Anda di halaman 1dari 16

BAB I

TEKS PERCOBAAN

Definisi Teks Laporan Percobaan


Teks laporan percobaan ialah teks yang isinya paparan mengenai tujuan, proses dan hasil dari
percobaan. Teks laporan percobaan adalah teks yang menceritakan mengenai percobaan yang
dilaksanakan oleh seorang peniliti. Secara umum, teks laporan percobaan dipakai guna
melaporkan hasil dari percobaan, laporan praktikum atau karya ilmiah. Tujuan dari teks laporan
percobaan ialah untuk memberikan kepada para pembaca mengenai hasil dari percobaan yang
sudah dibuatnya. Teks laporan hasil dari percobaan sifatnya adalah umum atau universal.

Ciri – Ciri Teks Laporan Percobaan


Berikut ini merupakan sejumlah ciri – ciri teks laporan hasil dari percobaan :

1. Melaporkan hasil dari percobaan.


2. Percobaan ilmiah dilaksanakan untuk menguji sesuatu.
3. Teks laporan percobaan berawal dengan menjabarkan tujuan percobaan.
4. Menjabarkan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk melasanakan percobaan.
5. Menjabarkan prosedur pelaksanaan percobaan dan melaksanakan pengamatan.
6. Menjabarkan pencatatan hasil dari percobaan.
7. Diakhir laporan dijabarkan simpulan hasil dari percobaan menurut hasil analisis terhadap
data hasil dari pengamatan.

Struktur Isi Teks Laporan Percobaan


Dibawah ini adalah struktur teks laporan percobaan :

1. Judul.
2. Tujuan.
3. Bahan dan alat.
4. Langkah – langkah kegiatan.
5. Hasil percobaan.
6. Simpulan.

Tahap Membuat Teks Laporan Percobaan


Cara atau tahap membuat teks laporan percobaan ialah :

1. Menulis Struktur dari Teks Laporan Percobaan


Langkah pertama dalam membuat teks laporan percobaan ialah terlebih dahulu dengan cara
membuat struktur teks laporan percobaan. Langkah ini bisa dimulai dari :

• Menulis judul

• Tujuan percobaan
• Alat serta bahan yang dipakai

• Dan langkah awal sampai akhir percobaan.

2. Tulislah hasil dari percobaan ke dalam bentuk grafik, tabel, bagan atau gambar
agar pembaca lebih mudah dalam memahami hasilnya. Sesudah semuanya selesai,
selanjutnya tulislah kesimpulan dari hasil percobaan yang telah dilakukan.

3. Mengembangkan Kerangka jadi Sebuah Teks


Sesuah menyelesaikan kerangka tersebut, lalu kembangkanlah jadi sebuah teks. Jangan lupa
pula untuk memerhatikan kaidah dari kebahasaannya yang dipakai supaya teks percobaan
ini mudah dipahami oleh pembaca.

Kaidah Kebahasaan dari Teks Laporan Percobaan


Dibawah ini adalah kaidah kebahasaan dari teks laporan percobaan.

1. Memakai Sinonim dan Antonim


Secara umum dalam teks laporan percobaan ada kata yang bersinonim serta kata yang
berantonim. Sinonim adalah persamaan kata, sementara antonim adalah lawan kata.
Didalam teks laporan percobaan, antonim dan sinonim ini biasanya terdapat pada bagian di
sejumlah langkah percobaan.

2. Memakai Kata Bilangan


Kata bilangan dalam teks laporan percobaan ini menunjukan jumlah bahan yang dipakai
dalam percobaan.

3. Menggunakan Kalimat Perintah


Contoh sebuah kalimat perintah dalam teks laporan percobaan antara lain (siapkan,
tambahkan, tuangkan, aduklah, hindari, sebaiknya, cmpurkan, dan lain lainnya).

4. Menggunakan Kata Hubung


Selain memakai kata perintah, teks laporan percobaan memakai pula kata hubung. Contoh
kata hubung yang ada dalam teks laporan percobaan antara lain (dan, saat, jika, sehingga,
tetapi, apabila, meskipun, dan lainnya).

Contoh Teks Laporan Percobaan


1. Judul : Membuat Taplak Meja
Taplak meja kadang digunakan untuk menghias meja dan paling banyak tersedia di
sejumlah toko dengan harga yang lumayan. Namun, apa kalian pernah berfikir untuk
membuat sebuah taplak meja sendiri? Sebenarnya, kalian bisa saja membuat taplak meja
sendiri yang biayanya malah relatif lebih murah.
2. Tujuan
Pembuatan taplak meja ini bertujuan supaya kita bisa memanfaatkan sejumlah barang bekas
yang ada disekitar kita. Jadi, akan lebih bernilai serta bermanfaat.

3. Alat dan Bahan :


• 2 meter kain perca
• Jarum & benang
• Pensil, gunting, & kertas
• Jangka

4. Langkah-Langkah Membuatnya :
a. Buatlah sebuah sketsa gambar terlebih dulu di kertas dengan memakai jangka
berdiameter 8 cm, lalu gunting sesuai pada pola jangka tersebut.
b. Tempelkan pada kain perca kemudian jiplak polanya & gunting kain percanya. Ulang
hingga 60 bulatan
c. Jahit pinggirnya kemudian tarik lalu di tali. Ulang sampai 60 bulatan.
d. Langkah berikutnya, rangkaikan bulatan satu dan bulatan yang lain lalu bentuk pola
mirip dengan taplak meja.
e. Sesudah membentuk sebuah pola seperti yang kamu inginkan, jahit bulatan satu dan
yang lainnya.
f. Kemudian sesudah selesai membentuk taplak meja, maka kamu bisa merapihkan jahitan
tersebut agar terlihat lebih indah.

5. Hasil
Jadilah sebuah taplak meja dengan beberapa kreasi tangan kamu sendiri. Sekarang kamu
bisa meletakkan taplak meja tadi di meja ruang makan maupun bisa juga di meja ruang
tamu. Kamu bisa mengembangkannya sebagai peluang usaha yang sangat menguntungkan.

6. Kesimpulan
Membuat taplak meja tersebut tidaklah sulit, namun kamu juga harus sabar dan telaten serta
ulet dalam proses pengerjaannya. Sehingga, hal ini akan mengasah dan mengembangkan
sebuah keterampilan yang kalian miliki, sekaligus kamu juga dapat menghemat biaya serta
bisa menambah keuntungan bila kamu memanfaatkannya menjadi peluang usaha.
BAB II
TEKS PIDATO

Pengertian Teks Pidato

Teks pidato adalah bentuk komunikasi satu arah yang berupa pengungkapan pikiran dan gagasan
dari pembicara tentang suatu hal kepada banyak orang. Orang yang melakukan pidato disebut
dengan Orator.

Metode Pidato

Berpidato ada 4 metode, diantaranya yaitu sebagai berikut:

1. Impromptu

Impromptu adalah metode serta merta atau spontanitas yaitu berdasarkan kebutuhan sesaat
tanpa persiapan yang matang atau cukup.
Metode tersebut berdasarkan dari kemampuan dan kemahiran dari pembicara apa adanya.
Metode tersebut biasanya digunakan dalam keadaan yang mendadak atau juga darurat.

2. Memoriter

Memoriter atau metode menghafal adalah suatu metode yang dipersiapkan secara matang.
Materi yang akan disampaikan sudah dihafalkan terlebih dahulu sebelum akhirnya
disampaikan kepada banyak orang.
Metode tersebut biasanya dilakukan pada acara pidato yang sudah direncanakan dengan
sangat baik.

3. Metode Naskah

Metode naskah yaitu dilakukan dengan cara membaca pidato yang sudah dipersiapkan.

4. Metode Ekstemporan

Metode ekstemporan yaitu dilakukan dengan cara mengandalkan dari kemampuan sang
pembicara yaitu dengan hanya menyiapkan poin-poin dari pokok yang akan dikembangkan.

Tujuan Teks pidato

Ada beberapa tujuan dari kenapa teks pidato menjadi salah satu hal yang sangat pentingbagi
seseorang yang akan berpidato.
Tujuan dari dibuatnya teks pidato adalah sebagai berikut:

1. Mempermudahkan seseorang yang berpidato untuk menyampaikan gagasan, ide atau


informasi lainya kepada khalayak umum secara langsung.

2. Membatasi pemnyampaian informasiagar bisa lebih padat dan bisa lebih fokus sehingga bisa
menghindari penjelasan dan memaparkaninformasi yang sangat bertele-telesaat
berlangsungnya pidato.

3. Memberikan inspirasi bagi seseorang yang berpidato untuk melakukan improvisasi yang
disesuaikan dengan para pendengar dan juga kebutuhan dari pendengar.

4. Mengantisipasi terjadinya lost speechyang sering terjadi karenaseseorang yang lupa apa
yang akan disampaikanya. Hal tersebut biasanya terjadi karena orang yang akan berpidato
terkena demam panggung.

Diatas adalah tujuan atau poin dari dibuatnya teks pidato. Namun untuk orator yang sudah
mahir atau berpengalaman, Dia tidak akan membutuhkan teks pidato lagi.

Ciri Kebahasaan Teks Pidato

Didalam pembuatan teks pidato, ada beberapa ciri kebahasaan teks pidato yang harus
diperhatikan.

Dari beberapa ciri kebahsaan tersebut akan membuat naskah pidato yang dibuat akan menjadi
lebih baik dan tentu saja isi dari pidato akan lebih mudah dipahami dari pendengar.

Ciri dari kebahasaan teks pidato adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan kalimat yang aktif

2. Teks pidatio yang dibuat menggunakan kosakata yang emotif untuk mengaktifkan perasaan
dari sang audience.

3. Menggunakan kata tugas terutama untuk memberikan ajakan bagi para pendengar.

4. Teks pidato dibuat dengan emamusakn sinonim yang berfungsi untuk penekanan.

5. Menggunakan kosa kata dalam bidang ilmu.

6. Menyisipkan beberapa kata benda yang abstrak untuk menyatakan sesuatu agar pendengar
bisa menerka sendir artinya.

7. Berusaha untuk memberikan informasi yang informatif dan juga padat dan juga
menghindari penulisan atau penjelasan yang bertele-tele.

8. Memasukan beberapa referensi, teruttama dari pidato yang sifatnya ilmiah sebagai data
pendukung.

Struktur Teks Pidato


Struktur dari teks pidato adalah suatu hal yang perlu diperhatikan. Ada beberapa struktur teks
pidato yang bisa menyusun teks pidato secara utuh dan berkesinambungan.

Struktur teks pidato adalah sebagai berikut:

1. Salam Pembuka
Struktur yang pertama dari teks naskah pidato yaitu salam pembuka. Salam pembuka
terletak pada bagian awal dan menjadi pembukaan dalam suatu pidato.

Contoh dari salam pembuka naskah pidato yaitu seperti Assalamu’alaikum warahmatulahi
wabarakatuh, salam sejahtera bagi kita semua, selamat pagi, dan lain sebagainya.

2. Ucapan Penghormatan
Struktur kedua teks pidato adalah ucapan penghormatan. Ucapan penghormatan tersebut
biasanya diberikan kepada bejabat tinggi yang telah hadir dalam acara yang ada dalam
pidato tersebut.
Contohnya seperti yang dilakukan pada acara sekola, maka ada beberapa ucapan
penghormatan yang diberikan kepada kepala sekolah dan juga bapak ibu guru.

3. Ucapan Syukur
Bagian teks pidato selanjutnya adalah ucapan syukur. Bagian tersebut biasanya berisi
tentang rasa syukur karena bisa berkumpul bersama dengan para hadirin.

4. Isi Pidato
Isi dari pidato adalah bagian yang paling pentingdalam pidato. Bagian tersebut berisikan
tentang gagasan, informasi, ide atau hal lainnyayang disampaikan kepada orang yang hadir.

5. Penutup Pidato
Struktur terakhir dari pidato adalah penutup pidato. Penutup biasanya berisikan kesimpulan
dan diikuti dengan salam penutup.
BAB III
MENYUSUN TEKS CERPEN

Pengertian cerpen
Pengertian Cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa, yang mengisahkan sepenggal
kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa yang mengharukan dan menyenangkan, serta
mengandung pesan yang tidak mudah dilupakan.

Sedangkan Pengertian Cerpen Menurut Ahli, Jakob Sumardjo (2004: 10) : Cerita pendek
adalah cerita atau narasi (bukan analisa argumentatif) yang fiktif (tidak benar- benar terjadi tapi
bisa terjadi kapan saja dan di mana saja) serta relatif pendek. Dan cerita fiktif yang pendek
berdasarkan realitas tersebut hanya mengandung satu kejadian untuk satu efek bagi pembaca.

Dan menurut wikipedia Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk
prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan
karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel.
Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti
tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih
panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.

Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat
tiba pada tujuannya, dengan paralel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan munculnya novel
yang realistis, cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam
cerita-cerita karya E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov.

Ciri-ciri cerpen
Untuk membedakan Cerita Pendek (cerpen) dengan novel atau teks lainnya maka kita perlu
mengetahui ciri-cirinya, sehingga berdasarkan ciri-ciri tersebut maka kita akan lebih mudah
menganalisa sebuah teks untuk membedaakan apakah teks itu cerpen atau bukan, bahkan kita
juga akan lebih mudah memproduksi teks cerita pendek, yang koheren sesuai dengan
karakteristik teks yang akan dibuat.

Adapun ciri-ciri dari cerpen secara umum adalah sebagai berikut:

1. Panjang karangan ± 3-10 halaman (kurang dari 10.000 kata )


2. Ceritanya singkat, pendek, padat, dan berarti dan lebih pendek daripada novel.
3. Ceritanya fiktif dan rekaan
4. Penggunaan kata-katanya sangat ekonomis
5. Habis dibaca sekali duduk
6. Penokohannya sangat sederhana, singkat, dan tidak mendalam
7. Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari
8. Mengangkat masalah tunggal kehidupan pelaku
9. Tokoh-tokohnya mengalami konflik sampai pada penyelesaian
10. Penggunaan kata-katanya (khas) dan mudah dikenal masyarakat
11. Meninggalkan kesan mendalam dan efek terhadap perasaan pembaca
12. Menceritakan satu kejadian dari terjadinya perkembangan jiwa dan krisis 
13. Beralur tunggal dan lurus

Ciri atau kaidah kebahasaan cerpen


Cerpen juga karakteristiknya dapat dikenal dari bahasa yang digunakan di dalamnya, ciri bahasa
dari cerpen adalah sebagai berikut:

1. Memuat kata sifat yang mendeskripsikan pelaku seperti penampilan fisik juga kepribadian
tokoh yang diceritakan dalam cerpen, seperti misalnya sosoknya tinggi atau perawakannya
gagah, rambutnya beruban dan sifat tokoh lainnya.
2. Memuat kata keterangan untuk mendeskripsikan latar waktu tempat dan suasana, sebagai
contoh misalnya: di pagi hari yang cerah, di kebun bambu yang rimbun dengan dedaunan
dan lain sebagainya.
3. Menggunakan kalimat langsung dan juga tidak langsung untuk penulisan dalam percakapan
di dalam cerpen
4. Bisa menggunakan gaya bahasa yang bersifat konotasi seperti misalnya : pucuk langit,
memanggang bus, bajing loncat dan mulut terminal.
5. Bahasa yang digunakan  tidak baku dan tidak formal.
6. Bisa menggunakan gaya bahasa Perbandingan, pertentangan, pertautan maupun perulangan.

Struktur isi dari Cerpen


Untuk lebih memahami isi sebuah cerpen maka kita perlu mengetahui struktur isi yang
biasa dilibatkan dalam sebuah cerpen, sebagai berikut:

1. ABSTRAK: ringkasan/inti cerita, dalam cerpen abstrak ini sifatnya opsional boleh di
libatkan atau tidak, tidak jadi masalah
2. ORIENTASI: pengenalan latar cerita atau bagian pendahuluan dalam sebuah cerita, baik
pengenalan sifat tokoh tempat terjadinya peristiwa dalam cerita, maupun pengenalan
suasana dalam cerita.
3. KOMPLIKASI: bagian yang memuat masalah konflik dalam cerita,  masalah mulai timbul
karena sebab-akibat rangkaian peristiwa, kemudian sampai pada klimaks
4. EVALUASI: penurunan masalah yaitu struktur konflik yang terjadi yang mengarah pada
klimaks mulai mendapatkan penyelesaian dari konflik tersebut.
5. RESOLUSI: penyelesaian masalah yaitu struktur teks yang mengungkapkan solusi yang
dialami tokoh atau pelaku.
6. KODA: pelajaran yang bisa dipetik dari cerita oleh si pembaca, koda ini sifatnya opsional
boleh dilibatkan atau pun tidak

Unsur Intrinsik dan ektrinsik cerpen


Unsur Intrinsik adalah suatu unsur yang menyusun suatu karya sastra dari dalam yang
mewujudkan struktur sebuah karya sastra. sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang
berada diluar karya sastra yang dapat dijadikan pembentuk sebuah karya sastra.

Jadi secara singkat unsur intrinsik adalah unsur yang terdapat di dalam teks cerpen sedangkan
unsur ektrinsik adalah unsur yang terdapat diluar teks cerpen.

Unsur intrinsik cerpen


Unsur intrinsik yang menyusun suatu cerpen terdiri dari tema cerita, alur cerita atau plot, latar,
penokohan dan sudut pandang, secara lengkap dan dijelaskan sebagai berikut:
Tema cerita
Tema biasanya dalam karya sastra berisfat mengikat dan merupakan Tema merupakan suatu
gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan,
Tema disaring dari motif- motif yang terdapat dalam karya yang bersangkutan yang menentukan
hadirnya peristiwa-peristiwa, konflik, dan situasi tertentu.
Alur Cerita atau plot
Plot atau alur adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai urutan
bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi. Dengan demikian, plot merupakan perpaduan unsur-
unsur yang membangun cerita sehingga menjadi kerangka utama cerita. Plot biasanya berisi
urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab-akibat, peristiwa yang
disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain.

Penokohan
Dalam sebuah cerita pendek sering melibatkan istilah-istilah seperti tokoh dan penokohan, watak
dan perwatakan, atau karakter dan karakterisasi secara bergantian dengan menunjuk pengertian
yang hampir sama. Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan karakter tokoh-tokoh
dalam cerita. Sementara tokoh adalah orang/pelaku yang berperan dalam cerita

Penokohan sekaligus mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan, dan
bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup memberikan
gambaran yang jelas kepada pembaca. Penokohan sekaligus menunjuk pada teknik perwujudan
dan pengembangan tokoh dalam sebuah cerita.

Latar

Sebuah cerita pada hakikatnya ialah peristiwa atau kejadian yang menimpa atau dilakukan oleh
satu atau beberapa orang tokoh pada suatu waktu tertentu dan pada tempat tertentu.

Latar adalah keterangan mengenai ruang, waktu serta suasana terjadinya peristiwa-peristiwa
didalam suatu karya sastra. Atau definisi latar yang lainnya adalah unsur intrinsik pada karya
sastra yang meliputi ruang, waktu serta suasana yang terjadi pada suatu peristiwa didalam karya
sastra seperti misalnya:

1. Latar Tempat, Latar tempat mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan
dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat
dengan nama tertentu serta inisial tertentu.
2. Latar Waktu, Latar waktu berhubungan dengan masalah ” kapan ” terjadinya peristiwa-
peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah ”kapan” teersebut biasanya
dihubungkan dengan waktu
3. Latar Sosial, Latar sosial mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sosial
masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata cara kehidupan sosial
masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks serta dapat
berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan
bersikap. Selain itu latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang
bersangkutan.

Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan dirinya terhadap cerita atau dari sudut mana
pengarang memandang ceritanya. Berikut ini beberapa sudut pandang yang dapat digunakan
pengarang dalam bercerita: 

a. Sudut pandang orang pertama, sudut pandang ini biasanya menggunakan kata ganti aku
atau saya. Dalam hal ini pengarang seakan-akan terlibat dalam cerita dan bertindak sebagai
tokoh cerita.
b. Sudut pandang orang ketiga, sudut pandang ini biasanya menggunakan kata ganti orang
ketiga seperti dia, ia atau nama orang yang dijadikan sebagai titik berat cerita.
c. Sudut pandang pengamat serba tahu, Dalam hal ini pengarang bertindak seolah-olah
mengetahui segala peristiwa yang dialami tokoh dan tingkah laku tokoh.
d. Sudut pandang campuran, (sudut pandang orang pertama dan pengamat serba tahu).
Pengarang mula-mula menggunakan sudut pandang orang pertama. Selanjutnya serba tahu
dan bagian akhir kembali ke orang pertama.

Unsur Ektrinsik Cerpen


Selain unsur intrinsik di dalam sebuah cerpen juga terdapat unsur ektrinsik atau unsur -unsur
yang berada diluar karya sastra yang dapat dijadikan pembentuk sebuah karya sastra, biasanya
selalu menyangkut sebuah latar belakang, meliputi latar belakang masyarakat, nilai-nilai yang
terkandung di dalam cerpen itu sendiri dan juga latar belakang masyarakat.

Untur ektrinsik sebuah cerpen secara lengkap adalah sebagai berikut:

a. Latar belakang  masyarakat

Latar belakang masyarakat merupakan unsur yang mempengaruhi cerpen berupa faktor-
faktor di dalam lingkungan masyarakat dimana penulis berada sehingga berpengaruh
terhadap penulis itu sendiri.

Diantara latar belakang yang mempengaruhi penulis dalam menulis cerpen adalah;

1. Ideologi suatu negara, konsisi ideologi suatu negara sangat mempengarui hasil karya
sastra, diantaranya cerpen. Setiap negara yang mempunyai ideologi yang berbeda akan
melahirkan hasil karya sastra yang berbeda pula.
2. Kondisi politik suatu negara, konsisi politik suatu negara atau wilayah akan sangat
mempengaruhi hasil sebuah karya sastra, semisal cerpen. Misalnya, pergolakan konsisi
polikit dalam suatu waktu akan mempengaruhi hasil sebuah karya sastra.
3. Kondisi ekonomi suatu negara, kondisi perekonomian sebuah bangsa atau negara juga
akan ikut berpengaruh terhadap hasil dari sebuah karya sastra termasuk karya sastra
cerpen.
4. Konsisi sosial suatu negara, Selain kondisi ideologi, politik dan perekonomian suatu
negara, kondisi sosial juga akan mempengaruhi hasil sebuah karya sastra.

b. Biaografi pengarang atau latar belakang penulis

Latar belakang penulis adalah faktor-faktor yang terdapat dari dalam diri pengarang itu
sendiri yang memotivasi atau mempengaruhi penulis dalam menulis sebuah cerpen. Latar
belakang penulis terdiri dari beberapa faktor, antara lain:

1. Aliran sastra penulis, aliran sastra merupakan agama bagi seorang penulis dan setiap
penulis memiliki aliran sastra yng berbeda-beda. Hal ini sangat berpengaruh jug
terhadap gaya penulisan dan genre cerita yang biasa diusung oleh sang penulis di dalam
karya-karyanya.
2. Riwayat hidup sang penulis,  Riwayat hidup sang penulis berisi tentang biografi sang
penulis secara keseluruhan. Faktor ini akan mempengaruhi jalan pikir penulis atau sudut
pandang mereka tentang suatu cerpen yang dihasilkan dari pengalaman-pengalaman
hidup mereka. Kadang-kadang faktor ini mempengaruhi gaya bahasa dan genre khusus
seorang penulis cerpen.
3. Kondisi psikologis, Kondisi psikologis merupakan mood atau motivasi seorang penulis
ketika menulis cerita. Mood atau psikologis seorang penulis ikut mempengaruhi apa
yang ada di dalam cerita mereka, misalnya jika mereka sedang sedih atau gembira
mereka akan membuat suatu cerita sedih atau gembira pula.

c. Nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen

Unsur ektrinsik yang ke 3 yang terdapat di dalam sebuah cerpen adalah nilai-nilai yang
terkandung di dalam cerpen itu sendiri yang meliputi:

1. Nilai moral, Nilai moral adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam cerita dan
berkaitan dengan akhlak atau etika yang berlaku di dalam masyarakat. Di dalam suatu
cerpen, nilai moral bisa menjadi suatu nilai yang baik maupun nilai yang buruk.
2. Nilai budaya, Nilai budaya adalah nilai-nilai yang berkenaan dengan nilai-nilai
kebiasaan, tradisi, adat istiadat yang berlaku.
3. Nilai agama, Nilai agama adalah hal-hal yang bisa dijadikan pelajaran yang terkandung
di dalam cerpen yang berkaitan dengan ajaran agama.
4. Nilai sosial, Nilai sosial adalah nilai yang bisa dipetik dari interaksi-interaksi tokoh-
tokoh yang ada di dalam cerpen dengan tokoh lain, lingkungan dan masyarakat sekitar
tokoh.

Langkah-langkah menulis cerpen


Agar anda mampu memproduksi sebuah cerpen maka anda harus menggunakan pendekatan
khusus berupa langkah-langkah dalam menulis cerpen, sebagai berikut:

1. Observasi (pengamatan) dan menentukan tema


Melakukan observasi (pengamatan, penelitian, mengungkap pengalaman) dapat
memunculkan tema tertentu. Rumusan tema kadang-kadang membutuhkan penjabaran
melalui observasi. Jadi observasi dan tema bisa saling melengkapi. Observasi dapat
dilakukan dengan melihat suatu peristiwa, mendengar cerita orang lain, atau pengalaman
pribadi.
2. Menentukan latar , tokoh ,sudut pandang, dan konflik 
Menentukan latar,tokoh,konflik dan sudut pandang dalam cerpen yang akan ditulis
berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan.
3. Menyusun peristiwa-peristiwa
Menyusun peristiwa-peristiwa yang akan diceritakan dalam rangkaian alur yang dimainkan
dalam latar tertentu. Peristiwa-peristiwa tersebut memuat konflik yang dialami oleh tokoh
dalam cerpen.
4. Memilih kata-kata
Mengembangkan peristiwa menjadi cerpen dengan pilihan kata yang menarik. Pilihan
kata yang digunakan dapat menggunakan kata-kata dari bahasa daerah, bahasa asing ,
dan bahasa gaya remaja.
BAB IV
TEKS TANGGAPAN
Pengertian Teks Tanggapan Kritis
Teks Tanggapan Kritis merupakan teks yang berisikan kritik tajam terhadap suatu hal atau
persoalan yang mengenai kesalahan. Biasanya terjadi di saat ada debat , orang A mengkritik
orang A karena apa yang disampaikannya tidak sesuai. Dapat juga disebut dengan menganalisa
suatu pendapat. Kita harus menerima semua tanggapan yang diberikan oleh orang lain yang
memberikan pendapat. Karena setiap tanggapan yang orang lain berikan pasti ada alasan dan
bisa membuat kita menjadi lebih baik.

Ciri-ciri Teks Tanggapan Kritis


Kita perlu mengetahui ciri dari teks tanggapan kritis ini karena berfungsi agar kita bisa lebih
mudah untuk mengenali apakah teks yang kita baca merupakan teks tanggapan kritis atau bukan.
Apabila suatu teks memiliki semua ciri teks tanggapan kritis, maka teks tersebut adalah sebuah
teks tanggapan kritis. Adapun ciri-ciri teks tanggapan kritis sebagai berikut :

a. Teks ini berisikan tanggapan mengenai fenomena yang terjadi di sekitar dengan disertai
fakta dan alasan.
b. Memiliki  tiga Struktur teks yaitu : Evaluasi , Deskripsi Teks & Penegasan Ulang.
c. Mengandung kaidah kebahasaan atau disebut dengan ciri kebahasaan yang dimiliki teks
tanggapan kritis.

Struktur Teks Tanggapan Kritits


Berikut ini adalah struktur yang berurutan dari teks tanggapan kritis, sebagai berikut

a. Evaluasi, adalah bagian pertama dalam Teks Tanggapan Kritis. Pada bagian Evaluasi berisi
pernyataan umum mengenai apa yang akan disampaikan oleh penulis dalam teks.
b. Deskripsi Teks, adalah bagian adalah bagian isi dalam Teks Tanggapan Kritis. Bagian
Deskripsi Teks ini berisikan informasi mengenai data dan pendapat yang mendukung
pernyataan atau melemahkan pernyataan.
c. Penegasan Ulang, adalah bagian terakhir teks yang memuat penegasan ulang terhadap apa
yang telah dilakukan atau yang telah diputuskan.

Kaidah Kebahasaan Teks Tanggapan Kritis


a. Kalimat kompleks, yakni kalimat yang memiliki lebih dari 2 struktur dan dua verba.
b. Konjungsi, yakni kata penghubung yang menghubungkan setiap kata dan menghubungkan
setiap struktur.
c. Kata Rujukan, yakni sesuatu yang digunakan pemberi informasi (pembicara) untuk
mendukung atau memperkuat pernyataan dengan tegas. Dikenal dengan sebutan referensi.
d. Pilihan Kata, pemilihan kata yang pas dalam penggunaan dan pembuatan teks tanggapan
kritis.

Contoh Teks Tanggapan Kritis


Berikut ini adalah contoh dari teks tanggapan kritis beserta strkturnya, sebagai berikut :

Hukuman Mati Bagi Pengedar Barang Haram


Evaluasi :
Di zaman yang modern ini, peredaran narkoba semakin merajalela di negeri kita ini. Baik di
kalangan pelajar, pejabat negara maupun masyarakat. Dan yang menjadi pro dan kontra masalah
ini adalah hukuman mati bagi para pengedar dan pengguna narkoba.

Deskripsi Teks :

Dari sebagian masyarakat berpendapat bahwa mereka setuju mengenai hukuman mati bagi
pengedar dan pengguna narkoba. Banyak alasan yang membuat mereka setuju dengan hukuman
mat ini. Alasan paling utama yaitu karena narkoba dapat mempengaruhi pola pikiran pengguna
sehingga berbahaya juga bagi orang lain. Seperti menyebabkan kecelakaan karena halusinasi
pikiran dan konsentrasi yang terganggu pada pengguna.

Yang kedua, narkoba bisa merusak generasi muda bangsa. Hal itu menjadikan remaja memiliki
ahklak yang tidak baik. Sementara bangsa kita sangat memerlukan generasi yang dapat memikul
tanggung jawab negara di masa yang akan datang. Yang ketiga, narkoba bisa membuat orang
penasaran untuk mencobanya. Setelah orang tersebut mencobanya, ia akan kecanduan dan orang
yang telah kecanduan tersebut akan mempengaruhi orang lain untuk ikut dengannya. Hal inilah
yang membuat peredaran narkoba semakin luas. Yang keempat, dengan hukuman mati akan
memberikan efek jera terhadap pengedar narkoba.

Hal tersebutlah yang membuat sebagian masyarakat setuju dengan hukuman mati. Yang kelima
sebagian masyarakat menilai yang harusnya di hukum mati adalah bandarnya bukan
pengedarnya. Karena bandar itu memiliki 2 misi yakni mendapatkan keuntungan dan merusak
akhlak orang lain.

Sementara ada pula dari sebagian masyarakat lainnya yang tidak setuju dengan hukuman mati.
Ada beberapa alasan yang menjadi masyarakat tidak setuju dengan hukuman mati ini. Karena
menurut mereka masih ada hukuman lain yang lebih manusiawi dan hukuman mati merupakan
pelanggaran hak asasi manusia(HAM). Hal ini sesuai dengan yang tertera pada UUD 1945 pasal
28 A yang berbunyi: “setiap orang berhak untuk hidup dan berhak mempertahankan
kehidupannya”.

Alasan lain, hukuman mati membutuhkan biaya yang besar. Hal ini menurut mereka bisa
menghabiskan uang negara. Yang mana uang tersebut seharusnya digunanakan untuk kebutuhan
lain malah digunakan untuk hukuman mati yang tidak manusiawi.

Penegasan Ulang :
Setiap orang sudah diberikan haknya untuk hidup dan berhak mempertahankan hidupnya, namun
hidupnya malah dipergunakan untuk kerugian diri sendiri dan merugikan orang lain. Dengan
begitu, hukuman mati harus ditegaskan kembali. Mengingat dampak buruk penyalahgunaan
narkoba yang akan merusak masa depan generasi muda bangsa.

Anda mungkin juga menyukai