R A M A N, S.PD
prosedur adalah teks yang menjelaskan langkah-langkah secara lengkap, jelas, dan
terperinci tentang cara melakukan sesuatu.
Bahan:
Siapkan 5 potong akar kelapa hijau masing-masing 4 cm
Siapkan 10 biji teratai
600 air
Langkah-langkah:
a. Ambil 5 potong akar kelapa hijau masing-masing 4 cm.
b. Tumbuk kasar bersama 10 butir biji teratai.
c. Tambahkan 600 cc air ke dalam hasil tumbukan.
d. Rebus semuanya dengan anco yang telah dibuang bijinya sehingga air
tersisa 300 cc.
e. Minum selagi hangat.
Cara membuat:
1. Langkah pertama, membuat rangka layangan sesuai dengan
diameter di atas. Kemudian, sediakan dua ruas bambu dengan
panjang 100 cm dan 60 cm.
2. Setelah itu, bambu di posisikan menyilang dengan sisi kanan dan
kiri memiliki panjang sama. Gunakan benang untuk penyeimbang
sehingga bisa memperoleh posisi yang pas.
3. Lalu, ikat setiap ujung ruas dengan benang. Lalu buatlah belahan
di sekitar ujung bambu sebagai pengait.
4. Berikutnya, siapkan kertas maupun plastik kemudian letakkan di
bawah kerangka tersebut.
5. Buatlah sebuah pola dengan cat warna.
6. Lalu, potonglah kertas dengan menambahkan lebar 2 cm lebih
besar dari pola, sebab di gunakan untuk melipat lem dan menutupi
kerangka.
7. Kemudian hias layangan dengan cat warna, kemudian layangan
bias digunaka.
1. Kalimat
b. Kalimat Deklaratif
Kalimat ini dikenal sebagai kalimat yang sifatnya lebih memberikan informasi, dan
sering juga disebut sebagai kalimat pernyataan. Pada kalimat ini, tanda baca titik (.)
digunakan untuk mengakhiri kalimat tersebut.
c. Kalimat Interogatif
Kalimat ini digunakan untuk mencari informasi dengan memberi pertanyaan. Oleh
karena itu, di akhir kalimat interogatif, diberikan tanda baca tanda tanya (?).
2. Konjungsi
Konjungsi juga sering kita sebut sebagai kata penghubung. Dalam teks prosedur,
konjungsi yang kita bahas terdiri dari dua macam, yakni:
a. Konjungsi Persyaratan
3. Numeralia
Numeralia dalam teks prosedur merupakan pilihan yang bisa digunakan selain
menggunakan konjungsi. Numeralia merupakan kata bilangan yang digunakan untuk
mengurutkan langkah-langkah dalam teks prosedur. Misalkan pertama, kedua, ketiga,
dan seterusnya.
4. Pronomina
Pronomina atau kata ganti, digunakan untuk menggantikan orang atau benda.
Berdasarkan fungsinya yang menggantikan orang atau benda, pronomina dibagi
menjadi dua macam:
a. Pronomina Penunjuk
Kaidah kebahasaan terakhir dalam teks prosedur, adalah verba atau kata kerja. Verba
dalam teks prosedur terbagi menjadi dua macam, yakni:
a. Verba Material
Kata kerja berimbuhan yang mengacu pada sebuah tindakan atau perbuatan yang
dilakukan secara fisik. Contohnya mengupas, mengiris, memaku, memotong, dan lain
sebagainya.
Kata kerja yang ditunjukkan lewat ungkapan. Verba ini juga dipahami sebagai kata
kerja yang tidak tampak aktivitasnya. Contohnya menyukai, berpikir, dan menyetujui.
Cara Membuat Teks Prosedur
1. Judul
Untuk menarik perhatian pembaca, kamu harus membuat judul yang juga menarik.
Tapi ingat, jangan sampai clickbait yah! Judul harus memuat prosedur apa yang akan
kamu tunjukkan dalam teks. Misalnya, “Cara Membuat Pot Bunga dari Limbah Kertas”,
“Tutorial Menyalakan Oven”, dan sebagainya.
2. Tujuan
Setelah kamu menuliskan judul, tuliskan secara singkat tujuan dari teks prosedur ini.
Hal ini untuk menunjukkan pembaca apa yang akan dibuat atau dilakukan. Dalam
tujuan, kamu harus menyebutkan secara gamblang hasil akhir yang akan didapatkan.
