Anda di halaman 1dari 51

Teks Prosedur: Pengertian, Struktur, dan Contoh Teks Prosedur

Juli 31, 2016 Oleh Prito Windiarto


Teks Prosedur: Pengertian, Struktur, dan Contoh Teks Prosedur

Yandi Hidayatulloh, S.Pd.


Pelajaran Bahasa Indonesia 2013 (kurikukum nasional) di kelas delapan SMP semester 1 dan
kelas 10 SMA / SMK tentang Mengenal dan Memahami Struktur Teks Prosedur
Masih berbicara materi pelajaran bahasa Indonesia kurikulum 2013 (kurikukum nasional) di kelas
delapan SMP semester 1 dan kelas 10 SMA / SMK, penulis akan mengajak pembaca sekalian
untuk lebih mengenal, memahami struktur Teks Prosedur. Sebelumnya pembaca sudah diajak
untuk mengenal dan memahami Struktur Teks Cerita Fabel dan Struktur Teks Biografi, kini
saatnya mengenal dan memahami Struktur Teks Prosedur.
Pengertian Teks Prosedur
Teks prosedur adalah teks yang di dalamnya berisikan tujuan dan langkah melakukan atau
membuat sesuatu.

Struktur Teks Prosedur


Secara garis besar, Teks Prosedur memiliki 2 struktur yakni bagian Tujuan dan bagian Langkah-
langkah. Bagaimana dan seperti apakah tujuan dan langkah-langkah dalam membuat Teks
Prosedur, berikut akan dijelaskan beserta contohnya.

Contoh Teks Prosedur


Di bawah ini akan disajikan sebuah bacaan yang berjudul Pencangkokan Tanaman. Adapun lebih
jelasnya adalah sebagai berikut :
Pengembangan tanaman dapat dilakukan melalui pencangkokan. Selain mudah dilakukan,
pencangkokan juga murah biayanya. Hal ini dilakukan guna mendapatkan keturunan dari pohon
yang dicangkok yang lebih baik, sehingga buah atau hasil yang didapatkan lebih maksimal.
Sebagai contoh yakni pencangkokan tumbuhan mangga bisa mendapatkan buang mangga yang
lebih baik dari mangga yang dicangkok. Selain kelebihan yang disebutkan di atas hasil
pencangkokan memiliki masa tumbuh yang relatif lebih singkat, dibandingkan ditanam melalui
biji atau benih.
Dalam kenyataannya pencangkokan tanaman memiliki kelebihan dan kekurangan/ kerugin.
Keuntungan yang dapat diperoleh melalui pencangkokan tananman antara lain, tanaman berbuah
lebih cepat, mutu buah yang dihasilkan sama dengan induknya. Sementara kerugiannya yakni
tanaman hasil pencangkokan hanya memiliki akar serabut sehingga lebih mudah tumbang/ roboh
dibandingkan dengan jika ditanam secara umum.
Dalam melakukan proses pencangkokan diperlukan beberapa alat dan bahan, diantaranya yakni
satu bilah pisau, tali plastik/ tali bambu, plastik transparan/ sabut kelapa/ ijuk dan tanah yang agak
basah dan subur. Alat dan bahan tersebut sangat penting sekali dalam melakukan proses
pencangkokan berbagai tanaman yang memang bisa dilakukan pencangkokan.
Adapun langkah dalam melakukan pencangkokan yakni :
Carilah dahan yang ukuran batang pohon dan tempat yang akan dikupas paling sedikit 10 cm
Ukurlah jarak antara batang pohon dan tempat yang akan dicangkk dengan panjang kupasan 5 cm
Kupaslah sekeliling kulit dahan yang akan dicangkok dengan panjang kupasan 5 cm
Keriklah lendir atau kambium dahan tersebut dengan perlahan agar kering
Tutuplah hasil kupasan dengan tanah
Bungkuslah tanah dengan plastik, lalu ikat kedua ujungnya agar tanah tidak jatuh.
Setelah semua langkah dilakukan, maka lakukan pemantauan seminggu sekali, guna melihat
perkembangannya. Apakah tanah pencangkkan itu kering, siramlah dengan membuka tali
pengikat bagian atas cangkokan. Setelah dua atau tiga minggu, tunas hasil cangkokan akan
tumbuh pada bagian tanah yang dibungkus. Maka hal tersebut bisa dikatakan proses
pencangkokan berjalan dengan lancar.

Tulisan di atas merupakan tulisan mengenai prosedur pencangkokan tanaman. Namun, tulisan di
atas belum diklasifikasikan apakah masuk ke dalam tujuan atau langkah-langkah dalam struktur
Teks Prosedur. Berikut ini akan diklasifikasikan ke dalam Tujuan dan langkah-langkah struktur
teks prosedur.

Struktur Teks Prosedur Bagian Tujuan :


Pengembangan tanaman dapat dilakukan melalui pencangkokan. Selain mudah dilakukan,
pencangkokan juga murah biayanya. Hal ini dilakukan guna mendapatkan keturunan dari pohon
yang dicangkok yang lebih baik, sehingga buah atau hasil yang didapatkan lebih maksimal.
Sebagai contoh yakni pencangkokan tumbuhan mangga bisa mendapatkan buang mangga yang
lebih baik dari mangga yang dicangkok. Selain kelebihan yang disebutkan di atas hasil
pencangkokan memiliki masa tumbuh yang relatif lebih singkat, dibandingkan ditanam melalui
biji atau benih.
Struktur Teks Prosedur Bagian Langkah-langkah :
Dalam kenyataannya pencangkokan tanaman memiliki kelebihan dan kekurangan/ kerugin.
Keuntungan yang dapat diperoleh melalui pencangkokan tananman antara lain, tanaman berbuah
lebih cepat, mutu buah yang dihasilkan sama dengan induknya. Sementara kerugiannya yakni
tanaman hasil pencangkokan hanya memiliki akar serabut sehingga lebih mudah tumbang/ roboh
dibandingkan dengan jika ditanam secara umum.
Dalam melakukan proses pencangkokan diperlukan beberapa alat dan bahan, diantaranya yakni
satu bilah pisau, tali plastik/ tali bambu, plastik transparan/ sabut kelapa/ ijuk dan tanah yang agak
basah dan subur. Alat dan bahan tersebut sangat penting sekali dalam melakukan proses
pencangkokan berbagai tanaman yang memang bisa dilakukan pencangkokan.
Adapun langkah dalam melakukan pencangkokan yakni :
Carilah dahan yang ukuran batang pohon dan tempat yang akan dikupas paling sedikit 10 cm
Ukurlah jarak antara batang pohon dan tempat yang akan dicangkk dengan panjang kupasan 5 cm
Kupaslah sekeliling kulit dahan yang akan dicangkok dengan panjang kupasan 5 cm
Keriklah lendir atau kambium dahan tersebut dengan perlahan agar kering
Tutuplah hasil kupasan dengan tanah
Bungkuslah tanah dengan plastik, lalu ikat kedua ujungnya agar tanah tidak jatuh.
Setelah semua langkah dilakukan, maka lakukan pemantauan seminggu sekali, guna melihat
perkembangannya. Apakah tanah pencangkkan itu kering, siramlah dengan membuka tali
pengikat bagian atas cangkokan. Setelah dua atau tiga minggu, tunas hasil cangkokan akan
tumbuh pada bagian tanah yang dibungkus. Maka hal tersebut bisa dikatakan proses
pencangkokan berjalan dengan lancar.

Simpulan Materi Pengertian Struktur Teks Prosedur


Dari beberapa penjelasan dan contoh yang sudah dituliskan di atas, dapat disimpulkan bahwa, teks
prosedur yaitu jenis teks yang sering dijumpai di sekitar kita. Dalam berbagai konteks jenis teks
ini dapat kita jumpai dalam kehidupan seharihari. Misalnya, ketika kita menonton acara televisi,
ada tayangan memasak atau cara mencuci pakaian dengan mesin cuci. Selain kegitan yang pernah
kita lihat di televisi, ternyata kenyataan teks prosedur sudah kita lakukan dalam kehidupan sehari-
hari, seperti cara membuat sambal balado atau jenis aktivitas lain yang membutuhkan langkah-
langkah yang prosedural.
Selain itu dapat dikatakan juga jika Teks prosedur adalah teks yang berisi tujuan dan langkah-
langkah yang harus diikuti agar suatu pekerjaan dapat dilakukan. Dengan tulisan yang
menjelaskan langkah-langkah dapat menjadikan pembaca tulisan yang dimaksud lebih mengenal
dan memahami cara melakukan sesuatu yang di maksud tulisan tersebut. Di dalam teks prosedur
diuraikan bagaimana sesuatu dikerjakan melalui serangkaian langkah-langkah atau tindakan.
Tujuan komunikatif teks prosedur adalah memberi petunjuk cara melakukan sesuatu melalui
serangkaian tindakan atau langkah. Prosedur sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari,
yang dibutuhkan sekarang ketika kita diminta untuk membuat teks prosedur adalah kesensitifan
kita akan aktivitas yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Selamat memahami dan belajar
menulis Teks Prosedur!

Semoga bermanfaat, mohon bantu share agar kebermanfaatan ini dapat berliat
Demikianlah materi pelajaran bahasa indonesia SMP / SMA Teks Prosedur: Pengertian, Struktur,
dan Contoh Teks Prosedur
PENGERTIAN, CIRI, DAN JENIS KALIMAT PERINTAH
Pengertian, Ciri, dan Jenis Kalimat Perintah - Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita
memerlukan bantuan dari orang lain. Ketika kita mengingkinkan orang lain untuk melakukan
sesuatu sesuai apa yang kita inginkan, kadang kala kita perlu menggunakan kalimat perintah.
Kalimat perintah sering disebut dengan kalimat imperatif. Kalimat perintah sendiri memiliki
beberapa jenis. Kita juga bisa mengenali jenis-jenis kalimat perintah tersebut, berdasarkan ciri
yang melekat pada sebuah kalimat. Pada kesempatan ini kita akan membahas seluk-beluk kalimat
perintah.

A. PENGERTIAN DAN CIRI KALIMAT PERINTAH

Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi sebuah perintah yang ditujukan kepada orang lain
untuk melakukan sesuatu. Dengan kata lain, kalimat perintah adalah kalimat yang dipakai untuk
mendapatkan tanggapan sesuai dengan kehendak penuturnya.

Ciri-Ciri Kalimat Perintah


Kalimat perintah memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Menggunakan partikel –lah.


Contoh :
a. Pergilah dari rumah!
b. Cepatlah kamu pergi!
c. Bantulah temanmu!

2. Berpola kalimat inversi (PS).


Contoh :
a. Ambilkan pulpen itu!
b. Makanlah sayur itu!

3. Menggunakan tanda seru (!) dalam bahasa tulis.


Contoh:
a. Pulanglah!
b. Ayo keluar!
c. Pergilah!

4. Kalimat perintah dalam komunikasi lisan diucapkan dengan intonasi naik di awal dan
berintonasi rendah di akhir kalimat.
Contoh :
a. Buang barang-barang itu ke tempat sampah!
b. Selesaikan pekerjaanmu!

B. JENIS-JENIS KALIMAT PERINTAH

1. Kalimat Perintah Biasa

Contoh :
a. Keluarkan barang-barang itu ke luar rumah!
b. Antarkan surat ini kepada Pak Andi nanti malam!
2. Kalimat Perintah Ajakan

Contoh :
a. Marilah kita gunakan produk dalam negeri untuk memajukan perekonomian negara.
b. Ayolah bersama-sama kita jaga kebersihan lingkungan

3. Kalimat Perintah Larangan

Contoh :
a. Jangan membuang puntung rokok di sini.
b. Jangan dekati sumur itu.

4. Kalimat Perintah Permintaan/Larangan

Contoh :
a. Saya berharap kamu bisa hadir di acara ultahku nanti.
b. Saya minta kamu datang tepat waktu.

5. Kalimat Perintah Permohonan

Contoh:
a. Saya mohon kamu bisa hadir di acara pernikahanku.
b. Kami mohon kepada-Mu, ya Allah, tunjukkanlah kami jalan yang lurus, jalan yang Engkau
ridhoi.

6. Kalimat Perintah Pembiaran

Contoh:
a. Biarlah aku yang menangani kasus ini.
b. Biarkan dia memikirkan nasibnya sendiri.

7. Kalimat Perintah Sindiran

Contoh:
a. Maju kalau kamu berani.
b. Ambil saja hadiah yang kau beri jika kau tidak malu.

8. Kalimat Perintah yang Menuntut Proses atau Langkah Kerja

Contoh :
a. Urutlah dari nomor terendah ke nomor tertinggi.
b. Susunlah puzzle itu hingga membentuk sebuah gambar.

9. Kalimat Perintah yang Berbentuk Kalimat Berita

Contoh:
a. Hendaknya Anda bersedia menjadi ketua organisasi itu.
b. Terima kasih Anda tidak menolak untuk menjadi pembicara pada acara peringatan HUT RI
nanti.
Kalimat perintah mempunyai berbagai macam jenis, mulai dari yang kasar sampai yang halus.
Akan tetapi terkadang karena kehalusnya sering orang tidak menyadari bahwa hal tersebut
merupakan perintah.

Kalimat perintah dapat diperhalus dengan menggunakan unsur-unsur berikut :

1. Menggunakan kata-kata seperti mohon, tolong, sudilah, harap, silakan, hendaknya, sebaiknya.

Contoh :
a. Mohon kembalikan majalah itu ke rumah saya.
b. Silakan masuk.
c. Tolong buatkan teh untuk Ibu.
d. Hendaknya kamu pulang hari ini juga.
e. Harap datang tepat waktu
f. Sebaiknya cepat bawa nenekmu ke rumah sakit.
g. Sudilah kamu membantuku menyelesaikan tugas ini.

2. Menggunakan partikel –lah.

Contoh :
Kata "Berangkatlah" lebih halus daripada hanya menggunakan kata "berangkat"

3. Pengubahan ke struktur tanya.

Contoh :
− Apakah tidak ada petugas piket malam ini?

4. Pengubahan ke struktur berita.

Contoh:
− Saya sangat gembira jika Bapak/Ibu berkenan hadir pada acara tersebut.
Demikian postingan kali ini, tentang materi Pengertian, Ciri, dan Jenis Kalimat Perintah. Semoga
bermanfaat. Selamat belajar.... :)

Pengertian, Struktur, dan Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi Kompleks


Desember 5, 2015 by Prito Windiarto

Pengertian, Struktur, dan Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi Kompleks


Penjelasan Seputar Teks Eksplanasi Kompleks
Teks Eksplanasi Kompleks merupakan salah satu materi pelajaran bahasa Indonesia yang
diajarkan di kelas 11 SMA /SMK pada sekolah yang menggunakan kurikulum 2013 atau
kurikulum nasional. Selain itu teks ini juga diajarkan di kelas 7 SMP. Tanpa berpanjang kata mari
kita kulik pengertian teks eksplanasi kompleks.
A. Pengertian Teks Eksplanasi Kompleks
Apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi kompleks? Teks eksplanasi adalah teks yang
menjelaskan mengenai suatu akibat dari sesuatu yang terjadi sebelumnya dan menyebabkan
sesuatu yang lain terjadi kemudian.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka teks eksplanasi kompleks dapat diartikan suatu teks yang
menjelaskan suatu keadaan atau proses terjadinya sesuatu. Teks eksplanasi mempunyai fungsi
sosial yang bertujuan memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai peristiwa atau proses
terjadinya sesuatu berdasarkan prinsip sebab akibat.
Teks eksplanasi berkaitan dengan peristiwa alam dan peristiwa sosial, contohnya: tentang banjir,
tentang terjadinya pelangi, terjadinya kabut asap, dsb.
B. Ciri-ciri Teks Eksplanasi
Teks eskplanasi memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan teks lainnya, yaitu:
1. Berisi informasi berdasarkan fakta.
2. Membahas suatu fenomena atau kejadian yang bersifat keilmuan.
3. Bersifat informatif namun tak berupaya mempengaruhi si pembaca untuk mempercayai apa
yang dibahas dalam teks.
4. Memakai sequence markers, misalnya pertama, kedua, ketiga atau berikutnya, terakhir.
C. Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi Kompleks
Sedangkan dari segi kebahasaan, teks eksplanasi memiliki ciri-ciri:
1. Menggunakan kata serapan
Kata serapan dibagi menjadi dua yaitu: kata serapan yang belum sepenuhnya terserap ke dalam
bahasa Indonesia dan kata serapan yang sudah disesuaikan penulisan dan pengucapannya ke
dalam kaidah bahasa Indonesia.
2. Konjungsi.
Konjungsi dibagi menjadi dua yaitu: konjungsi eksternal dan konjungsi internal.
3. Hubungan sebab akibat.
D. Struktur Teks Eksplanasi Kompleks
Berdasarkan strukturnya, teks eksplanasi terdiri dari 3 bagian, yaitu:
• Pernyataan Umum
Pernyataan umum atau general statement merupakan bagian pertama atau pembukaan. Pernyataan
umum adalah bagian yang menyampaikan topik permasalahan yang menjadi pembahasan yaitu
berupa gambaran umum mengenai apa, mengapa fenomena atau kejadian tersebut terjadi.
Pernyataan umum harus ditulis dengan bahasa yang menarik, tujuannya agar pembaca tertarik,
penasaran untuk membaca seluruh isi teks.
• Deretan Penjelas
Deretan penjelas atau sequence of explanation adalah penjelasan yang lebih mendalam mengenai
topik yang dibahas. Deretan penjelas ditulis untuk menjawab pertanyaan bagaiamana-urutan sebab
akibat sebuah fenomena (topik yang dibahas) bisa terjadi.
• Bagian Akhir
Bagian akhir atau closing adalah bagian di mana penulis menarik kesimpulan dari penjelasan yang
sudah dipaparkan sebelumnya. Di bagian penutup, penulis bisa menambahkan tanggapan atau
saran terhadap topik yang dibahas.
Demikian pembahasan mengenai teks eksplanasi kompleks, semoga artikel ini bermanfaat!
meta deskripsi; Apakah yang dimaksud dengan teks eksplanasi kompleks? Jawabannya silakan
cari di artikel berikut ini.
Pengertian Buku Non Fiksi Beserta Jenis Jenisnya Lengkap
By ubayPosted on October 17, 2015
Pengertian Buku Non Fiksi Beserta Jenis Jenisnya Lengkap – Kali ini kita akan membahas
Pengertian tentang buku non fiksi, karangan nonfiksi adalah karangan yang di buat atas dasar
fakta atau hal yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Non fiksi merupakan sebuah
karangan yang di hasilkan dalam bentuk cerita nyata atau cerita kehidupan setiap hari yang di
tuliskan menjadi sebuah cerita. Dengan kata lain non fiksi merupakan karya yang bersifat faktual
atau peristiwa yang benar-benar terjadi.
Pengertian Buku Non Fiksi Beserta Jenis Jenisnya Lengkap
Semua hal yang terkandung dalam buku non fiksi adalah nyata dalam kehidupan. Beda antara
fiksi dan non fiksi terdapat pada imajiner atau tidak dan fakta atau tidak. Perbedaan tersebut tidak
mempengaruhi gaya bahasa. Bahasa yang digunakan bersifat denotatif dan mengarah pada
pengertian yang terbatas sehingga tidak berarti ganda.
Karangan Non fiksi sendiri di kelompokkan menjadi dua jenis, yakni:
1. Non fiksi murni
Non fiksi murni ialah buku yang berisi tentang pengembangan berdasarkan dari data-data yang
otentik atau pasti. Berikut ini sedikit contoh-contoh dari non fiksi murni, yaitu: Skripsi, Karya
ilmiah, laporan, makalah, tesis, desertasi, artikel, feature, dan lain-lain.
2. Non fiksi kreatif
Non fiksi kreatif merupakan berasal dari data otentik yang di dapatkan dan kemudian di
kembangkan dengan berdasarkan imajinasi yang biasanya berbentuk puisi, frosa dan novel.
Materi mendengarkan dan berbicara 1 kelas XI

Menemukan Pokok-pokok isi Sambutan/Khotbah yang didengar

Sambutan adalah pidato yang disampaikan sebagai pengantar atau pembuka suatu kegiatan atau
pertemuan. Sedangkan Khotbah adalah ceramah atau pidato untuk menyampaikan atau
menyiarkan ajaran-ajaran Agama.
Ketika mendengarkan sambutan atau khotbah, kita harus tenang, konsentrasi, dan menghargai
pembicara agar dapat menggali, menemukan, dan memahami pokok-pokok isi sambutan atau
khotbah tersebut. Pokok-Pokok isi sambutan/khotbah adalah inti atau bagian yang penting dari
sambutan/khotbah yang didengarkan.
RESUME PIDATO, CERAMAH, SAMBUTAN, DAN KHOTBAH

PIDATO
Pidato adalah kegiatan berbicara satu arah di depan umum untuk menyampaikan pikiran atau
gagasan atau gambaran kepada pendengar yang disampaikan dalam situasi formal ataupun non
formal melalui rangkaian kata yang tersusun sistematis dengan bahasa lisan sebagai media utama
yang bertujuan memberi pamahaman atau informasi dengan rasa percaya diri untuk
mempengaruhi pendengar agar mengikuti ajakan pembicara secara sukarela.
Pidato merupakan penampilan diri seseorang di hadapaan pendengar untuk menyampaikan isi hati
atau buah pikiran dengan rangkaian kata-kata dengan harapan agar pendengar tergugah hati
nuraninya dan tergerak pikirannya. Pidato merupakan bentuk wicara individual yang banyak
ragamnya. Akan tetapi, secara umum pidato dapat digolongkan atas:
1) pidato memorial, misalnya pidato untuk menyambut Hari Kartini, Hari Kemerdekaan;
2) pidato perpisahan, misalnya pidato perpisahan karena tamat sekolah, perpisahan karena
pensiun, dan sebagainya;
3) pidato penerimaan hadiah, misalnya piato penerimaan suatu medali kejuaraan olah raga;
4) pidato pidato penyambutan tamu, misalnya pidato penyambutan tamu kenegaraan;
5) pidato persembahan, misalnya pidato penyerahan cindera mata kepada tamu;
6) pidato persuasif, misalnya pidato kampanye partai politik;
7) pidato informatif, misalnya pidato penyuluhan kepada ibu-ibu PKK;
8) pidato instruktif, misalnya pidato tentang anjuran untuk membayar pajak;
9) pidato rekreatif, misalnya pidaato acara perkawinan, ulang tahun;
10) pidato kerohanian, misalnya santapan rohani waktu acara halal bihalal, acara pengajian;
11) pidato ilmiah, misallnya pidato ilmiah dalam acara wisuda.
Agar seseorang memiliki kemampuan yang memadai dalam hal pidato, maka dia harus memenuhi
syarat-syarat berpidato. Syarat-syarat itu antar lain sebagai berikut:
1) berpengetahuan luas,
2) berkepribadian baik,
3) jujur dan ikhlas,
4) bijaksana dan sopan santun,
5) punya keberanian moral,
6) kaya dengan perbendaharaan kata,
7) berpikir kritis,
8) meyakini dan menguasai tema pembicaraan,
9) mengenal dan memahami karakteristik audience,
10) percaya diri,
11) bersikap menarik,
12) dan bertanggung jawab.
Menurut ada tidaknya persiapan sesuai dengan cara yang dilakukan waktu persiapan, ada empat
macam pidato
pertemuan-pertemuan atau rapat-rapat umum, yang bersifat propaganda politis. Biasanya juga
langgam ini dipakai untuk mencetuskan sentimen di kalangan massa sesuai dengan konsep 1.
Impromptu (serta merta) : pidato yang apabila Anda menghadiri pesta dan tiba-tiba dipanggil
untuk menyampaikan pidato.
Keuntungan :
lebih mengungkapkan perasaan pembicara
gagasan datang secara spontan
memungkinkan Anda terus berpikir
Kerugian :
menimbulkan kesimpulan yang mentah
mengakibatkan penyampaian tidak lancar
gagasan yang disampaikan ngawur
demam panggung
2. Manuskrip : pidato dengan naskah. Di sini tidak berlaku istilah ‘menyampaikan pidato’ tapi
‘membacakan pidato’. Manuskrip dibutuhkan oleh tokoh nasional, sebab kesalahan sedikit saja
dapat menimbulkan kekacauan nasional.
Keuntungan :
kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya
pernyataan dapat dihemat
kefasihan bicara dapat dicapai
tidak ngawur
manuskrip dapat diperbanyak
Kerugian :
komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara tidak berbicara langsung pada mereka
pembicara tidak dapat melihat pendengar dengan baik
pembuatannya lebih lama
3. Memoriter : pesan pidato ditulis kemudian diingat kata demi kata.
Keuntungan :
kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya
gerak dan isyarat yang diintegrasikan dengan uraian
Kerugian :
komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara beralih pada usaha untuk mengingat
kata-kata
memerlukan banyak waktu
4. Ekstemporan : pidato sudah dipersiapkan sebelumnya berupa garis besar dan pokok penunjang
pembahasan (supporting points), tetapi pembicara tidak berusaha mengingatnya kata demi kata.
Keuntungan :
komunikasi pembicara dengan pendengar lebih baik
pesan dapat fleksibel
kerugian :
kemungkinan menyimpang dari garis besar
kefasihan terhambat karena kesukaran memilih kata-kata.
Seseorang akan mahir pidato jika ia benar-benar mau belajar dengna sungguh-sungguh. Cara
belajar pidato tersebut dapat ditempuh dengan membaca buku-buku retorik(ilmu yang
mempelajari masalah tutur secara efektif) dan buku-buku pengetahuan umum lain. Selain itu,
mereke harus juga sering berlatih pidato, karena dangan cara “trial and error”, seseorang akan
makin matang penglamannya. Begitu pula seorang yang akan tampil berpidato harus benar-benar
siap terhadap materi pembicaraan dan siap pula dari segi fisik maupun mental, sehingga
diharapkan dalam penampilan pidato nanti tidak terdapat adanya hambatan-hambatan.
Skema susunan suatu pidato yang baik:
1. Pembukaan dengan salam pembuka
2. Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi
3. Isi atau materi pidato secara sistematis : maksud, tujuan, sasaran, rencana, langkah, dll.
4. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll)
Agar penampilan pidato dapat berhasil dapat berhasil dan menarik, maka diperlukan adanya
variasi langgam atau gaya tertentu.Gaya atau langgam yang sering timbul dalam suatu penampilan
pidato antara lain seperti berikut ini.
• Langgam Agama
Langgam agama mempunyai suara yang terkadang naik dan kemudian menurun dengan gaya
ucapan yang lambat dan ceremonis. Pada umumnya langgam semacam ini sering ditampilkan oleh
para khatib, muballig, dan sebagainya dalam pidato kerohanian.
• Langgam Agiator
Langgam agiator dikemukakan secara agresif dan terbanyak digunakan dalam propaganda. Di
dalam hal ini jiwa massa akan dikuasai dan digiring ke arah tujuan yang diinginkan .
• Langgam Konversasi
Langgam konversasi merupakn langgam yang paling bebas, jelas, tenang dan terang, yang sering
digunakan dalam pertemuan-pertemuan atau rapat-rapat yang yang sifatnya terbatas. Langgam ini
banyak persamaannya dengan orang yang sedang berbicara biasa dan sering kali dilakukan pada
pertemuan-pertemuan yang serius.
• Langgam Didaktik
Langgam didaktik adalah langgam yang sifatnya mendidik kepada para pendengar, seperti
seorang guru yang sedang mengajar kepada siswanya. Langgam ini bersifat menggurui, sehingga
sering meimbulkan rasa kurang enak jika ditujukan kepada pendengar yang merasa lebih pandai
daripada pembicara. Langgam ini tepat dipaki pada waktu berpidato kepada pendengar yang
usianya lebih muda daripada pembicara.
• Langgam Sentimentil
Langgam sentimentil ini biasanya dipakai secara efektif dan banyak berguna di dalam pertemuan
umum dengan jalan mengemukakan kepuasan-kepuasan atau kekecewaan-kekecewaan dengan
penuh perasaan. Segi positif langgam ini adalah akan menyenangkan si pendengar bila berisi
tentang kepuasan-kepuasan atas keberhasilan, tetapi segi negatifnya akan menimbulkan sentimen
jika berisi tentang kekecewaan atau keprihatinan-keprihatinan atas kejadian sosial di sekitar kita.
• Langgam Teater
Langgam teater adalah langgam berpidato yang penuh dengan gaya dan mimik seperti yang
diperankan oleh para aktor atau aktris dalam teater. Di dalam hal ini pembicara berpidato dengan
akting lengkap dengan gerak wajah(mimik), gerak lengan, gerak kepala, dan pemakaian vokal
lengkap dengan tekanan dan intonasinya seperti dalam pementasan paanggung sandiwara.
Di dalam penampilan pidato, seseorang dapat memilih salah satu dari berbagai metode dalam
penampilan pidato. Metode penampilan pidato tersebut ada empat macam.
• Metode naskah, yaitu metode berpidato dengan membaca naskah pidato, misalnya dilakukan
dalam pidato-pidato resmi.
• Metode menghafal, yaitu metode berpidato dengan menghafal isi atau materi pidato lebih
dahulu, kemudian menyampaikan isi pidato tersebut tanpa sebuah naskah.
• Metode ekstemporan, yaitu metode berpidato dengan membawa dan melihat butir-butir pokok isi
pidato dalam lembar cerita catatan, lalu menyampaikan isi catatan itu kepada pendengar dengan
ilustrasi bahasa secara spontanitas.
• Metode impromptu, yaitu metode berpidato dengan berpidato secara spontanitas baik dari segi
isi maupun bahasa berdasarkan situasi dan kondisi tertentu, misalnya berpidato sesuai dengan
keadaan tempat, keadaan pendengar, waktu, topik, dan hajat pada waktu ia berpidato.
Di dalam memperrsiapkan penampilan pidato seseorang dapat membuat naskah pidato dengan
menggunakan metode impromptu, pembuatan naskah tak perlu dilakukan karena materi
pembicaraan sudah dipersiapkan dalam benak pembicara lewat belajar secara bertahun-tahun
dengan membaca buku dan belajar dari pengalaman hidup. Ilmu dan pengalamannya ini akan
dipidatokan sesuai dengan situasi pada waktu ia berpidato. Agar pembicara tak lupa dengan
materi pembicaan, biasanya pembicaraan membawa catatan kecil untuk dilihat sewaktu-waktu ia
membutuhkan. Bagi seorang pemula, pembuatan naskah pidato wajib dilakukan lebih dahulu
sebelum ia tampil di depan pendengar. Adapun pokok-pokok isi pidato itu tersusun sebagai
berikut:
1. salam pembuka,
2. kata penahuluan,
3. pokok-pokok isi pidato,
4. uraian lengkap materi pidato,
5. simpulan isi pidato,
6. saran-saran dan harapan-harapan,
7. penutup, dan
8. salam penutup.

CERAMAH
Ceramah dalam kamus bahasa Indonesia adalah pidato yang bertujuan untuk memberikan nasehat
dan petunjuk-petunjuk, sementara ada audiensi yang bertindak sebagai pendengar. Dengan
melihat kepada pengertian diatas, ceramah dapat diartikan sebagai bentuk dari dakwah yaitu
dakwah bil-kalam yang berarti menyampaikan ajaran-ajaran, nasehat, mengajak seseorang dengan
melalui lisan.
• Ceramah umum
Ceramah adalah pesan yang bertujuan memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk, sementara ada
audiens yang bertindak sebagai pendengar. Sedangkan
umum adalah keseluruhan untuk siapa saja, khlayak ramai, masyrakat luas, atau lazim. Jadi
ceramah umum adalah pidato yang bertujuan untuk memberikan nasehat kepada khalayak umum
atau masyarakat luas. Di dalam ceramah umum ini keseluruhannya bersifat menyeluruh, tidak ada
batasan-batasan apapun baik dari audiens yang tua muapun muda, materinya juga tidak
ditentukan, sesuai dengan acara.
• Ceramah khusus
Pengertian ceramah sudah dipaparkan seperti yang diatas akan tetapi kali ini akan dipaparkan
pengertian dari ceramah khusus itu sendiri yang mana khusus adalah tersendiri,istimewa, taka ada
yang lain, jadi ceramah khusu itu sendiri berarti cermah yang bertujuan untuk memberikan
nasehat-nasehat kepada mad’u atau khalayak tertentu dan jug abersifat khusus baik itu materi
maupun yang lainnya. Sedangkan dalam ceramah khusus banyak batasan-batasan yang dibua
mulai dari audiens yang sesuai dengan yang diinginkan dan materi juga yng menyesuaikan denagn
keadaan. Contoh: Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) seperti Is ra’miraj, maulid nabi, bulan
puasa dll.
Komponen-komponen atau unsur-unsur ceramah sama saja dengan komponen-komponen
dakwah:
1. Da’i (penceramah)
Seorang da’i atau pencermah harus mengetahui bahwa dirinya adalah seorang da’I atau
pencermah, artinya sebelum menjadi penceramah perlu mengetahui apa tugas dari pencermah,
modal dan bekal itu sendiri atas apa yang harus dimiliki oleh seorang pencermah.
2. Mad’u
Mad’u atau audiens merupakan sebagai penerima nasehat-nasehat. Audiens bermacam-macam
kelompok manusia yang berbeda mulai dari segi intelektualitas, status ekonomi, status sosial,
pendidikan, jenis kelamin dll.
3. Materi
Agar lebih menggugah pemikiran para audiens untuk mendengarkan materi-materi yang diberikan
oleh sang pencermah. Oleh sebab itu, harus dapat memiliki bahan yang tepat atau menarik agar si
mad’u tertarik, dan sesuai dengan pokok acara, materi yang akan disampaikan harus betuk-betul
dikuasai sehingga penampilan penuh keyakinan, tidak ragu, dan jangan sampai menghilangkan
konsentrasi dirinya sendiri. Dengan itu, materi harus disusun secara sisitematis, dengan artian
judul, isi, dan acara tersebut sifatnya betul-betul mempunyai hubungan. Sehingga pembahasan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
4. Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah metode dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara
lisan kepada audiens yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000).
Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk
menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan
yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham audiens. Sedangkan metode dakwah adalah
cara-cara yang dipergunakan oleh seorang da’i guna menyampaikan materi. Sumber metode
ceramah adalah alquran dan hadis, menunjukkan begitu besar perannya metode dalam berdakwah.
5. Media dakwah
Media adalah alat yang digunakan umtuk menyampaikan materi ceramah kepada audiens.
Berdakwah pada zaman sekarang tidak hanya bisa dilakukan oleh para mubaligh di masjid, tetapi
bisa dilakukan dengan banyak cara dan banyak tempat banyak media yang bisa digunakan pada
zaman sekarang sebagai media dakwah seperti televisi, koran, majalah, buku, lagu dan internet.
Hal ini seperti yang dilakukan oleh beberapa grup musik nasyid yang menggunakan lagu sebagai
media dakwah.

SAMBUTAN
Sambutan adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang
banyak. Contoh sambutan yaitu seperti sambutan pidato kenegaraan, sambutan pidato menyambut
hari besar, sambutan pidato pernikahan, sambutan pidato sambutan acara atau event, dan lain
sebagainya. Sambutan yang baik dapat memberikan suatu kesan positif untuk suatu acara bagi
orang-orang yang mendengar tersebut.
Sambutan umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini :
1. Memberi pengaruh positif kepada orang lain tentang acara yang disuguhkan
2. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.
3. Membuat orang lain senang dengan sambutan yang menghibur sehingga orang lain senang dan
puas dengan ucapan yang kita sampaikan.
Berdasarkan pada sifat dari isi sambutan, sambutan dapat dibedakan menjadi :
1. Sambutan pidato pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau
mc.
2. Sambutan pidato pengarahan adalah pdato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
3. Pidato sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau
peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara
bergantian.
4. Sambutan pidato peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk
meresmikan sesuatu.
Teknik atau metode dalam membawakan suatu sambutan di depan umum :
1. Metode menghapal, yaitu membuat suatu rencana pidato sambutan lalu menghapalkannya kata
per kata.
2. Metode serta merta, yakni membawakan pidato sambutan tanpa persiapan dan hanya
mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak terduga banyak
menggunakan tehnik serta merta.
3. Metode naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya
dan umumnya dipakai pada pidato sambutan resmi.
Sebelum memberikan sambutan di depan umum, ada baiknya untuk melakukan persiapan berikut
ini :
1. Wawasan pendengar pidato sambutan secara umum
2. Mengetahui lama waktu atau durasi pidato sambutan yang akan dibawakan
3. Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti.
4. Mengetahui jenis sambutan dan tema acara.
5. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato sambutan, dsb.
Skema susunan suatu sambutan yang baik adalah :
1. Pembukaan dengan salam pembuka
2. Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi
3. Isi atau materi sambutan secara sistematis
4. Penutup

KHUTBAH
Secara etimologis (harfiyah), khuthbah artinya : pidato, nasihat, pesan (taushiyah). Sedangkan
menurut terminologi Islam (istilah syara’); khutbah (Jum’at) ialah pidato yang disampaikan oleh
seorang khatib di depan jama’ah sebelum shalat Jum’at dilaksanakan dengan syarat-syarat dan
rukun tertentu, baik berupa tadzkiroh (peringatan, penyadaran), mau’idzoh (pembelajaran)
maupun taushiyah (nasehat). Berdasarkan pengertian di atas, maka khutbah adalah pidato
normatif, karena selain merupakan bagian dari shalat Jum’at juga memerlukan persiapan yang
lebih matang, penguasaan bahan dan metodologi yang mampu memikat perhatian. Selain khutbah
Jum’at, ada pula khutbah yang dilaksanakan sesudah sholat, yaitu: khutbah ‘Idul Fitri, ‘Idul Adha,
khutbah sholat Gerhana (Kusuf dan Khusuf). Sedangkan khutbah nikah dilaksanakan sebelum
akad nikah.
Khutbah mempunyai arti yaitu memberi nasihat,. Sayangnya, media ini terkadang kurang
dimanfaatkan secara optimal. Para khathib seringkali menyampaikan khutbah yang membosankan
yang berputar-putar dan itu-itu saja. Akibatnya, banyak para hadirin yang terkantuk-kantuk dan
bahkan tertidur.
Syarat-syarat khotbah adalah sebagai berikut:
- Khatib (orang yang berkhutbah) harus suci dari hadas baik besar maupun kecil.
- Khatib harus suci dari najis baik badan, pakaian maupun tempat.
- Khatib harus menutup aurat (dalam khutbah jumat)
- Khatib harus berdiri bila mampu.
- Khatib harus menyampaikan khutbahnya dengan suara keras hingga terdengar oleh para jamaah
- Khatib harus duduk di antara dua khutbah dengan tuma’ninah (dalam khutbah Jumat).
- Rukun-rukun khutbah harus disampaikan dengan bahasa Arab, selebihnya bisa menggunakan
bahasa yang dapat dipahami dan sesuai dengan jama’ahnya (dalam khutbah Jumat).
Khutbah dalam ajaran agama Islam memiliki beberapa rukun yang dipenuhi. Rukun-rukun itu
adalah:
• Wajib dimulai dengan hamdalah, yaitu lafaz yang memuji Allah SWT. Misalnya lafaz
alhamdulillah, atau innalhamda lillah, atau ahmadullah. Pendeknya, minimal ada kata alhamd dan
lafaz Allah, baik di khutbah pertama atau khutbah kedua.
• Shalawat kepada Nabi SAWShalawat kepada nabi Muhammad SAW harus dilafadzkan dengan
jelas, paling tidak ada kata shalawat. Misalnya ushalli ‘ala Muhammad, atau as-shalatu ‘ala
Muhammad, atau ana mushallai ala Muhammad.Namun nama Muhammad SAW boleh saja
diucapkan dengan lafadz Ahmad, karena Ahmad adalah nama beliau juga sebagaimana tertera
dalam Al-Quran.
• Washiyat untuk Taqwa Yang dimaksud dengan washiyat ini adalah perintah atau ajakan atau
anjuran untuk bertakwa atau takut kepada Allah SWT. Dan menurut Az-Zayadi, washiyat ini
adalah perintah untuk mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Sedangkan menurut Ibnu Hajar, cuukup dengan ajakan untuk mengerjakan perintah Allah.
Sedangkan menurut Ar-Ramli, washiyat itu harus berbentuk seruan kepada ketaatan kepada
Allah.Lafadznya sendiri bisa lebih bebas. Misalnya dalam bentuk kalimat: takutlah kalian kepada
Allah. Atau kalimat: marilah kita bertaqwa dan menjadi hamba yang taat.
• Membaca ayat Al-Quran pada salah satunyaMinimal satu kalimat dari ayat Al-Quran yang
mengandung makna lengkap. Bukan sekedar potongan yang belum lengkap pengertiannya. Maka
tidak dikatakan sebagai pembacaan Al-Qur’an bila sekedar mengucapkan lafaz:
tsumma nazhar. Tentang tema ayatnya bebas saja, tidak ada ketentuan harus ayat tentang perintah
atau larangan atau hukum. Boleh juga ayat Quran tentang kisah umat terdahulu dan lainnya.
• Doa untuk umat Islam di khutbah kedua. Pada bagian akhir, khatib harus mengucapkan lafaz
yang doa yang intinya meminta kepada Allah kebaikan untuk umat Islam. Misalnya kalimat:
Allahummaghfir lil muslimin wal muslimat . Atau kalimat Allahumma ajirna minannar.
Hal-hal yang disunahkan dalam khutbah jumat antara lain:
o Berdiri di tempat yang tinggi (mimbar)
o Memberi salam, berdasarkan hadits Nabi SAW. dari Jabir ra.: “Sesungguhnya Nabi SAW.
apabila telah naik mimbar, (beliau) memberi salam”. (HR. Ibnu Majah).
o Menghadap Jama’ah, berdasarkan hadits Nabi SAW. dari Adi bin Tsabit dari ayahnya dari
kakeknya: “Adalah Nabi SAW. apabila telah berdiri di atas mimbar, shahabat-shahabatnya
menghadapkan wajah mereka ke arahnya”. (HR. Ibnu Majah).
o Suara jelas penuh semangat, berdasarkan hadits Nabi SAW. dari Jabir r.a: “Adalah Rasulullah
SAW. apabila berkhutbah kedua matanya menjadi merah, suaranya lantang/tinggi, berapi-api
bagaikan seorang panglima (yang memberi komando kepada tentaranya) dengan kata-kata “Siap
siagalah di waktu pagi dan petang”. (HR. Muslim dan Ibnu Majah).
o Singkat, padat, akurat dan memikat, Rasulullah SAW. bersabda :
“Adalah Rasulullah SAW. biasa memanjangkan shalat dan memendekkan khutbahnya”. (HR.
Nasai dari Abdullah bin Abi Auf).
6. Gerakan tangan tidak terlalu bebas, berdasarkan hadits Nabi SAW. dari Abdurrahman bin’
Sa’ad bin ‘Ammar bin Sa’ad ia berkata: “Adalah Nabi SAW. apabila berkhutbah dalam suatu
peperangan beliau berkhutbah atas anak panah, dan bila berkhutbah di hari Jum’at belaiu
berpegangan pada tongkat”. (HR. Ibnu Majah dan Baihaqi).
o Seusai khutbah kedua segera turun dari mimbar, berdasarkan hadits Nabi SAW. “Adalah
shahabat Bilal itu menyerukan adzan apabila Nabi SAW. telah duduk di atas mimbar, dan ia
iqomah apabila Nabi SAW. telah turun”. (HR. Imam Ahmad dan Nasai).
o Tertib dalam membacakan rukun-rukun khutbah, yaitu: Hamdalah, Syahadat, Shalawat, wasiyat,
Ayat Al-Qur’an dan Do’a.
Dalam khutbah Jumat pelaksanaannya mempunyai kedudukan yang sangat penting, karena di
samping berisi nasihat-nasihat, khutbah juga merupakan rangkaian yang tidak dapat dipisahkan
dari shalat jum’at. Sekalipun demikian, mengenai pelaksanaannya masih diperdebatkan oleh para
ulama. Seperti yang ditunjukkan sekarang ini dalam pelaksanaan khutbah di tengah-tengah
masyarakat, ada yang hanya satu kali berdiri saja (satu khutbah) dan ada yang berdiri dua kali
setelah diselingi duduk beberapa saat di antara keduanya (dua khutbah).
Seorang ahli fiqih terkemuka, Ibnu Rusyd, dalam karyanya ”Bidayat al-Mujtahid wa Nihayat al-
Muqtashid” menerangkan bahwa perbedaan ini berasal dari perbedaan pendapat mengenai hukum
duduk di antara dua khutbah (qu’ud bain al-khutbatain). Jika duduk itu dimaksudkan untuk
istirahat bagi khatib, berarti duduk itu bukan merupakan syarat. Namun jika hal itu dianggap
sebagai ibadah, berarti duduk itu merupakan syarat yang harus dikerjakan. (Suparta, 2006: 29)
Dalam kaitannya dengan masalah ini, Imam malik berpendapat bahwa duduk (untuk berpindah
khutbah kedua) bukan merupakan syarat khutbah. Sementara Imam Syafi’i mengemukakan bahwa
duduk merupakan syarat. Dua pandangan ini jelas berbeda, meski perbedaan tersebut hanya dalam
soal pemahaman tentang arti duduk di antara dua khutbah. Jadi, tidak begitu prinsip.
Dalam praktiknya tetap saja mereka mewajibkan dan melaksanakan dua khutbah. Hanya yang satu
menganut pemahaman hukum dari segi lughawi saja dan yang lainnya dari syar’i. Artinya, dua
khutbah bagi kelompok yang lughawiyah adalah dua khutbah yang dibedakan hanya dengan
ucapan hamdallah, sebagaimana kebiasaan dalam khutbah yang menggunakan bahasa Arab.
Kelompok ini mencukupkan dirinya dengan memahami hukum secara garis besar saja tidak
serinci kelompok syar’iyyah.Pada kelompok Syar’i, dua khutbah itu dibedakan tidak hanya oleh
kughat hamdallah, tetapi juga hingga tata cara fisik. Di dalam pelaksanaan khutbah tersebut hanya
diperhatikan duduk berdirinya istirahatnya, kalimat yang diucapkannya, bahasa yang
digunakanny. Berkenaan dengan kehati-hatian (ihtiyat) dari sini lah para fuqaha merumuskan
rukun dan syarat khutbah. Dijelaskan dalam sebuah hadits bahwa Nabi saw menyelenggarakan
khutbah jum’at dengan dua bagian khutbah:
Artinya: ” Dari Ibnu Umar ra. Bahwasanya Nabi saw, berkhutbah pada hari jum’at (dengan
berdiri), kemudian duduk, kemudian berdiri dan berkhutbah.
(Abu ubaidillah) menerangkan : ” Sebagaimana yang kalian kerjakan” (HR Al-Tirmidzi
diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah dan Jabir bin Samurah). Hadits ini menurut Abu Isa adalah
hadits hasan lagi shahih, karena Ibnu Umar yang melihat secara langsung. Dengan demikian, tata
cara melaksanakan khutbah yang dilakukan oleh Nabi, yaitu khutbah dengan duduk sebentar di
antara dua khutbah.
Unsur-unsur yang terdapat didalam materi khutbah yaitu:
• Konsep, yang terdapat dalam pengertian khutbah yang mana khutbah diartikan sebagai memberi
nasehat. Selain itu juga dalam materi di atas terdapat syarat-syarat dan rukun-rukun dari khutbah
yang mana itu juga termasuk dari bagian konsep.
• Prinsip, yang terdapat dalam materi sunnah-sunnah, syarat-syarat khutbah, dan rukun-rukun
khutbah.
• Proses, yang terdaapat dalam materi pelaksanaan khutbah dan kedudukan khutbah.
Hal-hal yang perlu diperhatikan khotib dalam melaksanakan khutbah adalah sebagai berikut:
o Melakukan persiapan, mental, fisik dan naskah khutbah
o Memilih materi yang tepat dan up to date
o Melakukan latihan seperlunya
o Menguasai materi khutbah
o Menjiwai isi khutbah
o Bahasa yang mudah difahami
o Suara jelas, tegas dan lugas
o Pakaian sopan, memadai
o Waktu maksimal 15 menit (dalam khutbah Jumat)
o Bersedia menjadi Imam shalat Jum’at (dalam khutbah Jumat)
Khutbah sama halnya memiliki materi-materi yang wajib dipenuhi. Hal ini untuk menghindari
kejemuan umat yang mendengar. Materi-materi itu antara lain:
• Tegakkan akidah, murnikan ibadah, perluas ukhuwwah
• Evaluasi amaliah (ummat) mingguan
• Kaji masalah secara cermat dan singkat
• Berikan solusi yang tepat
• Tema-tema lokal peristiwa keseharian lebih diutamakan
• Hindari materi yang menjenuhkan atau persoalan tanpa pemecahan

LAMPIRAN
1. Contoh sambutan
Assalamu alaikum wr.wb
Saudara-saudara sekalian !
RW/RT kelurahan panjang utara yang saya hormati
Bapak/Ibu Warga kelurahan panjang yang saya hormati

Marilah kita panjatkan segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah mewajibkan kita untuk
selalu bersyukur kepadaNYA ketika dalam suka dan ada didalam dukacita.
Salawat dan salam atas penutup sekalian Nabi-Nabi, dan sejahtera atas keluarga dan Sahabat-
sahabatnya yang telah berjihad dalam meninggikan agama allah serta telah bersabar menerima
segala ujian.

Saya Muhammad saeful Anwar, selaku Camat kelurahan panjang utara sangat berbahagia sekali
dapat bertatap muka secara langsung dengan warga kelurahan panjang utara pada saat ini, dan
saya sangat berterima kasih atas antusiasme yang telah diberikan.

Warga kelurahan panjang utara yang berbahagia, telah kita ketahui bersama bahwasanya minyak
tanah merupakan salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi, tanpa minyak tanah kita tidak dapat
melakukan banyak kegiatan seperti memasak dan lain sebaginya.

Telah kita ketahui pula bersama bahwasanya kelangkaan minyak tanah dinegara kita telah terjadi,
hal ini disebabkan oleh banyak hal dianatarnya ketersediaan minyak dinegara kita telah berkurang
dan pemerintah tidak dapat memasok minyak dunia ke negara kita dikarenakan harga minyak
dunia melambung naik. Kenaikan minyak tersebut membuat pemerintah kita tidak dapat
memberikan subsidi kembali kepada minyak untuk warga negara.

Namun pemerintah tidak tinggal diam menangapi hal ini, pemerintah mencari jalan terbaik untuk
mengatasi kelangkaan ini dengan menyiapakan kompor gas dan tabung-tabung gas yang siap
diguanakan untuk mentransformasikan penggunaan kompor minyak ke kompor gas.

Adapun yang akan diberikan pemerintah adalah kompor gas dan tabung gas berukuran 3 kg,
kedua benda ini akan diberikan gratis oleh pemerintah untuk kita, kompor gas dan tabung gas ini
akan diberikan kepada masyarakat disemua golongan dalam 1 kepala keluaraga. Kompor gas dan
tabung gas ini didesain khusus oleh pemerintah sehingga dapat memberikan nilai ekonomis dalam
penggunaanya dibandingkan penggunaan kompor minyak, dan memberikan keamanan yang baik
pula.

Pada hari ini kita berkumpul disini untuk mendapatkan kompor gas dan tabung gas tersebut saya
berharap seluruh warga panjang utara dapat menerimanya, dan saya berharap dapat digunakan
dengan baik tanpa adanya hambatan apapun dan apabila warga memiliki hambatan akan hal ini
diharapkan segera melaporkan ke RT/RW tempat anda tinggal, insya allah mereka akan
membantu anda dengan baik.

Sekian sambutan yang dapat saya berikan, pabila ada kata dan tutur kata yang kurang berkenan
dihati saudara sekalian saya mohon maaf..wabillahi toufik walhidayah wassalammu alaikum
waroh matullahi wabarokatuh.

2. Contoh khutbah
Sudah terujikah Iman kita..?
Khutbah Pertama
‫ش ُر ْو ِر ِم ْن بِاللِ َو َنعُوذ ُ َونَ ْستَ ْغ ِف ُر ْه َونَ ْست َِع ْينُهُ نَحْ َمدُهُ ِلِلِ ْال َح ْمدَ إِن‬ ُ ‫َو ِم ْن أ َ ْنفُ ِسنَا‬
‫ت‬ َ ‫أ َ ْع َما ِلنَا‬، ‫ضل فَلَ للاُ َي ْه ِد َم ْن‬
ِ ‫سيِِّئَا‬ ِ ‫ض ِل ْل َو َم ْن لَهُ ُم‬ْ ُ‫ِي فَلَ ي‬ َ ‫لَهُ هَاد‬. ُ ‫س ْولُهُ َع ْبدُهُ ُم َحمدًا أَن َوأ َ ْش َهد ُ للا إِل إِلَهَ لَ أ َ ْن أ َ ْش َهد‬ ُ ‫و َر‬.َ ‫ص ِِّل اَلل ُهم‬
َ
‫س ِِّل ْم‬ ‫و‬ ْ
‫ك‬ ‫ار‬
َ َ ِ َ َ َ ‫ب‬‫و‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫د‬ ‫م‬ ‫ح‬ ‫م‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ل‬‫آ‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ‫ص‬ ‫و‬ ‫ن‬ ‫م‬‫و‬ ‫ى‬
َ ُ َ َ ِ ِ ِ ِ ْ‫ِ َ َ ِ َ ْ ِ ِ ِ ُ َ ُ َ َ َ ِ َ َ ح‬ ‫د‬َ ‫ت‬‫ه‬ْ ‫ا‬ ‫ه‬‫ا‬ ‫د‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫م‬ ‫و‬‫ي‬ ‫ة‬ ‫م‬ ‫ا‬ ‫ي‬‫ق‬ ْ
‫ال‬.
‫ ُّم ْس ِل ُم ْونَ َوأَنت ُ ْم ِإل تَ ُم ْوتُن َولَ تُقَاتِ ِه َحق للاَ اتقُوا َءا َمنُوا ال ِذيْنَ أَيُّها َ يَا‬.
‫اس أَيُّ َها يَا‬ُ ‫ي َرب ُك ُم اتقُ ْوا الن‬ ْ ‫احدَة نَ ْفس ِ ِّم ْن َخلَقَ ُك ْم ال ِذ‬ ِ ‫ي للاَ َواتقُوا َونِ َسآ ًء َكثِي ًْرا ِر َجالً ِم ْن ُه َما َوبَث زَ ْو َج َها ِم ْن َها َو َخلَقَ َو‬ ْ ‫سآ َءلُ ْونَ ال ِذ‬
َ َ‫ت‬
‫ام بِ ِه‬ َ ْ َ ُ َ
َ ‫رقِ ْيبًا َعل ْيك ْم كانَ للاَ إِن َوال ْر َح‬. َ
‫س ِد ْيدًا قَ ْولً َوقُ ْولُ ْوا للاَ اتقُوا َءا َمنُوا ال ِذيْنَ أَيُّ َها َيا‬ ْ ُ‫س ْولَهُ للاَ ي ُِطعِ َو َم ْن ذُنُ ْو َب ُك ْم لَ ُك ْم َو َي ْغ ِف ْر أَ ْع َمالَ ُك ْم لَ ُك ْم ي‬
َ . ‫ص ِل ْح‬ ُ ‫فَ ْو ًزا فَازَ فَقَدْ َو َر‬
‫ َع ِظ ْي ًما‬. ‫أَمابَ ْعدُ؛‬
‫ث َخي َْر فَإِ ْن‬ ِ ‫للاَ ِكتَابُ ْال َحدِي‬، ‫ي ال َهدْي ِ َو َخي َْر‬ ُ ْ‫صلى ُم َحمد َهد‬ َ ‫علَ ْي ِه للا‬ َ ‫سل َم‬
َ ‫ور َوش َر َو‬ِ ‫بِدْ َعة َو ُكل بِدْ َعة ُمحْ دَثَة َو ُكل ُمحْ دَثَات ُ َها ال ُ ُم‬
‫ضلَلَة‬ َ ‫ضلَلَة َو ُكل‬ َ ‫ار فِي‬ ِ ‫الن‬.
Hadirin jamaah Jum’at yang berbahagia!
Pada kesempatan Jum’at ini, marilah kita merenungkan salah satu firman Allah dalam surat Al-
‘Ankabut ayat 2 dan 3:
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”,
sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum
mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia
mengetahui orang-orang yang dusta.
Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa salah satu konsekuensi pernyataan iman kita, adalah kita
harus siap menghadapi ujian yang diberikan Allah Subhannahu wa Ta’ala kepada kita, untuk
membuktikan sejauh mana kebenaran dan kesungguhan kita dalam menyatakan iman, apakah
iman kita itu betul-betul bersumber dari keyakinan dan kemantapan hati, atau sekedar ikut-ikutan
serta tidak tahu arah dan tujuan, atau pernyataan iman kita didorong oleh kepentingan sesaat,
ingin mendapatkan kemenangan dan tidak mau menghadapi kesulitan seperti yang digambarkan
Allah Subhannahu wa Ta’ala dalam surat Al-Ankabut ayat 10:
Dan di antara manusia ada orang yang berkata: “Kami beriman kepada Allah”, maka apabila ia
disakiti (karena ia beriman) kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab Allah.
Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata: “Sesungguh-nya
kami adalah besertamu.” Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua
manusia”?
Hadirin jamaah Jum’at yang berbahagia!
Bila kita sudah menyatakan iman dan kita mengharapkan manisnya buah iman yang kita miliki
yaitu Surga sebagaimana yang dijanjikan oleh Allah Subhannahu wa Ta’ala :
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, bagi mereka adalah Surga Firdaus
menjadi tempat tinggal. (Al-Kahfi 107).
Maka marilah kita bersiap-siap untuk menghadapi ujian berat yang akan diberikan Allah kepada
kita, dan bersabarlah kala ujian itu datang kepada kita. Allah memberikan sindiran kepada kita,
yang ingin masuk Surga tanpa melewati ujian yang berat.
Apakah kalian mengira akan masuk Surga sedangkan belum datang kepada kalian (cobaan)
sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa malapetaka dan
keseng-saraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul
dan orang-orang yang beriman bersama-nya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah,
sesungguh-nya pertolongan Allah itu amat dekat”. (Al-Baqarah 214).
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa salam mengisahkan betapa beratnya perjuangan orang-orang
dulu dalam perjuangan mereka mempertahankan iman mereka, sebagaimana dituturkan kepada
shahabat Khabbab Ibnul Arats Radhiallaahu anhu.
ْ‫ط قَ ْبلَ ُك ْم َم ْن َكانَ لَقَد‬ُ ‫ش‬ ِ ‫ام ِه د ُْونَ َما ْال َح ِد ْي ِد ِب ِمش‬
َ ‫َاط لَي ُْم‬ ِ ‫ظ‬َ ‫صب أ َ ْو لَحْ م ِم ْن ِع‬ َ ‫ص ِرفُهُ َما َع‬
ْ ‫ض ُع ِد ْي ِن ِه َع ْن ذَلِكَ َي‬
َ ‫ار َوي ُْو‬ َ ‫ق َعلَى ْال ِم ْن‬
ُ ‫ش‬ ِ ‫ِم ْف َر‬
ْ
‫ش ُّق َرأ ِس ِه‬ ْ
ُ َ‫ص ِرفُهُ َما ِباثنَي ِْن فَي‬ ْ َ‫ ِد ْينِ ِه َع ْن ذَلِكَ ي‬. (‫)البخاري رواه‬.
… Sungguh telah terjadi kepada orang-orang sebelum kalian, ada yang di sisir dengan sisir besi
(sehingga) terkelupas daging dari tulang-tulangnya, akan tetapi itu tidak memalingkannya dari
agamanya, dan ada pula yang diletakkan di atas kepalanya gergaji sampai terbelah dua, namun itu
tidak memalingkannya dari agamanya… (HR. Al-Bukhari, Shahih Al-Bukhari dengan Fathul
Bari, cet. Dar Ar-Royyan, Juz 7 hal. 202).
Cobalah kita renungkan, apa yang telah kita lakukan untuk membuktikan keimanan kita? cobaan
apa yang telah kita alami dalam mempertahankan iman kita? Apa yang telah kita korbankan untuk
memperjuangkan aqidah dan iman kita? Bila kita memper-hatikan perjuangan Rasulullah
Shallallaahu alaihi wa salam dan orang-orang terdahulu dalam mempertahankan iman mereka,
dan betapa pengorbanan mereka dalam memperjuangkan iman mereka, mereka rela
mengorbankan harta mereka, tenaga mereka, pikiran mereka, bahkan nyawapun mereka
korbankan untuk itu. Rasanya iman kita ini belum seberapanya atau bahkan tidak ada artinya bila
dibandingkan dengan iman mereka. Apakah kita tidak malu meminta balasan yang besar dari
Allah sementara pengorbanan kita sedikit pun belum ada?
Hadirin sidang Jum’at yang dimuliakan Allah!
Ujian yang diberikan oleh Allah kepada manusia adalah berbeda-beda.
Dan ujian dari Allah bermacam-macam bentuknya, setidak-nya ada empat macam ujian yang telah
dialami oleh para pendahulu kita:
Yang pertama: Ujian yang berbentuk perintah untuk dilaksanakan, seperti perintah Allah kepada
Nabi Ibrahim Alaihissalam untuk menyembelih putranya yang sangat ia cintai. Ini adalah satu
perintah yang betul-betul berat dan mungkin tidak masuk akal, bagaimana seorang bapak harus
menyembelih anaknya yang sangat dicintai, padahal anaknya itu tidak melakukan kesalahan
apapun. Sungguh ini ujian yang sangat berat sehingga Allah sendiri mengatakan:
Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. (Ash-Shaffat 106).
Dan di sini kita melihat bagaimana kualitas iman Nabi Ibrahim Alaihissalam yang benar-benar
sudah tahan uji, sehingga dengan segala ketabahan dan kesabarannya perintah yang sangat berat
itupun dijalankan.
Apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim Shallallaahu alaihi wa salam dan puteranya adalah
pelajaran yang sangat berat itupun dijalankannya.
Apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan puteranya adalah pelajaran yang sangat berharga bagi
kita, dan sangat perlu kita tauladani, karena sebagaimana kita rasakan dalam kehidupan kita,
banyak sekali perintah Allah yang dianggap berat bagi kita, dan dengan berbagai alasan kita
berusaha untuk tidak melaksanakannya. Sebagai contoh, Allah telah memerintahkan kepada para
wanita Muslimah untuk mengenakan jilbab (pakaian yang menutup seluruh aurat) secara tegas
untuk membedakan antara wanita Muslimah dan wanita musyrikah sebagaimana firmanNya:
Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang
Mumin” “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian
itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah
adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Ahzab, 59).
Namun kita lihat sekarang masih banyak wanita Muslimah di Indonesia khususnya tidak mau
memakai jilbab dengan berbagai alasan, ada yang menganggap kampungan, tidak modis, atau
beranggapan bahwa jilbab adalah bagian dari budaya bangsa Arab. Ini pertanda bahwa iman
mereka belum lulus ujian. Padahal Rasulullah Shallallaahu alaihi wa salam memberikan ancaman
kepada para wanita yang tidak mau memakai jilbab dalam sabdanya:
‫ان‬ ِ ‫ار أَ ْه ِل ِم ْن‬
ِ َ‫ص ْنف‬ ِ ‫ب ِس َياط َم َع ُه ْم قَ ْوم أ َ َر ُه َما؛ لَ ْم الن‬ِ ‫اس ِب َها َيض ِْرب ُْونَ ْال َبقَ ِر َكأَذْنَا‬
َ ‫الن‬، ‫ساء‬ ِ ‫َما ِئلَت ُم ِم ْيلَت َع‬
َ ‫ار َيات كَا ِس َيات َو ِن‬
ُ ‫ت َكأ َ ْس ِن َم ِة ُرؤ ُْو‬
‫س ُهن‬ ِ ‫ر ْي َح َها يَ ِجدْنَ َولَ ْال َجنةَ يَدْ ُخ ْلنَ لَ ْال َمائِلَ ِة ْالب ُْخ‬.ِ (‫)مسلم رواه‬.
“Dua golongan dari ahli Neraka yang belum aku lihat, satu kaum yang membawa cambuk seperti
ekor sapi, yang dengan cambuk itu mereka memukul manusia, dan wanita yang memakai baju
tetapi telanjang berlenggak-lenggok menarik perhatian, kepala-kepala mereka seperti punuk unta,
mereka tidak akan masuk Surga dan tidak akan mencium wanginya”. (HR. Muslim, Shahih
Muslim dengan Syarh An-Nawawi cet. Dar Ar-Rayyan, juz 14 hal. 109-110).
Yang kedua: Ujian yang berbentuk larangan untuk ditinggalkan seperti halnya yang terjadi pada
Nabi Yusuf Alaihissalam yang diuji dengan seorang perempuan cantik, istri seorang pembesar di
Mesir yang mengajaknya berzina, dan kesempatan itu sudah sangat terbuka, ketika keduanya
sudah tinggal berdua di rumah dan si perempuan itu telah mengunci seluruh pintu rumah. Namun
Nabi Yusuf Alaihissalam membuktikan kualitas imannya, ia berhasil meloloskan diri dari godaan
perempuan itu, padahal sebagaimana pemuda umumnya ia mempunyai hasrat kepada wanita. Ini
artinya ia telah lulus dari ujian atas imannya.
Sikap Nabi Yusuf Alaihissalam ini perlu kita ikuti, terutama oleh para pemuda Muslim di zaman
sekarang, di saat pintu-pintu kemaksiatan terbuka lebar, pelacuran merebak di mana-mana,
minuman keras dan obat-obat terlarang sudah merambah berbagai lapisan masyarakat, sampai-
sampai anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar pun sudah ada yang kecanduan.
Perzinahan sudah seakan menjadi barang biasa bagi para pemuda, sehingga tak heran bila menurut
sebuah penelitian, bahwa di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya enam dari sepuluh
remaja putri sudah tidak perawan lagi. Di antara akibatnya setiap tahun sekitar dua juta bayi
dibunuh dengan cara aborsi, atau dibunuh beberapa saat setelah si bayi lahir. Keadaan seperti itu
diperparah dengan semakin banyaknya media cetak yang berlomba-lomba memamerkan aurat
wanita, juga media elektronik dengan acara-acara yang sengaja dirancang untuk membangkitkan
gairah seksual para remaja. Pada saat seperti inilah sikap Nabi Yusuf Alaihissalam perlu
ditanamkan dalam dada para pemuda Muslim. Para pemuda Muslim harus selalu siap siaga
menghadapi godaan demi godaan yang akan menjerumuskan dirinya ke jurang kemaksiatan.
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa salam telah menjanjikan kepada siapa saja yang menolak ajakan
untuk berbuat maksiat, ia akan diberi perlindungan di hari Kiamat nanti sebagaimana sabdanya:
َ ‫طلَ َبتْهُ َو َر ُجل … ِظلُّهُ ِإل ِظل لَ َي ْو َم ِظ ِِّل ِه فِ ْي للاُ ي ُِظلُّ ُه ُم‬
‫س ْب َعة‬ َ ‫صب ذَاتُ ا ْم َرأَة‬ ُ ‫)عليه متفق( … للاَ أَخ‬.
ِ ‫َاف ِإنِِّ ْي فَقَا َل َو َج َمال َم ْن‬
“Tujuh (orang yang akan dilindungi Allah dalam lindungan-Nya pada hari tidak ada perlindungan
selain perlindunganNya, .. dan seorang laki-laki yang diajak oleh seorang perempuan terhormat
dan cantik, lalu ia berkata aku takut kepada Allah…” (HR. Al-Bukhari Muslim, Shahih Al-
Bukhari dengan Fathul Bari cet. Daar Ar-Rayyan, juz 3 hal. 344 dan Shahih Muslim dengan Syarh
An-Nawawi cet. Dar Ar-Rayaan, juz 7 hal. 120-121).
Yang ketiga: Ujian yang berbentuk musibah seperti terkena penyakit, ditinggalkan orang yang
dicintai dan sebagainya. Sebagai contoh, Nabi Ayyub Alaihissalam yang diuji oleh Allah dengan
penyakit yang sangat buruk sehingga tidak ada sebesar lubang jarum pun dalam badannya yang
selamat dari penyakit itu selain hatinya, seluruh hartanya telah habis tidak tersisa sedikitpun untuk
biaya pengobatan penyakitnya dan untuk nafkah dirinya, seluruh kerabatnya meninggalkannya,
tinggal ia dan isterinya yang setia menemaninya dan mencarikan nafkah untuknya. Musibah ini
berjalan selama delapan belas tahun, sampai pada saat yang sangat sulit sekali baginya ia memelas
sambil berdo’a kepada Allah:
“Dan ingatlah akan hamba Kami Ayuub ketika ia menyeru Tuhan-nya;” Sesungguhnya aku
diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan”. (Tafsir Ibnu Katsir, Juz 4 hal. 51).
Dan ketika itu Allah memerintahkan Nabi Ayyub Alaihissalam untuk menghantamkan kakinya ke
tanah, kemudian keluarlah mata air dan Allah menyuruhnya untuk meminum dari air itu, maka
hilanglah seluruh penyakit yang ada di bagian dalam dan luar tubuhnya. (Tafsir Ibnu Katsir, Juz 4
hal. 52). Begitulah ujian Allah kepada NabiNya, masa delapan belas tahun ditinggalkan oleh
sanak saudara merupakan perjalanan hidup yang sangat berat, namun di sini Nabi Ayub
Alaihissalam membuktikan ketangguhan imannya, tidak sedikitpun ia merasa menderita dan tidak
terbetik pada dirinya untuk menanggalkan imannya. Iman seperti ini jelas tidak dimiliki oleh
banyak saudara kita yang tega menjual iman dan menukar aqidahnya dengan sekantong beras dan
sebungkus sarimi, karena tidak tahan menghadapi kesulitan hidup yang mungkin tidak seberapa
bila dibandingkan dengan apa yang dialami oleh Nabi Ayyub Alaihissalam ini.
Sidang jamaah rahima kumullah
Yang keempat: Ujian lewat tangan orang-orang kafir dan orang-orang yang tidak menyenangi
Islam. Apa yang dialami oleh Nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa salam dan para sahabatnya
terutama ketika masih berada di Mekkah kiranya cukup menjadi pelajaran bagi kita, betapa
keimanan itu diuji dengan berbagai cobaan berat yang menuntut pengorbanan harta benda bahkan
nyawa. Di antaranya apa yang dialami oleh Rasulullah n di akhir tahun ketujuh kenabian, ketika
orang-orang Quraisy bersepakat untuk memutuskan hubungan apapun dengan Rasulullah
Shallallaahu alaihi wa salam beserta Bani Abdul Muththolib dan Bani Hasyim yang
melindunginya, kecuali jika kedua suku itu bersedia menyerahkan Rasulullah Shallallaahu alaihi
wa salam untuk dibunuh. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa salam bersama orang-orang yang
membelanya terkurung selama tiga tahun, mereka mengalami kelaparan dan penderitaan yang
hebat. (DR. Akram Dhiya Al-‘Umari, As-Sirah An-Nabawiyyah Ash-Shahihah, Juz 1 hal. 182).
Juga apa yang dialami oleh para shahabat tidak kalah beratnya, seperti apa yang dialami oleh
Yasir z dan istrinya Sumayyah dua orang pertama yang meninggal di jalan dakwah selama
periode Mekkah. Juga Bilal Ibnu Rabah Radhiallaahu anhu yang dipaksa memakai baju besi
kemudian dijemur di padang pasir di bawah sengatan matahari, kemudian diarak oleh anak-anak
kecil mengelilingi kota Mekkah dan Bilal Radhiallaahu anhu hanya mengucapkan “Ahad, Ahad”
(DR. Akram Dhiya Al-Umari, As-Siroh An-Nabawiyyah Ash-Shahihah, Juz 1 hal. 154-155).
Dan masih banyak kisah-kisah lain yang menunjukkan betapa pengorbanan dan penderitaan
mereka dalam perjuangan mempertahankan iman mereka. Namun penderitaan itu tidak sedikit
pun mengendorkan semangat Rasulullah dan para shahabatnya untuk terus berdakwah dan
menyebarkan Islam.
Musibah yang dialami oleh saudara-saudara kita umat Islam di berbagai tempat sekarang akibat
kedengkian orang-orang kafir, adalah ujian dari Allah kepada umat Islam di sana, sekaligus
sebagai pelajaran berharga bagi umat Islam di daerah-daerah lain. Umat Islam di Indonesia
khususnya sedang diuji sejauh mana ketahanan iman mereka menghadapi serangan orang-orang
yang membenci Islam dan kaum Muslimin. Sungguh menyakitkan memang di satu negeri yang
mayoritas penduduknya Muslim terjadi pembantaian terhadap kaum Muslimin, sekian ribu nyawa
telah melayang, bukan karena mereka memberontak pemerintah atau menyerang pemeluk agama
lain, tapi hanya karena mereka mengatakan: ( Laa ilaaha illallaahu ) َ‫للاُ إِل إِلَهَ ل‬, tidak jauh berbeda
dengan apa yang dikisahkan Allah dalam surat Al-Buruj ayat 4 sampai 8:
“Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit, yang berapi (dinyalakan dengan) kayu
bakar, ketika mereka duduk di sekitarnya, sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat
terhadap orang-orang yang beriman. Dan mereka tidak menyiksa orang-orang Mukmin itu
melainkan karena orang-orang Mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Terpuji”.
Peristiwa seperti inipun mungkin akan terulang kembali selama dunia ini masih tegak, selama
pertarungan haq dan bathil belum berakhir, sampai pada saat yang telah ditentukan oleh Allah.
Kita berdo’a mudah-mudahan saudara-saudara kita yang gugur dalam mempertahankan aqidah
dan iman mereka, dicatat sebagai para syuhada di sisi Allah. Amin. Dan semoga umat Islam yang
berada di daerah lain, bisa mengambil pelajaran dari berbagai peristiwa, sehingga mereka tidak
lengah menghadapi orang-orang kafir dan selalu berpegang teguh kepada ajaran Allah serta selalu
siap sedia untuk berkorban dalam mempertahankan dan meninggikannya, karena dengan
demikianlah pertolongan Allah akan datang kepada kita, firman Allah.
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (Muhammad: 7).
‫ولَ ُك ْم ِل ْي ْال َع ِظي َْم للاَ َوأ َ ْستَ ْغ ِف ُر َهذَا قَ ْو ِل ْي أَقُ ْو ُل‬. َ ُ‫وا ْستَ ْغ ِف ُر ْوه‬، َ ُ‫الر ِح ْي ُم ْالغَفُ ْو ُر ه َُو ِإنه‬.
Khutbah Kedua
ُ‫ِي ِلِلِ اَ ْل َح ْمد‬ْ ‫صي ًْرا َخبِي ًْرا بِ ِعبَا ِد ِه َكانَ الذ‬ ِ ‫ َب‬، َ‫ارك‬ َ َ‫ي تَب‬ ْ ‫اء فِي َجعَ َل ال ِذ‬ ِ ‫ ُمنِي ًْرا َوقَ َم ًرا ِس َرا ًجا فِ ْي َها َو َجعَ َل ب ُُر ْو ًجا الس َم‬. ُ ‫إِل إِلَهَ لَ ا َ ْن أ َ ْش َهد‬
ُ‫سولُهُ َع ْبدُهُ ُم َحمدًا اَن وأَََ ْش َهدُ للا‬ ُ ‫ي ُو َر‬ ِ ِّ ‫ونَ ِذي ًْرا َب ِشي ًْرا ِب ْال َح‬،
ْ ‫ق َب َعثَهُ ال ِذ‬ َ ‫ق ِإلَى َودَا ِع َيا‬ ِ ِّ ‫ ُم ِني ًْرا َو ِس َرا ًجا ِبإِذْ ِن ِه ْال َح‬. ‫ص ِِّل ا َلل ُهم‬
َ ‫َعلَ ْي ِه‬
‫صحْ ِب ِه آ ِل ِه َو َعلَى‬ َ ‫س ِل ْم َو‬ ِّ َ
َ ‫ َك ِثي ًْرا ت َ ْس ِل ْي ًما َو‬. ‫بَ ْعد ُ؛ أما‬
َ ُ
‫ظ ْر للاَ اتَقوا آ َمنُوا ال ِذيْنَ أيُّ َها يَا‬ ُ ‫ت َما نَ ْفس َو ْلتَ ْن‬ ْ ‫تَ ْع َملُ ْونَ ِب َما َخبِيْر للاَ إِن للاَ َواتقُوا ِلغَد قَد َم‬.
Hadirin jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah!
Sebagai orang-orang yang telah menyatakan iman, kita harus mempersiapkan diri untuk menerima
ujian dari Allah, serta kita harus yaqin bahwa ujian dari Allah itu adalah satu tanda kecintaan
Allah kepada kita, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wa salam :
‫ظ َم ِإن‬ َ ‫اء ِع‬ ِ َ‫ظ ِم َم َع ْال َجز‬ َ ‫اِ ْبتَلَ ُه ْم قَ ْو ًما أَ َحب ِإذَا للاَ َو ِإن ْال َبلَ ِء ِع‬، ‫ي فَ َم ْن‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ضا فَلَهُ َر‬ َ ‫الر‬ ِّ ِ ‫ط َو َم ْن‬ َ ‫س ِخ‬ ُ ‫الس ُّْخ‬. (‫الترمذي رواه‬،
َ ُ ‫ط فَلَه‬
‫)الوجه هذا من غريب حسن حديث هذا وقال‬.
“Sesungguhnya besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan (ujian), Dan sesungguhnya
apabila Allah mencintai satu kaum Ia akan menguji mereka, maka barangsiapa ridha baginyalah
keridhaan Allah, dan barangsiapa marah baginyalah kemarahan Allah”. (HR. At-Tirmidzi, dan ia
berkata hadits ini hasan gharib dari sanad ini, Sunan At-Timidzy cet. Dar Al-Kutub Al-Ilmiyyah,
juz 4 hal. 519).
Mudah-mudahan kita semua diberikan ketabahan dan kesabaran oleh Allah dalam menghadapi
ujian yang akan diberikan olehNya kepada kita. Amin.
‫صلُّ ْونَ َو َملَئِ َكتَهُ للاَ إِن‬ َ ُ‫ي َعلَى ي‬ ِِّ ِ‫النب‬، َ ‫صلُّ ْوا َءا َمنُ ْوا ال ِذيْنَ يَاأَيُّها‬ َ ‫س ِلِّ ُم ْوا َعلَ ْي ِه‬ َ ‫تَ ْس ِل ْي ًما َو‬.
‫ص ِِّل اَلل ُهم‬ َ ‫ى‬ َ ‫ل‬ ‫ع‬ َ ‫د‬ ‫م‬‫ح‬ ‫م‬ ‫ى‬
َ ُ َ َ َِ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫آ‬ ‫د‬ ‫م‬ ‫ح‬ ‫م‬ ‫ي‬
َ ُ َ ِ َ َ ُ ‫ض‬ ‫ر‬ ‫و‬ ‫للا‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ع‬ َ ْ ِّ
َ َ ِ ِ َ َ َ ‫س ْو ِل‬
‫ت‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ُ
‫ك‬ ‫ة‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫ح‬ ‫ص‬ ُ ‫أَجْ َم ِعيْنَ للاِ َر‬.
‫غ لَ َربنَا‬ ْ ‫ال َوهابُ أَنتَ ِإنكَ َرحْ َمةً لد ُ ْنكَ ِمن لَنَا َوهَبْ َهدَ ْيتَنَا ِإذْ بَ ْعدَ قُلُ ْوبَنَا ت ُ ِز‬. ْ
ْ ْ َ
‫صب ًْرا َعلَ ْينَا أف ِرغ َربنَا‬ َ ‫ِّت‬ ْ ‫ص ْرنَا أقدَا َمنَا َوث َ ِب‬ْ َ ْ
ُ ‫الكَافِ ِريْنَ القَ ْو ِم َعلَى َوا ْن‬. ْ
َ َ َ ْ
‫وال ُم ْس ِل ِميْنَ ا ِإل ْسل َم أ ِعز الل ُه َم‬، ْ َ ‫ص ِل ْح‬ َ
ْ ‫ال ُم ْس ِل ِميْنَ ُولَة َ َوأ‬، ْ ‫ف‬ ْ ِّ‫ص ِل ْح قُلُ ْوبِ ِه ْم بَيْنَ َوأ َ ِل‬ ْ َ ‫ص ْر ُه ْم بَ ْينِ ِه ْم ذَاتَ َوأ‬
ُ ‫عد ُ ِّ ِوكَ َعلَى َوا ْن‬
َ ‫َو َعد ُ ِّ ِو ِه ْم‬
‫صلَ ُح ِف ْي ِه ِب َما ِل ْل َع َم ِل َو َو ِِّف ْق ُه ْم‬ َ ِ ِ‫م‬ َ ‫ل‬ ‫س‬
ْ ‫إل‬ ْ ‫ا‬ َ‫ْن‬ ‫ي‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫س‬
ْ
ِِ ُ َ‫م‬ ْ
‫ال‬ ‫و‬.
‫ط لَ اَلل ُه َم‬ ْ ‫س ِِّل‬
َ ُ ‫يَ ْر َح ُمنَا َولَ فِ ْينَا يَخَافُكَ لَ َم ْن ِبذُنُ ْو ِبنَا َعلَ ْينَا ت‬.
‫سنَةً الدُّ ْنيَا فِي آتِنَا َربنَا‬ َ ‫اآلخ َرةِ َوفِي َح‬ ِ ً‫سنَة‬ َ ‫اب َوقِنَا َح‬ َ َ‫ار َعذ‬ ِ ‫الن‬.
َ‫س ْب َحان‬ ُ َ‫ب َربِِّك‬ ْ
ِ ِّ ‫صف ْونَ َعما ال ِعزةِ َر‬ ُ ِ َ‫ي‬، ‫سلم‬ َ َ
َ ‫س ِليْنَ َعلى َو‬ َ ‫ب ِلِلِ َو ْال َح ْمد ُ ْال ُم ْر‬ ِ ِّ ‫العَالَ ِميْنَ َر‬. ْ

3. Contoh pidato
Assalamualaikum wr. wb.,
Salam sejahtera bagi kita semua. Yang saya horamati Bapak Wakil Presiden RI, Para Gubernur
atau yan mewakili.
Hadirin yang berbahagia, puji syukur kehadirat Tuahn Yang Maha Esa, karena kita dapat
berkumpul di taman Wisata Mekarsari dalam acara Pembukaan Pekan Lingkungan Hidup 2007.
Hari ini terasa istimewa karena kita berkumpul di alam terbuka sebagai salah satu acara dari
rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang bertemakan “Iklim Berubah,
Waspadalah Terhadap Bencana Lingkungan!”
Tema ini sangat penting untuk mengingtakan kita bahwa saat ini, sedang terjadi perubahan iklim
secara global aibat meningkatnya gas rumah kaca yang berlebihan akibat pembakaran bahan bakar
fosil oleh penduduk dunia. Pemanasan global yang diikuti dengan perubahan iklim menyebabkan
pola curaqah hujan berlebihan atau sebaliknya kemasau yang panjang. Akibatnya muncul
berbagai bencana, seperti banjir, longsor, peningkatan penyakit epidemik, dan perubahan musim
tanam yag membahayakan dan merugikan manusia.
Sesuai dengan hasil penelitian para ahli, perubahan iklim juga membawa risiko kepunahan
tumbuhan dan hewan sekitar 20-30 persen. Sabagai salah satu negara yangg mempunyai
keanekaragaman hayati terbesar di dunia, Indonesia dijuluki Megadiversity country yang
mempunyai 12 persen mamalia dunia, 17 persen jenis burung di dunia, peringkat ke-4 primata
dunia, dan peringkat ke-6 amfibi. Untuk mengurangi kepunahan keanekaragaman hayati,
Indonesia harus mempunyai kebijakan konservasi terhadap semua sumber daya keanekaragaman
hayati. Hal itu termasuk sumber daya genetik ternak dan tanaman pertanian. Semua itu guna
pemenuhan kebutuhan manusia di masa mendatang. Partisipasi seluru pihak, seperti masyarakat
umum, dunia usaha, lembaga penelitian, pemerintah dalam upaya menyelamatkan ekosistem
sebagai habitat semua jinis spesies sangat diperlukan.
Bersama ini, perkenankan saya untuk mengutip apa yang disampaikan Bapak Wakil Presiden
Republik Indonesia dalm lawatannya ke Jepang kemarin. Beliau mengatakan bahwa Indonesia
mengajak negara-negara dunia untuk bersama-sama menaggulangi permasalahan pemanasan
global. Ditambahkan pula bahwa Indonesia akan berupaya maksimal untuk melestarikan
hitanm dan lahan. Oleh karena hutan Indonesia merupakan paru-paru dunia, harus ada
tanggungjawab negara-negara lain dalam melestarikan hutan dan pencemarannya.
Hadirin yang saya hormati,
Sejalan dengan itu, pada acara ini akan dilakukan penanaman pohon khas dari berbagai propinsi di
Wahana Puspa Daerah, Taman Wisata Mekarsari oleh Bapak Wakil Republik Indonesia bersama
para Gubernur. Hal ini merupakan upaya konservasi dan edukasi bagi pelajar, pendidik, serta
masyarakat umum untuk mengenali keindahan dan kekayaan hayati Indonesia yang khas dan yang
terdapat di seluruh Indonesia.
Segai wadah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengelola lingkungan, Pekan
Lingkungan Indonesia ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk menggalang partisipasi
masyarakat Indonesia untuk turut serta mengurangi emisigas rumah kaca. Untuk meminimalkan
pemanasan global yang memicu perubahan iklim, diharapkan kita dapat mengubah sikap dan
perilaku kita sehari-hari. Hal ini diperlukan karena pada tanggal 3-14 Desember 2007 di
Denpasar, Bali, Indonesia akan menjadi tuan rumah pelaksanaan Conference of Parties (COP)
United Nation Framework Convention on Climate Cange (UNFCCC). Pada kesempatan ini,
Indonesia akan berperan besar dalam diplomasi internasional untuk membela kepentingan
lingkungan nasional dan global. Mari kita tunjukan kepada dunia, bahwa masyarakat dan
pemerintah Indonesia telah melakukan adaptasi dan mitigasi sebagai antisipasi perubahan iklim
yang dapat membawa bencana lingkungan.
Hadirin yang berbahagia,
Selama Pekan Lingkungan Indonesia 2007, diadakan kegiatan seperti “Ajang Kreasi Siswa di
Bidang Lingkungan melalui Teknologi Informasi” yang diikuti oleh 1000 siswa, “Kemah hijau”
yang diikuti oleh 300 siswa, berbagi dialog, seminar, lokakarya, dan pameran lingkungan hidup
yang berlangsung di Jakarta Convention Center. Pada tahun ini, pameran lingkungan diikuti oleh
208 organisasi atau lembaga yang terdiri atas berbagai kelompok masyarakat, seperti kelompok
perempuan, pemuda, penyandang cacat, organisasi masyarakat, dunia usaha, perguruan tinggi dan
instansi pemerintah pusat maupun perwakilan berbagai pemerintah daerah. Pada kesempatan ini
pula jalinan kerja sama dengan mitra-mitra lingkungan semakin dieratkan dengan dilakukannya
berbagai kesempatan bersama dengan asosiasi profesi, seperti Persatuan Guru Republik Indonesia
dan Ikatan Arsitek Landsekap Indonesia.
Hadirin yang berbahagia,
Terima kasih disampaikan kepada semua pihak baik penyelenggara, peserta kegiata, peserta
pameran maupun pengunjung dari berbagau daerah di seuruh Indonesia yang turut berpartisipasi
dalam Pekan Lingkungan Indonesia 2007.
Selanjutnya, saya mohon kesediaan Bapak Wakil Preseden Republik Indonesia untuk menanam
pohon daerah bersama-sama para Gubernur. Setelah itu, Bapak Wakil Presiden dimohon untuk
memberikan sambutan yang menandai diresmikannya Peka Lingkungan Indonesia 2007.
Kemudian, Bapak dimohon untuk melakukan peninjauankemah hijau dan pameran buah-buahan.
Wassalammualaikum wr. wb.
a. Pengertian Wawancara

Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu metode pengumpulan data adalah dengan cara
wawancara. Apa pengertian dari wawancara itu? Budiyono (2003: 52) mengatakan bahwa metode
wawancara (disebut pulainterview) adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui
percakapan antara peneliti (atau orang yang ditugasi) dengan subyek penelitian atau responden
atau sumber data. Dalam hal ini pewawancaramenggunakan percakapan sedemikian hingga yang
diwawancara bersedia terbuka mengeluarkan pendapatnya. Biasanya yang diminta
bukan kemampuan tetapi informasi mengenai sesuatu. Dalam jurnal oleh Koichu dan Harel (2007)
dikemukakan bahwa: ”A clinical task-based interview can be seen as a situation where the
interview-interviewee interaction on a task is regulated by a system of explicit and implicit norms,
values, and rules”. Dalam jurnal lain, Hurst (2007: 274) mengungkapkan bahwa: “Interview were
chosen as the main data gathering strategy for the original project because it was felt that
potentially ‘data rich’ environment this afforded would provide the best context for assesistry and
probing for presence of three models of thinking (mathematical knowledge, contextual
knowledge, and strategic knowledge) both before and following the intervention phase of
project”. Dari pengertian wawancara yang dikemukakan para ahli atau pakar di atas dapat
dijelaskan bahwa wawancara adalah situasi dimana terjadi interaksi antara pewawancara dan yang
diwawancarai dengan pedoman wawancara berdasarkan pada hasil tugas/tes yang telah diberikan
kepada yang diwawancarai. Wawancara ini digunakan untuk memperoleh data primer yang
terbaik sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.

Wawancara ialah tanya jawab antara pewawancara dengan yang diwawancara untuk meminta
keterangan atau pendapat mengenai suatu hal. Wawancara dapat dilakukan oleh direksi kepada
pelamar pekerjaan, pelanggan atau pihak lainnya.
Salah satu metode pengumpulan data ialah dengan cara wawancara yaitu mendapatkan informasi
dengan cara bertanya langsung kepada responden. Wawancara adalah salah satu bagian yang
terpenting dari setiap survey, tanpa wawancara, peneliti akan kehilangan informasi yang hanya
dapat diperoleh dengan jalan bertanya langsung kepada responden. (Masri S dan Sofian Effendi,
1995 :192).
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak,
yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee)
yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. (Lexy J, 2006 :186).
Tujuan mengadakan wawancara, seperti ditegaskan oleh Lincoln dan guba (1985:266), antara lain:
mengkontruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi serta memverifikasi,
mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan
anggota.
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi
dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog (Tanya jawab) secara lisan,
baik langsung maupun tidak langsung (I.Djumhur dan Muh.Surya, 1985).
Wawancara adalah salah satu metode untuk dapat mendapatkan data anak atau orangtua dengan
mengadakan hubungan secara langsung dengan informan/face to face relation(Bima Walgito,
1987).
Wawancara adalah alat untuk memperoleh data atau fakta atau informasi dari seorang murid
secara lisan (Dewa Ktut Sukardi, 1983).
Wawancara informatif adalah suatu alat untuk memperoleh fakta/data informasi dari murid secara
lisan. Dengan tujuan mendapatkan data yang diperlukan untuk bimbingan (W.S.Winkel, 1995)

b. Teknik wawancara
Teknik Wawancara, adalah suatu cara atau kepandaian melakukan tanya jawab untuk memperoleh
keterangan, informasi dan sejenisnya. Wawancara berdasarkan cara pelaksanaannya dibagi dua
yaitu :
a. Wawancara berstruktur adalah wawancara secara terencana yang berpedoman pada daftar
pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya.
b. Wawancara tak berstruktur adalah wawancara yang tidak berpedoman pada daftar pertanyaan.
Wawancara ialah tanya jawab antara pewawancara dengan yang diwawancara untuk meminta
keterangan atau pendapat mengenai suatu hal. Wawancara dapat dilakukan oleh direksi kepada
pelamar pekerjaan, pelanggan atau pihak lainnya.
c. Fungsi Wawancara
Fungsi wawancara pada dasarnya dapat digolongkan kedalam tiga golongan besar
1. sebagai metode primer.
2. sebagai metode pelengkap.
3. sebagai kriterium.

Apabila wawancara dijadikan satu-satunya alat pengumpulan data, atau sebagai metode diberi
kedudukan yang utama dalam serangkaian metode-metode pengumpulan data lainnya, ia akan
memiliki ciri sebagai metode primer.
Sebaliknya jika ia digunakan sebagai alat untuk mencari informasi-informasi yang tidak dapat
diperoleh dengan cara lain, ia akan menjadi metode perlengkap.
Pada saat-saat tertentu metode wawancara digunakan orang untuk menguji kebenaran dan
kemantapan suatu datum yang telah diperoleh dengan cara lain, seperti observasi, test, kuesioner
dan sebagainya. Digunakan untuk keperluan semacam itu metode wawancara akan menjadi batu
pengukur atau kriterium.
Dalam tiga golongan fungsi itu tidak implicit bahwa golongan yang satu mempunyai harga yang
lebih tinggi dari yang lain. Sebagai metode primer wawancara mengemban tugas yang sangat
penting. Sebagai pelengkap metode wawancara menjadi sumber informasi yang sangat berharga,
dan sebagai kriterium ia menjadi alat yang memberikan pertimbangan yang memutuskan. Ditinjau
dari segi itu adanya tiga fungsi pokok itu justru memperlihatkan bahwa interview merupakan
suatu metode yang serba guna.

d. Kelebihan dan kekurangan teknik wawancara


Kelebihan
· Flexibility. Pewawancara dapat secara luwes mengajukan pertanyaan sesuai dengan situasi yang
dihadapi pada saat itu. Jika dia menginginkan informasi yang mendalam maka dapat melakukan
“probing”. Demikian pula jika ingin memperoleh informasi tambahan, maka dia dapat
mengajukan pertanyaan tambahan, bahkan jika suatu pertanyaan dianggap kurang tepat
ditanyakan pada saat itu, maka dia dapat menundanya.
· Nonverbal Behavior. Pewawancara dapat mengobservasi perilaku nonverbal, misalnya rasa suka,
tidak suka atau perilaku lainnya pada saat pertanyaan diajukan dan dijawab oleh responden.
· Question Order. Pertanyaan dapat diajukan secara berurutan sehingga responden dapat
memahami maksud penelitian secara baik, sehingga responden dapat menjawab pertanyaan
dengan baik.
· Respondent alone can answer. Jawaban tidak dibuat oleh orang lain tetapi benar oleh responden
yang telah ditetapkan.
· Greater complexity of questionnaire. Kuesioner umumnya berisi pertanyaan yang mudah
dijawab oleh responden. Melalui wawancara, dapat ditanyakan hal-hal yang rumit dan mendetail.
· Completeness. Pewawancara dapat memperoleh jawaban atas seluruh pertanyaan yang diajukan.
Kelemahan :
· Mengadakan wawancara dengan individu satu persatu memerlukan banyak waktu dan tenaga
dan juga mungkin biaya.
· Interview Bias. Walau dilakukan secara tatap muka, namun kesalahan bertanya dan kesalahan
dalam menafsirkan jawaban, masih bisa terjadi. Sering atribut (jenis kelamin, etnik, status sosial,
jabatan, usia, pakaian, penampilan fisik, dsb) responden dan juga pewawancara mempengaruhi
jawaban.
· Keberhasilan wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara dalam melakukan
hubungan antar manusia (human relation).
· Wawancara tidak selalu tepat pada kondisi-kondisi tempat tertentu, misalnya di lokasi-lokasi
ribut dan ramai.
· Sangat tergantung pada kesediaan, kemampuan dan keadaan sementara dari subyek wawancara,
yang mungkin menghambat ketelitian hasil wawancara.
· Jangkauan responden relatif kecil dan memakan waktu lebih lama dari pada angket dan biaya
yang relatif yang lebih mahal.
e. Hal-hal yang tidak boleh dan boleh dilakukan dalam wawancara
Hal-hal yang harus dilakukan seorang pewawancara adalah mendengar, mengamati, menyelidiki,
menanggapi, dan mencatat. Kadang-kadang ia seperti seorang penginterogasi, kadang-kadang
secara tajam ia menyerang dengan menunjukkan kesalahan-kesalahan orang yang diwawancarai,
kadang-kadang ia mengklarifikasi, kadang-kadang pula ia seperti pasif atau menjadi pendengar
yang baik. Suksesnya suatu wawancara tergantung pada kemampuan melakukan kombinasi
berbagai keterampilan sesuai dengan tuntutan situasi dan orang yang diwawancarai.
Dalam proses wawancara si pewawancara harus meredam egonya dan melakukan pengendalian
tersembunyi. Pewawancara memantau semua yang diucapkan oleh dan bahasa tubuh orang yang
diwawancarai, sambil berusaha menciptakan suasana santai yakni suasana yang konduksif bagi
berlangsungnya wawancara. Dalam prakteknya, berbagai pikiran muncul dibenak si pewawancara
ketika wawancara sedang berlangsung. Seperti : Apa yang harus saya tanyakan lagi? Bagaimana
nada bicara orang yang diwawancarai ini? Dari gerak tubuh dan nada suaranya, apakah ia terlihat
bicara jujur atau mencoba menyembunyikan sesuatu?
f. Kesimpulan
Wawancara adalah teknik pengambilan data melalui pertanyaan yang diajukan secara lisan kepada
responden. Wawancara biasanya dilakukan jika peneliti bermaksud melakukan analisis kualitatif
atas penelitiannya.

