwa seseorang dapat melakukan
perilaku kesehatan yang diberikan
meningkat dari skala 2 (lemah) menjadi
4 (kuat) dengan indikator :
170101 1. Persepsi bahwa perilaku kesehatan
tidak terlalu rumit
170102 2. Persepsi bahwa perilaku kesehatan
membutuhkan upaya yang masuk
akal
170104 3. Persepsi kemungkinan melakukan
perilaku kesehatan sepanjang waktu
170107 4. Keyakinan yang terkait dengan
pengamatan dari pengalaman sukses
orang lain
170108 5. Kepercayaan terhadap kemampuan
untuk melakukan perilaku kesehatan

Domain IV : Pengetahuan tentang


kesehatan dan perilaku
Kelas R : Kepercayaan tentang

Universitas Indonesia | 15
kesehatan
1703 Outcome : Kepercayaan mengenai
kesehatan : sumber-sumber yang
diterima yaitu keyakinan pribadi bahwa
seseorang memiliki sarana yang adekuat
untuk melaksanakan perilaku kesehatan
meningkat dari skala 2 (lemah) menjadi
4 (kuat) dengan indikator :
170301 1. Merasakan dukungan dari orang
penting lainnya
170304 2. Merasakan dukungan dari penyedia
layanan kesehatan
170307 3. Merasakan energi untuk bertindak
170309 4. Merasakan kecukupan waktu
170310 5. Merasakan kecukupan keuangan
pribadi
170311 6. Merasakan kecukupan asuransi
kesehatan
170318 7. Merasakan akses terhadap obat-
obatan
170314 8. Merasakan akses terhadap layanan
kesehatan
170315 9. Merasakan akses terhadap
tansportasi Keluarga mampu memberikan
perawatan bagi anggota
keluarga
TUK 3 Domain 6 : Sistem kesehatan
Setelah dilakukan tindakan Kelas Y : Mediasi sistem
keperawatan, Keluarga mampu kesehatan
memberikan perawatan bagi yang 5250 Intervensi : Dukungan
mempunyai masalah kesehatan dengan pengambilan keputusan
kriteria hasil : 1. Tentukan apakah ada

Universitas Indonesia | 16
Domain VI : Kesehatan keluarga perbedaan pandangan klien
Kelas X : Kesejahteraan keluarga dan penyedia perawatan
2605 Outcome : Partisipasi keluarga dalam kesehatan mengenai kondisi
perawatan profesional yaitu kapasitas klien
keluarga untuk terlibat dalam pemberian 2. Bantu klien untuk
perawatan dan evaluasi perawatan yang mengklarifikasi nilai dan
diberikan oleh tenaga kesehatan harapan yang mungkin akan
meningkat dari 2 (jarang menunjukkan) membantu dalam membuat
menjadi 4 (sering menunjukkan) dengan pilihan yang penting dalam
indikator : hidupnya
260501 1. Berpartisipasi dalam perencanaan 3. Informasikan pada klien
perawatan mengenai pandangan atau
260502 2. Berpartisipasi dalam menyediakan solusi alternatif dengan cara
perawatan yang jelas dan mendukung
260505 3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang 4. Bantu klien mengidentifikasi
mempengaruhi perawatan keuntungan dan kerugian
260506 4. Bekerja sama dalam menentukan dari setiap alternatif pilihan
perawatan 5. Fasilitasi percakapan klien
260510 5. Berpartisipasi dalam tujuan bersama mengenai tujuan perawatan
terkait dengan perawatan 6. Fasilitasi pengambilan
260511 6. Mengevaluasi efektivitas perawatan keputusan yang bersifat
kolaboratif
Domain VI : Kesehatan keluarga 7. Hormati hak klien menerima
Kelas X : Kesejahteraan keluarga dan menolak informasi
2609 Outcome : Dukungan keluarga 8. Berikan informasi sesuai
selama perawatan yaitu kapasitas permintaan klien
keluarga untuk menunjukkan dan 9. Bantu klien menjelaskan
menyediakan dukungan emosional keputusan kepada orang lain
kepada individu yang menjalani 10. Jadilah penghubung antara
perawatan meningkat dari 2 (jarang klien dengan keluarga
menunjukkan) menjadi 4 (sering 11. Jadilah penghubung antara
menunjukkan) dengan indikator : klien dan penyedia

Universitas Indonesia | 17
260901 1. Anggota keluarga mengungkapkan pelayanan kesehatan lain
keinginan untuk mendukung anggota
keluarga yang sakit
260902 2. Anggota keluarga bertanya
bagaimana mereka dapat membantu
260904 3. Meminta informasi mengenai
keadaan klien
260907 4. Anggota keluarga memberikan
dorongan kepada anggota keluarga
yang sakit
260910 5. Bekerja sama degan anggota
keluarga yang sakit dalam
menentukan perawatan
260911 6. Bekerja sama dengan penyedia
layanan kesehatan dalam
menentukan perawatan

