Anda di halaman 1dari 8

MODUL PERKULIAHAN

PERENCANAAN PERKERASAN JALAN

POKOK BAHASAN :

Metode Konstruksi Bertahap


Evaluasi Konstruksi Eksisting
Parameter
Penentuan Tebal Tambahan

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Teknik Sipil 9-10 11015 H.M. Isradi, ST, MT

Abstract Kompetensi
Mahasiswa akan dapat Menganalisa Mahasiswa dapat mengevaluasi
dan Merencanakan berbagai jenis kondisi perkerasan dan menentukan
Perkerasan Jalan tebal tambahan yang diperlukan

2017 Perencanaan Perkerasan Jalan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


1 H.M. Isradi, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
10.1 Perhitungan Struktur Perkerasan Konstruksi Bertahap
Metode perencanaan konstruksi bertahap didasarkan atas konsep “sisa umur”.
Perkerasan berikutnya direncanakan sebelum perkerasan pertama mencapai keseluruhan
masa “fatique”. Untuk itu, tahap kedua diterapkan bila jumlah kerusakan (cummulative damage)
pada tahap pertama mencapai ± 60 %. Dengan demikian sisa umur tahap pertama tinggal
±40%

Untuk menetapkan ketentuan di atas maka perlu dipilih waktu tahap pertama antara 25 % - 50
% dari waktu keseluruhan. Misalnya UR = 20 tahun, maka tahap I antara 5 – 10 tahun dan
tahap II antara 10 – 15 tahun.

2017 Perencanaan Perkerasan Jalan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 H.M. Isradi, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Perumusan konsep sisa umur ini dapat diuraikan sebagai berikut :
 Jika pada akhir tahap I tidak ada sisa umur (sudah mencapai fatique, misalnya timbul retak),
maka tebal perkerasan tahap I didapat dengan memasukkan lalulintas sebesar LER1.
 Jika pada akhir tahap II diinginkan adanya sisa umur ± 40 % maka perkerasan tahap I perlu
ditebalkan dengan memasukkan lalulintas sebesar 𝛾LER1.
 Dengan anggapan sisa umur linear dengan sisa lalulintas maka :
𝛾 LER1 = LER1 + 0,4 LER1.
diperoleh 𝛾 = 1,67.
 Jika pada akhir tahap I tidak ada sisa umur maka tebal perkerasan tahap II didapat dengan
memasukkan lalulintas sebesar LER2.
 Tebal perkerasan tahap I + II didapat dengan memasukkan lalulintas sebesar y LER2.
Karena 60 % y LER2 sudah dipakai pada tahap I maka
y LER2 = 0,6 LER2 + LER2.
diperoleh y = 2,5.
 Tebal perkerasan tahap II diperoleh dengan mengurangkan tebal perkerasan tahap I + II
(lalulintas y LER2)terhadap tebal perkerasan I (1alulintas 𝛾 LER1).
 Dengan demikian pada taliap II diperkirakan ITP2 dengan rumus :
ITP2 = ITP – ITP1
ITP didapat dari LER = 2,5 LER2, sedangkan ITP1 didapat dari LER = 1,67 LER1.

Tentunya selain prosedur dan parameter di atas, sudah pula ditentukan parameter-parameter
lainnya yang merupakan standar yaitu FR, IPo, IPt, DDT, jenis bahan lapis perkerasan yang
akan dipilih (mulai dari lapis pondasi bawah, pondasi dan lapis permukaan) dan prinsip
perhitungan ketebalan lapis-lapis perkerasandengan cara coba-coba.

Untuk memudahkan pemahaman terhadap langkah-langkah perhitungan di atasmaka akan


disajikan contoh perhitungan struktur perkerasan dengan cara konstruksi bertahap sebagai
berikut.

2017 Perencanaan Perkerasan Jalan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 H.M. Isradi, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Contoh :
1) Parameter FR = 1, IPo = 3,9, IPt = 2,0.
2) Tanah dasar memiliki nilai CBR lapangan = 3,4%.
3) Umur rencana 5 tahun dan 15 tahun.
4) Faktor pertumbuhan lalulintas (i) = 5 %.
5) Jalan 2 lajur dan akan dibuka pada tahun 2015.
6) Bahan lapis keras yang akan digunakan adalah :
a) LPB pasir batu(sirtu)dengan a1=0,12 dengan tebal minimum l0cm.
b) Nilai LPA batu pecah dengan a2=0,14 dengan tebal minmum 20 cm.
c) Lapis permukaan asbuton dengan a3 = 0,35.
d) Data LHR pada tahun 2010 adalah
kendaraan ringan 2 ton = 1100 kendaraan,
bus 8 ton = 330 kendaraan dan
truk 2 as 13 ton = 60 kendaraan.
truk 3 as 20 ton = 35 kendaraan

Jawab :
1) Perhitungan dan analisis lalulintas disajikan berikut :
a) Tahun-tahun yang terkait dengan pembukaan jalan adalah
 2010 : pelaksanaan survei.
 (akhir) 2014 : penyelesaian konstruksi.
 (awal) 2015 : pembukaan jalan.
 (akhir) 2020 : akhir umur rencana tahap I.
 (akhir) 2035 : akhir umur rencana tahap II.

2017 Perencanaan Perkerasan Jalan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 H.M. Isradi, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
b) Perkiraan LHR akhir tahun 2014 atau awal tahun 2015 adalah
 untuk mobil penumpang LHRmp4 = 1100 (1 + 0,05)4 = 1337 kendaraan.
 untuk bus LHRb4= 330 (1 + 0,05)4= 401 kendaraan.
 untuk truk 2 as LHRt4= 60 (1 + 0,05)4= 73 kendaraan.
 untuk truk 3 as LHRt4= 35 (1 + 0,05)4= 43 kendaraan.

c) Perkiraan LHR tahun 2020 adalah


 untuk mobil penumpang LHRmp5 = 1337 (1 + 0,05)5 = 1706 kendaraan.
 untuk bus LHRb5 = 401 (1 + 0,05)5 = 512 kendaraan.
 untuk truk 2 as LHRt5 = 73 (1 + 0,05)5 = 93 kendaraan.
 untuk truk 3 as LHRt5 = 43 (1 + 0,05)5 = 55 kendaraan.

d) Perkiraan LHR tahun 2035 adalah :


 untuk mobil penumpang LHRmp20 = 1337 (1 + 0,05)20 = 3547 kendaraan.
 untuk bus LHRb20 = 401 (1 + 0,05)20= 1064 kendaraan.
 untuk truk 2 as LHRt20 = 73 (1 + 0,05)20 = 194 kendaraan.
 untuk truk 3 as LHRt20 = 43 (1 + 0,05)20 = 114 kendaraan.

e) Nilai C untuk kondisi jalan 2 lajur adalah 0,5 untuk semua jenis kendaraan (table 7.4)

f) Nilai ekivalen (E) untuk masing-masing jenis kendaraan adalah :


Mobil Penumpang = 0,0002 + 0,0002 = 0,0004
Bus = 0,0183 + 0,1410 = 0,1593
Truk 2As 13ton = 0,1410 + 0,9238 = 1,0648
Truk 2As 20ton = 0,2923 + 0,7452 = 1,0375
g) Nilai LEP adalah :
 untuk mobil penumpang LEPmp =1337 × 0,5 × 0,0004 = 0,267 sumbu tunggal/hari.
 untuk bus LEPb = 401 × 0,5 × 0,1593 = 37,61 sumbu tunggal/hari.
 untuk truk 2 as LEPt = 73 × 0,5 × 1,0648 = 7,94 sumbu tunggal/hari.
 untuk truk 3 as LEPt = 43 × 0,5 × 0,0375 = 4,26 sumbu tunggal/hari.
 LEPtotal = LEPmp + LEPb + LEPt + LEPg = 50,08 sumbu tunggal/hari.

2017 Perencanaan Perkerasan Jalan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 H.M. Isradi, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
h) Nilai LEA untuk tahun ke 5 (2020) adalah :
 untuk mobil penumpang LEAmp5 = 1706 × 0,5 × 0,0004 = 0,34 sumbu tunggal/hari.
15tahun= (0,71)
 untuk bus LEAb5= 512 × 0,5 × 0,1593 = 48,03 sumbu tunggal/hari.  15 thn = (99,8)
 untuk truk LEAt15 = 93 × 0,5 × 1,0648 = 10,11 sumbu tunggal/hari. 15thn = (21,09)
 untuk truk LEAt15 = 55 × 0,5 × 1,0375 = 5,45 sumbu tunggal/hari.  15thn=(11,23)
 LEA5 = LEAmp5 + LEAb5 + LEAt5 = 63,93 sumbu tunggal/hari.
 LEA15 = 132,83 sumbu tunggal/hari
i) Nilai LET5 = ½ (LEP + LEA5) = 57,05 sumbu tunggal/hari, sedangkan Nilai LET15 = ½
(LEA5 + LEA15) = 101,38 sumbu tunggal/hari
j) Nilai LER5 = LET5 × (UR/10) = 57,05 × (5/10) = 28,53 sumbu tunggal/hari, sehingga 1,67
LER5 = 47,64.
Nilai LER15 = LET15 × (UR/10) = 101,38 × (15/10) = 152,07 sumbu tunggal/hari,
sehingga 2,5 LER15 = 380,18.
2) Nilai CBR lapangan tanah dasar = 3,4 %, sehingga menurut rumus diperoleh nilai
DDT = 4,3 log CBR +1,7 = 3,98.
3) Nilai ITP dicari menurut menurut rumus
log(LER × 3650)
IPo − IPt
ITP log 1
4,2 − 1,5
= 9,36 log ( + 1) − 0,20 + + log + 0,372(DDT − 3)
2,54 1094 FR
0,4 + 5,19
ITP
( + 1)
2,54

Atau nomogram 4
Sesuai data di atas pada kondisi 1,67 LER5 = 47,64 diperoleh hasil ITP5 = 6,8 sedangkan
untuk kondisi 2,5 LER15 = 380,18 diperoleh hasil ITP5+15 = 9,5.

4) Selanjutnya digunakan rumus yaitu :


ITP = aID1 + a2D2 + a3D3
Untuk ITP5 diperoleh
6,8 = 0,35D1 + 0,14 D2 + 0,12 D3
Dalam hal ini akan dicoba kemungkinan memaksimalkan lapis pemukaan sehingga
diperoleh
6,8=0,35 D1 + 0,14 × 20+ 0,12 × 10

2017 Perencanaan Perkerasan Jalan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 H.M. Isradi, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
6,8 = 0,35 × D1 + 2,8 + 1,2
Sehingga diperoleh nilai D1 = 8cm
Untuk ITP5+15 diperoleh
9,5 = 0,35 D1 + 0,14 D2 + 0,12 D3
9,5 =0,35 D1 + 0,14 × 20+ 0,12 × 10
9,5 = 0,35 × D1 + 2,8 + 1,2
Sehingga diperoleh nilai D1 = 15,7  16cm

5) Sehingga susunan perkerasan yang didapat adalah pada tahap I dibuat LPB sirtu = 10 cm,
LPA = 20 cm dan asbuton = 9,0 cm. Pada tahap II lapis asbuton ditambah setebal 19,0 cm.

D1 = 8cm D1 15 thn
Asbuton
D1 = 8cm D1 5thn
D2 = 20cm Batu Pecah CBR 100
D3 = 10 cm Sirtu CBR 50

2017 Perencanaan Perkerasan Jalan Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 H.M. Isradi, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
2017 Perencanaan Perkerasan Jalan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 H.M. Isradi, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai