Anda di halaman 1dari 26

RANGKUMAN

MATERI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


KELAS 11 SEMESTER 1
O
L
E
H

R A M A N, S.PD

BAHASA INDONESIA WAJIB


TEKS PROSEDUR

A. Pengertian teks prosedur

prosedur adalah teks yang menjelaskan langkah-langkah secara lengkap, jelas, dan
terperinci tentang cara melakukan sesuatu.

B. Tujuan teks Prosedur


teks prosedur bertujuan memudahkan pembaca untuk mengetahui cara yang
benar dalam melakukan sesuatu dan memberikan petunjuk jelas agar
mendapatkan hasil maksimal.
C. Struktur teks prosedur
Adapun struktur teks prosedur yaitu tujan, material, langkah-langkah
penyusunan atau pengerjaan dan penegasan ulang (simpulan).
1. Tujuan
Tujan dari teks prosedur ini memberikan informasi tentang hasil akhir yang
akan dicapai.
2. Material
Bagian material ini berisi hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan dan yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan atau pembuatan kegiatan tersebut. Bagian ini
berisi informasi tentang alat/bahan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
kegiatan.
3. Langkah-langkah
Bagian ini menjelaskan tentang proses atau tahapan yang harus dilakukan
demi mendapatkan hasil maksimal sesuai dengan tujuan dari teks prosedur.
Langkah-langkah yang dibuat harus secara berurutan. Selain itu, susunannya
harus logis, sistematis, dan mudah dipahami oleh pembaca.
4. Penegasan ulang atau kesimpulan
Bagian terakhir ini menjelaskan tentang simpulan dari suatu prosedur yang
telah dilakukan. Bagian ini bersifat opsional, yakni boleh ada dan boleh tidak
ada dalam teks prosedur.
D. Ciri-ciri teks prosedur
Sama halnya dengan teks yang lain, teks prosedur memiliki beberapa ciri antara
lain:
1. Menggunakan kalimat perintah
2. Terdapat panduan yang harus dilakukan
3. Menggunakan kata kerja aktif
4. Menggunakan konjungsi (kata hubung)
5. Terdapat aturan dalam hal bahan atau kegiatan
6. Menggunakan kata keterangan untuk menyatakan rincian waktu, tempat dan
cara
7. Terdapat isi kegiatan yang dilakukan secara urut
E. Jenis-jenis teks prosedur
Teks prosedur memiliki beberapa jenis antara lain
1. Teks prosedur sederhana
Teks prosedur sederhana hanya berisi dua atau tiga langkah saja.
Contoh teks prosedur sederhana
Cara Membuat Obat Tradisional Insomnia

Bahan:
Siapkan 5 potong akar kelapa hijau masing-masing 4 cm
Siapkan 10 biji teratai
600 air
Langkah-langkah:
a. Ambil 5 potong akar kelapa hijau masing-masing 4 cm.
b. Tumbuk kasar bersama 10 butir biji teratai.
c. Tambahkan 600 cc air ke dalam hasil tumbukan.
d. Rebus semuanya dengan anco yang telah dibuang bijinya sehingga air
tersisa 300 cc.
e. Minum selagi hangat.

2. Teks prosedur kompleks


Teks prosedur kompleks terdiri atas banyak langkah dan jenjang untuk tiap
tahapannya.
Contoh teks prosedur kompleks
Cara membuat layang-layang
Bahan yang diperlukan
1. Siapkan ruas bambu dengan ukuran 1 cm dengan Panjang 90 cm.
2. Siapkan ruas bamboo ukuran 1 cm dengan Panjang 50 cm.
3. Siapkan plastic dan kertas minyak
4. Siapkan lem kertas
5. Siapkan gunting dan juga pisau.
6. Siapkan cat warna
7. Siapkan penggaris dan benang.

Cara membuat:
1. Langkah pertama, membuat rangka layangan sesuai dengan
diameter di atas. Kemudian, sediakan dua ruas bambu dengan
panjang 100 cm dan 60 cm.
2. Setelah itu, bambu di posisikan menyilang dengan sisi kanan dan
kiri memiliki panjang sama. Gunakan benang untuk penyeimbang
sehingga bisa memperoleh posisi yang pas.
3. Lalu, ikat setiap ujung ruas dengan benang. Lalu buatlah belahan
di sekitar ujung bambu sebagai pengait.
4. Berikutnya, siapkan kertas maupun plastik kemudian letakkan di
bawah kerangka tersebut.
5. Buatlah sebuah pola dengan cat warna.
6. Lalu, potonglah kertas dengan menambahkan lebar 2 cm lebih
besar dari pola, sebab di gunakan untuk melipat lem dan menutupi
kerangka.
7. Kemudian hias layangan dengan cat warna, kemudian layangan
bias digunaka.

3. Teks Prosedur Protokol


Teks prosedur protokol merupakan teks prosedur yang langkah-langkahnya
bisa dibolak-balik, tapi tujuannya tetap bisa tercapai. Contohnya cara
memasak mi instan.

Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur

kaidah kebahasaan yang umum digunakan dalam penulisan teks jenis


prosedur:

1. Kalimat

Pada teks prosedur, kalimat-kalimat yang digunakan dapat dikategorikan dalam 3


bagian. Kalimat tersebut adalah:
a. Kalimat Imperatif

Merupakan kalimat yang mengandung perintah. Kalimat imperatif ditandai dengan


adanya hal yang harus dikerjakan merujuk pada perintah dalam kalimat. Pada jenis
kalimat ini, tanda seru (!) digunakan untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan.

b. Kalimat Deklaratif

Kalimat ini dikenal sebagai kalimat yang sifatnya lebih memberikan informasi, dan
sering juga disebut sebagai kalimat pernyataan. Pada kalimat ini, tanda baca titik (.)
digunakan untuk mengakhiri kalimat tersebut.

c. Kalimat Interogatif

Kalimat ini digunakan untuk mencari informasi dengan memberi pertanyaan. Oleh
karena itu, di akhir kalimat interogatif, diberikan tanda baca tanda tanya (?).

2. Konjungsi

Konjungsi juga sering kita sebut sebagai kata penghubung. Dalam teks prosedur,
konjungsi yang kita bahas terdiri dari dua macam, yakni:

a. Konjungsi Persyaratan

Konjungsi persyaratan adalah kata penghubung yang menyatakan syarat. Contohnya


seperti jika, bila, andai, kalau, asalkan.
b. Konjungsi Temporal
Jenis konjungsi temporal ini sifatnya merupakan kata penghubung yang menandai
urutan waktu. Contohnya seperti lalu, kemudian, selanjutnya, setelahnya.

3. Numeralia

Numeralia dalam teks prosedur merupakan pilihan yang bisa digunakan selain
menggunakan konjungsi. Numeralia merupakan kata bilangan yang digunakan untuk
mengurutkan langkah-langkah dalam teks prosedur. Misalkan pertama, kedua, ketiga,
dan seterusnya.

4. Pronomina

Pronomina atau kata ganti, digunakan untuk menggantikan orang atau benda.
Berdasarkan fungsinya yang menggantikan orang atau benda, pronomina dibagi
menjadi dua macam:

a. Pronomina Penunjuk

Kata ganti untuk menggantikan benda. Contohnya ini, itu, tersebut.


b. Pronomina Persona
Kata ganti untuk menggantikan orang. Pada pronomina persona, bagi kata ganti untuk
orang tunggal, contohnya anda, saya, kamu. Sedangkan untuk orang jamak, contohnya
kita, kalian.
5. Verba

Kaidah kebahasaan terakhir dalam teks prosedur, adalah verba atau kata kerja. Verba
dalam teks prosedur terbagi menjadi dua macam, yakni:

a. Verba Material

Kata kerja berimbuhan yang mengacu pada sebuah tindakan atau perbuatan yang
dilakukan secara fisik. Contohnya mengupas, mengiris, memaku, memotong, dan lain
sebagainya.

b. Verba Tingkah Laku

Kata kerja yang ditunjukkan lewat ungkapan. Verba ini juga dipahami sebagai kata
kerja yang tidak tampak aktivitasnya. Contohnya menyukai, berpikir, dan menyetujui.
Cara Membuat Teks Prosedur

Kamu bisa menerapkan langkah-langkah berikut, untuk membuat teks prosedur:

1. Judul

Untuk menarik perhatian pembaca, kamu harus membuat judul yang juga menarik.
Tapi ingat, jangan sampai clickbait yah! Judul harus memuat prosedur apa yang akan
kamu tunjukkan dalam teks. Misalnya, “Cara Membuat Pot Bunga dari Limbah Kertas”,
“Tutorial Menyalakan Oven”, dan sebagainya.

2. Tujuan

Setelah kamu menuliskan judul, tuliskan secara singkat tujuan dari teks prosedur ini.
Hal ini untuk menunjukkan pembaca apa yang akan dibuat atau dilakukan. Dalam
tujuan, kamu harus menyebutkan secara gamblang hasil akhir yang akan didapatkan.

3. Alat dan Bahan

Bagian ini bersifat opsional, bisa ada atau tidak. Ketika kamu menjelaskan prosedur
tentang cara membuat sesuatu, tentu harus ada alat dan bahan. Tapi, saat kamu ingin
membuat teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu yang memang tidak
membutuhkan alat dan bahan, bagian ini tidak harus ada.

4. Langkah-langkah

Nah, ini bagian yang paling utama. Kamu harus bisa menjelaskan secara kronologis
atau berurutan langkah-langkah yang harus dilakukan. Biasanya, langkah-langkah
dijelaskan dalam bentuk poin atau penomoran.

5. Penutup atau Kesimpulan

Bagian penutup atau kesimpulan juga bersifat opsional. Penutup biasanya ditulis untuk
menyimpulkan tujuan akhir dari teks prosedur yang dibuat.

Contoh Teks Prosedur


Cara Membuat Paspor
Paspor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dari
suatu negara yang memuat identitas pemegangnya dan berlaku untuk melakukan
perjalanan antar negara. Bagaimana cara mengurus paspor? Berikut ini cara mengurus
paspor dengan baik dan benar:

1. Pertama, datang ke kantor imigrasi! Bisa datang ke kantor imigrasi yang tertera pada
KTP kita atau kantor imigrasi terdekat.
2. Kemudian, beli formulir permohonan! Formulir permohonan ada di loket yang sudah
disediakan. Isi dengan lengkap formulir tersebut sesuai dokumen yang Anda miliki dan
bawalah dokumen yang asli!

3. Selanjutnya, serahkan formulir permohonan tadi ke loket pendaftaran!

4. Setelah itu, ambil tanda terima dan jadwal foto serta pengambilan sidik jari!

5. Jika sudah berfoto dan mengambil sidik jari, maka Anda sampai pada tahap
wawancara dengan menunjukkan dokumen asli.

6. Setelah tahap wawancara usai, langkah berikutnya membayar buku paspor dan
menandatangani buku paspor. Minta informasi kapan jadwal pengambilan paspor yang
sudah selesai!

7. Pada tanggal yang telah ditentukan sebelumnya, kita dapat datang lagi untuk
mengambil paspor yang telah jadi. Biasanya dalam waktu satu minggu paspor baru
sudah selesai dan bisa diambil.
Pengertian Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses ‘mengapa’ dan
‘bagaimana’ kejadian-kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan
lainnya dapat terjadi.

Tujuan Teks Eksplanasi


Teks eksplanasi bertujuan untuk menjelaskan secara jelas mengenai proses
yang terjadi pada suatu fenomena. Teks ini juga memberikan alasan penyebab
peristiwa itu terjadi dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh
pembaca.
Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
Ada beberapa ciri-ciri teks eksplanasi, antara lain:
 1. Informasi yang dimuat berdasarkan fakta (faktual).
 2. Hal yang dibahas, yaitu suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau berhubungan
dengan ilmu pengetahuan.
 3. Sifatnya informatif dan tidak berusaha memengaruhi pembaca untuk percaya
terhadap hal yang dibahas.
 4. Fokus pada hal umum (generik), bukan partisipan manusia. Contoh: tsunami, banjir,
gempa bumi, hujan, dan lainnya.

Struktur Teks Eksplanasi


Sebuah teks bisa dikategorikan sebagai teks eksplanasi jika memiliki struktur
berupa pernyataan umum, urutan sebab dan akibat, serta interpretasi.
1. Identifikasi Fenomena

Di bagian ini, sebuah teks eksplanasi menjelaskan tentang gambaran umum


fenomena/peristiwa alam yang akan dibahas. Poinnya bisa mengangkat tentang proses
bagaimana fenomena alam tersebut bisa terjadi.
2. Rangkaian Kejadian

Setelah mengetahui secara umum fenomena yang akan dibahas, pada bagian ini
dijelaskan tentang penyebab dan akibat yang ditimbulkan dari fenomena tersebut.
Kamu bisa melakukan deskripsi dalam beberapa paragraf terkait sebab dan akibatnya.
Bagian ini disebut juga dengan deretan penjelas.

3. Interpretasi

Interpretasi dalam teks eksplanasi dapat dikatakan sebagai ulasan atau penarikan
kesimpulan. Kamu bisa memberikan tanggapan atau pernyataan terkait fenomena yang
diangkat dalam teks tersebut.

Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi


Ada pun dalam menyusun teks eksplanasi perlu memperhatikan kaidah
kebahasaan berikut ini:
a. Menggunakan kalimat pasif
b. Menggunakan konjungsi kasual dan waktu
c. Terdapat istilah ilmiah
d. Menggunakan kata kerja material dan rasional
e. Bersifat informatif
Contoh Teks Eksplanasi

Banjir

Mendengar kata banjir memang sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kita. Banjir
adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan
durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS). Banjir terjadi karena sebab alam dan
tindakan manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan,
pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air
pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan,
pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan
bangunan pengendali banjir.

Penyebab Alami Banjir


Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk ke
sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya
akan menjadi aliran permukaan (run-off) di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam
tanah, yang tentunya bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan
diubah menjadi permukiman, hutan yang bisa menahan aliran permukaan cukup besar
diganti menjadi permukiman dengan resistensi aliran permukaan kecil. Akibatnya ada
aliran permukaan tanah menuju sungai dan hal ini berakibat adanya peningkatan debit
aliran sungai yang besar.
Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan
yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah
menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali.
Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis permukiman.
Demikian pula untuk perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan debit puncak
yang signifikan. Deforestasi, degradasi lingkungan dan pembangunan kota yang penuh
dengan bangunan beton dan jalan-jalan aspal tanpa memperhitungkan drainase,
daerah resapan, dan tanpa memperhatikan data intensitas hujan dapat menyebabkan
bencana alam banjir.

