Anda di halaman 1dari 19

Media Pembelajaran

Pendidikan Pancasila
untuk SMA/MA Kelas XI

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA


BAB 2

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK


INDONESIA TAHUN 1945
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan mampu:
• Menjelaskan produk perundang-undangan serta
pihak-pihak yang berwenang menetapkan peraturan
perundang-undangan;
• Menguraikan asas pembentukkan dan proses
pembentukkan peraturan perundang-undangan;
• Menganalisis produk perundang-undangan dan
mengevaluasi ketidaksesuaian antarproduk peraturan
perundang-undangan;
• Mendeskripsikan perilaku-perilaku sesuai peraturan
perundang-
B. Pembentukkan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
1. Pengertian dan Asas

Pembentukan peraturan perundang-undangan


adalah pembuatan peraturan perundang-
undangan yang mencakup tahapan perencanaan,
penyusunan, pembahasan, pengesahan atau
penetapan, dan pengundangan

ASAS MATERIAL ASAS FORMAL

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA


B. Pembentukkan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
Hal-hal yang mencakup Asas Formal

ASAS FORMAL

Asas
Konsensus
Asas Tujuan
yang jelas
Asas dapat
Asas dilaksanakan
Asas perlunya
Organ/Lembag
pengaturan
a yang tepat

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA


B. Pembentukkan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
Hal-hal yang mencakup Asas Material

ASAS MATERIAL

Asas harus
menghormati
Asas harapan yang
Terminologi wajar
dan Sistematika

Asas pelaksanaan
Asas dapat Asas Asas hukum sesuai
dikenali perlakuan kepastian dengan keadaan
yang sama hukum individual
dalam hukum

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA


B. Pembentukkan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
Asas Pembentukkan Peraturan Perundang-undangan

ASAS PEMBENTUKKAN
PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN

Asas
Asas Asas Asas Asas dapat Kedayagunaan Asas
Kejelasan Kelembagaan Kesesuaian dilaksanakan dan Kejelasan
Kehasilgunaan Rumusan

Asas
Keterbukaan

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA


B. Pembentukkan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
Materi mua

Materi Muatan Peraturan


Perundang-undangan harus
mencerminkan

Pengayoman Kemanusiaan Kebangsaan Kekeluargaan Kenusantaraan

Ketertiban dan Keseimbangan


Bhineka Kesamaan Kepastian Keselerasian
Keadilan
Tunggal Ika Kedudukan Hukum dan Kelerasan

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA


B. Pembentukkan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
2. Proses Pembentukkan Peraturan Perundang-Undangan
A. UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
1) Usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar dapat
diagendakan dalam sidang MPR sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah
anggota MPR;
2) Setiap usul perubahan pasal-pasal UUD diajukan secara tertulis dan
ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta
alasannya;
3) Untuk mengubah pasal-pasal UUD, sidang MPR dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR;
4) Putusan untuk mengubah pasal-pasal UUD dilakukan dengan
persetujuan sekurang-kurangnya 50%+1 anggota dari seluruh anggota
MPR;
5) Khusus mengenai bentuk NKRI, tidak dapat dilakukan perubahan.

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA


B. Pembentukkan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
Proses Pembentukkan Ketetapan MPR

KETETAPAN MPR
1) Tingkat I, yaitu pembahasan oleh Badan Pekerja MPR terhadap
Rancangan Ketetapan/ Keputusan MPR sebagai bahan pokok
pembicaraan tingkat II;
2) Tingkat II, yaitu pembahasan oleh rapat paripurna MPR yang didahului
oleh penjelasan pimpinan dan dilanjutkan dengan pandangan umum
fraksi-fraksi;
3) Tingkat III, yaitu pembahasan oleh komisi/panitia ad hoc MPR terhadap
semua hasil pembicaraan tingkat I dan II;
4) Tingkat IV, yaitu pengambilan keputusan oleh rapat paripurna MPR
setelah mendengar laporan dari pimpinan komisi/panitia ad hoc MPR
dan jika perlu dengan kata terakhir dari fraksi-fraksi.

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA


B. Pembentukkan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
Proses Pembentukkan UU dari DPR

Rancangan UU dari DPR


1) Rancangan undang-undang dari DPR disampaikan dengan
surat pimpinan DPR kepada presiden;
2) Presiden menugasikan menteri yang mewakili untuk
membahas rancangan undang-undang bersama DPR dalam
jangka waktu paling lama 60 hari terhitung sejak surat
pimpinan DPR diterima;
3) Apabila rancangan undang-undang disetujui bersama DPR dan
presiden, selanjutnya disahkan oleh presiden menjadi undang-
undang.

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA


B. Pembentukkan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
Proses Pembentukkan UU dari Presiden

Rancangan UU dari Presiden

1) Rancangan undang-undang dari presiden diajukan

dengan surat presiden kepada pimpinan DPR. ;

2) DPR mulai membahas rancangan undang-undang dalam

jangka waktu paling lama 60 hari terhitung sejak surat

Presiden diterima;

3) Apabila rancangan undang-undang disetujui bersama

DPR dan presiden, selanjutnya disahkan oleh presiden

menjadi undang-undang.

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA


B. Pembentukkan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
Proses Pembentukkan UU dari DPD
Rancangan UU dari DPD
1) DPD mengajukan usul rancangan UU kepada DPR secara
tertulis;
2) DPR membahas rancangan UU yang diusulkan oleh DPD
melalui alat kelengkapan DPR;
3) DPR mengajukan rancangan UU secara tertulis kepada
presiden;
4) Presiden memberi tugas kepada menteri terkait untuk
membahas rancangan UU bersama DPR;
5) Apabila rancangan UU disetujui bersama DPR dan
presiden, selanjutnya disahkan oleh presiden menjadi UU

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA


B. Pembentukkan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
Usulan Produk Hukum dari DPD

Otonomi Daerah

Perimbangan
RANCANGAN UU DARI DPD Hubungan Pusat
Keuangan Pusat
BERKAITAN DENGAN PRODUK dan Daerah
dan Daerah
HUKUM

Pengelolaan Pembentukkan dan


Sumber Daya Alam Pemekaran serta
dan Sumber Daya Penggabungan
Ekonomi Daerah

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA


B. Pembentukkan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
Proses Pembentukkan Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah (PP)
1) Rancangan Peraturan Pemerintah berasal dari
kementerian dan/atau lembaga pemerintah non-
kementerian sesuai dengan bidang tugasnya;
2) Pembentukan panitia antarkementerian dan/atau
lembaga pemerintah bukan kementerian untuk
menyusun rancangan penyusunan Peraturan Pemerintah;
3) Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang hukum mengoordinasikan rancangan PP tersebut;
4) Perencanaan penyusunan Peraturan Pemerintah
kemudian ditetapkan dengan keputusan presiden

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA


B. Pembentukkan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
Proses Pembentukkan Peraturan Presiden
Peraturan Presiden

1) pembentukan panitia antarkementerian dan/atau

lembaga pemerintah nonkementerian oleh pengusul;

2) pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan

konsepsi rancangan;

3) Peraturan Presiden dikoordinasikan oleh menteri yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

hukum;

4) Pengesahan dan penetapan oleh presiden.

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA


B. Pembentukkan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
Proses Pembentukkan Perda Provinsi

Apabila rancangan diusulkan oleh


DPRD Provinsi

DPRD Provinsi DPRD Provinsi Apabila rancangan


mengajukan bersama Perda memperoleh
persetujuan
rancangan gubernur
bersama, maka
Perda kepada membahas disahkan oleh
gubernur rancangan Perda gubernur menjadi
secara tertulis; Provinsi; Perda Provinsi.

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA


B. Pembentukkan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
Proses Pembentukkan Perda Provinsi

Apabila rancangan diusulkan oleh


Gubernur

Gubernur DPRD Provinsi Apabila rancangan


mengajukan bersama Perda memperoleh
persetujuan
rancangan gubernur
bersama, maka
Perda kepada membahas disahkan oleh
DPRD Provinsi rancangan Perda gubernur menjadi
secara tertulis; Provinsi; Perda Provinsi.

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA


B. Pembentukkan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
2. Proses Pembentukkan Perda Kabupaten/Kota

DPRD
Kabupaten/Kota
mengajukan
rancangan Perda
kepada bupati/wali
kota secara tertulis Apabila rancangan
Apabila rancangan Perda memperoleh
diusulkan oleh DRPD persetujuan bersama,
Kabupaten/Kota maka disahkan oleh
bupati/wali kota
menjadi Perda
Kabupaten/Kota.
DPRD Kabupaten/Kota
bersama bupati/wali
kota membahas
rancangan Perda
Kabupaten/Kota

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA


B. Pembentukkan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
2. Proses Pembentukkan Perda Kabupaten/Kota

Bupati/wali kota
mengajukan
rancangan Perda
kepada DPRD
Kabupaten/Kota
secara tertulis Apabila rancangan
Apabila rancangan Perda memperoleh
diusulkan oleh persetujuan bersama,
Bupati/Walikota maka disahkan oleh
bupati/wali kota
menjadi Perda
Kabupaten/Kota.
DPRD Kabupaten/Kota
bersama bupati/wali
kota membahas
rancangan Perda
Kabupaten/Kota

SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA

Anda mungkin juga menyukai