Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
Pneumonia merupakan penyebab 1 dari 5 kematian anak berusia dibawah 5 tahun
(balita) di dunia dengan tingkat mortalitas lebih dari dua juta anak per tahunnya.1
Anak dengan pneumonia dapat memiliki gejala yang beragam tergantung faktor
resiko, umur, dan etiologi dari infeksinya, namun 7-13% dari seluruh kasus
pneumonia-masyarakat (community-acquired pneumonia) mengancam nyawa dan
membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Penyakit yang secara spesifik menyerang jaringan parenkim paru ini
umum ditemukan di praktik klinik sehari-hari dan biasanya dapat didiagnosis
secara klinis dengan adanya takipnea (napas cepat), demam, dan batuk.
Pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium dan radiologi memiliki
peran dalam mempertegas diagnosis pneumonia, dan memberikan gambaran
terhadap lokasi infeksi dan kemungkinan dari penyebabnya. Membedakan
pneumonia bakterial dengan viral sangat sulit, namun terdapat literatur yang yang
memberikan pedoman bahwa pneumonia bakterial awitannya cepat, batuknya
produktif, pasien tampak toksik, leukositosis, dan terdapat perubahan nyata pada
pemeriksaan radiologis.
Pneumonia tetap merupakan penyebab kematian anak paling utama di
dunia, meskipun telah tersedia intervensi yang sederhana, aman, efektif, dan tidak
mahal untuk menanggulangi pneumonia.Antibiotik sebagai pengobatan yang
direkomendasikan menjangkau sangat sedikit anak yaitu kurang dari 20% anak
yang terdiagnosis dengan pneumonia.
Laporan kasus ini memaparkan seorang anak laki-laki berusia 2 tahun 11
bulan yang mengalami bronkopneumonia.

1
LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS

A. Identitas Pasien
Nama : An. F
Umur : 2 tahun, 11 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Pangkalan RT 01/RW 01 Bogor-Jawa Barat
No. CM : 478xxx
Tanggal masuk : 04 Januari 2018
Bangsal : Ade Irma Suryani

B. Identitas Orang Tua Pasien

Nama Ayah : Tn. H


Umur : 24 tahun
Pendidikan :-
Pekerjaan : Karyawan Pabrik

Nama Ibu : Ny. I


Umur : 30 tahun
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

2
II. ANAMNESIS (Alloanamnesis)

Alloanamnesis dilakukan dengan ibu pasien di Bangsal Ade Irma Suryani


BLUD RS Sekarwangi pada tanggal 05 Januari 2018

Keluhan utama: Sesak napas


Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke IGD BLUD RS Sekarwangi diantar oleh orang tuanya
dengan keluhan sesak napas sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, ibu
pasien mengatakan sesak napas ini timbulnya secara tiba-tiba dan semakin
memberat. Sesak napas tersebut tidak berhubungan dengan aktivitas, sesak
berlangsung terus menerus dan dirasakan saat posisi pasien duduk maupun
berbaring. Keluhan sesak napas tidak disertai dengan bunyi “ngik-ngik”
Sejak 3 hari SMRS pasien mengalami batuk sesekali pasien tidur
sambil digendong karena tidak nyaman saat berbaring. Batuk dirasakan
berdahak tanpa disertai darah dan dahak sulit sekali dikeluarkan berlangsung
terus menerus dan disela – sela batuk berbunyi “grok – grok”.
Sejak 2 hari SMRS pasien juga mengalami demam, demamnya ini
timbul secara mendadak dengan suhu yang naik turun. Demam tidak disertai
mimisan ataupun keluhan bercak merah pada kulit . Riwayat kejang saat
demam dan penurunan kesadaran disangkal. Orang tua pasien mengatakan
pasien rewel. Kemudian orang tua pasien memutuskan membawa pasien
berobat ke puskesmas dan diberi obat penurun panas yaitu paracetamol dan
obat batuk namun ibu pasien tidak mengingat nama obatnya, setelah
mengkonsumi obat tersbut tidak ada perbaikan karena itu ibu pasien
memutuskan membawa pasien berobat ke rumah sakit.

3
Riwayat Penyakit Dahulu :

 Sebelumnya pasien memiliki keluhan yang sama seperti yang dirasakan


sekarang sejak berusi 4 bulan
 Riwayat minum obat selama 6 bulan disangkal ibu pasien.

Riwayat Penyakit Keluarga dan Lingkungan :


 Riwayat keluarga tidak diketahui karena pasien merupakan anak angkat
 Di lingkungan tempat tinggal pasien ada yang merasakan keluhan batuk-
batuk terus menerus yaitu bibi pasien yang tinggal disebelah kontrakannya
yang sering berkontak dengan pasien

Riwayat Psikososial:
Pasien tinggal di rumah bersama kedua orang tua angkatnya di sebuah rumah
kontrakan, dengan 1 kamar mandi diluar yang digunakan bersama-sama
dengan penghuni kontrakan lainnya, dan 1 dapur. Pasien merupakan anak
angkat yang dirawat sejak lahir, orang tua kandung pasien tidak pernah
merawat pasien sejak lahir.

Ayah angkat pasien adalah seorang perokok yang sering merokok di dalam
rumahnya.

Riwayat pengobatan:

Ibu pasien mengatakan pasien sudah pernah dirawat sebanyak 5 kali, pertama
kali saat pasien berusia 5 bulan, kedua saat pasien berusia 8 bulan, ketiga saat
pasien berusia 1 tahun, keempat saat pasien berusia 1 tahun 8 bulan. Pada
keluhan yang sekarang pasien sudah mengkonsumsi obat paracetamol sebagai
penurun demam dan obat batuk namun keluhannya tidak membaik.

Riwayat Alegri:
Ibu pasien mengatakan pasien tidak memiliki alergi terhadap obat-obatan,

4
makanan, cuaca dll

Riwayat Kehamilan:
 Pemeriksaan selama kehamilan : tidak diketahui
 Penyakit selama kehamilan : tidak diketahui
 Obat diminum selama kehamilan : tidak diketahui

Riwayat Persalinan:
 Persalinan : Lahir spontan di Bidan
 Usia dalam kandungan : 39 minggu
 Berat badan lahir : 3500 gram
 Panjang badan :-

Riwayat Imunisasi:
Pasien hanya pernah diimuniasi polio saat lahir

Riwayat Makan dan Minum Anak:


0 bulan -6 bulan : susu formula
6 bulan - 9 bulan : susu formula + makanan saring
9 bulan - 1 tahun : susu formula + makanan kasar
1 tahun - sekarang : susu formula + makanan biasa yang dikonsumsi
anggota keluarga lainnya
Pasien tidak pernah mengkonsumsi ASI

5
II. PEMERIKSAAN FISIK ( 05 Januari 2018)

Status Generalis
Keadaan umum Tampak sakit sedang
Kesadaran Compos mentis
TANDA-TANDA VITAL
Suhu 37,9˚C
Pernafasan 36 x/menit
Nadi 136 x/menit
STATUS GENERALISATA
Kepala Microcphal
Mata Konjunctiva anemis (-/-)
Sklera ikterik (-/-)
Hidung Sekret/darah (-)
Napas cuping hidung (+)
Mulut Faring & tonsil hiperemis (-)
Tonsil T0/T0
Telinga Sekret/darah (-)
Leher Pembesaran KGB (-)
Dada: Inspeksi :
Paru Dinding dada simetris +/+
Retraksi suprasternal +/+
Palpasi :
Nyeri tekan (-)
Perkusi :
Tidak dilakukan
Auskultasi :
Krepitasi +/+
Vesikuler

6
Wheezing -/-
Ronkhi +/+

Inspeksi :
Jantung Ictus cordis tidak terlihat
Papula (-), purpura (-), ekimosis (-),
spider naevi (-), vena kolateral (-),
massa (-)
Palpasi :
Ictus cordis tidak teraba
Perkusi :
Batas jantung kiri pada mid klavikula
sinistra.
Batas jantung kanan pada linea
parasternalis dextra.
Auskultasi :
Bunyi jantung I & II reguler tidak ada
suara tambahan.
Abdomen Inspeksi :
Distensi abdomen (-)
Auskultasi :
Bising usus (-)
Perkusi :
Timpani di kuadran abdomen (-)
Palpasi :
Nyeri epigastrium
Ektremitas Superior dan inferior: syndactili
Akral hangat
edema (-)

7
bekas luka (-)
CRT < 2”

8
III. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tanggal 04/01/2018

 Hematologi

 Pemeriksaan X Foto Thorax AP

Hasil Diagnosis: Tidak tampak cardiomegaly


Bronkopneumonia

9
Pemeriksaan Khusus
Data Antropometri
Berat Badan : 12 kg
Panjang Badan badan : 84 cm
Lingkar Lengan Atas : 12 cm
Lingkar Dada : 54 cm
Lingkar Kepala : 45 cm
Lingkar Perut : 52 cm