Domain IV : Pengetahuan tentang


kesehatan dan perilaku
Kelas Q : Perilaku sehat
Outcome : Perilaku pencarian
kesehatan yaitu tindakan pribadi untuk
1603 mempromosikan kesejahteraan yang
optimal, pemulihan, dan rehabilitasi
meningkat dari skala 2 (jarang
menunjukkan) menjadi 4 (sering
menunjukkan) dengan indikator :
1. Mengajukan pertanyaan tentang
kesehatan
160301 2. Melakukan skrining diri
3. Mendapat bantuan dari profesional
160303 kesehatan

Universitas Indonesia | 18
160313 4. Melakukan perilaku kesehatan
dengan inisiatif sendiri
160314 5. Melakukan perilaku kesehatan yang
disarankan
160308 6. Menggunakan informasi kesehatan
yang terkemuka
160315 7. Menjelaskan strategi untuk
mengoptimalkan kesehatan Keluarga mampu melakukan
16031 modifikasi lingkungan untuk
meminimalisir masalah
kesehatan yang dialami
Domain 3 : Perilaku
TUK 4 Kelas R : Bantuan Koping
Setelah dilakukan tindakan Intervensi : Dukungan
keperawatan, Keluarga mampu emosional
memodifikasi lingkungan untuk 5270 1. Buat pernyataan yang
menjamin kesehatan dengan kriteria mendukung dan berempati
hasil : 2. Rangkul dan sentuh klien
Domain VI : Kesehatan keluarga dengan penuh dukungan
Kelas X : Kesejahteraan keluarga 3. Dukung menggunakan
2601 Outcome : Iklim sosial keluarga yaitu mekanisme pertahanan yang
kapasitas keluarga untuk menyediakan sesuai
lingkungan yang mendukung yang 4. Bantu klien mengenali
ditandai dengan hubungan dan tujuan perasaannya
anggota keluarga meningka dari 2 5. Dorong klien untuk
(jarang menunjukkan) menjadi 4 (sering mengekspresikan perasaan
menunjukkan) dengan indikator : cemas, marah, atau sedih
260123 1. Menetapkan rutinitas keluarga 6. Berikan dukungan selama
260124 2. Mempertahankan rutinitas keluarga fase mengingkari, marah,
260109 3. Mendukung satu sama lain tawar menawar
260116 4. Memecahkan masalah bersama-sama 7. Temani klien dan berikan
jaminan keselamatan dan

Universitas Indonesia | 19
keamanan selama periode
cemas
8. Berikan bantuan dalam
membuat keputusan

Keluarga mampu memanfaatkan


pelayanan kesehatan untuk
meminimalisir masalah
TUK 5 kesehatan yang dialami
Setelah dilakukan tindakan Domain 1 : Family
keperawatan, Keluarga mampu Classes Y : Health system
memanfaatkan fasilitas pelayanan mediation
kesehatan dengan kriteria hasil : 7400 Intervention : Health system
Domain IV : Pengetahuan tentang guidance
kesehatan dan perilaku 1. Jelaskan sistem perawatan
Kelas S : Pengetahuan tentang kesehatan, bagaimana sistem
1806 kesehatan kerja dan apa yang dapat
Outcome : Pengetahuan : sumber- keluarga harapkan
sumber kesehatan yaitu tingkat 2. Bantu klien untuk memilih
pemahaman yang disampaikan tentang perawatan kesehatan
sumber-sumber asuhan kesehatan yang professional
relevan meningkat dari 2 (pengetahuan 3. Instruksikan kepada klien
terbatas) menjadi 4 (pengetahuan baik) tipe pelayanan yang
180601 dengan indikator : diharapkan dari setiap tipe
1. Sumber perawatan kesehatan penyedia perawatan
180604 terkemuka kesehatan
180608 2. Sumber-sumber perawatan darurat 4. Informasikan kepada klien
3. Strategi untuk mengakses layanan tentang perbedaan tipe
kesehatan fasilitas pelayanan kesehatan
5. Informasikan kepada klien
bagaimana cara mengakses
pelayanan gawat darurat

Universitas Indonesia | 20
melalui telepon
6. Anjurkan klien berkonsultasi
dengan tenaga kesehatan
professional lain
7. Informasikan kepada klien
tentang biaya, waktu,
alternatif, dan risiko yang
muncul selama prosedur dan
pemeriksaan
8. Identifikasi dan fasilitasi
kebutuhan transportasi untuk
menjangkau fasilitas
pelayanan kesehatan

Domain 1 : Family
Classes Y : Health system
mediation
7310 Intervention : Admission care
1. Jelaskan klien dan keluarga
tentang harapan dari
perawatan
2. Arahkan klien dan keluarga
ke fasilitas pelayanan
kesehatan
3. Tunjukkan riwayat kesehatan
masa lalu, pengobatan,
alergi, hasil pengkajian fisik,
status ekonomi, psikologis,
kepercayaan dan keyakinan,
dan risiko
4. Rujuk ke dokter selama
perawatan klien

Universitas Indonesia | 21
Batasan Karakteristik 00188 Perilaku TUK 1
- Keluarga tidak mampu kesehatan Setelah dilakukan tindakan Keluarga mampu mengenal
melakukan aktifitas fisik cenderung keperawatan, Keluarga mampu masalah kesehatan
sebagai pencegahan beresiko mengenal masalah kesehatan Anak D Domain 3 : Behavioral
terhadap risiko penyakit dengan kriteria hasil : Classes S : Patient eduation
tidak menular Domain IV : Pengetahuan tentang 5602 Intervention : Teaching disease
- Tidak dapat mengtur pola kesehatan dan perilaku process
aktifitas pola yang bertujuan Kelas S : Pengetahuan tentang 1. Identifikasi tingkat
untuk pengendalian kesehatan pengetahuan keluarga
kesehatan 1803 Outcome : Pengetahuan : proses tentang proses penyakit
penyakit yaitu pemahaman tentang 2. Jelaskan patofisiologi,
Faktor yang berhubungan proses penyakit tertentu dan anatomi, dan fisiologi jika
- Tidak ada dukungan komplikasinya meningkat dari 2 diperlukan
dalam upaya pelaksanaan (pengetahuan terbatas) menjadi 4 3. Review pengetahuan
aktifitas fisik terencana (pengetahuan baik) dengan indikator : keluarga tentang keadaan
- Perilau pola hidup tidak 180303 1. Faktor predisposisi dan presipitasi penyakit
sehat 180304 2. Faktor resiko 4. Jelaskan tanda dan gejala
- Tingginya pola konsumsi 180306 3. Tanda dan gejala penyakit umum tentang penyakit
makanan cepat saji 180307 4. Proses perjalanan penyakit 5. Gali kesiapan keluarga
- Status sosial ekonomi 180308 5. Strategi meminimalkan untuk manajemen tanda dan
rendah perkembangan penyakit gejala penyakit
180309 6. Potensial komplikasi penyakit 6. Identifikasi faktor penyebab
180315 7. Manfaat manajemen penyakit penyakit
7. Berikan informasi tentang
keadaan penyakit
8. Identifikasi perubahan fisik
akibat penyakit
9. Diskusikan perubahan gaya
hidup lebih sehat untuk
mencegah komplikasi
10. Diskusikan program
pengobatan

Universitas Indonesia | 22
11. Instruksikan keluarga untuk
mengontrol tanda dan gejala
penyakit
12. Anjurkan keluarga untuk
melaporkan tanda dan gejala
kepada tenaga kesehatan

TUK 2 Keluarga mampu mengambil


Setelah dilakukan tindakan keputusan terhadap masalah
keperawatan, Keluarga mampu kesehatan yang dialami
mengambil keputusan yang tepat Domain 5 : Family
terhadap masalah kesehatan dengan Classes X : Lifespan care
kriteria hasil : 7140 Intervention : Family support
Domain IV : Pengetahuan tentang 1. Puji reaksi emosional
kesehatan dan perilaku terhadap kondisi anggota
Kelas Q : Perilaku kesehatan keluarga yang sakit
1600 Outcome : Perilaku patuh yaitu 2. Ajarkan perencanaan
tindakan inisiatif sendiri untuk perawatan pada keluarga
meningkatkan kesejahteraan, pemulihan, terhadap anggota keluarga
dan rehabilitasi secara optimal yang sakit
meningkat dari 2 (jarang dilakukan) 3. Berikan pilihan keluarga
menjadi 4 (sering dilakukan) dengan yang akan membantu
indikator : keluarga membuat
160004 1. Mempertimbangkan risiko atau keputusan terkait perawatan
keuntungan dari perilaku sehat anggota keluarga yang sakit
160007 2. Mendapatkan alasan untuk 4. Anjurkan kepada seluruh
melakukan perilaku sehat anggota keluarga untuk
160008 3. Menggunakan strategi untuk membuat keputusan tentang
mengeliminasi perilaku tidak sehat perawatan
5. Anjurkan kepada keluarga
untuk membuat keputusan

Universitas Indonesia | 23
yang mempunyai efek
jangka panjang sesuai
dengan stuktur dan
keuangan keluarga

TUK 3
Setelah dilakukan tindakan Keluarga mampu memberikan
keperawatan, Keluarga mampu perawatan bagi
memberikan perawatan bagi yang Domain 4 : Kemananan
mempunyai masalah kesehatan dengan Kelas V : Manajemen risiko
kriteria hasil : 6540 Intrevensi : Kontrol infeksi
Domain VI : Kesehatan keluarga 1. Ajarkan klien teknik cuci
Kelas X : Kesejahteraan keluarga tangan dengan tepat
2605 Outcome : Partisipasi keluarga dalam 2. Gunakan sabun antimikroba
perawatan profesional yaitu kapasitas untuk cuci tangan yang
keluarga untuk terlibat dalam pemberian sesuai
perawatan dan evaluasi perawatan yang 3. Lakukan tindakan
diberikan oleh tenaga kesehatan pencegahan yang bersifat
meningkat dari 2 (jarang menunjukkan) universal
menjadi 4 (sering menunjukkan) dengan 4. Berikan terapi antibiotik
indikator : yang sesuai
260501 1. Berpartisipasi dalam perencanaan 5. Berikan imunisasi yang
perawatan sesuai
260502 2. Berpartisipasi dalam menyediakan 6. Anjurkan klien minum
perawatan antibiotik yang diresepkan
260505 3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang 7. Ajarkan keluarga bagaimana
mempengaruhi perawatan cara menghindari infeksi
260506 4. Bekerja sama dalam menentukan
perawatan Domain 7 : Komunitas
260510 5. Berpartisipasi dalam tujuan bersama Kelas D : Manajemen risiko
terkait dengan perawatan komunitas

Universitas Indonesia | 24
260511 6. Mengevaluasi efektivitas perawatan 8820 Intervensi : Manajemen
penyakit menular
Domain VI : Kesehatan keluarga 1. Monitor sanitasi
Kelas X : Kesejahteraan keluarga 2. Monitor faktor lingkungan
2609 Outcome : Dukungan keluarga yang mempengaruhi
selama perawatan yaitu kapasitas penyebaran penyakit
keluarga untuk menunjukkan dan menular
menyediakan dukungan emosional 3. Tingakatkan akses pada
kepada individu yang menjalani pendidikan kesehatan yang
perawatan meningkat dari 2 (jarang memadai sehubungan
menunjukkan) menjadi 4 (sering dengan pencegahan dan
menunjukkan) dengan indikator : pengobatan penyakit
260901 1. Anggota keluarga mengungkapkan menular
keinginan untuk mendukung anggota Domain 2 : Fisiologis :
keluarga yang sakit kompleks
260902 2. Anggota keluarga bertanya Kelas K : Manajemen
bagaimana mereka dapat membantu pernafasan
260904 3. Meminta informasi mengenai Intervensi : Manajemen batuk
keadaan klien 1. Monitor fungsi paru
260907 4. Anggota keluarga memberikan 2. Damping klien untuk bisa
dorongan kepada anggota keluarga duduk pada posisi kepala
yang sakit lurus, bahu rileks, lutut
260910 5. Bekerja sama degan anggota ditekuk atau posisi fleksi
keluarga yang sakit dalam 3. Anjurkan klien nafas dalam,
menentukan perawatan tahan selama 2 detik,
260911 6. Bekerja sama dengan penyedia bungkukkan ke depan, tahan
layanan kesehatan dalam 2 detik dan batukkan 2-3 kali
menentukan perawatan 4. Minta klien untuk menarik
nafas dalam, bungkukkan ke
Domain IV : Pengetahuan dan depan, lakukan 3-4 kali
perilaku kesehatan hembusan
Kelas T : Kontrol risiko dan 5. Minta klien untuk menarik

Universitas Indonesia | 25
keamanan nafas dalam beberapa kali,
1924 Outcome : Kontrol risiko : proses keluarkan perlahan dan
infeksi yaitu tindakan individu untuk batukkan di akhir ekshalasi
mengerti, menegah, mengeliminasi, atau 6. Lakukan teknik ‘chest wall
mengurangi ancaman terkena infeksi rib spring’ selama fase
meningkat dari 2 (jarang menunjukkan) ekspirasi melalui maneuver
menjadi 4 (sering menunjukkan) dengan batuk
indikator : 7. Tekan perut dengan tangan
192403 1. Mengetahui perilaku yang terbuka sembari membatu
berhubungan risiko infeksi klien fleksi ke depan selama
192407 2. Mengidentifikasi strategi untuk batuk
melindungi diri dari orang lain yang 8. Dukung hidrasi cairan yang
terkena infeksi sistemik
192408 3. Memonitor perilaku diri yang 9. Dampingi klien
berhubungan dengan risiko infeksi menggunakan bantal atau
192409 4. Memonitor faktor lingkungan yang selimut yang dilipat untuk
berhubungan dengan risiko infeksi menahan perut saat batuk.
192411 5. Mempertahankan lingkungan yang Domain 4 : Keamanan
bersih Kelas V : Manajemen risiko
192413 6. Mengembangkan strategi efektif 6520 Intervensi : Skrining kesehatan
untuk mengontrol infeksi 1. Sediakan akses yang mudah
192414 7. Menggunakan alat pelindung diri bagi layanan skrining
192415 8. Mencuci tangan 2. Dapatkan riwayat kesehatan
192416 9. Mempraktikkan strategi untuk keluarga yang sesuai
mengntrol infeksi 3. Lakukan pengkajian fisik
4. Ukur tanda-tanda vital
5. Dapatkan specimen untuk
analisis
6. Berikan hasil skrining ke
klien
7. Beri saran kepada klien yang
memiliki hasil abnormal

Universitas Indonesia | 26
mengenai alternatif
pengobatan dan kebutuhan
evaluasi lebih lanjut
8. Rujuk klien pada penyedia
perawatan kesehatan lainnya.