Bagian ini bersifat opsional, bisa ada atau tidak. Ketika kamu menjelaskan prosedur
tentang cara membuat sesuatu, tentu harus ada alat dan bahan. Tapi, saat kamu ingin
membuat teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu yang memang tidak
membutuhkan alat dan bahan, bagian ini tidak harus ada.
4. Langkah-langkah
Nah, ini bagian yang paling utama. Kamu harus bisa menjelaskan secara kronologis
atau berurutan langkah-langkah yang harus dilakukan. Biasanya, langkah-langkah
dijelaskan dalam bentuk poin atau penomoran.
Bagian penutup atau kesimpulan juga bersifat opsional. Penutup biasanya ditulis untuk
menyimpulkan tujuan akhir dari teks prosedur yang dibuat.
1. Pertama, datang ke kantor imigrasi! Bisa datang ke kantor imigrasi yang tertera pada
KTP kita atau kantor imigrasi terdekat.
2. Kemudian, beli formulir permohonan! Formulir permohonan ada di loket yang sudah
disediakan. Isi dengan lengkap formulir tersebut sesuai dokumen yang Anda miliki dan
bawalah dokumen yang asli!
4. Setelah itu, ambil tanda terima dan jadwal foto serta pengambilan sidik jari!
5. Jika sudah berfoto dan mengambil sidik jari, maka Anda sampai pada tahap
wawancara dengan menunjukkan dokumen asli.
6. Setelah tahap wawancara usai, langkah berikutnya membayar buku paspor dan
menandatangani buku paspor. Minta informasi kapan jadwal pengambilan paspor yang
sudah selesai!
7. Pada tanggal yang telah ditentukan sebelumnya, kita dapat datang lagi untuk
mengambil paspor yang telah jadi. Biasanya dalam waktu satu minggu paspor baru
sudah selesai dan bisa diambil.
Pengertian Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses ‘mengapa’ dan
‘bagaimana’ kejadian-kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan
lainnya dapat terjadi.
Setelah mengetahui secara umum fenomena yang akan dibahas, pada bagian ini
dijelaskan tentang penyebab dan akibat yang ditimbulkan dari fenomena tersebut.
Kamu bisa melakukan deskripsi dalam beberapa paragraf terkait sebab dan akibatnya.
Bagian ini disebut juga dengan deretan penjelas.
3. Interpretasi
Interpretasi dalam teks eksplanasi dapat dikatakan sebagai ulasan atau penarikan
kesimpulan. Kamu bisa memberikan tanggapan atau pernyataan terkait fenomena yang
diangkat dalam teks tersebut.
Banjir
Mendengar kata banjir memang sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kita. Banjir
adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan
durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS). Banjir terjadi karena sebab alam dan
tindakan manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan,
pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air
pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan,
pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan
bangunan pengendali banjir.
Pembuangan sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah,
air akan keluar dari sungai karena daya tampung saluran berkurang. Kawasan padat
penduduk di sepanjang sungai/drainase dapat menjadi penghambat aliran dan daya
tampung sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
CERAMAH
1. Penceramah
Penceramah adalah orang yang melakukan kegiatan ceramah. Untuk menjadi
penceramah, seseorang harus memiliki ilmu yang mumpuni terhadap materi yang
diberikan kepada pendengar.
2. Pendengar
Pendengar merupakan penerima nasihat-nasihat dari penceramah. Dalam hal ini,
pendengar bisa siapa saja tidak terbatas status sosial, umur, jenis kelamin, latar
belakang, dan lain-lain.
3. Materi
Materi dalam teks ceramah berasal dari ajaran-ajaran agama. Akan tetapi, ceramah
yang bagus adalah ceramah yang mampu membuat pendengar tergugah dan terdorong
untuk melakukan nasihat-nasihat yang disampaikan oleh penceramah. Selain itu, materi
hendaknya disusun secara sistematis sehingga materi yang disampaikan dapat diterima
dengan baik oleh pendengar.
4. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah cara-cara yang digunakan seorang penceramah untuk
menyampaikan materi. Metode ceramah terbagi menjadi:
1. Pendahuluan
Pembuka: bagian ini berisi salam pembuka, ucapan penghormatan, dan ucapan syukur.
Pengantar: bagian ini adalah paragraf pengantar yang mengarah pada topik. Biasanya
pengantar berasal dari informasi atau berita yang faktual yang masih terkait dengan
topik ceramah.
2. Isi Ceramah
Inti: berisi paparan dari penceramah, pandangan umum, ilustrasi dari materi yang
disampaikan.
Gagasan: berisi ide besar yang ingin disampaikan kepada pendengar. Ceramah yang
baik berisi satu gagasan besar yang kemudian dikembangkan dalam subtopik.
