POKOK BAHASAN :
Abstract Kompetensi
Mahasiswa akan dapat Menganalisa Mahasiswa dapat mengevaluasi
dan Merencanakan berbagai jenis kondisi perkerasan dan menentukan
Perkerasan Jalan tebal tambahan yang diperlukan
Untuk menetapkan ketentuan di atas maka perlu dipilih waktu tahap pertama antara 25 % - 50
% dari waktu keseluruhan. Misalnya UR = 20 tahun, maka tahap I antara 5 – 10 tahun dan
tahap II antara 10 – 15 tahun.
Tentunya selain prosedur dan parameter di atas, sudah pula ditentukan parameter-parameter
lainnya yang merupakan standar yaitu FR, IPo, IPt, DDT, jenis bahan lapis perkerasan yang
akan dipilih (mulai dari lapis pondasi bawah, pondasi dan lapis permukaan) dan prinsip
perhitungan ketebalan lapis-lapis perkerasandengan cara coba-coba.
Jawab :
1) Perhitungan dan analisis lalulintas disajikan berikut :
a) Tahun-tahun yang terkait dengan pembukaan jalan adalah
2010 : pelaksanaan survei.
(akhir) 2014 : penyelesaian konstruksi.
(awal) 2015 : pembukaan jalan.
(akhir) 2020 : akhir umur rencana tahap I.
(akhir) 2035 : akhir umur rencana tahap II.
e) Nilai C untuk kondisi jalan 2 lajur adalah 0,5 untuk semua jenis kendaraan (table 7.4)
Atau nomogram 4
Sesuai data di atas pada kondisi 1,67 LER5 = 47,64 diperoleh hasil ITP5 = 6,8 sedangkan
untuk kondisi 2,5 LER15 = 380,18 diperoleh hasil ITP5+15 = 9,5.
5) Sehingga susunan perkerasan yang didapat adalah pada tahap I dibuat LPB sirtu = 10 cm,
LPA = 20 cm dan asbuton = 9,0 cm. Pada tahap II lapis asbuton ditambah setebal 19,0 cm.
D1 = 8cm D1 15 thn
Asbuton
D1 = 8cm D1 5thn
D2 = 20cm Batu Pecah CBR 100
D3 = 10 cm Sirtu CBR 50