Pembuangan sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah,
air akan keluar dari sungai karena daya tampung saluran berkurang. Kawasan padat
penduduk di sepanjang sungai/drainase dapat menjadi penghambat aliran dan daya
tampung sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
CERAMAH

Ceramah atau khotbah adalah pidato yang menyampaikan atau menyiarkan


ajaran-ajaran agama. Sedangkan sambutan adalah pidato yang disampaikan sebagai
pengantar atau pembuka dari suatu kegiatan.

Unsur-Unsur Teks Ceramah

1. Penceramah
Penceramah adalah orang yang melakukan kegiatan ceramah. Untuk menjadi
penceramah, seseorang harus memiliki ilmu yang mumpuni terhadap materi yang
diberikan kepada pendengar.
2. Pendengar
Pendengar merupakan penerima nasihat-nasihat dari penceramah. Dalam hal ini,
pendengar bisa siapa saja tidak terbatas status sosial, umur, jenis kelamin, latar
belakang, dan lain-lain.
3. Materi
Materi dalam teks ceramah berasal dari ajaran-ajaran agama. Akan tetapi, ceramah
yang bagus adalah ceramah yang mampu membuat pendengar tergugah dan terdorong
untuk melakukan nasihat-nasihat yang disampaikan oleh penceramah. Selain itu, materi
hendaknya disusun secara sistematis sehingga materi yang disampaikan dapat diterima
dengan baik oleh pendengar.
4. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah cara-cara yang digunakan seorang penceramah untuk
menyampaikan materi. Metode ceramah terbagi menjadi:

 Impromptu, yakni metode ceramah tanpa persiapan. Biasanya penceramah yang


melakukan metode ini sudah memiliki jam terbang berceramah yang cukup tinggi.
 Menghafal, yakni dilakukan dengan persiapan, kemudian menghafalnya.
 Membaca naskah, yakni melakukan ceramah dengan naskah lengkap.
 Ekstemporan, yakni metode ceramah yang menuliskan pokok-pokok pikiran sebagai
catatan pengingat.
5. Media Ceramah
Media ceramah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan materi kepada
pendengar. Ceramah di zaman sekarang tidak hanya dilakukan di rumah ibadah, tetapi
juga bisa di banyak tempat. Adapun kegiatan ceramah bisa dilakukan secara langsung
ataupun direkam sehingga pendengar bisa melihat dari internet atau televisi.
Ciri Kebahasaan Teks Ceramah

Berikut adalah beberapa ciri kebahasaan dari teks ceramah:

 Menggunakan kalimat simpleks dan kompleks


 Menggunakan kalimat deklaratif dan imperatif
 Menggunakan kata sapaan
Struktur Teks Ceramah

1. Pendahuluan
 Pembuka: bagian ini berisi salam pembuka, ucapan penghormatan, dan ucapan syukur.
 Pengantar: bagian ini adalah paragraf pengantar yang mengarah pada topik. Biasanya
pengantar berasal dari informasi atau berita yang faktual yang masih terkait dengan
topik ceramah.
2. Isi Ceramah
 Inti: berisi paparan dari penceramah, pandangan umum, ilustrasi dari materi yang
disampaikan.
 Gagasan: berisi ide besar yang ingin disampaikan kepada pendengar. Ceramah yang
baik berisi satu gagasan besar yang kemudian dikembangkan dalam subtopik.
3. Penutup
 Simpulan
 Ucapan permintaan maaf
 Salam penutup

Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah

Teks ceramah juga memiliki karakteristik dan ciri khas kebahasaan tersendiri yang
cenderung beda dengan teks lain. Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan dari teks
ceramah.

1. Banyak memakai kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak
sebagai sapaan. Kata ganti pertama contohnya
adalah: saya, aku, kami (mengatasnamakan kelompok). Sementara kata kedua jamak
adalah: anak-anak, hadirin, bapak-bapak, ibu-ibu, kalian, saudara-saudara.
2. Banyak menggunakan kata teknis atau peristilahan yang sesuai dengan topik yang
dibahas. Misalnya jika topik yang di bahas adalah kebahasaan atau sastra, istilah-istilah
yang muncul meliputi: prosa, puisi, etika berbahasa, sarkasme, majas, kesantunan
berbahasa.
3. Menggunakan kata-kata yang menunjukan hubungan sebab akibat atau argumentasi.
Contohnya adalah: dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu, maka, sebab, karena.
4. Banyak memakai kata kerja mental, misalnya: memprihatinkan, memperkirakan,
mengagumkan, diharapkan, berasumsi, menyimpulkan, berpendapat .
5. Menggunakan kata-kata persuasif, seperti: diharapkan, sebaiknya, hendaklah, perlu,
harus.

Ciri Teks Ceramah

Ada pun ciri-ciri teks ceramah akan dipaparkan pada daftar di bawah ini.

1. Ada sesuatu yang dijelaskan atau diinformasikan untuk memperluas pengetahuan para
pendengar.
2. Disampaikan oleh seseorang yang memiliki keahlian atau dianggap pakar dalam bidang
atau disiplin ilmu yang diceramahkan.
3. Terdapat ajakan atau persuasi untuk mengubah sikap atau melakukan tindakan
terhadap materi yang dibicarakan.
4. Berisi argumen yang menguatkan topik yang dibicarakan.
5. Memiliki fakta dan data yang memperkuat argumen dalam teks.
6. Terdapat komunikasi dua atau banyak arah antara pembicara dan pendengar, yaitu
berupa dialog, tanya jawab, kolom komentar tanggapan video (jika daring)

Ciri Teks Ceramah

Ada pun ciri-ciri teks ceramah akan dipaparkan pada daftar di bawah ini.

1. Ada sesuatu yang dijelaskan atau diinformasikan untuk memperluas pengetahuan para
pendengar.
2. Disampaikan oleh seseorang yang memiliki keahlian atau dianggap pakar dalam bidang
atau disiplin ilmu yang diceramahkan.
3. Terdapat ajakan atau persuasi untuk mengubah sikap atau melakukan tindakan
terhadap materi yang dibicarakan.
4. Berisi argumen yang menguatkan topik yang dibicarakan.
5. Memiliki fakta dan data yang memperkuat argumen dalam teks.
6. Terdapat komunikasi dua atau banyak arah antara pembicara dan pendengar, yaitu
berupa dialog, tanya jawab, kolom komentar tanggapan video (jika daring)

4. Menyusun Ceramah Berdasarkan Kerangka

Setelah kerangka telah selesai dibuat, maka kembangkan setiap kalimat pokok menjadi
paragraf-paragraf yang diberi kalimat penjelas, baik secara deduktif (kalimat pokok di
awal paragraf) maupun induktif (kalimat pokok di akhir paragraf).

Bersamaan dengan itu, penulisan teks ceramah juga harus dibarengi dengan
penghayatan terhadap bahan-bahan yang akan disampaikan. Caranya adalah sebagai
berikut:

1. Mengkaji bahan secara kritis


2. Meninjau kelayakan materi terhadap khalayak ramai atau pendengar ceramah
3. Meninjau kembali berbagai bahan yang kemungkinan mendapatkan pro kontra
4. Menyusun sistematika bahan teks ceramah
5. Menguasai materi ceramah berdasarkan jalan pikiran yang logis

Menyunting Teks Ceramah

Setelah menyelesaikan ceramah, tahap selanjutnya adalah untuk menyunting teks


tersebut. Penyuntingan bertujuan untuk menyempurnakan atau untuk mengurangi
kekeliruan-kekeliruan yang mungkin terjadi dalam suatu teks. Oleh karena itu, seorang
penyunting setidaknya harus:

1. Mengetahui bagaimana cara penulisan teks yang baik,


2. Benar-benar memahami topik yang akan dibahas dalam teks tersebut, serta memahami
aturan-aturan kebahasaan, seperti masalah ejaan dan tanda baca.

Kegiatan penyuntingan dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.

1. Mengonstruksi, menyusun, atau menulis teks ceramah yang akan disunting.


2. Penyediaan bahan-bahan pemandu penyuntingan, seperti Pedoman Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI) dan Kamus. Keduanya dapat ditemukan secara daring. Selain itu,
bahan-bahan tersebut harus disesuaikan dengan teks yang akan disunting (dalam
kesempatan ini: teks ceramah).
3. Memperhatikan bahan suntingan secara cermat, baik itu berkenaan dengan cara
penyajian isi maupun kaidah ke
4. Memperbaiki kesalahan yang terdapat dalam bahan suntingan secara benar dengan
berpedoman pada sumber-sumber yang dapat dipercaya (PUEBI dan KBBI).

Contoh Teks Ceramah


Tentang Sekolah Jepang

Pembuka

Pernahkah kamu pergi ke Jepang? Jepang termasuk negara kecil di Asia yang sudah
maju. Banyak hal yang perlu diketahui tentang Jepang. Masyarakat negara ini mampu
mempertahankan tradisi yang berkembang di masyarakatnya.

Isi

Anak-anak Jepang membersihkan sekolah mereka setiap hari, selama seperempat jam
dengan para guru. Itulah yang menyebabkan munculnya generasi Jepang yang
sederhana dan suka pada kebersihan.

Para siswa belajar menjaga kebersihan karena dalam mengatasi kebersihan merupakan
bagian dari etika Jepang. Siswa Jepang, dari tahun pertama hingga tahun keenam
sekolah dasar harus belajar etika dalam berurusan dengan masyarakat.

Pekerja kebersihan di Jepang sering disebut sebagai “insinyur kesehatan” dan


mendapatkan gaji setara dengan Rp50 Juta per bulan. Untuk merekrut mereka
dilakukan melalui tes tertulis dan wawancara.

Jepang tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti Indonesia. Mereka
sering terkena gempa bumi, tetapi itu tidak mencegah Jepang menjadi negara dengan
kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia. Rakyat Jepang mengatasi kekurangan
sumber daya alam dengan mengoptimalkan sumber daya lainnya, yaitu sumber daya
manusia.

Jika kamu pergi ke sebuah restoran prasmanan di Jepang maka kamu akan melihat
orang-orang yang hanya makan sebanyak yang mereka butuhkan. Dengan begitu, tidak
ada sisa-sisa makanan. Selain itu, dari restoran tidak ada limbah apa pun.

Penegasan Ulang

Masyarakat Jepang sangat menghargai waktu. Mereka selalu menepati waktu. Bahkan,
tingkat keterlambatan kereta di Jepang hanya sekitar 7 detik per tahun. Budaya mereka
dalam menghargai nilai waktu sangat dijaga sehingga mereka sangat tepat waktu,
dengan perhitungan menit dan detik.

Jepang sangat menghargai pendidikan. Masyarakatnya mendukung visi pendidikan di


Jepang. Jika kamu bertanya kepada mereka, “Apakah arti pelajar itu?” Maka mereka
akan menjawab bahwa, “Pelajar adalah masa depan Jepang”.

Contoh Teks Ceramah Singkat


Pentingnya Berbahasa Santun

Pembuka (pendahuluan)

Pemilihan kata-kata oleh masyarakat akhir-akhir ini cenderung semakin menurun


kesantunannya dibandingkan dengan zaman saya dahulu ketika kanak-kanak. Hal
tersebut tampak pada ungkapan-ungkapan banyak kalangan dalam menyatakan
pendapat dan perasaan-perasaannya, seperti ketika berdemonstrasi ataupun rapatrapat
umum. Kata-kata mereka kasar (sarkastis), menyerang, dan tentu saja hal itu sangat
menggores hati yang menerimanya.

Isi (rangkaian argumen)

Fenomena tersebut menunjukkan adanya penurunan standar moral, agama, dan tata
nilai yang berlaku dalam masyarakat itu. Ketidaksantunan berkaitan pula dengan
rendahnya penghayatan masyarakat terhadap budayanya sebab kesantunan berbahasa
itu tidak hanya berkaitan dengan ketepatan dalam pemilikan kata ataupun kalimat.
Kesantunan itu berkaitan pula dengan adat pergaulan yang berlaku dalam masyarakat
itu.

Penutup (Penegasan Ulang)

Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh setiap
orang sejak kecil. Anak perlu dibina dan dididik berbahasa santun. Apabila dibiarkan,
tidak mustahil rasa kesantunan itu akan hilang sehingga anak itu kemudian menjadi
orang yang arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan agama. Tentu saja,
kondisi itu tidak diharapkan oleh orangtua dan masyarakat manapun.

BUKU PENGAYAAN NON FIKSI

Buku pengayaan adalah buku yang bias dipergunakan oleh peserta didk atau oleh
masyarakat umum untuk mengembangkan daya pikir, pengetahuan keterampilan dan
potensi-potensi yang dimiliki.

Buku pengayaan merupakan buku pendamping pelajaran untuk meningkatkan dan


mengembangkan daya pikir, pengetahuan keterampilan dan potensi-potensi yang
dimiliki untuk dikembangkan kemasyarakat.

Pengertian Buku Nonfiksi Buku nonfiksi merupakan karangan yang dibuat berdasarkan
fakta atau hal yang benarbenar terjadi dalam kehidupan nyata. Nonfiksi bersifat faktual
atau peristiwa yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berarti
bahwa semua yang terkandung di dalam buku nonfiksi adalah nyata dalam kehidupan.
Karangan nonfiksi dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu nonfiksi murni dan nonfiksi
kreatif. Nonfiksi murni merupakan suatu karangan pengembangan yang berdasarkan
data-data yang pasti, contohnya skripsi, karya ilmiah, laporan, makalah, tesis, artikel,
disertasi, buku ajar dan lain-lain. Sementara nonfiksi kreatif adalah suatu karangan
berdasarkan data pasti yang didapatkan kemudian dikembangkan berdasarkan imajinasi
menjadi berbentuk puisi, dan novel. 2. Jenis-jenis buku nonfiksi

a. Buku Biografi Buku biografi adalah buku yang berisi riwayat hidup seseorang. Buku
itu ditulis untuk mendokumentasikan peristiwa penting yang dialami seseorang, tentu
buku biografi ditulis agar dapat menginspirasi pembaca.

b. Buku Pendamping Buku pendamping adalah buku yang berfungsi untuk


mendampingi buku utama. Biasanya buku pendamping disebut pula buku pengayaan
jadi, buku pendamping biasanya ditulis setelah ada buku utama. Sebagai contoh, buku
pengayaan untuk anak sekolah. Kegiatan buku pelajaran itu masih bersifat umum. Jadi,
buku pelajaran memerlukan buku pendamping untuk menjelaskan buku utama, karena
ada beberapa bagian dari buku utama yang tidak bisa dijelaskan dalam buku utama. Ini
disebabkan space atau pedoman penulisan buku utama tersebut.

c. Buku Literatur Buku literatur adalah buku yang difungsikan sebagai rujukan kajian
keilmuan, buku literatur sering di sebut diktat atau buku kuliah, buku literatur sering
ditulis berdasarkan penelitian. Jadi, buku ini mempunyai kadar keilmiahan sangat tinggi.
Maka, buku ini sering ditulis dosen atau peneliti.

d. Buku Motivasi

Buku motivasi merupakan buku yang berisi kajian psikologis yang bisa mendorong
dan membangkitkan semangat dan energi positif pembacanya.

Buku ini disusun berdasar kajian nilai dan moral yang biasanya ditulis oleh seorang
motivator atau enterpreneur. Isinya berkaitan dengan motivasi dan bagaimana
cara membangkitkan semangat untuk bermimpi dan berjuang.

Dengan membacanya, seorang pembaca bisa memeroleh pandangan dan energi


baru untuk berjuang meraih mimpi dan cita-citanya.

Buku Pendamping

Buku pendamping adalah buku yang berfungsi mendampingi buku utama,


biasanya buku ini disebut dengan buku pengayaan.

struktur dari buku nonfiksi

1. Sampul Buku

Beberapa penerbit buku nonfiksi akan menampilkan jenis buku dengan jelas di
sampul bukunya.

Orang bisa langsung melihat label nonfiksi di bagian belakang buku. Namun jika
enggak ada, sampul buku biasanya berisi nama pengarang, penerbit, judul buku,
dan ulasan singkat.

2. Kata Pengantar

Kata pengantar dalam buku nonfiksi biasanya ditulis oleh pengarang buku atau
orang lain yang punya pengaruh dan memahami topik yang mereka bahas atau
fokuskan.

Kata pengantar biasanya berisi ulasan singkat, dengan latar belakang pembuatan
buku, tujuan, manfaat, atau pihak-pihak yang berjasa dalam penyusunan buku.
3. Daftar Isi

Daftar isi berisi bab atau sub bab yang termuat dalam buku nonfiksi
mengidentifikasikan tentang pokok bahasan dari tiap babnya.

4. Isi Buku

Buku nonfiksi berisi teori, hasil riset atau penelitian, dan analisis ilmiah dari penulis.

5. Daftar Pustaka

Buku nonfiksi biasanya berdasar fakta dan harus dibuat berdasar data dan
referensi yang valid.

Daftar pustaka bisa menjadi referensi untuk pembaca bisa mengetahui sumber-
sumber literatur yang digunakan untuk menyusun sebuah buku atau karya
nonfiksi tersebut.

Pengertian Buku Fiksi dan Nonfiksi

Materi buku fiksi dan nonfiksi SMA kelas 11 pertama yang harus
diketahui adalah pengertiannya.

Kedua jenis ini tentu memiliki definisi yang berbeda satu sama lain
karena bentuk bukunya yang juga berbeda. Berikut pengertian
diantara keduanya.

a. Pengertian Buku Fiksi

Mengutip Detik Edu, menurut Heriyanto, S.Pd.,M.Pd buku fiksi adalah


prosa yang berbentuk naratif dengan sifat imajinatif atau berupa
karangan non ilmiah yang bukan berdasarkan peristiwa nyata.

Pengertian tersebut sesuai dengan arti kata fiksi secara bahasa itu
sendiri, dimana dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fiksi
diartikan sebagai sebuah cerita rekaan seperti roman, novel, dan yang
lainnya atau khayalan yang tidak didasarkan pada kenyataan.

Jadi, buku fiksi merupakan sebuah karya sastra yang ditulis


berdasarkan imajinasi sang penulis belaka, tidak benar-benar
berdasarkan kejadian-kejadian yang pernah terjadi di dunia nyata.
Selain itu, buku fiksi juga biasa ditulis menggunakan kata-kata hiasan
atau bersifat konotatif dan alur cerita dijelaskan dengan sangat baik.

Sebabnya, pembaca banyak yang menyukai buku jenis ini karena


mereka dapat masuk ke dalam suasana cerita.

b. Pengertian Buku Nonfiksi

Berbeda dengan buku fiksi yang ditulis berdasarkan imajinasi, buku


nonfiksi merupakan kebalikannya.

Buku nonfiksi adalah sebuah karangan atau prosa yang ditulis


berdasarkan kenyataan atau fakta dengan tujuan untuk memberikan
suatu informasi penting bagi para pembaca.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nonfiksi diartikan


sebagai sesuatu yang tidak bersifat fiksi, melainkan berdasarkan fakta
dan kejadian nyata baik itu tentang karya sastra, karangan, maupun
yang lainnya.

Buku nonfiksi ditulis dengan menggunakan bahasa yang akurat, jelas,


dan apa adanya sesuai fakta yang terjadi tanpa melebih-lebihkan
cerita.

Hal tersebut karena ditulis berdasarkan fakta dan menyajikan


beragam informasi akurat dan pengetahuan yang baru. Buku ini
biasanya sering dijadikan sebagai sumber rujukan.

Baca Juga :

Contoh Ikhtisar Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Singkat dan Strukturnya

Tujuan Buku Fiksi dan Nonfiksi


Selain pengertian, materi buku fiksi dan nonfiksi SMA kelas 11 yang
harus diketahui selanjutnya adalah tujuan penulisannya. Kedua jenis
buku ini tentu memiliki tujuan penulisannya masing-masing.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah tujuan dari buku fiksi dan nonfiksi
yang dapat kamu ketahui.

a. Tujuan Buku Fiksi

Tujuan dari penulisan buku fiksi yaitu untuk menghibur dan


menyenangkan para pembaca.

Hal ini karena buku fiksi memiliki sifat yang penuh imajinatif dan ditulis
menggunakan kata-kata kiasan sehingga pembaca akan terbawa
suasana seakan masuk ke dalam cerita.

b. Tujuan Buku Nonfiksi

Tujuan dari penulisan buku nonfiksi yaitu untuk memberikan sebuah


informasi, pengetahuan, dan wawasan kepada para pembaca.

Hal ini dikarenakan isi buku nonfiksi sendiri ditulis berdasarkan data
dan fakta-fakta yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya terjadi
di dunia nyata.

Ciri-Ciri Buku Fiksi dan Nonfiksi

Setiap jenis tulisan pasti memiliki ciri-ciri yang menjadi khasnya


masing-masing, begitupun dengan buku fiksi dan nonfiksi.

Oleh karena itu, ciri-ciri dari keduanya merupakan materi buku fiksi
dan nonfiksi SMA kelas 11 yang harus kamu ketahui selanjutnya.
Adapun beberapa ciri atau karakteristik dari dua buku ini yaitu sebagai
berikut.
a. Ciri-Ciri Buku Fiksi

Buku fiksi memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya


dengan buku nonfiksi, yaitu:

 Memiliki sifat imajinatif

 Sering menggunakan kata-kata kiasan (konotatif) dan tidak


sebenarnya agar tulisan menjadi lebih hidup dan menarik untuk
dibaca.

 Tidak memiliki sistematika atau peraturan yang baku, penulis dapat


dengan bebas mengekspresikan imajinasinya dalam menulis
menggunakan kosakata atau diksi yang relatif bebas juga.

 Umumnya memiliki sebuah pesan moral atau pelajaran yang dapat


dipetik oleh pembaca dari cerita.

 Dapat membuat pembaca terbawa suasana cerita ketika


membacanya.

b. Ciri-Ciri Buku Nonfiksi

Buku nonfiksi juga memiliki ciri atau karakteristiknya tersendiri yang


membedakan dengan buku fiksi, yaitu:

 Menggunakan bahasa yang bersifat formal agar dapat diterima oleh


beragam kalangan yang berbeda-beda.

 Menggunakan kalimat atau kata-kata denotatif (bermakna


sebenarnya) agar pembaca dapat dengan mudah memahami
informasi yang disampaikan.

 Ditulis berdasarkan sebuah fakta kejadian sebenarnya bukan


imajinasi semata.

 Informasinya dapat dipertanggung jawabkan.


 Bersifat informatif.

Baca Juga :

5 Tujuan dari Pembuatan Resensi Buku Serta Manfaatnya yang Wajib Diketahui Siswa

Struktur Buku Fiksi dan Nonfiksi

Materi buku fiksi dan nonfiksi SMA kelas 11 yang harus diketahui
berikutnya adalah struktur penulisannya.

Struktur penulisan buku fiksi dan nonfiksi tentu berbeda, untuk lebih
jelasnya berikut adalah beberapa struktur dari keduanya.

a. Struktur Buku Fiksi

Struktur penulisan buku fiksi meliputi:

 Abstrak: Ini merupakan awalan dari awalan dari sebuah cerita dalam
buku fiksi. Struktur ini bersifat opsional, penulis boleh
menggunakannya maupun tidak.

 Orientasi: Ini merupakan bagian yang terletak di awal yang berfungsi


untuk membantu para pembaca dalam memahami cerita dalam buku.
Pada bagian ini mengandung beberapa unsur penting mulai dari
tema, latar belakang tema, dan latar belakang penokohan.

 Komplikasi: Ini merupakan bagian yang menampilkan komponen


konflik atau permasalahan yang diangkat oleh penulis dalam cerita
buku fiksi. Bagian ini sangat penting karena bertujuan untuk
mencampur aduk emosi para pembaca.

 Evaluasi: Ini merupakan bagian yang isi di dalamnya dapat


mengarahkan para pembaca untuk menuju klimaks konflik cerita
dalam buku fiksi.
 Resolusi: Ini merupakan bagian yang menampilkan inti konflik dalam
cerita yang menuju pada penyelesaian masalah.

 Koda: Ini merupakan bagian akhir dari buku fiksi yang mengandung
pesan moral yang dapat dipetik oleh para pembaca.

b. Struktur Buku Nonfiksi

Ada yang berpendapat bahwa struktur penulisan buku nonfiksi sama


dengan buku fiksi yaitu mengandung abstrak, orientasi, komplikasi,
evaluasi, resolusi, dan koda.

Hanya saja semua struktur tersebut dapat disesuaikan lagi dengan


kebutuhan penulis atau informasi yang disampaikan.

Tetapi, ada juga yang menyebutkan bahwa buku nonfiksi memiliki tiga
struktur saja yaitu orientasi, urutan peristiwa, dan reorientasi. Berikut
penjelasan dari ketiganya:

 Orientasi: Bagian ini berisi pengenalan informasi yang akan dibahas


atau dikaji dalam buku nonfiksi seperti pengenalan tokoh yang terlibat
maupun yang lainnya.

 Urutan Peristiwa: Bagian ini berisi penjelasan mengenai urutan


kejadian dari awal hingga akhir atau penyelesaian masalah.

 Reorientasi: Bagian ini berisi kesimpulan dari cerita atau informasi


yang dibahas dalam buku nonfiksi, umumnya berbentuk sebuah
pesan moral.

Contoh-Contoh Buku Fiksi dan Nonfiksi

Materi buku fiksi dan nonfiksi SMA kelas 11 yang terakhir harus kamu
ketahui adalah contoh-contoh buku fiksi maupun nonfiksi.
Berikut adalah beberapa contoh buku diantara keduanya yang
mungkin pernah kamu baca atau lihat:

a. Contoh Buku Fiksi

 Novel

 Cerpen

 Roman

 Dongeng

 Puisi

b. Contoh Buku Nonfiksi

 Buku Biografi

 Buku Autobiografi

 Buku Motivasi

 Buku Literatur

 Buku Pendamping

 Buku Kesehatan

 Makalah Akademik

 Personal Literature

 Ensiklopedia

Baca Juga :
Ringkasan Resensi Buku Filosofi Teras, Buku Panduan Moral Anak Muda

Kesimpulan

Buku fiksi dan nonfiksi merupakan kedua jenis buku yang berbeda
satu sama lain.

Buku fiksi membahas tentang cerita-cerita yang sifatnya penuh


imajinasi seperti novel, kumpulan cerpen, puisi, maupun yang lainnya.

Sedangkan, buku nonfiksi merupakan buku yang membahas cerita


atau peristiwa yang bersifat fakta dan benar terjadi adanya. Baik fiksi
dan nonfiksi, keduanya memiliki keunikan dan manfaatnya masing-
masing.

CERPEN

cerpen adalah salah satu karya sastra yang berupa cerita pendek yang umumnya berisi tentang
cerita fiksi atau fantasi.

Struktur Cerpen

Berikut inilah beberapa elemen dasar untuk membangun sebuah cerpen:

1. Abstrak
Abstrak merupakan pemaparan gambaran awal dari cerita yang dikisahkan. Pada cerpen abstrak
biasanya digunakan sebagai pelengkap cerita. Maka dari itu abstrak bersifat opsional atau bisa
jadi tidak ada pada cerpen tersebut.

2. Orientasi
Pada orientasi cerpen biasanya menjelaskan tentang latar cerita seperti waktu, suasana,
tempat/lokasi yang digunakan dalam penggambaran cerita cerpen.

3. Komplikasi
Komplikasi menjelaskan tentang struktur yang berkaitan dengan pemaparan awal suatu masalah
yang dihadapi oleh tokoh. Watak dari tokoh juga dijelaskan pada bagian ini. Selain itu pada
komplikasi juga menjelaskan urutan kejadian yang berhubungan dengan sebab akibat.

4. Evaluasi
Pada bagian evaluasi ini terjadi konflik masalah yang semakin memuncak. Konflik mulai menuju
bagian klimaks dan mendapatkan penyelesaian atas masalah yang terjadi.
5. Resolusi
Resolusi merupakan bagian akhir permasalahan yang terjadi pada cerpen. Pada bagian ini
terdapat penjelasan dari pengarang mengenai solusi permasalahan yang dialami tokoh.

6. Koda
Koda merupakan nilai atau pesan moral yang terdapat pada sebuah cerpen yang disampaikan
oleh penulis kepada para pembaca. Pesan moral yang disampaikan sesuai dengan jenis cerpen.

Fungsi Cerpen
Pada umumnya cerpen memiliki cerita yang sangat singkat dan jelas. Namun cerpen juga
memiliki fungsi seperti karya sastra lainnya. Berikut inilah yang termasuk dalam fungsi cerpen :

1. Fungsi Rekreatif
Fungsi rekreatif yaitu sebagai sarana penghibur bagi para pembaca.

2. Fungsi Estetis
Fungsi estetis yaitu sebagai nilai estetika atau keindahan yang ada pada cerpen sehingga
memberikan kepuasan kepada pembaca.

3. Fungsi Didaktif
Fungsi didaktif yaitu sebagai pemberi pelajaran atau pendidikan yang akan bermanfaat bagi para
pembaca.

4. Fungsi Moralitaas
Fungsi moralitas yaitu sebagai nilai moral berdasarkan isi cerita untuk mengetahui baik buruk
yang disampaikan penulis kepada para pembaca.

5. Fungsi Religiusitas
Fungsi religiusitas yaitu sebagai pemberi pelajaran yang religius yang nantinya bisa dijadikan
sebagai contoh baik oleh pembaca.

Meskipun cerpen hanya memiliki kisah cerita yang singkat, akan tetapi memiliki makna dan
pengetahuan yang terkandung dalam sebuah cerpen. Biasanya cerpen memberikan nilai positif
yang dapat diambil oleh pembacanya. Dengan begitu nilai positif tersebut dapat dimanfaatkan
untuk kehidupan sehari-hari.

Ciri-Ciri Cerpen
Supaya kamu lebih mengenal apa itu cerpen, maka bukan hanya sekadar mengetahui pengertian
cerpen saja. Sebuah cerpen memiliki ciri-ciri tertentu yang khas dimana ciri-ciri ini nantinya
akan digunakan sebagai pembeda dari karya sastra lainnya. Ciri-ciri cerpen sebagai berikut:

1. Pada umumnya cerpen bersifat fiktif atau berupa karangan dari penulis.
2. Cerpen memiliki susunan kata yang tidak lebih dari 10.000 (sepuluh ribu) kata.
3. Saat membaca cerpen biasanya selesai dengan sekali duduk.
4. Cerpen memiliki bentuk cerita yang sangat singkat.
5. Cerpen memiliki diksi atau pilihan kata yang tidak rumit sehingga mudah dipahami oleh pembaca.
6. Cerpen hanya memiliki alur cerita tunggal atau satu jalan cerita saja.
7. Kisah cerita pada cerpen biasanya berasal dari peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.
8. Karakter tokoh pada cerpen sangat sederhana.
9. Di akhir bagian biasanya terdapat pesan moral yang sangat mendalam sehingga membuat pembaca
ikut merasakan kisah pada cerpen tersebut.
Jenis-jenis Cerpen (Cerita Pendek)
Dalam artikel ini, bukan hanya pengertian cerpen saja yang akan dijelaskan, tetapi jenis-jenis
cerpen akan dijelaskan juga. Tidak selamanya semua cerita yang berukuran pendek
dikategorikan dalam cerita pendek. Ada beberapa jenis dari cerita pendek / cerpen yang biasanya
dibuat oleh penulis. Berikut ini berbagai jenis cerpen yang harus Anda ketahui :

1. Cerpen Pendek
Seperti yang kita ketahui, cerita pendek adalah jenis cerita yang kurang dari 10.000 kata
panjangnya. Jenis pertama dari cerpen adalah Cerpen Pendek. Dan seperti namanya, cerita
pendek yang satu ini cenderung lebih pendek daripada jenis cerita pendek lainnya. Panjang kata
dari Cerpen Pendek yaitu sekitar 500 hingga 700 kata.

Karangan fiktif yang satu ini biasanya digunakan untuk menjelaskan sebuah kejadian dengan
bahasa yang singkat, padat, menarik perhatian, dan efektif. Bagian pembuka biasanya sangat
sedikit, sekitar 1 hingga 2 paragraf, lalu masuk ke bagian konflik inti. Bagian akhir juga biasanya
lebih sedikit daripada jenis cerpen lainnya.

2. Cerpen Sedang
Jenis cerita pendek atau cerpen yang kedua yaitu cerita pendek sedang / Cerpen Sedang. Cerita
pendek Sedang biasanya memiliki panjang sekitar 700 hingga 1.000 kata panjangnya. Cerpen
sedang juga bisa ditemui dengan mudah pada buku-buku pelajaran sekolah karena dianggap
efektif dan menarik perhatian.

Cerpen Sedang sedikit lebih panjang daripada Cerpen Pendek. Sehingga bagian pembukaannya
juga akan lebih panjang sedikit daripada cerpen pendek. Selain itu, penokohan dari tokoh yang
diceritakan bisa dijabarkan dengan kalimat yang lebih jelas. Tak hanya itu, Cerpen Sedang
biasanya digunakan untuk menjelaskan cerita dengan lebih mendetail.

3. Cerpen Panjang
Jenis cerpen yang terakhir yaitu Cerpen Panjang. Cerpen yang satu ini biasanya dibuat dengan
panjang sekitar 1.000 kata atau lebih. Dan bahkan ada sebuah cerpen yang dibuat mendekati
5.000 kata atau bahkan 10.000 kata. Jenis cerpen yang satu ini memiliki ciri umum yang
penuturannya yang santai.

Karena penulis ingin menuturkan cerita yang lumayan panjang, biasanya bagian pembukaan dan
penutupan cukup panjang pula. Proses memasuki bagian konflik juga lebih panjang dari
biasanya, sehingga pembaca bisa lebih memahami cerita dengan lebih mendetail. Biasanya jenis
cerita pendek yang satu ini jarang ditampilkan pada buku pelajaran karena cukup panjang.

Unsur Intrinsik Cerpen


Sebuah cerpen atau cerita pendek memiliki suatu unsur pembentuk yang harus ada di dalam
cerpen itu sendiri. Unsur ini dinamakan dengan unsur intrinsik. Unsur intrinsik akan membangun
kisah cerita yang ingin disampaikan oleh penulis. Berikut inilah beberapa unsur intrinsik:

1. Tema
Sebuah cerpen harus memiliki tema cerita. Hal ini karena tema menjadi unsur utama yang ingin
disampaikan penulis pada kisah ceritanya.

2. Alur atau Plot


Alur atau plot merupakan urutan peristiwa atau jalan cerita pada sebuah cerpen. Pada umumnya
alur pada cerpen diawali dengan perkenalan, konflik masalah, lalu penyelesaian. Namun ada
beberapa jenis alur cerita yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran.

3. Setting
Setting merupakan penjelasan mengenai latar atau tempat, waktu, dan suasana yang terjadi dalam
cerpen tersebut.
4. Tokoh
Tokoh merupakan pemeran yang diceritakan dalam sebuah cerpen. Tokoh terdiri dari pemeran
utama dan pemeran pendukung.

5. Watak
Watak merupakan gambaran sifat dari para pemeran. Watak terdiri dari tiga jenis yaitu
protagonis (baik), antagonis (jahat) dan netral.

6. Sudut pandang atau point of view


Sudut pandang merupakan cara pandang pengarang saat menceritakan kisah pada sebuah cerpen.
Sudut pandang dibagi menjadi dua bentuk yaitu sudut pandang orang pertama yang terdiri dari
pelaku utama (“aku” merupakan tokoh utama) dan pelaku sampingan (“aku menceritakan orang
lain). Sedangkan sudut pandang orang ketiga terdiri dari serba tahu (“dia” menjadi tokoh utama)
dan pengamat (“dia” menceritakan orang lain).

7. Amanat
Amanat merupakan pesan moral atau pelajaran yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca.
Pesan moral yang disampaikan biasanya dalam bentuk tersirat maupun tersurat.