3. Penutup
Simpulan
Ucapan permintaan maaf
Salam penutup
Teks ceramah juga memiliki karakteristik dan ciri khas kebahasaan tersendiri yang
cenderung beda dengan teks lain. Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan dari teks
ceramah.
1. Banyak memakai kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak
sebagai sapaan. Kata ganti pertama contohnya
adalah: saya, aku, kami (mengatasnamakan kelompok). Sementara kata kedua jamak
adalah: anak-anak, hadirin, bapak-bapak, ibu-ibu, kalian, saudara-saudara.
2. Banyak menggunakan kata teknis atau peristilahan yang sesuai dengan topik yang
dibahas. Misalnya jika topik yang di bahas adalah kebahasaan atau sastra, istilah-istilah
yang muncul meliputi: prosa, puisi, etika berbahasa, sarkasme, majas, kesantunan
berbahasa.
3. Menggunakan kata-kata yang menunjukan hubungan sebab akibat atau argumentasi.
Contohnya adalah: dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu, maka, sebab, karena.
4. Banyak memakai kata kerja mental, misalnya: memprihatinkan, memperkirakan,
mengagumkan, diharapkan, berasumsi, menyimpulkan, berpendapat .
5. Menggunakan kata-kata persuasif, seperti: diharapkan, sebaiknya, hendaklah, perlu,
harus.
Ada pun ciri-ciri teks ceramah akan dipaparkan pada daftar di bawah ini.
1. Ada sesuatu yang dijelaskan atau diinformasikan untuk memperluas pengetahuan para
pendengar.
2. Disampaikan oleh seseorang yang memiliki keahlian atau dianggap pakar dalam bidang
atau disiplin ilmu yang diceramahkan.
3. Terdapat ajakan atau persuasi untuk mengubah sikap atau melakukan tindakan
terhadap materi yang dibicarakan.
4. Berisi argumen yang menguatkan topik yang dibicarakan.
5. Memiliki fakta dan data yang memperkuat argumen dalam teks.
6. Terdapat komunikasi dua atau banyak arah antara pembicara dan pendengar, yaitu
berupa dialog, tanya jawab, kolom komentar tanggapan video (jika daring)
Ada pun ciri-ciri teks ceramah akan dipaparkan pada daftar di bawah ini.
1. Ada sesuatu yang dijelaskan atau diinformasikan untuk memperluas pengetahuan para
pendengar.
2. Disampaikan oleh seseorang yang memiliki keahlian atau dianggap pakar dalam bidang
atau disiplin ilmu yang diceramahkan.
3. Terdapat ajakan atau persuasi untuk mengubah sikap atau melakukan tindakan
terhadap materi yang dibicarakan.
4. Berisi argumen yang menguatkan topik yang dibicarakan.
5. Memiliki fakta dan data yang memperkuat argumen dalam teks.
6. Terdapat komunikasi dua atau banyak arah antara pembicara dan pendengar, yaitu
berupa dialog, tanya jawab, kolom komentar tanggapan video (jika daring)
Setelah kerangka telah selesai dibuat, maka kembangkan setiap kalimat pokok menjadi
paragraf-paragraf yang diberi kalimat penjelas, baik secara deduktif (kalimat pokok di
awal paragraf) maupun induktif (kalimat pokok di akhir paragraf).
Bersamaan dengan itu, penulisan teks ceramah juga harus dibarengi dengan
penghayatan terhadap bahan-bahan yang akan disampaikan. Caranya adalah sebagai
berikut:
Pembuka
Pernahkah kamu pergi ke Jepang? Jepang termasuk negara kecil di Asia yang sudah
maju. Banyak hal yang perlu diketahui tentang Jepang. Masyarakat negara ini mampu
mempertahankan tradisi yang berkembang di masyarakatnya.
Isi
Anak-anak Jepang membersihkan sekolah mereka setiap hari, selama seperempat jam
dengan para guru. Itulah yang menyebabkan munculnya generasi Jepang yang
sederhana dan suka pada kebersihan.
Para siswa belajar menjaga kebersihan karena dalam mengatasi kebersihan merupakan
bagian dari etika Jepang. Siswa Jepang, dari tahun pertama hingga tahun keenam
sekolah dasar harus belajar etika dalam berurusan dengan masyarakat.
Jepang tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti Indonesia. Mereka
sering terkena gempa bumi, tetapi itu tidak mencegah Jepang menjadi negara dengan
kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia. Rakyat Jepang mengatasi kekurangan
sumber daya alam dengan mengoptimalkan sumber daya lainnya, yaitu sumber daya
manusia.