Keluarga mampu melakukan


TUK 4 modifikasi lingkungan untuk
Setelah dilakukan tindakan meminimalisir masalah
keperawatan, Keluarga mampu kesehatan yang dialami
memodifikasi lingkungan untuk Domain 1 : Family
menjamin kesehatan dengan kriteria Classes D : Lifespan care
hasil : Intervention :
Domain VI : Kesehatan keluarga Home maintenance assistance
Kelas X : Kesejahteraan keluarga 7180 1. Identifkasi pemeliharaan
2601 Outcome : Iklim sosial keluarga yaitu rumah klien yang ditentukan
kapasitas keluarga untuk menyediakan 2. Libatkan klien dan keluarga
lingkungan yang mendukung yang untuk menentukan
ditandai dengan hubungan dan tujuan pemeliharaan rumah yang
anggota keluarga meningkat dari 2 telah ditentukan
(jarang menunjukkan) menjadi 4 (sering 3. Berikan informasi tentang
menunjukkan) dengan indikator : cara menciptakan
260123 1. Menetapkan rutinitas keluarga lingkungan rumah yang
260124 2. Mempertahankan rutinitas keluarga bersih dan aman
260108 3. Menjaga kebersihan rumah 4. Bantu anggota keluarga
260109 4. Mendukung satu sama lain untuk membangun
260116 5. Memecahkan masalah bersama-sama ekspektasi yang realistis
terkait dengan penampilan
sesuai peran
5. Diskusikan biaya
pemeliharaan yang

Universitas Indonesia | 27
dibutuhkan dan sumber daya
yang tersedia

Keluarga mampu
memanfaatkan pelayanan
TUK 5 kesehatan untuk meminimalisir
Setelah dilakukan tindakan masalah kesehatan yang dialami
keperawatan, Keluarga mampu Domain 1 : Family
memanfaatkan fasilitas pelayanan Classes Y : Health system
kesehatan dengan kriteria hasil : mediation
Domain IV : Pengetahuan tentang Intervention : Health system
kesehatan dan perilaku guidance
Kelas S : Pengetahuan tentang 7400 1. Jelaskan sistem perawatan
kesehatan kesehatan, bagaimana sistem
1806 Outcome : Pengetahuan : sumber- kerja dan apa yang dapat
sumber kesehatan yaitu tingkat keluarga harapkan
pemahaman yang disampaikan tentang 2. Bantu klien untuk memilih
sumber-sumber asuhan kesehatan yang perawatan kesehatan
relevan meningkat dari 2 (pengetahuan professional
terbatas) menjadi 4 (pengetahuan baik) 3. Instruksikan kepada klien
dengan indikator : tipe pelayanan yang
180601 1. Sumber perawatan kesehatan diharapkan dari setiap tipe
terkemuka penyedia perawatan
180604 2. Sumber-sumber perawatan darurat kesehatan
180608 3. Strategi untuk mengakses layanan 4. Informasikan kepada klien
kesehatan tentang perbedaan tipe
fasilitas pelayanan kesehatan
5. Informasikan kepada klien
bagaimana cara mengakses
pelayanan gawat darurat

Universitas Indonesia | 28
melalui telepon
6. Anjurkan klien berkonsultasi
dengan tenaga kesehatan
professional lain
7. Informasikan kepada klien
tentang biaya, waktu,
alternatif, dan risiko yang
muncul selama prosedur dan
pemeriksaan
8. Identifikasi dan fasilitasi
kebutuhan transportasi untuk
menjangkau fasilitas
pelayanan kesehatan
Domain 1 : Family
Classes Y : Health system
mediation
Intervention : Admission care
1. Jelaskan klien dan keluarga
7310 tentang harapan dari
perawatan
2. Arahkan klien dan keluarga
ke fasilitas pelayanan
kesehatan
3. Tunjukkan riwayat
kesehatan masa lalu,
pengobatan, alergi, hasil
pengkajian fisik, status
ekonomi, psikologis,
kepercayaan dan keyakinan,
dan risiko
4. Dapatkan informasi petunjuk
perawatan lanjutan

Universitas Indonesia | 29
5. Berikan perencanaan
tindakan keperawatan pada
klien
6. Rujuk ke dokter selama
perawatan klien