Pengertian dan Definisi Artikel


Masyarakat luas menganggap semua tulisan di media cetak (koran, majalah, tabloid, buletin,
jurnal, dan news letter) sebagai artikel. Dalam dunia jurnalistik, biasanya artikel hanya
menyangkut satu pokok permasalahan dengan sudut pandang hanya dari satu disiplin ilmu. Tehnik
penulisan artikel di dunia jurnalistik lazimnya menggunakan tehnik deduktif - induktif atau
sebaliknya.

Selain menganggap semua tulisan di media cetak sebagai artikel, biasanya masyarakat juga tidak
bisa membedakan antara artikel, opini, dan kolom. Padahal ketiga jenis tulisan tersebut berbeda.
Opini biasanya lebih mengutamakan pendapat pribadi (buah pikiran) si penulis. Sementara kolom
adalah artikel, opini, esai atau tulisan lain oleh penulis tetap, yang diberi ruang (rubrik) yang tetap
pula.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang arti artikel, berikut ini adalah beberapa definisi dan
pengertian dari artikel:

# Artikel adalah karya tulis lengkap di majalah atau surat kabar. Artikel dalam surat kabar
biasanya membahas suatu hal secara terperinci

# Artikel adalah tulisan pendek yang berisi tentang segala hal seperti pengetahuan, pendidikan,
komputer, bisnis dan sebagainya

# Artikel adalah salah satu bentuk tulisan nonfiksi berisi fakta dan data yang disertai sedikit
analisis dan opini penulisnya

# Artikel adalah karya tulis lengkap yang dimuat di koran, majalah, atau internet. Misal bila kita
menulis tentang tips membina persahabatan dan dimuat di koran atau media lainnya, maka tulisan
itu disebut dengan artikel

# Menurut Ichtiar Baru, artikel adalah karangan prosa dalam media massa yang membahas pokok
masalah secara lugas. Sehingga yang terpenting dalam sebuah artikel adalah isi yang benar dan
aktual, susunannya rapi, dan hemat dengan kata-kata

# Menurut kamus besar bahasa Indonesia, artikel adalah karya tulis lengkap dalam majalah, surat
kabar dan sebagainya

# Di dalam The America Heritage Desk Dictionary dkatakan bahwa artikel adalah bagian tulisan
nonfiksi yang berbentuk bebas, bagian dari penerbitan seperti laporan dan esai

# Dalam Longman Pitman Office Dictionary dikatakan bahwa artikel adalah sebuah tulisan prosa
nonfiksi, berbentuk biasa, dan bagian bebas dari sebuah majalah, koran, dan lain-lain

# Dalam Webster's Collegiate Thesaurus diterangkan bahwa artikel adalah karangan, catatan,
kritik, manifes, reportase, putusan, pelajaran, survey

Artikel adalah tulisan faktual (nonfiksi) yang menyajikan deskripsi atau pembahasan tentang
suatu masalah disertai pandangan, sikap, persepsi subjektif penulis tentang suatu gejala yang
berkembang di masyarakat. Kadang-kadang sebuah artikel menyertakan alternatif pemecahan
masalah yang dibahasnya. Alternatif pemecahan masalah sudah barang tentu bersifat subjektif.
Adanya pandangan penulis tentang pemecahan masalah tersebut bukanlah satu keharusan dalam
artikel. Artinya, sebuah artikel bisa hanya mengandung informasi deskriptif atau eksplanatif
tentang suatu masalah tanpa alternatif pemecahannya.
Sebuah artikel layaknya ditulis oleh orang yang ahli di bidang itu atau familier dengan bidang
yang dibahasnya itu. Majalah-majalah dan surat kabar terkemuka biasanya memiliki penulis tetap
di bidang tertentu, seperti penulis artikel bidang atau rubrik personal power, business & many
talk, analisis dan perspektif Tambahan lagi, karena artikel itu tergolong tulisan yang membahas
masalah-masalah ilmu pengetahuan, penulis sering menyertakan rujukan baik di dalam
pembahasan masalah, maupun di dalam pemecahannya. KBBI menyebutkan, artikel itu sama
dengan tulisan bentuk esai atau tulisan pembahasan. Sebagai sebuah kajian yang dikelompokkan
ke dalam esai, artikel lazimnya menunjukkan sikap, pendapat, serta persepsi subjektif sang
penulis.
Berdasarkan uraian di atas, tulisan artikel memiliki beberapa kekhasan untuk dibedakan dengan
tulisan semiilmiah lainnya, terutama dengan feature. Kekhasan yang dimaksudkan adalah (1) ada
masalah yang dibahas, (2) ada unsur pembahasan atau pengkajian masalah, (3) ada rujukan teori,
(4) ada alternatif pemecahan, (5) ada pandangan, pendapat, serta sikap penulis yang tentu saja
bersifat subjektif, dan (6) ditulis oleh penulis yang ahli atau familier dengan bidang itu. Tentu saja
tidak semua artikel memiliki enam ciri seperti yang dikemukakan di atas.
Tulisan-tulisan yang dipublikasikan melalui rubrik analisis, opini, tajuk rencana, fokus, editorial,
catatan inggir, bahasa, wisata bahasa, personal power, business & talk, perspektif tergolong
tulisan-tulisan bentuk artikel.

Materi Cerpen untuk SMA Kelas XI


Pengertian Cerpen
Cerpen atau dapat disebut juga dengan cerita pendek merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif.
Cerpen cenderung singkat, padat, dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi
lain yang lebih panjang, seperti novella dan novel.

Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita mengenai
manusia beserta seluk beluknya lewat tulisan pendek dan singkat. Atau pengertian cerpen yang
lainnya yaitu sebuah karangan fiktif yang berisi mengenai kehidupan seseorang ataupun
kehidupan yang diceritakan secara ringkas dan singkat yang berfokus pada suatu tokoh saja.

Cerita pendek biasanya mempunyai kata yang kurang dari 10.000 kata atau kurang dari 10
halaman saja. Selain itu, cerpen atau cerita pendek hanya memberikan sebuah kesan tunggal yang
demikian serta memusatkan diri pada salah satu tokoh dan hanya satu situasi saja.

Pengertian Cerpen Menurut Para Ahli


Berikut pendapat para ahli mengenai penjelasan tentang cerpen.
Sumardjo dan Saini
Cerpen adalah cerita fiktif atau tidak benar-benar terjadi, tetapi bisa saja terjadi kapanpun serta
dimanapun yang mana ceritanya relatif pendek dan singkat.
Menurut KBBI
Cerpen berasal dari dua kata yaitu cerita yang mengandung arti tuturan mengenai bagaimana
sesuatu hal terjadi dan relatif pendek berarti kisah yang diceritakan pendek atau tidak lebih dari
10.000 kata yang memberikan sebuah kesan dominan serta memusatkan hanya pada satu tokoh
saja dalam cerita pendek tersebut.
Nugroho Notosusanto dalam Tarigan
Cerpen atau cerita pendek yaitu sebuah cerita yang panjang ceritanya berkisar 5000 kata atau
perkiraan hanya 17 hlm kuarto spasi rangkap serta terpusat pada dirinya sendiri.
Hendy
Cerpen ialah suatu karangan yang berkisah pendek yang mengandung kisahan tungal.
Aoh. K.H
Cerpen merupakan salah satu karangan fiksi yang biasa disebut juga dengan kisahan prosa
pendek.
J.S. Badudu
Cerpen merupakan cerita yang hanya menjurus serta terfokus pada satu peristiwa saja.
H. B. Jassin
Menurut pendapat H. B. Jassin, cerpen ialah sebuah cerita yang singkat yang harus memiliki
bagian terpenting yakni perkenalan, pertikaian, serta penyelesaian.

Ciri-Ciri Cerpen

Jalan ceritanya lebih pendek dari novel


Sebuah cerpen memiliki umlah kata yang tidak lebih dari 10.000 (10 ribu) kata
Biasanya isi cerita cerpen berasal dari kehidupan sehari-hari
Tidak menggambarkan semua kisah para tokohnya, hal ini karena dalam cerpen yang
digambarkan hanyalah inti sarinya saja.
Tokoh dalam cerpen digambarkan mengalami masalah atau suatu konflik hingga pada tahap
penyelesainnya.
Pemakaian kata yang sederhana serta ekonomis dan mudah dikenal pembaca.
Kesan yang ditinggalkan dari cerpen tersebut sangat mendalam sehingga pembaca dapat ikut
merasakan kisah dari cerita tersebut.
Biasanya hanya 1 kejadian saja yang diceritakan.
Memiliki alur cerita tunggal dan lurus.
Penokohan pada cerpen sangatlah sederhana, tidak mendalam serta singkat

Struktur Cerpen

Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan atau inti dari cerita pendek yang akan dikembangkan menjadi
sebuah rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga sebagai gambaran awal dalam cerita. Abstrak
bersifat opsional atau dalam artian bahwa setiap cerpen boleh tidak terdapat struktur abstrak
tersebut.
Orientasi
Orientasi berkaitan dengan waktu, suasana, dan tempat yang berkaitan dengan jalan cerita dari
cerpen tersebut.
Komplikasi
Komplikasi berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Pada
komplikasi, biasanya mendapatkan karakter ataupun watak dari berbagai tokoh cerita pendek
tersebut, hal ini karena pada bagian komplikasi kerumitan mulai bermunculan.
Evaluasi
Evaluasi yaitu struktur konflik yang terjadi dan mengarah pada klimaks serta sudah mulai
mendapatkan penyelesaiannya dari konflik yang terjadi tersebut.
Resolusi
Pada bagian resolusi, pengarang mulai mengungkapkan solusi yang dialami tokoh.
Koda
Pada bagian koda, terdapat nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari cerita pendek tersebut
oleh pembacanya.

Unsur Intrinsik Cerpen


Tema
Tema adalah sebuah gagasan pokok yang mendasari dari jalan cerita sebuah cerpen. Tema
biasanya dapat langsung terlihat jelas di dalam cerita atay tersurat dan tidak langsung, dimana si
pembaca harus teliti dan dapat menyimpulkan sendiri atau tersirat.
Alur / Plot
Jalan dari sebuah kisah cerita merupakan karya sastra. Secara garis besar, alur merupakan urutan
tahapan jalannya cerita, antara lain : perkenalan > muncul konflik atau suatu permasalahan >
peningkatan konflik > puncak konflik (klimaks) > penurunan konflik > selesaian.
Setting
Setting sangat berkaitan dengan tempat atau latar, waktu, dan suasana dalam cerpen tersebut.
Tokoh
Tokoh merupakan pelaku yang terlibat dalam cerita tersebut. Setiap tokoh biasanya mempunyai
karakter tersendiri. Dalam sebuah cerita terdapat tokoh protagonis atau tokoh baik dan antagonis
atau tokoh jahat serta ada juga tokoh figuran yaitu tokoh pendukung.
Penokohan
Penokohan yaitu pemberian sifat pada tokoh atau pelaku dalam cerita tersebut. Sifat yang telah
diberikan dapat tercermin dalam pikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap sesuatu hal.
Metode penokohan ada 2 (dua) macam diantaranya:

Metode analitik adalah suatu metode penokohan dengan cara memaparkan atau menyebutkan sifat
tokoh secara langsung, seperti seperti: pemberani, penakut, pemalu, keras kepala, dan sebagainya.

Metode dramatik adalah suatu metode penokohan dengan cara memaparkannya secara tidak
langsung, yaitu dapat dengan cara : penggambaran fisik (Misalnya cara berpakaian, postur tubuh,
dan sebagainya), penggambaran dengan melalui sebuah percakapan atau dialog, reaksi dari tokoh
lain (dapat berupa pendapat, sikat, pandangan, dan sebagainya).
Sudut Pandang
Adalah cara pandang pengarang dalam memandang suatu peristiwa di dalam cerita. Sudut
pandang ada 4, antara lain:
Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Utama
Dalam sudut pandang ini, tokoh ”aku” mengisahkan tentang berbagai peristiwa yang terjadi serta
tingkah laku yang dialaminya. Tokoh ”aku” akan menjadi pusat perhatian dari kisah cerpen
tersebut. Dalam sudut pandang ini, tokoh "aku" digunakan sebagai tokoh utama.
Contoh:
Pagi ini cuaca begitu cerah hingga dapat mengubah suasana jiwaku yang penat karena setumpuk
tugas yang terbengkelai menjadi teringankan. Namun, sekarang aku harus mulai bangkit dari
tidurku dan bergegas untuk mandi karena pagi ini aku harus bekerja keras.
Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan
Tokoh ”aku” muncul tidak sebagai tokoh utama lagi, melainkan sebagai pelaku tambahan. Tokoh
”aku” hadir dalam jalan cerita hanya untuk membawakan cerita kepada pembaca, sedangkan
tokoh cerita yang dikisahkan kemudian ”dibiarkan” untuk dapat mengisahkan sendiri berbagai
pengalaman yang dialaminya. Tokoh dari jalan cerita yang dibiarkan berkisah sendiri itulah yang
pada akhirnya akan menjadi tokoh utama, sebab ialah yang lebih banyak tampil, membawakan
berbagai peristiwa, serta berhubungan dengan tokoh-tokoh yang lainnya. Dengan demikian tokoh
”aku” cuman tampil sebagai saksi saja. Saksi terhadap berlangsungnya sebuah cerita yang
ditokohi oleh orang lain. Tokoh ”aku” pada umumnya hanya tampil sebagai pengantar dan
penutup cerita.
Contoh:
Sekarang aku tinggal di Jakarta, kota metropolitan yang memiliki beribu-ribu kendaraan. Dulu,
aku sempat menolak untuk dipindahkan ke ibukota. Tapi, pada kali ini aku sudah tidak kuasa
untuk menghindar dari tugas ini. Ternyata, bukan aku saja yang mengalaminya. Teman asramaku
yang bernama Andi, juga mengalami hal yang sama. Kami berdua sangatlah akrab dan berjuang
bersama-sama dalam menghadapi kerasnya kota Jakarta.
Sudut Pandang Orang Ketiga Serbatahu
Kisah cerita dari sudut ”dia”, namun pengarang atau narator dapat menceritakan apa saja hal-hal
dan tindakan yang menyangkut tokoh ”dia” tersebut. Pengarang mengetahui segalanya.
Contoh:
Sudah genap 1 bulan dia menjadi pendatang baru di perumahan ini. Tapi, dia juga belum satu kali
pun terlihat keluar rumah cuman untuk sekedar beramah-tamah dengan tetangga yang lain.
“Apakah si pemilik rumah itu terlalu sibuk ya?” ungkap salah seorang tetangganya. Pernah 1 kali
dia kedatangan tamu yang katanya adalah saudaranya. Memang dia adalah sosok introvert, jadi
walaupun saudaranya sendiri yang datang untuk berkunjung, dia tidak menyukainya.
Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat
Dalam sudut pandang ini berbeda dengan orang ketiga serbatahu. Pengarang hanya melukiskan
apa yang dilihat, dialami, dipikir, dan dirasakan oleh tokoh tersebut, namun terbatas pada seorang
tokoh saja.
Contoh:
Entah apa yang telah terjadi dengannya. Pada saat datang, ia langsung marah. Memang
kelihatannya ia mempunyai banyak masalah. Tapim kalau dilihat dari raut mukanya, mungkin tak
hanya itu yang sedang ia rasakan. Tapi sepertinya dia juga sakit. Bibirnya tampak kering,
wajahnya pucat, serta rambutnya kusut.
Amanat
Amanat merupakan sebuah pesan dari seorang penulis atau pengarang cerita tersebut kepada
pembaca agar pembaca dapat bertindak atau melakukan sesuatu.

Unsur Ekstrinsik Cerpen


Unsur ekstrinsik cerpen merupakan sebuah unsur yang membentuk cerpen dari luar, berbeda
dengan unsur intrinsik cerpen yang membentuk cerpen dari dalam. Unsur ekstrinsik cerpen tidak
terlepas dari keadaan masyarakat saat dimana cerpen tersebut dibuat oleh pengarang. Unsur ini
sangat memiliki banyak sekali pengaruh terhadap penyajian amanat ataupun latar belakang dari
cerpen tersebut. Berikut unsur ekstrinsik cerpen.

Latar Belakang Masyarakat


Latar belakang masyarakat yaitu suatu pengaruh dari kondisi latar belakang masyarakat terhadap
terbentuknya sebuah jalan cerita. Pemahaman tersebut dapat berupa pengkajian Ideologi negara,
kondisi politik, sosial masyarakat, sampai dengan kondisi ekonomi pada masyarakat itu sendiri.
Latar Belakang Pengarang
Latar belakang pengarang dapat meliputi pemahaman pengarang terhadap sejarah hidup serta
sejarah hasil karangan yang telah dibuat sebelumnya.
Biografi
Biografi biasanya berisikan tentang riwayat hidup pengarang cerita tersebut yang ditulis secara
keseluruhan.
Kondisi Psikologis
Kondisi psikologis berisi tentang pemahaman kondisi mood ketika pengarang menulis kisah cerita
tersebut.
Aliran Sastra
Aliran sastra seorang pengarang pastinya akan mengikuti suatu aliran sastra tertentu. Hal tersebut
sangatlah berpengaruh terhadap gaya penulisan yang dipakai oleh pengarang dalam menciptakan
sebuah kisah dalam cerpen tersebut.
Pengertian proposal, Jenis Jenis, unsur unsur dan Tujuannya
Ilmusahid.com - Proposal dapat dirumuskan sebagai sebuah rencana yang dituangkan dalam
bentuk rancangan kerja kegiatan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan, dan penyajian data
yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji
suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip.

Apa Pengertian dari proposal?


Proposal berasal dari bahasa inggris to propose yang artinya mengajukan dan secara sederhana
proposal dapat diartikan sebagai bentuk pengajuan atau permohonan, penawaran baik itu berupa
ide, gagasan, pemikiran maupun rencana kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan baik itu
yang sifatnya izin, persetujuan, dana dan lain - lain. Proposal juga dapat diartikan sebagai sebuah
tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelaskan sebuah
rencana dan tujuan suatu kegiatan kepada pembaca.

PENGERTIAN PROPOSAL
Untuk mengetahui arti dari proposal, berikut saya sertakan pengertian proposal dari beberapa
pandangan dari para ahli:

Hasnun Anwar (2004 : 73) proposal adalah : rencana yang disusun utnuk kegiatan tertentu.
Jay (2006 : 1) proposal adalah alat bantu manajemen standar agar menajemen dapat berfungsi
secara efisien.
Pengertian Proposal Menurut KBBI (2002) adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk
rancangan kerja, perencanaan secara sistematis, matang dan teliti yang dibuat oleh peneliti
sebelum melaksanakan penelitian, baik penelitian di lapangan (field research) maupun penelitian
di perpustakaan (library research). Keterampilan menulis proposal perlu dimiliki setiap insan
berpendidikan agar mereka terbiasa berpikir sistematis-logis sebagaimana di dalam langkah-
langkah penulisan proposal.
Pengertian Proposal Dari sudut pandang dunia ilmiah, pengertian proposal ialah rancangan dari
suatu usulan sebuah penelitian yang kemudian akan dilaksanakan oleh peneliti terhadap bahan
penelitiannya. Dalam pengertian proposal ini itu berarti proposal sama halnya dengan usulan.Ada
juga yang menyatakan bahwa pengertian proposal itu ialah suatu permintaan atau dapat juga
dikatakan sebagai saran yang ditujukan kepada seseorang, instansi, organisasi, suatu badan, atau
suatu kelompok untuk menjalankan atau melaksanakan suatu pekerjaan.
Tujuan Proposal adalah memperoleh bantuan dana,memperoleh dukungan atau sponsor, dan
memperoleh perizinan. Unsur-unsur proposal yaitu, nama/ judul kegiatan, pendahuluan,tujuan,
waktu dan tempat, sasaran kegiatan, susunan panitia, anggaran, penutup, tanda tangan dan nama
terang.

FUNGSI PROPOSAL
Fungsi proposal untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan agama, sosial, politik,
ekonomi, budaya, dan sebagainya.
Fungsi proposal untuk mendirikan usaha kecil, menengah, atau besar.
Fungsi proposal untuk mengajukan tender dari lembaga-lembaga pemerintah atau swasta.
Fungsi proposal untuk mengajukan kredit kepada bank.
Fungsi proposal untuk mengadakan acara seminar, diskusi, pelatihan, dan sebagainya.

JENIS JENIS PROPOSAL

Secara umum proposal dibedakan menjadi 4 jenis yaitu:


Proposal Bisnis - proposal ini berkaitan dengan dunia usaha baik itu perseorangan maupun
kelompok dan contoh dari proposal ini misalnya proposal pendirian usaha, proposal dalam bentuk
kerjasama antar perusahaan.
Proposal Proyek - pada umumnya proposal proyek ini mengacu pada dunia kerja yang berisikan
serangkaian rencana bisnis atau komersil misalnya proposal proyek pembangunan.
Proposal Penelitian - Jenis proposal ini lebih sering digunakan di bidang akademisi misalnya
penelitian untuk pembuatan skripsi, tesis dan lainnya. isi dari proposal ini adalah pengajuan
kegiatan penelitan.
Proposal Kegiatan - yaitu pengajuan rencana sebuah kegiatan bak itu bersifat individu maupun
kelompok misalnya proposal kegiatan pentas seni budaya.
Berdasarkan bentuknya proposal terbagi menjadi 3 jenis yaitu:
Proposal bentuk formal - Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu bagian
pendahuluan, isi proposal, dan bagian pelengkap penutup. Bagian pendahuluan terdiri atas:
sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan
permohonan. Bagian isi proposal terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan ruang
lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia),
keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya. Sedangkan bagian pelengkap penutup berisi daftar
pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.
Proposal bentuk non formal - proposal non formal ini tidak selengkap proposal formal dan
biasanya disampaikan dalam bentuk memorandum atau surat. proposal non formal harus selalu
mengandung hal-hal berikut yaitu, masalah, saran, pemecahan, dan permohonan.
Proposal semi formal - jenis proposal ini hampir sama dengan proposal non formal karena tidak
selengkap jenis proposal formal.
UNSUR-UNSUR PROPOSAL
Latar belakang masalah, Dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik
kesenjangan teoretik ataupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti.
Selain itu, dipaparkan secara ringkas tentang teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan seminar, dan
diskusi ilmiah maupun pengalaman pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti.
Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih
kokoh.
Rumusan masalah, Rumusan masalah dinyatakan secara tersurat berupa pertanyaan-pertanyaan
yang ingin dicarikan jawabannya. Dalam hal ini hendaknya rumusan masalah disusun secara
singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik
akan menampakkan variabel-variabel yang diteliti dan dapat diuji secara empiris.
Tujuan penelitian, Tujuan penelitian diungkapkan pada sasaran yang ingin dicapai dalam
penelitian.Tujuan penelitian mengacu pada rumusan penelitian dan berupa pernyataan.
Hipotesis, Hipotesis diajukan berupa jawaban sementara terhadap masalah penelitian agar
hubungan antara masalah yang diteliti dengan kemungkinan jawabannya lebih jelas.Adapun
rumusan hipotesis yang baik hendaknya: dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan,
dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas, dapat diuji secara empiris, dan menyatakan pertautan
antara dua variabel atau lebih.
Asumsi penelitian, Asumsi penelitian adalah anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan
pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Dalam hal ini tidak perlu
dibuktikan kebenarannya, tetapi dapat langsung memanfaatkan hasil penelitian yang diperolehnya
dari orang lain melalui karya tulisnya.
Manfaat penelitian, Manfaat penelitian ditunjukkan untuk mengenai pentingnya penelitian
terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata
lain, bagian ini berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti.
Ruang lingkup, dan Keterbatasan Penelitian Ruang lingkup dan keterbatasan penelitian
dikemukakan karena sering dihadapi keterbatasan ruang lingkup kajian yang terpaksa harus
dilakukan karena alasan-alasan prosedural, teknik penelitian, ataupun karena alasan logistik.
keterbatasan penelitian karena kendala yang bersumber dari adat, tradisi, etika, dan kepercayaan
yang tidal memungkinkan peneliti mencari data yang diinginkan.
Kajian pustaka, dan Kajian pustaka memaparkan teori-teori yang disusun berdasarkan
kemutakhiran dan relevansi yang diperlukan dalam penelitian.
Definisi operasional. Definisi operasional adalah definisi yang dirumuskan berdasarkan hal yang
yang dapat diamati oleh peneliti. Definisi operasional bukan definisi berdasarkan kamus atau
pendapat para ahli. Hal ini diperlukan terutama untuk istilah-istilah yang berhubungan dengan
konsep-konsep pokok dalam penelitian juga untuk menghindari perbedaan persepsi.
Karya Tulis Ilmiah

A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah


Pengertian karya tulis ilmiah, karya tulis ilmiah adalah tulisan atau laporan tertulis yang
memaparkan hasil penelitian atau kajian suatu masalah oleh seseorang atau kelompok dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang di kukuhkan dan di taatti oleh masyarakat keilmuan.

karya tulis ilmiah juga biasa disebut sebagai tulisan akademis (academic writing) karena biasa
ditulis oleh kalangan kampus perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa.
B. Jenis jenis Karya Tulis Ilmiah
Jenis jenis karya tulis ilmiah antara lain sebagai berikut:
Makalah
Makalah adalah karya ilmiah yang menyajikan sebuah masalah yang penyelesaianya
mengandalkan bermacam-macam data yang ada di lapangan. Karya ilmiah ini bersifat empiris dan
juga objektif. Dalam penyajiannya, makalah biasanya di presentasikan dalam sebuah kegiatan
seminar.
Artikel
Artikel adalah tulisan yang berisi pendapat subjektif yeng penulisannya tentang suatu masalah
atau peristiwa.
Dalam konteks ilmiah, artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau
buku yang berisikan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman tau
konvensi ilmiah yang telah disepakati sebelumnya. Artikel ilmiah diangkat dari hasil pemikiran
dan kajian pustaka ataupun hasil pemgenbangan sebuah proyek.
Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana
(S1)nya. Skripsi memuat tulisan berisi pendapat penulis dengan mengacu atau berdasarkan teori
yang telah ada sebelumnya.
Kertas Kerja
Kertas Kerja atau Work paper pada dasarnya sama dengan makalah, namun dibuat dengan analisis
yang lebih mendalam dan tajam serta dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang biasany
dihadiri oleh ilmuwan.
Kertas kerja menjadi acuan untuk tujuan tertentu dan dapat diterima atau dimentahkan oleh forum
ilmiah.
Paper
Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan mahasiswa dalam kaitannya dengan
pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang studi Diploma, S1, S2 dan atau
S3. serta sistematika penulisannya pun sama dengan artikel dan makalah, tergantung panduan
yang berlaku di perguruan tinggi yang bersangkutan.
Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan program studi S2 atau Pasca
Sarjana yang bersifat lebih mendalam dibangdingkan dengan skripsi.
Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang didapat dari penelitian yang dilakukan individu
yang bersangkutan.
Disertasi
Disertasi atau Ph.D Thesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan program S3
atau meraih gelar Doktor/Dr. yang mengemukakan analisis yang dapat dibuktikan oleh penulis
berdasarkan dengan data dan fakta yang sahih atau valid dengan analisis yang terinci.
Disertasi berisi suatu temuan penulis sendiri yang berupa temuan orisinal.
C. Karakteristik Karya Tulis Ilmiah
Karakteristik Karya Tulis Ilmiah antara lain sebagai berikut:
Mengacu pada teori sebagai landasan berfikir dalam pembahasan masalah.
Lugas,
tidak emosional, bermakna tunggal dan tidak menimbulkan interprestasi lain.

Logis,
disusun berdasarkan urutan yang konsisten.

Efektif,
ringkas dan padat.

Efisien,
hanya menggunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami.

Objektif berdasarkan fakta,


setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa adanya, yang sebenarnya tidak mengada ngada
dan konkret.

Sistematis,
baik penulisan dan pembahasannya sesuai dengan prosedur dan sistem yang berlaku.

D. Fungsi Karya Tulis Ilmiah


Fungsi karya tulis ilmiah adalah sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi berupa penjelasan, prediksi dan pengawasan
E. Contoh Karya Tulis Ilmiah
Contoh karya tulis ilmiah tentang penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar

KARYA ILMIAH
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA
YANG BAIK DAN BENAR
(Karya Tulis yang Disusun untuk Melengkapi Nilai Mata Pelajaran Bahasa Indonesia)

Disusun oleh
Faisal Muaz Suja’i
Muhammad Ridwan
Nita Sangita
Priyanto Andrian
Sri Ulfiah
Suliyanti
Wulan Nur Indahsari
Program Ilmu Pengetahuan Sosial
Madrasah Aliyah Negeri Rajagaluh
Majalengka 2014/2015
HALAMAN PENGESAHAN
Disetujui oleh :
Hari : Rajagaluh, Mei 2015
Tanggal :
Diketahui
Kepala MAN Rajagaluh
Drs. H. Ading Kusmaedi, M.Pd
NIP 196103221987031001
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena dengan rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyusun karya tulis ilmiah ini tanpa suatu halangan apapun.
Banyak pihak yang telah membantu menyelesaikan secara langsung dan tidak langsung dalam
penyelesaian Karya Ilmiah ini ini maka dari itu menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Ilah Susilawati, S. Pd. selaku Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, Madrasah Aliyah
Negeri Rajagaluh.
2. Teman-teman kami semua yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan
karya tulis ini.

Karya tulis ilmiah ini disusun dengan harapan agar siswa-siswi SMA Negeri 1 Kencong
mengetahui dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Kami sebagai penyusun ingin megucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang membantu
dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari sempurna , oleh karena itu kami mengharap kritik dan sarannya yang bermanfaat
bagi kami.Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.Amin Ya Robbal’
Alamin
Rajagaluh, Mei 2015
Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................... i

KATA
PENGANTAR…………………………………………………………….................................. ii

DAFTAR
ISI………………………………………………………………............................................ iii

BAB 1
PENDAHULUAN……………………………………………………………………...................
1

1.1 Latar
Belakang…………………………………………………………………….......................... 1
1.2 Rumusan
Masalah……………………………………………………….................................. 1
1.3 Tujuan
Penelitian…………………………………………………………………......................... 2
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………...................................... 2
BAB 2 METODE
PENELITIAN………………………………………………………………................ 2

2.1 Tempat dan Waktu


Penelitian………………………………………………………................ 3
2.2 Pengumpulan
Data…………………………………………………………………...................... 3
2.3 Sistematika Penulisan....................................................................................... 3

BAB 3
PEMBAHASAN……………………………………………………………............................. 3

3.1 Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar…………………................. 3


3.2 Bahasa yang Digunakan siswa-siswi kelas XI IPS 1 Madrasah Aliyah
Negeri Rajagaluh.................................................................................................... 4
3.3 Alasan Lebih Memilih Menggunakan Bahasa Gaul dari pada Bahasa
Indonesia yang Baik dan
Benar.......…………………………………………………………………… 5
3.4 Menanggulangi Penggunaan Bahasa Gaul………………………………….……............. 5

BAB 4
PENUTUP…………………………………………………………………………........................
7

4.1
Kesimpulan………………………………………………………………………............................
7
4.2
Saran……...……………………………………………………………………….............................
7

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………........
.......... 8

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Negara Indonesia adalah negara yang terbentang dari Sabang sampai Marauke. Terdiri dari
beribu pulau,beraneka ragam suku,adat,dan budaya yang menjadi satu bagian yaitu negara
Indonesia. Setiap suku di negara Indonesia memiliki kebudayaaan yang beragam,dimana setiap
suku mempunyai adat istiadat berbeda-beda pula termasuk cara bertutur kata (berbahasa).

Walaupun setiap suku bangsa memiliki bahasa yang berbeda-beda,namun seperti yang tercantum
pada butir Sumpah Pemuda yang berbunyi : “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa
persatuan,bahasa Indonesia” dan pada UUD 1945 pasal 36 yang berbunyi: “Bahasa negara adalah
bahasa Indonesia”. Dari kedua pernyataan tersebut,dapat diartikan bahwa bahasa negara kita
adalah bahasa Indonesia.

Namun yang membuat prihatin yaitu pada masa modern ini bahasa Indonesia mulai
ditinggalkan oleh berbagai kalangan,terutama kalangan pelajar menengah.Mereka lebih memilih
menggunakan bahasa gaul yang jelas tidak sesuai dengan kaidah bangsa Indonesia dari pada
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Semoga kita sebagai generasi penerus yang baik bisa mewariskan bahasa Indonesia yang
baik dan benar untuk anak cucu kita nanti.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah cara menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar ?

2. Apakah bahasa yang lebih dipilih siswa-siswi kelas X IPS 2 SMA Negeri 1 Kencong antara
bahasa gaul dan bahasa Indonesia yang baik dan benar ?
3. Mengapa siswa-siswi lebih memilih menggunakan bahasa gaul dari pada bahasa Indonesia
yang baik dan benar ?

4. Bagaimanakah cara menanggulangi penggunaan bahasa gaul yang digunakan siswa-siswi


kelas XI IPS 1 Madrasah Aliyah Negeri Rajagaluh ?
1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2. Mengetahui bahasa yang lebih dipilih siswa-siswi kelas XI IPS 1 Madrasah Aliyah Negeri
Rajagaluh antara bahasa gaul dan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

3. Mengetahui alasan siswa-siswi lebih memilih menggunakan bahasa gaul dari pada bahasa
Indonesia yang baik dan benar.

4. Mengetahui cara menanggulangi penggunaan bahasa gaul yang digunakan siswa-siswi kelas
XI IPS 1 Madrasah Aliyah Negeri Rajagaluh .
1.4 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian maka karya tulis ini diharapkan
dapat memberi informasi bagaimana cara menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
penyebab siswa-siswi menggunakan bahasa gaul, serta memberitahukan bagaimana cara
menanggulangi penggunaan bahasa gaul.

BAB 2
METODE PENELITIAN

2.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas X IPS SMA Negeri 1 Kencong,pada hari kamis tanggal 28 Mei
2015.

2
2.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket yang diedarkan kepada siswa-
siswi kelas XI IPS 1 MADRASAH ALIYAH NEGERI RAJAGALUH.

2.3 Sistematika Penulisan


Karya tulis ini terdiri atas 4 Bab, pada Bab 1 akan di uraikan tentang Latar Belakang masalah,
Rumusan masalah, Tujuan penelitian, & Manfaat penlitian. Pada Bab 2 akan diuraikan tentang
Metode penelian yang terdiri dari tempat, waktu, pengumpulan data, & sistematika
penulisan . Dan di Bab 3 akan di uraikan tentang Pembahasan yang terdiri dari 4 point yaitu:
1. Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar.
2. Bahasa yang Digunakan siswa-siswi kelas XI IPS 1 Madrasah Aliyah Negeri Rajagaluh.
3. Alasan Lebih Memilih Menggunakan Bahasa Gaul dari pada Bahasa
Indonesia yang Baik dan Benar.
4. Menanggulangi Penggunaan Bahasa Gaul
Dan di Bab 4 akan di uraikan tentang Kesimpulan dan Saran.
BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait
dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi
formal penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi prioritas utama.Kendala yang
harus dihindari dalam pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar antara lain disebabkan
oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul
yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa
yang digunakan menjadi tidak baik dan benar.

3
Contoh percakapan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

Pak Guru : Reno,Apakah kamu sudah mengerjakan PR ?

Priyanto :Sudah pak.


Pak Guru :Baiklah,segera kumpulkan PR kamu.

Contoh percakapan dengan tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar(bahasa gaul).

Priyanto : Hallo Bro,mau kemana loe ?

Ridwan : Iya bro, gue mau kekantin.mau ikutan kagak loe bro ?

Priyanto : Waduh,kagak punya duit gue bro,emangnya loe mau bayarin ?

Ridwan : Hahahaa..lagi bokek lo iya bro?Ok dah ayo gue bayarin bro.
3.2 Bahasa yang Digunakan Siswa-Siswi Kelas X IPS SMA Negeri 1 Kencong

Banyak diantara siswa-siswi kelas X IPS SMA Negeri 1 Kencong lebih memilih menggunakan
bahasa gaul dari pada menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan sering menyingkat
kata-kata dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut membuat peranan bahasa Indonesia yang baik
dan benar sedikit terganggu. Pasalnya,banyak siswa dimasa sekarang mengikuti zaman yang
semakin bekembang baik dari segi budaya dan perilaku. Para siswa mengakui bahwa penggunaan
bahasa gaul hanya digunakan untuk teman-teman sebayanya,dan orang-orang disekitar yang
sering menggunakan bahasa gaul saat berbicara. Para siswa hanya menggunakan bahasa
Indonesia dengan baik dan benar dengan orang yang lebih tua.Pengaruh bahasa gaul terhadap
tatanan bahasa Indonesia adalah perkembangan zaman modernisasi ,dimana segala hal yang ada
dikalangan siswa yang selalu ter up-to date. Tren penggunaan bahasa gaul yang di ilhami dari
pelaku tokoh masyarakat misalnya artis.Salah satunya adalah penggunaan bahasa Indonesia yang
di campur dengan bahasa inggris yang bertujuan agar seseorang dianggap modern.
4
Maraknya penggunaan bahasa gaul dalam pesan singkat seperti SMS,dan media social seperti
facebook,twitter,hal ini secara tidak langsung mempengaruhi penguasaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar dikalangan siswa.

3.3 Alasan Lebih Menggunakan Bahasa Gaul dari pada Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Beberapa siswa mengatakan alasan mereka lebih menyukai bahasa gaul daripada bahasa Indonesia
yang baik dan benar,sebagai berikut:
1. Karena kalau bahasa Indonesia yang baik dan benar terlalu formal.

2. Bahasa Indonesia yang baik dan benar tidak cocok buat sehari-hari bersama teman.

3. Belum bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

4. Dengan bahasa gaul maka akan terlihat lebih gaul.

5. Lebih cocok untuk remaja.

6. Bahasa gaul lebih simple.


7. Bahasa gaul mudah digunakan.

8. Bahasa gaul sesuai dengan daerah disini.


3.4 Menanggulangi Penggunaan Bahasa Gaul

Saat ini pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan nyata maupun fiksi
mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa gaul. Hal ini dapat mempengaruhi
perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa. Dalam upaya untuk mengurangi
pemakaian bahasa gaul sebagai alat komunikasi yang digunakan siswa-siswi diperlukan suatu
strategi yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. diantaranya sebagai berikut:

5
1. Kesadaran diri untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Pepatah lama mengatakan, “bahasa menunjukan bangsa”, maka untuk mengetahui dan
mewujudkan identitas bangsa, kita harus menjunjung tinggi bahasa nasional. Untuk mengatasi
pergeseran bahasa Indonesia yang sudah parah diperlukan usaha bersama oleh semua pihak agar
menumbuhkan rasa bangga terhadap bahasa Indonesia. Sebagai generasi muda kita harus
menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia. Banyak bangsa lain yang merasa iri dan
terkagum-kagum terhadap bangsa kita karena memiliki bahasa persatuan yaitu Indonesia. Ini
merupakan salah satu jati diri asli bangsa Indonesia. Maka dari itu, kita harus menumbuhkan
kesadaran yang tinggi untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.Kesadaran
tersebut harus kita tanam mulai dari diri kita. Akhirnya marilah mulai tumbuhkan kembali
kesadaran dalam diri masing-masing untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Menghindari teman yang berbahasa gaul.

Dalam arti menghindari disini adalah tidak terlalu dekat dengan teman-teman yang berbahasa
gaul. Tetapi jika kita bisa menahan diri saat berteman dengan orang yang berbahasa gaul,atau
malah kita bisa membawa teman tersebut beralih menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar maka tindakan tersebut perlu kita lakukan terus menerus,agar teman kita lama-kelamaan
beralih menggunakan bahasa Indonesia yang baim dan benar.

3. Lebih mencintai bangsa Indonesia.

Dengan kita mencintai bangsa Indonesia,maka dengan sendirinya kita akan mencintai dan
melestarikan berbagai macam jenis yang ada di Indonesia termasuk bahasa Indonesia. Saat kita
mencintai dan melestarikan bahasa Indonesia tentu saja kita akan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
6
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dapat kita simpulkan bahwa sebagian besar dari siswa-siswi kelas X IPS SMA Negeri 1 Kencong
lebih memilih menggunakan bahasa gaul daripada bahaa Indonesia yang baik dan benar, akibat
dari perkembangan zaman yang kian mengalami kamajuan baik dari dunia pendidikan sampai
teknologi.
Gejala bahasa yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia
dianggap sebagai penyimpangan terhadap bahasa. Kurangnya kesadaran untuk mencintai bahasa
di negeri sendiri berdampak pada tergilasnya atau lunturnya bahasa Indonesia dalam
pemakaiannya oleh siswa-siswi kelas XI IPS 1 Madrasah Aliyah Negeri Rajagaluh.

Apalagi dengan maraknya dunia kalangan artis menggunakan bahasa gaul di media massa dan
elektronik, membuat remaja semakin sering menirukannya di kehidupan sehari-hari hal ini sudah
menjadi wajar karena remaja suka meniru hal-hal yang baru.

4.2 Saran

. Sebaiknya disekolah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar lebih
diterapkan,sehingga siswa-siswi perlahan mulai menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.

· Sebaiknya untuk orang tua lebih mengawasi anaknya dalam menggunakan handphone,atau
melihat acara TV,karena salah satu penyebab maraknya penggunaan bahasa gaul berawal dari
handphone dan TV
· Sebaiknya untuk para siswa-siswi jangan terlalu meniru hal-hal yang kurang baik,sebaiknya
tirulah hal-hal yang baik.

7
DAFTAR PUSTAKA
Tim Edukatif. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : Grasindo
annie-ocktaviani.blogspot.com
morfologi.com
www.wikipedia.com
makalahdanskripsi.blogspot.com
http://www.crayonpedia.org

PENGERTIAN RESENSI DAN UNSUR-UNSURNYA | BAHASA INDONESIA SMA


SATURDAY, NOVEMBER 30, 2013

Pokok Pembahasan
1. Apa Pengertian “Resensi” ?
2. Apakah tujuan dari pembuatan “Resensi” ?
3. Sebutkan unsur-unsur yang terkandung di dalam “Resensi” ?
A. Pengertian Resensi
Secara etimologi, resensi berasal dari bahasa latin, dari kata kerja revidere atau recensere yang
memilik arti melihat kembali, menimbang atau menilai. Dalam bahasa Belanda dikenal dengan
recensie sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonsia, resensi diartikan sebagai pertimbangan atau pembicaraan
tentang buku dan sebagainya. Secara garis besar resensi diartikan sebagai kegiatan untuk
mengulas atau menilai sebuah hasil karya baik itu berupa buku, novel, maupun film dengan cara
memaparkan data-data, sinopsis, dan kritikan terhadap karya tersebut.
B. Pengertian Resensi Menurut Pendapat Alhi
Berikut ini adalah pengertin resensi menurut pendapat para ahli.
1. WJS. Poerwadarminta (dalam Romli, 2003:75) mengemukakan bahwa resensi secara bahasa
sebagai pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku yang menilai kelebihan atau
kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya tema dan isi buku, kritikan, dan memberi dorongan
kepada halayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki atau dibeli.
2. Menurut Panuti Sudjiman (1984) resensi adalah hasil pembahasan dan penilaian yang pendek
tentang suatu karya tulis. Konteks ini memberi arti penilaian, mengungkap secara sekilas,
membahas, atau mengkritik buku.
3. Saryono (1997:56) menjelaskan pengertian resensi sebagai sebuah tulisan berupa esay dan
bukan merupakan bagian suatu ulasan yang lebih besar mengenai sebuah buku. Isinya adalah
laporan, ulasan, dan pertimbangan baik-buruknya, kuat-lemahnya, bermanfaat-tidaknya, benar-
salahnya, argumentatif-tidaknya buku tersebut. Tulisan tersebut didukung dengan ilustrasi buku
yang diresensi, baik berupa foto buku atau foto copi sampul buku.
C. Tujuan Resensi
Adapun penulisan resensi ditujukan dengan maksud sebagai berikut.
1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau hasil
karya lainnya secara ringkas.
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang diresensi.
3. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
4. Menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau
penulis lainnya.
5. Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan, isi, dan
substansi buku
D. Jenis-jenis Resensi
Secara garis besar resensi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Resensi Informatif, yaitu resensi yang hanya menyampaikan isi dari resensi secara singkat dan
umum dari keseluruhan isi buku.
2. Resensi Deskriptif, yaitu resensi yang membahas secara detail pada tiap bagian atau babnya.
3. Resensi Kritis, yaitu resensi yang berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan
tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.
Namun, ketiga jenis resensi di atas tidak baku karena bisa saja dalam sebuah resensi ketiganya
diterapkan secara bersamaan.
E. Unsur-unsur Resensi
Dalam membuat resensi, terdapat unsure-unsur yang harus dipenuhi agar resensi yang dibuat
menjadi jelas dan berkualitas. Berikut ini adalah beberapa unsur yang harus ada dalam pembuatan
resensi.
1. Judul resensi
Judul resensi harus memiliki keselarasan dengan isi resensi yang dibuat. Judul yang menarik juga
akan memberi nilai lebih pada sebuah resensi.
2. Menyusun data buku
Penyusunan data buku dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Judul buku;
b. Pengarang;
c. Penerbit;
d. Tahun terbit beserta cetakannya;
e. Dimensi buku;
f. Harga buku;
3. Isi resensi buku
Isi resensi buku memuat tentang sinopsis, ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya,
keunggulan dan kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan penggunan bahasa.
4. Penutup resensi buku
Pada bagian penutup biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku
tersebut ditujukan.
F. Tahap Penulisan Resensi
Berikut ini akan dijelaskan tahap-tahap dalam penulisan sebuah resensi buku.
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap ini, hal yang perlu dilakukan antara lain: memilih jenis buku yang akan diresensi,
buku tersebut adalah buku-buku baru, dan membuat anatomi buku.
2. Tahap Pengerjaan
a. Membaca dengan detail dan mencatat hal-hal penting. Sebelum membuat resensi, bacalah
terlebih dahulu buku yang akan diresensi hingga tuntas lalu mencatat kutipan dan kata-kata
penting di dalamnya.
b. Membuat isi resensi, diantaranya:
• Membuat informasi umum tentang buku yang diresensi.
• Menentukan judul resensi.
• Membuat ringkasan secara garis besar.
• Memberikan penilaian buku.
• Menonjolkan sisi lain dari buku yang diresensi.
• Mengulas manfaat buku tersebut bagi pembaca.
• Penilaian dari segi kelengkapan karya, EYD dan sistematika resensi.

G. Tips Menulis Resensi


Berikut ini adalah tips dalam menulis resensi:
1. Cari dan tentukan buku baru nonfiksi yang akan dibuat resensi.
2. Catatlah identitas buku yang akan diresensi, seperti jenis buku, judul buku, nama pengarang,
nama penerbit, tahun terbit, tahun cetak, jumlah halaman, jenis kertas dan harga buku.
3. Catat dan pahami tujuan dan latar belakang penulisan buku, dengan cara membaca kata
pengantar atau pendahuluan buku. Buatlah daftar pokok-pokok isi buku secara keseluruhan.
4. Tentukan kelebihan dan kekurangan isi buku.
5. Tulis ringkasan materi dari buku yang dibuat resensi secara jelas dan sistematis.
6. Pada akhir resensi berilah saran dan kesimpulan, apakah buku yang kita resensi tersebut layak
dibaca atau tidak.

Pengertian, Struktur, Unsur-unsur, dan Contoh Teks Drama Indonesia Kurikulum 2013

Abdul Malik Oktario Gufandri 10:20:00 Bahasa Indonesia


Teks Drama adalah materi pelajaran yang akan kita bahas kali ini, adapun disini kita akan
membahas mengenai pengertian teks drama, Struktur Teks Drama, Unsur-unsur Teks Drama dan
Contoh Drama singkat 2 orang. semoga dapat membantu

Teks Drama

Pengertian Teks Drama


Teks Drama yaitu suatu teks cerita yang di pentaskan diatas panggung atau biasa disebut teater
ataupun tidak dipentaskan di atas panggung seperti drama radio, telivisi, dan film. Drama secara
luas dapat diartikan sebagai salah satu bentuk sastra yang isinya tentang suatu kehidupan yang
disajikan atau dipertunjukkan dalam bentuk gerak.
Struktur Teks Drama
Struktur Teks Drama yaitu terdiri dari 3 unsur, yaitu antara lain :
Prolog atau biasa disebut adegan pembukaan
Dialog atau percakapan antar pemain, dan
Epilog atau adegan akhir atau penutup
Unsur-Unsur Teks Drama
Teks Drama mengandung beberapa unsur didalamnya, berikut adalah unsur unsur yang ada dalam
teks drama :

Alur, yaitu berupa rangkaian alur yang terjadi pada drama.


Amanat, yaitu pesan yang terkandung dalam drama.
Tokoh, yaitu pelaku yang memerankan seorang tokoh dalam cerita. Penokohan adalah
penggambaran watak setiap tokoh. Ada 3 macam tokoh: 1. protagonis yaitu tokoh yang
meampilkan kebaikan, (2) Antagonis yaitu tokoh jahat atau tokoh penentang kebaikan, (3)
Tirtagonis yaitu tokoh pendukung protagonis.
Tema, yaitu ide pokok cerita atau gagasan.
Aneka sarana kesastraan dan kedramaan yang mendukung penampilan pelaku dalam suatu drama,
contohnya tata panggung dan tata rias
Contoh Teks Drama
Berikut adalah salah satu contoh dari teks drama untuk 2 orang:

Contoh Drama pendek 2 orang


Mengejar Cita-Cita

Ada dua anak yang bersahabat sejak kecil yang bernama Adi dan Anjas. Mereka selalu berasama,
tetapi semenjak ayah Adi harus pindah kerja mereka berdua pun berpisah. Pada suatu ketika tanpa
disengaja mereka bertemu kembali tanpa disadari.
Ketika mereka bertemu, mereka berdua berbincang-bincang. Karena mereka berdua telah kelas
12, mereka pun membicarakan akan kuliah kemanakah mereka setelah lulus SMA nanti.

Anjas : ngomong-ngomong, kamu mau kuliah dimana?


Adi : aku mau kuliah di PIP.
Anjas : emangnya kamu ngambil jurusan apa ?
Adi : pelayaran. Mau jadi Kapten Kapal dong hehehe.. hmmm tapi...
Anjas : tapi kamu kenapa?
Adi : tapi aku lemah di pelajaran fisika.
Anjas : duh jangan sedih dong udah enggak apa-apa. Kalau kamu belajar lebih giat lagi pasti
kamu bisa. Teruslah berusaha, Jangan menyerah. Kejar cita-cita kamu. Eits tapi jangan lupa kalau
sudah usaha, kita juga harus tetep berdoa.
Adi : iya, makasih ya atas masukannya pasti aku bakal belajar lebih giat lagi.
Anjas : nah gitu dong.
Adi : kalau kamu ? mau kuliah dimana ?
Anjas : aku belum tau naih. Kira-kira menurut kamu dimana ya? Terus jurusan apa?
Adi : kalau menurut aku sih lebih baik kamu ikutin kata hati kamu aja. Pastinya yang sesuai sama
bakat dan minat kamu juga.
Anjas : iya sih. Tapi masalahnya aku belum tau nih bakat aku dimana.
Adi : ya kalau menurut aku sih bakat kamu sebaiknya minta pendapat ke orang lain tentang
bakat kamu. Misalnya ke teman, ke guru, ke orang tua juga pasti. Terus kalau kamu masih
bingung juga, aku saranin kamu untuk minta petunjuk pada Yang Maha Esa. Ya dengan Berdoa
lah.
Anjas : wah makasih juga ya, atas pendapat dan saran kamu. Aku akan coba ikutin saran kamu.
Oh iya udah sore nih. Aku pulang ya. Makasih Adi .
Adi : oh iya udah. Sama-sama. Makasih ya Anjas.

Dan setelah perbincangan tadi, mereka berdua menjadi lebih giat belajar lagi. Dan akhirnya
Anjas telah mengetahui bakat dan minatnya untuk melanjutkan sekolahnya.
Waktu terus berlalu. Tidak terasa mereka berdua telah lulus ujian dan mereka pun ingin
melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi yang mereka inginkan. Karena mereka rajin belajar
dan berdoa, mereka pun akhirnya diterima di perguruan tinggi yang mereka idam-idamkan.

PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR RESENSI


A. Pengertian Resensi
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel,
majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD. Tujuan resensi adalah menyampaikan
kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari
masyarakat atau tidak.
Yang akan kita bahas pada buku ini adalah resensi buku. Resensi buku adalah ulasan sebuah buku
yang di dalamnya terdapat data-data buku, sinopsis buku, bahasan buku, atau kritikan terhadap
buku.
Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat
kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal
dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu
mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku. Tindakan meresensi dapat berarti
memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan
pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan isi buku
kepada masyarakat luas.
Ada yang berpendapat bahwa minimal ada tiga jenis resensi buku.
Informatif, maksudnya, isi dari resensi hanya secara singkat dan umum dalam menyampaikan
keseluruhan isi buku.
Deskriptif, maksudnya, ulasan bersifat detail pada tiap bagian/bab.
Kritis, maksudnya, resensi berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu.
Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.
Namun, ketiga jenis resensi di atas tidak baku. Bisa jadi resensi jenis informatif namun memuat
analisa deskripsi dan kritis. Alhasil, ketiganya bisa diterapkan bersamaan.
B. Unsur-unsur Resensi
Daniel Samad (1997: 7-8) menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai berikut:
1. Membuat judul resensi
Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan, tidakharus
ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Yang perlu diingat, judul
resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.
2. Menyusun data buku
Data buku biasanya disusun sebagai berikut:
a. judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul
aslinya.);
b. pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera
pada buku.);
c. penerbit;
d. tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa);
e. tebal buku;
f. harga buku (jika diperlukan).
3. Membuat pembukaan
Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:
a. memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang
diperoleh;
b. membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun
oleh pengarang lain;
c. memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;
d. memaparkan keunikan buku;
e. merumuskan tema buku;
f. mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;
g. mengungkapkan kesan terhadap buku;
h. memperkenalkan penerbit;
i. mengajukan pertanyaan;
j. membuka dialog.
4. Tubuh atau isi pernyataan resensi buku
Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:
a. sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis;
b. ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya;
c. keunggulan buku;
d. kelemahan buku;
e. rumusan kerangka buku;
f. tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);
g. adanya kesalahan cetak.
5. Penutup resensi buku
Bagian penutup, biasnya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.

Anda mungkin juga menyukai