IV. RESUME
Seorang anak perempuan berusia 2 tahun 11 bulan datang ke IGD BLUD RS
Sekarwangi dengan keluhan sesak napas sejak 1 hari sebelum masuk rumah
sakit, ibu pasien mengatakan sesak napas ini timbulnya secara tiba-tiba dan
semakin memberat. Sejak 3 hari SMRS pasien mengalami batuk sesekali
pasien tidur sambil digendong karena tidak nyaman saat berbaring. Batuk
dirasakan berdahak tanpa disertai darah dan dahak sulit sekali dikeluarkan
berlangsung terus menerus dan disela – sela batuk berbunyi “grok – grok”.
Sejak 2 hari SMRS pasien juga mengalami demam, demamnya ini timbul
secara mendadak dengan suhu yang naik turun, sudah diberi obat penurun
panas yaitu paracetamol namun panas belum juga turun.
Pada pemeriksaan didapatkan pasien terlihat sakit sedang,
kesadaran compos mentis, tanda-tanda vital: Nadi: 136 x/menit, RR: 38
x/menit, Suhu: 37,9o C, pada pemeriksaan fisik didapatkan kepala
microcephal, pada ekstremitas inferior dan superior adanya napas cuping
hidung (+), retraksi suprasternal (+) dan krepitasi (+/+)
Pada pemeriksaan penunjang foto rontgen, didapatkan hasil
bronkopneumonia.

10
V. DIAGNOSIS
Bronkopneumonia + Kongenital syndrome

VI. TERAPI
Medikamentosa
D5 ½ NS 25 cc/jam
Ampicilin 4 x 300 IV
Combivent 1 res + NACL 3 cc/6 jam
Paracetamol syr 3x120 mg jika suhu ≥ 38 o C

Nonmedikamentosa
1. Jauhkan anak dari asap rokok, dipastikan ayahnya tidak merokok.
2. Menjaga kebersihan rumah, dan rumah berventilasi
3. Jika di keluarga ada yang batuk, menggunakan masker, dan alat makan di
sendirikan.
4. Tirah baring dan istirahat cukup.
5. Meminumkan obat penurun panas jika anak demam

11
IX. FOLLOW UP
Perawatan S O A P
05 Januari 2018 Sesak CM: Compos Bronkopneum  D5 ½ 25
sejak 1 mentis onia + cc/jam
hari , Kongenital  Ampicilin
Nadi: 136 4x300 IV
batuk, syndrome
demam x/menit  Gentamicin
2x30 IV
RR: 37 x/menit
 Nebu
Suhu: 38, 3o C combivent +
Nacl
 Metil
Microchepal (+) Prednisolon
syndactili, napas 3x8 mg iv
 PCT 3x120
cuping hidung
mg jika T ≥
(+), retraksi 38o C
substernal (+)
krepitasi (+/+),
Rhonki (+/+)
06 Januari 2018 Sesak CM: Compos Bronkopneum  Rontgen
sejak 1 mentis oni + thorax
hari , Kongenital  O2 1 tpn
Nadi: 120  D5 ½ 25
batuk syndrome
x/menit cc/jam
 Ampicilin
RR: 42 x/menit
4x300 IV
Suhu: 37, 6o C  Gentamicin
2x30 IV
 Nebu
Microchepal (+) combivent +
syndactili, napas Nacl 3 cc/6
jam
cuping hidung
 Metil
(+), retraksi Prednisolon
substernal (+) 3x8 mg iv
 PCT 3x120
krepitasi (+/+), mg jika T ≥

12
rhonki (+/+) 38o C

07 Januari 2018 Sesak CM: Compos Bronkopneum  O2 1 tpn


sejak 1 mentis oni +  D5 ½ 25
hari , Kongenital cc/jam
Nadi: 120  Ampicilin
batuk syndrome
x/menit 4x300 IV
 Gentamicin
RR: 42 x/menit
2x30 IV
Suhu: 37, 6o C  Nebu
combivent +
Nacl 3 cc/6
Microchepal (+) jam
syndactili, napas  Metil
Prednisolon
cuping hidung
3x8 mg iv
(+), retraksi  PCT 3x120
substernal (+) mg jika T ≥
38o C
krepitasi (+/+),
 fisioterapi
rhonki (+/+)
Foto Rontgen:
Bronkopneumon
i
08 Januari 2018 Sesak CM: Compos Bronkopneum  O2 1 tpn
sejak 1 oni +  D5 ½ 25
mentis
hari , Kongenital cc/jam
Nadi: 120  Ampicilin
batuk syndrome
x/menit 4x300 IV
 Gentamicin
RR: 42 x/menit
2x30 IV
Suhu: 37, 6o C  Nebu
combivent +
Nacl 3 cc/6
Microchepal (+) jam
syndactili, napas  Metil
Prednisolon
cuping hidung
3x8 mg iv

13
(+), retraksi  PCT 3x120
substernal (+) mg jika T ≥
38o C
krepitasi (+/+),  fisioterapi
rhonki (+/+)
Foto Rontgen:
Bronkopneumi

14

Anda mungkin juga menyukai