Jika kamu pergi ke sebuah restoran prasmanan di Jepang maka kamu akan melihat
orang-orang yang hanya makan sebanyak yang mereka butuhkan. Dengan begitu, tidak
ada sisa-sisa makanan. Selain itu, dari restoran tidak ada limbah apa pun.
Penegasan Ulang
Masyarakat Jepang sangat menghargai waktu. Mereka selalu menepati waktu. Bahkan,
tingkat keterlambatan kereta di Jepang hanya sekitar 7 detik per tahun. Budaya mereka
dalam menghargai nilai waktu sangat dijaga sehingga mereka sangat tepat waktu,
dengan perhitungan menit dan detik.
Pembuka (pendahuluan)
Fenomena tersebut menunjukkan adanya penurunan standar moral, agama, dan tata
nilai yang berlaku dalam masyarakat itu. Ketidaksantunan berkaitan pula dengan
rendahnya penghayatan masyarakat terhadap budayanya sebab kesantunan berbahasa
itu tidak hanya berkaitan dengan ketepatan dalam pemilikan kata ataupun kalimat.
Kesantunan itu berkaitan pula dengan adat pergaulan yang berlaku dalam masyarakat
itu.
Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh setiap
orang sejak kecil. Anak perlu dibina dan dididik berbahasa santun. Apabila dibiarkan,
tidak mustahil rasa kesantunan itu akan hilang sehingga anak itu kemudian menjadi
orang yang arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan agama. Tentu saja,
kondisi itu tidak diharapkan oleh orangtua dan masyarakat manapun.
Buku pengayaan adalah buku yang bias dipergunakan oleh peserta didk atau oleh
masyarakat umum untuk mengembangkan daya pikir, pengetahuan keterampilan dan
potensi-potensi yang dimiliki.
Pengertian Buku Nonfiksi Buku nonfiksi merupakan karangan yang dibuat berdasarkan
fakta atau hal yang benarbenar terjadi dalam kehidupan nyata. Nonfiksi bersifat faktual
atau peristiwa yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berarti
bahwa semua yang terkandung di dalam buku nonfiksi adalah nyata dalam kehidupan.
Karangan nonfiksi dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu nonfiksi murni dan nonfiksi
kreatif. Nonfiksi murni merupakan suatu karangan pengembangan yang berdasarkan
data-data yang pasti, contohnya skripsi, karya ilmiah, laporan, makalah, tesis, artikel,
disertasi, buku ajar dan lain-lain. Sementara nonfiksi kreatif adalah suatu karangan
berdasarkan data pasti yang didapatkan kemudian dikembangkan berdasarkan imajinasi
menjadi berbentuk puisi, dan novel. 2. Jenis-jenis buku nonfiksi
a. Buku Biografi Buku biografi adalah buku yang berisi riwayat hidup seseorang. Buku
itu ditulis untuk mendokumentasikan peristiwa penting yang dialami seseorang, tentu
buku biografi ditulis agar dapat menginspirasi pembaca.
c. Buku Literatur Buku literatur adalah buku yang difungsikan sebagai rujukan kajian
keilmuan, buku literatur sering di sebut diktat atau buku kuliah, buku literatur sering
ditulis berdasarkan penelitian. Jadi, buku ini mempunyai kadar keilmiahan sangat tinggi.
Maka, buku ini sering ditulis dosen atau peneliti.
d. Buku Motivasi
Buku motivasi merupakan buku yang berisi kajian psikologis yang bisa mendorong
dan membangkitkan semangat dan energi positif pembacanya.
Buku ini disusun berdasar kajian nilai dan moral yang biasanya ditulis oleh seorang
motivator atau enterpreneur. Isinya berkaitan dengan motivasi dan bagaimana
cara membangkitkan semangat untuk bermimpi dan berjuang.
Buku Pendamping
1. Sampul Buku
Beberapa penerbit buku nonfiksi akan menampilkan jenis buku dengan jelas di
sampul bukunya.
Orang bisa langsung melihat label nonfiksi di bagian belakang buku. Namun jika
enggak ada, sampul buku biasanya berisi nama pengarang, penerbit, judul buku,
dan ulasan singkat.
2. Kata Pengantar
Kata pengantar dalam buku nonfiksi biasanya ditulis oleh pengarang buku atau
orang lain yang punya pengaruh dan memahami topik yang mereka bahas atau
fokuskan.
Kata pengantar biasanya berisi ulasan singkat, dengan latar belakang pembuatan
buku, tujuan, manfaat, atau pihak-pihak yang berjasa dalam penyusunan buku.