Universitas Indonesia | 30
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Tanggal Intervensi Implementasi Respon (S, O) TTD
1 8 November 2017 (5602) Teaching proses TUK 1 S: Ibu M (42 tahun) mengatakan penyakit asam urat
- Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang proses
ditandai dengan adanya nyeri sendi dan diakibatkan oleh
penyakit Artitis Gout (Asam Urat) makan makanan yang mengandung tinggi purin seperti
- Menjelaskan definisi, tanda, gejala, faktor risiko, jenis,
bayam, meninjau, daging bebak, dan daging burung dara.
komplikasi, pengaturan makanan, pengaturan aktifitas
O: Proses edukasi kesehatan diikuti oleh Ibu E (42
fisik, dan aktifitas olah raga terkait penyakit Artritis
tahun), Ny E (Keluarga menyimak dengan baik saat
Gout (Asam Urat) diberikan edukasi dan memberikan respon positif selama
- Mengevaluasi pencapaian pengetahuan keluarga kegiatan berlangsung serta mampu menjawab dengan
tentang penyakit Artritis Gout (Asam Urat) benar pertanyaan yang diajukan setelah edukasi selesai
- Mengajurkan upaya mengontrol tanda dan gejala Hasil pemeriksaan Ibu M (42 tahun) TD 180/90 mmHg,
penyakit dengan memeriksa kadar zat Asam Urat dan Nadi 78 kali permenit, Nyeri persendian tidak ada, Asam
melakukan latihan gerakan Self Asissted RoM. Urat 6,8 mg/dl.
- Mengajurkan keluarga untuk mengontrol tanda dan Hasil pemeriksaan Nn N (24 tahun) TD 120/80 mmHg,
gejala penyakit dengan pemeriksaan kesehatan secara
Nadi 83 kali permenit, Nyeri persendian tidak ada, Asam
berkala ke Pelayanan Kesehatan terdekat. Urat 5,7 mg/dl.
- Diskusikan program pengobatan A: TUK 1 Tercapai yaitu keluarga mampu mengetahui
- Anjurkan keluarga untuk melaporkan tanda dan gejalatentang penyebab Artritis Gout (Asam Urat) pada
kepada tenaga kesehatan keluarga
- Diskusikan perubahan gaya hidup lebih sehat untuk P:
mencegah komplikasi dengan melakukan gerakan Self Evaluasi TUK 1 saat pertemuan berikutnya
Asissted Range of Motion Lanjutkan TUK 1 dan mulai TUK 2 agar keluarga mampu
mengambil keputusan tindakan kesehatan melalui
intervensi Family Support
2 14 November 2017 (5602) Teaching proses TUK 1 S: Ibu M (42 tahun) mengatakan bahwa nyeri persendian
- Mengevaluasi pencapaian pengetahuan keluarga yang dirasakan biasanya muncul saat malam hari dan
tentang penyakit Artritis Gout (Asam Urat) kadang jari-jari kaku terasa kaku ditambah setelah makan
- Mengajurkan upaya mengontrol tanda dan gejala makanan seperti sayur sop, emping, atau makanan yang
penyakit dengan memeriksa kadar zat Asam Urat dan gurih-gurih
melakukan latihan gerakan Self Asissted RoM. Ibu M (42 tahun) mengatakan bahwa kesulitan utama

Universitas Indonesia | 31
dalam menjaga kesehatan yaitu menjaga pola makan
(7140) Family Support TUK 2 karena keluarga sudah sangat terbiasa dengan pola makan
- Memberikan pujian terhadap upaya positif bagi makanan yang asin, gurih, dan pedas.
perkembangan kondisi anggota keluarga yang O: Keluarga menyimak dengan baik saat diberikan
menderita penyakit Artritis Gout (Asam Urat) edukasi dan memberikan respon positif selama kegiatan
- Memberikan anjuran perencanaan perawatan pada berlangsung.
keluarga terhadap anggota keluarga yang menderita Hasil pemeriksaan Ibu M (42 tahun) TD 180/90 mmHg,
Asam Urat dengan melakukan gerakan Self Asissted Nadi 78 kali permenit, Nyeri persendian tidak ada, Asam
RoM. Urat 6,4 mg/dl.
- Memberikan anjurkan kepada keluarga untuk Hasil pemeriksaan Nn N (24 tahun) TD 120/80 mmHg,
membuat keputusan yang mempunyai efek jangka Nadi 83 kali permenit, Nyeri persendian tidak ada, Asam
panjang sesuai dengan stuktur dan keuangan keluarga Urat 5,2 mg/dl.
yaitu dengan menggunakan BPJS untuk memeriksaan A:
kesehatan dan melakukan latihan gerakan Self TUK 1 Tercapai yaitu keluarga mampu mengetahui
Asissted RoM secara rutin sebanyak 3 x dalam 1 tentang penyebab Artritis Gout (Asam Urat) pada
minggu keluarga
- Memberikan diskusi tentang perawatan bagi penderita TUK 2 belum tercapai yaitu keluarga belum terlihat
Artritis Gout (Asam Urat) dalam keluarga dengan menunjukkan komitmen serius untuk memantang
mengatur pola makan rendah purin, rendah garam, dan makanan yang tinggi purin serta mencoba melakukan
rendah lemak jenuh. kegiatan aktifitas fisik self assisted range of motion
P:
Intervensi lanjutan TUK 2 dengan Family Support saat
pertemuan berikutnya
Mulai lakukan TUK 3 dengan intervensi dukungan
pengambilan keputusan saat pertemuan berikutnya

3 16 November 2017 (7140) Family Support TUK 2 S: Keluarga khususnya Ibu M (42 tahun) mengatakan
- Memberikan pujian terhadap upaya positif bagi agak sulit mengingat gerakan olah raga yang dianjurkan.
perkembangan kondisi anggota keluarga yang O: Keluarga menyimak dengan baik saat diberikan
menderita penyakit Artritis Gout (Asam Urat) edukasi dan memberikan respon positif selama kegiatan
- Memberikan anjuran perencanaan perawatan terhadap berlangsung.

Universitas Indonesia | 32
anggota keluarga yang menderita Asam Urat dengan Hasil pemeriksaan Ibu M (42 tahun) TD 180/90 mmHg,
melakukan gerakan Self Asissted RoM. Nadi 78 kali permenit, Nyeri persendian tidak ada, Asam
- Mengarahkan keluarga untuk menentukan pilihan Urat 6,4 mg/dl.
upaya yang akan membantu keluarga membuat Hasil pemeriksaan Nn N (24 tahun) TD 120/80 mmHg,
keputusan terkait perawatan anggota keluarga yang Nadi 83 kali permenit, Nyeri persendian tidak ada, Asam
sakit yaitu dengan mendiskusikan lebih lanjut dengan Urat 5,2 mg/dl.
pengambil keputusan dalam keluarga. A: TUK 2 Tercapai yaitu keluarga menunjukkan
- Menganjurkan kepada anggota keluarga untuk komitmen untuk memantang makanan yang tinggi purin
membuat keputusan tentang perawatan kesehatan serta mencoba melakukan kegiatan aktifitas fisik self
dengan menkonsumsi makanan yang dianjurkan untuk assisted range of motion
menghindari penyakit Artritis Gout (Asam Urat) dan P:
melakukan latihan olah raga persendian Self Asissted Lanjutkan TUK 3 agar keluarga mampu melakukan
RoM. perawatan kesehatan melalui intervensi dukungan
pengambilan keputusan.
(5250) Dukungan pengambilan keputusan TUK 3 Lakukan intervensi TUK 4 dengan memberkan dukungan
- Mendiskusikan tentang hal yang harus dilakukan bagi emosional saat pertemuan berikutnyaagar keluarga
keluarga dengan penderita Artritis Gout (Asam Urat) mampu memodifikasi lingkungan dalam mengatasi
dengan cara mengotrol makanan tinggi puring, tinggi keluhan kesehatan akibat Artritis Gout (Asam Urat)
garam, dan tinggi lemak
- Mengidentifikasi apakah ada perbedaan pandangan
klien dan perawat mengenai kondisi yang dirasakan
- Memberikan informasikan pada klien mengenai
pandangan atau solusi alternatif dengan cara yang
jelas dan mendukung untuk menjaga kesehatan
persendian dengan latihan gerakan Self Asissted RoM
- Membantu klien mengidentifikasi keuntungan dan
kerugian dari setiap alternatif pilihan untuk menjaga
kesehatan.
- Menjadi penghubung antara klien dengan keluarga
dengan memberi penjelasan kepada pengambil
keputusan dalam keluarga untuk memeriksakan lebih

Universitas Indonesia | 33
lanjut kondisi kesehatan keluarga terkait Artritis Gout
(Asam Urat)

4 21 November 2017 (5250) Dukungan pengambilan keputusan TUK 3 S: Bapak P (50 tahun) mengatakan akan membawa Ibu M
- Mendiskusikan tentang hal yang harus dilakukan bagi (42 tahun) untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut
keluarga dengan penderita Artritis Gout (Asam Urat) terkait kondisi kesehatan yang dirasakan ke Rumah Sakit.
dengan cara mengotrol makanan tinggi puring, tinggi O: Keluarga menunjukkan antusias positif selama proses
garam, dan tinggi lemak diskusi dengan memberikan berapa pernyataan dan
- Mengidentifikasi apakah ada perbedaan pandangan pernyataan sebagai upaya ingin melakukan perawatan
klien dan perawat mengenai kondisi yang dirasakan kesehatan lebih lanjut.
- Memberikan informasikan pada klien mengenai Bapak P (50 tahun) tampak senang terhadap penjelasan
pandangan atau solusi alternatif dengan cara yang yang diberian serta menunjukkan eksperi berkomitmen
jelas dan mendukung untuk menjaga kesehatan untuk menindaklanjuti kondisi kesehatan Ibu M (42
persendian dengan latihan gerakan Self Asissted RoM tahun)
- Membantu klien mengidentifikasi keuntungan dan Hasil pemeriksaan Ibu M (42 tahun) TD 180/90 mmHg,
kerugian dari setiap alternatif pilihan untuk menjaga Nadi 78 kali permenit, Nyeri persendian tidak ada, Asam
kesehatan. Urat 6,4 mg/dl.
- Menjadi penghubung antara klien dengan keluarga Hasil pemeriksaan Nn N (24 tahun) TD 120/80 mmHg,
dengan memberi penjelasan kepada pengambil Nadi 83 kali permenit, Nyeri persendian tidak ada, Asam
keputusan dalam keluarga untuk memeriksakan lebih Urat 5,2 mg/dl.
lanjut kondisi kesehatan keluarga terkait Artritis Gout A: TUK 3 Tercapai yaitu keluarga mampu melakukan
(Asam Urat) perawatan kesehatan terkait Artritis Gout (Asam Urat)
(5270) Dukungan emosional TUK 4 pada keluarga dengan melakukan olahraga self assisted
- Memberikan pernyataan yang mendukung dan range of motion
berempati terhadap upaya kesehatan yang dilakukan P:
keluarga Evaluasi TUK 4 saat pertemuan berikutnya
- Memberi dukung menggunakan mekanisme Lakukan intervensi TUK 5 dengan dukungan
pertahanan yang sesuai yaitu dengan memberikan pengambilan keputusan agar keluarga mampu
pujian pengurangan konsumsi makanan yang berisiko memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk mengatasi
memicu masalah Artritis Gout (Asam Urat) masalah Artritis Gout (Asam Urat)
- Meminta klien untuk mengekspresikan perasaan

Universitas Indonesia | 34
cemas, marah, atau ketakutan yang dirasakan.