Bukan hanya penulis cerita pendek saja yang memiliki unsur-unsur tersebut, penulisan karya lain
juga memerlukan aturan-aturan di dalamnya. Oleh sebab itu sangat penting bagi penulis untuk
memahami tips-tips yang dapat mempermudahnya dalam membuat sebuah karya tulis. Buku
Kumpulan Tips Menulis oleh Rasibook berisikan tips dalam menulis, cara mencari ide, dan
masih banyak lagi.

Unsur Ekstrinsik Cerpen


Pada sebuah cerpen seringkali terdapat penambahan peristiwa yang terjadi di sebuah lingkungan.
Hal tersebut dinamakan dengan unsur ekstrinsik atau unsur yang berasal dari luar untuk
membangun sebuah cerpen. Dengan adanya unsur ekstrinsik, maka cerpen yang dibaca menjadi
lebih menyentuh perasaan.

Berikut inilah beberapa unsur ekstrinsik pada sebuah cerpen:

1. Terdapat latar belakang dari pengarang. Biasanya latar belakang pada kisah cerpen berasal dari
pengalaman pribadi pengarangnya. Namun tak jarang jika pengarang mengambil cerita dari kisah
orang lain.
2. Terdapat latar belakang dari masyarakat. Latar belakang dari masyarakat ini akan membantu
berlangsungnya jalan cerita. Biasanya juga mempengaruhi isi ceritanya juga.
3. Terdapat biografi yang memaparkan biodata, riwayat hidup dan pengalaman secara menyeluruh dan
lengkap dari pengarangnya.
4. Terdapat aliran sastra yang mempengaruhi gaya bahasa yang digunakan oleh penulis saat
menyampaikan ceritanya.
5. Terdapat kondisi psikologis berupa keadaan senang, sedih, suka dan duka yang mempengaruhi mood
penulis saat membuat sebuah cerita pendek.

Kaidah Kebahasaan Cerpen


Cerpen memiliki ciri-ciri kebahasaan yang dapat dilihat melalui pemilihan gaya bahasa dan diksi
yang digunakan. Pada cerpen umumnya penulis menggunakan pendeskripsian fisik tokoh secara
kuat. Hal ini akan membantu menggambarkan suasana yang tepat dan sesuai dengan ceritanya.

Pada cerpen juga menggunakan frasa adverbial atau kata keterangan yang membantu
menunjukan latar tempat atau waktu seperti di pagi hari, sore hari atau di sebuah tempat pada
peristiwa kejadian. Selain itu juga harus menerapkan penggunaan kalimat langsung dan tak
langsung atau berupa dialog.
Cerpen juga identik dengan penggunaan kata-kata kiasan atau konotatif untuk menambah kesan
keestetikan sehingga akan menambah nilai kepuasan para pembaca. Selain itu juga menggunakan
kalimat informal maupun semi formal sesuai dengan peristiwa kejadian.

Contoh cerpen beserta unsur intrinsiknya


Dalam menulis sebuah cerpen yang baik, kamu bisa menjadikan cerpen lain sebagai referensi
baik dalam cara atau gaya penulisan, alur, dan masih banyak lagi. Buku Kumpulan Cerita
Pendek Cinta dan Sosial Media oleh Nur Siti Aisyah Dkk dapat kamu gunakan karena berisi
berbagai cerita pendek yang menarik.

Liburan Sekolahku
Usai pembagian rapot di sekolah, akhirnya aku bisa menikmati liburan panjang. Meskipun aku
tidak mendapat rangking atas, tapi aku tetap mendapat nilai yang lumayan baik. Aku tetap
bahagia karena membayangkan keluargaku mengajak aku pergi liburan.
Ayah dan ibuku mengajakku pergi liburan ke suatu tempat wisata yang menyenangkan. Aku
sangat tidak sabar untuk pergi menikmati liburan. Bahkan aku bingung untuk memilih pakaian
mana yang akan kupakai. “Kali aku pakai baju yang mana ya?” Tanyaku dalam hati. “Ah yang
biru sangat bagus, tapi yang merah juga sangat cocok!”

Aku pun pergi menemui ayah dan ibu yang sedang asyik menonton TV. Lalu aku berbincang
dengan mereka, “Ayah, Ibu, bagaimana kalau kita pergi liburan ke pantai? Aku sangat ingin
pergi ke sana”. Ayah dan ibu tiba-tiba hanya saling pandang, lalu ayah berkata “Nak, liburan kali
ini kamu di rumah saja ya sama Ibu, karena Ayah harus ada pekerjaan di luar kota.” Aku sangat
kecewa dengan pernyataan ayah tapi aku harus menerima keputusannya.

Hari-hari telah berlalu dan aku hanya menikmati libur sekolahku di rumah saja. Meskipun aku
sebenarnya juga ingin pergi ke luar rumah bersama teman-teman. Tapi ibu melarangku pergi ke
luar, dan hanya menyuruhku membantu melakukan pekerjaan rumah seperti bersih-bersih rumah.
Kalaupun aku keluar hanya saat ke pasar dan itu pun juga ditemani oleh ibu.

Namun aku tetap melakukan pekerjaan yang produktif seperti belajar untuk menyambut ujian
nasional yang akan berlangsung beberapa bulan lagi. Sebenarnya aku juga merasa suntuk berada
di rumah terus. Terkadang aku ingin menolak permintaan ibu saat menyuruhku, tapi aku cuma
bisa terima dan melakukannya.

Pada suatu sora ibu mengetuk pintu kamarku dan bilang kepadaku “kamu segera mandi ya, Ibu
tunggu di luar.” Aku menjawabnya “loh kita mau kemana Bu?” Lalu ibu menjawab “Ibu mau
mengajak kamu jalan-jalan ke taman kota, ya sekalian masa kau di rumah terus.” Sontak aku
merasa senang “yang benar Bu, oke kalau begitu aku mandi dulu.”

Setelah itu aku pergi ke taman kota bersama Ibu. Meskipun hanya jalan-jalan sore di sekitar
taman, aku sudah merasa senang banget. Mungkin ini karena aku terlalu lama berdiam diri di
rumah dan baru kali ini menikmati jalan-jalan. Yang pasti aku sangat senang karena ibu
mengajak aku jalan-jalan sore.

Unsur intrinsik yang terdapat pada cerpen diatas adalah sebagai berikut :
1. Cerpen di atas memiliki tema liburan.
2. Alur pada cerpen yaitu alur maju.
3. Cerpen di atas memiliki latar tempat di rumah dan taman kota. Latar waktu menunjukan sore hari.
4. Tokoh yang diceritakan adalah Aku, Ibu dan Ayah.
5. Setiap tokoh memiliki watak atau karakter yang berbeda dan saling mendukung. Karakter tokoh Aku
adalah pendiam, berbakti pada orang tua, sedangkan tokoh Ibu memiliki karakter sabar, telaten,
peduli dan tidak tegaan. Karakter tokoh Ayah adalah sabar, penyayang dan pekerja keras serta
bertanggung jawab kepada keluarga.
6. Sudut pandang yang digunakan adalah orang pertama
7. Pada cerpen diatas memiliki amanat berupa pesan moral dimana melatih anak supaya tidak selalu
berlibur saat memasuki musim liburan. Selain itu juga mengajarkan sikap mandiri kepada anak agar
memanfaatkan liburan dengan produktif.

Anda mungkin juga menyukai