Anda di halaman 1dari 4

Konfigurasi Wimax

Konfigurasi Generasi WiMAX


Secara umum konfigurasi WiMAX dibagi menjadi 3 bagian yaitu SS, BS dan transport
site (bagian backend). Untuk SS terletak di lingkungan pelanggan (bisa fixed atau mobile / portable).
Sedangkan BS biasanya satu lokasi dengan jaringan operator (jaringan IP / internet atau jaringan
TDM / PSTN)। Untuk memperjelas dari konfigurasi dimaksud, pada gambar 4.15 di bawah ini
merupakan konfigurasi generik dari WiMAX.

Gambar 4.15 Konfigurasi Generik WiMAX

Tipe dari beberapa interface pada WiMAX diberikan pada table 4.1
Tabel 4.1 Tipe Interface Pada Konfigurasi WiMAX

Topologi jaringan WiMAX


Topologi jaringan WiMAX dapat dibagi dalam 2 kategori besar, yaitu Point to Multi
Point (PMP) dan Point to Point (P2P) serta dapat dikembangkan menjadi jaringan berbentuk mesh.
Pada topologi mesh, BS digunakan sebagai interface ke core network, sementara untuk menjangkau
pelanggan yang berada di luar jangkauan suatu BS, terminal pelanggan atau CPE dapat bertindak
sebagai router ataurepeater bagi terminal pelanggan lainnya. Tentunya terminal pelanggan di sini
akan menjadi lebih kompleks karena harus dilengkapi dengan kemampuan routing. Melalui cara ini
akan diperoleh penambahan coverage jaringan secara signifikan. Namun dalam
pengembangannya, topologi mesh merupakan topologi optional yang berarti tidak harus diadopsi
dalam sistem WiMAX.

Topologi PMP
Topologi PMP biasanya digunakan untuk melayani akses langsung ke pelanggan. Dalam
topologi ini BS WiMAX digunakan menghandle beberapa SS. Kemampuan dari
jumlah subscribertergantung dari tipe QoS yang ditawarkan oleh operator. Ketika tiap SS
mendapatkan bandwidth yang cukup besar, maka dapat disimpulkan bahwa kapasitas
jumlah user juga akan semakin berkurang dan sebaliknya bila bandwidth yang dialokasikan semakin
sedikit, maka kapasitasnya akan semakin besar. Topologi PMP dapat dilihat pada Gambar 4.16.

Gambar 4.16 Topologi Point to Multipoint

Topologi P2P
Topologi P2P dapat digunakan untuk backhaul maupun dapat juga digunakan untuk
komunikasi antara BS WiMAX dengan singleSS. Gambar 4.17 berikut mengilustrasikan WiMAX
sebagai backhauldan sekaligus untuk mengcover single SS.

Gambar 4।17 Topologi Point to Point

Topologi Pengembangan
Topologi pengembangan yang dimaksud di sini, merupakan varian dari topologi dasar point to
point dan point to multipoint. Dengan kedua topologi di atas WiMAX dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi berbagai topologi seperti Mesh maupun gabungan atau integrasi antara point to
point dan point to multipoint.
Ilustrasi konfigurasi Mesh dapat dilihat pada Gambar 4.18.

Gambar 4.18 Topologi Mesh (ETSI TR 101 856)


Dalam implementasi di lapangan, topologi jaringan PMP adalah yang paling banyak diadopsi karena
lebih sfisien dibandingkan P2P. Atau bisa juga topologi gabungan mengingat kemampuan WiMAX
yang dapat mentransmisikan bandwidth sampai 70 Mbps.
Gambar 4.19 memperlihatkan konfigurasi jaringan yang menggunakan kombinasi antara topologi
PMP yaitu dari sisi BS ke CPE. Sementara topologi P2P digunakan untuk menghubungkan BS ke
jaringan transport atau backhaul.
Gambar 4.19 Kombinasi topologi PMP dan PTP

Aliran Trafik pada WiMAX


Teknologi WiMAX dapat meng-cover area sekitar 50 kilometer, dimana ratusan pengguna
akan di-share sinyal dan kanal untuk mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 155 Mbps.
Aspek keamanan merupakan aspek yang sangat penting.
Sistem pengamanan data dilakukan pada layer physical(PHY) dan data link layer (MAC)
dalam suatu arsitektur jaringan tepatnya pada BS untuk didistribusikan ke wilayah sekelilingnya dan
SS untuk komunikasi P2P. BS dihubungkan secara langsung dengan jaringan umum (public
network).
Aliran trafik pada WiMAX terdiri atas 3 bagian, yaitu :
1. Pelanggan mengirimkan data dengan kecepatan 2-155 Mbps dari SS ke BS.
2. BS akan menerima sinyal dari berbagai pelanggan dan mengirimkan pesan melalui wireless atau kabel
ke switching center melalui protocol IEEE 802.16.
3. Switching center akan mengirimkan pesan ke internet service provider (ISP) atau public switched telepon
network (PSTN).
Aliran trafik pada WiMAX data digambarkan pada gambar 4.20.

Gambar 4।20 Aliran trafik pada WiMAX


Pada Gambar 4.20 terlihat laptop dan desktop personal computer(PC) berfungsi sebagai SS, tower
antenna beserta perangkatnya sebagai BS dan switching center sebagai pengatur pilihan koneksi ke
ISP.
Teknologi yang digunakan untuk komunikasi antara SS dan BS adalah teknologi TDMA.
Untuk menjamin confidentiality(kerahasiaan) data pada pengguna, maka pengiriman / penerimaan
data dari SS dan BS dienkripsi menggunakan X.509 yang disertifikasi oleh RSA. Ancaman yang
umum pada pengguna menggunakan teknologi WiMAX adalah :
1. Pencurian sinyal atau layanan.
2. Pencurian data user, dan
3. Cloning
Pada standar IEEE 802.16 digunakan metode untuk meningkatkan keamanan
berupa authentication, authorization danencription. Authentication yang digunakan pada SS adalah
X.509 dengan RSA Publik Key Cryptograpy Standard (PKCS).
Authentication dan authorization pada SS menggunakan X.509 dengan kunci publik
digunakan untuk mengidentifikasi informasi, misalnya UserID, SS’s name dan lain sebagainya.
Informasi ini akan terus diidentifikasi selama komunikasi antara SS dan BS masih berlangsung.
Encryption yang digunakan dalam standar IEEE 802.16 adalah 56-bit DES pada mode cyclic
block chaining (CBC), dimana kesalahan yang terjadi pada cypertext tidak dipropagasikan
kedalamplaintext dengan menerapkan algoritma multiple encryption.

Anda mungkin juga menyukai