5 29 November 2017 5270) Dukungan emosional TUK 4 S: Ibu M (42 tahun) mengatakan biasanya kartu BPJS
- Memberikan pernyataan yang mendukung dan digunakan ke klinik Setya Bakti dan sejauh ini nyeri
berempati terhadap upaya kesehatan yang dilakukan persendian yang dirasakan tidak muncul setelah mencoba
keluarga memantang makanan sesuai yang dianjurkan tapi
- Memberi dukung menggunakan mekanisme mungkin lusa akan mencoba memeriksakan kondisinya
pertahanan yang sesuai yaitu dengan memberikan ke klinik.
pujian pengurangan konsumsi makanan yang berisiko O: Keluraga tampak memberikan ekspresi komitmen
memicu masalah Artritis Gout (Asam Urat) untuk melakukan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut ke
- Meminta klien untuk mengekspresikan perasaan pelayanan kesehatan terdekat.
cemas, marah, atau ketakutan yang dirasakan. Hasil pemeriksaan Ibu M (42 tahun) TD 180/90 mmHg,
Nadi 78 kali permenit, Nyeri persendian tidak ada, Asam
(7400) Health system guidance TUK 5 Urat 6,4 mg/dl.
- Memberi penjelaskan sistem perawatan kesehatan Hasil pemeriksaan Nn N (24 tahun) TD 120/80 mmHg,
terkait penggunaan kartu BPJS. Nadi 83 kali permenit, Nyeri persendian tidak ada, Asam
- Memberikan informasikan kepada klien tentang Urat 5,2 mg/dl.
perbedaan tipe fasilitas pelayanan kesehatan antara A: TUK 4 Tercapai yaitu keluarga mampu melakukan
klinik, puskesmas, dan rumah sakit. modifikasi lingkungan dengan memasak makan yang
- Memberikan anjurkan agar klien berkonsultasi dengan tidak mengandung purin dan melakukan aktifitas fisik self
tenaga kesehatan professional di Puskesmas atau assisted range of motion setiap pagi
Klinik terdekat P:
Lakukan kunjungan tidak terencana
Lakukan evaluasi TUK 1 sampai 5 pada pertemuan
berikutnya

Universitas Indonesia | 35
EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa Evaluasi (S,O, A, P)
00080 S: Ibu M (42 tahun) mengatakan bahwa:
Ketidakefektifan - 2 hal dalam menjalani gerakan masyarakat sehat yaitu melakukan
manajemen aktifitas olah raga secara teratur dan mengkonsumsi makanan gizi
kesehatan keluarga seimbang.
- 5 contoh makanan yang dihindari bagi penderita asam urat yaitu kerang,
meninjau, bayam, sarden, dan daging bebek.
- 3 tanda gejala penyakit asam urat yaitu nyeri persendian, pegal linu, dan
kadar asam urat > 6 bagi wanita dan > 7 bagi laki-laki.
- Hal yang harus dilakukan pagi penderita asam urat yaitu rutin
melakukan olahraga persendian, mimun air putih minimal 8 gelas setiap
hari
- Cara mengatur aktivitas fisik yang dilakukan yaitu mulai aktivitas secara
pelan-pelan, menggunakan alat bantu jika melakukan aktivitas berat,
melakukan aktivitas sesuai kemampuan, melakukan olahraga untuk
kesehatan persendian.
- 4 penyakit komplikasi akibat penyakit asam urat yaitu batu ginjal,
jantung coroner, stroke, dan kelainan bentuk tulang
- Makanan yang harus dibatasi bagi penderitaasam urat yaitu kacang-
kacangan, teh dan kopi, bayam, daging merah, udang dan ikan laut.
O:
- Ibu M (42 tahun) dapat menyebutkan 3 dari 3 tanda gejala penyakit
artritis Gout dengan benar.
- Ibu M (42 tahun) dapat menyebutkan 5 dari 5 contoh makanan yang
harus dihindari bagi penderita Asam Urat.
- Ibu M (42 tahun) dapat mendemonstrasikan 8 dari 8 gerakan latihan
persendian Self Asissted Range of Motion.
- Ibu M (42 tahun) 4 dari 4 penyakit komplikasi akibat penyakit Artirits
Gout (Asam Urat).
- Ibu M (42 tahun) dapat menyebutkan 6 dari 7 jenis makanan yang harus
dibatasi bagi penderita Artritis Gout (Asam Urat).
- TD 140/90 mmHg, Nadi 78 x/menit, asam urat 5,8 mg/dl
A:
- TUK 1 sampai dengna TUK 5 ketidakefektifan manajemen kesehatan
keluarga teratasi
P:
- Lanjutkan dengan TUK 1 sampai TUK 5 Perilaku kesehatan cenderung
beresiko

Universitas Indonesia | 36

Anda mungkin juga menyukai