3. Daftar Isi
Daftar isi berisi bab atau sub bab yang termuat dalam buku nonfiksi
mengidentifikasikan tentang pokok bahasan dari tiap babnya.
4. Isi Buku
Buku nonfiksi berisi teori, hasil riset atau penelitian, dan analisis ilmiah dari penulis.
5. Daftar Pustaka
Buku nonfiksi biasanya berdasar fakta dan harus dibuat berdasar data dan
referensi yang valid.
Daftar pustaka bisa menjadi referensi untuk pembaca bisa mengetahui sumber-
sumber literatur yang digunakan untuk menyusun sebuah buku atau karya
nonfiksi tersebut.
Materi buku fiksi dan nonfiksi SMA kelas 11 pertama yang harus
diketahui adalah pengertiannya.
Kedua jenis ini tentu memiliki definisi yang berbeda satu sama lain
karena bentuk bukunya yang juga berbeda. Berikut pengertian
diantara keduanya.
Pengertian tersebut sesuai dengan arti kata fiksi secara bahasa itu
sendiri, dimana dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fiksi
diartikan sebagai sebuah cerita rekaan seperti roman, novel, dan yang
lainnya atau khayalan yang tidak didasarkan pada kenyataan.
Baca Juga :
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah tujuan dari buku fiksi dan nonfiksi
yang dapat kamu ketahui.
Hal ini karena buku fiksi memiliki sifat yang penuh imajinatif dan ditulis
menggunakan kata-kata kiasan sehingga pembaca akan terbawa
suasana seakan masuk ke dalam cerita.
Hal ini dikarenakan isi buku nonfiksi sendiri ditulis berdasarkan data
dan fakta-fakta yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya terjadi
di dunia nyata.
Oleh karena itu, ciri-ciri dari keduanya merupakan materi buku fiksi
dan nonfiksi SMA kelas 11 yang harus kamu ketahui selanjutnya.
Adapun beberapa ciri atau karakteristik dari dua buku ini yaitu sebagai
berikut.
a. Ciri-Ciri Buku Fiksi
Baca Juga :
5 Tujuan dari Pembuatan Resensi Buku Serta Manfaatnya yang Wajib Diketahui Siswa
Materi buku fiksi dan nonfiksi SMA kelas 11 yang harus diketahui
berikutnya adalah struktur penulisannya.
Struktur penulisan buku fiksi dan nonfiksi tentu berbeda, untuk lebih
jelasnya berikut adalah beberapa struktur dari keduanya.
Abstrak: Ini merupakan awalan dari awalan dari sebuah cerita dalam
buku fiksi. Struktur ini bersifat opsional, penulis boleh
menggunakannya maupun tidak.
Koda: Ini merupakan bagian akhir dari buku fiksi yang mengandung
pesan moral yang dapat dipetik oleh para pembaca.
Tetapi, ada juga yang menyebutkan bahwa buku nonfiksi memiliki tiga
struktur saja yaitu orientasi, urutan peristiwa, dan reorientasi. Berikut
penjelasan dari ketiganya:
Materi buku fiksi dan nonfiksi SMA kelas 11 yang terakhir harus kamu
ketahui adalah contoh-contoh buku fiksi maupun nonfiksi.
Berikut adalah beberapa contoh buku diantara keduanya yang
mungkin pernah kamu baca atau lihat:
Novel
Cerpen
Roman
Dongeng
Puisi
Buku Biografi
Buku Autobiografi
Buku Motivasi
Buku Literatur
Buku Pendamping
Buku Kesehatan
Makalah Akademik
Personal Literature
Ensiklopedia
Baca Juga :
Ringkasan Resensi Buku Filosofi Teras, Buku Panduan Moral Anak Muda
Kesimpulan
Buku fiksi dan nonfiksi merupakan kedua jenis buku yang berbeda
satu sama lain.
CERPEN
cerpen adalah salah satu karya sastra yang berupa cerita pendek yang umumnya berisi tentang
cerita fiksi atau fantasi.
Struktur Cerpen
1. Abstrak
Abstrak merupakan pemaparan gambaran awal dari cerita yang dikisahkan. Pada cerpen abstrak
biasanya digunakan sebagai pelengkap cerita. Maka dari itu abstrak bersifat opsional atau bisa
jadi tidak ada pada cerpen tersebut.
2. Orientasi
Pada orientasi cerpen biasanya menjelaskan tentang latar cerita seperti waktu, suasana,
tempat/lokasi yang digunakan dalam penggambaran cerita cerpen.
3. Komplikasi
Komplikasi menjelaskan tentang struktur yang berkaitan dengan pemaparan awal suatu masalah
yang dihadapi oleh tokoh. Watak dari tokoh juga dijelaskan pada bagian ini. Selain itu pada
komplikasi juga menjelaskan urutan kejadian yang berhubungan dengan sebab akibat.
4. Evaluasi
Pada bagian evaluasi ini terjadi konflik masalah yang semakin memuncak. Konflik mulai menuju
bagian klimaks dan mendapatkan penyelesaian atas masalah yang terjadi.
5. Resolusi
Resolusi merupakan bagian akhir permasalahan yang terjadi pada cerpen. Pada bagian ini
terdapat penjelasan dari pengarang mengenai solusi permasalahan yang dialami tokoh.
6. Koda
Koda merupakan nilai atau pesan moral yang terdapat pada sebuah cerpen yang disampaikan
oleh penulis kepada para pembaca. Pesan moral yang disampaikan sesuai dengan jenis cerpen.
Fungsi Cerpen
Pada umumnya cerpen memiliki cerita yang sangat singkat dan jelas. Namun cerpen juga
memiliki fungsi seperti karya sastra lainnya. Berikut inilah yang termasuk dalam fungsi cerpen :
1. Fungsi Rekreatif
Fungsi rekreatif yaitu sebagai sarana penghibur bagi para pembaca.
2. Fungsi Estetis
Fungsi estetis yaitu sebagai nilai estetika atau keindahan yang ada pada cerpen sehingga
memberikan kepuasan kepada pembaca.
3. Fungsi Didaktif
Fungsi didaktif yaitu sebagai pemberi pelajaran atau pendidikan yang akan bermanfaat bagi para
pembaca.
4. Fungsi Moralitaas
Fungsi moralitas yaitu sebagai nilai moral berdasarkan isi cerita untuk mengetahui baik buruk
yang disampaikan penulis kepada para pembaca.
5. Fungsi Religiusitas
Fungsi religiusitas yaitu sebagai pemberi pelajaran yang religius yang nantinya bisa dijadikan
sebagai contoh baik oleh pembaca.
Meskipun cerpen hanya memiliki kisah cerita yang singkat, akan tetapi memiliki makna dan
pengetahuan yang terkandung dalam sebuah cerpen. Biasanya cerpen memberikan nilai positif
yang dapat diambil oleh pembacanya. Dengan begitu nilai positif tersebut dapat dimanfaatkan
untuk kehidupan sehari-hari.
Ciri-Ciri Cerpen
Supaya kamu lebih mengenal apa itu cerpen, maka bukan hanya sekadar mengetahui pengertian
cerpen saja. Sebuah cerpen memiliki ciri-ciri tertentu yang khas dimana ciri-ciri ini nantinya
akan digunakan sebagai pembeda dari karya sastra lainnya. Ciri-ciri cerpen sebagai berikut:
1. Pada umumnya cerpen bersifat fiktif atau berupa karangan dari penulis.
2. Cerpen memiliki susunan kata yang tidak lebih dari 10.000 (sepuluh ribu) kata.
3. Saat membaca cerpen biasanya selesai dengan sekali duduk.
4. Cerpen memiliki bentuk cerita yang sangat singkat.
5. Cerpen memiliki diksi atau pilihan kata yang tidak rumit sehingga mudah dipahami oleh pembaca.
6. Cerpen hanya memiliki alur cerita tunggal atau satu jalan cerita saja.
7. Kisah cerita pada cerpen biasanya berasal dari peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.
8. Karakter tokoh pada cerpen sangat sederhana.
9. Di akhir bagian biasanya terdapat pesan moral yang sangat mendalam sehingga membuat pembaca
ikut merasakan kisah pada cerpen tersebut.
Jenis-jenis Cerpen (Cerita Pendek)
Dalam artikel ini, bukan hanya pengertian cerpen saja yang akan dijelaskan, tetapi jenis-jenis
cerpen akan dijelaskan juga. Tidak selamanya semua cerita yang berukuran pendek
dikategorikan dalam cerita pendek. Ada beberapa jenis dari cerita pendek / cerpen yang biasanya
dibuat oleh penulis. Berikut ini berbagai jenis cerpen yang harus Anda ketahui :
1. Cerpen Pendek
Seperti yang kita ketahui, cerita pendek adalah jenis cerita yang kurang dari 10.000 kata
panjangnya. Jenis pertama dari cerpen adalah Cerpen Pendek. Dan seperti namanya, cerita
pendek yang satu ini cenderung lebih pendek daripada jenis cerita pendek lainnya. Panjang kata
dari Cerpen Pendek yaitu sekitar 500 hingga 700 kata.
Karangan fiktif yang satu ini biasanya digunakan untuk menjelaskan sebuah kejadian dengan
bahasa yang singkat, padat, menarik perhatian, dan efektif. Bagian pembuka biasanya sangat
sedikit, sekitar 1 hingga 2 paragraf, lalu masuk ke bagian konflik inti. Bagian akhir juga biasanya
lebih sedikit daripada jenis cerpen lainnya.
2. Cerpen Sedang
Jenis cerita pendek atau cerpen yang kedua yaitu cerita pendek sedang / Cerpen Sedang. Cerita
pendek Sedang biasanya memiliki panjang sekitar 700 hingga 1.000 kata panjangnya. Cerpen
sedang juga bisa ditemui dengan mudah pada buku-buku pelajaran sekolah karena dianggap
efektif dan menarik perhatian.
Cerpen Sedang sedikit lebih panjang daripada Cerpen Pendek. Sehingga bagian pembukaannya
juga akan lebih panjang sedikit daripada cerpen pendek. Selain itu, penokohan dari tokoh yang
diceritakan bisa dijabarkan dengan kalimat yang lebih jelas. Tak hanya itu, Cerpen Sedang
biasanya digunakan untuk menjelaskan cerita dengan lebih mendetail.
3. Cerpen Panjang
Jenis cerpen yang terakhir yaitu Cerpen Panjang. Cerpen yang satu ini biasanya dibuat dengan
panjang sekitar 1.000 kata atau lebih. Dan bahkan ada sebuah cerpen yang dibuat mendekati
5.000 kata atau bahkan 10.000 kata. Jenis cerpen yang satu ini memiliki ciri umum yang
penuturannya yang santai.
Karena penulis ingin menuturkan cerita yang lumayan panjang, biasanya bagian pembukaan dan
penutupan cukup panjang pula. Proses memasuki bagian konflik juga lebih panjang dari
biasanya, sehingga pembaca bisa lebih memahami cerita dengan lebih mendetail. Biasanya jenis
cerita pendek yang satu ini jarang ditampilkan pada buku pelajaran karena cukup panjang.
1. Tema
Sebuah cerpen harus memiliki tema cerita. Hal ini karena tema menjadi unsur utama yang ingin
disampaikan penulis pada kisah ceritanya.
3. Setting
Setting merupakan penjelasan mengenai latar atau tempat, waktu, dan suasana yang terjadi dalam
cerpen tersebut.
4. Tokoh
Tokoh merupakan pemeran yang diceritakan dalam sebuah cerpen. Tokoh terdiri dari pemeran
utama dan pemeran pendukung.
5. Watak
Watak merupakan gambaran sifat dari para pemeran. Watak terdiri dari tiga jenis yaitu
protagonis (baik), antagonis (jahat) dan netral.
7. Amanat
Amanat merupakan pesan moral atau pelajaran yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca.
Pesan moral yang disampaikan biasanya dalam bentuk tersirat maupun tersurat.
Bukan hanya penulis cerita pendek saja yang memiliki unsur-unsur tersebut, penulisan karya lain
juga memerlukan aturan-aturan di dalamnya. Oleh sebab itu sangat penting bagi penulis untuk
memahami tips-tips yang dapat mempermudahnya dalam membuat sebuah karya tulis. Buku
Kumpulan Tips Menulis oleh Rasibook berisikan tips dalam menulis, cara mencari ide, dan
masih banyak lagi.
1. Terdapat latar belakang dari pengarang. Biasanya latar belakang pada kisah cerpen berasal dari
pengalaman pribadi pengarangnya. Namun tak jarang jika pengarang mengambil cerita dari kisah
orang lain.
2. Terdapat latar belakang dari masyarakat. Latar belakang dari masyarakat ini akan membantu
berlangsungnya jalan cerita. Biasanya juga mempengaruhi isi ceritanya juga.
3. Terdapat biografi yang memaparkan biodata, riwayat hidup dan pengalaman secara menyeluruh dan
lengkap dari pengarangnya.
4. Terdapat aliran sastra yang mempengaruhi gaya bahasa yang digunakan oleh penulis saat
menyampaikan ceritanya.
5. Terdapat kondisi psikologis berupa keadaan senang, sedih, suka dan duka yang mempengaruhi mood
penulis saat membuat sebuah cerita pendek.
