Anda di halaman 1dari 8

Standar isi kurikulum SMP atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) Kelas 2 Semester 1

Standar Isi (SI) mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi
lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. SI memuat kerangka dasar dan struktur
kurikulum, beban belajar, dan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), serta kalender
pendidikan /akademik (pasal 5 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005). Isi dari SI
disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan disahkan dengan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006
(tentang SI) . Pelaksanaan SI diatur dalam “Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 Tentang
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah” sebagai berikut:

PERATURAN

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 22 TAHUN 2006

TENTANG

STANDAR ISI

UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksaan ketentuan pasal 8 ayat (3),Pasal 10 ayat
(3),Pasal 11 ayat (4), Pasal 12 ayat (2),dan Pasal 18 ayat (3) Peraturan Pemerintahan Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Menteri
Pendididkan Nasional tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

Mengingat : 1. Undang – undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301).

2. Peraturan Pemerintahan Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional


Pendidikan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496);

3. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susuna
Organisasi, dan Tatakerja Kementrian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah dengan
Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005;
4. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 mengenai pembentukan Kabinet Indonesia
Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor
20/P Tahun 2005;

Memperhatikan : Surat Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor 0141/BSNP/III/2006


tanggal 13 Maret 2006 dan Nomor 0212/BSNP/V/2006 tanggal 2 Mei;

MEMUTUSKAN : MENETAPKAN

PERTURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN

MENENGAH

Pasal I

(1) Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang selanjutnya disebut Standar
Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai
kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

(2) Standar Isi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada lampiran Peraturan Menteri
ini.

Pasal 2

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 23 Mei 2006.

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD.

BAMBANG SUDIBYO

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006

STANDAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang – undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi
tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum
dalam Undang – undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan
Nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan
relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan
dalam program wajib belajar 9 tahun.

Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia


seutuhnya melalui olah hati,olahpikir, olaahrasa,dan olahraga agar memiliki daya saing dalam
menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk
menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntunan kebutuhan berbasis potensi sumber daya
alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemem pendidikan dilakukan melalui penerapan
manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana,
terarah, dan berkesinambungan.Implementasi Undang –undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan kedalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan
Pemerintahan ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar
nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dalam dokumen ini dibahas standar isi
sebagaimana dimaksudkan oleh peraturan Pemerintahan Nomor 19 Tahun 2005, yang secara
keseluruhan mencakup:

1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan
kurikulum pada tingkat satutan pendidikan.
2. Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah.
3. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan pendidikan
berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari
standar isi, dan
4. Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan jenjang
pendidikan dsar dan menengah.

Standar Isi dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang dibentuk
berdasarkan Peraturan Pemerintahan Nomor 19 Tahun 2005.

BAB II

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM


A. Kerangka Dasar Kurikulum

1. a. Latar belakang

1. Mata Pelajaran Matematika

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern,


mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.
Perkembangan pesat teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh
perkembangan matematika di bidang toeri bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan
matematika diskrit. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan
penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar
untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan
kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat
memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan
hidup pada keadaan yang selalu berubah,tidak pasti dan kompetitif.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar matematika dalam dokumen ini disusun sebagai
landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut diatas. Selain itu
dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam
pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol,
tabel, diagram, dan media lain.

1. b. Tujuan

Mata pelajaran matematika SMP kelas 2 semester 1 bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan antar konsep dan mengaplikasikan konsep


atau logaritma, secara lues,akurat, efisiensi, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat ,melakukan manipulasi matematika dalam
membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model
matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah.
5. Memilliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,yaitu memiliki rasa
ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan
percaya diri dalam pemecahan masalah.

1. c. Ruang lingkup
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SMP/MTs kelas 2 semester 1 meliputi
aspek- aspek sebagai berikut:

1. Aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan


2. Sistem persamaan linier dua variabel
3. Geometri dan pengukuran.

1. 2. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan
oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi llulusan dan standar isi
serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan
berdasarkan prinsip – prinsip sebagai berikut:

1. Berpusat pada potensi,perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan


lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

1. 3. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum

Dalam pelaksanaan kurikulum disetiap satuan pendidikan menggunakan prinsip – prinsip


sebagai berikut:

1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik
untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik
harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu,serta memperoleh kesempatan
untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu(a) belajar untuk
berimtaq kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati,
(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk
hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan
menemukan jati diri,melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.
3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat
perbaikan, pengayaan, dan atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan,
dan kondisi peserta didikdengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan
pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang
saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip Tut wuri
handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada( di belakang memberikan
daya dan kekuatan,ditengah membangun semangat dan prakarsa, didepan memberikan
contoh yang teladan).
5. Kurikulim dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia,
sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan manfaatkan lingkungan sekitar sebagai
sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi,tergelar
dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta
dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan).
6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam,sosial, dan budaya serta
kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muyatan seluruh bahan kajian
secara optimal.
7. g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan
lokal, dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan
kesinambungan,yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
8. B. Struktur kurikulum

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata
pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai
peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi
yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan
berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri
merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Struktur kurikulum SMP/MTs

Komponen Kelas dan Alokasi Kelas


VII VIII 1X
1. Mata Pelajaran 2 2 2

1.Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3.Bahasa Indonesia 4 4 4
1. Bahasa Inggris 4 4 4

1. Matematika 4 4 4

1. Ilmu Pengetahhuan Alam 4 4 4

1. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

1. Seni Budaya 2 2 2
1. Pendidikan Jasmani, Olahraga, 2 2 2
dan Kesehatan

1. Teknologi Informasi dan 2 2 2


Komunikasi

1. Muatan Lokal 2 2 2

– Budaya Alam Minang Kabau 1 1 1

– Budi pekerti 1 1 1

– Keterampilan tradisional Minang


Kabau
1. Pengembangan Diri (Bimbingan 2***) 2***) 2***)
Karir)

Jumlah 36 36 36

***) ekuivalen 2 jam pelajaran

Keterangan :

Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit

Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 35 minggu.

Di SMP terdapat program intra kurikuler seperti tabel tersebut dan juga ekstra kurikuler yang
dikembangkan dalam program Pengembangan diri. Waktu belajar dimulai dari pukul 07.00 pagi
hingga pukul 12.40 untuk hari Senin dan Selasa, 07.00 pagi hingga 12.00 untuk hari Rabu dan
Kamis, 07.00 pagi hingga 11.30 untuk hari Jumat dan pengembangan diri dilaksanakan hari
Sabtu dari pukul 07.00 hingga 10.20 dengan kegiatan terjadwal dan dilanjutkan dengan Lesson
Study Berbasis Sekolah Hingga pukul 13.00 .

1. C. Beban Belajar

Satuan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan menyelenggarakan program
pendidikan dengan menggunakan system paket atau sitem kredit semester. Kedua system
tersebut dipilh berdasarkan jenjang dan kategori satuan pendidikan yang bersangkutan. Satuan
pendidikan SMP/MTs kategori standar menggunakan system paket atau dapat menggunakan
system kredit semester.

Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar system paket pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah. Sistem paket adalah system penyelenggaraan program
pendidkan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuit seluruh program pembelajaran dan beban
belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku
pada satuan pendidikan. Beban belajar pada setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan
dalam satuan jam pembelajaran. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang
dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui system tatap
muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan
peserta didik.

Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta
didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada setiap
satuan pendidikan untuk SMP/MTs/SMPLB berlangsung selam 40 menit. Beban belajar kegiatan
tatap muka per minggu pada setiap satuan pendidikan untuk SMP/MTs/SMPLB adalah 34 jam
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai