PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
2
Pasal 2
Pasal 3
(2) Contoh anggaran dasar pendirian BHPP sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c tercantum dalam Lampiran I Peraturan Menteri ini.
3
Pasal 4
(2) Contoh anggaran dasar pendirian BHPPD sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf d tercantum dalam Lampiran II Peraturan Menteri ini.
Pasal 5
4
d. Akta notaris tersebut disampaikan oleh notaris kepada Menteri melalui
Biro Hukum dan Organisasi untuk memperoleh pengesahan;
e. Status sebagai BHPM berlaku mulai tanggal akta notaris tentang
pendirian BHPM disahkan oleh Menteri;
f. BHPM berwenang menyelenggarakan kegiatan pendidikan setelah
mendapat ijin operasional penyelenggaraan pendidikan dari gubernur
atau bupati/walikota berdasarkan pemenuhan persyaratan
penyelenggaraan pendidikan yang ditetapkan oleh Menteri.
Pasal 6
Studi kelayakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a, Pasal 4
ayat (1) huruf a, dan Pasal 5 ayat (1) huruf a paling sedikit berisi tentang:
a. Latar belakang dan tujuan pendirian;
b. Bentuk dan nama sekolah/madrasah;
c. Kebutuhan masyarakat terhadap lulusan;
d. Prospek minat siswa;
e. Kurikulum;
f. Tata kelola yang dapat mewujudkan prinsip nirlaba, manajemen berbasis
sekolah/madrasah, akuntabilitas, transparansi, layanan prima, akses yang
berkeadilan, keberagaman, keberlanjutan, dan partisipasi atas tanggung
jawab negara yang paling sedikit meliputi:
1) Susunan organisasi;
2) Sumber daya manusia serta pengembangannya;
3) Sumber dana untuk pembiayaan selama 5 (lima) tahun yang meliputi
biaya investasi, biaya operasional, beasiswa, dan bantuan biaya
pendidikan;
4) Sistem pengelolaan keuangan;
5) Sarana dan prasarana (lahan, ruang belajar, ruang guru, ruang
laboratorium/bengkel/studio, ruang kantor) serta rencana
pengembangannya;
6) Daya tampung siswa dalam 5 (lima) tahun mendatang;
g. Sistem penjaminan mutu pendidikan yang akan diterapkan, paling sedikit
meliputi:
1) kebijakan sistem penjaminan mutu;
2) manual sistem penjaminan mutu;
3) standar dalam sistem penjaminan mutu; dan
4) dokumen yang digunakan dalam sistem penjaminan mutu.
5
Pasal 7
Pasal 8
6
b. Rencana perubahan sekolah/madrasah menjadi BHPPD sebagaimana
dimaksud pada huruf a disampaikan kepada dinas yang tugas dan
tanggungjawabnya di bidang pendidikan;
c. Dinas yang tugas dan tanggungjawabnya di bidang pendidikan
menyampaikan rencana perubahan sekolah/madrasah menjadi BHPPD
kepada gubernur atau bupati/walikota melalui biro/bagian hukum;
d. Biro/bagian Hukum bersama dinas yang tugas dan tanggungjawabnya di
bidang pendidikan menelaah rancangan peraturan gubernur atau
bupati/walikota yang berisi perubahan satuan pendidikan menjadi
BHPPD;
j. Gubernur atau bupati/walikota melakukan koordinasi bersama instansi
terkait mengenai pemisahan dan pengalihan kekayaan daerah sebagai
kekayaan awal BHPPD, kelembagaan, serta status kepegawaian;
e. Status sebagai BHPPD berlaku mulai tanggal peraturan gubernur atau
bupati/walikota tentang pendirian BHPPD ditetapkan oleh gubernur atau
bupati/walikota.
Pasal 9
7
Pasal 10
Pasal 11
8
c. Apabila rancangan perubahan akta pendirian/anggaran dasar disetujui,
penyelenggara mengubah akta pendirian di hadapan notaris atau pejabat
yang berwenang membuat aktanya;
d. Perubahan akta pendirian/anggaran dasar yayasan tersebut
diberitahukan oleh notaris kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia, dan perubahan akta pendirian/anggaran dasar badan hukum
lain selain yayasan diberitahukan oleh notaris atau pejabat yang
berwenang membuat aktanya kepada menteri yang berwenang atas
badan hukum tersebut;
e. Fotokopi sesuai asli surat tanda penerimaan pemberitahuan tentang
perubahan akta pendirian/anggaran dasar yayasan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia, dan fotokopi sesuai asli surat tanda penerimaan
pemberitahuan tentang perubahan akta pendirian/anggaran dasar badan
hukum lain selain yayasan atau perkumpulan dari Menteri yang
berwenang atas badan hukum lain selain yayasan tersebut disampaikan
oleh notaris atau pejabat yang berwenang membuat aktanya kepada
Menteri melalui Biro Hukum dan Organisasi.
Pasal 12
9
Pasal 13
Pasal 14
10
(2) Mekanisme perubahan anggaran dasar BHP Penyelenggara adalah sebagai
berikut:
a. Organ representasi pemangku kepentingan menyusun rancangan akta
perubahan anggaran dasar, khusus bagian tata kelola BHP
Penyelenggara yang akan diubah terlebih dahulu dikonsultasikan dengan
notaris atau pejabat yang berwenang membuat aktanya;
b. Rancangan akta perubahan anggaran dasar tersebut disampaikan oleh
organ pengelola pendidikan untuk mendapatkan persetujuan Menteri
melalui Biro Hukum dan Organisasi;
c. Apabila rancangan akta perubahan anggaran dasar disetujui, Organ
representasi pemangku kepentingan mengubah anggaran dasar di
hadapan notaris atau pejabat yang berwenang membuat aktanya;
d. Akta perubahan anggaran dasar yayasan yang dimaksud dalam huruf a
diberitahukan oleh notaris kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia, dan akta perubahan anggaran dasar badan hukum lain selain
yayasan diberitahukan oleh notaris atau pejabat yang berwenang
membuat aktanya kepada Menteri yang berwenang atas badan hukum
tersebut;
e. Fotokopi sesuai asli surat tanda penerimaan pemberitahuan tentang akta
perubahan anggaran dasar yayasan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia, dan fotokopi sesuai asli surat tanda penerimaan pemberitahuan
tentang akta perubahan anggaran dasar badan hukum lain selain
yayasan dari menteri yang berwenang atas badan hukum lain selain
yayasan tersebut disampaikan oleh notaris atau pejabat yang berwenang
membuat aktanya kepada Menteri melalui Biro Hukum dan Organisasi.
Pasal 15
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 9 Oktober 2009
11
SALINAN
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 71 TAHUN 2009 TANGGAL 9 OKTOBER 2009
CONTOH
PERATURAN PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
MEMUTUSKAN:
1
Diisi dengan nama sekolah/madrasah yang didirikan, demikian pula selanjutnya.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, FUNGSI, TUJUAN, DAN PRINSIP
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
5
Dapat ditambah sesuai dengan prinsip yang terdapat dalam sekolah/madrasah........
BAB III
CIRI KHAS, RUANG LINGKUP KEGIATAN, DAN JANGKA WAKTU BERDIRI
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
6
Dapat ditambah sesuai dengan ciri khas yang terdapat dalam sekolah/madrasah ...........
7
Pasal 1 angka 20 UU 20/2003, Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar.
8
Pilih salah satu
9
Pasal 1 angka 20 UU 20/2003, Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar.
BAB IV
STRUKTUR DAN TATA KELOLA ORGANISASI
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 8
10
Penamaan organ representasi pemangku kepentingan, misalnya: Dewan Sekolah atau Dewan Madrasah (pilih salah satu
sesuai dengan satuan pendididikan yang dibuat), atau dapat menggunakan nama lain sesuai kehendak pendiri.
11
Penamaan organ pengelola pendidikan, misalnya : Pengelola Sekolah atau Pengelola Madrasah (pilih salah satu sesuai
dengan satuan pendididikan yang dibuat), dapat menggunakan nama lain sesuai kehendak pendiri.
12
Pilih salah satu
13
Pilih salah satu.
Bagian Kedua
Dewan Sekolah/Madrasah
Pasal 9
Pasal 10
14
Yang dimaksud “Pemimpin Sekolah” adalah Kepala Sekolah/Madrasah beserta Wakil Kepala Sekolah
15
Pilih salah satu
16
Pilih salah satu
17
Pilih salah satu
18
Pilih salah satu
(3) Untuk pertama kali dewan sekolah/madrasah dibentuk oleh Menteri, Menteri
lain/kepala lembaga pemerintah non-departemen.
(4) Pada saat pendirian BHPP Sekolah/Madrasah ini, susunan keanggotaan dewan
sekolah/madrasah 19 , sedikitnya terdiri atas :
a. pendiri atau wakil pendiri;
b. kepala sekolah/madrasah. 20
(5) Dewan sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) bertugas
mengangkat kepala sekolah.
(6) Dewan sekolah/madrasah, kepala sekolah untuk selanjutnya dibentuk/dipilih
sesuai dengan ketentuan di dalam anggaran dasar ini.
(7) Pengisian anggota dewan sekolah/madrasah dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
a. 1 (satu) orang atau lebih yang mewakili Menteri ditunjuk oleh Menteri;
b. Kepala sekolah/madrasah karena jabatannya;
c. .... (.......) orang yang mewakili pendidik dan tenaga kependidikan dipilih
oleh pendidik dan tenaga kependidikan;
d. .... (.......) orang yang mewakili komite sekolah/madrasah.
(8) Anggota dewan sekolah/madrasah yang mewakili Menteri ditunjuk dengan surat
penugasan atau surat kuasa.
(9) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemilihan anggota dewan sekolah/madrasah
sebagaimana dimaksud pada ayat (7) huruf c, huruf d, diatur dalam anggaran
rumah tangga.
(10) Keanggotaan dewan sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud pada ayat (7)
disampaikan secara tertulis oleh kepala sekolah/madrasah kepada Menteri
selaku pendiri untuk memperoleh penetapan.
Pasal 11
(2) Keterangan dokter sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diatur dalam
anggaran rumah tangga.
(3) Keanggotaan dewan sekolah/madrasah berakhir apabila:
a. Berakhir masa jabatannya;
b. Meninggal dunia;
c. Berhalangan tetap;
d. Mengundurkan diri;
e. Karena sebab tertentu tidak lagi mewakili unsur pemangku kepentingan yang
diwakilinya; dan
f. Tidak lagi memenuhi syarat.
(4) Berhalangan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c merupakan
kondisi yang menyebabkan anggota dewan sekolah/madrasah tidak dapat
melaksanakan tugas dalam jangka waktu 1 (satu) tahun.
(5) Pengangkatan dan pemberhentian anggota dewan sekolah/madrasah
antarwaktu ditetapkan oleh Menteri selaku pendiri berdasarkan usulan kepala
sekolah/madrasah.
(6) Usulan kepala sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
didasarkan pada keputusan sidang pleno dewan sekolah/madrasah.
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
(1) Dewan sekolah/madrasah bersidang paling sedikit 2 (dua) kali dan paling
banyak 6 (enam) kali dalam 1 (satu) tahun.
(2) Sidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipersiapkan sebaik-baiknya dan
wajib difasilitasi oleh kepala sekolah/madrasah.
(3) Dewan sekolah/madrasah dibantu oleh sekretariat dewan sekolah/madrasah
yang diselenggarakan oleh kepala sekolah/madrasah.
(4) Untuk mempersiapkan sidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dewan
sekolah/madrasah dapat membentuk komisi atau panitia adhoc.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur dalam
anggaran rumah tangga.
Pasal 15
(5) Pengambilan keputusan dalam sidang dewan sekolah/madrasah melalui
pemungutan suara untuk pemilihan atau pemberhentian kepala
sekolah/madrasah atau keputusan lain yang menyangkut orang dilakukan
secara tertutup.
(6) Pengambilan keputusan dalam sidang dewan sekolah/madrasah melalui
pemungutan suara selain sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan
secara terbuka.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengambilan keputusan melalui pemungutan
suara diatur dalam anggaran rumah tangga.
Bagian Ketiga
Kepala Sekolah/Madrasah
Pasal 16
Pasal 17
10
f. sehat jasmani dan rohani menurut keterangan dokter;
g. tidak pernah dipidana berdasarkan keputusan pengadilan yang memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan perbuatan yang diancam pidana
penjara;
h. tidak memilki kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan BHPP
Sekolah/Madrasah ..........;
i. memiliki integritas diri dan tidak cacat moral;
j. mempunyai visi, wawasan, dan minat terhadap pengembangan
Sekolah/Madrasah .................;
k. peduli dan memahami pendidikan nasional; dan
l. memiliki kompetensi manajerial dan entrepreneurial.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf f diatur dalam anggaran rumah tangga.
Pasal 18
(4) Tata cara penjaringan calon kepala sekolah/madrasah dan pelantikan kepala
sekolah/madrasah diatur oleh dewan sekolah/madrasah.
(5) Jabatan kepala sekolah/madrasah dan wakil kepala sekolah/madrasah berakhir
apabila:
a. berakhir masa jabatannya;
b. meninggal dunia;
c. berhalangan tetap;
d. mengundurkan diri;
e. diberhentikan; atau
f. tidak lagi memenuhi syarat.
(6) Tata cara pengangkatan dan pemberhentian kepala sekolah/madrasah dan
wakil kepala sekolah/madrasah diatur lebih lanjut dalam anggaran rumah
tangga.
11
Pasal 19
(1) Dalam hal kepala sekolah/madrasah berhalangan tidak tetap, tugas dan
kewenangan kepala sekolah/madrasah dijalankan sementara oleh wakil kepala
sekolah/madrasah.
(2) Dalam hal kepala sekolah/madrasah berhalangan tetap dan sisa masa
jabatannya paling lama 1 (satu) tahun, wakil kepala sekolah/madrasah diangkat
menjadi kepala sekolah/madrasah baru oleh dewan sekolah/madrasah sampai
dengan berakhir masa jabatan kepala sekolah/madrasah yang berhalangan
tetap.
(3) Dalam hal kepala sekolah/madrasah berhalangan tetap dan sisa masa
jabatannya lebih dari 1 (satu) tahun, dewan sekolah/madrasah mengangkat
kepala sekolah/madrasah baru atas dasar hasil pemungutan suara untuk masa
jabatan sampai berakhirnya masa jabatan Kepala Sekolah/Madrasah yang
berhalangan tetap.
Pasal 20
(1) Kepala sekolah/madrasah bertindak keluar untuk dan atas nama BHPP
Sekolah/Madrasah...................
(2) Kepala sekolah/madrasah berhak mewakili BHPP sekolah/madrasah di dalam
dan di luar pengadilan, mengikat BHPP sekolah/madrasah dengan pihak lain
dan pihak lain dengan BHPP sekolah/madrasah, serta menjalankan segala
tindakan baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi
dengan pembatasan bahwa untuk:
a. meminjam atau meminjamkan uang atas nama BHPP sekolah/madrasah;
b. menjaminkan, menyewakan, mengalihkan, atau melepaskan dalam cara dan
bentuk apapun harta kekayaan BHPP sekolah/madrasah baik benda tetap
berupa tanah milik BHPP sekolah/madrasah, maupun benda tidak tetap yang
nilainya ditentukan dari waktu ke waktu oleh dewan sekolah/madrasah;
c. bertindak sebagai penjamin;
harus mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari dewan
sekolah/madrasah.
(3) Kepala sekolah/madrasah tidak berwenang bertindak ke luar mewakili BHPP
Sekolah/Madrasah ............. apabila:
a. Terjadi perkara di depan pengadilan antara BHPP Sekolah/Madrasah
............... dengan kepala sekolah/madrasah;
b. Kepala sekolah/madrasah mempunyai kepentingan yang bertentangan
dengan BHPP Sekolah/Madrasah...............;
c. Melakukan perbuatan yang melanggar peraturan perundang-undangan; atau
d. Melakukan perbuatan yang merugikan BHPP Sekolah/Madrasah .............
dan dilarang oleh dewan sekolah/madrasah.
(4) Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
dan/atau huruf b, dewan sekolah/madrasah menunjuk seseorang untuk mewakili
kepentingan BHPP Sekolah/Madrasah........................
12
Pasal 21
13
q. mengusulkan pendidik dan tenaga kependidikan untuk mendapat kenaikan
pangkat dan jabatan serta memperoleh penghargaan 21 ;
r. kewenangan sesuai dengan ciri khas................................................ 22 ;
s. memelihara keamanan dan ketertiban serta kenyamanan kerja di
sekolah/madrasah untuk menjamin kelancaran kegiatan pendidikan; dan
t. membina dan mengembangkan hubungan baik BHPP Sekolah/Madrasah
................. dengan alumni 23 , Pemerintah, pemerintah daerah, pengguna hasil
kegiatan pendidikan, dan masyarakat.
Pasal 22
Pasal 23
14
Pasal 24
(1) Susunan, jumlah, kedudukan, nomenklatur unit, masa jabatan, serta rincian
tugas dan wewenang pimpinan unit-unit di bawah kepala sekolah/madrasah dan
wakil kepala sekolah/madrasah diatur dalam anggaran rumah tangga.
(2) Unit-unit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh pimpinan unit yang
diangkat dan diberhentikan oleh kepala sekolah/madrasah.
(3) Persyaratan menjadi pimpinan unit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) serta
tata cara pengangkatan dan pemberhentiannya diatur dalam anggaran rumah
tangga.
Pasal 25
BAB V
KEKAYAAN
Pasal 25
15
(2) Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tanah negara yang
penggunaannya diserahkan kepada BHPP Sekolah/Madrasah ................ dan
tidak dapat dialihkan kepada pihak lain.
(3) Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibukukan sebagai aset dalam
neraca BHPP Sekolah/Madrasah ............... dengan pengungkapan yang
memadai dalam catatan atas laporan keuangan.
(4) Tanah yang diperoleh dan dimiliki oleh BHPP Sekolah/Madrasah ............ selain
tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dialihkan kepada pihak lain
setelah memperoleh persetujuan dewan sekolah/madrasah.
(5) Kekayaan dan pendapatan BHPP Sekolah/Madrasah ............ dikelola secara
mandiri, transparan, dan akuntabel oleh kepala sekolah/madrasah.
(6) Kekayaan dan pendapatan BHPP Sekolah/Madrasah ................. digunakan
secara langsung atau tidak langsung untuk:
a. kepentingan peserta didik dalam proses pembelajaran;
b. pelaksanaan pembelajaran;
c. peningkatan pelayanan pendidikan; dan
d. penggunaan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(7) Penggunaan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (6) huruf d tidak merusak
citra BHPP Sekolah/Madrasah .................. sebagai lembaga pendidikan dan sisa
hasil kegiatannya digunakan untuk mendukung kegiatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (6) huruf a, huruf b, dan huruf c.
Pasal 26
(1) Semua bentuk pendapatan dan sisa hasil kegiatan BHPP Sekolah/Madrasah
................. yang diperoleh dari penggunaan kekayaan negara yang telah
dipisahkan, tidak termasuk pendapatan negara bukan pajak.
(2) Semua bentuk pendapatan BHPP Sekolah/Madrasah ................. yang diperoleh
dari penggunaan tanah negara yang telah diserahkan penggunaannya kepada
BHPP Sekolah/Madrasah ................., tidak termasuk pendapatan negara bukan
pajak.
Pasal 27
Kekayaan berupa uang, barang, atau bentuk lain yang dapat dinilai dengan uang
milik BHPP Sekolah/Madrasah ..............., dilarang dialihkan kepemilikannya secara
langsung atau tidak langsung kepada siapa pun, kecuali untuk memenuhi kewajiban
yang timbul sebagai konsekuensi pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 25 ayat (6) dan ayat (7).
16
BAB VI
PENDANAAN
Pasal 28
Pasal 29
Pasal 30
17
Pasal 31
Pasal 32
(1) Paling sedikit ½ (satu per dua) biaya operasional pada BHPP
Sekolah/Madrasah ...................... untuk penyelenggaraan pendidikan
berdasarkan Standar Nasional Pendidikan menjadi tanggung jawab Pemerintah
bersama-sama BHPP Sekolah/Madrasah .............
(2) Paling banyak ⅓ (satu per tiga) dari biaya operasional pada BHPP
Sekolah/Madrasah ................... untuk penyelenggaraan pendidikan
berdasarkan Standar Nasional Pendidikan menjadi tanggung jawab peserta
didik.
(3) Biaya operasional untuk penyelenggaraan pelayanan pendidikan di atas
Standar Nasional Pendidikan menjadi tanggung jawab BHPP
Sekolah/Madrasah .............
(4) Peserta didik dapat dibebani biaya operasional tambahan untuk
penyelenggaraan program pendidikan di atas Standar Nasional Pendidikan.
(5) Peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (4) menanggung
biaya operasional sesuai dengan kemampuan orang tua atau pihak yang
bertanggung jawab membiayainya yang diatur oleh kepala sekolah/madrasah
dengan sistem subsidi silang.
(6) Sistem subsidi silang sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dapat diatur
antarpeserta-didik, antarprogram-studi, dan/atau antarsekolah.
(7) Biaya operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)
tercantum dalam anggaran tahunan.
18
(8) Cakupan biaya operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (7) harus sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku bagi badan hukum pendidikan.
(9) Kekurangan pendanaan biaya operasional pendidikan di luar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) menjadi tanggung jawab BHPP
Sekolah/Madrasah ............
(10)Masyarakat, Pemerintah, pemerintah daerah, atau pihak lain dapat membantu
pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3).
Pasal 33
24
Sesuai dengan kondisi sekolah, misalnya kredit untuk pembelian peralatan praktek.
19
BAB VII
AKUNTABILITAS DAN PENGAWASAN
Pasal 34
Pasal 35
Pasal 36
(1) Tahun buku BHPP sekolah/madrasah dimulai dari tanggal 1 (satu) Januari
sampai dengan tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember.
(2) Pada akhir Desember tiap tahun, buku BHPP sekolah/madrasah ditutup.
(3) Untuk pertama kalinya tahun buku BHPP sekolah/madrasah dimulai pada
tanggal penetapan Peraturan Pemerintah tentang Pendirian BHPP
Sekolah/Madrasah .......... dan ditutup tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember
tahun berjalan.
20
Pasal 37
Pasal 38
Pasal 39
21
Pasal 40
BAB VIII
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 41
(1) Sumber daya manusia BHPP Sekolah/Madrasah ........... terdiri atas pendidik dan
tenaga kependidikan.
(2) Sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berstatus
pegawai negeri sipil yang dipekerjakan oleh Pemerintah atau pegawai BHPP
...........
(3) Sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (2) membuat
perjanjian kerja dengan Kepala Sekolah/Madrasah.
(4) Sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
mendapatkan remunerasi dari BHPP Sekolah/Madrasah ....................
Bagian Kedua
Pendidik
Pasal 42
22
d. pengangkatan dan pemberhentian jabatan bagi pendidik BHPP
Sekolah/Madrasah ............;
e. penugasan pendidik Pegawai Negeri Sipil dan pengembaliannya kepada
Pemerintah atau pemerintah daerah;
f. beban kerja pendidik per minggu dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan;
g. metode pengukuran dan penilaian kinerja pendidik dalam pelaksanaan kegiatan
pendidikan;
h. remunerasi pendidik yang bersumber dari BHPP Sekolah/Madrasah ............;
i. maslahat yang menjadi hak pendidik selain remunerasi;
j. penyelesaian perselisihan antara pendidik dengan BHPP Sekolah/Madrasah
............; dan
k. jangka waktu perjanjian kerja.
Pasal 43
Pasal 44
23
c. Proporsionalitas dengan remunerasi pada sekolah/madrasah lain yang
menyelenggarakan program studi yang sama;
d. Besaran belanja pegawai yang dialokasikan dalam anggaran tahunan BHPP
Sekolah/Madrasah ............ agar semua kegiatan pendidikan dapat
dilaksanakan sesuai dengan visi dan misi BHPP Sekolah/Madrasah ............;
e. Kepantasan rentang antara remunerasi pendidik yang tertinggi dan yang
terendah; dan
f. Kepantasan perimbangan antara remunerasi pendidik yang menduduki
jabatan pimpinan dan remunerasi pendidik yang hanya menduduki jabatan
fungsional.
(5) Proporsionalitas sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf c memperhatikan
perbedaan kualitas program studi dan perbedaan tingkat kemahalan biaya hidup
antardaerah.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai remunerasi pendidik diatur dalam anggaran
rumah tangga.
Pasal 45
(1) Sistem penghargaan bagi pendidik yang berprestasi secara terukur dalam
pelaksanaan kegiatan pendidikan dan/atau atas pengabdiannya kepada BHPP
Sekolah/Madrasah ............ diatur dalam anggaran rumah tangga.
(2) Sanksi bagi pendidik yang melanggar anggaran dasar dan/atau anggaran rumah
tangga diatur dalam anggaran rumah tangga sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 46
Beban kerja pendidik yang mendapat tugas tambahan sebagai pimpinan dalam
pelaksanaan kegiatan pendidikan diatur dalam anggaran rumah tangga sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Bagian Ketiga
Tenaga Kependidikan
Pasal 47
24
d. pengangkatan dan pemberhentian tenaga kependidikan BHPP
Sekolah/Madrasah ............;
e. penugasan tenaga kependidikan Pegawai Negeri Sipil dan pengembaliannya
kepada Pemerintah;
f. beban kerja tenaga kependidikan per minggu dalam memberikan pelayanan
pelaksanaan kegiatan pendidikan;
g. metode pengukuran dan penilaian kinerja tenaga kependidikan dalam
memberikan pelayanan pelaksanaan Kegiatan pendidikan;
h. remunerasi tenaga kependidikan yang bersumber dari ............;
i. maslahat yang menjadi hak tenaga kependidikan selain remunerasi;
j. penyelesaian perselisihan antara tenaga kependidikan dengan BHPP
Sekolah/Madrasah ............; dan
k. jangka waktu perjanjian kerja.
Pasal 48
(1) Kepangkatan tenaga kependidikan Pegawai Negeri Sipil yang dipekerjakan pada
BHPP Sekolah/Madrasah ............ mengikuti peraturan perundangan.
(2) Sistem kepangkatan dan jabatan tenaga kependidikan pegawai BHPP
Sekolah/Madrasah ................. diatur dalam anggaran rumah tangga.
(3) Jabatan tenaga kependidikan yang diangkat menjadi pimpinan diatur dalam
anggaran rumah tangga.
Pasal 49
(1) Sistem remunerasi bagi tenaga kependidikan diatur dalam anggaran rumah
tangga.
(2) Remunerasi tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 huruf
h ditetapkan berdasarkan kinerja terukur dalam memberikan pelayanan
pelaksanaan Kegiatan pendidikan.
(3) Tenaga kependidikan Pegawai Negeri Sipil memperoleh remunerasi dari:
a. Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan
b. BHPP Sekolah/Madrasah........... sesuai dengan perjanjian kerja serta
kemampuan BHPP Sekolah/Madrasah ...........
(4) Tenaga kependidikan pegawai BHPP Sekolah/Madrasah ........ memperoleh
remunerasi dari BHPP Sekolah/Madrasah ............... sesuai dengan perjanjian
kerja serta kemampuan BHPP Sekolah/Madrasah ............
(5) Besaran remunerasi tenaga kependidikan di dalam BHPP Sekolah/Madrasah
................ ditentukan dengan memperhatikan:
a. Kualitas pelayanan pelaksanaan Kegiatan pendidikan yang terukur;
25
b. Kesetaraan remunerasi antara tenaga kependidikan Pegawai Negeri Sipil
dan tenaga kependidikan pegawai BHPP Sekolah/Madrasah ................ atas
dasar paling sedikit kesamaan jabatan, masa kerja, kualifikasi akademik, dan
kinerja;
c. Proporsionalitas dengan remunerasi pada sekolah/madrasah lain;
d. Besaran belanja pegawai yang dialokasikan dalam anggaran tahunan BHPP
Sekolah/Madrasah .............. agar semua kegiatan Kegiatan pendidikan dapat
dilaksanakan sesuai dengan visi dan misi BHPP Sekolah/Madrasah ............;
e. Kepantasan rentang antara remunerasi tenaga kependidikan yang tertinggi
dan yang terendah; dan
f. Kepantasan perimbangan antara remunerasi tenaga kependidikan yang
menduduki jabatan Kepala Sekolah/Madrasah ……… dan remunerasi
tenaga kependidikan yang tidak menduduki jabatan pimpinan.
(6) Proporsionalitas sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf c memperhatikan
perbedaan kualitas sekolah/madrasah dan perbedaan tingkat kemahalan biaya
hidup antardaerah.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai remunerasi tenaga kependidikan diatur dalam
anggaran rumah tangga.
Pasal 50
(1) Sistem penghargaan bagi tenaga kependidikan yang berprestasi secara terukur
dalam pemberian layanan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan/atau atas
pengabdiannya kepada BHPP Sekolah/Madrasah .......... diatur dalam anggaran
rumah tangga.
(2) Sanksi bagi tenaga kependidikan yang melanggar anggaran dasar dan/atau
anggaran rumah tangga diatur dalam anggaran rumah tangga sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 51
Beban kerja tenaga kependidikan diatur dalam anggaran rumah tangga sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 52
26
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal ...
(tanda tangan)
(NAMA)
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal ...
MENTERI (yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang peraturan perundang-
undangan),
(tanda tangan)
(NAMA)
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 20… NOMOR ......
TTD.
BAMBANG SUDIBYO
Salinan sesuai dengan aslinya.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Departemen Pendidikan Nasional,
27
SALINAN
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 71 TAHUN 2009 TANGGAL 9 OKTOBER 2009
CONTOH
PERATURAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA………..
…………………………………
TENTANG
1
Diisi dengan nama sekolah/madrasah yang didirikan, demikian pula selanjutnya.
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, FUNGSI, TUJUAN, DAN PRINSIP
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
5
Dapat ditambah sesuai dengan prinsip yang terdapat dalam sekolah/madrasah........
BAB III
CIRI KHAS, RUANG LINGKUP KEGIATAN, DAN JANGKA WAKTU BERDIRI
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
6
Dapat ditambah sesuai dengan ciri khas yang terdapat dalam sekolah/madrasah ...........
7
Pasal 1 angka 20 UU 20/2003, Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar.
8
Pilih salah satu
9
Pasal 1 angka 20 UU 20/2003, Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar.
BAB IV
STRUKTUR DAN TATA KELOLA ORGANISASI
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 8
10
Penamaan organ representasi pemangku kepentingan, misalnya: Dewan Sekolah atau Dewan Madrasah (pilih salah satu
sesuai dengan satuan pendididikan yang dibuat), atau dapat menggunakan nama lain sesuai kehendak pendiri.
11
Penamaan organ pengelola pendidikan, misalnya : Pengelola Sekolah atau Pengelola Madrasah (pilih salah satu sesuai
dengan satuan pendididikan yang dibuat), dapat menggunakan nama lain sesuai kehendak pendiri.
12
Pilih salah satu
13
Pilih salah satu.
Bagian Kedua
Dewan sekolah/madrasah
Pasal 9
Pasal 10
14
Yang dimaksud “Pemimpin Sekolah” adalah Kepala Sekolah/Madrasah beserta Wakil Kepala Sekolah
15
Pilih salah satu
16
Pilih salah satu
17
Pilih salah satu
18
Pilih salah satu
(3) Untuk pertama kali dewan sekolah/madrasah dibentuk oleh gubernur/bupati/
walikota.
(4) Pada saat pendirian BHPPD sekolah/madrasah ini, susunan keanggotaan
dewan sekolah/madrasah 19 , sedikitnya terdiri atas :
a. pendiri atau wakil pendiri;
b. kepala sekolah/madrasah. 20
(5) Dewan sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) bertugas
mengangkat kepala sekolah.
(6) Dewan sekolah/madrasah, kepala sekolah untuk selanjutnya dibentuk/dipilih
sesuai dengan ketentuan di dalam anggaran dasar ini.
(7) Pengisian anggota dewan sekolah/madrasah dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
a. 1 (satu) orang atau lebih yang mewakili gubernur/bupati/walikota ditunjuk
oleh gubernur/bupati/walikota;
b. kepala sekolah/madrasah karena jabatannya;
c. .... (.......) orang yang mewakili pendidik dan tenaga kependidikan dipilih
oleh pendidik dan tenaga kependidikan;
d. .... (.......) orang yang mewakili komite sekolah/madrasah.
(8) Anggota dewan sekolah/madrasah yang mewakili gubernur/bupati/walikota
ditunjuk dengan surat penugasan atau surat kuasa.
(9) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemilihan anggota dewan sekolah/madrasah
sebagaimana dimaksud pada ayat (7) huruf c, huruf d, diatur dalam anggaran
rumah tangga.
(10) Keanggotaan dewan sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud pada ayat (7)
disampaikan secara tertulis oleh kepala sekolah/madrasah kepada
gubernur/bupati/walikota selaku pendiri untuk memperoleh penetapan.
Pasal 11
19
pilih salah satu
20
pilih salah satu
f. mempunyai visi, wawasan, dan minat terhadap pengembangan BHPPD
Sekolah/Madrasah...............; dan
g. Peduli dan memahami pendidikan nasional.
(2) Keterangan dokter sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diatur dalam
anggaran rumah tangga.
(3) Keanggotaan dewan sekolah/madrasah berakhir apabila:
a. berakhir masa jabatannya;
b. meninggal dunia;
c. berhalangan tetap;
d. mengundurkan diri;
e. karena sebab tertentu tidak lagi mewakili unsur pemangku kepentingan yang
diwakilinya; dan
f. tidak lagi memenuhi syarat.
(4) Berhalangan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c merupakan
kondisi yang menyebabkan anggota dewan sekolah/madrasah tidak dapat
melaksanakan tugas dalam jangka waktu 1 (satu) tahun.
(5) Pengangkatan dan pemberhentian anggota dewan sekolah/madrasah antarwaktu
ditetapkan oleh gubernur/bupati/walikota selaku pendiri berdasarkan usulan
kepala sekolah/madrasah.
(6) Usulan kepala sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
didasarkan pada keputusan sidang pleno dewan sekolah/madrasah.
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
(1) Dewan sekolah/madrasah bersidang paling sedikit 2 (dua) kali dan paling banyak
6 (enam) kali dalam 1 (satu) tahun.
(2) Sidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipersiapkan sebaik-baiknya dan
wajib difasilitasi oleh kepala sekolah/madrasah.
(3) Dewan sekolah/madrasah dibantu oleh sekretariat dewan sekolah/madrasah
yang diselenggarakan oleh kepala sekolah/madrasah.
(4) Untuk mempersiapkan sidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dewan
sekolah/madrasah dapat membentuk komisi atau panitia adhoc.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur dalam
anggaran rumah tangga.
Pasal 15
(5) Pengambilan keputusan dalam sidang dewan sekolah/madrasah melalui
pemungutan suara untuk pemilihan atau pemberhentian kepala
sekolah/madrasah atau keputusan lain yang menyangkut orang dilakukan secara
tertutup.
(6) Pengambilan keputusan dalam sidang dewan sekolah/madrasah melalui
pemungutan suara selain sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan secara
terbuka.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengambilan keputusan melalui pemungutan
suara diatur dalam anggaran rumah tangga.
Bagian Ketiga
Kepala Sekolah/Madrasah
Pasal 16
Pasal 17
10
g. tidak pernah dipidana berdasarkan keputusan pengadilan yang memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan perbuatan yang diancam pidana
penjara;
h. tidak memilki kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan BHPPD
Sekolah/Madrasah ..........;
i. memiliki integritas diri dan tidak cacat moral;
j. mempunyai visi, wawasan, dan minat terhadap pengembangan
Sekolah/Madrasah .................;
k. peduli dan memahami pendidikan nasional; dan
l. memiliki kompetensi manajerial dan entrepreneurial.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf f diatur dalam anggaran rumah tangga.
Pasal 18
Pasal 19
(1) Dalam hal kepala sekolah/madrasah berhalangan tidak tetap, tugas dan
kewenangan kepala sekolah/madrasah dijalankan sementara oleh wakil kepala
sekolah/madrasah.
11
(2) Dalam hal kepala sekolah/madrasah berhalangan tetap dan sisa masa
jabatannya paling lama 1 (satu) tahun, wakil kepala sekolah/madrasah diangkat
menjadi kepala sekolah/madrasah baru oleh dewan sekolah/madrasah sampai
dengan berakhir masa jabatan kepala sekolah/madrasah yang berhalangan
tetap.
(3) Dalam hal kepala sekolah/madrasah berhalangan tetap dan sisa masa
jabatannya lebih dari 1 (satu) tahun, dewan sekolah/madrasah mengangkat
kepala sekolah/madrasah baru atas dasar hasil pemungutan suara, untuk masa
jabatan sampai berakhirnya masa jabatan kepala sekolah/madrasah yang
berhalangan tetap.
Pasal 20
(1) Kepala sekolah/madrasah bertindak keluar untuk dan atas nama BHPPD
Sekolah/Madrasah...................
(2) Kepala sekolah/madrasah berhak mewakili BHPPD sekolah/madrasah di dalam
dan di luar pengadilan, mengikat BHPPD sekolah/madrasah dengan pihak lain
dan pihak lain dengan BHPPD sekolah/madrasah, serta menjalankan segala
tindakan baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi
dengan pembatasan bahwa untuk:
a. meminjam atau meminjamkan uang atas nama BHPPD sekolah/madrasah;
b. menjaminkan, menyewakan, mengalihkan, atau melepaskan dalam cara dan
bentuk apapun harta kekayaan BHPPD sekolah/madrasah baik benda tetap
berupa tanah milik BHPPD sekolah/madrasah, maupun benda tidak tetap
yang nilainya ditentukan dari waktu ke waktu oleh dewan sekolah/madrasah;
c. bertindak sebagai penjamin;
harus mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari dewan
sekolah/madrasah.
(3) Kepala sekolah/madrasah tidak berwenang bertindak ke luar mewakili BHPPD
Sekolah/Madrasah ............. apabila:
a. terjadi perkara di depan pengadilan antara BHPPD Sekolah/Madrasah
............... dengan kepala sekolah/madrasah;
b. kepala sekolah/madrasah mempunyai kepentingan yang bertentangan
dengan BHPPD Sekolah/Madrasah...............;
c. melakukan perbuatan yang melanggar peraturan perundang-undangan; atau
d. melakukan perbuatan yang merugikan BHPPD Sekolah/Madrasah .............
dan dilarang oleh dewan sekolah/madrasah.
(4) Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
dan/atau huruf b, dewan sekolah/madrasah menunjuk seseorang untuk mewakili
kepentingan BHPPD Sekolah/Madrasah........................
12
Pasal 21
13
p. menyampaikan dan mempertanggungjawabkan laporan tahunan kemajuan
BHPPD Sekolah/Madrasah ......... kepada dewan sekolah/madrasah;
q. mengusulkan pendidik dan tenaga kependidikan untuk mendapat kenaikan
pangkat dan jabatan serta memperoleh penghargaan 21 ;
r. kewenangan sesuai dengan ciri khas................................................ 22 ;
s. memelihara keamanan dan ketertiban serta kenyamanan kerja di
sekolah/madrasah untuk menjamin kelancaran kegiatan pendidikan; dan
t. membina dan mengembangkan hubungan baik BHPPD Sekolah/Madrasah
................. dengan alumni 23 , Pemerintah, pemerintah daerah, pengguna hasil
kegiatan pendidikan, dan masyarakat.
Pasal 22
Pasal 23
21
Hanya untuk Sekolah/Madrasah.
22
Diisi berdasarkan usulan masing-masing BHPP Sekolah/Madrasah sesuai peraturan perundang-undangan.
23
Apabila diperlukan
14
(4) Maslahat lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dapat
berupa maslahat finansial atau nonfinansial yang ditetapkan berdasarkan kinerja
terukur pelaksanaan kegiatan pendidikan.
(5) Maslahat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat ditetapkan oleh Dewan
sekolah/madrasah apabila laporan keuangan tahunan BHPPD
Sekolah/Madrasah ............ mendapatkan opini wajar tanpa perkecualian dari
auditor eksternal dan laporan pertanggungjawaban tahunan kepala
sekolah/madrasah disetujui dan disahkan oleh dewan sekolah/madrasah.
Pasal 24
(1) Susunan, jumlah, kedudukan, nomenklatur unit, masa jabatan, serta rincian
tugas dan wewenang pimpinan unit-unit di bawah kepala sekolah/madrasah dan
wakil kepala sekolah/madrasah diatur dalam anggaran rumah tangga.
(2) Unit-unit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh pimpinan unit yang
diangkat dan diberhentikan oleh kepala sekolah/madrasah.
(3) Persyaratan menjadi pimpinan unit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) serta
tata cara pengangkatan dan pemberhentiannya diatur dalam anggaran rumah
tangga.
Pasal 25
15
BAB V
KEKAYAAN
Pasal 25
Pasal 26
(1) Semua bentuk pendapatan dan sisa hasil kegiatan BHPPD Sekolah/Madrasah
................. yang diperoleh dari penggunaan kekayaan negara yang telah
dipisahkan, tidak termasuk pendapatan negara bukan pajak.
(2) Semua bentuk pendapatan BHPPD Sekolah/Madrasah ................. yang
diperoleh dari penggunaan tanah negara yang telah diserahkan penggunaannya
kepada BHPPD Sekolah/Madrasah ................., tidak termasuk pendapatan
negara bukan pajak.
16
Pasal 27
Kekayaan berupa uang, barang, atau bentuk lain yang dapat dinilai dengan uang
milik BHPPD Sekolah/Madrasah ..............., dilarang dialihkan kepemilikannya secara
langsung atau tidak langsung kepada siapa pun, kecuali untuk memenuhi kewajiban
yang timbul sebagai konsekuensi pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 25 ayat (6) dan ayat (7).
BAB VI
PENDANAAN
Pasal 28
Pasal 29
Pasal 30
17
(3) Sumber dana pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa
sumbangan pendidikan, hibah, wakaf, zakat, pembayaran nadzar, pinjaman,
sumbangan perusahaan, dan/atau penerimaan lain yang sah.
(4) Sumber dana pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3)
dapat dipakai untuk biaya investasi, biaya operasional, beasiswa, bantuan biaya
pendidikan bagi peserta didik, dan/atau penggunaan lain yang sesuai dengan
anggaran dasar, anggaran rumah tangga, serta peraturan perundang-undangan.
Pasal 31
Pasal 32
(1) Paling sedikit ½ (satu per dua) biaya operasional pada BHPPD
Sekolah/Madrasah ...................... untuk penyelenggaraan pendidikan
berdasarkan Standar Nasional Pendidikan menjadi tanggung jawab Pemerintah
bersama-sama BHPPD Sekolah/Madrasah .............
(2) Paling banyak ⅓ (satu per tiga) dari biaya operasional pada BHPPD
Sekolah/Madrasah ................... untuk penyelenggaraan pendidikan berdasarkan
Standar Nasional Pendidikan menjadi tanggung jawab peserta didik.
(3) Biaya operasional untuk penyelenggaraan pelayanan pendidikan di atas Standar
Nasional Pendidikan menjadi tanggung jawab BHPPD Sekolah/Madrasah
.............
18
(4) Peserta didik dapat dibebani biaya operasional tambahan untuk
penyelenggaraan program pendidikan di atas Standar Nasional Pendidikan.
(5) Peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (4) menanggung
biaya operasional sesuai dengan kemampuan orang tua atau pihak yang
bertanggung jawab membiayainya yang diatur oleh kepala sekolah/madrasah
dengan sistem subsidi silang.
(6) Sistem subsidi silang sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dapat diatur
antarpeserta-didik, antarprogram-studi, dan/atau antarsekolah.
(7) Biaya operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)
tercantum dalam anggaran tahunan.
(8) Cakupan biaya operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (7) harus sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku bagi badan hukum pendidikan.
(9) Kekurangan pendanaan biaya operasional pendidikan di luar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) menjadi tanggung jawab BHPPD
Sekolah/Madrasah ............
(10)Masyarakat, Pemerintah, pemerintah daerah, atau pihak lain dapat membantu
pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3).
Pasal 33
24
Sesuai dengan kondisi sekolah, misalnya kredit untuk pembelian peralatan praktek.
19
(5) Beasiswa dan bantuan biaya pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf a dan huruf b dapat bersumber dari:
a. Pemerintah;
b. pemerintah daerah;
c. masyarakat;
d. pihak asing yang tidak mengikat; dan/atau
e. sumber lain sesuai peraturan perundang-undangan.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai beasiswa, bantuan biaya pendidikan,
pembebasan biaya pendidikan, kredit peserta didik, pemberian pekerjaan kepada
peserta didik, dan bentuk bantuan lain kepada peserta didik diatur oleh kepala
sekolah/madrasah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
BAB VII
AKUNTABILITAS DAN PENGAWASAN
Pasal 34
Pasal 35
20
(4) Laporan bidang non-akademik meliputi laporan manajemen dan laporan
keuangan.
(5) Sistem pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan (4) diatur lebih lanjut
dalam anggaran rumah tangga.
Pasal 36
(1) Tahun buku BHPPD sekolah/madrasah dimulai dari tanggal 1 (satu) Januari
sampai dengan tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember.
(2) Pada akhir Desember tiap tahun, buku BHPPD sekolah/madrasah ditutup.
(3) Untuk pertama kalinya tahun buku BHPPD sekolah/madrasah dimulai pada
tanggal penetapan Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota tentang Pendirian
BHPPD Sekolah/Madrasah .......... dan ditutup tanggal 31 (tiga puluh satu)
Desember tahun berjalan.
Pasal 37
Pasal 38
21
Pasal 39
Pasal 40
BAB VIII
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 41
(1) Sumber daya manusia BHPPD Sekolah/Madrasah ........... terdiri atas pendidik
dan tenaga kependidikan.
(2) Sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berstatus
pegawai negeri sipil yang dipekerjakan oleh pemerintah daerah atau pegawai
BHPPD ...........
(3) Sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (2) membuat perjanjian
kerja dengan Kepala Sekolah/Madrasah.
(4) Sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
mendapatkan remunerasi dari BHPPD Sekolah/Madrasah ....................
22
Bagian Kedua
Pendidik
Pasal 42
Pasal 43
Pasal 44
23
(3) Pendidik pegawai BHPPD Sekolah/Madrasah ....... memperoleh remunerasi dari
BHPPD Sekolah/Madrasah ................ sesuai dengan perjanjian kerja serta
kemampuan BHPPD Sekolah/Madrasah ...............................
(4) Besaran remunerasi pendidik di dalam BHPPD Sekolah/Madrasah
............................ ditentukan dengan memperhatikan:
a. kualitas pelayanan pendidikan sebagaimana diukur dengan akreditasi
program studi dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah dan/atau
ukuran lain yang bertaraf internasional;
b. kesetaraan remunerasi antara pendidik Pegawai Negeri Sipil dan pendidik
pegawai BHPPD Sekolah/Madrasah ............ atas dasar paling sedikit
kesamaan jabatan, masa kerja, kualifikasi akademik, dan kinerja;
c. proporsionalitas dengan remunerasi pada sekolah/madrasah lain yang
menyelenggarakan program studi yang sama;
d. besaran belanja pegawai yang dialokasikan dalam anggaran tahunan BHPPD
Sekolah/Madrasah ............ agar semua kegiatan pendidikan dapat
dilaksanakan sesuai dengan visi dan misi BHPPD Sekolah/Madrasah ............;
e. kepantasan rentang antara remunerasi pendidik yang tertinggi dan yang
terendah; dan
f. kepantasan perimbangan antara remunerasi pendidik yang menduduki
jabatan pimpinan dan remunerasi pendidik yang hanya menduduki jabatan
fungsional.
(5) Proporsionalitas sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf c memperhatikan
perbedaan kualitas program studi dan perbedaan tingkat kemahalan biaya hidup
antardaerah.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai remunerasi pendidik diatur dalam anggaran
rumah tangga.
Pasal 45
(1) Sistem penghargaan bagi pendidik yang berprestasi secara terukur dalam
pelaksanaan kegiatan pendidikan dan/atau atas pengabdiannya kepada BHPPD
Sekolah/Madrasah ............ diatur dalam anggaran rumah tangga.
(2) Sanksi bagi pendidik yang melanggar anggaran dasar dan/atau anggaran rumah
tangga diatur dalam anggaran rumah tangga sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 46
Beban kerja pendidik yang mendapat tugas tambahan sebagai pimpinan dalam
pelaksanaan kegiatan pendidikan diatur dalam anggaran rumah tangga sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
24
Bagian Ketiga
Tenaga Kependidikan
Pasal 47
Pasal 48
(1) Kepangkatan tenaga kependidikan Pegawai Negeri Sipil yang dipekerjakan pada
BHPPD Sekolah/Madrasah ............ mengikuti peraturan perundangan.
(2) Sistem kepangkatan dan jabatan tenaga kependidikan pegawai BHPPD
Sekolah/Madrasah ................. diatur dalam anggaran rumah tangga.
(3) Jabatan tenaga kependidikan yang diangkat menjadi pimpinan diatur dalam
anggaran rumah tangga.
Pasal 49
(1) Sistem remunerasi bagi tenaga kependidikan diatur dalam anggaran rumah
tangga.
(2) Remunerasi tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 huruf
h ditetapkan berdasarkan kinerja terukur dalam memberikan pelayanan
pelaksanaan Kegiatan pendidikan.
25
(3) Tenaga kependidikan Pegawai Negeri Sipil memperoleh remunerasi dari:
a. Pemerintah daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan
b. BHPPD Sekolah/Madrasah........... sesuai dengan perjanjian kerja serta
kemampuan BHPPD Sekolah/Madrasah ...........
(4) Tenaga kependidikan pegawai BHPPD Sekolah/Madrasah ........ memperoleh
remunerasi dari BHPPD Sekolah/Madrasah ............... sesuai dengan perjanjian
kerja serta kemampuan BHPPD Sekolah/Madrasah ............
(5) Besaran remunerasi tenaga kependidikan di dalam BHPPD Sekolah/Madrasah
................ ditentukan dengan memperhatikan:
a. kualitas pelayanan pelaksanaan Kegiatan pendidikan yang terukur;
b. kesetaraan remunerasi antara tenaga kependidikan Pegawai Negeri Sipil dan
tenaga kependidikan pegawai BHPPD Sekolah/Madrasah ................ atas
dasar paling sedikit kesamaan jabatan, masa kerja, kualifikasi akademik, dan
kinerja;
c. proporsionalitas dengan remunerasi pada sekolah/madrasah lain;
d. besaran belanja pegawai yang dialokasikan dalam anggaran tahunan BHPPD
Sekolah/Madrasah .............. agar semua kegiatan Kegiatan pendidikan dapat
dilaksanakan sesuai dengan visi dan misi BHPPD Sekolah/Madrasah
............;
e. kepantasan rentang antara remunerasi tenaga kependidikan yang tertinggi
dan yang terendah; dan
f. kepantasan perimbangan antara remunerasi tenaga kependidikan yang
menduduki jabatan Kepala Sekolah/Madrasah ……… dan remunerasi
tenaga kependidikan yang tidak menduduki jabatan pimpinan.
(6) Proporsionalitas sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf c memperhatikan
perbedaan kualitas sekolah/madrasah dan perbedaan tingkat kemahalan biaya
hidup antardaerah.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai remunerasi tenaga kependidikan diatur dalam
anggaran rumah tangga.
Pasal 50
(1) Sistem penghargaan bagi tenaga kependidikan yang berprestasi secara terukur
dalam pemberian layanan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan/atau atas
pengabdiannya kepada BHPPD Sekolah/Madrasah .......... diatur dalam
anggaran rumah tangga.
(2) Sanksi bagi tenaga kependidikan yang melanggar anggaran dasar dan/atau
anggaran rumah tangga diatur dalam anggaran rumah tangga sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
26
Pasal 51
Beban kerja tenaga kependidikan diatur dalam anggaran rumah tangga sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 52
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal ...
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA
(tanda tangan)
(NAMA)
TTD.
BAMBANG SUDIBYO
Salinan sesuai dengan aslinya.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Departemen Pendidikan Nasional,
27
SALINAN
LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 71 TAHUN 2009 TANGGAL 9 OKTOBER 2009
CONTOH
PENDIRIAN
BADAN HUKUM PENDIDIKAN MASYARAKAT
SEKOLAH/MADRASAH 1
PENDIRIAN
BADAN HUKUM PENDIDIKAN MASYARAKAT 2
SEKOLAH DASAR / MADRASAH IBTIDAIYAH / DINIYAH..............
SEKOLAH DASAR LUAR BIASA 3
atau
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA / MADRASAH TSANAWIYAH/DINIYAH.............
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA 4
atau
SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH / DINIYAH............
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN / MADRASAH ALIYAH KEJURUAN /
SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA 5
“_____________________________________ “
Nomor :
1
Pilih salah satu sesuai dengan keinginan para pihak/penghadap.
2
UU 9/2009, Pasal 6 ayat 2 : BHPP, BHPPD dan BHPM hanya mengelola 1 (satu) satuan pendidikan.
Pasal 10 : Satuan pendidikan yang didirikan setelah undang-undang ini (UU BHP) belaku, wajib berbentuk badan hukum
pendidikan
3
Pilih salah satu sesuai dengan keinginan para pihak/penghadap.
4
Pilih salah satu sesuai dengan keinginan para pihak/penghadap.
5
Pilih salah satu sesuai dengan keinginan para pihak/penghadap.
1. TUAN
dilahirkan di
tanggal
bulan
tahun
Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di Jalan
Rukun Tetangga
Rukun Warga
Kelurahan
Kecamatan
pemegang Kartu Tanda Penduduk (K.T.P./N.I.K.) nomor
2. NYONYA
dilahirkan di
tanggal
bulan
tahun
Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di
Jalan
Rukun Tetangga
Rukun Warga
Kelurahan
Kecamatan
pemegang Kartu Tanda Penduduk (K.T.P./N.I.K.) nomor
6
bila pendiri BHPM/penghadap nya 2 (dua) orang/lebih
7
bila pendiri BHPM/penghadap nya 1 (satu) orang
8
-Ijin pendirian universitas/institut/sekolah tinggi harus ada sebelum dibuat akta BHPM (dasar hukum : Pasal 62 ayat (1) Undang-
undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Para pihak/penghadap sendiri yang mengajukan ijin tersebut.
9
pilih salah satu.
10
Pilih salah satu sesuai kehendak Pendiri :
a. Sekolah Dasar*/Madrasah Ibtidaiyah*/Dinah ..................*/Sekolah Dasar Luar Biasa* (*pilih salah satu), atau
b. Sekolah Menengah Pertama*/Madrasah Tsanawiyah*/ Dinah ..................*/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa*
(*pilih salah satu), atau
c. Sekolah Menengah Atas*/Madrasah Aliyah*/Diniyah ...................*/Sekolah Menengah Atas Luar Biasa* (*pilih salah
satu), atau
d. Sekolah Menengah Kejuruan*/Madrasah Aliyah Kejuruan* (*pilih salah satu).
Misalnya : “ Badan Hukum Pendidikan Sekolah Dasar Jabodetabek I ” atau “Badan Hukum Pendidikan Madrasah Aliyah
Istiqomah III “, dan seterusnya.
2
BAB I
Pasal 1
BAB II
PENDIRI
Pasal 2
1. Pendiri adalah orang perorangan yang pertama kali mendirikan BHPM ini yang
nama-namanya tercantum pada awal akta ini; atau.
2. Dalam hal terjadi perubahan jumlah dan komposisi Pendiri yang dimaksud dalam
ayat 1 di atas, maka berdasarkan penilaian Organ Representasi Pemangku
Kepentingan 14 dapat diangkat pendiri yang ditetapkan dalam Surat Keputusan
Organ Representasi Pemangku Kepentingan 15 .
3. Apabila badan hukum yang mendirikan BHPM dinyatakan bubar atau dibubarkan,
tidak mengakibatkan BHPM menjadi bubar tetapi akan dilanjutkan oleh Pendiri
yang diangkat oleh Organ Representasi Pemangku Kepentingan 16 .
11
pilih salah satu
12
Pilih salah satu sesuai kehendak Pendiri :
a. Sekolah Dasar*/Madrasah Ibtidaiyah*/Dinah ..................*/Sekolah Dasar Luar Biasa* (*pilih salah satu), atau
b. Sekolah Menengah Pertama*/Madrasah Tsanawiyah*/ Diniah ..................*/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa*
(*pilih salah satu), atau
c. Sekolah Menengah Atas*/Madrasah Aliyah*/Diniyah ...................*/Sekolah Menengah Atas Luar Biasa* (*pilih salah
satu), atau
d. Sekolah Menengah Kejuruan*/Madrasah Aliyah Kejuruan* (*pilih salah satu).
Misalnya : “ Badan Hukum Pendidikan Sekolah Dasar Jabodetabek I ” atau “Badan Hukum Pendidikan Madrasah Aliyah
Istiqomah III “, dan seterusnya.
13
Sebutkan alamat lengkap : jalan, nomor, rukun tetangga, rukun warga, kampung, desa/kelurahan, kecamatan.
14
Penamaan organ represerasi pemangku kepentingan, misalnya: Dewan Sekolah atau Dewan Madrasah.
15
Penamaan organ represerasi pemangku kepentingan, misalnya: Dewan Sekolah atau Dewan Madrasah.
16
hanya berlaku apabila pendirinya badan hukum.
3
BAB III
TUJUAN
Pasal 3
BAB IV
Pasal 4
BHPM mempunyai :
(1) Ciri khas : 19
BAB V
JANGKA WAKTU
Pasal 5
24
BHPM ini didirikan untuk jangka waktu ________________________________.
17
pilih salah satu
18
pilih salah satu
19
Ciri khas dapat dilihat dari visi dan misi sekolah/madrasah, misalnya berlandaskan nilai-nilai keragamaan tertentu atau
kekhasan daerah.
20
Ruang lingkup ini baku, tidak dapat diubah.
21
Pasal 1 angka 20 UU 20/2003, Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.
22
Pilih salah satu
23
Pasal 1 angka 20 UU 20/2003, Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.
24
Misalnya untuk waktu tidak terbatas, atau terbatas, sesuai dengan lamanya program studi yang dijalankan menurut ketentuan
yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional.
4
BAB VI
Pasal 6
(3) Struktur organisasi dan hubungan antar organ BHPM diatur lebih lanjut dalam anggaran
rumah tangga.
(4) Peraturan dalam Yayasan yang diakui sebagai BHP Penyelenggara tersusun dalam
hirarkhi sebagai berikut :
a. Peraturan perundang-undangan;
b. Anggaran Dasar;
c. Anggaran Rumah Tangga;
d. Peraturan Pembina;
e. Peraturan Kepala Sekola/Madrasah 28 ;
f. Peraturan pelaksanaan lain yang diterbitkan oleh pemimpin unit di bawah Kepala
Sekolah/Madrasah 29 yang hirarkhinya diatur dalam anggaran rumah tangga.
5
v. mengangkat dan memberhentikan pimpinan 33 Sekolah/Madrasah 34 ;
vi. melakukan pengawasan umum atas pengelolaan BHPM.
vii. melakukan evaluasi tahunan atas kinerja BHPM.
viii. melakukan penilaian laporan pertanggungjawaban tahunan pimpinan
Sekolah/Madrasah 35 dan pengawas.
ix. mengusahakan pemenuhan kebutuhan pembiayaan BHPM sesuai dengan
ketentuan peraturan peraturan perundang-undangan; dan
x. menyelesaikan persoalan BHPM, termasuk masalah keuangan, yang tidak
dapat diselesaikan oleh organ BHPM lain sesuai dengan kewenangan
masing-masing.
36
b. Pengelola Sekolah/ Madrasah 37
i. menyusun rencana strategis BHPM berdasarkan kebijakan umum yang
38
ditetapkan Dewan Sekolah/Madrasah , untuk ditetapkan oleh Dewan
Sekolah/ Madrasah 39 ;
ii. menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan BHPM berdasarkan rencana
40
strategis BHPM, untuk ditetapkan oleh Dewan Sekolah/ Madrasah ;
iii. mengelola pendidikan sesuai dengan rencana kerja dan anggaran tahunan
BHPM yang telah ditetapkan;
iv. mengangkat dan memberhentikan pejabat di bawah pemimpin organ pengelola
sekolah/madrasah atau Kepala Sekolah/Madrasah dan pendidik serta tenaga
kependidikan BHPM berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga,
serta peraturan perundang-undangan;-------------------------------------------------------
v. melaksanakan fungsi-fungsi manajemen pengelolaan pendidikan; --------------
vi. membina dan mengembangkan hubungan baik BHPM dengan lingkungan dan
masyarakat pada umumnya;
vii. bertindak keluar untuk dan atas nama BHPM dalam urusan yang ditetapkan
dalam ayat (5) huruf b pasal ini dan pasal 8;
viii. melaksanakan fungsi lain yaitu :
(i) ___________________________________________ ;
(ii) ___________________________________________ ;
(iii) ___________________________________________ ;
33
yang dimaksud “Pemimpin Sekolah” adalah Kepala Sekolah/Madrasah beserta Wakil Kepala Sekolah
34
pilih salah satu
35
pilih salah satu
36
Dasar hukum : pasal 33 ayat 1 huruf a UU 9/2009
37
pilih salah satu
38
pilih salah satu
39
pilih salah satu
40
pilih salah satu
6
BAB VII
Pasal 7
41
pilih salah satu
42
pilih salah satu
43
pilih salah satu
44
unsur lain yang ditetapkan oleh pendiri.
45
klausula ini hanya berlaku untuk pendirian BHPM pertama kali.
46
pilih salah satu
47
pilih salah satu
48
pilih salah satu
49
pilih salah satu
50
pilih salah satu
51
Ketentuan ini dapat diubah. Berdasarkan pasal 11 ayat (3) UU 9/2009, dalam waktu 24 (duapuluh empat) bulan/2 (dua) tahun
harus membentuk organ-organ dalam BHP satuan pendidikan sesuai ketentuan UU 9/2009.
52
klausula ini hanya berlaku untuk pendirian BHPM pertama kali.
53
Dasar Hukum : pasal 11 ayat (3) UU 9/2009
7
(2) Tata cara pembentukan Keanggotaan Organ :
a. Jumlah anggota Dewan Sekolah/Madrasah 54 yang berasal dari pendiri
atau wakil pendiri dapat lebih dari 1 (satu) orang;
b. Kepala Sekolah/Madrasah 55 tidak memiliki hak suara dalam pengambilan
keputusan di dalam Dewan Sekolah/Madrasah 56 ;
c. Anggota Dewan Sekolah/Madrasah 57 yang berasal dari Kepala Sekolah/
Madrasah 58 dan wakil tenaga kependidikan pada BHPM berjumlah paling
banyak 1/3 (satu pertiga) dari jumlah anggota organ tersebut
d. Dewan Sekolah/Madrasah 59 dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih dari
dan oleh anggota.
e. Anggota Dewan Sekolah/Madrasah 60 yang berasal dari Kepala Sekolah/
Madrasah 61 wakil tenaga pendidik atau tenaga kependidikan tidak dapat
dipilih sebagai ketua.
f. Ketua dan sekretaris Dewan Sekolah/ Madrasah 62 harus berkewarga
negaraan Indonesia.
g. Rapat Dewan Sekolah/Madrasah 63 sah apabila dihadiri oleh 2/3 (dua per
tiga) 64 dari jumlah seluruh anggota Dewan Sekolah/Madrasah 65
h. Rapat Dewan Sekolah/Madrasah 66 sah apabila dihadiri oleh 2/3 (dua per
tiga) 67 dari jumlah seluruh anggota Dewan Sekolah/Madrasah 68 .
i. 69 Jika korum sebagaimana tersebut dalam butir h tidak tercapai, maka
dalam waktu 7 (tujuh) hari 70 dilakukan rapat kedua. Rapat kedua ini sah
apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) 71 dari jumlah seluruh
anggota Dewan Sekolah/ Madrasah 72 .
j. 73 Jika korum sebagaimana huruf i di atas tidak tercapai, maka diadakan
rapat ketiga tanpa perhitungan korum.
k. Pengambilan keputusan dalam Dewan Sekolah/Madrasah 74 dilakukan
secara musyawarah untuk mufakat. Apabila pengambilan keputusan
dalam Dewan Sekolah/Madrasah 75 secara musyawarah tidak mencapai
mufakat, pengambilan keputusan dilakukan melalui pemungutan suara.
54
pilih salah satu
55
pilih salah satu
56
pilih salah satu
57
pilih salah satu
58
pilih salah satu
59
pilih salah satu
60
pilih salah satu
61
pilih salah satu
62
pilih salah satu
63
pilih salah satu
64
Besarnya korum tersebut hanya sebagai contoh, dapat ditentukan/diatur oleh para pendiri.
65
pilih salah satu
66
pilih salah satu
67
Besarnya korum tersebut hanya sebagai contoh, dapat ditentukan/diatur oleh para pendiri.
68
pilih salah satu
69
Ketentuan ini sebagai contoh saja.
70
jangka waktu hari tersebut hanya contoh saja, dapat diubah
71
Besarnya korum tersebut hanya sebagai contoh, dapat ditentukan/diatur oleh para pendiri.
72
pilih salah satu
73
Ketentuan ini sebagai contoh saja.
74
pilih salah satu
75
pilih salah satu
8
76
l. Komposisi hak suara dalam pengambilan keputusan melalui
pemungutan suara dalam Dewan Sekolah/Madrasah 77 diatur sebagai
berikut:
i. .......... (........) orang mewakili Pendiri: ...(.........) hak suara;
ii. Kepala Sekolah/Madrasah 78 : 0 (nol) hak suara;
iii. ....... (…….) orang mewakili pendidik, masing-masing : .......... (.........)
hak suara;
iv. ....... (…….) orang mewakili tenaga kependidikan, masing-masing:
....... (.........) hak suara;
v. ....... (.........) orang mewakili Komite Sekolah/Madrasah 79 .
vi. ....... (........) orang mewakili unsur __________ 80 , masing-masing :
....... (........) hak suara;
81
m. Keputusan rapat sah apabila disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) 82 dari
jumlah hak suara anggota yang hadir dalam rapat. Apabila jumlah suara
setuju dan tidak setuju berimbang, usul keputusan dinyatakan ditolak.
n. 83 Tata cara pengambilan keputusan melalui pemungutan suara dalam
Dewan Sekolah/Madrasah 84 dilakukan sebagai berikut :
i. Pengambilan keputusan melalui pemungutan suara dapat dilakukan
secara tertutup/ terbuka 85 .
ii. Apabila pengambilan keputusan melalui pemungutan suara dilakukan
secara tertutup, setiap anggota mencantumkan pilihannya dalam
secarik kertas resmi dan memasukkannya ke dalam kotak resmi yang
tersedia.
iii. Apabila pengambilan keputusan melalui pemungutan suara dilakukan
secara terbuka, setiap anggota mengemukakan pilihannya secara
lisan.
o. setiap keputusan rapat harus dituangkan secara tertulis dalam notulen
rapat, khusus untuk keputusan perubahan anggaran dasar, penggabungan
dan pembubaran harus dibuat dalam akta notaris.
p. ketentuan lebih lanjut tentang rapat akan diatur secara rinci dalam
anggaran rumah tangga-------------------------------------------------------------------.
9
g. tidak pernah dinyatakan pailit oleh suatu putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap; ----------------------------------------------------
h. tidak pernah dipecat atau diberhentikan dengan tidak hormat pada badan
hukum pendidikan atau lembaga pendidikan lain ataupun lembaga
pemerintah/ nonpemerintah 87 ;------------------------------------------------------------
i. Hal-hal lain akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
87
Klausula ini dapat dihapus apabila tidak dikehendaki
88
pilih salah satu
89
Ketentuan ini sebagai contoh saja yang dapat diubah.
90
pilih salah satu.
91
pilih salah satu.
92
pilih salah satu.
93
pilih salah satu.
94
pilih salah satu.
95
Ketentuan ini sebagai contoh saja yang dapat diubah.
96
pilih salah satu.
10
(6) Pembatasan Masa Keanggotaan Organ.
Masa keanggotaan Dewan Sekolah /Madrasah 97 adalah 4 (empat) tahun dan
dapat dipilih kembali.
(7) -Dalam hal Dewan Sekolah/Madrasah 98 oleh karena sebab apapun tidak
mempunyai anggota, maka dalam waktu 30 (tiga puluh) hari 99 sejak terjadinya
kekosongan tersebut wajib diangkat anggota Dewan Sekolah/Madrasah 100
berdasarkan keputusan rapat gabungan anggota organ-organ yang ada dalam
BHPM.
-Ketentuan Pasal 7 A angka (2) huruf (g, h, i, j, k, l, m dan n) berlaku mutatis
mutandis terhadap rapat gabungan.
(8) Apabila dalam waktu sebagaimana dimaksud dalam angka (7) di atas tidak
dapat diambil keputusan, maka Menteri yang membidangi Pendidikan
mengajukan permohonan kepada pengadilan negeri setempat untuk
menetapkan anggota Dewan Sekolah/Madrasah 101 tersebut atas biaya
102
BHPM .
(3) Kepala Sekolah/Madrasah 107 dan pimpinan unit di bawahnya sesuai dengan
kewenangannya menjalankan manajemen berbasis sekolah/madrasah
berdasarkan peraturan perundang-undangan;
97
pilih salah satu.
98
pilih salah satu.
99
Ketentuan ini sebagai contoh saja yang dapat diubah.
100
pilih salah satu.
101
pilih salah satu.
102
Ketentuan ini tidak dapat diubah (dasar hukum : Undang-undang Sisdiknas
Pasal 50 ayat (1).
103
pilih salah satu
104
Pilih salah satu.
105
Pilih salah satu.
106
Pilih salah satu.
107
Pilih salah satu.
108
pilih salah satu
109
pilih salah satu
11
(5) Kriteria Kepala Sekolah/Madrasah 110 beserta wakil (atau wakil-
wakilnya) :
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Sehat jasmani dan rohani menurut keterangan dokter;
c. Berkewarganegaraan Indonesia;
d. Mempunyai visi dan misi untuk mengembangkan BHPM;
e. Berpendidikan minimal program diploma 4 (D4) atau strata 1 (S1) 111 dari
program studi dalam negeri yang terakreditasi atau program studi luar
negeri yang diakui oleh Pemerintah;
f. Berpengalaman sebagai pengelola sekolah/madrasah 112 atau
melaksanakan kegiatan pengajaran atau sebagai guru paling sedikit _____
(_____________) tahun
g. Tidak merangkap jabatan yang dilarang oleh peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
h. tidak pernah melakukan kejahatan yang dipidana berdasarkan keputusan
pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap 113 ;-------------------------------
i. tidak merangkap jabatan yang dilarang oleh peraturan perundang-
undangan yang berlaku;-------------------------------
j. tidak pernah dinyatakan pailit oleh suatu putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap; ----------------------------------------------------
k. tidak pernah dipecat atau diberhentikan dengan tidak hormat pada badan
hukum pendidikan atau lembaga pendidikan lain ataupun lembaga
pemerintah/ nonpemerintah 114 ;--------------------------------------------------------
Hal-hal lain akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga;
110
pilih salah satu
111
Dasar hukum : pasal 9 UU 14/2005, guru minimal berpendidikan program diploma 4 (D4) atau strata 1 (S1) atau yang setara
dan diakui Pemetintah.
112
pilih salah satu
113
Klausula ini dapat dihapus apabila tidak dikehendaki
114
Klausula ini dapat dihapus apabila tidak dikehendaki
115
pilih salah satu
116
pilih salah satu
117
Ketentuan ini hanya sebagai contoh, dapat diubah
12
(7) Pemberhentian Kepala Sekolah/Madrasah 118 beserta wakil (atau
wakil-wakilnya).
1. Jabatan Kepala Sekolah/Madrasah 119 beserta wakil (atau wakil-wakilnya)
berakhir apabila :
a. meninggal dunia;
b. mengundurkan diri dengan mengajukan permohonan tertulis kepada
Dewan Sekolah/Madrasah 120 .
c. berhalangan tetap sehingga tidak dapat menjalankan kewajibannya,
antara lain : sakit berdasarkan keterangan dokter sehingga tidak bisa
menjalankan kewajibannya.
d. tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
e. diberhentikan berdasarkan keputusan Dewan Sekolah/Madrasah 121 .
f. dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan
putusan/ penetapan pengadilan;
2. -Kepala Sekolah/Madrasah 122 beserta wakil (atau wakil-wakilnya) berhak
mengundurkan diri dari jabatannya dengan mengajukan permohonan tertulis
mengenai maksud tersebut kepada Dewan Sekolah/ Madrasah 123 paling
lambat 30 (tiga puluh) hari 124 sebelum tanggal pengunduran dirinya.
-Pengunduran diri tersebut efektif berlaku sejak tanggal keputusan Dewan
Sekolah/Madrasah 125 .
118
pilih salah satu
119
pilih salah satu
120
pilih salah satu
121
pilih salah satu
122
pilih salah satu
123
pilih salah satu
124
ketentuan ini hanya sebagai contoh dan dapat diubah.
125
pilih salah satu
126
pilih salah satu.
127
pilih salah satu.
128
pilih salah satu.
129
pilih salah satu.
130
pilih salah satu.
131
pilih salah satu.
132
pilih salah satu.
133
pilih salah satu.
134
ketentuan ini hanya sebagai contoh dan dapat diubah.
13
keputusan Dewan Sekolah/Madrasah 135 .
Pasal 8
(1) Kepala Sekolah/Madrasah 136 berhak mewakili BHPM di dalam dan di luar
pengadilan, mengikat BHPM dengan pihak lain dan pihak lain dengan BHPM,
serta menjalankan segala tindakan baik yang mengenai kepengurusan maupun
kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan untuk : 137
a. meminjam atau meminjamkan uang atas nama BHPM;
b. menjaminkan, menyewakan, mengalihkan atau melepaskan dalam cara dan
bentuk apapun harta kekayaan BHPM baik berupa benda tetap maupun
benda tidak tetap yang nilainya ditentukan dari waktu ke waktu oleh Dewan
Sekolah/Madrasah 138 .
harus mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Dewan
Sekolah/Madrasah 139 .
(3) Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini, maka
dewan Sekolah/Madrasah 143 menunjuk seseorang untuk mewakili kepentingan
BHPM.
135
pilih salah satu
136
pilih salah satu.
137
ketentuan pembatasan kewenangan Kepala Sekolah/Madrasah ini dapat diubah dan harus sesuai dengan UU BHP
138
pilih salah satu.
139
pilih salah satu.
140
pilih salah satu.
141
pilih salah satu
142
pilih salah satu
143
pilih salah satu
144
pilih salah satu
14
BAB VIII
KEKAYAAN
Pasal 9
(1) BHPM mempunyai kekayaan awal yang berasal dari kekayaan Pendiri yang
dipisahkan, berupa uang dan barang sebagaimana ternyata dalam daftar yang
ditandatangani oleh para penghadap, bermeterai cukup, dilekatkan pada minuta
akta ini 145 .
(2) Selain kekayaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) kekayaan BHPM dapat
juga diperoleh dari:
a. sumbangan atau bantuan yang tidak mengikat;
b. wakaf, zakat, dan atau pembayaran nadzar 146 ;
c. hibah;
d. perolehan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar BHPM dan
atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Semua kekayaan BHPM harus dipergunakan untuk mencapai tujuan BHPM.
BAB IX
SUMBER DAYA
Pasal 10
(2) Pendidik dan Tenaga Kependidikan wajib membuat Perjanjian Kerja dengan
Kepala Sekolah/Madrasah 147 BHPM.
(3) Pengangkatan dan pemberhentian jabatan serta hak dan kewajiban pendidik dan
tenaga pendidik ditetapkan dalam perjanjian kerja.
145
-Daftar uang dan barang harus sesuai dengan daftar uang dan barang yang dicantumkan dalam study kelayakan (Feasibility
Study) yang diajukan kepada Menteri yang membidangi Pendidikan untuk memperoleh ijin pendirian satuan pendidikan. Atau
Daftar uang dan barang yang dipisahkan dari harta kekayaan pribadi tersebut dapat dicantumkan langsung dalam akta pendirian
BHPM.
146
Hanya berlaku pada BHPM yang berciri khas agama islam, sedangkan untuk BHPM yang berciri khas agama dan/atau budaya
lain, penamaan perolehan dana tersebut dapat menyesuaikan dengan ciri khas agama dan/atau budaya yang bersangkutan.
147
pilih salah satu.
15
BAB X
Pasal 11
(2) Penggabungan hanya dapat dilakukan dengan badan hukum pendidikan yang
menyelenggarakan satuan pendidikan yang sama.
(3) Penggabungan badan hukum pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dapat dilakukan dengan memperhatikan :
a. ketidakmampuan badan hukum pendidikan melaksanakan kegiatan tanpa
dukungan badan hukum pendidikan lain;
b. badan hukum pendidikan yang menggabungkan diri tidak pernah melakukan
perbuatan yang bertentangan dengan Anggaran Dasarnya, ketertiban umum,
dan kesusilaan.
BAB XI
148
-ijin BHPM “baru” harus telah diperoleh terlebih dahulu sebelum dilakukan penggabungan, karena penggabungan ini dianggap
sebagai BHPM baru.
-ijin pendirian pendidikan dasar atau pendidikan menengah harus ada sebelum dibuat akta BHPM (dasar hukum : pasal 62 ayat 1
UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional)
-para pihak/penghadap sendiri yang mengajukan ijin tersebut.
149
pilih salah satu
150
pilih salah satu
151
Klausula/ketentuan ini hanya berlaku apabila BHPM didirikan untuk jangka waktu terbatas/tertentu
16
tercapai;
Pasal 13
(1) Apabila BHPM bubar, BHPM tidak dapat melakukan perbuatan hukum, kecuali
untuk membereskan kekayaannya dalam proses likuidasi.
(2) Apabila BHPM bubar karena putusan pengadilan, maka pengadilan menunjuk
likuidator.
BAB XII
PERLINDUNGAN TERHADAP
PENDIDIK, TENAGA KEPENDIDIKAN, DAN PESERTA DIDIK
Pasal 14
(1) Pendidik, Tenaga Kependidikan dan siswa sepanjang bertindak dan berkelakuan
sebagaimana diatur dalam Undang-undang tentang BHP, peraturan perundang-
undangan, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta peraturan lainnya
yang dikeluarkan oleh BHPM akan memperoleh perlindungan dengan cara dan
bentuk apapun dari BHPM.
(2) Apabila terjadi pembubaran, BHPM tetap bertanggung jawab untuk menjamin
penyelesaian masalah pendidik, tenaga kependidikan, dan siswa.
17
BAB XIII
Pasal 15
1. Semua organ dalam BHPM akan bertindak dan bekerja secara profesional dan
proporsional dalam menjalankan tugas dan wewenangnya sehingga tidak terjadi
kepailitan.
BAB XIV
Pasal 16
1. Akuntabilitas :
(1) diwujudkan dengan jumlah maksimum peserta didik yang disesuaikan dengan
kapasitas sarana dan prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan,
pelayanan, serta sumber daya manusia.
(2) menjadi kewajiban untuk semua organ BHPM untuk melaporkan secara
terbuka kepada masyarakat hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut di
atas, pelaporan tersebut dalam bentuk presentasi di hadapan pihak-pihak
yang sengaja diundang oleh BHPM.
2. Pengawasan :
a. dilakukan dengan pelaporan tahunan terhadap semua organ.
b. laporan tersebut meliputi bidang :
1. penyelenggaraan pendidikan.
2. manajemen.
3. keuangan.
152
Pilih salah satu
18
BAB XV
TATA CARA PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 17
(1) Perubahan anggaran dasar hanya dapat dilakukan berdasarkan Dewan Sekolah/
Madrasah 153 yang dihadiri oleh 2/3 (dua per tiga) 154 dari jumlah seluruh anggota
Dewan Sekolah/Madrasah 155 .
(2) Jika korum sebagaimana tersebut dalam ayat (1) tidak tercapai, maka dalam
waktu 7 (tujuh) hari 156 dilakukan rapat kedua. Rapat kedua ini sah apabila dihadiri
oleh lebih dari ½ (satu per dua) 157 dari jumlah seluruh anggota Dewan
Sekolah/Madrasah 158 .
(3) Jika korum sebagaimana ayat (2) di atas tidak tercapai, maka diadakan rapat
ketiga tanpa perhitungan korum.
(5) -Keputusan rapat sah apabila disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) 161 dari jumlah hak
suara anggota yang hadir dalam rapat.
-Apabila jumlah suara setuju dan tidak setuju berimbang, usul keputusan
dinyatakan ditolak.
Pasal 18
(1) Perubahan Anggaran Dasar dilakukan dengan akta notaris 162 dan dibuat dalam
bahasa Indonesia.
(2) Perubahan Anggaran Dasar tidak dapat dilakukan terhadap tujuan BHPM.
153
pilih salah satu
154
besarnya korum tersebut hanya sebagai contoh.
155
pilih salah satu
156
ketentuan ini hanya sebagai contoh dan dapat diubah.
157
besarnya korum tersebut hanya sebagai contoh, tetapi korum rapat kedua harus lebih kecil dari korum rapat pertama.
158
pilih salah satu
159
pilih salah satu
160
pilih salah satu
161
besarnya korum tersebut hanya sebagai contoh.
162
Akta notaris yang dimaksud adalah “bukan Risalah Rapat Dibawah Tangan” yang dituangkan dalam bentuk Akta Pernyataan
Keputusan Rapat atau Akta Penyimpanan
19
kepailitan, harus mendapat persetujuan dari Menteri yang membidangi
pendidikan.
(4) Perubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal sebagaimana
dimaksud dalam ayat (3) cukup diberitahukan kepada Menteri yang membidangi
pendidikan.
(5) Perubahan Anggaran Dasar tidak dapat dilakukan pada saat BHPM dinyatakan
pailit, kecuali atas persetujuan kurator.
BAB XVI
Pasal 19
(1) Penyusunan anggaran rumah tangga hanya dapat dilakukan berdasarkan Rapat
Dewan Sekolah/Madrasah 163 yang dihadiri oleh 2/3 (dua per tiga) 164 dari jumlah
seluruh anggota Dewan Sekolah/Madrasah 165 .
(2) Jika korum sebagaimana tersebut dalam ayat (1) tidak tercapai, maka dalam
waktu 7 (tujuh) hari 166 dilakukan rapat kedua. Rapat kedua ini sah apabila dihadiri
oleh lebih dari ½ (satu per dua) 167 dari jumlah seluruh anggota Dewan
Sekolah/Madrasah 168 .
(3) Jika korum sebagaimana ayat (2) di atas tidak tercapai, maka diadakan rapat
ketiga tanpa perhitungan korum.
(5) -Keputusan rapat sah apabila disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) 171 dari jumlah hak
suara anggota yang hadir dalam rapat.
-Apabila jumlah suara setuju dan tidak setuju berimbang, usul keputusan
dinyatakan ditolak
163
pilih salah satu
164
Besarnya korum hanya sebagai contoh.
165
pilih salah satu
166
ketentuan ini hanya sebagai contoh dan dapat diubah.
167
Besarnya korum hanya contoh tetapi korum rapat kedua harus lebih kecil dari korum rapat pertama.
168
pilih salah satu
169
pilih salah satu
170
pilih salah satu
171
Besarnya korum hanya sebagai contoh
20
Pasal 20
(1) Perubahan Anggaran Rumah Tangga dilakukan dengan akta notaris dan dibuat
dalam bahasa Indonesia.
(2) Perubahan Anggaran Rumah Tangga tidak dapat dilakukan pada saat BHPM
dinyatakan pailit, kecuali atas persetujuan kurator.
(3) Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilaksanakan berdasarkan
keputusan Dewan Sekolah/Madrasah 172 , ketentuan Pasal 19 berlaku mutatis
mutandis terhadap ayat ini.
BAB XVII
Pasal 21
(1) Tahun buku BHPM dimulai dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal
31 (tiga puluh satu) Desember.
Pasal 22
(1) Kepala Sekolah/Madrasah 173 wajib menyusun secara tertulis laporan tahunan
paling lambat 3 (tiga) bulan 174 setelah berakhirnya tahun buku BHPM
(2) Laporan tahunan memuat sekurang-kurangnya :
a. laporan keadaan dan kegiatan BHPM selama tahun buku yang lalu serta
hasil yang telah dicapai.
b. laporan keuangan yang terdiri atas laporan posisi keuangan pada akhir
periode, laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan laporan keuangan,
yang wajib diaudit oleh akuntan publik.
(3) Laporan tahunan wajib ditandatangani oleh Kepala Sekolah/Madrasah 175 .
(4) Laporan tahunan disahkan oleh Dewan Sekolah/Madrasah 176 dalam rapat
tahunan.
(5) Ikhtisar laporan tahunan BHPM disusun sesuai dengan standar akuntansi
keuangan yang berlaku dan diumumkan kepada publik melalui surat kabar
172
pilih salah satu
173
pilih salah satu
174
Jangka waktu tersebut boleh ditentukan lain
175
pilih salah satu
176
pilih salah satu
21
berbahasa Indonesia yang beredar secara nasional dan pada papan
pengumuman di kantor BHPM.
BAB XVIII
PERATURAN PENUTUP
Pasal 23
(1) Hal-hal yang tidak diatur atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini akan
diputuskan oleh Rapat Dewan Sekolah/Madrasah 177 .
(2) Untuk pertama kalinya susunan Dewan Sekolah/Madrasah 178 akan ditentukan
oleh para pendiri, dan pengangkatan pertama kalinya Kepala
Sekolah/Madrasah 179 akan dilakukan oleh Dewan Sekolah/Madrasah 180 .
-Untuk pertama kali sesuai ketentuan pasal 8 A angka (1) dan pasal 23 ayat (2),
pendiri (para pendiri) dengan ini menunjuk dan mengangkat serta mengesahkan
susunan keanggotaan Organ Representasi Pemangku Kepentingan atau
Dewan Sekolah/Madrasah 181 BHPM ini sebagai berikut :
a. Ketua : tuan ................... (identitas lengkap)................
b. Sekretaris : nyonya ................... (identitas lengkap)................
c. Anggota-Anggota:
1) unsur Pendiri atau wakil pendiri :
i. tuan ......................(identitas lengkap)................
ii. nyonya ..................... (identitas lengkap)................
iii. nona ..................... (identitas lengkap)................
2) Kepala Sekolah/Madrasah : tuan ................... (identitas lengkap)................
182
3) unsur wakil ________________ :
i. tuan ..................... (identitas lengkap)................
ii. nyonya ..................... (identitas lengkap)................
iii. nona ..................... (identitas lengkap)................
semuanya untuk masa jabatan 4 (empat) tahun dan akan berakhir pada
tanggal_________________, kecuali unsur Pendiri dalam Dewan
Sekolah/Madrasah 183 tanpa batas waktu masa jabatan.
177
pilih salah satu
178
pilih salah satu
179
pilih salah satu
180
pilih salah satu
181
pilih salah satu
182
Untuk pertama kali apabila pendiri telah membentuk unsur-unsur lain sebagai anggota Dewan Sekola/Madrasah, penunjukan
anggota dari unsur lain ditetapkan oleh Pendiri BHPM. Kelengkapan unsur-unsur Dewan Sekolah wajib terbentuk dalam waktu 2
(dua) tahun.
183
pilih salah satu
22
-Penunjukan dan pengangkat tersebut di atas telah diterima dengan baik dan tanpa
syarat oleh mereka yang ditunjuk dan diangkat tersebut dan akan disahkan kembali
dalam rapat tahunan pertama dewan sekolah/madrasah 184 yang wajib diadakan dalam
waktu paling lama 12 (duabelas) bulan 185 terhitung sejak tanggal pengesahan akta
pendirian dan anggaran dasar BHPM ini oleh Menteri yang membidangi pendidikan,
sedangkan untuk kelengkapan organ-organ lain dalam BHPM ini dan unsur-unsur
dalam organ-organ tersebut wajib telah terbentuk dalam waktu paling lama 24
(duapuluh empat) bulan 186 terhitung sejak tanggal pengesahan akta pendirian dan
anggaran dasar BHPM ini oleh Menteri yang membidangi pendidikan dengan
ketentuan dan tata cara sebagaimana diatur dalam anggaran dasar ini dan Undang-
Undang tentang Badan Hukum Pendidikan.
Pendiri dan/atau
........ ( nama karyawan Notaris ) .......
1. NYONYA
dilahirkan di
tanggal
bulan
tahun
Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di
Jalan
Rukun Tetangga
Rukun Warga
Kelurahan
Kecamatan
pemegang Kartu Tanda Penduduk (K.T.P./N.I.K.) nomor
184
pilih salah satu
185
Ketentuan ini dapat diubah. Berdasarkan pasal 11 ayat (3) UU 9/2009, dalam waktu 24 (duapuluh empat) bulan/2 (dua) tahun
harus membentuk organ-organ dalam BHP satuan pendidikan sesuai ketentuan UU 9/2009.
186
Dasar Hukum : pasal 11 ayat (3) UU 9/2009
23
2. TUAN
dilahirkan di
tanggal
bulan
tahun
Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di
Jalan
Rukun Tetangga
Rukun Warga
Kelurahan
Kecamatan
pemegang Kartu Tanda Penduduk (K.T.P./N.I.K.) nomor
keduanya pegawai kantor Notaris sebagai saksi – saksi.
-Setelah saya, Notaris, membacakan akta ini kepada penghadap (-para penghadap)
dan para saksi, pada saat itu juga (para) penghadap, para saksi dan saya, Notaris,
menandatangani akta ini.
............................. ...............................
............................. ...............................
NOTARIS,
....................................
TTD.
Salinan sesuai dengan aslinya.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi BAMBANG SUDIBYO
Departemen Pendidikan Nasional,
CONTOH
AKTA NOTARIS
(BERITA/RISALAH ACARA RAPAT)
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR YAYASAN
DAN PENYESUAIAN TATA KELOLA YAYASAN
PADA TATA KELOLA BADAN HUKUM PENDIDIKAN
(PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH)
Nomor :
-Atas permintaan dari Pembina Yayasan yang akan disebutkan di bawah ini, telah
berada di kantor saya Notaris pada jalan .......................... untuk membuat suatu
risalah rapat dari apa yang akan dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Pembina
Yayasan yang didirikan menurut dan berdasarkan Undang-Undang Negara Republik
Indonesia, berkedudukan dan berkantor pusat di ________________ yang anggaran
dasarnya dan perubahannya berturut-turut dimuat dalam:-------------------------------------
-Berita Negara Republik Indonesia tertanggal ____, bulan ______, tahun _______,
Nomor: ________, Tambahan Nomor ________.-----------------------------------------------
-akta tanggal _____________, bulan _______________, tahun ___________, yang
dibuat di hadapan ________________________________, yang telah mendapat
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai
dengan Surat Keputusannya tanggal ____, bulan __________, tahun ______,
Nomor: _________________, salinan dari akta tersebut diperlihatkan kepada saya,
Notaris, - selanjutnya akan disebut “Yayasan”.-------------------------------------------------
-Rapat diadakan pada hari, tanggal, waktu dan tempat tersebut di atas.---------------
1
Yayasan yang dimaksud dalam akta ini adalah 1) Yayasan yang telah menyesuaikan anggaran dasarnya dengan
ketentuan UU Yayasan (UU 16/2001 dan UU 28/2004) dan telah memberitahukan penyesuaian anggaran dasarnya
dengan ketentuan UU Yayasan kepada Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai
ketentuan UU Yayasan, 2) Yayasan yang didirikan berdasarkan UU Yayasan.
-Dalam rapat telah hadir dan karenanya berhadapan dengan saya, Notaris, dengan
dihadiri saksi-saksi : -------------------------------------------------------------------------------------
1. TUAN .............
dilahirkan di
tanggal
bulan
tahun
Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di
Jalan
Rukun Tetangga
Rukun Warga
Kelurahan
Kecamatan
pemegang Kartu Tanda Penduduk (K.T.P./N.I.K.) nomor
-menurut keterangan penghadap, dalam hal ini bertindak sebagai Ketua Pembina
Yayasan,------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Nyonya ...............
dilahirkan di
tanggal
bulan
tahun
Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di
Jalan
Rukun Tetangga
Rukun Warga
Kelurahan
Kecamatan
pemegang Kartu Tanda Penduduk (K.T.P./N.I.K.) nomor
-menurut keterangan penghadap, dalam hal ini bertindak sebagai anggota
Pembina Yayasan, ----------------------------------------------------------------------------------
3. NONA ................
dilahirkan di
tanggal
bulan
tahun
Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di
Jalan
Rukun Tetangga
Rukun Warga
Kelurahan
Kecamatan
pemegang Kartu Tanda Penduduk (K.T.P./N.I.K.) nomor
-menurut keterangan penghadap, dalam hal ini bertindak sebagai Anggota
Pembina Yayasan.------------------------------------------------------------------------------------
2
-Penghadap Tuan _______________________tersebut selaku Ketua Pembina
bertindak selaku Ketua Rapat yang dengan ini membuka rapat pada pukul .............
WI..... (Waktu Indonesia ...........) dan sebelumnya memberitahukan terlebih dahulu
hal-hal sebagai berikut:----------------------------------------------------------------------------------
-Bahwa dalam rapat ini telah dihadiri semua anggota Pembina Yayasan, sehingga
rapat ini berdasarkan Pasal .... Anggaran Dasar Yayasan adalah sah dalam mana
tidak diadakan panggilan terlebih dahulu dan rapat dapat mengambil keputusan yang
mengikat tentang hal-hal yang akan dibicarakan dalam rapat.--------------------------------
-Bahwa dalam rangka penyesuaian tata kelola Yayasan pada tata kelola badan
hukum pendidikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2009 tentang
Badan Hukum Pendidikan, maka acara dalam rapat ini ialah :--------------------------------
2
Berdasarkan pasal 37 UU No. 9 Tahun 2009, apabila Yayasan yang diakui sebagai BHP Penyelenggara
menyelenggarakan lebih dari 1 (satu) kegiatan, maka Yayasan tersebut wajib menetapkan bagian kekayaan yang
diperuntukkan bagi penyelenggaraan kegiatan pendidikan (yaitu pendidikan tinggi dan/atau pendidikan dasar
dan/atau pendidikan menengah) yang diselenggarakan oleh Yayasan yang diakui sebagai BHP Penyelenggara,
(perhatikan ketentuan ayat (7) tentang Kekayaan dalam pasal 33 A Kegiatan Pendidikan Dan Tata Kelola BHP
dibawah ini)
3
-Bahwa kepada semua anggota Pembina Yayasan telah disampaikan rancangan
penambahan tugas/wewenang Pembina, Pengawas dan Pengurus dalam rangka
penyesuaian tata kelola Yayasan pada tata kelola badan hukum pendidikan tersebut
yaitu sebagai berikut:-------------------------------------------------------------------------------------
1. Menambah tugas/wewenang Pembina dan Pengurus dengan tugas/wewenang
organ representasi pemangku kepentingan;--------------------------------------------------
2. Menambah tugas/wewenang Pengawas dengan tugas/wewenang organ audit
bidang nonakademik;-------------------------------------------------------------------------------
berikut segala hal yang berkaitan dengan terlaksananya tata kelola badan hukum
pendidikan dan rancangan penyesuaian tata kelola Yayasan pada tata kelola badan
hukum pendidikan;----------------------------------------------------------------------------------------
-Oleh Ketua Rapat dijelaskan bahwa, telah dilakukan pembahasan yang mendalam
mengenai agenda dan rancangan keputusan Rapat. Setelah Ketua Rapat
menguraikan dan menjelaskan acara Rapat, maka Ketua Rapat mengusulkan
kepada Rapat untuk memutuskan hal-hal sebagai berikut:------------------------------------
3
Pilih salah satu atau nama yang dikehendaki oleh Pembina Yayasan
4
--------------------------------- KEGIATAN PENDIDIKAN DAN ------------------------------
-------------------- TATA KELOLA BADAN HUKUM PENDIDIKAN -------------------
6
Yayasan yang diakui sebagai Badan Hukum Pendidikan Penyelenggara,
berdasarkan Undang-Undang tentang Badan Hukum Pendidikan, mempunyai
..... (.....) satuan pendidikan pada : 7
a. jenjang pendidikan dasar, sebagai berikut :
1) Sekolah Dasar : __________________ ;
2) Madrasah Ibtidaiyah : __________________ :
3) Diniyah .................................. : __________________ ;
4) Sekolah Dasar Luar Biasa : __________________ ;
5) Sekolah Menengah Pertama : __________________ ;
6) Madrasah Tsanawiyah : __________________ ;
7) Diniyah .................................. : __________________ ;
8) Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa : __________________ ;
b. jenjang pendidikan menengah, sebagai berikut :
1) Sekolah Menengah Atas : __________________ ;
2) Madrasah Aliyah : __________________ ;
3) Diniyah ................................... : __________________ ;
4) Sekolah Menengah Atas Luar Biasa : __________________ ;
5) Sekolah Menengah Kejuruan : __________________ ;
6) Madrasah Aliyah Kejuruan : __________________ ;
(selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disingkat dengan “Yayasan yang
diakui sebagai BHP Penyelenggara”).------------------------------------------------------
4
Klausula ini dipergunakan apabila Yayasan yang diakui sebagai BHP Penyelenggara hanya mempunyai 1 (satu)
satuan pendidikan.
5
Pilih sesuai jenjang pendidikan yang sudah diselenggarakan oleh Yayasan.
6
Klausula ini dipergunakan apabila Yayasan yang diakui sebagai BHP Penyelenggara mempunyai 2 (dua) / lebih
satuan pendidikan.
7
Pilih sesuai jenjang pendidikan yang sudah diselenggarakan oleh Yayasan dan selain menyebutkan nama
sekolah/madrasah wajib disebutkan juga jumlah, nama, dan alamat lengkap (jalan, rukun tetangga, rukun warga,
desa/kelurahan, kecamaran, kebupaten/kota, propinsi) satuan pendidikan yang diselenggarakan Yayasan yang
diakui sebagai BHP Penyelenggara.
5
(2) TUJUAN.---------------------------------------------------------------------------------------------
8
Pilih sesuai jenjang pendidikan yang sudah diselenggarakan oleh Yayasan.
9
Pilih salah satu.
10
Ciri khas dapat dilihat dari visi dan misi perguruan tinggi, misalnya berlandaskan nilai-nilai keagamaan tertentu
atau kekhasan daerah.
11
Ruang lingkup ini baku, tidak dapat diubah.
12
Pasal 1 angka 20 UU 20/2003, Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar.
13
Pilih sesuai jenjang pendidikan yang sudah diselenggarakan oleh Yayasan.
6
(4) STRUKTUR ORGANISASI, NAMA, FUNGSI, SERTA TUGAS DAN
WEWENANG ORGAN YAYASAN YANG DIAKUI SEBAGAI BHP
PENYELENGGARA DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN
PENDIDIKAN.-------------------------------------------------------------------------------------
14
Dasar hukum : pasal 16 UU 9/2009 dan penjelasannya
15
Misalnya: Pembina/Dewan Sekolah.
16
-Pasal 17 ayat (1) UU 9/2009, BHP Penyelenggara yang menyelenggarakan lebih dari 1 (satu) satuan pendidikan
dasar dan/atau menengah memiliki 1 (satu) / lebih organ representasi pemangku kepentingan dan organ pengelola
pendidikan sesuai dengan jumlah satuan pendidikan yang diselenggarakan.
-Pasal 17 Ayat (2) UU 9/2009, BHP Penyelenggara yang menyelenggarakan lebih dari 1 (satu) satuan pendidikan
tinggi memiliki 1 (satu) / lebih organ representasi pemangku kepentingan, organ audit bidang nonakademik, serta
organ representasi pendidik dan organ pengelola pendidikan sesuai dengan jumlah satuan pendidikan yang
diselenggarakan.
-Dalam hal Yayasan menyelenggarakan 2 (dua) / lebih satuan pendidikan, dan Pembina Yayasan menetapan bahwa
pada setiap satuan pendidikan [yang merupakan kegiatan sosial/keagamaan/kemanusiaan (pilih sesuai kegiatan
Yayasan) di bidang pendidikan] mempunyai organ-organ kegiatan pendidikan sesuai UU BHP (untuk perguruan
tinggi = organ representasi pemangku kepentingan, organ audit bidang nonakademik, organ representasi
pendidik, organ pengelola pendidikan dan organ lain yang dibentuk Pembina/Pendiri; untuk pendidikan
dasar/menengah = organ representasi pemangku kepentingan, organ pengelola pendidikan dan organ lain yang
dibentuk Pembina/Pendiri), maka Pembina Yayasan menjadi salah satu anggota pada organ-organ representasi
pemangku kepentingan (sesuai penjelasan pasal 18 ayat (1) huruf a dan ayat (2) huruf a selaku pendiri atau wakil
pendiri dalam organ representasi pemangku kepentingan) pada masing-masing satuan pendidikan bersama anggota
yang lain sesuai UU BHP dan klausulanya menjadi berbunyi sebagai berikut :
“1) Pembina, selain menjalankan tugas dan wewenangnya sebagai Pembina Yayasan, juga sebagai
anggota dalam organ representasi pemangku kepentingan atau Dewan Sekolah/Madrasah pada
masing-masing satuan pendidikan yang merupakan kegiatan sosial/keagamaan/kemanusiaan (pilih
sesuai kegiatan Yayasan) di bidang pendidikan yang diselenggarakan Yayasan yang diakui sebagai
BHP Penyelenggara yang menjalankan fungsi penentuan kebijakan umum sebagaimana ditetapkan
dalam huruf d angka 1) dibawah ini”,-----------------------------------------------------------------------------------
17
Pasal 1 angka 25 UU 20/2003, Komite Sekolah/Madrasah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang
tua/wali peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pada pendidikan.
18
Pilih salah satu.
19
Unsur lain yang ditetapkan oleh Pendiri/Pembina
20
Menurut penjelasan Pasal 14 ayat (3) UU BHP, BHP Penyelenggara dapat menambahkan fungsi dan organ lain
sejauh tugas dan wewenangnya tidak jumbuh dengan tugas dan wewenang dari fungsi dan organ yang sudah ada,
untuk melaksanakan kegiatan yang relevan dengan pendidikan, misalnya menetapkan fungsi perumusan etika
pendidikan dan keikutsertaan dalam menjaga kebebasan mimbar pendidikan, otonomi keilmuan dan managemen
berbasis sekolah/madrasah.
7
2) Pengawas 21 , selain menjalankan tugas dan wewenangnya sebagai
Pengawas Yayasan, juga menjalankan audit bidang non pembelajaran
pada Yayasan yang diakui sebagai BHP Penyelenggara;------------------------
b. Struktur organisasi dan hubungan antar organ Yayasan yang diakui sebagai
BHP Penyelenggara yang belum ditetapkan dalam anggaran dasar ini diatur
lebih lanjut dalam anggaran rumah tangga.----------
21
Misalnya: Pengawas/Dewan Audit.
22
Pilih salah satu
23
Pilih salah satu.
8
d. Tugas dan Wewenang Organ:---------------------------------------------------------------
1) Pembina.------------------------------------------------------------------------------------
Selain menjalankan tugas dan wewenangnya sebagai Pembina Yayasan,
juga 24 menjalankan tugas dan wewenang Yayasan yang diakui sebagai
BHP Penyelenggara, dengan:------------------------------------------------------------
a) 25 menjalankan tugas, wewenang dan fungsi organ representasi
pemangku kepentingan, yaitu:------------------------------------------------
i. menyusun dan menetapkan perubahan anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga Yayasan yang diakui sebagai BHP
Penyelenggara beserta perubahannya;--------------------------------------
ii. menyusun dan menetapkan kebijakan umum; ----------------------------
iii. menetapkan rencana pengembangan jangka panjang (25
(duapuluh lima) tahun), rencana strategis (5 (lima) tahun), rencana
kerja dan anggaran tahunan, beserta perubahannya masing-
masing, yang diusulkan Kepala Sekolah/Madrasah 26 melalui
Pengurus;----------------------------------------------------------------------------
iv. mengangkat dan memberhentikan ketua serta anggota Pengawas
yang menjalankan audit bidang non pembelajaran 27 ; -------------------
-
v. mengangkat dan memberhentikan pemimpin organ pengelola
pendidikan yang menjalankan fungsi pengelola pendidikan, yaitu
Kepala Sekolah/Madrasah 28 beserta wakilnya (wakil-wakilnya);------
vi. melakukan pengawasan umum atas pengelolaan Yayasan yang
diakui sebagai BHP Penyelenggara;------------------------------------------
vii. melakukan evaluasi tahunan atas kinerja Yayasan yang diakui
sebagai BHP Penyelenggara;--------------------------------------------------
viii. melakukan penilaian laporan pertanggungjawaban tahunan Kepala
Sekolah/Madrasah 29 ;------------------------------------------------------------
ix. mengusahakan pemenuhan kebutuhan pembiayaan Yayasan yang
diakui sebagai BHP Penyelenggara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan-----------------------------------------
x. menyelesaikan persoalan Yayasan yang diakui sebagai BHP
Penyelenggara, termasuk masalah keuangan, yang tidak dapat
diselesaikan oleh organ Yayasan yang diakui sebagai BHP
Penyelenggara lain sesuai dengan kewenangan masing-masing.----
24
Dalam hal Yayasan menyelenggarakan 2 (dua) / lebih satuan pendidikan, dan Pembina Yayasan yang diakui
sebagai BHP Penyelenggara pada saat penyesuaian tata kelola Yayasan pada tata kelola BHP menetapkan pada
masing-masing satuan pendidikan mempunyai organ-organ sesuai UU BHP maka klausulanya menjadi berbunyi
sebagai berikut :
“1) Pembina, selain menjalankan tugas dan wewenangnya sebagai Pembina Yayasan, juga sebagai,
juga sebagai anggota dalam organ representasi pemangku kepentingan pada masing-masing
satuan pendidikan yang merupakan kegiatan sosial/keagamaan/kemanusiaan* (*pilih sesuai
kegiatan Yayasan) di bidang pendidikan yang diselenggarakan Yayasan yang diakui sebagai BHP
Penyelenggara yang menjalankan fungsi penentuan kebijakan umum, dan membentuk organ-
organ kegiatan pendidik dalam Yayasan yang diakui sebagai BHP Penyelenggara sesuai
ketentuan Undang-Undang tentang Badan Hukum Pendidikan, yaitu :
a). organ representasi pemangku kepentingan atau Dewan Sekolah/Madrasah, menjalankan
tugas, wewenang dan fungsi penentu kebijakan umum, sebagai berikut :”
25
Dasar hukum : pasal 22 UU 9/2009.
26
Pilih salah satu.
27
Klausula ini dapat dihapus apabila tidak dikehendaki oleh Pembina yayasan
28
Pilih salah satu.
29
Pilih salah satu.
9
b) 30
mengangkat dan memberhentikan Kepala Sekolah/
Madrasah 31
beserta wakilnya (wakil-wakilnya) atau Organ
Pengelola Pendidikan yang menjalankan tugas, wewenang dan
fungsi organ pengelola pendidikan, yaitu: 32 --------------------------
i. menyusun rencana strategis Yayasan yang diakui sebagai BHP
Penyelenggara berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan
Pembina, untuk ditetapkan oleh Pembina;-----------------------------
ii. menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan Yayasan yang
diakui sebagai BHP Penyelenggara berdasarkan rencana
strategis Yayasan yang diakui sebagai BHP Penyelenggara,
untuk ditetapkan oleh Pembina;------------------------------------------
iii. mengelola pendidikan sesuai dengan rencana kerja dan
anggaran tahunan Yayasan yang diakui sebagai BHP
Penyelenggara yang telah ditetapkan;----------------------------------
iv. mengangkat dan memberhentikan pejabat di bawah pemimpin
organ pengelola sekolah/madrasah atau Kepala
Sekolah/Madrasah dan pendidik serta tenaga kependidikan
Yayasan yang diakui sebagai BHP Penyelenggara berdasarkan
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, serta peraturan
perundang-undangan;-------------------------------------------------------
v. melaksanakan fungsi-fungsi manajemen pengelolaan
pendidikan; --------------------------------------------------------------------
vi. membina dan mengembangkan hubungan baik Yayasan yang
diakui sebagai BHP Penyelenggara badan hukum pendidikan
dengan lingkungan dan masyarakat pada umumnya;--------------
vii. bertindak keluar untuk dan atas nama Yayasan yang diakui
sebagai BHP Penyelenggara dalam urusan yang ditetapkan
dalam ayat (5) huruf a angka 2) dan ayat (6); ------------------------
viii. melaksanakan fungsi lain yaitu:-------------------------------------------
(i) _____________________________ ; ----------------------------
(ii) _____________________________ ; ----------------------------
(iii) _____________________________ ; -----------------------------
30
Dalam hal Yayasan menyelenggarakan 2 (dua) / lebih satuan pendidikan, dan Pembina Yayasan yang diakui
sebagai BHP Penyelenggara pada saat penyesuaian tata kelola Yayasan pada tata kelola BHP menetapkan pada
masing-masing satuan pendidikan mempunyai organ-organ sesuai UU BHP maka klausulanya menjadi berbunyi
sebagai berikut :
“b) mengangkat dan memberhentikan Kepala Sekolah/Madrasah beserta wakilnya
(wakil-wakilnya) atau pimpinan pengelola pendidikan pada masing-masing satuan
pendidikan yang diselenggarakan Yayasan yang diakui sebagai BHP
Penyelenggara, dan masing-masing Kepala Sekolah/Madrasah menjalankan tugas,
wewenang dan fungsinya, yaitu :”
31
Pilih salah satu.
32
Dasar hukum : pasal 33 ayat 1 huruf a UU 9/2009
10
2) Pengawas 33 . ---------------------------------------------------------------------------
Selain menjalankan tugas dan wewenangnya sebagai Pengawas
Yayasan, juga menjalankan fungsi audit bidang non pembelajaran pada
Yayasan yang diakui sebagai BHP Penyelenggara yaitu : --------------------
a) menetapkan kebijakan audit internal dan eksternal BHP
Penyelenggara dalam bidang non pembelajaran; ------------------------
b) mengevaluasi hasil audit internal dan eksternal BHP
Penyelenggara;---------------------------------------------------------------------
c) mengambil kesimpulan atas hasil audit internal dan eksternal BHP
Penyelenggara; dan---------------------------------------------------------------
d) mengajukan saran dan/atau pertimbangan mengenai perbaikan
pengelolaan kegiatan non pembelajaran pada Pembina dan/atau
Kepala Sekolah/Madrasah 34 atas dasar hasil audit internal
dan/atau eksternal.----------------------------------------------------------------
3) Pengurus 35 . -----------------------------------------------------------------------------
Selain menjalankan tugas dan wewenangnya Pengurus Yayasan, juga
menjalankan tugas dan wewenang Yayasan yang diakui sebagai BHP
Penyelenggara dengan : ---------------------------------------------------------------
a) mengusulkan anggota Komite Sekolah/Madrasah dari hasil
pemilihan di masing-masing unit pendidikan melalui Kepala
Sekolah/Madrasah 36 untuk disahkan oleh Pembina; --------------------
b) menetapkan tata cara seleksi pemilihan calon Kepala
Sekolah/Madrasah 37 ;-------------------------------------------------------------
c) mengusulkan pengangkatan dan/atau pemberhentian Kepala
Sekolah/Madrasah 38 kepada Pembina; -------------------------------------
-
d) mengatur pemanfaatan kekayaan Yayasan yang diakui sebagai
BHP Penyelenggara yang digunakan untuk lintas satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh Yayasan yang diakui
sebagai BHP Penyelenggara;--------------------------------------------------
e) mengkoordinasikan penyelenggaraan pendidikan lintas satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh Yayasan yang diakui
sebagai BHP Penyelenggara;--------------------------------------------------
f) meneliti Laporan Tahunan yang akan disampaikan oleh Kepala
Sekolah/Madrasah kepada Pembina;
33
Klausula ini dapat dihapus apabila tidak dikehendaki oleh Pembina yayasan
34
Pilih salah satu.
35
Klausula ini dapat dihapus apabila tidak dikehendaki oleh Pembina yayasan
36
Pilih salah satu.
37
Pilih salah satu.
38
Pilih salah satu.
11
(5) SUSUNAN, TATA CARA PEMBENTUKAN, KRITERIA DAN
PERSYARATAN PENGANGKATAN SERTA PEMBERHENTIAN
ANGGOTA, SERTA PEMBATASAN MASA KEANGGOTAAN ORGAN
YAYASAN YANG DIAKUI SEBAGAI BHP PENYELENGGARA
DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PENDIDIKAN. ----------------------
a. Pembina. --------------------------------------------------------------------------------------
39
Dalam hal Yayasan menyelenggarakan 2 (dua) / lebih satuan pendidikan, dan Pembina Yayasan yang diakui
sebagai BHP Penyelenggara pada saat penyesuaian tata kelola Yayasan pada tata kelola BHP menetapkan pada
masing-masing satuan pendidikan mempunyai organ-organ sesuai UU BHP maka klausulanya menjadi berbunyi
sebagai berikut :
“1) membentuk organ representasi pemangku kepentingan dalam masing-masing
satuan pendidikan pada kegiatan pendidikan sebagai struktur organisasi
kegiatan pendidikan yang diselenggarakan Yayasan yang diakui sebagai BHP
Penyelenggara sesuai Undang-Undang tentang Badan Hukum Pendidikan,
susunan, tata cara pembentukan, kriteria dan persyaratan pengangkatan serta
pemberhentian anggota serta pembatasan masa keanggotaan organ representasi
pemangku kepentingan atau Dewan Sekolah/Madrasah pada masing-masing
satuan pendidikan, sebagai berikut :”
40
Dasar hukum : pasal 18 dan penjelasan pasal 18 UU 9/2009.
41
Pilih salah satu.
42
Pilih salah satu.
43
Unsur lain yang ditetapkan oleh pendiri (Pembina Yayasan).
44
Pasal ini disesuaikan dengan ketentuan Anggaran Dasar Yayasan yang mengatur tentang Rapat Gabungan.
45
Pilih salah satu.
12
iii. Anggota Pembina yang berasal dari Kepala
Sekolah/Madrasah 46 , wakil pendidik, dan wakil tenaga
kependidikan pada Yayasan yang diakui sebagai BHP
Penyelenggara berjumlah paling banyak 1/3 (satu pertiga)
dari jumlah anggota organ tersebut, yang diangkat dan
diberhentikan oleh Pembina;--------------------------------------------
iv. Pembina dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih dari dan
oleh anggota;---------------------------------------------------------------
v. Anggota Pembina yang berasal dari Kepala
47
Sekolah/Madrasah , wakil pendidik, dan wakil tenaga
kependidikan tidak dapat dipilih sebagai ketua;-------------------
vi. Ketua dan Sekretaris Pembina harus berkewarganegaraan
Indonesia;--------------------------------------------------------------------
vii. Anggaran dasar Yayasan tentang rapat Pembina Yayasan
mutatis mutandis berlaku terhadap Pembina dalam tata
kelola Yayasan yang diakui sebagai BHP Penyelenggara ini.
viii. Tata cara pengambilan keputusan melalui pemungutan
suara 48 dalam rapat Pembina dilakukan sebagai berikut:-----
(i) Pengambilan keputusan melalui pemungutan suara
dapat dilakukan secara tertutup/terbuka 49 ;------------------
(ii) Apabila pengambilan keputusan melalui pemungutan
suara dilakukan secara tertutup, setiap anggota
mencantumkan pilihannya dalam secarik kertas resmi
dan memasukkannya ke dalam kotak resmi yang
tersedia;--------------------------------------------------------------
(iii) Apabila pengambilan keputusan melalui pemungutan
suara dilakukan secara terbuka, setiap anggota
mengemukakan pilihannya secara lisan;--------------------
ix. setiap keputusan rapat harus dituangkan secara tertulis
dalam notulen rapat, khusus untuk keputusan perubahan
anggaran dasar, anggaran rumah tangga, penggabungan dan
pembubaran harus dibuat dalam akta notaris;----------------------
x. ketentuan lebih lanjut tentang rapat akan diatur secara rinci
dalam anggaran rumah tangga;----------------------------------------
46
Pilih salah satu.
47
Pilih salah satu.
48
Ketentuan ini sebagai contoh saja.
49
Pilih salah satu, atau dapat pula diatur bahwa pengambilan keputusan dalam bidang tertentu dilakukan secara
tertutup sedangkan lainnya secara terbuka.
50
Klausula ini dapat dihapus apabila tidak dikehendaki
13
viii. tidak pernah dipecat atau diberhentikan dengan tidak
hormat pada badan hukum pendidikan atau lembaga
pendidikan lain ataupun lembaga pemerintah/
nonpemerintah 51 ;--------------------------------------------------------
ix. hal-hal lain akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga;--------------------------------------------------------------------
51
Klausula ini dapat dihapus apabila tidak dikehendaki
52
Ketentuan ini sebagai contoh saja yang dapat diubah dan dihapus
53
Ketentuan ini sebagai contoh saja yang dapat diubah.
54
Penyebutan “pasal 8” disesuaikan dengan pasal dalam anggaran dasar Yayasan yang mengatur ketentuan masa
jabatan Pembina Yayasan.
14
b. untuk anggota Pembina dari unsur yang lainnya telah
dinyatakan mengundurkan diri dan berhenti sebagai anggota
Pembina setelah jangka waktu 4 (empat) tahun terhitung
sejak tanggal penerimaan pencatatan pemberitahuan
pengangkatannya; --------------------------------------------------------
2) 57
membentuk organ pengelola sekolah/madrasah untuk
melengkapi struktur organisasi kegiatan pendidikan
Yayasan yang diakui sebagai BHP Penyelenggara sesuai
Undang-Undang tentang Badan Hukum Pendidikan
dengan mengangkat Kepala Sekolah/Madrasah beserta
wakilnya (wakil-wakilnya), yang memiliki susunan tata
cara pembentukan, kriteria dan persyaratan
pengangkatan serta pemberhentian anggota serta
pembatasan masa keanggotaan organ sebagai berikut : --
a) Kepala Sekolah/Madrasah 58 sebagai pemimpin organ pengelola
pendidikan dapat dibantu oleh 1 (satu) atau lebih Wakil Kepala
Sekolah/Madrasah 59 dan/atau unit-unit kerja di bawah Kepala
Sekolah/Madrasah; -------------------------------------------------------------
b) Kepala Sekolah/Madrasah 60 , Wakil Kepala Sekolah/Madrasah,
dan/atau unit-unit kerja di bawah Kepala Sekolah/Madrasah
menjalankan fungsi pengelolaan pendidikan; ---------------------------
c) Kepala Sekolah/Madrasah 61 dan pimpinan unit di bawahnya
sesuai dengan kewenangannya menjalankan manajemen
berbasis sekolah/madrasah berdasarkan peraturan perundang-
55
Ketentuan ini sebagai contoh saja yang dapat diubah.
56
Ketentuan ini tidak dapat diubah (dasar hukum: UU Sisdiknas Pasal 50 ayat (1)).
57
Dalam hal Yayasan menyelenggarakan 2 (dua) / lebih satuan pendidikan, dan Pembina Yayasan yang diakui
sebagai BHP Penyelenggara pada saat penyesuaian tata kelola Yayasan pada tata kelola BHP menetapkan pada
masing-masing satuan pendidikan mempunyai organ-organ sesuai UU BHP maka klausulanya menjadi berbunyi
sebagai berikut :
“2) membentuk organ-organ lainnya untuk melengkapi struktur organisasi pada
masing-masing satuan pendidikan dalam kegiatan pendidikan yang
diselenggarakan Yayasan yang diakui sebagai BHP Penyelenggara sesuai
Undang-Undang tentang Badan Hukum Pendidikan, yaitu :”
58
Pilih salah satu.
59
Pilih salah satu.
60
Pilih salah satu.
61
Pilih salah satu.
15
undangan;-------------------------------------------------------------------------
16
d) -Kepala Sekolah/Madrasah 62 beserta wakilnya (atau wakil-
wakilnya) diusulkan oleh Pengurus Yayasan dan diangkat serta
diberhentikan oleh Pembina. ------------------------------------------------
-Tata cara pengangkatan dan pemberhentian Kepala
Sekolah/Madrasah 63 beserta Wakil Kepala Sekolah/Madrasah 64
dan pimpinan unit dibawahnya diatur lebih lanjut dalam anggaran
rumah tangga 65 , kecuali dalam hal sebagaimana diatur dalam
ayat (5) huruf a angka 2) sub i) dan sub j) di bawah ini; --------------
62
Pilih salah satu.
63
Pilih salah satu.
64
Pilih salah satu.
65
Anggaran Rumah Tangga dapat mengatur bahwa kewenangan untuk mengangkat dan memberhentikan organ
pengelola pendidikan diserahkan kepada Pengurus Yayasan.
66
Pilih salah satu.
67
Dasar hukum : pasal 9 UU 14/2005, guru minimal berpendidikan program diploma 4 (D4) atau strata 1 (S1) atau
yang setara dan diakui Pemetintah.
68
Klausula ini dapat diubah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
69
Klausula ini dapat dihapus apabila tidak dikehendaki
70
Klausula ini dapat dihapus apabila tidak dikehendaki
17
f) Persyaratan Kepala Sekolah/Madrasah 71 beserta
wakil (atau wakil-wakil) nya. ---------------------------------------
71
Pilih salah satu.
72
Pilih salah satu.
73
Pilih salah satu.
74
Pilih salah satu.
75
Pilih salah satu.
76
Pilih salah satu.
77
Ketentuan ini sebagai contoh saja yang dapat diubah.
18
h) Pembatasan Kepala Sekolah/Madrasah 78 beserta
wakil (atau wakil-wakil)nya. -----------------------------------------
b. Pengawas 86 . ---------------------------------------------------------------------------------
78
Pilih salah satu.
79
Pilih salah satu.
80
Pilih salah satu.
81
Pilih salah satu.
82
Pilih salah satu.
83
Pilih salah satu.
84
Pilih salah satu.
85
Ketentuan ini sebagai contoh saja yang dapat diubah.
86
Klausula ini dapat dihapus apabila tidak dikehendaki oleh Pembina yayasan
87
Klausula dipergunakan dalam BHPP dan BHPPD, akan tetapi untuk BHPM dan BHP Penyelenggara klausula ini
tidak wajib dipergunakan atau dapat dihapus.
88
Klausula dipergunakan dalam BHPP dan BHPPD, akan tetapi untuk BHPM dan BHP Penyelenggara klausula ini
tidak wajib dipergunakan atau dapat dihapus.
89
Klausula dipergunakan dalam BHPP dan BHPPD, akan tetapi untuk BHPM dan BHP Penyelenggara klausula ini
tidak wajib dipergunakan atau dapat dihapus.
19
5) Tata cara pembentukan Keanggotaan Pengawas :---------------------------
a) Anggota Pengawas terdiri dari : --------------------------------------------
i. Pengawas Yayasan; dan ------------------------------------------------
ii. anggota yang dapat berasal dari tenaga pendidik dan/atau
tenaga kependidikan Yayasan yang diakui sebagai BHP
Penyelenggara yang bersangkutan atau dari luar Yayasan
yang diakui sebagai BHP Penyelenggara yang diangkat dan
disahkan oleh Pembina.--------------------------------------------------
b) Pengawas dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih dari dan oleh
anggota.-----------------------------------------------------------------------------
c) Susunan keanggotaan Pengawas diangkat dan disahkan oleh
Pembina.----------------------------------------------------------------------------
d) Pengambilan keputusan dalam Pengawas dilakukan secara
musyawarah untuk mufakat, kecuali ditetapkan lain dalam
anggaran dasar Yayasan yang diakui sebagai BHP
Penyelenggara dan peraturan Pengawas.--------------------------------
e) Anggaran dasar Yayasan yang diakui sebagai BHP
Penyelenggara tentang ketentuan Rapat Pengawas mutatis
mutandis berlaku terhadap Pengawas dalam tata kelola Yayasan
yang diakui sebagai BHP Penyelenggara ini dan Peraturan
Pengawas. -------------------------------------------------------------------------
90
Ketentuan ini hanya sebagai contoh saja, dapat diubah atau dihapus.
20
8) Pemberhentian Keanggotaan Pengawas :--------------------------------------
a) Jabatan keanggotaan organ berakhir apabila:---------------------------
i. meninggal dunia;-----------------------------------------------------------
ii. mengundurkan diri dengan mengajukan permohonan tertulis
kepada Pembina melalui Pengawas;---------------------------------
iii. halangan tetap sehingga tidak dapat menjalankan
kewajibannya, antara lain: sakit berdasarkan keterangan
dokter sehingga tidak bisa menjalankan kewajibannya;--------
iv. tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;-------------------------------------------------
v. diberhentikan berdasarkan keputusan Pembina;------------------
vi. dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan
berdasarkan putusan/penetapan pengadilan;---------------------
vii. dipidana berdasarkan putusan Pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap; ----------------------------------
b) Seorang anggota Pengawas berhak mengundurkan diri dari
jabatannya dengan mengajukan permohonan tertulis mengenai
maksud tersebut kepada Pembina melalui Pengawas paling
lambat 30 (tiga puluh) hari 91 sebelum tanggal pengunduran
dirinya. Pengunduran diri tersebut efektif berlaku sejak tanggal
keputusan Pembina.------------------------------------------------------------
c. Pengurus. ------------------------------------------------------------------------------------
91
Ketentuan ini sebagai contoh saja yang dapat diubah.
92
Ketentuan ini sebagai contoh saja yang dapat diubah.
21
(6) KEWENANGAN DAN PEMBATASAN KEWENANGAN KEPALA
93
SEKOLAH/MADRASAH 94 . ----------------------------------------------------------------
93
Dalam hal Yayasan menyelenggarakan 2 (dua) / lebih satuan pendidikan, dan Pembina Yayasan yang diakui
sebagai BHP Penyelenggara pada saat penyesuaian tata kelola Yayasan pada tata kelola BHP menetapkan pada
masing-masing satuan pendidikan mempunyai organ-organ sesuai UU BHP maka klausulanya menjadi berbunyi
sebagai berikut :
“(6) KEWENANGAN DAN PEMBATASAN KEWENANGAN KEPALA SEKOLAH/MADRASAH PADA
MASING-MASING SATUAN PENDIDIKAN”
94
Pilih salah satu.
95
Pilih salah satu.
96
Pilih salah satu.
97
Klausula pembatasan kewenangan ini hanya contoh saja, dapat diubah sesuai kehendak pendiri/Pembina
Yayasan.
98
Klausula ini hanya dipergunakan/dipakai apabila Yayasan yang diakui sebagai BHP Penyelenggara tersebut
mempunyai kegiatan (- kegiatan) lain diluar kegiatan pendidikan formal, seperti kegiatan sosial, keagamaan,
kemanusiaan, pendidikan nonformal dan lain-lain.
99
Pilih salah satu.
100
Pilih salah satu.
101
Pilih salah satu.
102
Pilih salah satu.
22
b) Kepala sekolah/madrasah 103 atau Wakil Kepala
Sekolah/Madrasah 104 mempunyai kepentingan yang bertentangan
dengan kepentingan Yayasan yang diakui sebagai BHP
Penyelenggara;---------------------------------------------------------------------
3) Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud pada angka (2) ayat
ini, maka Pembina menunjuk seseorang untuk mewakili kepentingan
Yayasan yang diakui sebagai BHP Penyelenggara;------------------------------
atau
dalam hal Yayasan mempunyai kegiatan lain selain kegiatan pendidikan
maka kalusulanya sebagai berikut :
103
Pilih salah satu.
104
Pilih salah satu.
105
Pilih salah satu.
106
Klausula ini hanya berlaku bagi Yayasan yang mempunyai 1 (satu) kegiatan, yaitu kegiatan pendidikan
(pendidikan tinggi dan/atau pendidikan dasar dan/atau pendidikan menengah), dan tidak ada kegiatan lainnya.
107
Pilih sesuai kegiatan pendidikan yang diselenggarakan oleh Yayasan yang diakui sebagai BHP Penyelenggara
yaitu “pendidikan tinggi dan/atau pendidikan dasar dan/atau pendidikan menengah”.
108
Berdasarkan pasal 37 UU No. 9 Tahun 2009, apabila Yayasan yang diakui sebagai BHP Penyelenggara
menyelenggarakan lebih dari 1 (satu) kegiatan, maka Yayasan tersebut wajib menetapkan bagian kekayaan yang
diperuntukkan bagi penyelenggaraan kegiatan pendidikan (yaitu pendidikan tinggi dan/atau pendidikan dasar
dan/atau pendidikan menengah) yang diselenggarakan oleh Yayasan yang diakui sebagai BHP Penyelenggara,
maka ACARA RAPAT dan KEPUTUSAN RAPAT dalam akta ini ditambah 1 (satu) acara lagi, yaitu :
ACARA RAPAT IV :
Persetujuan untuk menetapkan bagian kekayaan Yayasan yang diperuntukan bagi kegiatan pendidikan,
23
2) Selain kekayaan sebagaimana dimaksud dalam angka 1) di atas,
kekayaan BHP Penyelenggara yang dimaksud dalam pasal 37 Undang-
Undang tentang Badan Hukum Pendidikan dapat juga diperoleh dari:------
a) sumbangan atau bantuan yang tidak mengikat;------------------------------
b) wakaf, zakat, dan atau pembayaran nadzar; 109 -------------------------------
c) hibah;------------------------------------------------------------------------------------
d) perolehan lain yang tidak bertentangan dengan anggaran dasar
Yayasan yang diakui sebagai BHP Penyelenggara dan atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku;-------------------------------
109
Hanya berlaku pada BHP Penyelenggara yang berciri khas agama Islam, sedangkan untuk BHP Penyelenggara
yang berciri khas agama dan/atau budaya lain, penamaan perolehan dana tersebut dapat menyesuaikan dengan ciri
khas agama dan/atau budaya yang bersangkutan.
110
Klausula ini hanya dipergunakan/dipakai apabila Yayasan yang diakui sebagai BHP Penyelenggara tersebut
mempunyai kegiatan (- kegiatan) lain diluar kegiatan pendidikan formal, seperti kegiatan sosial, keagamaan,
kemanusiaan, pendidikan nonformal dan lain-lain.
24
(9) TATA CARA PENGGABUNGAN. --------------------------------------------------------
1) Ketentuan pasal 38 dan pasal 39 111 anggaran dasar Yayasan yang diakui
sebagai BHP Penyelenggara tentang penggabungan mutatis mutandis
berlaku terhadap tata kelola Yayasan yang diakui sebagai BHP
Penyelenggara, dengan memperhatikan ketentuan Undang-Undang
tentang Badan Hukum Pendidikan dan peraturan pelaksanaannya.---------
Ketentuan pasal 40 113 anggaran dasar Yayasan yang diakui sebagai BHP
Penyelenggara tentang pembubaran mutatis mutandis berlaku terhadap tata
kelola Yayasan yang diakui sebagai BHP Penyelenggara, dengan
memperhatikan ketentuan Undang-Undang tentang Badan Hukum Pendidikan
dan peraturan pelaksanaannya.---------------------------------------------------------------
111
Penyebutan pasal 39 dan pasal 39 ini disesuaikan dengan pasal (-pasal) tentang penggabungan dalam anggaran
dasar Yayasan yang telah disesuaikan dengan UU Yayasan.
112
Pilih salah satu.
113
Penyebutan pasal 40 ini disesuaikan dengan pasal (-pasal) tentang pembubaran dalam anggaran dasar Yayasan
yang telah disesuaikan dengan UU Yayasan.
25
4) Penyelesaian masalah pendidik, tenaga kependidikan, dan mahasiswa
sebagaimana dimaksud pada angka 2) di atas meliputi:-------------------------
a) pengembalian pendidik dan tenaga kependidikan yang berstatus
pegawai negeri sipil yang dipekerjakan ke instansi induk;----------------
b) pemenuhan hak-hak pendidik dan tenaga kependidikan yang
berstatus pegawai badan hukum pendidikan berdasarkan perjanjian
kerja;------------------------------------------------------------------------------------
c) pemindahan mahasiswa ke badan hukum pendidikan lain dengan
difasilitasi oleh Pemerintah.-------------------------------------------------------
1) Akuntabilitas:-------------------------------------------------------------------------------
a) diwujudkan dengan jumlah maksimum peserta didik yang
disesuaikan dengan kapasitas sarana dan prasarana, pendidik dan
tenaga kependidikan, pelayanan, serta sumber daya manusia;-------
b) menjadi kewajiban untuk semua organ Yayasan yang diakui
sebagai BHP Penyelenggara untuk melaporkan secara terbuka
kepada masyarakat hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut di
atas, pelaporan tersebut dalam bentuk presentasi di hadapan
pihak-pihak yang sengaja diundang oleh Yayasan yang diakui
sebagai BHP Penyelenggara;--------------------------------------------------
2) Pengawasan:------------------------------------------------------------------------------
a) dilakukan dengan pelaporan tahunan terhadap semua organ;--------
b) laporan tersebut meliputi bidang akademik dan nonakademik;--------
c) laporan bidang akademik meliputi:--------------------------------------------
i. penyelenggaraan pendidikan;--------------------------------------------
ii. penelitian;----------------------------------------------------------------------
iii. pengabdian kepada masyarakat;----------------------------------------
114
Pilih salah satu.
115
tambahan klausula yang didalam kurung ( ) ini hanya untuk BHP Penyelenggara yang menyelenggarakan
pendidikan dasar dan menengah bersama-sama dengan pendidikan tinggi.
26
d) laporan bidang nonakademik meliputi:---------------------------------------
i. manajemen;-------------------------------------------------------------------
ii. keuangan.----------------------------------------------------------------------
116
Akta notaris yang dimaksud adalah bukan risalah rapat dibawah tangan yang dituangkan dalam bentuk Akta
Pernyataan Keputusan Rapat atau akta penyimpanan (akta partij), akan tetapi akta notaris dalam bentuk akta relaas,
dan notaris atau notaris pengganti wajib hadir dalam rapat tersebut dan membuat notulen rapatnya dalam bentuk
akta relaas.
117
Penyebutan pasal 36 dan pasal 37 ini disesuaikan dengan pasal (-pasal) tentang perubahan anggaran dasar
dalam anggaran dasar Yayasan yang telah disesuaikan dengan UU Yayasan.
118
Akta notaris yang dimaksud adalah bukan risalah rapat dibawah tangan yang dituangkan dalam bentuk Akta
Pernyataan Keputusan Rapat atau akta penyimpanan (akta partij), akan tetapi akta notaris dalam bentuk akta relaas,
dan notaris atau notaris pengganti wajib hadir dalam rapat tersebut dan membuat notulen rapatnya dalam bentuk
akta relaas.
119
Akta notaris yang dimaksud adalah bukan risalah rapat dibawah tangan yang dituangkan dalam bentuk Akta
Pernyataan Keputusan Rapat atau akta penyimpanan (akta partij), akan tetapi akta notaris dalam bentuk akta relaas,
dan notaris atau notaris pengganti wajib hadir dalam rapat tersebut dan membuat notulen rapatnya dalam bentuk
akta relaas.
27
(16) TAHUN BUKU DAN LAPORAN TAHUNAN. -------------------------------------
Hal-hal yang tidak diatur atau belum cukup diatur dalam ketentuan tata kelola
badan hukum pendidikan ini akan diputuskan oleh Rapat Pembina.---------------
120
Pilih salah satu.
121
Jangka waktu tersebut boleh ditentukan lain.
122
Pilih salah satu.
28
Keputusan Acara III :
-Pembina: ------------------------------------------------------------------------------------------------
b. Anggota-Anggota : ------------------------------------------------------------------------
1) unsur Pendiri atau wakil Pendiri : seluruh anggota Pembina Yayasan, ---
i. tuan ...................(identitas lengkap) ...................
ii. nona...................(identitas lengkap) ...................
123
Pilih salah satu.
124
Unsur lain yang ditetapkan oleh pendiri (Pembina Yayasan).
125
Pilih salah satu
126
Unsur lain yang ditetapkan oleh pendiri (Pembina Yayasan).
29
-Pengawas: ---------------------------------------------------------------------------------------------
a. Ketua : ------------------------------------------------------------------------
nyonya...................(identitas lengkap) ...................
b. Anggota-Anggota : ------------------------------------------------------------------------
a. Ketua : ----------------------------------------------------------------------------------
tuan ...................(identitas lengkap) ...................
b. Sekretaris : ----------------------------------------------------------------------------------
nona ...................(identitas lengkap) ...................
c. Bendahara : ----------------------------------------------------------------------------------
nyonya ...................(identitas lengkap) ...................
a. Ketua : ------------------------------------------------------------------------
nyonya ...................(identitas lengkap) ...................
b. Sekretaris :
nyonya ...................(identitas lengkap) ...................
c. Anggota-Anggota : ------------------------------------------------------------------------
i. nyonya ...................(identitas lengkap) ...................
ii. tuan ` ...................(identitas lengkap) ...................
127
Apabila dalam Pengurus Yayasan ada anggota-anggota pengurus selain Ketua, Sekretaris, Bendahara.
128
Pilih salah satu.
30
-Pengelola Sekolah/Madrasah 129 , terdiri atas: -------------------------------------------------
atau 133
129
Pilih salah satu.
130
Pilih salah satu.
131
Pilih salah satu. Jumlah wakil Rektor/Ketua/Direktur sesuai kebutuhan.
132
Pilih salah satu. Jumlah wakil Rektor/Ketua/Direktur sesuai kebutuhan.
133
Contoh organ pengelola Pendidikan pada satuan pendidikan, apabila Yayasan yang diakui sebagai BHP
Penyelenggara mempunyai lebih dari 1 (satu) satuan pendidikan
31
f. Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa ____________ :
1. Kepala Sekolah : ---------------------------------------------------------------------------
tuan ...................(identitas lengkap) ...................
32
m. Diniyah _________________ : ------------------------------------------------------------
semuanya untuk masa jabatan 4 (empat) tahun terhitung sejak tanggal penerimaan
pencatatan pemberitahuan pengangkatan mereka sesuai ketentuan Undang-Undang
tentang Yayasan, kecuali unsur pendiri yang merupakan Pembina Yayasan tanpa
jangka waktu, sedangkan Pengurus Yayasan dan anggota Pengawas dari unsur
Pengawas Yayasan sesuai ketentuan anggaran dasar Yayasan dan Undang-Undang
Yayasan untuk masa jabatan 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal penerimaan
pencatatan pengangkatan mereka catatan sesuai ketentuan Undang-Undang
tentang Yayasan. -----------------------------------------------------------------------------------------
Menyetujui dan menetapkan terhitung sejak tanggal ditutupnya rapat ini, sebagian
dari kekayaan Yayasan ditetapkan sebagai kekayaan yang diperuntukkan bagi
kegiatan pendidikan Yayasan yang diakui sebagai BHP Penyelenggara sesuai
ketentuan pasal 37 Undang-Undang tentang Badan Hukum Pendidikan, terdiri atas :
1. uang sebesar Rp. ___________________, ( _____________________ rupiah),
terdiri atas : ------------------------------------------------------------------------------------------
a. uang tunai sebesar Rp. ______________,
b. Tabungan di bank ___________, Nomor rekening _____________,
sebesar Rp. _______________,
c. Deposito, di Bank ____________, Nomor bilyet deposito ____________,
sebesar Rp. _______________;
satu dan lain sebagaimana terdaftar dalam “Daftar Barang Yang Ditetapkan Sebagai
Kekayaan Kegiatan Pendidikan Yayasan _____________” , tanggal
__________________ , bermetarai cukup, yang ditanda-tangani oleh Pengurus,
Pengawas dan Pembina Yayasan, dan dijahitkan pada minuta akta ini, yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari akta ini.
134
Berdasarkan pasal 37 UU No. 9 Tahun 2009, apabila Yayasan yang diakui sebagai BHP Penyelenggara
menyelenggarakan lebih dari 1 (satu) kegiatan, maka Yayasan tersebut wajib menetapkan bagian kekayaan yang
diperuntukkan bagi penyelenggaraan kegiatan pendidikan (yaitu pendidikan tinggi dan/atau pendidikan dasar
dan/atau pendidikan menengah) yang diselenggarakan oleh Yayasan yang diakui sebagai BHP Penyelenggara,
33
-Pengurus dan _____________________(nama karyawan) ___________________
•
•
baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri dengan hak untuk memindahkan
kekuasaan ini kepada orang lain dikuasakan untuk memberitahukan perubahan
Anggaran Dasar ini dan penyesuaian tata kelola Yayasan pada tata kelola badan
hukum pendidikan kepada instansi yang berwenang dan untuk menerima keterangan
telah diterimanya pemberitahuan tersebut, menandatangani semua permohonan dan
dokumen lainnya, memilih tempat kedudukan dan untuk melaksanakan tindakan lain
yang mungkin diperlukan.-------------------------------------------------------------------------------
-Oleh karena tidak ada lagi soal yang akan dibicarakan, maka Ketua menutup Rapat
ini pada pukul ______________ WI _____ (Waktu Indonesia _________).------
-Maka saya, Notaris, membuat Berita Acara Rapat ini untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.---------------------------------------------------------------------------------
1. NONA
dilahirkan di
tanggal
bulan
tahun
Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di
Jalan
Rukun Tetangga
Rukun Warga
Kelurahan
Kecamatan
pemegang Kartu Tanda Penduduk (K.T.P./N.I.K.) nomor .......
2. TUAN
dilahirkan di
tanggal
bulan
tahun
Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di
Jalan
Rukun Tetangga
Rukun Warga
Kelurahan
Kecamatan
pemegang Kartu Tanda Penduduk (K.T.P./N.I.K.) nomor .......
34
-Setelah saya, Notaris, membacakan akta ini kepada (para) penghadap dan para
saksi, pada saat itu juga (para) penghadap, para saksi dan saya, Notaris,
menandatangani akta ini.-------------------------------------------------------------------------------
............................. ...............................
............................. ...............................
NOTARIS,
.................................
TTD.
BAMBANG SUDIBYO
35