Pada cerpen juga menggunakan frasa adverbial atau kata keterangan yang membantu
menunjukan latar tempat atau waktu seperti di pagi hari, sore hari atau di sebuah tempat pada
peristiwa kejadian. Selain itu juga harus menerapkan penggunaan kalimat langsung dan tak
langsung atau berupa dialog.
Cerpen juga identik dengan penggunaan kata-kata kiasan atau konotatif untuk menambah kesan
keestetikan sehingga akan menambah nilai kepuasan para pembaca. Selain itu juga menggunakan
kalimat informal maupun semi formal sesuai dengan peristiwa kejadian.
Liburan Sekolahku
Usai pembagian rapot di sekolah, akhirnya aku bisa menikmati liburan panjang. Meskipun aku
tidak mendapat rangking atas, tapi aku tetap mendapat nilai yang lumayan baik. Aku tetap
bahagia karena membayangkan keluargaku mengajak aku pergi liburan.
Ayah dan ibuku mengajakku pergi liburan ke suatu tempat wisata yang menyenangkan. Aku
sangat tidak sabar untuk pergi menikmati liburan. Bahkan aku bingung untuk memilih pakaian
mana yang akan kupakai. “Kali aku pakai baju yang mana ya?” Tanyaku dalam hati. “Ah yang
biru sangat bagus, tapi yang merah juga sangat cocok!”
Aku pun pergi menemui ayah dan ibu yang sedang asyik menonton TV. Lalu aku berbincang
dengan mereka, “Ayah, Ibu, bagaimana kalau kita pergi liburan ke pantai? Aku sangat ingin
pergi ke sana”. Ayah dan ibu tiba-tiba hanya saling pandang, lalu ayah berkata “Nak, liburan kali
ini kamu di rumah saja ya sama Ibu, karena Ayah harus ada pekerjaan di luar kota.” Aku sangat
kecewa dengan pernyataan ayah tapi aku harus menerima keputusannya.
Hari-hari telah berlalu dan aku hanya menikmati libur sekolahku di rumah saja. Meskipun aku
sebenarnya juga ingin pergi ke luar rumah bersama teman-teman. Tapi ibu melarangku pergi ke
luar, dan hanya menyuruhku membantu melakukan pekerjaan rumah seperti bersih-bersih rumah.
Kalaupun aku keluar hanya saat ke pasar dan itu pun juga ditemani oleh ibu.
Namun aku tetap melakukan pekerjaan yang produktif seperti belajar untuk menyambut ujian
nasional yang akan berlangsung beberapa bulan lagi. Sebenarnya aku juga merasa suntuk berada
di rumah terus. Terkadang aku ingin menolak permintaan ibu saat menyuruhku, tapi aku cuma
bisa terima dan melakukannya.
Pada suatu sora ibu mengetuk pintu kamarku dan bilang kepadaku “kamu segera mandi ya, Ibu
tunggu di luar.” Aku menjawabnya “loh kita mau kemana Bu?” Lalu ibu menjawab “Ibu mau
mengajak kamu jalan-jalan ke taman kota, ya sekalian masa kau di rumah terus.” Sontak aku
merasa senang “yang benar Bu, oke kalau begitu aku mandi dulu.”
Setelah itu aku pergi ke taman kota bersama Ibu. Meskipun hanya jalan-jalan sore di sekitar
taman, aku sudah merasa senang banget. Mungkin ini karena aku terlalu lama berdiam diri di
rumah dan baru kali ini menikmati jalan-jalan. Yang pasti aku sangat senang karena ibu
mengajak aku jalan-jalan sore.
Unsur intrinsik yang terdapat pada cerpen diatas adalah sebagai berikut :
1. Cerpen di atas memiliki tema liburan.
2. Alur pada cerpen yaitu alur maju.
3. Cerpen di atas memiliki latar tempat di rumah dan taman kota. Latar waktu menunjukan sore hari.
4. Tokoh yang diceritakan adalah Aku, Ibu dan Ayah.
5. Setiap tokoh memiliki watak atau karakter yang berbeda dan saling mendukung. Karakter tokoh Aku
adalah pendiam, berbakti pada orang tua, sedangkan tokoh Ibu memiliki karakter sabar, telaten,
peduli dan tidak tegaan. Karakter tokoh Ayah adalah sabar, penyayang dan pekerja keras serta
bertanggung jawab kepada keluarga.
6. Sudut pandang yang digunakan adalah orang pertama
7. Pada cerpen diatas memiliki amanat berupa pesan moral dimana melatih anak supaya tidak selalu
berlibur saat memasuki musim liburan. Selain itu juga mengajarkan sikap mandiri kepada anak agar
memanfaatkan liburan dengan produktif.